Anda di halaman 1dari 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pengembangan peranti yang digunakan untuk mengubah energi yang
dimiliki sinar matahari menjadi bentuk energi yang mudah untuk dimanfaatkan,
yakni energi listrik, telah dimulai sejak pertengahan paruh pertama abad yang lalu.
Kehadiran Mekanika Kuantum di blantika fisika teori untuk menggambarkan
fenomena alam pada ranah renik telah mengubah cara pandang manusia,
khususnya para fisikawan, mengenai materi dan gelombang, serta memberikan
gagasan mengenai pengubahan bentuk energi dalam hal ini energi yang terdapat
pada sinar matahari menjadi energi listrik. Gagasan para ilmuwan ini
terejawantahkan dalam bentuk peranti yang dikenal sebagai peranti fotovoltaik
(photovoltaic device), atau yang mahsyur dengan sebutan sel surya (solar cell).
Pengembangan peranti fotovoltaik terkait dengan pengembangan teknologi
semikonduktor. Tidaklah mengherankan jika pada awal-awal pengembangannya,
dan juga hingga kini, peranti fotovoltaik menggunakan prinsip kerja dioda yang
dibuat dengan bahan semikonduktor. Seiring digunakannya bahan-bahan
anorganik seperti silikon (Si), pada pembuatan semikonduktor di masa lampau,
peranti-peranti fotovoltaik yang telah dikembangkan pun menggunakan bahan
serupa, sehingga peranti-peranti semacam itu sering disebut sebagai peranti
fotovoltaik berbasis semikonduktor. Dewasa ini, perkembangan peranti
fotovoltaik berbasis semikonduktor dengan bahan anorganik telah mencapai
kemajuan yang berarti.
Perkembangan zaman menuntut banyak hal yang dihasilkan dengan proses
yang mudah dan murah. Perkembangan jaman juga menuntut proses pembuatan
peranti fotovoltaik yang mudah dan murah. Di satu sisi tingkat efisiensi peranti
fotovoltaik anorganik mencapai angka yang tinggi, tetapi di sisi lain proses
pembuatan peranti tersebut tidak sederhana dan membutuhkan biaya pembuatan
yang tinggi. Hal ini membuat para ilmuwan berusaha mencari peranti sejenis yang

Anda mungkin juga menyukai