Anda di halaman 1dari 31

Peluang Usaha Budidaya Belut

I. PENGENALAN UMUM

Definisi ikan menurut ahli ikhtiologi adalah


binatang air yang bertulang belakang yang bernafas
dengan insang yang bergerak dengan sirip dan
berdarah dingin. Sedangkan, definisi ikan menurut
undang-undang perikanan Indonesia didefinisikan
sebagai semua organisme (tumbuhan dan hewan, juga
di luar kelompok itu seperti virus) yang dapat
dimanfaatkan untuk mensejahterahkan kehidupan
manusia. Sangat luas sekali definisi ini dan mungkin
akan berbeda dengan definisi dari undang-undang
negara lain (www.group.yahoo.com).
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang
paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih
dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan
tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan
kekerabatannya masih diperdebatkan, biasanya ikan
dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75
spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan
bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies
termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan
Peluang Usaha Budidaya Belut

bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ada beberapa


hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti
ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang
sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua
"genangan" air yang berukuran besar baik air tawar,
air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi,
dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di
bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin
seperti Great Salt Lake, ikan tidak dapat bertahan
hidup. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk
dipelihara untuk dipamerkan dalam akuarium.
Menangkap ikan untuk keperluan makan
dalam jumlah kecil atau olah raga sering disebut
sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan dunia
setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton.
Overfishing adalah sebuah istilah dalam bahasa
Inggris untuk menjelaskan penangkapan ikan secara
berlebihan. Fenomena ini merupakan ancaman bagi
berbagai spesies ikan. Salah satu ikan yang mulai
banyak dikembangkan yaitu belut.

Diah Kusuma Pitasari, SP 2


Peluang Usaha Budidaya Belut

II. PROFIL IKAN BELUT (Synbranchus


sp)

Belut (Synbranchus sp) adalah sekelompok


ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku
Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera
dengan total 20 jenis. Jumlah jenis-jenisnya belum
lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah.
Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua
daerah tropika).

2.1. Sejarah Singkat


Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar
dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya
memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut
suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Di
Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan
digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan
dan menjadi salah satu komoditas ekspor.

2.2. Jenis

Diah Kusuma Pitasari, SP 3


Peluang Usaha Budidaya Belut

Ciri khas belut adalah tidak bersisik (atau


hanya sedikit), dapat bernafas dari udara, bukaan
insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan
tulang rusuk. Belut merupakan hewan air darat,
sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada
pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak
berfungsi baik; jenis-jenis yang tinggal di gua malahan
buta. Klasifikasi belut pada Genus Synbranchus
adalah sebagai berikut:

Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Famili : Synbranchidae
Genus : Synbranchus
Species : Synbranchus bengalensis, Mc clell
(belut rawa); Monopterus albus,
Zuieuw (belut sawah); Macrotema
caligans, Cant (belut kali/laut)

Jadi, jenis belut ada 3 (tiga) macam yaitu belut


rawa, belut sawah dan belut kali/laut. Namun

Diah Kusuma Pitasari, SP 4


Peluang Usaha Budidaya Belut

demikian jenis belut yang sering dijumpai adalah jenis


belut sawah. Adapun kelompok-kelompok dalam
Genus yaitu :
(1) Genus Macrotrema : M. caligans
(2) Genus Monopterus : M. albus, belut sawah, M.
boueti, belut Liberia, M. cuchia, belut cuchia, M.
desilvai, M. digressus,M. eapeni, M. fossorius, belut
Malabar (India), M. hodgarti, belut India, M. indicus,
belut Bombay, M. roseni;
(3) Genus Ophisternon: Oaenigmaticum, O. afrum
(belut Guinea), O. bengalense (belut Benggala), O.
candidum (belut gua), O. gutturale (belut Australia),
O. infernale (belut gua/buta)
4) Genus Synbranchus, S. lampreia, S. madeirae, S.
marmoratus (belut marmer)

2.3. Sentra Perikanan


Sentra perikanan belut Internasional terpusat di
Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia.
Sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada
di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di
daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan

Diah Kusuma Pitasari, SP 5


Peluang Usaha Budidaya Belut

belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos


penampungan.

2.4. Manfaat belut


Belut memiliki manfaat yang cukup banyak
antara lain:
 Sebagai penyediaan sumber protein hewani
yang sangat tinggi. Dengan protein yang tinggi,
sangat baik diberikan pada anak yang masih dalam
masa perkembangan, misalnya untuk sel-sel otak
 Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari
 Sebagai obat penambah darah.

Diah Kusuma Pitasari, SP 6


Peluang Usaha Budidaya Belut

III. Pedoman Teknis Budidaya

3.1. Persyaratan Lokasi Budidaya Belut


 Secara klimatologis ikan belut tidak
membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang
spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut
dapat berada di dataran rendah sampai dataran
tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah
hujan tidak ada batasan yang spesifik.
 Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus
bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar
bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah
pabrik. Kondisi tanah dasar kolam tidak beracun.
 Suhu udara/temperatur optimal
untukpertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-
31 derajat C.
 Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air
yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama
untuk bibit/benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-
2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya
belut dewasa tidak memilih kualitas air dan dapat
hidup di air yang keruh.

Diah Kusuma Pitasari, SP 7


Peluang Usaha Budidaya Belut

3.2. Penyiapan Sarana dan Peralatan


1. Perlu diketahui bahwa jenis kolam
budidaya ikan belut harus dibedakan antara lain:
kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan
(untuk benih belut berukuran 1-2 cm), kolam belut
remaja (untuk belut ukuran 3-5 cm) dan kolam
pemeliharaan belut konsumsi (terbagi menjadi 2
tahapan yang masing-masing dibutuhkan waktu 2
bulan) yaitu untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8
cm sampai menjadi ukuran 15-20 cm dan untuk
pemeliharan belut dengan ukuran 15-20 cm
sampai menjadi ukuran 30-40 cm.
2. Bangunan jenis-jenis kolam belut
secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh
ukuran, kapasitas dan daya tampung belut itu
sendiri.
3. Ukuran kolam induk kapasitasnya 6
ekor/m 2 . Untuk kolam pendederan (ukuran belut
1-2 cm) daya tampungnya 500 ekor/m 2 . Untuk
kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya
tampungnya 250 ekor/m 2 . Dan untuk kolam

Diah Kusuma Pitasari, SP 8


Peluang Usaha Budidaya Belut

belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm)


daya tampungnya 100 ekor/m 2 . Serta kolam belut
konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20cm) daya
tampungnya 50 ekor/m 2 , hingga panjang belut
pemanenan kelak berukuran 3-50 cm.
4. Pembuatan kolam belut dengan bahan
bak dinding tembok/disemen dan dasar bak tidak
perlu diplester.
5. Peralatan lainnya berupa media dasar
kolam, sumber air yang selalu ada, alat
penangkapan yang diperlukan, ember plastik dan
peralatan-peralatan lainnya.
6. Media dasar kolam terdiri dari bahan-
bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi
dan jerami padi. Caranya kolam yang masih
kosong untuk lapisan pertama diberi sekam padi
setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dengan pupuk
kandang setebal 10 cm, lalu diatasnya lagi
ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami
kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan
organik selesai dibuat (tebal seluruhnya sekitar 30
cm), berulah air dialirkan kedalam kolam secara

Diah Kusuma Pitasari, SP 9


Peluang Usaha Budidaya Belut

perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan


organik + air). Dengan demikian media dasar
kolam sudah selesai, tinggal media tersebut
dibiarkan beberapa saat agar sampai menjadi
lumpur sawah. Setelah itu belut-belut diluncurkan
ke dalam kolam. Berbagai macam contoh kolam
pemeliharaan belut tredapat pada Gambar 1 dan
media dasar yang digunakan untuk budidaya belut
terdapat pada Gambar 2.

Diah Kusuma Pitasari, SP 10


Peluang Usaha Budidaya Belut

Gambar 1. Kolam Pemeliharaan Belut

Diah Kusuma Pitasari, SP 11


Peluang Usaha Budidaya Belut

Gambar 2. Media dasar kolam pemeliharaan belut

3.3. Penyiapan Bibit belut

Menyiapkan Bibit belut

1. Anak belut yang sudah siap


dipelihara secara intensif adalah yang
berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4
bulan dalam 2 tahapan dengan masing-
masing tahapannya selama 2 bulan.

Diah Kusuma Pitasari, SP 12


Peluang Usaha Budidaya Belut

2. Bibit bisa diperoleh dari


bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibit
diperoleh dari sarang-sarang bibit yang ada
di alam.
3. Pemilihan bibit bisa diperoleh
dari kolam peternakan atau pemijahan.
Biasanya belut yang dipijahkan adalah
belut betina berukuran ± 30 cm dan belut
jantan berukuran ± 40 cm.
4. Pemijahan dilakukan di kolam
pemijahan dengan kapasitas satu ekor
pejantan dengan dua ekor betina untuk
kolam seluas 1 m 2 . Waktu pemijahan
kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-
telur ikan belut menetas. Dan setelah
menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak
belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam ukuran
ini belut segera diambil untuk ditempatkan
di kolam pendederan calon benih/calon
bibit. Anak belut dengan ukuran
sedemikian tersebut diatas segera
ditempatkan di kolam pendederan calon

Diah Kusuma Pitasari, SP 13


Peluang Usaha Budidaya Belut

bibit selama ± 1 (satu) bulan sampai anak


belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan
ukuran ini anak belut sudah bisa
diperlihara dalam kolam belut untuk
konsumsi selama dua bulan atau empat
bulan.
5. Perlakuan dan Perawatan Bibit
Dari hasil pemijahan anak belut ditampung
di kolam pendederan calon benih selama 1
bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan
dengan secermat mungkin agar tidak
banyak yang hilang. Dengan perairan yang
bersih dan lebih baik lagi apabila di air
yang mengalir.

3.4. Pemeliharaan Pembesaran belut


1, Pemupukan
Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk
membentuk pelumpuran yang subur dan
pupuk kandang juga diperlukan sebagai
salah satu bahan organik utama.
2. Pemberian Pakan

Diah Kusuma Pitasari, SP 14


Peluang Usaha Budidaya Belut

Bila diperlukan bisa diberi makanan


tambahan berupa cacing, kecoa, ulat
besar(belatung) yang diberikan setiap 10
hari sekali.
3. Pemberian Vaksinasi
Pemeliharaan Kolam dan Tambak
Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan
belut adalah menjaga kolam agar tidak ada
gangguan dari luar dan dalam kolam tidak
beracun.

3.5. Hama Dan Penyakit Belut


1. Hama
a. Hama pada belut adalah binatang tingkat
tinggi yang langsung mengganggu
kehidupan belut.
b. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama
yang sering menyerang belut antara lain:
berang-berang, ular, katak, burung,
serangga, musang air dan ikan gabus.
c. Di pekarangan, terutama yang ada di
perkotaan, hama yang sering menyerang

Diah Kusuma Pitasari, SP 15


Peluang Usaha Budidaya Belut

hanya katak dan kucing. Pemeliharaan


belut secara intensif tidak banyak diserang
hama.
2. Penyakit
Penyakit yang umum menyerang adalah
penyakit yang disebabkan oleh organisme
tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan
protozoa yang berukuran kecil.

3.6. Panen Belut


Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu :
1. Berupa benih/bibit yang dijual untuk
diternak/dibudidayakan.
2. Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang
siap dijual untuk konsumsi
(besarnya/panjangnya sesuai dengan
permintaan pasar/konsumen). Cara
Penangkapan belut sama seperti menangkap
ikan lainnya dengan peralatan antara lain:
bubu/posong, jaring/jala bermata lembut,

Diah Kusuma Pitasari, SP 16


Peluang Usaha Budidaya Belut

dengan pancing atau kail dan pengeringan air


kolam sehingga belut tinggal diambil saja.

Diah Kusuma Pitasari, SP 17


Peluang Usaha Budidaya Belut

IV. PASCAPANEN BELUT

Pada pemeliharaan belut secara komersial dan


dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen
perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini agar
belut dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas
yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran
yang luas.

4.1. Analisis Ekonomi Budidaya Belut


1. Analisis Usaha Budidaya belut
Perkiraan analisis budidaya belut selama 3
bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 2010
adalah sebagai berikut:
 Biaya Produksi
 Pembuatan kolam tanah 2 x 3 x 1, 4
HOK @ Rp.150.000,
= Rp. 600.000,-

Diah Kusuma Pitasari, SP 18


Peluang Usaha Budidaya Belut

 Bibit 30 kg (1kg=100 ekor belut) /3000


ekor x @ Rp. 45.000,-/kg = Rp.
1.350.000,-
 Makanan tambahan (daging kelinci 3
ekor) @ Rp.15.000, = Rp. 45.000,-
 Lain-lain Rp. 200.000,-
 Jumlah Biaya Produksi Rp.2.195.000,-
 Pendapatan: 3000 ekor = 300 kg x @ Rp.
25.000,= Rp. 7.500.000,-
 Keuntungan Rp. 5.305.000,-

4.2. Produk Olahan Ikan Belut


a. Dendeng Belut

Diah Kusuma Pitasari, SP 19


Peluang Usaha Budidaya Belut

Cara Memasak Masakan Dendeng Belut


Bahan :

1/2 kg belut
5 siung bawang putih
1 sendok makan ketumbar
1 sendok makan asam jawa
Garam dan gula secukupnya
2 ruas jari kunyit
Minyak untuk menggoreng

Cara Memasak :
1. Belut yang sudahh dibersihkan belah dan
pukul-pukul.
2. Haluskan bumbu, campurkan dengan belutut,
bolak-balik sampai rata.
3. Jemur sampai kering, goreng dengan minyak
sampai matang.

b. Steak Belut

Diah Kusuma Pitasari, SP 20


Peluang Usaha Budidaya Belut

Bahan Membuat Stiek Belut:


500 g belut, haluskan
1 sdm mentega
1 btg daun bawang, iris halus
3 siung bawang putih, haluskan
3 btr bawang merah, haluskan
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
1 sdt garam
1 sdt gula pasir
1 sdt minyak wijen
3 lbr roti tawar tanpa kulit, sobek-sobek dan
rendam dalam 100 ml susu cair
100 g tepung maizena
2 btr telur kocok lepas
100 g tepung tempura
500 ml minyak goring

Cara Membuat Steak Belut:


1. Campur belut, daun bawang, bawang putih,
dan bawang merah, aduk rata. Tambahkan
merica, pala dan garam. Aduk rata.
2. Masukkan kocokan telur, minyak wijen, gula
pasir, dan rendaman roti tawar. Aduk rata.
Tuang adonan ke dalam cetakan datar yang
telah diolesi mentega.
3. Kukus hingga matang. Angkat dan dinginkan.
Potong bentuk panjang dengan ukuran 1,5×10
cm hingga menyerupai stik.

Diah Kusuma Pitasari, SP 21


Peluang Usaha Budidaya Belut

4. Gulingkan ke dalam campuran tepung


maizena, kemudian celupkan ke dalam
kocokan telur, lalu gulingkan di atas tepung
tempura.
5. Panaskan minyak, goreng hingga kuning
keemasan. Angkat dan tiriskan. Sajikan selagi
hangat.
Untuk 4 porsi
Nilai gizi per porsi:
Energi: 384 Kkal
Protein: 16,9 g
Lemak: 30,3 g
Karbohidrat: 10,1 g

c. Balado Belut

Bahan:
1. 500 gram belut ukuran sedang, bersihkan
2. 1 butir jeruk nipis, ambil airnya
3. ½ sdt garam
4. 50 ml air
5. Minyak goreng secukupnya
6. 2 lembar daun salam
7. 3 cm lengkuas

Haluskan:
1. 20 buah cabai merah keriting
2. 5 buah cabai merah besar
3. 5 butir bawang merah
4. 4 siung bawang putih

Diah Kusuma Pitasari, SP 22


Peluang Usaha Budidaya Belut

5. 1 sdt garam
6. ½ sdt gula pasir
7. 1 sdt penyedap rasa jika suka

Cara Membuat Resep Masakan Balado Belut:

1. Potong-potong belut, lumuri dengan air jeruk


nipis dan garam, diamkan selama 10 menit.
2. Panaskan minyak, goreng belut sampai
setengah matang. Angkat, sisihkan.
3. Tumis bumbu yang dihaluskan, daun salam
dan lengkuas. Tambahkan bumbu lainnya
sampai harum.
4. Masukkan belut ke dalam tumisan bumbu,
aduk rata. Masak sampai matang. Angkat.

Untuk 4 Porsi

d. Kripik Belut

Bahan Keripik Belut :

Diah Kusuma Pitasari, SP 23


Peluang Usaha Budidaya Belut

 Belut 500 gram


 Minyak goreng 500 ml

Pencelup :

 Tepung terigu protein rendah 100 gram


 Ketumbar bubuk 1/2 sendok teh
 Jinten Bubuk 1/4 sendok teh
 Garam 1 sendok teh
 Air 100 ml

Cara membuat Keripik Belut :


1. Potong belut dan belah bagian
perutnya. Buang isinya, cuci hingga
tidak berlendir.
2. Pencelup : Campur semua bahan, aduk
rata.
3. Masukkan belut ke dalam adonan
pencelup, goreng hingga kering.
Angkat dan tiriskan.
4. Sajikan dengan saus sambal.

Tips :

 Pilihlah belut yang kecil dengan


diameter 1 cm agar tulang belut bisa
kering.
 Gunakan api kecil saat menggoreng
untuk mendapatkan hasil yang kering
dan warnanya tidak gelap.

Diah Kusuma Pitasari, SP 24


Peluang Usaha Budidaya Belut

 Gunakan minyak bersih agar saat


menggoreng belut tidak berwarna
gelap.
 Bubuhi belut dengan garam agar cepat
tak bernyawa.

Diah Kusuma Pitasari, SP 25


Peluang Usaha Budidaya Belut

V. Prospek Pengembangan Belut

Budidaya ikan belut, baik dalam bentuk


pembenihan maupun pembesaran mempunyai
prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen
akan keberadaan ikan belut semakin meningkat.
Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan
diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan
diminati konsumen.
Pada dasarnya membudidayakan ikan belut
bukan merupakan pekerjaan yang sulit. Sebab, ikan
belut ini tidak memerlukan perlakuan khusus, asal
persyaratan dan kondisi lingkungan kehidupannya
bisa terpenuhi sewajarnya, maka belut dapat
berkembang biak dengan baik. Sekitar tahun 1980-
an dalam forum internasional di Jakarta ikan belut
ini pernah diseminarkan sebagai pemasok gizi yang
paling murah dan paling baik dan para peserta

Diah Kusuma Pitasari, SP 26


Peluang Usaha Budidaya Belut

sepakat, bahwa ikan jenis ini merupakan sumber


protein hewani yang dianjurkan, untuk memasok
kebutuhan protein hewani dari masyarakat golongan
ekonomi kelas bawah. Ikan inipun, pernah
dipromosikan pemasarannya pada Kongres Gizi
Asia III, di Jakarta.
Di negara lain seperti Jepang, Hongkong dan
Prancis, membutuhkan belut dalam jumlah banyak
untuk konsumsi. Umumnya, memperoleh belut dari
hasil tangkapan di alam, karena sampai saat ini
belum banyak pengusaha yang menangani secara
khusus jenis ternak belut, sehingga sangat sulit
memasok untuk kebutuhan ekspor. Belut merupakan
jenis ikan yang dulunya merupakan musuh petani
yang utama, karena belut paling gemar mencaploki
anak-anak ikan yang masih kecil-kecil, dan merusak
pematang-pematang sawah. Belut yang dianggap
hama oleh para petani ini memiliki rasa daging yang
lezat dan gurih untuk dikonsumsi, maka ikan ini
menjadi lauk pauk santapan lezat para petani.
Belut memiliki cita rasa khas yang sudah
akrab dengan lidah orang Indonesia, tidak sedikit

Diah Kusuma Pitasari, SP 27


Peluang Usaha Budidaya Belut

rumah makan, baik itu rumah makan Padang, Sunda,


China, yang menyajikan jenis makanan dari bahan
ikan belut, seperti, dendeng belut, belut asap, sate
belut, goreng belut, pepes belut, bahkan sampai selai
belut. Meskipun harga belut Indonesia relatif lebih
mahal, tetapi ikan belut yang berasal dari Indonesia
lebih banyak dicari, karena kandungan gizinya tinggi
dan jauh lebih lezat.

Diah Kusuma Pitasari, SP 28


Peluang Usaha Budidaya Belut

Diah Kusuma Pitasari, SP 29


Peluang Usaha Budidaya Belut

DAFTAR PUSTAKA

Ronni Hendrik S. 1999. Budidaya Belut. Penerbit


Bhratara, Jakarta
Satwono, B. 1999. Budidaya Belut dan Tidar.
Penerbit Penebar Swadaya (Anggota IKAPI).
Jakarta.
Purwati. 2010. Resep Masakan Dendeng Belut.
http://gudangmasakan.blogspot.com/2010/03
/resep-masakan-dendeng-belut.html. [diakses
tanggal 22 Desember 2010].
Admin. 2009. Aneka RESEP Stiek : STEAK BELUT.
http://www.resepkomplit.com/aneka-resep-
stik-steak-belut.html
Rini.2010. Resep Masakan Balado Belut.
http://resepmasakanmu.com/resep-masakan-
balado-belut.htm
admin. 2010. Resep Camilan – Kripik Belut.
http://resepmasakanindonesia.info/resep-
camilan-keripik-belut/

pakarbisnisonline. 2010. melihat prospek bisnis


budidaya.belut.http://pakarbisnisonline.blogsp

Diah Kusuma Pitasari, SP 30


Peluang Usaha Budidaya Belut

ot.com/2010/07/melihat-prospek-bisnis-
budidaya-belut.html
http://www.litbang.deptan.go.id/special/HPS/dukung
an_tek_perikanan.pdf
http://www.wikipedia.com

Diah Kusuma Pitasari, SP 31

Anda mungkin juga menyukai