PENDAHULUAN
2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada
Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus TB di dunia, bila dilihat dari
1
nomor tiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran
100.000 penduduk.
saat ini sedang dilakukan ekspansi akan menghadapi masalah dalam hal
2
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang termasuk di
satu indikator tersebut adalah angka penemuan pasien baru TB BTA positif
(Case Detection Rate = CDR). Secara nasional CDR tahun 2010 triwulan I
Utara 20,7% dan yang terendah adalah provinsi Lampung 3,2%. Sementara
itu CDR provinsi Sumatra barat baru mencapai 11,6%. Di Puskesmas KTK
Kota Solok pencapaian penemuan pasien baru BTA positif (CDR) tahun
3
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui cakupan pelayanan TB di wilayah puskesmas
KTK
2. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian
penyakit TB di wilayah puskesmas KTK
3. Untuk meningkatkan koordinasi LP/LS penyelenggaraan program
penanggulangan penyakit TB
1.3 Manfaat
4
1.5 Kegiatan Dan Pembelajaran Kepanitraan Klinik Senior Siklus Public
Health Di Puskesmas KTK
5
- Pukul 10.00-11.30 WIB berkumpul diruangan kepala puskesmas
untuk berdiskusi apabila ada jadwal diluar gedung, mengikuti
kegiatan seauai jadwal yang telah ditentukan.
- Pukul 11.00-12.30 WIB istirahat
- Pukul 12.30-13.00 diskusi kembali dan mengisi absen kehadiran lalu
pulang.
6
MODUL PEMBELAJARAN KOASS PUSKESMAS KTK
MINGGU I
1. Konsep dasar revitalisasi kebijakan dasar puskesmas
a. Dasar Hukum
b. Visi Misi
c. Struktur Organisasi Puskesmas (Permenkes 75 Tahun 2014)
d. Azas Puskesmas
e. Good Goverment
MINGGU II
1. Manajemen Puskesmas
a. PTP
- Analisa situasi
- Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ( Metode USG,
Metode Ishikawa).
- Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan.
MINGGU III
MINGGU IV
7
MINGGU V
Persentasi case manajemem puskesmas
8
JADWAL KEGIATAN PROMOTIF, PREFENTIF YANG KAMI
9
Selasa 13 Desember 2016 pukul 09.00 kami mendapatkan bimbingan
dari dr. Peppy Ledy Soffiany mengenai P1, P2, P3 dan manajemen
puskesmas di ruangan kepala puskesmas.
10
menyerahkan hasil suspec yang kami peroleh di lapangan kepada staff
laboratorium. Pada pukul 15.00 kami melanjutkan perjalanan ke rumah-
rumah warga yang ada di daerah RW III, kelurahan Simpang Rumbio untuk
melakukan sosialisasi TB dan pemeriksaan sputum.
Puskesmas KTK adalah salah satu puskesmas rawat jalan yang berada
di kota solok, tepatnya di kelurahan KTK Kota solok. Puskesmas KTK ini
merupakan Puskesmas yang telah menerapkan system manajemen yang
berbasis ISO (International Standard Organization) 9001:2008 dalam hal
pelayanan kesehatan dasar, pedoman mutu dan acuan kerja bagi setiap
petugas di puskesmas KTK.
11
KTK lebih maju dan lebih banyak mendapatkan penghargaan-penghargaan
serta menjadi salah satu puskesmas Kebanggan di Kota solok.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
2.1.1 Perencanaan
A. Definisi
B. Langkah-langkah Perencanaan
1. Analisa situasi
13
oleh organisasi (data primer) atau mengkaji laporan lembaga (data
sekunder).
14
Format sebuah RKO Yang lengkap terdiri dari :
2.1.2 Pengorganisasian
A. Pengertian
B. Manfaat Pengorganisasian
15
a. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok
b. Hubungan organisatoris antar manusia yang akan terjadi
anggota atau staff organisasi
c. Pendelegasian wewenang. Manajer atau pimpinan akan
melimpahkan wewenang kepada staff sesuai dengan tugas
pokok yang diberikan kepadanya
d. Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi
C. Langkah-langkah Pengorganisasian
A. Pengertian
16
B. Tujuan dan Fungsi Pelaksanaan
A. Prinsip Pengawasan
B. Standar Pengawasan
17
2. Standar kriteria. Standar ini diterapkan untuk kegiatan pelayanan
oleh petugas yang sudah mendapat pelatihan. Standar ini terkait
dengan tingkat profesionalisme staff.
C. Manfaat Pengawasan
2.1.5 Evaluasi
18
memperbaiki efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program dengan
memperbaiki fungsi perencanaan.
2.2 Teori
2.2.1 Definisi
Tuberkolosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai basil
tahan asam ( BTA ). Kuman Tb cepat mati dengan sinar matahri langsung,
tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat lembab. Dalam jaringan
tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama beberapa tahun.
19
Pada daerah dengan ARTI sebesar 1 %, berarti setiap tahun diantara 1000
penduduk, 10 orang akan terinveksi. Sebagian besar dari orang yang
terinveksi tidak akan menjadi penderita TB, hanya 10 % dari yang
terinveksi yang menderita TB. Dari keterangan tersebut diatas dapat
diperkirakan pada daerah ARTI 1 %, maka diantara 100.000 penduduk rata-
rata terdapat 100 penderita tuberculosis setiap tahun, dimana 50 penderita
adalah BTA +. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang
menderita TB adalah daya tahan tubuh rendah diantaranya karena gizi buruk
atau HIV/AIDS.
20
limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin,
dan lain lain.
TB ekstra paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan
penyakitnya yaitu :
a) TB ekstra paru ringan
Misalnya : TB kelenjar limfe, pleuritis eksudatif unilateral, tulang
(kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar adrenal.
b) TB ekstra paru berat
Misalnya : meningitis, millier, perikarditis, peritonitis, pleuritis
eksudatif duplex, TB tulang beakang, TB usus, TB saluran kemih
dan alat kelamin.
21
Umumnya penderita tersebut kembali dengan hasil pemeriksaan
dahak BTA (+).
5. Lain-lain
a) Gagal
Adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau
kembali menjadi positif pada akhir bulan ke 5 (satu bulan
sebelum akhir pengobatan) atau lebih.
b) Kronis
Adalah penderita dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif
setelah selesai pengobatan ulang kategori 2.
22
Selain itu, semua kontak penderita TB paru BTA positif
dengan gejala sama, harus diperiksa dahaknya. Seorang petugas
kesehatan diharapkan menemukan tersangka penderita sedini
mungkin, mengingat tuberkulosis penyakit menular yang dapat
mengakibatkan kematian. Semua tersangka penderita harus diperiksa
3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari berturut-turut, yaitu sewaktu-
pagi-sewaktu (SPS).
2. Penemuan penderita tuberkulosis pada anak
Penemuan penderita tuberkulosis pada anak merupakan
hasil yang sulit. Sebagian besar diagnosis tuberkulosis anak didasarkan
atas gambaran klinik, gambaran radiologis dan uji tuberkulin.
23
- Kalau hasil SPS positif, didiagnosis sebagai penderita TB
BTA positif
- Kalau hasil SPS tetap negatif, lakukan pemeriksaan foto
rontgen dada, untuk mendukung diagnosis TB.
24
2. Diagnosis Tuberkulosis Pada Anak
Diagnosis paling tepat adalah dengan ditemukannya kuman
TB dari bahan yang diambil dari penderita, misalnya dahak, bilasan
lambung, biopsi, dan lain lain. Tetapi pada anak sulit dan jarang
didapat, sehingga sebagian besar diagnosis anak didasarkan atas
gambaran klinis, gambaran foto dada dan uji tuberkulin. Untuk itu
enting memikirkan adanya Tb pada anak kalau terdapat tanda tanda
yang mencurigakan atau gejala sepertiu dibawah ini :
25
Gejala-gejala saluran nafas, misalnya batuk lama lebih
dari 30 hari (setelah disingkirkan sebab lain dari batuk),
tanda cairan didada dan nyeri dada.
Gejala-gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang
yang tidak sembuh dengan pengobatan diare, bejolan
(massa) di abdomen, dan tanda-tanda cairan dalam
abdomen.
26
Diagnosis tuberkulosis ditegakkan dengan pemeriksaan 3 spesimen
dahak Sewaktu Pagi Sewaktu (SPS). Spesimen dahak sebaiknya
dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan.
27
d. Pegang wadah sputum sehingga pasien dapat mengeluarkan
sputum ke dalamnya.
3. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut (+) atau
(+1).
2.2.9 Pengobatan
28
a. Tahap Intensif
Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat setiap hari dan
diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua
OAT, terutama rifampisin. Bila pengobatan tahap intensif tersebut
diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak menular dalam
kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi
BTA negative (konversi) pada akhir pengobatan intensif.
b. Tahap Lanjutan
Kategori 1:
2HRZE/4H3R3
2HRZE/4HR
2HRZE/6HE
Kategori 2:
2HRZES/HRZW/5H3R3E3
2HRZES/HRZE/5HRE
Kategori 3:
2HRZ/4H3R3
2HRZ/4HR
2HRZ/6HE
29
Program Nasional Penanggulangan TB di Indonesia menggunakan
paduan OAT:
Kategori 1: 2HRZE/4H3R3
Kategori 2: 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
Kategori 3: 2HRZ/4H3R3
Kategori 1 (2HRZE/4H3R3)
Kategori 2 (2HRZES/HRZW/5H3R3E3)
30
dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan HRE yang diberikan tiga kali
dalam seminggu.
Kategori 3 (2HRZ/4H3R3)
Persyaratan:
31
Seseorang yang tinggal dekat dengan penderita.
Tugas:
2.2.10 Pencegahan
32
Penyuluhan langsung bisa dilakukan:
Perorangan
Kelompok
Rumus Indikator TB
33
BAB III
HASIL KEGIATAN
34
3.1.2 Visi dan Misi
A. Visi
Terwujudnya puskesmas KTK menjadi salah satu Puskesmas Unggulan
dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar yang profesional.
B. Misi
1. Memperlancar kegiatan proses pelayanan kesehatan dasar yang
bermutu bagi perorangan (Private Goods) serta pelayanan kesehatan
masyarakat ( Publich Goods)
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses layanan kesehatan
dasar dipuskesmas melalui perbaikan yang berkesinambungan.
3. Memastikan akurasi data pasien dan pelanggan melalui sistem
pendokumentasian yang di validasi dan updating data.
4. Menghasilkan produk-produk layanan kesehatan dasar yang
berinovasi.
5. Mensosialisaikan tentang kegiatan layanan kesehatan prima , dan
kepuasan pelangggan.
1 Dokter Umum 4 4
2 Dokter Gigi 1 1
3 D3 Keperawatan 10 3 1 14
4 SPK 5 5
5 D3 Kebidanan 10 1 5 2 18
6 D3 Perawat Gigi 2 2
7 D3 Mata 1 1
8 D3 Gizi 2 1 3
9 D3 Farmasi 1 1
35
10 SAA 1 1
11 SE 1 1
12 SKM 4 4
13 D3 Lab 2 2
14 D3 Kesling 1 1
15 SMAK 1 1
16 SMA 1 2 2 5
17 SMP 1 1
18 S1 Keperawatan 1 1 2
19 D3 Fisioteraphy 1 1
Jumlah 49 6 5 6 2 68
36
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
j. Upaya kesehatan kerja (UKK)
Jumlah Penduduk
No Kelurahan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 IX Korong 879 891 1.770
2 KTK 1.216 1.233 2.449
3 Aro IX Korong 1.469 1.489 2.958
4 Simpang Rumbio 3.850 3.903 7.753
Jumlah 7.414 7.516 14.930
Batas Wilayah
37
1. sebelah Utara berbatasan dengan : Koto Panjang
2. sebelah Selatan berbatasan dengan : Kec Kubung
3. sebelah timur berbatasan dengan : Kec Kubung
4. sebelah Barat berbatasan dengan : Kec Kubung
38
Dokumen berisi informasi yang di perlukan dalam pelaksanaan
atau penerapan ketiga jenis dokumen di atas dokumen pendukung
mencakup antara lain : Leaflet, Pormulir DLL.
39
3.1.9 Tanggung Jawab Dan Wewenang
Agar seluruh proses yang ada dapat di laksanakan dengan
terkendali, maka di tetap suatu struktur organisasi bersama peta proses
layanan kesehatan dasar yang menjelaskan tanggung jawab wewenang dan
berhubungan antar bagian. Adapun rincian tanggung jawab dan wewenang
personil agar terlihat dalam penerapan pengendalian dan perifikasi proses-
proses yang ada di jelaskan pada prosedur kerja
40
3.2 Program-program Kesehatan Masyarakat
3.2.1 Upaya Kesehatan Wajib
41
Tabel 3.5 Progam Kesling Puskesmas KTK
Jumlah TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
PUSK TPM Jasa Rumah Depot air Makana Total % Jasa Rumah Depot Makana Total %
NO ESMA Boga makan/ minum n jajanan Boga makan/ air n jajanan
S restoran (DAM) restoran minum
(DAM)
1 KTK 20 1 0 2 0 4 20,00 0 2 1 13 16 80,00
2 ARO
IV
20 1 0 2 0 2 15,00 0 0 1 16 17 85,00
KORO
NG
3 SIMP
ANG
19 2 2 4 0 8 42,11 0 2 2 7 11 57,89
RUM
BIO
4 Pengel
olaIX
15 1 3 1 0 5 33,33 0 0 0 10 10 66,67
KORO
NG
Jumlah 74 5 5 10 0 20 27,02 0 4 4 46 54 72,98
42
Tabel 3.7 Capaian Program Gizi Januari S/d Desember 2016
43
Tabel 3.9 Target Program PKPR
Dalam Luar
Sasaran Tota %
Cakupan Gedung Grdung
l
L P L P L P L P Jum %
10-14 thn 664 616 1280 591 768 1339 1447 76.7 89.8 4145 80.9
15-19 thn 565 641 1206 823 970 1163 1342 81.1 90.1 4298 81.2
Total 1229 1257 2486 1414 1738 2502 2789 72.8 90 2430 80.7
44
Jumlah 11 98 477 5 10 601
45
Mei 68 162 230
Juni 44 154 198
Juli 46 155 201
Agustus 57 144 201
September 46 133 179
Oktober 55 169 224
November 56 214 270
Desember 134 502 636
Jumlah 783 2371 3154
Kasus Keterangan
No. TW Konversi %
diobati Tdk kon Pindah DO Meninggal
1 TW III 1 1 100 0 0 0 0
2 TW IV 2 1 50 1 0 0 0
3 TW I 4 4 100 0 0 0 0
4 TW II 2 2 100 0 0 0 0
Total 9 8 88,8 1 0 0 0
46
120
100
80
60
40
20
0
TW III TW IV TW I TW III
Kasus Keterangan
No. TW Sembuh %
diobati Pindah Gagal DO Meninggal
1 TW III 5 4 66,6 0 0 0 1
2 TW IV 4 4 100 0 0 0 0
3 TW I 1 1 100 0 0 0 0
4 TW II 2 2 100 0 0 0 0
Total 12 11 91,6 0 0 0 1
47
No. Kelurahan Pddk Perk Jml Perk Jml CDR
Suspek Suspek BTA BTA
(+) (+)
1 KTK 2500 40 21 4 1 25
2 IX Korong 1808 29 7 3 1 33,3
3 Aro 3022 46 17 5 0 0
4 Simpro 7908 127 12 13 0 0
Jumlah 15238 240 57 24 2 8,3
20
Angka penjaringan
10 suspek
0
tw 1 tw 2 tw 3
48
70
60
50
Target
40
Capaian
30
Suspek
20
10
0
TW 1 TW 2 TW 3
Tabel 3.19 Proporsi TB BTA (+) diantara kasus yang tercatat dan diobati
tahun 2015
49
2 II 24 2 8,2
3 III 24 4 16,5
4 IV
TOTAL 24 7 29,2
100
90
80
70
60
50
Series 1
40
30
20
10
0
TW I TW II TW III TW IV
Tabel 3.21 Konversi Puskesmas KTK TW III 2015 S/D TW II Tahun 2016
Keterangan
Kasus
NO TW Konversi %
Diobati Tdk
Pindah DO Meninggal
kon
TW
1 5 5 100 0 0 0 0
III
TW
2 4 4 100 0 0 0 0
IV
3 TW I 2 2 100 0 0 0 0
TW 2 2 100 0 0 0 0
4
II
Total 13 13 100 0 0 0 0
50
120
100
80
60
40
20
0
TW III TW IV TW I TW III
51
KESEMBUHAN
100
90
80
70
60
50
KESEMBUHAN
40
30
20
10
0
TW II TW III TW IV TW I
52
BAB IV
PEMBAHASAN
53
Jumlah 14930 7414 7516
Jumlah
No Jenis Tenaga
PNS Kontrak PTT Sukarela CS Jumlah
1. Dokter Umum 4 4
2. Dokter Gigi 1 1
3. D3 Keperawatan 10 3 1 14
4. SPK 5 5
5. D3 Kebidanan 10 1 5 2 18
6. D3 Perawat gigi 2 2
7. DC Mata 1
8. D3 Gizi 1 3
9. D3 Farmasi 2 1 3
10. SAA 1 1
11. SE 1 1
12. SKM 1 4
13. D3 Labor 4 2
14. D3 Kesling 2 1 1
15. SMAK 1 2 2 5
16. SMA 1 1
17. SMP 1 1
18. S1 Keperawatan 1 2
JUMLAH 49 6 5 6 2 68
54
Tabel 4.4 Data Keadaan Peran Serta Masyarakat
2 ARO IV 5 20 100 20 0 0 0
KORONG
3 SIMPANG 6 24 100 24 0 0 0
RUMBIO
4 IX 2 8 100 8 0 0 0
KORONG
JUMLAH 16 64 100 64 0 0 0
IDENTIFIKASI MASALAH
55
2 BTA (-) RO(+) 100 4,0
3 Cakupan jumlah CDR 70 54.5
4 Konversi 80 100
5 Kesembuhan 85 91,0
56
Tabel 4.7 Analisa Swot Pada P2TB Yang Ditangani
N0 ANALISA P2TB
SWOT
1 Strengths
Petugas puskesmas KTK mendatangi rumah
(kekuatan)
penduduk untuk mendeteksi penyakit TB
Petugas puskesmas KTK telah terlatih dalam
mendeteksi kasus TB
Masyarakat telah menerima pelayanan rujukan baik
ke Puskesmas perawatan maupun ke rumah sakit.
Tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang pencegahan penyakit TB
Pelayanan yang diberikan maksimal dari tenaga
kesehatan ( mengenai penyampaian informasi )
Dilakukan pembentukan kelurahan peduli TB
Terdapat kepatuhan petugas kesehatan dalam
menjalankan SOP untuk melaksanakan upaya
pemeriksaan suspek TB dipuskesmas.
Pengelola program TB dibekali sarana transportasi
dari puskesmas untuk terjun kemasyarakat, sehingga
memudahkan para petugas untuk mengadakan
kunjungan rumah penderita TB ataupun penjaringan
aktif secara kolektif.
Meningkatkan motifasi masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan
Pelayanan yang diberikan cukup maksimal untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai masalah
kesehatan
57
2 Weakness
Kualitas dahak yang diperiksa oleh petugas TB
(kelemahan)
kurang baik
Sarana dan prasarana program yang belum memadai
untuk menunjang program TB
3 Opportuniti
Pemerintah daerah telah melatih banyak tenaga
es (peluang) kesehatan, dan mengirim mereka ke seluruh daearah
pedesaan
Tersedianya fasilitas media massa yang dapat
dipergunakan untuk memperoleh informasi tentang
TB.
Adanya keterlibatan kader dalam kegiatan posyandu.
Masyarakat yang tidak mampu akan dibantu melalui
sistem BPJS
Adanya pemberdayaan keluarga dan masyarakat
dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Adanya kegiatan yang efektif dan efisien dalam
menjalankan program TB yang berbasis masyarakat
secara luas.
Adanya yang membantu untuk mendorong
perubahan sikap dalam mencari layanan kesehatan
dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan standar yang
diberikan dokter dalam memberikan pengobatan TB.
4
Threats Masih besarnya budaya malu masyarakat untuk
(ancaman) bertanya pada petugas kesehatan
Perekonomian, informasi dan teknologi yang
rendah berdampak pada peningkatan resiko lebih
penularan penyakit TB
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang resiko
penularan penyakit TB.
58
Ketidakpatuhan masyarakat dalam menjalani
pengobatan TB
59
Tabel 4.9 Perumusan Pendekatan Pemecahan Masalah
60
Kelurahan Simpang dahak puskeskel
Rumbio tahun 2016 Pengamatan dan Penyuluhan
dapat meningkat pelacakan penderita TB kepada masyarakat
maka perlu Pengiriman petugas mini lokarya dan
dilakukan program untuk pemantapan dan posyandu
penyuluhan kepada pengembangan strategi Pengawasan
masyarakat melalui DOTS makan obat dan
kegiatan Penyuluhan kepada home visit secara
minilokarya, masyarakat melalui mini intensive
posyandu dan secara lokarya dan posyandu
langsung kepada Pemeriksaan kontak
kelompok potensial. serumah pasien TB paru
Pemberian positif
penyuluhan intensif
kepada penederita
TB, kunjungan
rumah (Home Visit)
dan pelacakan
penederita TB paru.
61
kesehatan
Pemberian Memberikan Kegiatan 1 x seminggu
obat bagi keembuhan
penderita
Pengambilan Mengawasi Kegiatan 1 x seminggu
obat oleh pasien makan
PMO obat
Pemeriksaan Mengetahui Kegiatan 1 x tiap penderita
kontak adanya dengan
serumah keluarga serta
pencegahan
Penyuluhan Memberika Kegiatan Sesuai jadwal
tentang TB di informasi tentang posyandu
keluarga TB
potensial,
posyandu
Pemantauan Mengetahui Kegiatan 2 x seminggu
petugas ke ruinitas pasien
PMO makan obat
Pemberian Mencapai Kegiatan 1 x seminggu
PMT pada kesehatan
penderita TB
PMT, Meningkatkan Kegiatan 8 hari x 12
petugas daya tahan tubuh penderita
P2TBC dan petugas
petugas labor
Evaluasi Evaluasi kader Kegiatan 1 x/ tahun
kader TB
62
4.2 Lokakarya Mini Tribulanan P2TB Puskesmas KTK
Dihadiri oleh :
Kepala puskesmas
Dokter puskesmas
Kader kesehatan
Rumusan masalah :
63
Mengaktifkan kembali kader peduli TB melalui dukungan aktifdari
pihak kelurahan dan kecamatan.
Realisasi
TARGET
No. INDIKATOR KINERJA Januari -
TAHUN 2016
November
1 Penjaringan suspek 100% 24%
2 Cakupan jumlah CDR 90% 0%
3 BTA (+) 24 orang 0%
4 Konversi 85% 0%
5 Kesembuhan 85% 0%
64
penjaringansuspec
t
100%
80%
60%
40% cakupan jumlah
kesembuhan
20% CDR
Target
0%
Realisasi
konversi BTA +
65
2. Pemeriksaan Kontak TB
66
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
67
Lampiran Kegiatan Luar Gedung PH 1 Puskesmas KTK
68
69
70
71
72