Anda di halaman 1dari 8

BENTUK SEDIAAN OBAT

(KRIM/PASTA/GEL, OBAT TETES, INHALASI)


Dosen Pengampu Mata Kuliah : Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep, Sp.Kep. Mat.

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Christie ( PO.62.20.1.16.1
2. Desi Rinjani ( PO.62.20.1.16.1
3. Dewi Pupistasari ( PO.62.20.1.16.131)
4. Erna Wati ( PO.62.20.1.16.138)
5. Luther King James ( PO.62.20.1.16.151)

D-IV KEPERAWATAN REGULER 3


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
2017
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya lah kami (Kelompok 3) dapat menyelesaikan makalah tentang ”Bentuk Sediaan
Obat (Krim/Pasta/Gel, Obat Tetes, Inhalasi)”, mata kuliah Farmakologi sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan.

Semoga makalah ini dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya, kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan perlu pengkajian ulang serta kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.

Sekian kata pengantar dari penulis, semoga tugas makalah ini dapat sesuai dengan yang di
harapkan oleh Ibu Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep, Sp.Kep. Mat. sebagai dosen pengampu.
Terima Kasih.

Penulis

Kelompok 3
A. KRIM/PASTA/GEL

1. CREAM (KRIM)\
Cream merupakan sediaan semisolid yang menggunakan basis emulsi, dapat bertipe A/M
ataupun M/A, dapat mengandung zat aktif (obat) atau tidak mengandung zat aktif
(kosmetika). Cream menjadi alternatif pillihan sediaan semisolid karena jika
dibandingkan dengan salep (unguenta) yang bukan berbasis emulsi, cream lebih
menunjukkan keunggulan yaitu pada aspek kelembutan, kelunakan, dan bahwa cream
relatif tidak meninggalkan kesan berminyak (greasy) jika dibanding salep dengan basis
bukan basis emulsi. Dalam segi absorpsi, cream juga lebih baik jika dibanding salep,
karena mengandung air yang dapat membantu proses hidrasi pada kulit, sehingga kulit
akan terlembabkan dan obat dapat terpenetrasi dengan baik.

Terkait bahwa cream merupakan sediaan semisolid berbasis emulsi, maka kriteria cream
sama dengan kriteria untuk sediaan emulsi.
Basis cream biasanya terdiri dari:
1) Asam lemak, contoh : asam steara
2) Basa kuat, contoh : triethanolamin
3) Emulgator eksternal, contoh: tween, span
4) Humektan, contoh: gliserol, sorbitol, propilen glikol
5) Antioksidan, contoh: BHA, BHT
6) Pengawet, contoh: Nipagin, Nipasol
Humektan merupakan bahan yang higroskopis, mampu mempertahankan kandungan
air dalam sediaan (mencegah kekeringan sediaan) serta mendukung hidrasi kulit,
sehingga kondisi kelembaban kulit dapat terjaga.
Adapun kelebihan menggunakan sediaan cream adalah :
1. Mudah menyebar rata
2. Praktis
3. Lebih mudah dibersihkan atau dicuci dengan air terutama tipe m/a (minyak
dalam air)
4. Cara kerja langsung pada jaringan setempat
5. Tidak lengket, terutama pada tipe m/a ( minyak dalam air )
6. Bahan untuk pemakaian topical jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun,
sehingga pengaruh aborpsi biasanya tidak diketahui pasien.
7. Aman digunakan dewasa maupun anak – anak.
8. Memberikan rasa dingin, terutama pada tipe a/m ( air dalam minyak
9. Bisa digunakan untuk mencegah lecet pada lipatan kulit terutama pada bayi,
pada fase a/m ( air dalam minyak ) karena kadar lemaknya cukup tinggi.
10. Bisa digunakan untuk kosmetik, misalnya mascara, krim mata, krim kuku, dan
deodorant.
11. Bisa meningkatkan rasa lembut dan lentur pada kulit, tetapi tidak menyebabkan
kulit berminyak.
Di samping kelebihan tersebut, ada kekurangan di antaranya yaitu :
1. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m ( air dalam minyak ) karena
terganggu system campuran terutama disebabkan karena perubahan suhu dan
perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan
atau pencampuran 2 tipe crem jika zat pengemulsinya tidak tersatukan.
2. Susah dalam pembuatannya, karena pembuatan cream mesti dalam keadaan
panas
3. Mudah lengket, terutama tipe a/m ( air dalam minyak )
4. Gampang pecah, disebabkan dalam pembuatan formulanya tidak pas.
5. Pembuatannya harus secara aseptic

2. PASTA
Pasta merupakan sediaan semisolid yang mengandung banyak partikel solid yang
terdispersi dalam basis. Pasta dapat digunakan sebagai agen pembersih gigi (pasta gigi,
yang mengandung bahan abrasif) ataupun sebagai bahan intermediet pembuatan salep,
sebelum dicampurkan dengan basis yang lain (contoh: pembuatan pasta ZnO dengan
minyak mineral pada peracikan Zinc Oxide ointment, sesaat sebelum disatukan dengan
white ointment dengan metode levigasi).

Keuntungan dan Kerugian Pasta


Adapun keuntungan dari bentuk sediaan pasta adalah:
1. Mengikat cairan sekret (eksudat)
2. Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka, sehingga mengurangi rasa gatal
lokal.
3. Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.
4. Konsentrasi lebih kental dari salep
5. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan
sediaan salep.
Sedangkan kerugian dari bentuk sediaan pasta adalah:
1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak
sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu
2. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
3. Dapat menyebabkan iritasi kulit.
3. GEL (JELLY)
Gel merupakan sediaan semisolid yang mengandung cairan yang terperangkap dalam
suatu matriks 3 dimensi yang terbentuk dari gelling agent yang mengembang.
Gel dapat dikategorikan menurut :
1) Jenis gelling agent
a. Gel organik
Merupakan gel dengan gelling agent yang memiliki rantai atom C, atau
merupakan suatu polymer dengan kemampuan mengembang setelah bersentuhan
dengan cairan. Biasanya terbentuk satu fase, tidak ada batasan antara gelling
agent dengan cairan
Contoh: gel dengan gelling agent CMC-Na, Carbopol
b. Gel inorganik
Merupakan gel dengan gelling agent suatu bahan inorganic. Biasanya nampak
batas antara gelling agent dengan cairaContoh: bentonit magma, Veegum®
2) Jenis cairan yang terperangkap
a. Organogel
Organogel atau oleaogel merupakan gel dengan cairan berwujud minyak.
b. Hydrogel
Merupakan gel dengan cairan berupa air.
Hydrogel sangat umum diaplikasikan dalam desain sediaan semisolid dengan
keunggulannya yang samasekali tidak menimbulkan kesan berminyak (greasy),
dapat memberikan daya tarik sehubungan dengan kejernihan sediaan (namun
tidak semua htdrogel jernih, sangat tergantung dengan bahan lain, apakah terlarut
atau terdispersi dalam gel), kehalusan dan kelembutan sediaan, dan bahwa saat
diaplikasikan, meninggalkan lapisan tipis transparan yang elastic pada permukaan
kulit.
c. Emulgel
Merupakan gel dengan cairan berbentuk emulsi, biasanya untuk menghantarkan
minyak yang merupakan zat aktif dalam sediaan tersebut, dengan mengurangi
kesan berminyak dalam aplikasinya.
Suatu gel dapat mengandung komponen:
1. Zat aktif
2. Gelling agent à bahan pembentuk gel
3. Cairan à untuk hidrogel berupa air, yang mengembangkan gelling agent
4. Humektan
5. Pengawet
6. Antoksidan
Keuntungan sediaan gel :
· Untuk hidrogel : efek pendinginan pada kulit saat digunakan; penampilan sediaan
yang jernih dan elegan; pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus
pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori
tidak terganggu; mudah dicuci dengan air; pelepasan obatnya baik; kemampuan
penyebarannya pada kulit baik.

Kekurangan sediaan gel :


· Untuk hidrogel : harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga
diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada
berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika
berkeringat, kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih
mahal.

B. GUTTAE (OBAT TETES)


Definisi Obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan-larutan, emulsi, atau
suspensi,dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara
meneteskan,dengan menggunakan alat penetes yang menghasilkan tetesan setara
dengantetesan baku yang berlaku :
Tetes oral (guttae orales)
Tetes telinga (guttae auricurales)
Tetes mata (guttae ophthalmicae)
Tetes hidung (guttae nasales)
Kelebihan :
a. Cepat bereaksi karena langsung diteteskan ke daerah yang terganggu.
b. Lebih homogen serta penggunaan dan penyimpanan steril.
Kekurangan :
a. Masa pemakaian lebih cepat.
b. Kadang mudah menyebabkan iritasi.

C. INHALASI
Inhalasi adalah alat pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat
langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran obatnya. Alat ini biasanya
digunakan dalam proses perawatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun
kronik, misalnya pada penyakit asma. Inhalasi adalah pengobatan dengan cara
memberikan obat dalam bentuk uap kepada si sakit langsung melalui alat pernapasannya
(hidung ke paru-paru).
Terapi inhalasi merupakan teknik pemberian obat yang praktis dan langsung ke target
organ. Terapi inhalasi menghantarkan obat dalam berbagai bentuk dan ukuran.Banyak
alat (devices) dikembangkan dalam terapi inhalasi.

Tujuan pengobatan secara inhalasi


Karena terapi inhalasi obat dapat langsung pada sasaran dan absorpsinya terjadi secara
cepat dibanding cara sistemik, maka penggunaan terapi inhalasi sangat bermanfaat pada
keadaan serangan yang membutuhkan pengobatan segera dan untuk menghindari efek
samping sistemik yang ditimbulkannya.

Biasanya terapi inhalasi ditujukan untuk mengatasi bronkospasme, meng-encerkan


sputum, menurunkan hipereaktiviti bronkus, serta mengatasi infeksi.Terapi inhalasi ini
baik digunakan pada terapi jangka panjang untuk menghindari efek samping sistemik
yang ditimbulkan obat, terutama penggunaan kortikosteroid.

Keuntungan dan kerugian pengobatan secara inhalasi


1. Keuntungan
Dibandingkan dengan terapi oral (obat yang diminum), terapi ini lebih efektif, kerjanya
lebih cepat pada organ targetnya, serta membutuhkan dosis obat yang lebih kecil,
sehingga efek sampingnya ke organ lainpun lebih sedikit. Sebanyak 20-30% obat akan
masuk di saluran napas dan paru-paru, sedangkan 2-5% mungkin akan mengendap di
mulut dan tenggorokan. Bandingkan dengan obat oral. Ibaratnya obat tersebut akan
"jalan-jalan" dulu ke lambung, ginjal, atau jantung sebelum sampai ke sasarannya, yakni
paru-paru. Pada anak-anak, umumnya diberi tambahan masker agar obat tidak
menyemprot kemana-mana. Dengan cara ini, bayi/balita cukup bersikap pasif dan ini
jelas menguntungkan. Artinya, si kecil cuma perlu bernapas saja dan tak mesti begini
atau begitu. Kalaupun ia menangis, tak perlu khawatir juga karena efeknya malah
semakin bagus mengingat obatnya kian terhirup.

2. Kerugiannya,
Jika penggunaan di bawah pemeriksaan dokter dan obat yang di pakai tidak cocok
dengan keadaan mulut dan sistem pernafasan , hal yang mungkin bisa terjadi adalah
iritasi pada mulut dan gangguan pernafasan. Jadi pengguna pengobatan inhalasi akan
terus berkonsultasi pada dokter tentang obat nya. Selain hal itu obat relatif lebih mahal
dan bahkan mahal dari pada obat oral.
DAFTAR PUSTAKA

Riyan Pharmacy.2012.Semisolid.
riyanpharmacy.blogspot.co.id/2012/03/semisolid_10.html
(diakses tanggal 31 Maret 2017)
Champe, Pamela C., harvey.Richard A, and Mycek, Mary J.2001. Farmakologi Ulasan
Bergambar Edisi 2. Jakarta : Widya Medika
Team 5 Pharmacy. 2013. Archive.
team5pharmacyb.blogspot.co.id/2013_05_01_archive.html
(diakses tanggal 31 Maret 2017)
Science Pharmacy. 2011. Obat dan Bentuk Sediaan Obat.
science-pharmacy.blogspot.co.id/2011/02/obat-dan-bentuk-sediaan-obat.html
(diakses tanggal 31 Maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai