Bentuk-Bentuk Adaptasi Dan Penyesuaian
Bentuk-Bentuk Adaptasi Dan Penyesuaian
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa sekolah penyelenggara pendidikan
inklusif adalah sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran dengan
memperhatikan atau mempertimbangkan keunikan serta keragaman peserta didiknya.
Artinya sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah sekolah yang mampu
mengidentifikasi dan mengakomodir berbagai keragaman, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik, agar proses belajarnya menjadi optimal dan mencapai apa yang diharapkan.
Tidak seperti sekolah konvensional yang selalu berfokus pada “keseragaman” dan tidak
memperhitungkan kebutuhan masing-masing individu peserta didiknya, sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif akan memandang bahwa pemenuhan kebutuhan dan
jaminan pelayanan pendidikan yang ramah sebagai sebuah tantangan bagi peningkatan
mutu pembelajaran dan bagi kemajuan sekolah.
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah sekolah yang terbuka bagi
peserta didik penyandang disabilitas atau yang sering kali disebut peserta didik
berkebutuhan khusus. Sekolah yang memiliki peserta didik berkebutuhan khusus harus
menyadari sepenuhnya tentang paradigma baru dalam memandang disabilitas, di mana
disabilitas tidak lagi dipandang hanya sekedar hambatan yang dimiliki oleh seseorang, tetapi
disabilitas sendiri lebih mengacu kepada rintangan dari lingkungan atau rintangan yang
terdapat pada lingkungan, yang menyebabkan penyandang disabilitas tidak dapat
memperoleh haknya dan berpartisipasi penuh di dalam masyarakat, atau dalam konteks ini
memperoleh haknya dan berpartisipasi penuh di dalam pendidikan di sekolah sama seperti
mereka yang tidak menyandang disabilitas.
Paradigma baru dalam memandang disabilitas ini menekankan peran lingkungan
sebagai penentu apakah penyandang disabilitas dapat memperoleh haknya atau untuk
dapat berpartisipasi. Satu contoh, bagi peserta didik yang menggunakan kursi roda, adalah
mustahil baginya untuk dapat secara bebas dan menyenangkan untuk memasuki toilet di
sekolahnya, karena jalan ke toilet ternyata bertangga dan pintunya sempit. Ini berarti bukan
anak tersebut yang tidak mampu berpindah secara mandiri karena disabilitasnya, tetapi
lingkunganlah yang tidak memungkinkan ia untuk berpindah. Contoh lainnya, seorang
peserta didik dengan disabilitas penglihatan tidak dapat mengerjakan ujian secara maksimal
karena di sekolah tidak ada guru yang membacakan soal, tidak ada soal dalam bentuk
braille, dan sekolah tidak mengizinkan ia untuk menggunakan komputer bicara untuk
1
Bentuk-bentuk Adaptasi dan Penyesuaian Peserta Didik dalam
setting Pendidikan Inklusif
mengerjakan soal. Dalam kasus ini, bukanlah disabilitas penglihatannya yang membuat ia
tidak mampu berprestasi baik dan mengerjakan soal dengan baik, tetapi lingkungannyalah
yang membuat ia menjadi tidak mampu.
Untuk menjamin pemenuhan hak dan partisipasi penuh peserta didik berkebutuhan
khusus di dalam sekolah, maka sekolah harus menyediakan apa yang disebut sebagai
pemberian “akomodasi yang layak.” Menurut UNCRPD, akomodasi yang layak adalah
modifikasi dan penyesuaian yang perlu dan sesuai, dengan tidak memberikan beban
tambahan yang tidak proporsional atau tidak semestinya, apabila diperlukan dalam kasus
tertentu, guna menjamin penikmatan atau pelaksanaan semua hak asasi manusia dan
kebebasan fundamental penyandang disabilitas berdasarkan kesetaraan dengan yang
lainnya. Dalam bahasa sederhana dapat dikatakan bahwa akomodasi adalah suatu proses
modifikasi, adaptasi, atau penyesuaian yang harus dilakukan untuk menjamin bahwa
peserta didik berkebutuhan khusus dapat memperoleh haknya dan berpartisipasi penuh
dalam aktifitas pendidikan di sekolah. Untuk lebih memahami hal ini, renungkanlah hal
sebagai berikut:
Bahwa disabilitas atau kebutuhan khusus yang dimiliki oleh peserta didik Anda bukanlah
muncul karena keinginannya atau keinginan keluarganya, melainkan sebagai sebuah
anugerah dari Tuhan sang Pencipta.
Jika kita menyadari bahwa disabilitas atau kebutuhan khusus peserta didik adalah
anugerah, maka Anda akan memandang bahwa kemungkinan untuk menyandang
disabilitas atau memiliki kebutuhan khusus bisa terjadi pada siapa saja, bisa Anda
sendiri, anak Anda, orangtua Anda, atau siapa pun yang terdekat dengan Anda.
Jika Anda meyakini disabilitas atau kebutuhan khusus peserta didik adalah anugerah,
maka Anda akan memandang disabilitas atau kebutuhan khusus hanyalah satu bagian
yang tak terpisahkan dari sebuah kesatuan individu. Disabilitas tidak lagi dilihat sebagai
sebuah kekurangan, tetapi sebuah pelengkap kesempurnaan. Sama seperti tiap orang
yang memiliki kekurangan dan kelebihan di dalam dirinya.
Jika Anda memandang disabilitas atau kebutuhan khusus adalah anugerah dan
pelengkap sebuah kesempurnaan, maka Anda akan berpikir untuk membuat lingkungan
Anda menjadi bebas hambatan bagi peserta didik Anda yang disabilitas atau
berkebutuhan khusus.
Jika disabilitas adalah suatu kondisi yang terjadi bukan semata karena hambatan yang
dimiliki seseorang melainkan lebih kepada terdapatnya rintangan dari lingkungan untuk
mereka dapat berpartisipasi, maka upaya untuk menghapuskan rintangan tersebut
seharusnya bukan menjadi tanggungan penyandang disabilitas. Adalah tanggung jawab
2
Bentuk-bentuk Adaptasi dan Penyesuaian Peserta Didik dalam
setting Pendidikan Inklusif
3
Bentuk-bentuk Adaptasi dan Penyesuaian Peserta Didik dalam setting Pendidikan Inklusif
Kompetensi
Mata Kegiatan Indikator Indikator ABK Karakter Penilaian Waktu Sumber
Dasar Pelajaran Pembelajaran Belajar
Teknik Bentuk Instrumen
Instrumen
1.3.Mendeskrip Sistem Mengidentifikasi 1.Menyebutkan 1.Sama dengan regular Teliti Tes Tes 1. Tuliskan bagian bagian 4 x 40’ Buku siswa,
sikan sistem Gerak pada ma cam organ macam–ma cam unjuk identifikasi rangka pada manusia video sistem
gerak pada manusia penyusunsis tem rangka penyusun kerja gerak, carta
gerak pada manusia sistem gerak pada 2.Jelaskan perbedaan fungsi sistem gerak
manusia dan antara tulang rawan dan tu
dengan torso atau manusia
hubunganny tubuh nya sendiri 2.Sama dengan Logis,kritis lang keras sebagai Torso
Tes
a de ngan 2.Membedakan regular1)2)3)4) Uraian penyusun rangka tubuh
fungsi tulang rawan, Tertulis
kesehatan Sebutkan contoh tulang
tulang keras, sebagai Menyebutkancontoh
penyusun rangka tulang rawan dan tulang keras dan tulang rawan
tubuh keras5)6) 5)6).
4
Bentuk-bentuk Adaptasi dan Penyesuaian Peserta Didik dalam
setting Pendidikan Inklusif
(RPP)
Sekolah :
Kelas / Semester :
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Waktu : 4 x 40 menit
Standar Kompetensi
1. Berbagai sistem dalam kehidupan organisme
Kompetensi Dasar
1.3. Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
A. Indikator:
a. Menyebutkan macam–macam rangka penyusun sistem gerak pada manusia
b. Membedakan fungsi tulang rawan, tulang keras, sebagai penyusun rangka tubuh
menyebutkan contoh tulang rawan, tulang keras 5)6)
c. Membedakan ciri – ciri otot
Menyebutkan jenis-jenis otot 5)6)
d. Mengidentifikasi fungsi macam – macam sendi
menyebutkan macam- macam sendi 5)6)
e. Mendata contoh kelainan / penyakit yang berkaitan dengan tulang, sendi, otot yang
biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
(omisi5)6))
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama:
Setelah pembelajaran,diharapkan peserta didik dapat :
1. Dengan rasa ingin tahu,teliti dan secara kerja sama peserta didik dapat
mengidentifikasi macam-macam organ penyusun sistem gerak pada manusia
2. Dengan rasa ingin tahu,kritis dan mandiri peserta didik dapat mendiskripsikan tentang
anatomi dan fungsi tulang keras dan tulang
3. Dengan rasa ingin tahu,kritis dan secara bekerja sama,peserta didik dapat
mendiskripsikan tentang anatomi ,fungsi otot dan sendi
Pertemuan kedua:
4. Dengan rasa ingin tahu,kritis,dan secara kerja sama peserta didik dapat mendata
kelainan penyakit pada tulang dan otot
5
Bentuk-bentuk Adaptasi dan Penyesuaian Peserta Didik dalam
setting Pendidikan Inklusif
5. Dengan jujur,mandiri dan rasa tanggung jawab peserta didik dapat membedakan
kelainan dengan penyakit pada tulang dan otot yang dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari
C. Materi Pembelajaran : Sistem gerak pada manusia
D. Metode Pembelajaran :
1. Model : - Direct intruction (DI), dan cooperatif learning
2. Metode : - Diskusi informasi dan pengamatan
E. Langkah- langkah Kegiatan :
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan pendahuluan ……………………………………………… 10 menit
Motivasi :
Dapatkah kamu membayangkan jika bentuk tubuhmu tidak ada tulang?
Prasyarat pengetahuan : Bagaimanakah manusia melakukan gerakan?
Organ apa saja yang mendukung ?
Kegiatan Inti ………………………………………………………… 60 menit
Peserta didik membuat kelompok yang terdiri dari 4/5 peserta didik
Peserta didik dan guru melakukan gerakan tubuh masing-masing
Guru menyuruh peserta didik meraba otot dan tulangnya sendiri yang sedang
bekerja,bagaimanakah rasanya jika dipegang
Peserta didik diminta menjelaskan bagaimana gerakan tersebut terjadi
Guru bersama peserta didik merangkum hasil diskusi
2. Pertemuan kedua
Kegiatan Pendahuluan ………………………………………….. 10 menit
Motivasi
- Tersusun atas apa sajakah sistem gerak pada manusia itu ?
- Bagaimanakah tulang yang satu dengan tulang yang lainnya dihubungkan?
Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan alat gerak aktif dan alat gerak pasif itu?
- Sebutkan fungsi tulang pada manusia
Kegiatan Inti ……………………………………………………… 60 menit
Peserta didik berkelompok untuk diskusi 4/5 peserta didik setiap kelompoknya.
6
Bentuk-bentuk Adaptasi dan Penyesuaian Peserta Didik dalam
setting Pendidikan Inklusif
peserta didik dan guru mendiskusikan macam-macam sendi berdasarkan arah dan
sifat geraknya beserta contohnya.
F. Sumber Belajar
- Buku paket ( BSE ), - LKS, - Buku Referensi
Penilaian
Indikator pencapaian target Bentuk
Teknik Instrumen
instrumen
Menyebutkan macam – Tes unjuk Tes 1. Tuliskan bagian bagian
macam rangka penyusun kerja identifikasi rangka pada manusia
sistem gerak pada
manusia
Tugas
Mendata contoh kelainan proyek
dan penyakit yang Tugas
5.Buatlah klipping tentang
berkaitan dengan tulang, rumah
kelainan dan penyakit yang
sendi dan otot yang biasa berhubungan dengan tulang
dijumpai dalam dan otot yang biasa dijumpai
kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan sehari-hari
upaya mengatasinya
(OMISI5)6)) OMISI 5)6)
_____________________ _______________________
NIP. NIP.