METODOLOGI PENELITIAN
175
Gambar 5.1. Sendok Spatula17)
2. Timbangan Elektrik, dengan ketelitian 0.01 gram digunakan untuk
menimbang bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat lumpur.
176
Gambar 5.3. Cup17)
4. Mud Mixer, digunakan untuk mencampur (Mixing) bahan-bahan lumpur
pemboran.
177
5. Mud Balance, digunakan untuk mengukur densitas lumpur pemboran yang
telah dibuat. Satuan pembacaan densitas lumpur dalam pound per gallon (ppg).
178
7. Stopwatch, digunkan untuk menghitung waktu dalam detik yang dibutuhkan
dalam mengukur plastic viscocity, yield point, gel strength dan filtration loss.
179
9. Gelas Ukur, digunakan untuk mengukur fluid filtrat lumpur pemboran.
180
5.3.2. Bahan
1. Air Tawar, sebagai bahan dasar pembuatan lumpur.
181
4. Xhantam Gum, biasanya digunakan untuk mengentalkan lumpur pemboran.
Xhantam juga berfungsi untuk menggangkat cutting kepermukaan dan
menahan cutting ketika sirkulasi dihentikan.
182
3. Masukan KOH sebanyak 0.5 gr dan mixing selama 1 menit.
4. Masukan Xantam gum sebanyak 0.5 gr dan mixing selama 3 menit.
5. Setelah semua bahan-bahan dimixing hingga rata, lumpur telah siap
dilakukan pengujian sifat-sifat fisik lumpur pemboran.
6. Ulangi langkah 1-5 sebanyak 2 kali untuk mendapatkan hasil yang
akurat.
183
5.4.4. Pembuatan Lumpur A4
1. Mempersiapkan fresh water 350 ml. Lalu persiapkan juga Bentonite
22.5 gr, KOH 0.5 gr, XCD 0,5 gr dan Barite 10 gr. Komposisi yang
disiapkan harus teliti dan akurat supaya didapatkan hasil yang optimal.
2. Prosedur pembuatan lumpur A4 sama dengan prosedur membuat
lumpur A3, yang membedakan hanya pada lumpur A4 komposisi
Barite yang ditambahkan sebanyak 10 gr yang kemudian di mixing
selama 5 menit.
3. Setelah semua bahan-bahan dimixing hingga rata, lumpur telah siap
dilakukan pengujian sifat-sifat fisik lumpur pemboran.
4. Ulangi langkah 1-3 sebanyak 2 kali untuk mendapatkan hasil yang
akurat.
184
semua dan mengatur rider hingga level glass seimbang dan didapatkan
harga densitas dengan menbaca skala yang tertera.
dimana :
µp = Plastic viscosity, cp
θ600 = Dial reading pada 600 RPM, derajat
θ300 = Dial reading pada 300 RPM, derajat
Yield Point dihitung menggunakan persamaan :
YP 300 P .............................................................................. (5-2)
dimana :
YP = Yield Point, lb/100ft2
θ300 = Dial reading pada 300 RPM, derajat
µp = Plastic viscosity, cp
185
3. Setelah 10 detik gerakkan rotor pada kecepatan 3 RPM. Baca
simpangan maksimum pada skala penunjuk.
4. Aduk kembali lumpur dengan Fann VG pada kecepatan rotor 600
RPM selama 10 detik. Ulangi kerja diatas untuk gel strength 10 menit
(untutk gel strenght 10 menit, lama pendiaman lumpur 10 menit).
5.5.4. Pengukuran Laju Tapisan (Filtration Loss), Tebal Ampas (Mud Cake)
dan pH
1. Mempersiapkan alat filter press dan segera pasang filter paper serapat
mungkin dan letakkan gelas ukur dibawah silinder untuk menampung
fluid filtrate.
2. Menuangkan campuran lumpur kedalam silinder dan segera tutup
rapat, kemudian alirkan udara dengan tekanan 100 psi.
3. Mencatat volume Fluid filtrat sebagai fungsi dari waktu dengan stop
watch dari 2 menit sampai menit ke 15
4. Menghentikan penekanan udara, membuang tekanan udara dalam
silinder (bleed off) dan sisa lumpur dalam silinder dituangkan kembali
ke dalam breaker.
5. Ukur ketebalan mud cake yang terbentuk dari hasil pengukuran
filtration loss menggunakan jangka sorong.
6. Ukur pH dari filtrate yang tertampung pada gelas ukur hasil dari
pengukuran filtration loss dengan pH paper.
Apabila pengukuran filtration loss dilakukan dengan waktu kurang dari 30
menit maka fluid filtrate loss pada menit ke 30 dapat dihitung dengan
mengunakan persamaan :
0 .5
t
Q2 Q1 2 ...................................................................... (5-3)
t1
dimana :
Q1 = Fluid loss pada waktu t1, cm3
Q2 = Fluid loss pada waktu t2, cm3
t = waktu filtrasi, min
186
5.6. Spesifikasi Lumpur Pemboran
Dalam pengujian lumpur pemboran di butuhkan standarisasi sifat-sifat fisik
lumpur sebagai acuan dimana harga dari masing – masing sifat fisik lumpur
pemboran itu sangat penting untuk menunjang kelancaran pengeboran,dimana
pada rentan harga tersebut lumpur dapat berfungsi dengan baik. Biasanya range
dari harga spesifikasi yang di minta di dapat dari sejarah sumur – sumur pemboran
di sekitar terhadap sumur baru yang akan di lakukan pengeboran. Sehingga pada
percobaan di laboratorium ini dapat mengetahui spesifikasi lumpur yang di minta.
2 Plastic Viscosity 10 – 15 cp
187