Laporan Farmakologi
Laporan Farmakologi
Laporan Farmakologi
2. Penggunaan Nebulizer
Lakukan pengamatan
Obat asma yang diberikan oleh dokter dengan dosis yang jelas
Nebulizer cup (cangkir tempat anda memasukkan obat)
Masker atau corong mulut
Kompresor udara
Sebelum menghirup obat, posisikan duduk dengan dengan tegak di kursi yang cukup
nyaman.
Bernapaslah dengan pelan dan dalam. Jika bisa, berikan jeda (menahan napas) 2-3
detik sebelum menghembuskan napas.
Selama proses berlangsung, jika obat menempel pada sisi nebulizer cup, anda bisa
sedikit mengguncang pelan (menggunakan jari) cup agar obat (cairan) mengalir
turun.
Anak kecil biasanya akan lebih nyaman jika menggunakan masker daripada corong.
Menggunakan masker membuat pasien dapat bernapas dengan normal melalui
hidung ataupun mulut.
Menggunakan nebulizer jenis portable kurang lebih sama dengan cara di atas, hanya saja anda
tidak perlu mencolok nebulizer ke listrik untuk menjalankannya, karena alat portable
menggunakan baterai. Model portable umumnya cukup kecil sehingga bisa dipegang selama
penggunaan/pengobatan berlangsung.
I. VENTOLIN
Ventolin adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan
seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Ventolin termasuk obat golongan
agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek (short acting beta-adrenergic receptor
agonist).
box 3 x 10 tablet 2 mg
botol 100 ml sirup
ventolin nebulizer : dos 20 ampul 2.5 mg
KANDUNGAN
tiap kemasan ventolin mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
INDIKASI
Kegunaan ventolin (salbutamol) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
KONTRA INDIKASI
Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada
salbutamol atau obat agonis adrenoreseptor beta-2 lainnya.
EFEK SAMPING
Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik. Berikut adalah beberapa efek samping
ventolin (salbutamol) yang mungkin terjadi :
Efek samping yang umum adalah palpitasi, nyeri dada, denyut jantung cepat, tremor
terutama pada tangan, kram otot, sakit kepala dan gugup.
Efek samping lain yang sering terjadi diantaranya : vasodilatasi perifer, takikardi, aritmia,
ganguan tidur dan gangguan tingkah laku.
Efek samping yang lebih berat tetapi kejadiannya jarang misalnya bronkospasme
paradoksikal, urtikaria, angiodema, dan hipotensi.
Seperti agonis adrenoseptor beta-2 lainnya, ventolin (salbutamol) juga bisa menyebabkan
hipokalemia terutama jika diberikan pada dosis tinggi.
Penggunaan dosis tinggi telah dilaporkan memperburuk diabetes mellitus dan ketoasidosis.
3. Pembuatan sediaan obat racikan
a. Solutio/Larutan
1. Formula
R/ Potio nigra 100 ml
S 3 dd C I paraf
Apotek Yarsi
Jln. Letjen Soeprapto, Jakarta Pusat
No. 01 Jakarta,
Annas
prf
b. Suspensi
1. Formula
R/ Lotio Kummerfeldi 50 ml
Sue
2 dd loc.dol
paraf
R/ Camphora 0.5
Sulfur pp 3.3
Ethanol 90 % 1.5
PGA 0,75
Sol Calcii Hydroxydi 20
Oil Rosae gtt
I
Aquadest ad 50
m.f.l.a suspensi
Sue
2 dd loc.dol paraf
2. Cara Pembuatan
Kalibrasi botol wadah obat 50 ml
Timbang / ukur bahan obat sesuai dengan formula
Masukkan camphora ke dalam lumpang, tambahkan tambahkan ethanol
gerus sampai halus, kemudian tambah sulfur pp, gerus sampai homogen
dan halus, tambahkan PGA, gerus sampai homogen tambahkan sedikit
demi sedikit aquadest ± 10 ml, gerus sampai homogen tambah Sol Calcii
hydroxide sedikit demi sedikit dan masukkan ke dalam botol wadah obat.
Tambahkan aquadest sampai pada batas 50 ml
Tambahkan oil rosae dan kocok
Beri etiket biru
Apotek Yarsi
Jln. Letjen Soeprapto, Jakarta Pusat
No. 02 Jakarta,
Ningrum
2 x 1 hari pada bagian yang sakit
KOCOK SEBELUM DIPAKAI
OBAT LUAR
prf
c. Emulsi
1. Formula
Pro : Dewi ( 12 th )
2. Cara Pembuatan
Apotek Yarsi
Jln. Letjen Soeprapto, Jakarta Pusat
No. 03 Jakarta,
Purba
2 x sehari 2 sendok teh
prf