Latar Belakang: Persentase pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan di
Indonesia pada tahun 2014 sebesar 52,3%. Rendahnya pemberian ASI dapat
menjadi ancaman bagi Tumbuh Kembang Anak (TKA). Menurut Dinas
Kesehatan RI 2013 bahwa sebanyak 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami
gangguan perkembangan. Masalah perkembangan tersebut dapat dideteksi sejak
dini. Menurut Dinas Kesehatan Kota Jambi terdapat 18,3% balita mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Kesimpulan: Sebagian besar anak yang mendapatkan ASI ekslusif memiliki hasil
evaluasi yang sesuai dengan tahap perkembangannya, sedangkan sebagian kecil
yang tidak mendapatkan ASI ekslusif mengalami penyimpangan perkembangan.
Bagi pihak Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi diharapkan dapat meningkatkan
pemantauan, penyuluhan, dan pelaksanaan DDTK (Deteksi Dini Tumbuh
Kembang) serta meningkatkan keaktifan masyarakat khususnya ibu-ibu yang
mempunyai bayi agar memberikan ASI ekslusif.