Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN

SEJARAH INDONESIA
KELAS : X
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

NAMA SEKOLAH : SMK MUH 5 Karanganyar


MATA PELAJARAN : Sejarah Indonesia
KOMPETENSI KEAHLIAN : Semua Paket Keahlian
KELAS/ SEMESTER : X/ 1
MATERI POKOK : Menelusuri peradaban awal di Kepulauan
Indonesia
Peradaban sebelum mengenal tulisan
ALOKASI WAKTU : 1 X 3 JP (@45MENIT)
PERTEMUAN KE : 1

A. Kompetensi Inti (KI)

KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Sejarah
Indonesia
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.1 Memahami konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan
waktu serta perubahan dan keberlanjutan )
4.1 Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar sejarah(berpikir kronologis, diakronik,
sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan )

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1.1 Menjelaskan pengertian praaksara dan prasejarah

3.1.2 Menjelaskan pengertian diakronis dan sinkronis

3.1.3 Membandingkan pengertian praaksara dan prasejarah

4.1.1 Menerapkan berfikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan


merekontruksi sejarah yang dipelajari
4.1.2 Menyajikan hasil diskusi tentang konsep berpikir kronologis (diakronis) dan
sinkronis dalam penulisan sejarah

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui aktifitas Tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian praaksara
dan prasejarah dengan percaya diri
2. Melalui aktifitas Tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian diakronis
dan sinkronis dengan percaya diri
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat membandingkan pengertian praaksara
dan prasejarah denga tepat
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menerapkan konsep berpikir
kronologis (diakronis) dan sinkronis dalam penulisan sejarah dengan tepat
5. Melalui aktifitas diskusi kelompok, peserta didik dapat mempresentasikan hasil
diskusi mengenai konsep berfikir kronologis (diakronis) dan sinkronis dalam penulisan
sejarah dengan penuh tanggung jawab

E. Materi Pembelajaran
Cara Berpikir Sejarah
1. Cara berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah
2. Cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah
3. Cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
Konsep Perubahan dan Keberlanjutan
1. Makna perubahan
2. Makna keberlanjutan

F. Pendekatan, Model, dan Metode


1. Pendekatan berfikir : Sientific
2. Model Pembelajaran : Discovery learning
3. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke 1
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Memberi Salam
2. Guru memeriksa kesiapan tempat pembelajaran (kebersihan dan kenyamanan)
serta mengecek presensi peserta didik
3. Mempersilakan salah satu peserta didik memimpin doa (Jika jam pertama)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai peserta 10
didik melalui power point Menit
5. Namun sebelum mengkaji lebih lanjut tentang topik itu, secara khusus guru
mengadakan sesi perkenalan. Diusahakan masing-masing peserta didik bisa
tampil untuk memperkenalkan diri (minimal sebut nama, alamat, cita-cita),
terakhir guru memperkenalkan diri.
2. Kegiatan Inti
A. Pemberian rangsangan MENGAMATI 95 menit
(Stimulation);  Peserta didik membaca buku sejarah hal 1-5
 Peserta didik mengamati tayangan gambar
dalam power point untuk appersepsi materi
 Peserta didik dibimbing untuk mencari
informasi dari buku tentang materi yang
dibahas

B. Pernyataan/identifikasi MENANYA
masalah (problem  Peserta didik diharapkan menyampaikan
statement) pertanyaan yang berkaiatan dengan materi di
dalam sebuah kertas dan dikumpulkan
(Pertanyaan yang terkumpul menjadi bahan
untuk topic diskusi) (Jika tidak ada pertanyaan
sudah disiapkan oleh guru)

C. Pengumpulan data (Data MENGUMPULKAN INFORMASI


Collection)  Guru membagi peserta didik menjadi 6
kelompok masing-masing kelompok
beranggotakan 5 siswa dengan cara
menghitung 1- 5
 Guru membagikan kertas pertanyaan kepada
setiap kelompok untuk didiskusikan
 Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
yang disampaikan

D. Pembuktian MENGASOSIASI
(verification)  Peserta didik mencatat hasil diskusi
 Peserta didik membuat laporan hasil
diskusi
E. Menarik kesimpulan MEMPRESENTASIKAN
(generalization)  Guru meminta perwakilan masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
 Peserta lain menanggapi hasil diskusi
yang dipresentasikan
 Peserta didik mencatat /
menyempurnakan hasil diskusinya
 Peserta didik membuat laporan hasil
diskusi untuk dikumpulkan
3. Penutup (15 menit)

1. Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan materi yang baru dibahas
2. Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dibahas minggu depan dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi dulu di rumah sebagai tugas
3. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
4. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
H. Penilaian Hasil Belajar (PHB)
a.Teknik : Test dan Non Test
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Kinerja (produk )

PENILAIAN PENGETAHUAN ( testruktur )


 TES TERTULIS : ESSAY
Kisi-kisi soal
Indikator
Kompetensi Tujuan Indikator Jenis
Pencapaian THB Soal
Dasar Pembelajaran Soal Soal
Kompetensi
3.1 3.1.1Menjelask 1. Melalui aktifitas 1. Peserta Essay 1. Bandingk
Memahami an Tanya jawab, didik an
konsep dasar pengertian peserta didik dapat dapat perbedaan
sejarah praaksara menjelaskan membandi pengertian
(berpikir dan pengertian ngkan Prasejarah
kronologis, prasejarah praaksara dan perbedaan dan
diakronik, 3.1.2Menjelask prasejarah dengan pengertian Praaksara!
sinkronik, an tepat prasejarah
ruang dan pengertian 2. Melalui aktifitas dan 2. Jelaskan
waktu serta diakronis Tanya jawab, praaksara pengertian
perubahan dan peserta didik dapat kronologis
dan sinkronis menjelaskan 2. Jelaskan dalam
keberlanjuta 3.1.3Membandi pengertian pengertian peristiwa
n) ngkan diakronis dan kronologi sejarah!
4.1 pengertian sinkronis dengan s dalam
Menyajikan praaksara tepat peristiwa 3.
hasil dan 3. Melalui diskusi sejarah! Bandingkan
pemahaman prasejarah kelompok, peserta pola
3.
tentang 3.1.4Menerapka didik dapat berpikir
Bandingk
konsep dasar n berfikir membandingkan Sinkronis
an pola
sejarah(berpi diakronis pengertian dan
berpikir
kir dan praaksara dan Diakronis!
Sinkronis
kronologis, sinkronis prasejarah denga
dan
diakronik, dalam tepat
Diakronis
sinkronik, memahami 4. Melalui diskusi
!
ruang dan dan kelompok, peserta
waktu serta merekontru didik dapat
perubahan ksi sejarah menerapkan
dan yang konsep berpikir
keberlanjuta dipelajari kronologis
n) (diakronis) dan
sinkronis dalam
penulisan sejarah
denga tepat

Kunci Jawaban :
1. Prasejarah : sebelum ada Sejarah: Masa sebelum ada aktivitas kehidupan manusia
Praaksara : sebelum ada Tulisan : masa sebelum kehidupan manusia mengenal tulisan
2. Kronologis berarti sesuai dengan urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung
sesuai dengan urutan waktu, sehingga tidak terjadi secara melompat-lompat. Pemahaman sejarah
yang tidak kronologis akan membuat pemahaman yang keliru tentang sejarah.
3. Diakronis : Kemampuan memahami peristiwa dengan melakukan penelusuran pada masa
lalu (Ciri berpikir Sejarah)
Sinkronis : memahami peristiwa dengan mengabaikan aspek perkembanganya dengan
mementingkan struktur yang terdapat di dalam setiap peristiwa (ciri berpikir ilmu
social)Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor maximal Keterangan
1. 30 Jawaban benar, dapat membandingkan semua
15 perbedaan
Jawaban benar tetapi hanya dapat
0 membandingkan sebagian perbedaan
Tidak dapat membandingkan perbedaan
2 30 Dapat menjelaskan pengertian dengan tepat
15 Dapat menjelaskan pengertian tetapi kurang
0 tepat
Jawaban tidak tepat
3 40 Jawaban benar, dapat membandingkan semua
dengan tepat
20 Jawaban benar tetapi hanya dapat
membandingkan sebagian
0 Tidak dapat membandingkan perbedaan

Jadi skor ideal = 100

Skor Perolehan
NILA I = X 100
100
PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Penilaian ketrampilan (non struktur) :

NO NAMA SISWA Keterampilan yang dinilai SKOR


1 2 3 4 5 TOTAL
1
2
3
Dst

Keterampilan / aspek yang dinilai:


1. Partisipasi
2. Kemampuan bekerjasama
3. Kemampuan menyampaikan pendapat
4. Kemampuan berargumentasi
5. Menghargai pendapat peserta diskusi
Penilaian:
Skor maksimum untuk setiap keterampilan yang dinilai adalah 5, sehingga skor total adalah 25
(5x5). Diubah menjadi nilai dengan dikalikan 4 untuk mendapat nilai bulat (100).
Contoh skor : 18---------nilai= 72 (18x4).

I. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat dan media pembelajaran : LCD, Laptop,
whiteboard, bahan tayang (PPT)
2. Sumber belajar : Buku Sejarah Indonesia kelas
X ( Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia 2016 )
Lampiran Materi

Pengertian diakronis dan sinkronis

Pengertian diakronis dan sinkronis

Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa
latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang
dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas
dalam waktu.

Cara berfikir kronologis diakronis dalam mempelajari sejarah

Kronologi

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya.
Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan
kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis
maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu
peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.

Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis adalah
salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan
seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. Sejarawan
akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu,
sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari
keadaan sebelumnya atau MENGAPA keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.

Contoh:

Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920

Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930;

Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949;

Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya.

Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah


Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas dalam ruang.
Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini
tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi
pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Contoh: satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan keadaan


ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur dan fungsi ekonomi hanya
pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.Penelitian arsip memungkinkan orang untuk meneliti
waktu yang panjang.

Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang
panjang itu.

Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala - gejala yang meluas
dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.Sedangkan contoh penulisan sejarah dengan topik -
topik dari ilmu sosial yang disusun dengan cara sinkronis lainnya misalnya adalah:

- Tarekat Naqsyabandiyah

- Qodiriyah di pesantren - pesantren Jawa´;

- Kota - kota metropolitan : Jakarta , Surabaya dan Medan´; (metode survey dan interview hanya

memungkinkan topik yang kontemporer dengan jangka waktu yang pendek, tetapi bisa jadi
ruangnya yang sangat luas.

Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin mencatat bahwa
ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada
kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu
diakronis bercampur dengan sinkronis

Contoh:

- Peranan militer dalam politik,1945-1999 ( yang ditulis seorang ahli ilmu politik )

- Elit Agama dan Politik 1945- 2003 (yang ditulis ahli sosiologi )

Mendeskripsikan konsep ruang dan waktu

Konsep Ruang

• Ruang adalah konsep yang paling melekat dengan waktu.

 Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam


perjalanan waktu.

 Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat


terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
 Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep
ruang menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

Konsep waktu

 Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi,
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup.

 Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam


sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu
saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan
gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik di masa mendatang.

 Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi
acuan untuk perencanaan masa yang akan datang

Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah

1. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau
pelaku sejarah

2. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan


waktu kejadian

Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan
manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup
( beraktivitas )

Akibat dentuman tersebut terbentuklah sekitar 85% daratan yang saling menyatu sama lain. Namun,
akibat terus berputarnya waktu ke waktu terjadilah pergeseran lempeng yang menyebabkan
beberapa daratan yang ada di bumi terpisah. Begitu pula waktu selanjutnya, namun selang waktu
memisahnya daratan tersebut memerlukan waktu yang sangat lama dan bisa mencapai jutaan tahun
bahkan lebih. Lalu terbentuklah benua, yang kemudian menjadi negara yang salah satunya
Indonesia yang terbentuk di masa mesozoikum (zaman purba tengah).

Bagaimana keterkaitan antara konsep berfikir kronologis sinkronis ruang dan waktu dalam sejarah

Jawaban tersertifikasi mengandung isi yang handal, dapat dipercaya, dan direkomendasikan secara
seksama oleh tim yang ekspert di bidangnya. Brainly memiliki jutaan jawaban dengan kualitas
tinggi, semuanya dimoderasi oleh komunitas yang dapat dipercaya, meski demikian jawaban
tersertifikasi adalah yang terbaik dari yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai