Anda di halaman 1dari 23

KISI-KISI USEK BIO KELAS 12

1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN DAN HEWAN


A. MENGINTERPRETASI HASIL PERCOBAAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN.
(Yang biasa ditanyakan: variabel2, rumusan masalah)

Langkah awal dalam melakukan penelitian adalah menemukan masalah


lalu,masalah yang ditemukan dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya,ringkas,jelas,dan bermakna.

Metode merumuskan masalah:


1. Buat masalah
2. Merumuskan masalah

Dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan hubungan antara variable bebas


dengan variable terikatnya.

Variabel: segala factor yang mempengaruhi masalah


Variable terdiri dari 4 jenis:

1. Variable bebas
Perlakuan yang berbeda dalam melakukan percobaan.
2. Variable terikat
Hasil dari variable bebas / Variabel yang terikat dengan dengan variabel bebas.
3. Variable control (terkendali)
Yaitu perlakuan yang sama pada semua percobaan.
4. Variablel penggangu
Yaitu variable yang tidak dikehendaki tetapi dapat mempengaruhi hasilpercobaan.

Menyusun hipotesis atau dugaan sementara


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah ,
Hipotesis terbagi 2:

1. Hipotesis nol (hipotesis statistic)


Dugaan sementara yg menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variable bebas
terhadap variable terikat.
2. Hipotesis kerja (hipotesis alternative)
Dugaan sementara yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variable bebas
terhadap variable terikat.

Contoh soal:

Seorang siswa ingin mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi pupuk XXX


terhadap pertumbuhan kacang hijau. Bantulah siswa tersebut untuk membuat
rumusan masalah, menentukan variabel-variabelnya (bebas, terikat, kontrol,
penganggu), dan memberi hipotesis!

Jawab:

#1 Fokus ke bagian yang mirip-mirip gini

… pengaruh penambahan konsentrasi pupuk XXX terhadap pertumbuhan


kacang hijau …

#2 Cara menentukan rumusan masalah: tinggal diubah jadi kalimat pertanyaan.


Biasanya bentuknya: Apakah A berpengaruh terhadap B?

Jawaban: Apakah penambahan konsentrasi pupuk XXX berpengaruh


terhadappertumbuhan kacang hijau?

#3 Cara menentukan variabel

Variabel bebas dan variabel terikat: liat lagi ke #1. Rumusnya:

Pengaruh A terhadap B -> A variabel bebas, B variabel terikat


Variabel kontrol: Diisi bebas yang sesuai konteks. Biasane: Ukuran pot, media
tanaman, dll.
Variabel pengganggu: Diisi bebas yang sesuai konteks. Biasane: Hama, hewan
penganggu, dll.

Jawaban:

Pengaruh penambahan konsentrasi pupuk XXX terhadap pertumbuhan kacang


hijau
Variabel bebas Variabel terikat

Variabel bebas: Konsentrasi pupuk XXX


Variabel terikat: Pertumbuhan kacang hijau
Variabel kontrol:
- Ukuran wadah
- Jenis media, mis; tanah
- Penyiraman
- Jumlah biji dan ukuranya harus sama
- Pemupukan
- Kelembaban
Variabel penganggu: Hama, hewan pengganggu.

#4 Tentukan hipotesis. Bentuknya: Ada pengaruh A terhadap B / Tidak ada


pengaruh A terhadap B (Pilih salah satu yang masuk akal)

Jawaban: Ada pengaruh penambahan konsentrasi pupuk XXX terhadap pertumbuhan


kacang hijau.

2. SUBSTANSI GENETIKA, PEMBELAHAN SEL, HUKUM MENDEL, MUTASI


A. Menjelaskan Susunan Nukleotida Dna, Rna, Atau Kromosom
 DNA
DNA merupakan polinukleotida (banyak nukleotida)
Struktur DNA  merupakan rantai polinukelotida yang PANJANG, GANDA
(double helix dan 2 benang) dan TERPILIN
1 Nukleotida teridiri dari 1 nukleosida dan gugus fosfat
1 Nukleosida terdiri dari basa nitrogen dan gula berupa deoksiribosa.
Basa nitrogen terdiri dari :
1. Purin (Cincin tunggal) : Adenin, Guanin
2. Pirimidin (Cincin ganda) : Timin, Sitosin

Gambar di atas menunjukkan 8 nukleotida karena :


Nuklotida terdiri dari gula, fosfat dan basa nitrogen

4 Nukleotida 4 Nukleotida

1 = fosfat (PO43-)
3,4,5 = Deoksiribosa
A,C,D = Basa Nitrogen
 RNA
RNA (Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat terletak di dalam inti sel atau
di dalam sitoplasma. RNA adalah rantai polinukleotida berutas tunggal dan
pendek yang tersusun atas gugus fosfat, ribosa, dan basa nitrogen. Basa
nitrogen terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan
urasil).
B. Menjelaskan sintesis protein (URAIAN)
 Kode genetic yang dibawa DNA akan di transkripsi(yg disalin antisense)
menghasilkan mRNA yang kemudian diteruskan ke sitoplasma dan bergabung dengan
ribosom.
 Asam amino di sitoplasma akan di aktifkan oleh ATP dan terikat oleh TRNA
 tRNA yang telah mengikat asam amino akan membawanya ke sitoplasma dan setiap
anticodon berpasangan dengan kodetriplet. Kemudian terjadi proses translasi yang
menghasilkan rantai polipeptida.
Lebih lengkap: baca paket.

C. Mengidentifikasi tahap meiosis dan gametogenesis.

Pembelahan meiosis memiliki ciri sebagai berikut:

 Terjadi pada sel-sel kelamin (gamet), yaitu sperma dan ovum.


 Bertujuan untuk menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap memiliki
jumlah kromosom yang sama dengan induknya, maka terjadi pengurangan jumlah
kromosom induk sehingga pembelahan ini disebut pembelahan reduksi.
 Dihasilkan 4 sel anak yang masing-masing mengandung setengah jumlah kromosom
sel induk. Misalnya, jumlah kromosom 46 buah menjadi jumlah kromosom 23 buah.
 Terjadi melalui dua kali periode pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
 Meiosis I terjadi reduksi atau pengurangan jumlah kromosom sel induk.
 Meiosis II terjadi pemisahan kromosom.
 Antara meiosis I dan meiosis II ada periode pendek yang memisahkannya yang disebut
tahap interkinesis.

Peristiwa yang berlangsung saat meiosis adalah sebagai berikut:

Meiosis I
1. Profase 1

 Kromosom memendek dan menebal serta


kromosom homolog saling berdekatan.
 Nukleolus dan membrane inti mulai menghilang.
 Benang-benang gelendong mulai terbentuk.
 Begitu dekatnya kromosom dengan homolognya
sehingga terjadi perlekatan antarkromatid pada titik
tertentu (kiasma) yang memungkinkan pertukaran
segmen-segmen kromatid. Peristiwa tersebut dinamakan pindah silang.
 Tahap ini umumnya berlangsung lama karena terbagi menjadi beberapa tahap lagi
sebagai berikut:
1. Leptonema : benang kromatin berubah menjadi kromosom
2. Zigonema : kromosom homolog berpasangan dan disebut bivalen.
Peristiwa saat kromosom homolog berpasangan membentuk bivalen disebut
sinapsis
3. Pakinema : kromosom homolog yang berpasangan (bivalen) mengganda
sehingga terdapat empat kromatid yang berpasangan dan disebut tetrad
4. Diplonema : terjadi pindah silang (crossing over)
5. Diakinesis : membran inti dan nukleolus lenyap, telah terbentuk benang
spindel lengkap

2. Metafase 1

 Terlihatnya kromosom homolog yang berjajar berhadapan dan


menempatkan diri pada bidang ekuator.
3. Anafase 1

 Kromosom homolog yang berjajar berhadapan dan berpasangan


mulai memisahkan diri dari pasangan homolognya serta masing-
masing bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan.

4. Telofase 1

 Terjadi sitokinesis dan terbentuk dua sel anak, masing-masing


memiliki setengah jumlah kromosom sel induk.
 Jika kromosom sel induk berjumlah 2n, kromosom sel anak
berjumlah n.
 Membrane inti mulai terbentuk lagi.
 Masih terdiri atas dua kromatid identik.

Pada Telofase I ini sel hasil pembelahan telah memiliki separo jumlah kromosom sel induk
(haploid). Itu sebabnya Meiosis I sering disebut pembelahan reduksi karena ada pengurangan
kromosom dari 2n —> n.

Setelah Meiosis I selesai, sel mengalami fase istirahat sebentar (tahap interkinesis). Pada tahap
ini tidak ada replikasi materi genetic dan kondisinya hampir mirip dengan tahap interfase pada
pembelahan mitosis. Selanjutnya, tiap sel anak akan mengalami Meiosis II.

Meiosis II

1. Profase 2
 Kromosom terlihat memendek dan menebal sehingga mudah diamati.
 Pada akhir profase II, mulai terbentuk benang-benang gelendong pada masing-masing
kutub.

2. Metafase 2

 Kromosom yang masih terdiri atas dua kromatid berjajar menempatkan diri pada bidang
ekuator.
 Sentrometer membelah dan pasangan kromatid memisahkan diri.
 Membran inti tidak terlihat lagi.

3. Anafase 2

 Masing-masing kromosom yang terdiri atas satu kromatid telah memisahkan diri dan
bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan.

4. Telofase 2

 Tiap sel membentuk dua sel anak yang haploid.


 Dihasilkan empat sel anak yang masing-masing memiliki setengah jumlah kromosom
sel induk.
 Kemudian masuk ke tahap interfase.

Pada pembelahan Meiosis II tidak ada perubahan struktur kromosom, jadi semula n (haploid)
pada akhir pembelahan tetap n. Oleh karena itu Meiosis II sebenarnya sama dengan Mitosis.
GAMETOGENESIS
D. Menginterpretasikan persilangan dihybrid hukum Mendel
Persilangan dihybrid adalah persilangan yang melibatkan 2 tipe sifat/gen.
E. Menginterpretasikan persilangan kriptomeri

Kriptomeri adalah bentuk penyimpangan hukum Mendel yang terjadi ketika 2 gen
dominan membentuk sifat baru da nada 1 gen yang bersifat epistasis.
Pada Bunga Linaria maracana terjadi kriptomeri dengan susunan gen:
A: mengandung antosianin
a: alel dari A dan bersifat epistasis/menghambat munculnya warna
B: bersifat Basa
b: bersifat Asam.

\
Dari sini terlihat bahwa jika kedua tipe gen dominan bertemu akan membentuk
warna ungu, sedangkan kehadiran gen a akan menyebabkan bunga menjadi warna
putih karena bersifat epistasis dan menghambat terbentuknya warna.
F. Mengidentifikasi pewarisan penyakit menurun autosom Manusia
Penyakit yang tertaut kromosom autosomal/sel tubuh
Contoh:

Autosom resesif: Albino, Diabetes Mellitus I, Anemia sel sabit, fibrosis sistik,
galaktosemia

Contoh persilangan (Albino):

P: AA x aa
(Normal) (Albino)

G: A a

F1: Aa
Normal (karier)

P: Aa x Aa

G: A a
a

F2: Aa 50% Normal (karier)


aa 50% Albino

Autosom dominan: Akondroplasia, Brakidaktili, sindrom Huntington

Contoh persilangan (Brakidaktili):

P: BB x bb
(Brakidaktili) (normal)

G: B b
F1: Bb
(Brakidaktili)

P: Bb x Bb

G: B b
b

F2: Bb 50% Brakidaktili


bb 50% Normal

Autosom “campuran”: Thalasemia


(“Campuran” karena ada sifat intermediet)

Contoh persilangan:

P: Thth x Thth
(Thalasemia minor) (Thalasemia minor)

G: Th Th
th th

F1: ThTh 25% Thalasemia mayor (biasanya lethal)


Thth 50% Thalasemia minor (bisa hidup, tetapi harus
transfusi Thth reguler)
thth 25% Normal

G. Menjelaskan peristiwa mutasi kromosom dan sindrom manusia


 ABERASI / PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM:
1. Inversi
 Perubahan urutan gen dalam kromosom karena pembalikan atau pelipatan
kromosom, dibagi menjadi 2 :
 Inversi parasentris terjadi pada satu lengan kromosom
 Inversi perisentris terjadi pada kedua lengan kromosom

2. Duplikasi dan delesi


 Duplikasi
kromosom homolog yang mendapat penambahan sebagian gen dari kromosom
pasangannya.
 Delesi
kromosom homolog yang hilang sebagian gennya karena patah dan tidak melekat
kembali.

3. Translokasi
Pertukaran gen dari suatu kromosom ke kromosom lain yang bukan
homolognya. kromosom, ada 2: • Translokasi homozygot • Translokasi
heterozygote
4. Isokromosom
Terjadi jika pada saat sel membelah terjadi kesalahan bidang pembelahan
sehingga kromosom hasil pembelahannya memiliki bagian yang sama pada
kedua lengannya.
5. Katenasi
Katenasi
Mutasi kromosom yang terjadi pada 2 kromosom non homolog pada saat
pembelahan terbentuk 4 kromosom yang ujung2-nya saling bertemu dan melekat
membentuk lingkaran.
3. PERUBAHAN JUMLAH KROMOSOM
 Euploid
Euploid Peristiwa ini disebabkan karena mengalami gagal berpisah total pada saat
gametogenesis atau oleh pembastaran individu dengan set kromosom yang
berbeda. Bila kromosom dalam tubuhnya berpasangan tiga-tiga dinamakan
triploid, bila berpasangan empat-empat dinamakan tetraploid dan seterusnya.
Individu poliploid banyak ditemukan pada tumbuhan misalnya semangka, pisang,
anggur dll. Aneuploid ada dua macam yaitu autopoliploid dan allopoliploid.
Autopoliploid merupakan kelipatan kromosom dari genom spesies yang sama.
Allopoliploid merupakan genom spesies yang berbeda.
 Aneuploid
4. SINDROM-SINDROM MANUSIA
a. Sindroma Cry-du-cat
Sebab: delesi lengan pendek kromosom no.5
Ciri-ciri: • Waktu lahir, tangisan seperti kucing • Pita suara sempit • Epiglotis
melengkung • Otak kecil • IQ rendah • Muka lebar • Hidung mengalami
penebalan
b. Sindrom Turner
Sebab: Kurang 1 kromosom X (45X–) terjadi karena non-disjunction pada
embrio perempuan
Ciri-ciri: badan pendek, pertumbuhan tulang tidak normal, hilangnya
ciriseksual sekundar saat pubertas, tidak mengalami menstruasi, infertilitas,
dan dada bidang seperti pada laki-laki, kesulitan belajar
c. Sindrom Klinefelter
Sebab: Kelebihan kromosom Y akibat non-disjunction pada laki-lakii
(47,XXY)
Ciri-ciri: Infertilitas, timbul pertumbuhan seksual sekunder milik perempuan
misalnya payudara pada laki-laki, pubertas yang terlambat, testis kecil,
micropenis, IQ rendah
d. Triple X syndrome/Trisomi
Sebab: Non-disjunction mengakibatkan kelebihan 1 kromosom X dari wanita
normal(47/XXX)
Ciri-ciri: badan yang tingginya melebihi tingkat normal pada perempuan,
kesulitan belajar/IQ rendah, cacat fisik, dll.
e. Jacob/XYY syndrome
Sebab: Kelebihan 1 kromosom Y dari laki-laki normal (47/XYY)
Ciri-ciri: Kelainan/cacat fisik tidak terjadi tetapi tinggi melebihi normal,
jerawat yang parah, tangan dan kaki besar, pertumbuhan seksual normal.
Tingkat hormone testosterone tinggi. Untuk mendeteksi sindrom ini perlu uji
genetic karena ciri-ciri fisik kurang tampak.
f. Syndroma Down
Sebab: kelainan ini terjadi karena addisi pada lengan kromosom no 21;
ditemukan oleh J.Langdon Down.
Ciri-ciri: •Tubuh pendek, hidung lebar •Cacat mental IQ sangat rendah
•Telapak tangan datar •Bibir besar, lidah besar selalu menjulur

g. Syndroma Patau
Sebab: kelainan ini ditemukan oleh Dr.Patau, kelainan ini disebabkan kelebihan 1
kromosom tubuh nomor 13, 14 atau 15 sehingga kariotipenya adalah 47XX+13
atau 47XY+13 jika kelebihan autosom nomor 13.
Ciri-ciri: • Kepala kecil, mata kecil, sumbing, ada celah langit-langit •
Pertumbuhan sangat terbelakang • Pada umunya meninggal pada usia sangat muda
karena kelainan sistem tubuh yang fatal

3. EVOLUSI

A. Menjelaskan Teori Evolusi Kimia

Tokoh teori ini adalah Harold Uray, Stanly Miller, dan A.I Uray, mereka
berpendapat bahwa organisme pertama kali terbentuk adalah berasal dari makhluk
bersel satu. Selanjutnya mengalami evolusi menjadi berbagai jenis seperti
protozoa, Coelenterata, Porifera dan lain-lain. Para pakar biologi dan astronomi
telah bersepakat bahwa planet bumi ini terbentuk antara 4-5 miliar tahun yang lalu
. Pada saat itu suhu planet bumi sekitar 4.000-8.000 derajat Celcius. Zat-zat yang
terdapat pada bumi saat itu adalah Hidrogen , Carbon dan unsur lain yang
mengembun membentuk inti bumi, sedang permukaanya adalh gersang.
Pada saat itu kondisi atmosfer juga berbeda dengan kondisi saat sekarang. Gas-gas
seperti H2, N2, O2 dan H2O lepas meninggalkan bumi karena grafitas. Di
atmosfir juga terbentuk senyawa-senyawa sederhana seperti uap air (H2O)
ammonia (NH3) metan (CH4), dan carbondioksida (CO2).

Ketika suhu bumi turun 100 derajat celcius terjadilah hujan air yang mendidih .
Pada saat itu belum ada kehidupan . Kondisi yang demikian terjadilah reaksi
kimia karena tersedia bahan-bahan yang melimpah.

Timbul suatu pertanyaan bagaimana proses terjadinya kehidupan. Ilmuwan Harold


Uray dan Stanly Miller telah melakukan eksperimen.

Harold Uray (As, 1893) menyatakan bahwa bumi kaya akan molekul CH4, H2O, NH3, dan
CO2. Karena adanya sinar matahari serta adanya halilintar terjadilah reaksi kimia yang
menghasilkan zat-zat hidup . Menurut Harold Uray zat hidup pertama kali mempunyai
susunan seperti virus . Trebentuklah makhluk hidup di bumi karena berbagai senyawa di
atmosfir.

Secara singkat dapat dijelaskan dengan tahapan sbb:

a. Tersedia senyawa metana, uap air, ammonia dan carbondioksida

b. Adanya energi yang timbul dari radiasi matahari , aliran energi-energi halilintar , sinar
kosmis yang menyebabkan reaksi kimia

c. Terbentuklah zat hidup pertama kali seperti virus

d. Dalam waktu yang sangat lama zat hidup berkembang menjadi semacam organisme
B. Menjelaskan Prinsip Hardy-Weinberg dan persilangan. (URAIAN)

Godfrey Harold Hardy dan Wilhelm Weinberg tahun 1908 secara terpisah menemukan
dasar-dasar frekuensi alel dan genetik dalam suatu populasi. Prinsip yang berupa pernyataan
teoritis tersebut dikenal sebagai hukum (prinsip kesetimbangan) Hardy-Weinberg.
Pernyataan itu menegaskan bahwa frekuensi alel dan genotip suatu populasi (gene pool)
selalu konstan dari generasi ke generasi dengan kondisi tertentu.
Kondisi-kondisi yang menunjang Hukum Hardy-Weinberg sebagai berikut:

a. Ukuran populasi harus besar


b. Ada isolasi dari polulasi lain
c. Tidak terjadi mutasi
d. Perkawinan acak
e. Tidak terjadi seleksi alam

• Untuk alel biasa:

Frekuensi gen : (a+b) =1

Frekuensi genotip : (a+b)2 =1

atau a2 + 2ab + b2 = 1 atau aa+2ab+bb =1

a : gen dominan, b: alelnya

• Untuk alel ganda (gol darah)

Frekuensi alel/gen = (a+b+c) =1

Frek genotip = (a+b+c) 2 =1

Tautan Sex(Xkrom) :

 pada populasi wanita :

Frekuensi gen : (a+b) =1

Frekuensi genotip : (a+b)2 =1 atau a2 + 2ab + b2 = 1 atau aa+2ab+bb =1

 pada populasi laki-laki:

Frekuensi gen : (a+b) =1

Frekuensi genotip : (a+b) =1

Anda mungkin juga menyukai