Revolusi Media Pembelajaran

Revolusi Media

Blog ini gratis, dengan beberapa materi & referensi gratis, yang bisa diakses, didownload kapanpun,
dimanapun dan oleh siapapun. Sejak lama, blogsphere platform merupakan salah satu online digital
media terdepan yang befungsi sebagai sarana media pembelajaran atau media komunikasi. Bahkan
jika dikelola secara profesional, media jenis ini mampu memberikan alternatif metode pola belajar
revolusioner dalam dunia pendidikan atau lebih dikenal sebagai e-Learning Concept. Sayangnya,
belum semua pihak memanfaatkan potensi tersebut.

Blog dengan basis WordPress Engine, adalah salah satu platform terbaik di dunia dalam hal SEO
(Search Engine Optimation). Sekaligus tercepat dalam hal indexing oleh Robot Google Search Engine.
Maksudnya?
Ya betul. Ilustrasinya, apapun keyword yang kita ketik dalam kolom pencarian pada Google Search
Engine yang berhubungan dengan SMAN 13 Bandung, hasil pencarian atau indexing oleh mesin
pencari ini akan selalu menampilkan semua yang berkaitan dengan SMAN 13 Bandung, khususnya
Blog ini, karena akan banyak sekali memuat keyword SMAN 13 Bandung sebagai primary tagging.
Artinya, semakin sering SMAN 13 Bandung muncul di halaman pertama pada Google Search Engine,
makin sering diakses, akan makin cepat pula segala informasi tentang SMAN 13 Bandung tersebar.

Konsep Media Informasi

Blog ini akan mengakomodir semua teori komunikasi seperti kecepatan, keakuratan, luasnya daya
sebar dalam dunia maya (Internet) dengan cerdas tanpa mengenal ruang, jarak dan waktu. Dampak
positifnya akan berimbas langsung pada siswa siswi dalam hal percepatan proses belajar yang efektif,
efisien, fokus dan optimal. Seluruh siswa siswi SMAN 13 Bandung (khususnya mata pelajaran TIK)
diberikan keleluasaan yang besar untuk melakukan eksplorasi kemampuan pengembangan karakter
yang dinamis, inovatif, dan tentu saja kreatif.
Salah satu faktor keberhasilan proses komunikasi adalah penggunaan media. Peluang ini
ditindak_lanjuti oleh para ahli untuk mengembangkan bentuk-bentuk e-Media, yang bertujuan untuk
memberi alternatif model pendidikan yang tidak terikat oleh tempat dan waktu.
(Sumber: Dëni Pradanä)

Dengan berkembangnya teknologi e-Media sebagai media pendidikan, maka sarana dan prasarana
untuk pemanfaatannya juga berkembang, salah satu sarana tersebut adalah komputer. Pengajaran
berbantuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade
yang lalu, karena dengan bantuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan
mandiri.
Perkembangan teknologi komputer yang cepat, secara tidak langsung memicu metode pendidikan
untuk terus berevolusi. Proses ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu Computer-Based Training
(CBT) dan Web-Based Training (WBT).

• Computer-Based Training (CBT)

CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan
disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD
bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, musik dalam kemasan sebuah program aplikasi
interaktif yang akan digunakan oleh peserta didik dalam proses belajarnya.
Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam
proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam
memanfaatkan CBT.

• Web-Based Training (WBT)

Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-Learning, dalam metoda ini selain
menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan internet, sehingga
siswa siswi yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi
terhubung dengan jaringan internet (Rossett, 2002).
(Sumber: Muhammad Adri, 2003)

Konsep e-Learning yang ideal sebagai salah satu kebutuhan utama dalam proses belajar interaktif
memerlukan beberapa elemen penunjang seperti:

• Tersedianya dukungan infrastruktur.

• Dukungan fasilitas internet yang cepat dengan bandwith lebar.
• Dukungan perangkat lunak (program aplikasi) pembelajaran.
• Dukungan kebijakan dari Pemerintah.
(Sumber: Soekartawi, 2003)

Dëni Pradanä