Anda di halaman 1dari 5

Inokulasi bisa terjadi karena autoinokulasi

Patofisologi Veruka atau inokulasi dari luar menginfeksi kulit


atau membrane mukosa. Infeksi ke
Direct effect of microbial replication in epidermis bisa dikarenakan defek
infected cells membrane misal: disebabkan gesekan, luka
• Host response to the microbe atau kulit digaruk. Virus akan masuk melalui
• Interaction of these two phenomena lapisan kulit yang rusak ke bagian
epidermis. Virus harus memasuki sel punca
Efek langsung dari replikasi mikrobial di atau merubah sel yang terinfeksi menjadi
sel yang terinfeksi menyerupai sel punca.
• Respons tuan rumah terhadap mikroba
• Interaksi dari dua fenomena ini

Virus akan memasukan bagian DNA dan banyak manifestasi klinik yang bisa dilihat,
protein virus ke dalam sel yang terinfeksi. dan keratosis seboroik ini terbentuk dari
Setelah masuk, sebuah salinan atau proliferasi sel-sel epidermis kulit. Keratosis
beberapa salinan dari DNA viral bergabung
seboroik dapat muncul dalam berbagai
dengan DNA di dalam sel dengan bantuan
protein virus. Lalu terdapat dua jalur yaitu: bentuk lesi, bisa satu lesi ataupun tipe lesi
1. Fase lysogenic virus akan masuk dalam yang banyak atau multipel. Walaupun tidak
keadaan dorman tidak menimbulkan gejala ada faktor etiologi khusus yang dapat
2. Fase lytic virus akan bereplikasi terus diketahui, keratosis seboroik lebih sering
menerus sehingga akan menyebabkan sel muncul pada daerah yang terpapar sinar
mengalami ruptur sehingga akan matahari, terutama pada daerah leher dan
menginfeksi sel-sel lain akan menimbulkan
wajah, juga daerah ekstremitas. Status
gejala
dermatologi yang dapat dilihat adalah
Fase lysogenic dapat masuk ke fase lytic berbatas tegas, berwarna kecoklatan atau
dikarenakan stress (faktor emosional, hiperpigmentasi, dan sedikit meninggi
terpapar sinar matahari berlebih). Infeksi disbanding permukaan kulit sehingga
virus di sel basal akan menyebabkan penampakan keratosis seboroik seperti
peningktan proliferasi sel sehingga akan tertempel dalam permukaan kulit.
menyebabkan hyperplasia sel dan Kebanyakan dari keratosis seboroik memiliki
menimbukan papilomatosis.
permukaan seperti veruka, dengan
konsistensi yang halus atau lembut.
Keratosis seboroik merupakan
Walaupun biasanya diameter lesi keratosis
tumor jinak kulit yang paling banyak muncul seboroik berkisar dalam hitungan beberapa
pada orang yang sudah tua, sekitar 20% millimeter saja, tetapi ada beberapa lesi
dari populasi dan biasanya tidak ada atau yang dapat mencapai ukuran diameter
jarang pada orang dengan usia dalam sentimeter. Krusta dan dasar yang
pertengahan. Keratosis seboroik memiliki
inflamasi dapat ditemukan jika lesi terpapar Keratosis seboroik biasanya terdapat pada
dengan trauma. bagian kulit yang paling sering terpajan sinar
matahari, dan sebagian tipe keratosis
EPIDEMIOLOGI Secara global atau seboroik dapat terbentuk akibat radiasi sinar
internasional, keratosis seboroik merupakan matahari pada kulit manusia.
tumor jinak pada kulit yang paling banyak PATOFISIOLOGI Epidermal Growth Faktor
diantara populasi di Amerika Serikat. Angka (EGF) atau reseptornya , telah terbukti
frekuensi untuk munculnya keratosis terlibat dalam pembentukan keratosis
seboroik terlihat meningkat seiring dengan seboroik. Tidak ada perbedaan yang nyata
peningkatan usia seseorang. Pada tahun dari ekspresi immunoreactive growth
1963, Tindall dan Smith meneliti populasi hormone receptor di keratinosit pada
dari individu yang sudah berusia lebih dari epidermis normal dan keratosis seboroik.
64 tahun di Carolina Utara dan keratosis-seboroik. sumber : wikipedia kerar
mendapatkan hasil bahwa 88 % dari Ekspresi dari gen bcl-2, suatu gen onkogen
populasi tersebut setidaknya memiliki paling penekan apoptosis , rendah pada keratosis
kurang satu lesi keratosis seboroik. Dalam seboroik dibandingkan dengan basal sel
penelitian ini, keratosis seboroik ditemukan karsinoma atau skuamos sel karsinoma,
pada 38 % wanita kulit putih dan 54 % pada yang memiliki nilai yang tinggi untuk jenis
pria kulit putih, dan sekitar 61 % pada pria gen ini. Tidak ada peningkatan yang dapat
kulit hitam dan sekitar 10 % lebih pada dilihat dalam sonic hedgehog signal
wanita kulit hitam. Pada tahun 1965 Young transducers patched (ptc) dan smoothened
memeriksa 222 orang yang tinggal di anti (smo) mRNA pada keratosis seboroik
jompo Orthodox Jewish di New York dan dibanding kulit yang normal. Keratosis
menemukan bahwa 29,3 % pria dan 37,9 % Seboroik memiliki banyak derajat
pada wanita memiliki lesi keratosis seboroik. pigmentasi. Pada pigmentasi keratosis
Di Inggris, pada tahun 2000, Memon dan seboroik, proliferasi dari keratinosit memacu
kawan-kawan menemukan bahwa populasi aktivasi dari melanosit disekitarnya dengan
dengan usia yang lebih muda dari 40 tahun mensekresi melanocyte-stimulating
hanya 8,3 % yang memiliki sedikiktnya satu cytokines. Endotelin-1 memiliki efek simulasi
macam lesi keratosis seboroik pada laki-laki ganda pada sintesis DNA dan melanisasi
dan 16,7 % sedikitnya satu macam lesi pada melanosit manusia dan telah terbukti
keratosis seboroik pada wanita. Keratosis terlibat sabagai salah satu peran penting
seboroik ditemukan lebih banyak pada dalam pembentukan hiperpigmentasi pada
orang kulit putih dibandingkan dengan orang keratosis seboroik. Secara
kulit hitam, tidak ada perbedaan antara laki- Immunohistokimia, keratinosit pada
laki dan perempuan. Keartosis seboroik keratosis seboroik memperlihatkan keratin
lebih sering terjadi pada individu usia tua. dengan berat molekul yang rendah, tetapi
ETIOLOGI Etiologi dari perkembangan lesi ada sebagian kecil pembentukan keratin
keratosis seboroik pada usia tua tidak dapat dengan berat molekul yang tinggi. Beberapa
diketahui dengan pasti. Meningkatnya Varian Klinikopatologi Ada beberapa bentuk
jumlah sel yang bereplikasi menunjukkan histologi dan terkadang berbeda secara
adanya hubungan dengan terjadinya klinis untuk keratosis seboroik: Common
keratosis seboroik ini. Hal ini telah diketahui Seborrheic Keratosis Sinonim: basal cell
melalui penelitian bromodeoxyuridin dan papilloma, solid seborrheic keratosis. Jenis
immunohistokimia untuk pengembangan ini dianggap sebagai lesi klasik. Bentuknya
antigen tertentu yang berhubungan. Ada seperti jamur, dengan epidermis hiperplastik
peningkatan yang nyata dan signifikan dari dan berbatas tegas yang menggantung di
angka terjadinya apoptosis pada semua sekitar kulit. Tumor ini terdiri dari sel-sel
variasi bentuk dari keratosis seboroik basaloid yang seragam. Kista-kista keratin
dibandingkan dengan kulit yang normal. kadang lebih banyak, dan bisa tampak
didalam folikel dan diluar folikel. Melanosit besarnya jumlah mereka, kecilnya ukuran,
terkadang muncul dalam jumlah banyak, dan bentuknya yang terbatas. Keratinosit
dan produksi pigmennya menghasilkan dalam suatu keratosis seboroik yang iritasi
warna luka hitam. Perpindahan pigmen ke menunjukan tingginya tingkat keratinisasi
keratinosit kelihatan cukup normal. atau keratosis seboroik yang sudah dewasa
Reticulated Seborrheic Keratosis Sinonim: dibandingkan dengan common seborrheic
adenoid seborrheic keratosis. Kumpulan sel- keratosis. Seborrheic Keratosis with
sel basaloid turun dari dasar epidermis. Squamous Atypia Sel atipik dan diskeratosis
Kista-kista keratin dikelilingi oleh sel-sel ini. bisa terlihat pada beberapa keratosis
Stroma kolagen eosinopilik yang halus seborrheic. Lesi tersebut bisa sangat mirip
membungkus di sekeliling kumpulan sel dengan penyakit Bowen’s atau karsinoma
basaloid dan dapat membentuk lesi yang sel squamous yang invasive. Tidak diketahui
banyak. Stucco Keratosis Sinonim: sebab-sebab perubahan tersebut, baik itu
hyperkeratotic seborrheic keratosis, digitate akibat dari iritasi atau aktivasi, atau tanda
seborrheic keratosis, serrated seborrheic karsinoma sel squamous. Sebaiknya untuk
keratosis, verrucous seborrheic keratosis. menghilangkan lesi ini seluruhnya.
Stucco keratosis muncul berukuran 3-4 mm, Melanoacanthoma Sinonim: pigmented
berwarna seperti warna kulit atau benjolan seborrheic keratosis. Melanoacanthoma
berwarna putih abu-abu yang muncul di lebih gelap dari pigmented seborrheic
tungkai bagian bawah. Penampakan sel keratosis. Di dalam lesi ini, ada proliferasi
epidermal seperti puncak menara gereja melanosit dendritik yang jelas. Melanosit
mengelilingi inti kolagen membentuk tersebut kaya dengan melanin, sebaliknya di
hiperkeratosis seperti jalinan keranjang. sekitar keratinosit sangat sedikit
Keratinosit yang bervakuola yang ada pada mengandung melanin. Melanosit dapat
veruka vulgaris tidak ditemukan pada lesi berkembang menjadi sarang, yang melebar
ini, meskipun secara klinis lesi ini bisa dari lapisan basal ke lapisan superfisial
menyerupai kutil virus yang kecil. Clonal epidermis. Lesi ini tidak berpotensi menjadi
Seborrheic Keratosis Jenis keratosis ganas. Dermatosis Papulosa Nigra
seboroik ini berbentuk sarang-sarang sel Dermatosis papulosa nigra merupakan
basaloid yang tidak selamanya berbatas papul kecil pada wajah yang tampak pada
tegas berbentuk bulat dan terbungkus orang Afrika Amerika, namun terlihat pada
longgar di dalam jaringan epidermis. orang yang berkulit lebih gelap dari ras lain,
Walaupun sel yang paling banyak adalah nampak merupakan varian dari keratosis
keratinosit, sarang-sarang tersebut seboroik. Lesi ini merupakan erupsi papul
mengandung melanosit dalam jumlah besar. yang berpigmen pada wajah dan leher.
Keratinosit ini ukurannya bisa bermacam- Mereka menyerupai melanoacanthoma
macam. Irritated Seborrheic Keratosis kecil-kecil. Gambaran histologis seperti
Sinonim: inflamed seborrheic keratosis, common seborrheic keratosis tapi berukuran
basosquamous cell acanthoma. Kelainan lebih kecil. The Sign of Leser-Trelat Erupsi
kulit eksematous berubah menjadi keratosis multipel keratosis seboroik, juga dikenal
seboroik yang khas. Penyebab dari reaksi sebagai the sign of Leser-Trelat, disebutkan
eksematous ini tidak diketahui. Bisa jadi berkaitan dengan multipel internal
disebabkan trauma, tapi belum dapat malignancies yang tersembunyi dan sering
dibuktikan. Secara histologi, suatu keratosis diikuti dengan rasa gatal . Keganasan yang
seboroik memperlihatkan bagian-bagian dari paling sering dihubungkan adalah
perubahan inflamasi, banyak lingkaran atau adenokarsinoma lambung, colon, dan
pusaran dari sel-sel eosinofilik skuamous payudara. Tanda ini juga telah dilaporkan
yang merata dan tertata seperti bawang. Ini dengan berbagai macam tumor, termasuk
menyerupai mutiara keratin dalam sel limfoma, leukemia, dan melanoma. Tanda
karsinoma bersisik, tapi bisa dibedakan oleh ini juga disebutkan bahwa berhubungan
dengan hiperkeratosis telapak tangan dan hiperkeratotik terlihat eksofilik dengan
telapak kaki terkait dengan penyakit berbagai tingkat hiperkeratotis,
keganasan dan dengan acanthosis papilomatosis dan akantosis. Terdapat sel
nigricans. Bukti yang mendukung dugaan basaloid dan sel skuamosa. Tipe clonal
hubungan keratosis seboroik dengan mempunyai sarang sel basaloid
keganasan sangat sedikit. Banyak kanker intraepidermal. Pada tipe irritated, terdapat
yang dikaitkan dengan keratosis seboroik infiltrat sel yang mengalami inflamasi berat,
adalah kanker umum. Keratosa seborik juga dengan gambaran likenoid pada dermis
umum. Membuktikan hubungan kausal yang bagian atas. Sel apoptotik terdapat pada
tidak umum antara kanker umum dan dasar lesi yang menggambarkan adanya
kelainan kulit yang umum merupakan hal regresi imunologi pada keratosis seboroik.
sulit. Fenomena keratosis seboroik yang Kadangkala terdapat infiltrat sel yang
bisa pecah, mungkin menunjukkan mengalami inflamasi berat tanpa likenoid,
peradangan dermatosis yang berpusat di jarang terdapat netrofil yang berlebihan
sekitar papiloma kulit dan keratosis seboroik dalam infiltrat. Pada pemeriksaan dengan
membuat fenomena itu lebih kelihatan. menggunakan mikroskop elektron
Tentu saja, dibutuhkan keahlian klinis menunjukkan bahwa sel basaloid yang kecil
melihat peninggian lesi keratosis seboroik berhubungan dengan sel pada lapisan sel
pada pasien dengan dermatitis generalisata basal epidermis. Kelompok- kelompok
yang disebabkan banyak hal. Kemoterapi, melanososm yang sering membatasi
khususnya citarabine, bisa menyebabkan membran dapat ditemukan di antara sel.
peradangan keratosis seboroik, khususnya PROGNOSIS Keratosis seboroik
ketika dikaitkan dengan tanda Leser-Trelat. merupakan tumor jinak dan tidak menjadi
Maligna acanthosis nigricans muncul ancaman bagi kesehatan individu. Lesi
sebanyak 35% pasien dengan tanda Leser- keratosis seboroik umunya tidak mengecil
Trelat, yang menunjukkan kesamaan namun akan bertambah besar dan tebal
mekanisme. Namun, hubungan sebenarnya seiring dengan waktu. PENGOBATAN 1.
antara erupsi keratosis seboroik multipel Krioterapi Lesi yang mengganggu pasien
dengan keganasan organ dalam masih baik dari segi gejala atau kosmetik bisa
harus dijelaskan. PEMERIKSAAN diobati. Krioterapi mungkin pilihan
PENUNJANG Pemeriksaan penunjang yang pengobatan untuk kebanyakan jenis lesi.
dapat dilakukan antara lain pemeriksaan Suatu pembekuan seukuran 1 mm diameter
histopatologi. Komposisi keratosis seboroik di sekitar lesi menggunakan kapas atau
adalah sel basaloid dengan campuran sel semprotan biasanya menghasilkan respon
skuamosa. Invaginasi keratin dan horn cyst yang bagus. Jika ada bekas lesi, atau
merupakan karakteristiknya. Sarang-sarang muncul lagi, ulangi pengobatan tadi. Setelah
sel skuamosa kadang dijumpai, terutama krioterapi, pasca peradangan
pada tipe irritated. Satu dari tiga keratosis hipopigmentasi atau hiperpigmentasi bisa
seboroik terlihat hiperpigmentasi pada saja terjadi. Walaupun bersifat sementara,
pewarnaan hematoksilin-eosin. Setidaknya perubahan-perubahan pigmen ini bisa
ada 5 gambaran histologi yang dikenal : bertahan pada pasien berkulit gelap dan
acantholic (solid), reticulated (adenoid), bisa sangat mengganggu. 2. Elektrodesisasi
hyperkeratotic (papilomatous), clonal dan Cara pengobatan lainnya berupa
irritated. Gambaran yang bertumpang tindih elektrodesisasi diikuti dengan pengangkatan
biasa dijumpai. Tipe acantholic dibentuk lesi dengan mudah menggunakan kuret
oleh kolumna-kolumna sel basal dengan diikuti dengan elektrodesisasi ringan. 3.
campuran horn cyst. Tipe reticulated Laser Terapi laser menggunakan laser
mempunyai gambaran jalinan untaian tipis pigmen lesi juga efektif, dan ketika
dari sel basal, seringkali berpigmen, dan digunakan untuk mengobati keratosis
disertai horn cyst yang kecil. Tipe seboroik datar, bisa menyebabkan
peradangan pasca pigmentasi atau bekas
lesi ketika dibandingkan dengan krioterapi
atau elektrodesisasi. 4. Bedah scalpel
Pemotongan melalui cara bedah juga efektif,
tapi ini bukan pilihan pengobatan karena
efek terbalik dari bekas lesinya. Salah satu
bahaya besar menangani “keratosis
seboroik” selain dari pemotongan dengan
cara bedah adalah lesi yang ditangani bisa
menjadi lesi displastik melanositik atau
melanoma maligna. Sangat disarankan
kalau lesi itu bukan common seborrheic
keratosis, maka harus dilakukan
pemeriksaan histologi. 5. Flourouracil topikal
dan dermabrasi Cara pengobatan yang
agak awam dipakai untuk keratosis seboroik
besar termasuk fluorouracil topikal dan
dermabrasi. DIAGNOSIS Permukaan
keratosis sebororik harus dibedakan dengan
lentigo yang simple maupun maligna dan
harus dibedakan dengan keratosis aktinik,
terutama yang berlokasi pada wajah. Pola
dan karakteristik permukaan lesi dapat
membantu. Warna dan bentuk
permukaannya dapat menyerupai nevus
melanositik permukaan keratosis seboroik
kurang berkilat bila dibandingkan dengan
nevus melanositik. Lesi yang meradang
dapat disalahartikan sebagai melanoma
maligna. Jika lesi diobati dengan antibiotik
topikal dan dioklusi selama 5 hari, diagnosis
dapat menjadi jelas. Tetapi jika terdapat
keraguan klinis, maka dapat dilakukan
pemeriksaan biopsi eksisi dan pemeriksaan
patologi.

Read more
at: http://www.medicinestuffs.com/2006/06/k
eratosis-seboroik.html
Copyright © MedStuffs

Anda mungkin juga menyukai