Anda di halaman 1dari 16

1

1.1 Definisi

Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan


pengisian alveoli dengan cairan. Penyebabnya karena agen infeksi, irirtan kimia
dan terapi radiasi. bakterinya bernama pneumococcal pneumonia.( Doenges,
Marilynn ).

Penumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan


pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi akibat adanya invaksi agen atau
infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan saluran.
Trakhabrakialis adalah beberapa keadaan yang mengganggu mekanisme
pertahanan sehingga timbul infeksi paru misalnya, kesadaran menurun, umur tua,
trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain. Dengan demikian flora endogen
yangmenjadi patogen ketika memasuki saluran pernapasan.( Ngasriyal,Perawatan
Anak Sakit,)

Pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang terjadi pada


masa anak-anak dan sering terjadi pada masa bayi. Penyakit ini timbul sebagai
penyakit primer dan dapat juga akibat penyakit komplikasi. (A. Aziz Alimul :
2006).

1.2 Etiologi

Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti:

1. Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah staphylococcus


aureus, streptococus, aeruginosa, legionella, hemophillus, influenza,
eneterobacter. Bakteri-bakteri tersebut berada pada kerongkongan manusia
sehat, setelah system pertahanan.
2. Menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri tersebut segera
memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan.
3. Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza,
adenovirus,chicken-pox (cacar air). Meskipun virus-virus ini menyerang
2

saluran pernafasan bagian atas, tetapi gangguan ini dapat memicu


pneumonia, terutama pada anak-anak.
4. Organisme mirip bakteri yaituMicoplasma pneumonia. Pneumonia jenis ini
berbeda dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia yang
diduga disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering disebut
pneumonia yang tidak tipikal. Mikoplasma ini menyerang segala jenis usia.
5. Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans

1.3 Manifestasi Klinis

Orang dengan pneumonia sering kali disertai batuk berdahak, sputum


kehijauan atau kuning, demam tinggi yang disertai dengan menggigil. Disertai
nafas yang pendek, nyeri dada seperti pada pleuritis ,nyeri tajam atau seperti
ditusuk. Salah satu nyeri atau kesulitan selama bernafas dalam atau batuk. Orang
dengan pneumonia, batuk dapat disertai dengan adanya darah, sakit kepala atau
mengeluarkan banyak keringat dan kulit lembab. Gejala lain berupa hilang nafsu
makan, kelelahan,kulit menjadi pucat, mual, muntah, nyeri sendi atau otot. Tidak
jarang bentuk penyebab pneumonia mempunyai variasi gejala yang lain. Misalnya
pneumonia yang disebabkan oleh Legionella dapat menyebabkan nyeri perut dan
diare, pneumonia karena tuberkulosis atau Pneumocystis hanya menyebabkan
penurunan berat badan dan berkeringat pada malam hari. Pada orang tua
manifestasi dari pneumonia mungkin tidak khas. Bayi dengan pneumonia lebih
banyak gejala, tetapi pada banyak kasus, mereka hanya tidur atau kehilangan
nafsu makan.

1.4 Patofisiologi
Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh
mikroorganisme dan respon sistem imun terhadap infeksi. Meskipun lebih dari
seratus jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit
dari mereka yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus. Penyebab paling
sering pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan
infeksi pneumonia ialah fungi dan parasit.
3

1. Virus
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus
masuk kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui
mulut dan hidung. setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli.
Invasi ini sering menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan
sel atau melalui suatu tipe penghancur sel yang disebut apoptosis. Ketika
sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi kerusakan paru.Sel
darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin yang
membuat cairan masuk ke dalam alveoli. Kumpulan dari sel yang rusak dan
cairan dalam alveoli mempengaruhi pengangkutan oksigen ke dalam aliran
darah. Sebagai tambahan dari proses kerusakan paru,banyak virus merusak
organ lain dan kemudian menyebabkan fungsi organ lain terganggu.Virus juga
dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi bakteri, untuk alasan ini,
pneumonia karena bakteri sering merupakan komplikasi dari pneumonia yang
disebabkan oleh virus. Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti
vitus influensa,virus syccytial respiratory(RSV),adenovirus dan
metapneumovirus.Virus herpes simpleks jarang menyebabkan pneumonia
kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan masalah pada sistem imun juga
berresiko terhadap pneumonia yang disebabkan oleh cytomegalovirus(CMV).
2. Bakteri
Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di udara
dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah
ketika ada infeksi pada bagian lain dari tubuh. Banyak bakteri hidup pada
bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti hidung,mulut,dan sinus dan
dapat dengan mudah dihirup menuju alveoli.Setelah memasuki alveoli,bakteri
mungkin menginvasi ruangan diantara sel dan diantara alveoli melalui rongga
penghubung.Invasi ini memacu sistem imun untuk mengirim neutrophil yang
adalah tipe dari pertahanan sel darah putih,menuju paru.Neutrophil menelan
dan membunuh organisme yang berlawanan dan mereka juga melepaskan
cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun. Hal ini menyebabkan
demam,menggigil,dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri
dan jamur. Neutrophil,bakteri,dan cairan dari sekeliling pembuluh darah
4

mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan


dari paru yang terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang
serius atau bahkan fatal seperti septik syok dengan tekanan darah rendah dan
kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan jantung. Bakteri
juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas
pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling
umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus
pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.Penggunaan istilah
“Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada warna bakteri(ungu atau
merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan
Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri atipikal umumnya
mempengaruhi orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang
hebat dan berespon pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe
dari bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia pada hidung atau
mulut dari banyak orang sehat. Streptococcus pneumoniae, sering
disebut”pneumococcus” adalah bakteri penyebab paling umum dari pneumoni
pada segala usia kecuali pada neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari
pneumonia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri Gram negatif penyebab
pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram negatif.Beberapa dari bakteri
gram negatif yang menyebabkan pneumoni termasuk bkan demam, menggigil,
dan mual umumnya pada pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur.
Neutrophil, bakteri, dan cairan dari sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli
dan mengganggu transportasi oksigen. Bakteri sering berjalan dari paru yang
terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan penyakit yang serius atau bahkan
fatal seperti septik syok dengan tekanan darah rendah dan kerusakan pada
bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan jantung.Bakteri juga dapat berjalan
menuju area antara paru-paru dan dinding dada(cavitas pleura) menyebabkan
komplikasi yang dinamakan empyema. Penyebab paling umum dari pneumoni
yang disebabkan bakteri adalah Streptococcus pneumoniae,bakteri gram
negatif dan bakteri atipikal.Penggunaan istilah “Gram positif” dan “Gram
negatif” merujuk pada warna bakteri(ungu atau merah) ketika diwarnai
menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan Gram.Istilah “atipikal”
5

digunakan karena bakteri atipikal umumnya mempengaruhi orang yang lebih


sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan berespon pada antibiotik
yang berbeda dari bakteri yang lain. Tipe dari bakteri gram positif yang
menyebabkan pneumonia pada hidung atau mulut dari banyak orang sehat.
Streptococcus pneumoniae, sering disebut”pneumococcus” adalah bakteri
penyebab paling umum dari pneumoni pada segala usia kecuali pada
neonatus.Gram positif penting lain penyebab dari pneumonia adalah
Staphylococcus aureus. Bakteri Gram negatif penyebab pneumonia lebih
jarang daripada bakteri gram negatif.Beberapa dari bakteri gram negatif yang
menyebabkan pneumoni termasuk Haemophilus influenzae,Klebsiella
pneumoniae,Escherichia coli,Pseudomonas aeruginosa,dan Moraxella
catarrhalis.Bakteri ini sering hidup pada perut atau intestinal dan mungkin
memasuki paru-paru jika muntahan terhirup. Bakteri atipikal yang
menyebabkan pneumonia termasuk Chlamydophila pneumoniae,Mycoplasma
pneumoniae,dan Legionella pneumophila.
3. Jamur
Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin terjadi
pada individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-
obatan imunosupresif atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia
yang disebabkan oleh jamur mirip dengan pneumonia yang disebabkan
bakteri,Pneumonia yang disebabkan jamur paling sering disebabkan oleh
Histoplasma capsulatum,Cryptococcus neoformans,Pneumocystis jiroveci dan
Coccidioides immitis. Histoplasmosis paling sering ditemukan pada lembah
sungai Missisipi,dan Coccidiomycosis paling sering ditemukan pada Amerika
Serikat bagian barat daya.
4. Parasit
Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini secara
khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki
tubuh,mereka berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui darah. Terdapat
seperti pada pneumonia tipe lain ,kombinasi dari destruksi seluler dan respon
imun yang menyebabkan ganguan transportasi oksigen.Salah satu tipe dari sel
darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat terhadap infeksi
6

parasit.Eosinofil pada paru-paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik


yang menyebabkan komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan
parasit.Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah
Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis adalah Toxoplasma
gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis.
7

Streptococcus, staphylcoccus

Saluran nafas bagian atas

Bronkiolus

Alveoli

Reaksi radang pada bronkus dan


alveolus

B1 B1 B3

Akumulasi sekret Fibrosus dan pelebaran Stimulasi


chemoreseption
Obstruksi jalan nafas Atelektasis hipotalamus

Gangguan ventilasi Gangguan difusi Set point berubah

Bersihan jalan inefektif Gangguan pertukaran Respon menggigil


gas
Peningkatan frekuensi Reaksi peningkatan
nafas Suplai O2 ke jaringan suhu tubuh
menurun
B3 Hipertermi
B6
Merangsang RAS B4
Kelemahan
Sulit tidur Evaporasi meningkat
Intoleransi aktivitas
Perubahan pola tidur Cairan tubuh
B5 berkurang

Metabolisme meningkat

Kompensasi : cadangan lemak


dipergunakan oleh tubuh

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Sumber : Nanda .2007. Diagnose Nanda. NIC NOC.


8

1.5 Klasifikasi
Secara Garis Besar Pneumonia Dapat Dibedakan Menjadi 3 Yaitu:
1. Aspirasi pneumonia
Terjadi apabila tersedak dan ada cairan /makanan masuk ke paru-
paru.pada bayi baru lahir, biasanya tersedak karena air ketuban atau asi.
2. Pneumonia karena infeksi virus, bakteri, atau jamur
Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri
sepertistreptococcus pneumonia dan haemophylus influenzae. Gejala
akanmuncul 1-2 hari setelah terinfeksi. Gejala yang muncul mulai dari
demam,batuk lalu sesak nafas.
3. Pneumonia akibat faktor lingkungan
4. Polusi udara menyebabkan sesak nafas terutama bagi yang alergi.bila tidak
segera dilakukan pengobatan maka akan mengakibatkan bronchitis dan
selanjutnya menjadi pneumonia.

1.6 Komplikasi

1. Gangguan pertukaran gas


2. Obstruksi jalan napas
3. Gagal pernapasan pleura effusion (bactery pneumonia)

1.7 Pemeriksaan Diagnostik

1. Sinar X : mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar,


bronchial); dapat juga menyatakan abses).
2. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat mengidentifikasi
semua organisme yang ada.
3. Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis organisme
khusus.
4. Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru, menetapkan luas
berat penyakit dan membantu diagnosis keadaan.
5. Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis
6. Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi.
7. Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing.
9

1.8 Penatalaksanaan

1. Pengobatan yang intensive bila terdapat virus pneumonia


2. Bila kondisi berat harus di rawat
3. Berikan oksigen, fisioterapi dada dan cairan intravena
4. Antibiotic sesuai dengan program
5. Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotik
10

ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORITIS

2.1 Pengkajian
1. Biodata
1) Nama/Nama panggilan
2) Tempat tgl lahir/usia
3) Jenis kelamin
4) A g a m a
5) Pendidikan
6) Alamat
7) Tgl/jam masuk
8) Tgl pengkajian
9) Diagnosa medic
10) Rencana terapi
2. Keluhan utama
sesak napas
3. Riwayat kesehatan
4. Riwayat Penyakit sekarang, tanyakan :
1) Apakah masih ada batuk, berapa lama
2) Apakah masih ada panas badan
3) Apakah nyeri dada kalau batuk
4) Apakah ada riak kalau batuk
5. Riwayat kesehatan yang lalu, tanyakan :
1) Frekuensi ISPA
2) Riwayat Alergi
3) Kebiasaan merokok
4) Pengguaan obat-obatan
5) Imunisasi
6) Riwayat penyakit keturunan
1) Riwayat Keluarga, tanyakan:
2) Apakah ada keluarga yang menderita batuk
3) Apakah ada keluarga yang menderita alergi
4) Apakah ada keluarga yang menderita TBC, Cancer paru
11

6. Pengkajian Fisik
a. Inspeksi:
1) Amati bentuk thorax
2) Amati Frekuensi napas, irama, kedalamannya
3) Amati tipe pernapasan : Pursed lip breathing, pernapasan diapragma,
penggunaan otot Bantu pernapasan
4) Tanda tanda reteraksi intercostalis , retraksi suprastenal
5) Gerakan dada
6) Adakan tarikan didinding dada , cuping hidung, tachipnea
7) Apakah ada tanda tanda kesadaran menurun
b. Palpasi
1) Gerakan pernapasan
2) Raba apakah dinding dada panas
3) Kaji vocal premitus
4) Penurunan ekspansi dada
c. Auskultasi
1) Adakah terdengar stridor
2) Adakah terdengar wheezing
3) Evaluasi bunyi napas, prekuensi,kualitas, tipe dan suara tambahan
d. Perkusi
1) Suara Sonor/Resonans merupakan karakteristik jaringan paru normal
2) Hipersonor , adanya tahanan udara
3) Pekak/flatness, adanya cairan dalan rongga pleura
4) Redup/Dullnes, adanya jaringan padat
5) Tympani, terisi udara.
7. Pemeriksaan Fisik
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas.
2) Sirkulasi
Gejala : riwayat adanya
Tanda : takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat
3) Makanan/cairan
12

Gejala : kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat diabetes


mellitus
Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk, penampilan
kakeksia (malnutrisi)
4) Neurosensori
Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza)
Tanda : perusakan mental (bingung)
5) Nyeri/kenyamanan
Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia,
artralgi
Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk
membatasi gerakan)
6) Pernafasan
Gejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea.
Tanda : sputum: merah muda, berkarat
7) Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS, penggunaan
steroid,demam.
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar
2.2 Diagnosa
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan
Nafas
2) Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan apnea
3) Defisit volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak adekuat
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan isolasi respiratory
5) Defisit pengetahuan berhubungan dengan keadaan penyakit keterbatasan
Kognitif
2.3 Intervensi
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas: spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya
jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya
benda asing di jalan nafas.
13

NOC : ventilasi, kepatenan jalan nafas


Kriteria Hasil : klien tidak merasa tercekik, irama, frekuensi dalam
batas normal, tidak ada bunyi abnormal.
NIC :
1. Pastikan kebutuhan oral suctioning
2. Auskultasi nafas sebelum dan sesudah suctioning
3. Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
4. Lakukakn fisioterapi dada jika perlu
5. Monitor status O2 pasien

2) Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan apnea: ansietas, posisi


tubuh, deformitas dinding dada, gangguan koknitif, keletihan
hiperventilasi, sindrom hipovnetilasi, obesitas, keletihan otot spinal.
NOC : ventilasi, kepatenan jalan nafas, status TTV.
Kriteria Hasil : mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed lips,klien tidak merasa tercekik,
irama, frekuensi dalam batas normal, tidak ada bunyi
abnormal.
NIC :
1. Posisikan semi fowler
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3. Pasang mayo jika perlu
4. Berikan bronkodilator
5. Auskultasi suara nafas
6. Monitor pola nafas
3) Defisit volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak adekuat,
takipneu, demam, kehilangan volume cairan secara aktif, kegagalan
mekanisme pengaturan
NOC : fluid balance, Hidration, Status Nutrisi; intake nutrisi dan cairan
Kriteria Hasil : mempertahankan urine output sesuai dengan usia, dan
14

BB, BJ urine normal, HT normal, TTV normal, tidak ada tanda


dehidrasi (turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa
haus berlebihan).
NIC :
1. Pertahankan intake dan output yang akurat
2. Monitor status hidrasi
3. Monitor Vital sign
4. Monitor masukan makanan/ cairan dan hitung intake kalori
5. Berikan cairan IV pada suhu ruangan
6. Kolaborasikan pemberian cairan IV
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan isolasi respiratory: tirah baring
atau imobilisasi, kelemahan menyeluruh, ketidak seimbangan suplai O2
dengan kebutuhan.
NOC : ADL, pemulihan tenaga
Kriteria Hasil : mampu melakukan aktivitas secara mandiri,
berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disretai peningkatan TTV.
NIC :
1. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam menyiapkan
program terapi yang tepat
2. Bantu klien mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
3. Kaji adanya faktor penyebab kelelahan
4. Monitor respons kardiovaskuler terhadap aktivitas
5. Monitor lama istirhatanya pasien
6. Monitor nutrisi dan sumber tenaga adekuat
5) Defisit pengetahuan berhubungan dengan keadaan penyakit keterbatasan
kognitif, salah interpretasi informasi, kurang paparan
NOC : proses penyakit, proses penyembuhan
Kriteria Hasil : klien dan keluarga mengatakan pemahaman tentang
penyakit, prognosis dan program pengobatan
NIC :
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang prose
penyakit yang spesifik
15

2. Jelaskan patofisiologi tentang penyakit


3. Gambarkan tanda dan gejala yang muncul pada penyakit
4. Gambarkan proses penyakit
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yan
16

DAFTAR PUSTAKA

Nanda. (2007). Diagnose Nanda: Nic dan Noc.


Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan
Penyakit. Salemba Medika. Jakarta.
Nurarif & kusuma (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Edisi Revisi jilid 2, Yokyakarta :
Media Action Publishing.

Alsagaff, Hood & Mukty, Abdul (Editor). 2010. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru.
Cetakan kesepuluh, Airlangga University Press. Surabaya.

Depkes RI.2007.Bimbingan keterampilan Tata laksana Pneumonia Balita. Ditjen


P2PL , Jakarta

Jeremy, P.T. 2007. At Glance Sistem Respirasi. Edisi Kedua. Erlangga Medical
Series. Jakarta

Kozier, B.,Erb, G.,Snyder,S.J.,2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan


Konsep Proses dan Praktik Edisi ketujuh, Jakarta;EGC.

Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Balita, Orang
Dewasa, Usia Lanjut. Pustaka Obor Populer, Jakarta

Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Sistem Pernapasan. Salemba Medika, Jakarta

Somantri, Irman.2008.Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan keperawatan pada


pasien gangguan pernapasan. Salemba Medika , Jakarta

wilkinson, Judith M. 2013. Diagnosis Nanda, intervensi NIC, Kriteria hasil NOC.
Alih bahasa Esty wahyuningsih. Ed.9. ECG.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai