1 Keuangan Daerah
Secara umum, untuk melihat kondisi keuangan suatu daerah dapat dilihat berdasarkan
komposisi APBD, yaitu Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah. Pendapatan
daerah yaitu semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode
anggaran tertentu. Belanja daerah yaitu semua pengeluaran pemerintah suatu daerah pada suatu
periode anggaran. Sedangkan pembiyaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan pemerindah
daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau yang akan diterima
kembali, yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup
defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Berikut merupakan grafik pertumbuhan dari
ketiga komponen penyusun APBD Kabupaten Natuna.
1,600.00
1,400.00
1,200.00
Milyar Rupiah
1,000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
-
2012 2013 2014 2015 2016 2017
PENDAPATAN 1,284.1 1,310.6 1,156.3 1,379.5 1,190.3 1,040.2
BELANJA 1,452.2 1,342.5 1,248.7 1,446.0 1,192.6 1,185.2
PEMBIAYAAN 315.07 144.10 112.20 66.50 2.36 145.00
Derajat otonomi fiscal daerah atau DOFD adalah salah satu indicator untuk menganalisis
kemampuan keungan daerah dengan melihat kontribusi realisasi PAD terhadap APBD.
Kesinambungan penyelenggaraan pembangunan di masa datang ditentukan dari sejauh mana
kemandirian pembiayaan tersedia untuk melaksanakan pembangunan daerah. Berdasarkan tabel
perhitungan di atas, rata-rata DOFD Kabupaten Natuna pada kurun waktu tahun 2012 – 2017
masih sangat kecil yaitu sebesar 4,24%, namun terdapat peningkatan setiap tahunnya terutama
pada tahun 2017 apabila dibandingkan engan tahun sebelumnya.
Salah satu indicator untuk mengetahui kemampuan keuangan suatu daerah lainnya yaitu
dengan melihat pertumbuhan PAD (growth), peranan PAD (share), dan indeks elastisitas. Elastisitas
yaitu rasio pertumbuhan PAD terhadap pertumbuhan PDRB, rasio tersebut bertujuan untuk
melihat sesitivitas atau elastisitas PAD terhadap perkembangan ekonomi daerah tersebut. Growth
merupakan angka pertumbuhan PAD tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Sedangan share
merupakan rasio PAD terhadap total belanja daerah, tujuan dari perhitungan rasio ini untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan daerah mampu membiayai kegiatan rutin dan kegiatan
pembangunan. Rasio ini dapat digunakan untuk melihat kapasitas kemampuan keuangan daerah.
2011
42.186,50
KUADRAN II KUADRAN I
Share : Rendah Share : Tinggi
Growth : Tinggi Growth : Rendah
Dengan merujuk pada peta di atas, kemampuan keuangan daerah Kabupaten Natuna berada
pada Kuadran II yang artinya bahwa kondisi tersebut belum ideal, namun pertumbuhan PAD cukup
tinggi walaupun sumbangan PAD terhadap total belanja daerah masih terbilang rendah. Meskipun
begitu, daerah memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi lokal sehingga PAD
berpeluang memiliki peranan besar dalam membiayai belanja daerah.