Anda di halaman 1dari 2

Riwayat alamiah penyakit merupakan gambaran tentang perjalanan perkembangan

penyakit pada individu dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen penyebab sampai
terjadinya kesembuhan atau kematian tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi preventif
maupun terapeutik. Hal ini diawali dengan terjadinya interaksi antara host, agent, dan
lingkungan. Perjalanan penyakit dimulai dengan terpaparnya host yang rentan (fase
suseptibel) oleh agen penyebab. Sumber penyakit (agens) pada anemia ibu hamil diantaranya
dapat berupa unsur gizi dan faktor fisiologis. Pada saat hamil, ibu sebagai penjamu (host).
Dari faktor faal atau fisiologis, kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan
volume plasma sekitar 30%, eritrosit meningkat sebesar 18% dan hemoglobin bertambah
19%. Peningkatan tersebut terjadi mulai minggu ke-10 kehamilan. Berdasarkan hal tersebut
dapat dilihat bahwa bertambahnya volume plasma lebih besar daripada sel darah
(hipervolemia) sehingga terjadi pengenceran darah. Hemoglobin menurun pada pertengahan
kehamilan dan meningkat kembali pada akhir kehamilan.
Namun, pada trimester 3 zat besi dibutuhkan janin untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta persediaan setelah lahir. Hal inilah yang menyebabkan ibu hamil
lebih mudah terpapar oleh agen sehingga berisiko terjadinya anemia. Sedangkan, dari unsur
gizi ibu hamil dihubungkan dengan kebutuhan akan zat besi (Fe), asam folat, dan vitamin
B12. Keluhan mual muntah pada ibu hamil trimester 1 dapat mengurangi ketersediaan zat
besi pada tubuh ibu hamil. Dan kebutuhan zat besi pada ibu hamil trimester 3 untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin juga membuat kebutuhan zat besi pada ibu hamil
semakin besar. Padahal, zat besi dibutuhkan untuk meningkatkan sintesis hemoglobin.
Jika fase suseptibel di atas tidak tertangani, maka akan terjadi proses induksi menuju
fase subklinis (masa laten) dan kemudian fase klinis dimana mulai muncul tanda dan gejala
anemia seperti cepat lelah, sering pusing, malaise, anoreksia, nausea dan vomiting yang lebih
hebat, kelemahan, palpitasi, pucat pada kulit dan mukosa, takikardi dan bahkan hipotensi.
Selama tahap klinis, manifestasi klinis akan menjadi hasil akhir apakah mengalami
kesembuhan, kecacatan, atau kematian (Rohtman, 2002 dalam Murti,2010). Misalnya jika
terjadi pada trimester I akan mengakibatkan abortus dan kelainan kongenital, pada trimester
II dapat mengakibatkan persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan
janin, asfiksia, BBLR, mudah terkena infeksi dan bahkan kematian. Sedangkan pada
trimester III akan menimbulkan gangguan his, janin lahir dengan anemia, persalinan tidak
spontan .

Periode Prepathogenesis dan Pathogenesis


Tahap prepathogenesis adalah tahap sebelum terjadinya penyakit. Sehingga, tahap ini
terdiri dari fase suseptibel dan subklinis (asimtomatis). Pada tahap ini, secara patofisiologis
anemia terjadi pada kehamilan karena terjadi perubahan hematologi atau sirkulasi yang
meningkat terhadap plasenta. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya volume plasma
tetapi tidak sebanding dengan penambahan sel darah dan hemoglobin. Selain itu, dapat
disebabkan kebutuhan zat besi yang meningkat serta kurangnya cadangan zat besi dan intake
zat besi dalam makanan. Zat besi diperlukan untuk eritropoesis.
Jika total zat besi dalam tubuh menurun akibat cadangan dan intake zat besi yang
menurun, maka akan terjadi penurunan zat besi pada hepatosit dan makrofag hati, limpa dan
sumsum tulang belakang. Setelah cadangan habis, akan terjadi penurunan kadar Fe dalam
plasma padahal suplai Fe pada sumsum tulang untuk pembentukan hemoglobin menurun. Hal
ini mengakibatkan terjadinya peningkatan eritrosit tetapi mikrositik sehingga terjadi
penurunan kadar hemoglobin (Choudry et al, 2002 dalam Yilmaz et al, 2007). Anemia pada
kehamilan tersebut dinamakan anemia defisiensi besi. Klasifikasi anemia dalam kehamilan
lainnya diantaranya adalah anemia megaloblastik, anemia hipoplastik dan anemia hemolitik.
Anemia megaloblastik termasuk dalam anemia makrositik dimana anemia terjadi karena
kekurangan asam folat dan atau vitamin B12. Anemia hemolitik adalah anemia yang
disebabkan karena penghancuran eritrosit yang lebih cepat dari pembuatannya akibat
kehilangan darah akut/ kronis (Basu, 2010).

Jika sebab-sebab di atas terjadi pada ibu hamil secara beriringan maka akan menimbulkan
manifestasi klinis anemia. Pada saat tanda dan gejala tersebut muncul, tahap inilah yang
disebut dengan tahap awal pathogenesis. Tahap ini berakhir sampai fase kesembuhan,
kecacatan atau kematian.

Kemudian tahap patogenesis berakhir pada kesembuhan, kecacatan dan bahkan kematian.
Jika timbul kesakitan atau kecacatan dapat berdampak pada kehamilannya, janinnya,
persalinannya dan bayi nantinya.

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi
yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma
meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan,dan maksimum terjadi pada bulan
ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurunsedikit menjelang aterem serta kembali
normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen
plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.

Anda mungkin juga menyukai