Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketersediaan bahan bakar merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia,


dikarenakan sebagian besar banyak sektor yang masih bergantung dengan ketersediaan
bahan bakar fosil yang akan habis suatu saat nanti. Kondisi industri perminyakan
Indonesia saat ini tidak secerah industri energi lainnya seperti gas bumi atau batubara.
Sejak mencapai puncak pada tahun 1995 dengan produksi sekitar 1,624 juta barrel per
hari, produksi minyak bumi terus mengalami penurunan hingga saat ini. Produksi
minyak bumi tahun 2015 hanya tinggal 786 ribu barrel per hari, kurang dari 50% dari
tingkat produksi tahun 1995. Produksi tersebut berasal dari sumur-sumur minyak yang
sudah tua. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa melemahnya investasi di
Indonesia juga terjadi di industri perminyakan sehingga menyebabkan berkurangnya
aktivitas eksplorasi untuk menemukan sumber-sumber minyak baru[1].

Gambar 1.1 Asumsi produksi minyak indonesia


Berdasarkan diagram diatas telah banyak digunakan sumber bahan bakar non
fosil atau yang kerap di sebut renewable energy yang lebih ramah lingkungan apalagi
telah dituliskan pada lampiran PERPRES 22 tahun 2017 yaitu “Mengembangkan PLT
Biomassa oleh pabrik kelapa sawit dan pengelolaan hutan energi dengan kewajiban
pembelian produksi listik oleh badan usaha penyedia energi listrik”[2] dengan tahun
periode 2016-2050, salah satu yang dikatakan biomassa ialah pemanfaatan tandan
kosong kelapa sawit (TKKS) yang mulai digunakan oleh pabrik pengolah kelapa sawit
atau PKS untuk pengganti bahan bakar ketel uap atau boiler yang semula batu bara,
tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang selama ini menjadi limbah memunculkan
beragam masalah jika tidak digunakan seperti penempatannya yang membutuhkan
ruang yang besar, cara klasik untuk mengurangi banyaknya limbah tandan kosong
kelapa sawit ini ialah menempatkannya ditanah supaya menjadi pupuk dan
menyuburkan tanah kembali tetapi metode ini membutuhkan biaya untuk
pengangkutannya kembali.

Tetapi penggunaan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan bakar ketel uap
memunculkan masalah yang serius bagi ketel uap itu sendiri, permasalahan yang
timbul ialah hasil pembakaran tandan kosong kelapa sawit akan menimbulkan
pengerakan pada bagian-bagian ketel uap yang disebut fouling dan slagging.

Gambar 1.2 Korosi pada pipa ketel akibat fouling


Slagging dan fouling adalah fenomena menempel dan menumpuknya abu hasil
pembakaran yang melebur pada pipa penghantar panas (heat exchanger tube) ataupun
dinding boiler. Kedua hal ini sangat serius karena dapat memberikan dampak yang
besar pada operasional boiler, seperti masalah penghantaran panas, penurunan
efisiensi boiler, serta tersumbatnya pipa[3].

Saat ini penggunaan tandan kosong kelapa sawit telah banyak diterapkan pada
ketel uap pabrik pengolah kelapa sawit tetapi masih banyak juga ditemukan perihal
slagging dan fouling seperti yang dijelaskan diatas.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam studi ini akan dikembangkan analisis unsur-unsur terbentuknya fouling


yang terjadi pada pipa boiler di daerah superheater, dengan sumber panas dari
pembakaran campuran biomassa tandan kosong kelapa sawit (TKKS), serat buah
kelapa sawit (fibre press) dan cangkang kelapa sawit.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui komposisi yang terdapat pada bahan bakar biomassa tandan kosong
kelapa sawit, serat buah kelapa sawit, dan cangkang kelapa sawit.
2. Mengetahui proses pembentukan fouling pada daerah superheater.
3. Mengetahui titik temperature mulai terbentuknya fouling.

1.4 Batasan Masalah


Dalam melaksanakan penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan
alat bom kalorimeter IKA C6000 serta pengujian di laboratorium Pusat Penelitian
Kelapa Sawit. Adapun kondisi pengujian dibatasi pada:
1. Sampel pada kondisi kering dengan penjemuran.
2. Sampel tandan kosong kelapa sawit, serat buah dan cangkang kelapa sawit
berasal dari PT. Meskom Agro Sarimas, Jln.Utama Desa Pangkalan Batang
(Km.6.5) 28713 Bengkalis, Riau, Indonesia.
3. Sampel Abu fouling berasal dari PT. Meskom Agro Sarimas, Jln.Utama Desa
Pangkalan Batang (Km.6.5) 28713 Bengkalis, Riau, Indonesia.
4. Tekanan oksigen yang digunakan dalam pengujian bom kalorimeter di atur pada
tekanan 30bar.
5. Pengujian sampel bahan bakar dilakukan untuk mengetahui komposisi
pembentuknya dan kandungan apa yang menyebabkan terjadinya fenomena
fouling.
6. Pengujian sampel abu fouling dilakukan untuk mengetahui hasil pembakaran
bahan bakar campuran biomasa tandan kosong kelapa sawit, serat buah dan
cangkang kelapa sawit.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
pengalaman tentang penggunaan bahan bakar biomassa yang menggunakan
tandan kosong kelapa sawit dan mengetahui terjadinya fenomena fouling akibat
pembakaran biomassa tersebut.
2. Bagi akademik, penelitian ini bermanfaat sebagai referensi untuk penelitian
bahan bakar biomassa tandan kosong kelapa sawit dan fenomena fouling akibat
pembakarannya.

1.6 Sistematika Penulisan


Penelitian ini dijadikan dalam bentuk laporan hasil penelitian skripsi yang
dibagi atas lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab, yaitu :
Bab 1 Pendahuluan
Berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Berisi tentang literatur yang berkenaan dengan Ketel uap, Bahan bakar ketel uap,
Biomassa, Kelapa sawit, Deposit dan korosi, fouling, dan Analisa nilai kandungan
bahan bakar.
Bab 3 Metodologi Penilitian
Berisi tentang urutan dan tata cara yang dilakukan. Dimulai dari waktu dan tempat,
persediaan alat dan bahan, prosedur penelitian dan proses yang dilaksanakan
Bab 4 : Analisa Data dan Pembahasan
Berisi tentang menampilkan data yang diperoleh dari penelitian dan hasil pengujian,
tabel dan grafik.
Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Dalam bab ini
diuraikan tentang kesimpulan yang merupakan ringkasan dari bab-bab sebelumnya.
Terutama jawaban atas permasalahan yang diajukan, selanjutnya diberikan saran
berkaitan dengan hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai