Anda di halaman 1dari 22

Petunjuk Teknis Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Suara
Di Tingkat PPK, KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi Serta
Penetapaan Hasil Pemilihan Dalam Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota tahun 2015

BAWASLU RI 2015
Daftar Isi

I. PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 3
A. Tujuan Pengawasan ........................................................................................................................ 4
B. Output Pengawasan ........................................................................................................................ 4
C. Lingkup pengawasan ....................................................................................................................... 4
D. Fokus pengawasan .......................................................................................................................... 5
E. Strategi pengawasan ....................................................................................................................... 6
F. Manajemen pengawasan ................................................................................................................ 7
G. Jadwal pengawasan ........................................................................................................................ 7
II. TATA CARA PENGAWASAN ................................................................................................................. 8
A. Pelaksanaan Rekapitulasi di PPK ..................................................................................................... 8
B. Pelaksanaan Rekapitulasi Di KPU Kabupaten/Kota....................................................................... 13
C. Pelaksanaan Rekapitulasi di Provinsi ............................................................................................ 16
D. Pelaksanaan Rekapitulasi Ulang.................................................................................................... 19
E. PENETAPAN HASIL PEMILIHAN ..................................................................................................... 20
III. TATA CARA PELAPORAN................................................................................................................ 21
IV. PENAGANAN PELANGGARAN ....................................................................................................... 21
V. Lampiran-lampiran ............................................................................................................................ 22
Petunjuk Teknis Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara
Di Tingkat PPK, KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi Serta Penetapaan Hasil
Pemilihan Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota tahun 2015

I. PENDAHULUAN
Setelah tahapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS selesai, kegiatan
selanjutnya adalah Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara secara berjenjang di
tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. Hasil penghitungan suara tersebut selanjutnya
menjadi dasar penetapan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota di untuk tingkat Kabupaten/Kota dan penetepan hasil pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur di tingkat Provinsi. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 1
tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang pada tahapan rekapitulasi hasil
penghitungan suara, pengawas pemilu berkewajiban melakukan pengawasan terhadap
pergerakan suara dari TPS hingga KPU Kabupaten/Kota dan proses pelaksanaan rekapitulasi
dari PPK, KPU Kabupaten/Kota, sampai KPU Propinsi, serta melakukan pengawasan pada
pelaksanaan penetapan hasil pemilihannya.
Sebagaimana tugas dan fungsi pengawasan, Pangawas Pemilu pada tahapan ini
harus memastikan bahwa kegiatan pelaksanaan rekapitulasi ini harus sesuai dengan
prosedur dan tata cara yang diatur dalam peraturan perundang-undangan, dan juga
memastikan proses yang berlangsung terjamin keakuratannya, terjamin integritas hasilnya,
serta jauh dari praktek-praktek kecurangan, penyimpangan, kesalahan, pelanggaran
maupun manipulasi hasilnya. Oleh karena itu, Bawaslu RI perlu menetapkan standar
pengawasan yang meliputi; tujuan pengawasan, out put, ruang lingkup, fokus pengawasan,
strategi pengawasan dan manajemen pengawasan.

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 3
A. Tujuan Pengawasan
Tujuan pengawasan terhadap pelaksanaan rekapitulasi dan penetapan hasil pemilihan
adalah untuk memastikan :
1. Kebenaran dan ketepatan proses penyerahan kotak suara yang berisi berita acara
hasil rekapitulasi dan surat suara sesuai tingkatanya;
2. Ketaatan PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dalam melaksanakan rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan suara sesuai tingkatannya; dan
3. Kebenaran, ketepatan, dan keabsahan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara di tingkat PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi serta
penetapan hasil pemilihan.

B. Output Pengawasan
1. Adanya upaya pencegahan yang dilakukan Panwas Kecamatan, Panwaslu
Kabupaten/Kota, dan Bawaslu Provinsi sesuai tingkatannya terhadap potensi
pelanggaran dalam proses pergerakan kotak suara, dan proses rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara di tingkat PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU
Provinsi serta pada pelaksanaan penetapan hasil pemilihan;
2. Adanya langkah-langkah dan saran perbaikan yang disampaikan oleh Panwascam,
Panwaslu kabupaten/Kota dan Bawaslu Propinsi sesuai tingkatannya, apabila
ditemukan penyimpangan, kesalahan dalam pelaksanaan penyerahan kotak suara,
rekapitulasi hasil perolehan suara serta dalam pelaksanaan penetapan hasil
pemilihan;
3. Adanya penindakan terhadap dugaan pelanggaran sesuai peraturan perundang-
undangan;
4. Adanya dokumen salinan Berita Acara beserta lampirannya hasil pelaksanaan
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK, KPU Kabupaten/Kota dan
KPU Provinsi sesuai tingkatannya serta dokumen penetapan hasil pemilihan.

C. Lingkup pengawasan
Lingkup pengawasan dalam tahapan ini meliputi :
1. Kegiatan penyerahan kotak suara;
2. Kegiatan pelaksanaan rekapitulasi penghitungan perolehan suara, meliputi:
a. Rekapitulasi hasil di tingkat PPK;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 4
b. Rekapitulasi hasil di tingkat KPU Kabupaten/Kota;
c. Rekapitulasi hasil di tingkat KPU Provinsi.
3. Kegiatan penetapan hasil pemilihan di tingkat Kabupaten/Kota dan Propinsi.

D. Fokus pengawasan
Sedangkan fokus pengawasan diarahkan pada :
1. Pengawasan terhadap kebenaran dan ketepatan penyerahan kotak suara yang berisi
surat suara dan berita acara hasil rekapitulasi, difokuskan pada:
a. Netralitas PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dalam proses penyerahan
surat suara dan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara;
b. Kemungkinan terjadinya kekerasan, intimidasi, teror, dan sabotase dalam proses
penyerahan kotak suara perolehan suara;
c. Kemungkinan terjadinya jual beli suara yang mengakibatkan perubahan
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara;
d. Kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat negara/pejabat
pemerintah dalam proses penyerahan kotak suara; dan
e. Kemungkinan terjadinya kerusakan terhadap kotak suara, surat suara, berita
acara pemungutan dan penghitungan suara, berita acara, dan sertifikat hasil
rekapitulasi perolehan suara.
2. Pengawasan terhadap kebenaran, ketepatan, dan keabsahan pelaksanaan
rekapitulasi hasil penghitungan suara serta penetapan hasil pemilihan difokuskan
pada:
a. Integritas proses pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara;
b. Akurasi hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara;
c. Kelengkapan dokumen hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan
penetapan hasil pemilihan;
f. Penyampaian salinan berita acara dan sertifikat hasil rekapitulasi penghitungan
perolehan suara kepada Saksi Peserta Pemilu dan Pengawas Pemilu, dan
g. Penetapan hasil pemilihan sesuai dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara
di Kabupaten/Kota dan di Provinsi.

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 5
3. Pengawasan terhadap PPK, KPU Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi, difokuskan
terhadap ketaatan pada peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan proses
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil pemilihan.

E. Strategi pengawasan
Pengawasan pelaksanaan pergerakan kotak suara dan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara pada pemilihan ini dilaksanakan dengan menggunakan strategi:
1. Melakukan koordinasi dengan PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi sesuai
tingkatannya terkait dengan rencana, jadwal dan pelaksanaan rekapitulasi dan
penyerahan kotak suara;
2. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan berkaitan
dengan kelancaran dan keamanan selama proses pelaksanaan rekapitulasi suara dan
penyerahan kotak suara sesuai tingkatannya;
3. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat, lembaga pemantau,
media dan masyarakat atau relawan pengawasa terkait dengan partisipasi dalam
pengawasan pelaksaanaan rekapitulasi dan penyerahan kotak suara;
4. Melakukan upaya pencegahan dini terhadap kemungkinan terjadinya potensi
pelanggaran dan kecurangan;
5. Memberikan saran perbaikan terhadap adanya kesalahan, penyimpangan dan
pelanggaran tata cara dan prosedur yang terjadi selama proses pelaksanaan
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan pada saat penyerahan kotak
suara yang berisi berita acara hasil rekapitulasi;
6. Memberi rekomendasi terhadap pengajuan keberatan yang disampaikan saksi
terhadap perbedaan penghitungan dalam proses pelaksanaan rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara;
7. Melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran pidana sesuai peraturan
perundang-undangan;
8. Menyampaikan laporan hasil pengawasan secara berjenjang.

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 6
F. Manajemen pengawasan
1. Melakukan rekapitulasi salinan C1 KWK terlebih dahulu sesuai tingkatannya,
kemudian hasilnya digunakan sebagai pembanding pada rapat pleno rekapitulasi;
2. Hadir di kantor PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi sesuai tingkatannya saat
penyerahan kotak suara dari TPS ke PPK, dari PPK ke KPU Kabupaten/Kota, dan dari
KPU Kabupaten/Kota ke KPU Propinsi;
3. Melakukan koordinasi dengan PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi sesuai
tingkatannya, untuk memastikan waktu pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi;
4. Memeriksa dokumen dan catatan keberatan hasil pelaksanaan rekapitulasi hasil
pengawasan tingkatan di bawahnya sebelum mengikuti pelaksanaan rekapitulasi;
5. Hadir pada saat pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi sesuai tingkatannya sesuai
jadwal yang telah ditentukan;
6. Menggunakan informsi dan data laporan hasil pengawasan serta hasil rekapitulasi
sesuai tingkatannya sebagai bahan untuk melakukan pengawasan sesuai
tingkatannya;
7. Melakukan supervisi pada jenjang dibawahnya pada saat dilaksanakan rapat pleno
rekapitulasi;
8. Menyusun laporan hasil pengawasan sesuai tingkatan sesuai jadwal rekapitulasi.

G. Jadwal pengawasan
Waktu
No Kegiatan

Pengawasan penyampaian hasil penghitungan suara


1 9-10 Desember
kepada PPK
Pengawasan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat
2 Kecamatan dan penyampaian hasil rekapitulasi kepada 10-16 Desember
KPU kabupaten/kota
Pengawasan pengumuman hasil rekapitulasi tingkat
3 11-17 Desember
Kecamatan
Pengawasan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat
4 Kabupaten/Kota dan penetapan hasil rekapitulasi dan
17–18 Desember
penyampaian ke KPU Provinsi

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 7
Waktu
No Kegiatan

Pengawasan pengumuman hasil rekapitulasi di tingkat


5 17-23 Desember
Kabupaten/Kota
Pengawasan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat
6 18-19 Desember
Provinsi dan penetapannya
Pengawasan pengumuman hasil rekapitulasi di tingkat
7 19-27 Desember
Provinsi
Pengawasan Penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati
8 atau Calon Walikita dan Wakil Walikota (TIDAK ADA 21–22 Desember
PERMOHONAN PHP)
Pengawasan penetapan Calon Gubernur dan Wakil
9 22–23 Desember
Gubernur (TIDAK ADA PERMOHOINAN PHP)

II. TATA CARA PENGAWASAN


A. Pelaksanaan Rekapitulasi di PPK
1. Terhadap pergerakan surat suara dari TPS ke PPK
a. PPL/Pengawas TPS melakukan pengawasan hasil penghitungan suara di TPS
yang akan disampaikan oleh KPPS kepada PPK melalui PPS dengan cara:
 Memeriksa keutuhan kotak suara dan dokumen pendukung yang akan
diserahkan kepada PPK melalui PPS;
 Memastikan kotak suara memuat dokumen hasil penghitungan suara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Memastikan kotak suara dalam kondisi terkunci dan tersegel;
 Memastikan KPPS membuat surat pengantar penyerahan kotak suara
kepada PPK melalui PPS; dan
 Memastikan KPPS menyerahkan kotak suara kepada PPS pada hari yang
sama dengan hari pemungutan suara.
b. Setelah PPS menerima kotak suara, PPL memastikan:
 PPS mengumumkan hasil penghitungan suara dengan menggunakan
lampiran model C-1 KWK dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dengan cara
Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 8
menempelkan pada sarana pengumuman di desa/kelurahan atau sebutan
lainnya;
 PPS membuat surat pengantar penyampaian kotak suara terkunci dan
tersegel yang berisi berita acara pemungutan suara dan penghitungan suara
di TPS dengan menggunakan formulir model D-KWK; dan
 PPS meneruskan kotak suara kepada PPK pada hari yang sama dengan hari
pemungutan suara
c. Dalam hal penyerahan kotak suara tidak dapat dilakukan pada hari yang sama
karena kondisi geografis, jarak tempuh, cuaca, dan/atau ketersediaan
transportasi yang kurang memadai, PPL memastikan PPS menyerahkan kepada
PPK dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari setelah pemungutan suara;
d. PPL memastikan kotak suara tersebut dalam kondisi terjaga, aman, dan utuh
dengan tidak membuka, tidak mengubah, tidak mengganti, tidak rusak, tidak
menghitung surat suara, dan tidak hilang;
e. Hasil pengawasan tersebut dicatat dalam formulir laporan hasil pengawasan,
dengan disertai keterangan;
f. PPL memastikan PPS meneruskan salinan formulir model C-KWK, C1-KWK, dan
lampirannya kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK untuk dipindai.
2. Panwas Kecamatan melakukan pengawasan rekapitulasi di TPS yang diterima dari
PPS kepada PPK, dengan cara:
a. Memastikan kotak suara memuat dokumen hasil penghitungan suara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memastikan kotak suara dalam kondisi terkunci dan tersegel;
c. Memastikan PPK membuat berita acara penerimaan kotak suara dengan
menggunakan formulir Model DA3-KWK; dan
d. Memastikan PPK menyimpan kotak suara pada tempat yang memadai dan
dapat dijamin keamanannya.
3. Panwas Kecamatan memastikan PPK menyusun jadwal rapat Rekapitulasi
berdasakan jadwal tahapan yang ditetapkan dengan membagi jumlah
Desa/Kelurahan atau nama lainnya dalam wilayah kerja PPS;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 9
4. Panwas Kecamatan memastikan Ketua PPK menyampaikan surat undangan kepada
Saksi, Panwas Kecamatan, PPS dan Sekretariat PPS paling lambat 1 (satu) hari
sebelum pelaksanaan rapat Rekapitulasi;
5. Panwas Kecamatan memastikan surat undangan tersebut mencantumkan:
a. Hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi;
b. Tempat pelaksanaan rapat;
c. Jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di PPK;
d. Masing-masing pasangan calon dapat mengajukan saksi paling banyak 4
(empat) orang;
e. Setiap saksi hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) pasangan calon;
f. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani
oleh pasangan calon atau tim kampanye tingkat Kabupaten/Kota; dan
g. Peserta rapat harus hadir tepat waktu dan menyerahkan surat undangan.
6. Panwas Kecamatan memastikan rapat rekapitulasi dapat dihadiri oleh pemantau
pemilihan, masyarakat, dan Instansi terkait;
7. Panwas Kecamatan memastikan PPK menyiapkan perlengkapan paling lambat 1
(satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi, antara lain:
a. Ruang untuk rapat;
b. Formulir berita acara dan sertifikat;
c. Kotak suara terkunci dan tersegel; dan
d. Kotak suara kosong yang diberi label rekapitulasi untuk menyimpan berita acara
dan sertifikat hasil rekapitulasi di PPK, masing-masing 1 (satu) buah untuk setiap
jenis Pemilihan.
8. Panwas Kecamatan hadir dan memastikan terlaksananya rapat rekapitulasi di PPK;
9. Dalam menghadiri rapat pleno rekapitulasi, Panwas Kecamatan dapat menyertakan
atau mengajak hadir PPL/Pengawas TPS sesuai kebutuhan;
10. Dalam hal pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara dilaksanakan secara
secara bersamaan, Panwas Kecamatan memastikan paling banyak 4 (empat)
kelompok dengan mempertimbangkan jumlah TPS dan waktu yang tersedia;
11. Panwas Kecamatan memastikan Ketua PPK memberikan penjelasan mengenai
agenda rapat dan tata cara rekapitulasi;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 10
12. Panwas Kecamatan memastikan PPK melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan
suara dalam 1 (satu) wilayah Desa atau sebutan lain/Kelurahan dan selanjutnya
dalam 1 (satu) Wilayah Kecamatan;
13. Panwas Kecamatan memastikan Ketua PPK memimpin dan membuka rapat
rekapitulasi;
14. Panwas Kecamatan memastikan Anggota PPK, Sekretariat PPK bertugas
menyiapkan formulir Model DAA-KWK, lampiran Model DAA-KWK dan Model DAA-
KWK Plano;
15. Panwas Kecamatan memastikan Ketua atau Anggota PPS membacakan formulir
Model C1-KWK beserta lampiran Model C1-KWK;
16. Panwas Kecamatan memastikan Sekretariat PPK dibantu Sekretariat PPS bertugas
mencatat hasil rekapitulasi di formulir Model DAA-KWK, lampiran Model DAA-KWK
dan Model DAA-KWK plano untuk hasil penghitungan di TPS;
17. Panwas Kecamatan memastikan rekapitulasi di PPK dilakukan secara berurutan
dimulai dari TPS pertama di Desa/Kelurahan sampai dengan TPS terakhir dalam
wilayah kerja PPS;
18. Panwas Kecamatan memastikan PPK dibantu oleh PPS yang ditunjuk melakukan
rekapitulasi dalam 1 Wilayah Desa dengan langkah sebagai berikut:
a. Membuka kotak suara tersegel;
b. Mengeluarkan sampul yang berisi formulir Model C-KWK, C1-KWK, Lampiran
Model C1-KWK;
c. Menempelkan formulir Model C1-KWK Plano pada papan Rekapitulasi;
d. Menempelkan formulir Model DAA-KWK Plano pada papan Rekapitulasi;
e. Meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data jumlah pemilih dan
penggunaan surat suara serta perolehan suara sah dan suara tidak sah
dalam formulir Model C1- KWK dan Lampiran Model C1-KWK;
f. Mencatat hasil rekapitulasi ke dalam formulir Model DAA-KWK Plano;
g. Menyalin formulir Model DAA-KWK Plano ke dalam formulir Model DAA-KWK.
19. Panwas Kecamatan memastikan PPK dibantu oleh PPS yang ditunjuk melakukan
rekapitulasi dalam 1 (satu) Wilayah Kecamatan Desa dengan langkah sebagai
berikut:

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 11
a. Menempelkan formulir Model DA1-KWK Plano pada papan Rekapitulasi;
b. Menempelkan formulir Model DAA-KWK Plano pada papan Rekapitulasi;
c. Meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data jumlah pemilih dan
penggunaan surat suara serta perolehan suara sah dan suara tidak sah
dalam formulir Model DAA- KWK;
d. Mencatat hasil rekapitulasi ke dalam formulir Model DA1-KWK Plano;
e. Menyalin formulir Model DA1-KWK Plano ke dalam formulir Model DA1-KWK
dan lampirannya; dan
f. Membuat berita acara rekapitulasi di tingkat Kecamatan dalam formulir
Model DA-KWK.
20. Panwas Kecamatan memastikan PPK terlebih dahulu melakukan rekapitulasi hasil
penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, dalam hal Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan secara bersamaan dengan Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota;
21. Panwas Kecamatan mengajukan keberatan kepada PPK dalam hal prosedur
dan/atau selisih dalam penghitungan perolehan suara tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
22. Terhadap keberatan tersebut, Panwas Kecamatan memastikan PPK menjelaskan
prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan suara dengan hasil
rekapitulasi dalam formulir Model DAA-KWK Plano dan/atau Model DA1-KWK
Plano;
23. Panwas Kecamatan memastikan PPK memberikan kesempatan kepada Saksi untuk
mengajukan keberatan;
24. Panwas Kecamatan memastikan PPK mengadakan pembetulan pada waktu yang
sama terhadap keberatan yang diajukan Saksi atau Panwas Kecamatan tersebut
apabila keberatannya dapat diterima;
25. Panwas Kecamatan memastikan PPK mengeluarkan formulir Model A.3-KWK,
Model A.4-KWK, Model A.Tb1-KWK dan Model A.Tb2-KWK untuk diserahkan
kepada KPU Kabupaten/Kota sebagai bahan pembuktian dalam hal terjadi
sengketa dan sebagai bahan pemutakhiran data pemilihan berkelanjutan;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 12
26. Panwas Kecamatan wajib memastikan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud;
diisi oleh PPK dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
27. Panwas Kecamatan wajib memastikan PPK menyerahkan salinan hasil
Rekapitulasi kepada Saksi dan Panwas Kecamatan;
28. Panwas Kecamatan wajib memastikan PPK mengumumkan hasil rekapitulasi di
tingkat Kecamatan di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat;
29. Panwas Kecamatan mengisi, mencatat dan mendokumentasikan seluruh hasil
pengawasannya dalam formulir laporan hasil pengawasan (formulir AR.
Kecamatan, Formulir AR.1, formulir AR.1A) dan menuangkannya ke formulir
model A;
30. Panwas Kecamatan menindaklanjuti dugaan pelanggaran pidana dan etika sesuai
dengan ketentuan;
31. Panwas Kecamatan melaporkan hasil pengawasannya kepada Panwaslu
Kabupaten/Kota.

B. Pelaksanaan Rekapitulasi Di KPU Kabupaten/Kota


1. Panwas Kabupaten/Kota melakukan pengawasan rekapitulasi di Kecamatan yang
diterima dari PPK kepada KPU Kabupaten/Kota dengan cara:
a. Memastikan kotak suara memuat dokumen hasil penghitungan suara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memastikan kotak suara dalam kondisi terkunci dan tersegel;
c. Memastikan KPU Kabupaten/Kota membuat berita acara penerimaan kotak
suara dengan menggunakan formulir Model DA3-KWK; dan
d. Memastikan KPU Kabupaten/Kota menyimpan kotak suara pada tempat yang
memadai dan dapat dijamin keamanannya.
2. Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal rapat
rekapitulasi dengan membagi jumlah Kecamatan dalam wilayah kerja KPU
Kabupaten/Kota;
3. Panwas Kabupaten/Kota memastikan Ketua KPU Kabupaten/Kota menyampaikan
surat undangan kepada Saksi dan Panwas Kabupaten/Kota, PPK, dan Sekretariat
PPK paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 13
4. Panwas Kabupaten/Kota memastikan surat undangan tersebut mencantumkan:
a. Hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi;
b. Tempat pelaksanaan rapat;
c. Jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota;
d. Masing-masing pasangan calon dapat mengajukan Saksi paling banyak 4
(empat) orang;
e. Setiap saksi hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Pasangan Calon;
f. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani
oleh Pasangan Calon atau tim kampanye tingkat Kabupaten/Kota; dan
g. Peserta rapat harus hadir tepat waktu dan menyerahkan surat undangan.
5. Panwas Kabupaten/Kota memastikan rapat rekapitulasi dapat dihadiri oleh
pemantau pemilihan, masyarakat, dan Instansi terkait;
6. Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU Kabupaten/Kota menyiapkan
perlengkapan paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi
terdiri atas:
a. Ruang untuk rapat;
b. Formulir berita acara dan sertifikat;
c. Kotak suara terkunci dan tersegel; dan
d. Kotak suara kosong yang diberi label rekapitulasi untuk menyimpan berita
acara dan sertifikat hasil rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota masing-masing 1
(satu) buah untuk setiap jenis Pemilihan.
7. Panwas Kabupaten/Kota hadir dan memastikan terlaksananya rapat rekapitulasi di
KPU Kabupaten/Kota;
8. Dalam menghadiri rapat pleno rekapitulasi, Panwas Kabupaten/Kota dapat
menyertakan atau mengajak hadir Panwas Kecamatan sesuai kebutuhan;
9. Panwas Kabupaten/Kota memastikan Ketua KPU Kabupaten/Kota memberikan
penjelasan mengenai agenda rapat dan tata cara rekapitulasi;
10. Panwas Kabupaten/Kota memastikan Ketua KPU Kabupaten/Kota memimpin dan
membuka rapat rekapitulasi;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 14
11. Panwas Kabupaten/Kota memastikan Anggota KPU Kabupaten/Kota, Sekretariat
KPU Kabupaten/Kota bertugas menyiapkan formulir yang digunakan untuk
rakpitulasi tingkat Kabupaten/Kota (model DB);
12. Panwas Kabupaten/Kota memastikan rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota
dilakukan secara berurutan dimulai dari Kecamatan pertama sampai dengan
Kecamatan terakhir dalam wilayah kerja PPK;
13. Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU Kabupaten/Kota melakukan
Rekapitulasi dengan langkah sebagai berikut:
a. Membuka kotak suara tersegel;
b. Mengeluarkan dan membuka sampul yang berisi formulir hasil rekapitulasai
di PPK;
c. Meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data jumlah pemilih dan
penggunaan surat suara serta perolehan suara sah dan suara tidak sah
dalam formulir Model DA1- KWK;
d. Mencatat hasil rekapitulasi ke dalam formulir Model DB1-KWK;
e. Membuat berita acara rekapitulasi di tingkat Kabupaten/Kota dalam
formulir Model DB-KWK.
14. Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU Kabupaten terlebih dahulu melakukan
rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
dalam hal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan secara
bersamaan dengan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil
Walikota
15. Panwas Kabupaten/Kota mengajukan keberatan kepada KPU Kabupaten/Kota
dalam hal prosedur dan/atau selisih dalam penghitungan perolehan suara tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
16. Terhadap keberatan tersebut, Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU
Kabupaten/Kota menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan
suara dengan hasil rekapitulasi dalam formulir Model DAA-KWK Plano dan/atau
Model DA1-KWK Plano;
17. Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU Kabupaten/Kota memberikan
kesempatan kepada Saksi untuk mengajukan keberatan;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 15
18. Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU Kabupaten/Kota mengadakan
pembetulan pada waktu yang sama terhadap keberatan yang diajukan Saksi atau
Panwas Kabupaten/Kota apabila dapat diterima;
19. Panwas Kabupaten/Kota wajib memastikan KPU Kabupaten/Kota mengeluarkan
formulir Model A.3-KWK, Model A.4-KWK, Model A.Tb1-KWK dan Model A.Tb2-
KWK untuk diserahkan kepada KPU Provinsi sebagai bahan pembuktian dalam hal
terjadi sengketa dan sebagai bahan pemutakhiran data Pemilihan berkelanjutan;
20. Panwas Kabupaten/Kota wajib memastikan hasil rekapitulasi diisi oleh KPU
Kabupaten/Kota dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
21. Panwas Kabupaten/Kota wajib memastikan KPU Kabupaten/Kota menyerahkan
salinan hasil rekapitulasi kepada Saksi dan Panwas Kabupaten/Kota;
22. Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan hasil
rekapitulasi di tingkat Kabupaten/Kota di tempat yang mudah diakses oleh
masyarakat;
23. Panwas Kabupaten/Kota mengisi, mencatat dan mendokumentasikan seluruh hasil
pengawasannya dalam formulir laporan hasil pengawasan (formulir AR.
Kabupaten/Kota, Formulir AR.2, formulir AR.2B) dan menuangkannya ke formulir
model A;
24. Panwas Kabupaten/Kota menindaklanjuti dugaan pelanggaran pidana dan etika
sesuaai ketentuan;
25. Panwas Kabupaten/Kota melaporkan hasil pengawasannya kepada Bawaslu
Provinsi.

C. Pelaksanaan Rekapitulasi di Provinsi


1. Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan rekapitulasi hasil penghitungan suara di
Kabupaten/Kota yang diterima dari KPU Kabupaten/Kota kepada KPU Provinsi
dengan cara:
a. Memastikan kotak suara memuat dokumen hasil penghitungan suara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memastikan kotak suara dalam kondisi terkunci dan tersegel;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 16
c. Memastikan KPU Provinsi membuat berita acara penerimaan kotak suara
dengan menggunakan formulir Model DA3-KWK; dan
d. Memastikan KPU Provinsi menyimpan kotak suara pada tempat yang memadai
dan dapat dijamin keamanannya.
2. Bawaslu Provinsi memastikan KPU Provinsi menyusun jadwal rapat rekapitulasi
dengan membagi jumlah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja KPU Provinsi;
3. Bawaslu Provinsi memastikan penyusunan jadwal tersebut dilaksanakan sesuai
dengan jadwal tahapan;
4. Bawaslu Provinsi memastikan Ketua KPU Provinsi menyampaikan surat undangan
kepada saksi dan Bawaslu Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan Sekretariat KPU
Kabupaten/Kota paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat
rekapitulasi;
5. Bawaslu Provinsi memastikan surat undangan tersebut mencantumkan:
a. Hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi;
b. Tempat pelaksanaan rapat;
c. Jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di KPU Provinsi;
d. Masing-masing pasangan calon dapat mengajukan saksi paling banyak 4
(empat) orang;
e. Setiap saksi hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) pasangan calon;
f. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani
oleh Pasangan Calon atau tim kampanye tingkat Provinsi; dan
g. Peserta rapat harus hadir tepat waktu dan menyerahkan surat undangan.
6. Bawaslu Provinsi memastikan rapat rekapitulasi dapat dihadiri oleh pemantau
pemilihan, masyarakat, dan instansi terkait;
7. Bawaslu Provinsi memastikan KPU Provinsi menyiapkan perlengkapan paling
lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi terdiri atas:
a. Ruang untuk rapat;
b. Formulir berita acara dan sertifikat;
c. Kotak suara terkunci dan tersegel; dan

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 17
d. Kotak suara kosong yang diberi label rekapitulasi untuk menyimpan berita acara
dan sertifikat hasil rekapitulasi di KPU Provinsi masing-masing 1 (satu) buah
untuk setiap jenis Pemilihan.
8. Bawaslu Provinsi hadir dan memastikan terlaksananya rapat rekapitulasi di KPU
Provinsi;
9. Dalam menghadiri rapat pleno rekapitulasi, Panwas Kabupaten/Kota dapat
menyertakan atau mengajak hadir Panwas Kabupaten/Kota sesuai kebutuhan;
10. Bawaslu Provinsi memastikan Ketua KPU Provinsi memberikan penjelasan
mengenai agenda rapat dan tata cara rekapitulasi;
11. Bawaslu Provinsi memastikan Ketua KPU Provinsi memimpin dan membuka rapat
rekapitulasi;
12. Bawaslu Provinsi memastikan Anggota KPU Provinsi, Sekretariat KPU Provinsi
bertugas menyiapkan formulir yang digunakan untuk rekapitulasi tingkat Provinsi
(Model DC);
13. Bawaslu Provinsi memastikan rekapitulasi di KPU Provinsi dilakukan secara
berurutan dimulai dari Kabupaten/Kota pertama sampai dengan Kabupaten/Kota
terakhir dalam wilayah kerja Provinsi;
14. Bawaslu Provinsi memastikan KPU Provinsi dibantu oleh KPU Kabupaten/Kota yang
ditunjuk melakukan rekapitulasi dengan langkah sebagai berikut:
a. Membuka kotak suara tersegel;
b. Mengeluarkan sampul yang berisi formulir hasil rekapitulasi di KPU
Kabuoaten/Kota;
c. Meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas data jumlah pemilih dan
penggunaan surat suara serta perolehan suara sah dan suara tidak sah
dalam formulir Model DB1- KWK;
d. Mencatat hasil rekapitulasi ke dalam formulir Model DC1-KWK; dan
e. Membuat berita acara rekapitulasi di tingkat KPU Provinsi dalam formulir
Model DC-KWK.
15. Bawaslu Provinsi mengajukan keberatan kepada KPU Provinsi dalam hal prosedur
dan/atau selisih dalam penghitungan perolehan suara tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 18
16. Terhadap keberatan tersebut, Bawaslu Provinsi memastikan KPU Provinsi
menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan suara dengan
formulir Model DB1-KWK dan lampirannya;
17. Bawaslu Provinsi memastikan KPU Provinsi memberikan kesempatan kepada Saksi
untuk mengajukan keberatan;
18. Bawaslu Provinsi memastikan KPU Provinsi mengadakan pembetulan pada waktu
yang sama terhadap keberatan yang diajukan Saksi atau Bawaslu Provinsi apabila
dapat diterima;
19. Bawaslu Provinsi wajib memastikan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud, diisi
oleh KPU Provinsi dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
20. Bawaslu Provinsi wajib memastikan KPU Provinsi menyerahkan salinan hasil
rekapitulasi tersebut kepada saksi dan Bawaslu Provinsi;
21. Bawaslu Provinsi wajib memastikan KPU Provinsi mengumumkan hasil Rekapitulasi
tingkat Provinsi di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat;
22. Bawaslu Provinsi mengisi, mencatat dan mendokumentasikan seluruh hasil
pengawasannya dalam formulir laporan hasil pengawasan (formulir AR. Provinsi,
Formulir AR.3, formulir AR.3C) dan menuangkannya kedalam formulir model A;
23. Bawaslu Provinsi menindaklanjuti dugaan pelanggaran pidana dan etika sesuaai
ketentuan;
24. Bawaslu Provinsi melaporkan hasil pengawasannya kepada Bawaslu RI.

D. Pelaksanaan Rekapitulasi Ulang


1. Panwas Kecamatan, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan Bawaslu Provinsi sesuai
tingkatannya, dapat mengusulkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
ulang jika dalam hal rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara yang akan
atau sedang dilaksanakan di tingkat PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi,
terjadi keadaan:
a. Kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan
suara tidak dapat dilanjutkan;
b. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan secara tertutup;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 19
c. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang
atau kurang mendapatkan penerangan cahaya;
d. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang
jelas;
e. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;
f. Saksi Pasangan calon, Pengawas Pemilu, pemantau Pemilu, dan warga
masyarakat tidak dapat menyaksikan proses rekapitulasi hasil penghitungan
suara secara jelas; dan/atau
g. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat
dan waktu yang telah ditentukan.
2. Panwas Kecamatan, Panwaslu Kabupaten/kota, dan Bawaslu Provinsi, harus
memastikan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara ulang dilaksanakan
dan selesai pada hari dan tanggal pelaksanaan rekapitulasi;
3. Pengawasan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara ulang, dilakukan
sebagaimana pelaksanaan rekapitulasi di atas.

E. PENETAPAN HASIL PEMILIHAN


1. Dalam melaksanakan pengawasan penetapan hasil pemilihan, Bawaslu Provinsi dan
Panwas Kabupaten/Kota memastikan:
a. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota menetapkan hasil rekapitulasi dalam
keputusan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam jangka waktu 1 (satu)
hari terhitung sejak rekapitulasi ditetapkan; dan
b. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan hasil pemilihan dalam
sidang pleno terbuka yang dihadiri Pasangan Calon Pemilihan, dan partai
politik atau gabungan partai politik.
2. Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota harus menghadiri rapat pleno
pengumuman hasil pemilihan;
3. Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota memastikan hasil rekapitulasi yang
telah ditetapkan dituangkan dalam berita acara hasil Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur dalam formulir Model DC1-KWK dan Bupati dan Wakil Bupati
atau Walikota dan Wakil Walikota dalam formulir Model DB1-KWK;

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 20
4. Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota memastikan berita acara tersebut
disampaikan oleh KPU pada hari yang sama kepada:
a. DPRD Kabupaten/Kota; atau
b. DPRD Provinsi;
c. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan
Calon; dan
d. Pasangan Calon terpilih.

III. TATA CARA PELAPORAN


1. Panwascam, Panwaslu Kabupaten/kota, dan Bawaslu Provinsi wajib mengisi dan
melaporkan hasil pengawasan rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan
penetapan hasil pemilihan sebagaimana formulir AR, AR.1 dan AR.1A, AR.2 dan AR.2B,
serta AR.3 dan AR.3C. untuk panwas kecamatan, Panwaslu Kabupaten/Kota dan
Bawaslu Propinsi;
2. Panwascam, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan Bawaslu Provinsi wajib menyusun laporan
hasil pengawasan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil
pemilihan dituangkan dalam formulir model A;
3. Panwascam, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan Bawaslu Provinsi wajib menyampaikan
hasil laporan tersebut (formulir AR beserta jenisnya dan formulir model A) kepada
Pengawas Pemilu di atasnya secara berjenjang;
4. Pelaporan secara berjenjang dilakukan sesuai jadwal.

IV. PENAGANAN PELANGGARAN


1. Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi, wajib
menyampaikan laporan dugaan pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam
pelaksanaan pergerakan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
kepada PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi sesuai dengan tingkatan;
2. Dalam hal PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, sesuai dengan tingkatan tidak
menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan,
Pengawas Pemilu dapat menindaklanjuti laporan pelanggaran sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 21
V. Lampiran-lampiran
1. Formulir Untuk Panwas Kecamatan
a. Formulir AR untuk panwas Kecamatan
a. Formulir AR.1 untuk pawas Kecamatan
b. Formulir AR. 1A tentang catatan kejadian/keberatan rekapitulasi di Kecamatan
c. Formulir Pengawasan (Form A)
2. Formulir Untuk Panwas Kabupaten/Kota
a. Formulir AR untuk Panwaslu Kabupaten/Kota
b. Formulir AR.2 untuk Panwaslu Kabupaten/Kota
c. Formulir AR.2B tentang catatan kejadian/keberatan rekapitulasi di Kabupaten/Kota
d. Formulir Pengawasan (Form A)
3. Formulir Untuk Bawaslu Provinsi
a. Formulir AR untuk Bawaslu Provinsi
b. Formulir AR.3 untuk Bawaslu Provinsi
c. Formulir AR.3C tentang catatan kejadian/keberatan rekapitulasi di Provinsi
d. Formulir Pengawasan (Form A)

-----------------00000-----------------

Petunjuk teknis pengawasan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi serta penetapan hasil pemilihan pada pemilihan serentak Tahun 2015 22

Anda mungkin juga menyukai