Anda di halaman 1dari 12

VARIASI SIFAT PADA MANUSIA

LAPORAN

27 April 2018
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Genetika Tahun Ajaran 2018/2019
Dosen Pengampu : Noor Aini Habibah, S.Si, M.Si

Oleh:
Safitri (4411416007)
Nur Kharrirotus Sholikhah (4411416026)
Fadhilatul Chulaiwiyah (4411416030)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
A. Tujuan
1. Mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik
2. Mengetahui penyebaran sifat-sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam
populasi kelas.

B. Landasan Teori
Sifat-sifat manusia yang terkait autosom dapat disebabkan oleh gen dominan
ataupun resesif (Mirayanti et al. 2017). Menurut Arsal (2012), penurunan yang ditentukan
dari gen resesif ditandai dengan adanya pelompatan generasi dalam munculnya suatu
karakter pada individu, sedangkan gen dominan ditandai dengan penurunan secara
berkelanjutan atau tidak terjadinya pelompatan generasi dalam pemunculannya.
Analisis pedigree sifat lesung pipi menunjukkan penurunannya dikendalikan oleh
gen autosomal dominan menurut penelitian Pentozoz et al. (2004). Analisis pedigree sifat
lidah menggulung sesuai dengan penelitian Hsu (1948), yang menyatakan bahwa sifat lidah
menggulung dipengaruhi gen autosomal dominan. Penetrasi dapat muncul disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain mutasi, variasi dalam ekspresi gen, perubahan epigenetik,
interaksi gen dengan lingkungan, bertambahnya usia, pengaruh jenis kelamin dalam
penetrasi dan pengaruh jumlah alel (Shawky 2014).
Warna kulit kedua orang tua akan mempengaruhi warna kulit kedua anaknya.
Seperti yang telah diketahui, pewarisan warna kulit manusia merupakan hal yang unik,
karena pigmen kulit dipengaruhi oleh gen ganda yang saling mempengaruhi (poligen).
Sehingga dapat menghasilkan keturunan dengan warna kulit yang beragam (Akbat et al.
2015)
Warna kulit ditentukan oleh pigmen melanin dalam kulit, yang diproduksi oleh pigmen
melanosit dibagian bawah lapisan epidermis dan di sekitar folikel rambut, untuk kemudian
ditransfer ke lapisan atas kulit. Orang berkulit gelap memiliki melanin lebih banyak dan
pemunculannya dipengaruhi oleh gen autosomal dominan dibandingkan dengan orang
berkulit putih yang pemunculannya dipengaruhi oleh gen autosomal resesif (Akbar et al.
2015). Pewarisan sifat ada pula yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dominansi gen yang
mewariskan sifat tertentu tergantung jenis kelamin (Akbar et al. 2015)
Golongan darah merupakan salah satu substansi genetik yang ada dalam tubuh
manusia. Masing-masing orang tau akan mewariskan salah satu alel golongan darahnya
kepada anak mereka. Golongan darah O pada suatu masyarakat tidak lebih banyak dari
golongan darah B dimungkinkan karena alel resesif (O) tidak sampai muncul karena alel
dominan (B) lebih kuat begitu juga golongan darah A terhadap O (Raditya 2016). Menurut
Widianti dan Habibah (2018), bulu mata panjang dominan terhadap bulu mata yang
pendek. Ini dimungkinkan karena bulu mata panjang timbul dari gen autosomal dominan
sementara bulu mata pendek dari gen aotosomal resesif.

C. Bahan/ Alat yang Digunakan


1. Sifat-sifat yang dapat diamati pada diri
2. Alat tulis
3. Cakram genetika
D. Cara Kerja

Dilakukan pencandraan sifat yang


Hasil pencandraan ditulis pada tabel
tampak pada setiap anggota
yang tersedia, ditentukan pula
kelompok, sebanyak 6 sifat : Jenis
kemungkinan genotip dari sifat-sifat
kelamin, lesung pipi, warna kulit,
tersebut dengan mengingat sifat
lidah, bulu mata dan golongan
dominan dan resesif
darah.

Cara menentukan/ menempatkan Dibuat cakram genetika berdasarkan


ciri seseorang pada cakram hasil yang tertulis dalam tabel.
genetika dimulai dari lingkaran Diusahakan setiap sifat diberi warna
terdalam, seterusnya menuju yang berbeda.
keluar sesuai dengan daerahnya.

Ditentukan angka indeks untuk


setiap anggota kelompok.

E. Hasil Pengamatan
No. Sifat Yang Nama Mahasiswa
Diamati
Safitri Dila Khari

1. Jenis Xx (Perempuan) Xx (Perempuan) Xx (Perempuan)


kelamin
2. Lesung pipi pp (Tidak pp (tidak pp (tidak
ada/resesif) ada/resesif) ada/resesif)
3. Warna kulit ww (putih / ww ww (putih/resesif)
resesif) (putih/resesif)
4. Lidah LL (dapat ll (tidak dapat LL (dapat
menggulung menggulung/ menggulung/
/dominan) resesif) dominan)
5. Bulu mata bb (pendek / B (Panjang/ bb (pendek/ resesif)
resesif) dominan)
6. Golongan B (dominan B (dominan B (dominan
darah terhadap O) terhadap O) terhadap O)
Gambar Cakram Genetika

Data Kelas
No. Nama Mahasiswa Jenis Kelamin Index Genetika
1. Rendy xy 87
2. Yusuf xy 67
3. Annur xy 87
4. Lukman xy 77
5. Safitri xx 86
6. Fadilatul xx 78
7. Khari xx 94
8. Indah xx 110
9. Hida xx 106
10. Alma xx 122
11. Restu xx 124
12. Faradisa xx 110
13. Nazah xx 66
14. Yusi xx 120
15. Evy xx 38
16. Priyanti xx 82
17. Afra xx 92
18. Wiji xx 96
19. Hikmah xx 116
20. Najah xx 26
21. Wawa xx 90
22. Arum xx 128
23. Reny xx 72
24. Rahma xx 72
25. Mila xx 118
26. Khusna xx 46
27. Adit xx 110
28. Wiwij xx 128
29. Sarah xx 98
30. Arin xx 98
31. Septi xx 38
32. Yasinta xx 78
33. Intan xx 114

Distribusi Frekuensi Angka Indeks Genetika Satu Kelas


Mahasiswa Putra Mahasiswa Putri
Angka Indeks Frekuensi Angka Indeks Frekuensi
77 1 26 1
67 1 38 2
87 1 46 1
117 1 66 1
72 2
78 2
82 1
86 1
90 1
92 1
94 1
96 1
98 2
106 1
110 3
114 1
116 1
118 1
120 1
122 1
124 1
128 2

F. Pembahasan
Sifat sifat manusia yang terkait autosom dapat disebabkan oleh gen dominan ataupun
resesif (Mirayanti et al. 2017). Menurut Arsal (2012), penurunan yang ditentukan dari gen
resesif ditandai dengan adanya pelompatan generasi dalam munculnya suatu karakter pada
individu, sedangkan gen dominan ditandai dengan penurunan secara berkelanjutan atau
tidak terjadinya pelompatan generasi dalam pemunculannya.
Pada praktikum variasi sifat pada manusia kali ini, kami mencandra sifat-sifat yang
dimiliki oleh setiap anggota kelompok dengan menggunakan cakram genetika. Sifat yang
diamati antara lain jenis kelamin, lesung pipi, warna kulit, lidah, bulu mata dan golongan
darah. Dalam pengamatan ini kami mengamati 3 orang dari anggota kelompok sendiri.
Hasil Pengamatan:

No. Sifat Yang Nama Mahasiswa


Diamati
Safitri Dila Khari

1. Jenis XX (Perempuan) XX XX (Perempuan)


kelamin (Perempuan)
2. Lesung pipi pp (Tidak pp (tidak pp (tidak
ada/resesif) ada/resesif) ada/resesif)
3. Warna kulit ww (putih / ww ww (putih/resesif)
resesif) (putih/resesif)
4. Lidah LL (dapat ll (tidak dapat LL (dapat
menggulung menggulung/ menggulung/
/dominan) resesif) dominan)
5. Bulu mata bb (pendek / B (Panjang/ BB (panjang/
resesif) dominan) dominan)
6. Golongan B (dominan B (dominan B (dominan
darah terhadap O) terhadap O) terhadap O)
Gambar Cakram Genetika

Keterangan:
= Safitri = Khari

= Dila
Dari hasil di atas jenis kelamin ketiganya merupakan perempuan (XX). Untuk sifat
ada dan tidaknya lesung pipit, ketiganya pun tidak memiliki lesung pipit dan disimbolkan
dengan (pp) dan artinya sifat ketiganya untuk lesung pipit adalah resesif. Untuk sifat warna
kulit ketiganya memiliki kulit putih (resesif) yang disimbolkan dengan (ww). Untuk lidah
dapat menggulung atau tidak, Safitri dan Khari dapat menggulung (dominan/ LL)
sementara Dila tidak bisa menggulung (resesif/ ll). Untuk bulu mata, Safitri memiliki bulu
mata yang pendek (resesif/ bb) dan Dila dan Khari memiliki bulu mata yang panjang
(dominan / BB). Untuk golongan darah ketiganya memiliki golongan darah B yang bersifat
dominan terhadap golongan darah O tetapi golongan darah A dan B tidak dominan terhadap
sesamanya. Dan hasil akhir didapatkan melalui cakram genetika indeks genetika untuk
Safitri adalah 86 ,Dila adalah 78 dan Khari adalah 94. Ketiganya memiliki hubungan
kekerabatan yang cukup dekat namun tidak didapatkan angka yang sangat dekat bahkan
sama.
Analisis pedigree sifat lesung pipi menunjukkan penurunannya dikendalikan oleh
gen autosomal dominan menurut penelitian Pentozoz et al. (2004). Analisis pedigree sifat
lidah menggulung sesuai dengan penelitian Hsu (1948), yang menyatakan bahwa sifat lidah
menggulung dipengaruhi gen autosomal dominan. Penetrasi dapat muncul disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain mutasi, variasi dalam ekspresi gen, perubahan epigenetik,
interaksi gen dengan lingkungan, bertambahnya usia, pengaruh jenis kelamin dalam
penetrasi dan pengaruh jumlah alel (Shawky 2014).
Warna kulit kedua orang tua akan mempengaruhi warna kulit kedua anaknya.
Seperti yang telah diketahui, pewarisan warna kulit manusia merupakan hal yang unik,
karena pigmen kulit dipengaruhi oleh gen ganda yang saling mempengaruhi (poligen).
Sehingga dapat menghasilkan keturunan dengan warna kulit yang beragam (Akbat et al. )
Warna kulit ditentukan oleh pigmen melanin dalam kulit, yang diproduksi oleh pigmen
melanosit dibagian bawah lapisan epidermis dan di sekitar folikel rambut, untuk kemudian
ditransfer ke lapisan atas kulit. Orang berkulit gelap memiliki melanin lebih banyak dan
pemunculannya dipengaruhi oleh gen autosomal dominan dibandingkan dengan orang
berkulit putih yang pemunculannya dipengaruhi oleh gen autosomal resesif (Akbar et al.).
Pewarisan sifat ada pula yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dominansi gen yang
mewariskan sifat tertentu tergantung jenis kelamin (Akbar et al.
Golongan darah merupakan salah satu substansi genetik yang ada dalam tubuh
manusia. Masing-masing orang tau akan mewariskan salah satu alel golongan darahnya
kepada anak mereka. Golongan darah O pada suatu masyarakat tidak lebih banyak dari
golongan darah B dimungkinkan karena alel resesif (O) tidak sampai muncul karena alel
dominan (B) lebih kuat begitu juga golongan darah A terhadap O (Raditya 2016). Menurut
Widianti dan Habibah (2018), bulu mata panjang dominan terhadap bulu mata yang
pendek. Ini dimungkinkan karena bulu mata panjang timbul dari gen autosomal dominan
sementara bulu mata pendek dari gen aotosomal resesif.
Untuk hubungan kekerabatan, semakin dekat atau sama angka indeks genetika yang
didapat, maka semakin dekat hubungan kekerabatannya menurut persamaan sifat yang
dimilikinya. Namun menurut Widianti dan Habibah (2018), tidak ada dua manusia yang
tepat sama, individu satu dengan individu yang lainnya mempunyai persamaan dan
perbedaan sifat yang menurun baiksifat kualitatif maupun sifat kuantitatif. Perbedaan yang
ada di antara individu satu dengan individu lainnya ditentukan oleh faktor genetik dan
faktor lingkungan. Akibatnya adanya pengaruh lingkungan individu yang bergenotip sama,
kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda.

G. Permasalahan
1. Sebut variasi sifat saudara berdasarkan indeks genetika yang saudara peroleh. Adakah
mahasiswa lain yang memperoleh indeks yang sama dengan saudara? (dalam kelompok
dan dalam kelas) kalau ada berapa orang yang memiliki indeks sama dengan saudara?
Dan apa artinya ?
Jawaban: variasi sifat yang saya peroleh yaitu jenis kelamin perempuan (XX), tiidak
memiliki lesung pipi (pp/resesif), warna kulit putih (ww/resesif), lidah dapat
menggulung (LL/dominan), bulu mata panjang (BB/dominan) dan golongan darah B
(dominan terhadap 0). Tidak ada mahasiswa lain yang memiliki indeks genetika yang
sama dengan saya. Artinya indeks genetika yang saya miliki tidak dimiliki teman lain
di kelas dan artinya hubungan kekerabatan antara saya dan teman-teman saya cukup
jauh.
2. Nomor indeks berapakah yang terbanyak pada mahasiswa putra? Dan berapa yang
terbanyak pada mahasiswa putri ? apa arti dari hasil tersebut, beri kesimpulan.
Bandingkan nomor indeks genetika yang terbanyak dari mahasiswa putra dan putri,
cari persamaan dan perbedaannya.
Jawaban: untuk putra 87 dan untuk putri 128. Artinya jika dilihat dari kekerabatannya
maka antara putra dan putri tersebut berkerabat jauh. Persamaan : lidah dapat
menggulung, warna kulit hitam dan tidak memiliki lesung pipi. Perbedaan : Untuk
putra golongan darah O dan bulu mata panjang untuk putri golongan darah A dan bulu
matanya pendek.
3. Buat distribusi frekuensi dari indeks genetika kelas saudraa, setelah sebelumnya setiap
mahasiswa mengetahui indeks genetikanya masing-masing.

Distribusi Frekuensi Angka Indeks Genetika Satu Kelas


Mahasiswa Putra Mahasiswa Putri
Angka Indeks Frekuensi Angka Indeks Frekuensi
77 1 26 1
67 1 38 2
87 2 46 1
66 1
72 2
78 2
82 1
86 1
90 1
92 1
94 1
96 1
98 2
106 1
110 3
114 1
116 1
118 1
120 1
122 1
124 1
128 2

4. Jika saudara ingin mencantumkan 10 macam sifat/ ciri yang hendak diperbandinhkan,
mencapai nomor berapakah paling sedikit cakram genetika itu ?
Jawaban : pada 10 macam sifat/ ciri yang hendak diperbandingkan, untuk mencapai
nomor paling sedikit yakni 2x2n. Nilai n adalah jumlah sifat yang akan
diperbandingkan. Jadi 2x210= 2048, nilai tersebut merupakan jumlah nilai paling tinggi.
Untuk nilai yang paling rendah adalah 2x21 = 4. Angka 4 adalah nomor yang paling
sedikit dari cakram genetika.
5. Jika seseorang memiliki indeks 100, candralah sifat-sifatnya.
Jawaban: jenis kelamin perempuan (XX), tidak memiliki lesung pipi (pp), warna kulit
hitam (ww), lidah tidak dapat menggulung ( ll) dan bulu mata panjang (BB).

H. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa variasi
sifat pada manusi khususnya sifat-sifat genetik. Sifat yang diwariskan secara poligenik
variasinya sangat besar dan sebagai contoh adalah lesung pipit, warna kulit, lidah, bulu
mata dan golongan darah. Sifat-sifat pada manusia tersebar dengan penyebaran yang khas
untuk populasi tertentu. Persamaan sifat terbanyak dalam populasi kelas antara lain tidak
memiliki lesung pipit, warna kulit putih, lidah dapat menggulung, dan golongan darah B.
Indeks genetika tertinggi dari mahasiswa putra adalah 87 dengan sifat golonga darah 0,
bulu mata panjang, lidah dapat menggulung, warna kulit hitam dan tidak memiliki lesung
pipi. Dan untuk indeks genetika tertinggi dari putri adalah 128 dengan sifat golongan darah
A, bulu mata pendek, lidah dapat menggulung, warna kulit hitam dan tidak memiliki lesung
pipi. Semakin dekat indeks genetika antara individu satu dengan individu lainnya maka
semakin dekat hubungan kekerabatannya walaupun persamannya tidak tepat sama
dikarenakan faktor genetik dan lingkungan.

I. Daftar Pustaka
Akbar, R.T., Hardhienta, S. and Maesya, A., (2015). “Implementasi Sitem Hereditas
Menggunakan Metode Persilangan Hukum Mendel Untuk Identifikasi Pewarisan
Warna Kulit Manusia”. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu
Komputer/Informatika,. 1(1).
Arsal, A., F. 2012. “Analisis Pedigree Cadel (Studi Kasus Beberapa Kabupaten di Sulawesi
Selatan)”. Jurnal Seinsmat, 1(2) : 156-166.
Hsu, T.C. 1948. “Tongue up Folding”, J. Hered, 39 : 187-8).
Mirayanti, Y., Junitha, I. K., & Suaskara, I. B. M. 2017. “Frekuensi Gen Cuping Melekat,
Alis Menyambung, Lesung Pipi dan Lidah Menggulung Pada Masyarakat Desa
Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli”. Jurnal Simbiosis. 5(1):32-37.
Pentazos, D., A., Vienna, A., Brant, L., and Hauser, G. 2004. “Cheeck Dimples in Greek
Children and Adlescents”. International Journal of Anthtopology. 19: 289-95.
Raditya, A. 2016. “Distribusi Golongan Darah ABO pada Masyarakat Tengger”.
AntrounairdotNet. 3(5): 441-421.
Shawky, R., M. 2014. “Reduced Penetrance in Human Inherited Discase”. Egyption
Journal of Medical Human Genetics. 15(2): 103-111.
Widianti, T., & Habibah, N. A. 2018. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang: FMIPA
UNNES.

J. Jawaban pertanyaan
1. Apa kegunaan cakram genetika?
Untuk mengetahui indeks genetika dari suatu individu manusia.
2. Apakah orang dengan indeks genetika yang sama pasti mempunyai materi genetik yang
identik, jelaskan?
Tidak, karena tidak ada dua manusia yang memiliki materi genetik yang tepat sama
dikarenakan faktor genetik dan faktor lingkungan. Maka individu yang bergentip sama,
kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda.
3. Bagaimana distribusi sifat daun telinga dalam kelas saudara?
Kami tidak mengamati distribusi sifat daun telinga dalam kelas kami.
K. Dokumentasi
Mencandra sifat

Mencatat dan menulis hasil di cakram genetika

Menentukan indeks genetika

Anda mungkin juga menyukai