Anda di halaman 1dari 10

Makalah pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia

TUGAS AKHIR M3: Teori Belajar dan Pembelajaran

Cobalah buat suatu makalah singkat berisi 5-8 halaman yang dapat memberikan penjelasan
tentang pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia! Bila perlu,
lengkapi dengan contoh!

A. PENDAHULUAN
Memori atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan encoding, penyimpanan
dan pengambilan kembali. Para psikolog pendidikan mempelajari bagaimana informasi diletakan atau
disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan atau disimpan setelah disandikan (encoded), dan
bagaimana ia ditemukan atau diungkapkan kembali untuk tujuan tertentu dikemudian hari. Memori membuat
diri kita terasa berkesinambungan. Tanpa adanya memori, kita tidak mampu menghubungkan apa yang
terjadi kemarin dengan apa yang sedang kita alami sekarang. Otak merupakan perangkat yang paling
komleks di dunia. Trilyunan sel otak memiliki fungsi spesifik tetapi saling berhubungan. Mengendalikan
seluruh aspek fisik dan psikis manusia. Baik secara sadar maupun tak sadar. Kapasitas penyimpanan
memori di dalam otak jauh melebihi kapasitas hardisk computer terbesar sekalipun. Otak memiliki
kemampuan menangani algoritma rumit secara bersamaan dalam jumlah tak terbatas, jauh melebihi
kemampuan prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi sayangnya manusia tidak mampu
mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut, sehingga otak tidak memungkinkan semua jejak ingatan itu
tersimpan terus dengan sempurna, melainkan berangsur-angsur akan menghilang. Tetapi ketika orang
yang bersangkutan diminta untuk mengingat kembali hal yang sudah diingatnya, terkadang mulai terlupakan
sebagiannya. Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat apa pun mengenai
pengalaman kita, kita tidak akan dapat belajar apa-apa. Kehidupan hanya sebuah pengalaman sementara
yang sangat berkaitan antara satu dengan yang lain. Kita tidak dapat melakukan apapun walaupun
percakapan yang sederhana sekalipun, karena untuk berkomunikasi kita harus mengingat pikiran yang kita
ungkapkan dan pikiran yang baru disampaikan kepada kita. Tanpa ingatan kita tidak dapat merefleksikan diri
kita sendiri, karena pemahaman diri tergantung pada suatu kesadaran yang berkesinambungan yang hanya
dapat terlaksana dengan adanya ingatan. Pada umumnya para ahli psikologi khususnya mereka yang
tergolong
cognitivist
(ahli sains kognitif) sepakat bahwa hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan
tak mungkin dipisahkan. Memori yang biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi
mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan
storage system
, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia. Dalam
makalah ini akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan memori seperti pengorganisasian, lupa, model
memori serta kebiasaan belajar dan ingatan.
B. PEMBAHASAN 1. Organisasi
Pengorganisasian atau penataan informasi di dalam memori kita, maka kita akan terbantu dalam mengingat
dan menghadirkannya kembali. Strategi penataan memori yang baik, yakni
dengan mengelompokkan atau “mengepak” informasi menjadi unit
-
unit “higher order” y
ang dapat diingat sebagai satu unit tunggal disebut juga dengan chunking. Chunking dilakukan dengan
membuat sejumlah besar informasi menjadi lebih mudah dikelola dan lebih bermakna.Pada bagian ini akan
dibahas tentang tentang proses organisasi.

a) Konteks Jalan lain yang dilakukan dalam pengorganisasian proses yang terlihat untuk mengoperasikan
memori adalah bagaimana pengaruh konteks dalam memori. Cara informasi dikode dan disimpan dalam
memori dapat dengan mudah dipengaruhi oleh konteks. Contohnya kontek verbal dalam kata kemacetan
dicodekan seperti strawberi versus kemacetan lalu lintas akan menentukan jenis vitur yang dikodekan dalam
memori. Aturan konteks bisa menseleksi fitur tertentu yang ditujukan untuk pengkodean dan penyimpanan.
Singkatnya konteks berfungsi untuk membantu mengatur fitur tertentu dalam penempatannya di
memori. Apabila kata-kata itu diproses pada tingkat yang dangkal, lebih sedikit kata-kata
yang bisa di ingat, ketika kata-kata itu diproses pada tingkat yang lebih dalam maka secara substansial
lebih banyak kata-kata yang bisa di ingat. b) Proses Konstruktif Secara umum, proses konstruktif merujuk
pada tindakan bagaimana kita dapat mengintegrasikan atau mengatur informasi dalam memori sebuah pola
yang lebih kurang koheren disebut skema. Dapat dipahami, sebuah skema dapat mempengaruhi
bagaimana informasi. informasi baru dapat diintegrasikan ke dalam memori jangka panjang. Dalam sebuah
penelitian, John Bransford dan Jeffrey Frank mengemukakan bahwa manusia mengenal informasi
meskipun itu tidak eksplisit di presentasikan untuk belajar. Mereka disajikan dengan subjek daftar kalimat
sederhana yang jika digabungkan akan mewakili sebuah kalimat kompleks yang mengandung beberapa
ide. Perhatikan kalimat berikut yang merupakan ide kompleks: kucing takut berlari dari gonggongan anjing
dan melompat di atas meja. Ide kompleks ini dapat dibagi menjadi empat ide sederhana sebagai berikut: a.
Kucing itu takut b. Kucing itu berlari c. Anjing itu menggonggong d. Kucing itu melompat di atas meja c)
Memori Semantik Memori semantik adalah pengetahuan umum siswa tentang dunia. Memori ini
mencakup: 1. Pengetahuan tentang pelajaran di sekolah (seperti pengetahuan geometri). 2. Pengetahuan
tentang bidang keahlian yang berbeda (seperti pengetahuan catur). 3.
Pengetahuan “sehari
-
hari” tentang makna kata, orang terkenal,tempat
-tempat penting, dan hal-hal umum (seperti apa arti kata gaul atau siapa itu SBY atau Jokowi). Studi memori
semantik menitik beratkan pada memori alami, yaitu memori yang menyimpan apa-apa saja yang
didapatkan dari pengalaman berbahasa. pandangan yang populer tentang memori semantik yaitu beragam
makna dari kata-kata yang saling berhubungan di dalam memori dengan berbagai persetujuan dalam
memori. Tidak semua link diantara kata- kata yang terkait sama-sama penting. Kata-kata yang lebih kritis
atau penting terkait dengan makna konsep dianggap lebih dekat disbanding kata-kata lain. Sebagai contoh
“konsep manusia” mungkin memiliki link ke “orang, tangan , hati, dan orang”. Tetapi mereka
mungkin berbeda dalam mendefenisikan properti dari manusia.
Salah satu tes model jaringan seperti subjek di minta untuk menjawab pertanyaan tentang apakah burung
kenari berwarna kuning? Apakah burung kenari terbang?. Lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk
men
jawab “ya” atau “tidak”. Hal ini berteori bahwa pencarian di
memori untuk pertanyaan ini memerlukan pengaktifan kode yang terlibat, seperti, kinari dan kuning, kinari
dan terbang, dan aktifitas kemudian menyebar keseluruh jaringan kompleks link terkait. Versi kasus ini
disebut teori penyebaran aktifitas memori semantic yang dikembangkan oleh Allan Collins dan Elizabeth
Loftus. Jika diansumsikan bahwa antara kuning dan kenari lebih dekat dari pada hubungan antara terbang
dan burung kenari. Singkatnya waktu reaksi terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti ini dianggap sebagai
ukuran kekuatan sambungan atau waktu antara dua kode. d) Pengelompokan persepsi dan memori Ide
penting yang berasal dari teori Gelstalt memori adalah bahwa hal-hal yang dikelompokkan perceptual akan
menentukan cara mereka akhirnya diselenggarakan di memori. Informasi di lingkungan kita terkadang
special atau temporal terorganisasi sehingga kita menggunakan organisasi ini untuk mengkodekan dan
menyimpan informasi. Misalnya nomor telepon dikelompokkan menjadi dalam urutan tiga dijit dan empat
digit. Singkatnya manusia harus memilki konsistensi dalam pengelompokan atau mereka tidak akan mampu
untuk mengkodekan dan menyimpan urutan. Generalisasi ini berlaku dimana urutan yang harus dipelajari
tidak memilki struktur tingkat tinggi yang jelas yaitu dimana orang tidak mampu mendeteksi urutan
tersembunyi dari angka atau huruf yang akan lebih mudah untuk menyandikan bahwa urutan yang disajikan
dalam studi.
2. Ingatan (Memori)
Ingatan (memori) yaitu suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan mereproduksi kembali sebuah
pengetahuan. Memori/ingatan dipengaruhi oleh: 1. Sifat seseorang. 2. Alam sekitar. 3. Keadaan jasmani. 4.
Keadaan rohani (kemauan, perasaan, dan lain-lain). 5. Umur manusia. Ingatan digolongkan menjadi dua,
yaitu: 1. Daya ingatan yang mekanis, artinya kekuatan ingatan itu hanya untukpengetahuan yang diperoleh
dari pengindraan. 2. Daya ingatan logis, artinya daya ingatan itu hanya untuk pengetahuan-pengetahuan
yang mengandung pengertian. Pengetahuan yang kita dapat melalui indera maupun melalui akal (pikiran),
kemudian masuk ke dalam kesadaran jiwa dan tersimpan oleh jiwa. Jiwa kita mempunyai kesanggupan
untuk menyimpan pengetahuan untuk beberapa lama, bahkan sampai seumur hidup; dan mengeluarkan
kembali pengetahuan tadi sewaktu-waktu dibutuhkan. Fungsi jiwa yang demikian ini disebut ingatan atau
memori. Dan ternyata ingatan itu tidak pasif saja, tidak hanya menerima dan menyimpan saja, tetapi juga
aktif, yakni mencari kembali pengetahuan-pengetahuan yang telah masuk dalam ingatan, bahkan sudah
masuk dalam ketidaksadaran, menimbulkan kembali dalam kesadaran, maka fungsi pokok adalah sebagai
berikut:
1.
Encoding
(Memasukkan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar). 2.
Storage
(Menyimpan pengetahuan-pengetahuannya). 3.
Recall
(Mengingat kembali, jika diperlukan). Menurut Bruno (1987), memori (ingatan) ialah proses mental yang
meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya
terpusat di dalam otak. Apabila menerima sebuah informasi melalui indera mata dengan cara melihat
simbol/tulisan atau telinga mendengar informasi, maka mula-mula informasi tersebut akan masuk ke dalam
short term memory
atau
working memory
/memori jangka pendek. Kemudian, informasi tersebut diberi kode-kode khusus. Setelah selesai proses
pengkodean (encoding), informasi itu masuk dan tersimpan di dalam
long term memory
atau
permanent memory
(memori jangka panjang atau permanen). Suatu saat apabila memerlukan informasi tersebut, maka memori
akan kembali berkerja atau berproses mencari respon dari kumpulan item-item informasi dan pengetahuan
yang terdapat dalam salah satu skema yang relevan tersebut. Skema (skema kognitif) adalah semacam
file
yang berisi informasi dan pengetahuan sejenis seperti
linguistic schema
untuk memahami kalimat dan
cultural schema
untuk menafsirkan mitos dan kepercayaan adat dan lain-lain. Skema-skema tersebut berada di dalam
sebuah kumpulan yang disebut
schemata
yang tersimpan dalam subsistem akal permanen manusia. Jadi, jika dianalogikan dengan komputer,
schemata
itu kurang lebih ibarat
folder
atau
directory
yang berisi
file
-
file
yang masing-masing memiliki tipe, nama, dan kandungan yang berada antara satu dengan yang lainnya.
Kalau memerlukan informasi mengenai sesuatu, dicarilah nama
file
yang relevan dari
directory
/
folder
, lalu
folder
tersebut diklik untuk membuka
file
atau memunculkan
file
yang berisi informasi tersebut pada layar monitornya. Setelah proses pencarian sukses dilakukan, maka
terjadilah peristiwa kognitif yang disebut
recall
atau
retrieval
, yaitu pemanggilan kembali informasi yang terstruktur dalam
schemata
yang terdapat di dalam memori tersebut.Pemanggilan kembali informasi yang sudah disimpan dapat
menggunakan cara: 1.
Recall,
yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada
organisme. Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud. 2.
Recognize,
yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan
pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang pada saat ia berjumpa dengan orang yang
bersangkutan. 3.
Redintegrative
, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita
yang cukup kompleks. Proses mengingat
reintegrative
terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya nama artis pemainsinetron, maka akan teringat
banyak hal dari artis tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali. Sedangkan menurut
Best (1990) setiap informasi yang diterima sebelum masuk dan diproses oleh subsistem akal pendek (
short term memory
) terlebih dahulu disimpan sesaat atau tepatnya lewat (karena hanya dalam waktu sepersekian detik saja)
dalam penyimpanan sementara yang disebut
sensory memory
/
sensory register
, ini adalah subsistem penyimpanan pada syaraf indera penerima informasi. Dalam dunia kedokteran
subsistem ini lazim disebut
syaraf sensori
yang berfungsi mengirimkan implus-implus ke otak.
Sehubungan dengan fungsi-fungsi ingatan tersebut di atas, maka terdapatlah sifat-sifat dari
ingatan tersebut, yaitu: 1. Ingatan disebut luas dan cepat (
immediate memory span
), apabila dalam waktu yang singkat sanggup memasukkan banyak item (pengetahuan-pengetahuan) dari
luar dan lengkap serta cepat tersimpan dalam jiwa sebagai bahan-bahan ingatan. Cepat dan luas ingatan
pada manusia semakin bertambah sehubungan dengan bertambahnya umur dan latihan/praktik. 2.
Ingatan disebut lama dan teguh, yaitu fungsi menyimpan atau retesi yang lama waktunya dan tidak
mengalami perubahan-perubahan ter-hadap pengetahuan yang disimpannya. Retensi pengetahuan di
dalam otak manusia dipikirkan sebagai
memory traces
, semacam engram/ tusukan-tusukan pada plat hitam. Semakin kuat tusukan maka semakin kuat
retensinya. Hal ini apat terjadi apabila pengetahuan yang diperoleh dengan stimulus yang kuat atau jelas,
persepsinya jelas sehingga mengesankan. 3. Ingatan disebut setia dan siap, yaitu fungsi mengingat kembali
pengetahuan-pengetahuan dari retesi dengan siap siaga (sewaktu-waktu) dan tidak mengalami perubahan-
perubahan (setia).
3. Teori Ingatan
Kemampuan mengingat itu bukanlah suatu reproduksi yang pasif saja mengenai pengalaman-pengalaman
yang lampau. Tetapi sebaliknya, bahwa mengingat itu merupakan suatu proses kreatif yang kompleks. Dari
berbagai hasil riset yang dilakukan oleh sarjana-sarjana psikologi Amerika Serikat dapat di-pelajari hasilnya
yang antara lain dikemukakan, bahwa tidak semua bahan yang pernah dipelajari dapat diingat kembali.
Ingatan terhadap bahan-bahan yang telah pernah dipelajari dipengaruhi oleh berbagai faktor. Williams dan
Knoks antara lain mengetengahkan faktor-faktor dinamis yang mempengaruhi ingatan, mereka mencatat
bahwa reproduksi ingatan dipengaruhi oleh nama-nama objek; ingatan mengarah kepada simetrisasi,
kesederhanaan, dan kesempurnaan; dan gambaran-gambarannya dipengaruhi oleh proses-proses yang
terorganisir, oleh interaksi dengan gambaran-gambaran lain, dan oleh sikap-sikap subjek. Sedangkan Barlett
mengatakan bahwa mengingat itu banyak ditentukan oleh masa yang lampau. Dari pengalaman-
pengalaman masa lampau individu mengem-bangkan organisasi yang aktif dari gambaran-gambaran
ingatan untuk menyusun skemata atau bagan. Dalam mengingat individu kembali ke masa yang lampau
dengan struktur kognisi sekarang dengan memakai hipotesis, asumsi, interest, dan sikap. Jadi, Teori ingatan
menurut Barllet adalah daya jiwa untuk menyusun secara bayangan, membentuk relasi sikap ke arah
pengorganisasian gambaran-gambaran ingatan masa lampau dan sering kali dengan disertai bentuk-bentuk
detail yang menonjol yang biasanya tampak pada gambaran atau bentuk bahasa. Secara singkat
mengingat ialah merekonstruksikan gambaran-gambaran ingatan dari pengalaman-pengalaman yang
lampau. Menurut Atkinson-Shiffrin,

mengajarkan tentang ingatan ganda yang mengasumsikan bahwa informasi yang kita miliki memasuki
ingatan jangka pendek, dimana informasi tersebut dapat dipertahankan dengan pengulangan/ dapat hilang
dengan adanya peralihan. Ingatan jangka panjang dianggap mempunyai kapasitas yang tidak terbatas tetapi
mudah mengalami kegagalan pengingatan kembali. Agar kode informasi dapat disusun menjadi ingatan
jangka panjang, informasi tersebut haruslah ditransfer kedalam ingatan jangka pendek. Hal ini merupakan
asumsi
yang sangat penting yang menghubungkan ingatan tersebut. Tetapi kita juga bias memproses materi hanya
dengan ingatan jangka panjang.
4. Ragam Ingatan (Memori)
Ditinjau dari sudut jenis informasi dan pengetahuan yang disimpan, memori manusia itu terdiri atas dua
macam yaitu: 1.
Semantic memory
(memori khusus yang menyimpan arti-arti atau pengertian-pengertian). 2.
Episodic memory
(memori khusus yang menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian). Menurut
Reber (1988), dalam memori semantik informasi yang diterima ditransformasikan dan diberi kode arti, lalu
disimpan atas dasar arti itu. Jadi, informasi yang kita simpan tidak dalam bentuk aslinya, tetapi dalam bentuk
kode yang memiliki arti. Sesuai dengan namanya, banyak ahli yang percaya bahwa memori semantik itu
berfungsi menyimpan konsep-konsep yang signifikan dan bertalian antara satu dengan yang lainnya.
Misalnya, seseorang berkata: “Saya tahu

gelatik
adalah burung dan memiliki
sayap
.” Dalam
kalimat deklaratif ini, gelatik selalu mengacu pada burung, adapun sayap adalah karakteristik bagi burung-
burung atau hewan unggas pada umumnya. Selanjutnya, memori episodik (Daehler dan Bukatko, 1985)
adalah memori yang menerima dan menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada
waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi. Apa yang anda makan tadi pagi, ke
mana anda pergi kemarin, dan peristiwa apa yang anda alami pada hari pertama menjadi mahasiswa dan
sebagainya adalah beberapa contoh informasi yang tersimpan dalam memori episodik anda.[
5. Memori dan IQ (
Intelligence Quotient
)
Memori dan IQ, antara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat dan tak mungkin dipisahkan. Oleh
karenanya sebagian orang menganggap bahwa IQ itu adalah memori itu sendiri atau sebaliknya. Anggapan
ini tidak sepenuhnya benar, tetapi juga tidak bisa dipandang keliru sama sekali karena tinggi rendahnya IQ itu
memang berhubungan dengan kuat atau lemahnya memori seseorang. IQ (
Intelligence Quotient
) pada dasarnya merupakan sebuah ukuran tingkat kecerdasan. Dalam pandangan seorang ahli psikologi
kognitif, kecerdasan manusia itu dari hasil interaksi antara himpunan pengetahuan dengan kemampuan
khusus dalam mengolah sejumlah informasi tertentu. Oleh karenanya, kecerdasan seseorang tidak hanya
ditentukan oleh potensi dasar/pembawaannya saja, tetapi juga oleh seberapa banyak pengetahuan yang ia
miliki sebagai hasil pengalaman belajarnya.
6. Gangguan Ingatan Manusia
1. Lupa Suatu peristiwa seseorang tidak dapat mereproduksi tanggapan meskipun ingatan kita dalam
keadaan sehat. 2. Amnesia Peristiwa seseorang tidak mereproduksi tanggapan, karena ingatan dalam
keadaan tidak sehat. Misalnya gegar otak. a. Paramnesi (Amnesia yang tidak begitu jauh dari ingatannya,
apa-apa yang masih berada di samping ingatan masih bisa diingat). b. Auterograde (Amnesia yang peristiwa
yang telah terjadi itu terlupakan).
c. Retrograde (Amnesia yang mundur, amnesia ini tidak hanya lupa kepada apa yang baru terjadi, tetapi juga
hal-hal yang jauh sebelum peristiwa itu terjadi, terlupakan juga). 3. Deya vu Peristiwa seakan-akan belum
kenal sesuatu yang sebenarnya belum. 4. Jamais vu Peristiwa seakan-akan belum kenal kepada sesuatu
yang sebenarnya sudah. 5. Depersonalis Suatu peristiwa seseorang yang tidak mengenal dirinya sendiri. 6.
Derealis Suatu peristiwa seseorang merasa asing di dalam alam yang riil, yang sebenarnya.
7. Meningkatkan Daya Ingat
Hal-hal yang mudah teringat ialah: 1. Suatu hal yang sesuai dengan perasaannya. 2. Hal-hal yang kita alami
sebaik-baiknya. 3. Hal-hal yang menimbulkan minat dan perhatian. 4. Hal-hal yang mengandung arti bagi
seseorang. Daya ingat adalah kemampuan seseorang menyimpan memori dan memanggil kembali ingatan
itu pada saat tepat ketika sedang dibutuhkan. Bahasa menjadi alat definisi ketika indera mata atau indera
telinga menangkap sebuah pengetahuan. Bahasa pula yang menjadi
“kunci pembuka” ingatan dan kunci pembuka ingatan adalah yang akan membantu mengingat
hal-hal vital di saat-saat penting atau mengingat sesuatu, tepatnya ketika sedang dibutuhkan. Perlu disadari
bahwa ingatan juga berkaitan erat dengan kond
isi “hati”, pada saat tertekan,
kekuatan ingatan bisa menurun, misalnya saja saat ujian, presentasi yang genting, atau saat tertentu yang
memiliki daya tekan yang luar biasa pada emosi kita. Modal utama untuk melatih daya ingat, kunci yang
pertama
adalah keyakinan (
belief
). Keyakinan ialah keyakinan seseorang akan sesuatu yang bernilai baik, benar, atau nyata, yang sering kali
didasari oleh perasaan pasti yang bersifat emosional dan spiritual. Yang
kedua
adalah hasrat (
desire
). Kalau anda yakin tapi tidak berhasrat mewujudkan keyakinan itu, maka jadi tidak ada artinya. Adapun
kunci
ketiga
adalah kesungguhan. Banyak orang yang meyakini dirinya bisa sukses dan memiliki hasrat tinggi untuk
meraih keberhasilan, tapi akhirnya terpuruk karena tidak memiliki kesungguhan.
C. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengorganisasian adalah cara lain untuk melihat proses
berlangsungnya pengorganisasian informasi di dalam memori adalah dengan melihat pengaruh kontek di
dalam memori. Bentuk lain dari proses kerja memori adalah constrative process yaitu mengacu kepada
tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk mampu mengintegrasikan atau mengorganisasikan informasi
di dalam memori sehingga informasi tersebut menjadi lebih koheren. Di dalam otak terdapat sistem memori
atau sistem akal manusia tersimpan yang disebut dengan ingatan. Dengan ingatan yang dimiliki, manusia
dapat menyerap, mengolah, menyimpan dan memproduksi pengetahuan yang ada di dalam memori yang
berada di dalam otak. Dengan itu
struktur sistem akal manusia terdiri atas tiga subsistem, yakni: sensory register, short term
memory, dan long term memory. Ingatan (Memori) manusia terbagi kepada dua macam, tergantung jenis
informasi atau pengetahuan yang masuk ke dalam ingatannya. Memori manusia itu ada yang hanya
menyimpan tentang arti-arti atau pengertian-pengertian dari informasi yang ia dapat. Ada juga yang hanya
menyimpan peristiwa-peristiwa yang pernah ia alami atau ia lihat, tergantung informasi apa yang masuk
kedalam ingatannya Ingatan tidak selamanya berkerja dengan baik ada beberapa hal yang dapat
menggangu ingatan, seperti lupa, amnesia, deya vu, jamais vu, depersonalis, derealis. Untuk meminimalisir
adanya ganguan ingatan kita dapat melatih ingatan dengan adanya keyakinan, hasrat, dan kesungguhan
yang harus kita miliki.

Anda mungkin juga menyukai