OLEH:
KELOMPOK A-18
A. Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,umur
manusia sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Hal ini
disebabkan oleh kemunduran – kemunduran biologis dan fisik. Lansia juga
merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang
semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan
hidup.
Jumlah lansia meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa
pada tahun 2010 atau 7,2% dari seluruh penduduk dengan usia harapan hidup
64,05 tahun. Tahun 2006 usia harapan hidup meningkat menjadi 66,2 tahun
dan jumlah lansia menjadi 19 juta orang, dan diperkirakan pada tahun 2020
akan menjadi 29 juta orang atau 11,4%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu.
Semakin tingginya usia harapan hidup, maka semakin tinggi pula faktor
resiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. Masalah umum yang dialami
para lansia adalah rentannya kondisi fisik para lansia terhadap berbagai
penyakit karena berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh
dari luar serta menurunnya efisiensi mekanisme homeostatis, oleh karena hal
tersebut lansia mudah terserang berbagai penyakit. Menurut Junaidi (2010)
ada beberapa perubahan fisik pada lansia yang dapat menjadi suatu kondisi
lansia terserang penyakit, seperti perubahan kardiovaskuler yaitu menurunnya
elastisitas pembuluh darah, perubahan pada respirasi yaitu menurunnya
kekuatan otot-otot pernafasan, serta perubahan pada pendengaran dan
perubahan pada penglihatan. Terdapat beberapa macam penyakit yang biasa
menimpa para lansia antara lain hipertensi, diabetes mellitus, jatung koroner,
stroke, katarak, dan lain sebagainya. Macam-macam masalah kesehatan
tersebut yang sering menimpa lansia yaitu hipertensi yang bisa menjadi awitan
dari berbagai masalah kardiovaskuler lainnya yang lebih gawat.
Salah satu cara untuk peningkatan angka kesehatan pada Lansia adalah
dengan cara senam lansia. Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang
memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila
dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering
diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur
dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari
usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah,
dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi mereka yang telah menderita.
(puslitbang Depkes RI, 2003:6)
Dari hasil pengumpulan data untuk lansia di RW VII Kelurahan
Anduring didapatkan data lebih dari separuh lansia 43,3% dari 30 orang lansia
tidak pernah mengikuti senam lansia, dan 50,0 % lansia mengalami kesulitan
tidur dimalam hari. Untuk itu perlu diadakannya senam lansia dan relaksasi
otot progresif di RW VII kelurahan Anduring.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti senam lansia dan relaksasi otot progresif, lansia
diharapkan mampu melakukan senam lansia dan relaksasi otot progresif.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti senam lansia dan relaksasi otot progresif sasaran di
harapkan mampu :
Memperagakan senam lansia
Mempraktekkan relaksasi oto progresif
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik Kegiatan
Pelaksanaan senam pada lansia dan terapi relaksasi otot progresif
2. Sasaran
a. Sasaran umum :
Semua lansia yang berumur 45 sampai 60 di RW VII Kelurahan
Anduring Kecamatan Kuranji
b. Sasaran Khusus :
Sasaran khusus :
Semua lansia di RW VII Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji
3. Metode
Praktek senam lansia dan relaksasi otot progresif
4. Media dan Peralatan
a. Speaker dan Laptop
b. Wireless
5. Tempat
Lapangan voli RT 03 RW VII Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji
6. Waktu
Hari : Sabtu, 4 Agustus 2018
Jam : 07.30 WIB – 09.00 WIB
7. Pengorganisasian
a. Setting Tempat Senam Lnsia
moderator
instruktur
Media senam
lansia
Fasilitator
observer
E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 70 % lansia menghadiri kegiatan
b. Tempat dan peralatan yang dibutuhkan tersedia
c. Mahasiswa menjalankan tugas yang diberikan
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan
b. Peserta yang hadir mendengarkan dan berpatisipasi aktif dalam
pelaksanaan senam lansia dan terapi relaksasi otot progresif
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir mengenal dan dapat menyebutkan tentang senam
lansia meliputi defenisi, manfaat dan tujuan.
b. Peserta yang hadir mampu melakukan senam pada lansia
c. Peserta yang hadir mengenal dan dapat menyebutkan tentang
relaksasi otot progresif meliputi defenisi, manfaat dan tujuan.
d. Peserta yang hadir mampu melakukan terapi relaksasi otot progresif
pada lansia
LAMPIRAN MATERI
B. Jenis-jenis Relaksasi
Tedapat banyak macam teknik relaksasi yang bisa dilakukan. ada empat
macam tipe relaksasi, yaitu:
Tujuan dari relaksasi otot progresif ini sendiri adalah untuk mengatasi berbagai
macam permasalahan
1. tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah;
2. berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah;
3. detak jantung lebih rendah;
4. mengurangi tekanan darah;
5. ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit;
6. tidur lelap;
7. kesehatan mental menjadi lebih baik;
8. daya ingat lebih baik;
9. meningkatkan daya berpikir logis;
10. meningkatkan kreativitas;
Permasalahan tersebut dapat menjadi suatu rangkaian bentuk gangguan psikologis
bila tidak diatasi.
c. Latihan tangan
1) Letakkan telapak tangan tertelungkup di atas meja
2) Lebarkan jari-jari dan tekan ke meja
3) Balikkan telapak tangan
4) Tarik ibu jari sampai menyentuh jari kelingking, kemudian tarik kembali
5) Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari
6) Kepalkan tangan sekuatnya kemudian regangkan jari-jari selurus mungkin
d. Latihan punggung
1) Dengan tangan disamping, bengkokkan badan ke satu sisi kemudian ke sisi
yang lain
2) Letakkan tangan di pinggang dan tahan kedua kaki, putar tubuh dengan
melihat bahu ke kiri lalu ke kanan
3) Posisi tidur terlentang dengan lutut dilipat dan telapak kaki datar pada tempat
tidur
4) Regangkan kedua lengan ke samping
5) Tahan bahu pada tempatnya dan jatuhkan kedua lutut ke samping kiri dan
kanan
6) Tepukkan kedua tangan kebelakang kemudian regangkan kedua bahu ke
belakang
f. Latihan muka
1) Kerutkan muka sedapatnya, kemudian tarik alis mata ke atas
2) Tutup kedua mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebar
3) Kembungkan pipi semampunya, kemudian hisap ke dalam
4) Tarik bibir ke belakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul
g. Latihan pernafasan
1) Duduk dengan punggung bersandar pada bahu rileks
2) Letakkan ke dua telapak tangan pada tulang rusuk bawah
3) Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan, jangan mengangkat bahu, maka
dada akan merasa mengembang
4) Kemudian keluarkan nafas perlahan-lahan
5) Lakukan berulang-ulang sampai minimal 10 kali
h. Latihan relaksasi
1) Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan otot-otot lengan selama 10
hitungan, kemudian bukalah genggaman tangan dalam 30 hitungan
2) Kerutkan dahi ke atas dan pada saat yang sama kepala didongakkan ke
belakang, kemudian kepala diputar searah jarum jam
3) Kerutkan otot muka, mata ditutup dengan kuat, mulut dimonyongkan ke
depan, lidah ditekan ke langit-langit dan bahu ditekukkan ke depan.
Pertahankan selama 10 hitungan kemudian kendorkan semua otot-otot
4) Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan selama 10 detik,
kemudian kendorkan
5) Selanjutnya ibu jari sambil mengencangkan betis dan paha selama 10 hitungan
kemudian kendurkan selama 10 hitungan
6) Tarik nafas secara perlahan-lahan dan sedalam mungkin, pertahankan selama
10 hitungan kemudian keluarkan udara seperlahan mungkin (Depkes RI,
2008).
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Marta.1987. The Relaxation & Stress Reduction Workbook; Alih Bahasa
Indonesia; Achiryani S Hamid dan Budi Anna Keliat. Jakarta: EGC.
Mija, Kim. 1995. Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Indonesia: Yasmin Asih.
Jakarta: EGC.
Ramdhani, Neila & Putra, Adhyos Aulia. 2010. Jurnal Pengembangan multimedia
relaksasi