Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat dan KaruniaNya, sehingga laporan Kinerja Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Banda Aceh Tahun 2016 ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Laporan Kinerja TKPK Kota Banda Aceh dibuat sesuai dengan aturan
dalam Bab Hubungan Kerja dan Tata Kerja, Peraturan Presiden No. 15 Tahun
2010. Laporan Kinerja TKPK merupakan laporan yang disusun pada semester 1
dalam rangka pelaksanaan koordinasi antara Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dengan TKPK Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Sebagaimana peran dan fungsi TKPK dalam mengatasi tingkat
kemiskinan, perencanaan program dan kegiatan Pemerintah Kota Banda Aceh
yang berbasis pada penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas utama TKPK.
Demikian laporan Kinerja TKPK Kota Banda Aceh Tahun 2016 ini disusun
dengan harapan dapat menjadi bahan acuan seluruh Satuan Kerja Perangkat Kota
(SKPK) dan stakeholders Kota Banda Aceh dalam menjalankan kapasitasnya
sebagai lembaga yang fokus pada penanggulangan kemiskinan.
Visi
BANDA ACEH MODEL KOTA MADANI
Target untuk menekan angka kemiskinan kota Banda Aceh lebih baik
jika dibandingkan dengan target provinsi Aceh dan target nasional.
Pada Tahun 2013, garis kemiskinan Kota Banda Aceh berada pada
kisaran Rp. 493.558,- dan persentase penduduk miskin mencapai 8,03
persen. Berarti ada sekitar 20.018 jiwa penduduk Kota Banda Aceh yang
memiliki pendapatan kurang dari Rp. 493.558,- perbulan atau setara Rp
16.451,- perhari. Menurut data Statistik Kota Banda Aceh Tahun 2014,
pendapatan perkapita rata-rata penduduk Kota Banda Aceh sebesar
Penyusunan Laporan Kinerja TKPK Kota Banda Aceh Tahun 2016 ini
didasarkan pada dasar hukum dan acuan kebijakan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Aturan perundangan Keuangan Negara menjadi dasar bagi analisis
penganggaran percepatan penanggulangan kemiskinan.
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International
Covenant on Economic, Social And Cultural Rights (Kovenan Internasional
Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya).
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
6. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan yang mendelegasikan pembentukan, tugas pokok dan fungsi
TKPK di daerah.
7. Keputusan Presiden No. 10 Tahun 2011 tentang Tim Koordinasi
Peningkatan dan Perluasan Program Pro-Rakyat.
8. Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan sebagai arah implementasi program-program percepatan
penanggulangan kemiskinan.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 42 Tahun 2010 tentang TKPK Provinsi
dan Kabupaten/Kota yang mengatur fungsi TKPK dalam koordinasi dan
pengendalian.
10.Peraturan Walikota Banda Aceh No.37 Tahun 2012 tentang RPJM Kota
Banda Aceh 2012-2017.
11.Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 146 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota
Banda Aceh.
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Sistematika Penulisan
Bab V PENUTUP
KLASIFIKASI
NO INDIKATOR
FAKIR MISKIN
1 2 3 4
1 Pendapatan Rumah Tangga per Kurang dari Rp 450.000 –
bulan Rp 450.000 Rp 900.000
2 Luas lantai tempat tinggal 0 - 4 m2 / orang 5 - 7 m2 / orang
3 Lapangan pekerjaan utama Tidak ada Serabutan/tidak
kepala rumah tangga tetap
4 Sumber air minum Sumur Sumur
5 Frekuensi makan daging Tidak pernah Satu kali
sapi/ayam dalam seminggu
6 Kemampuan membeli pakaian Tidak pernah Satu kali
baru selama 6 (enam) bulan
7 Kemampuan berobat Puskesmas RSU
8 Memiliki tabungan dalam bentuk Aset < Rp 500.000 Aset ≤ Rp 1.000.000
uang atau barang
9 Jenis lantai bangunan Semen kasar Semen halus
10 Jenis dinding bangunan Kayu kualitas Tembok kualitas
rendah rendah
2.1.1 Kemiskinan
Grafik 2. 1
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin
Kota Banda Aceh Tahun 2009 - 2013
Grafik 2. 2
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
di Kota Banda Aceh periode 2009-2014
Dari grafik yang direlease BPS tersebut diatas, Banda Aceh yang
merupakan ibu kota Provinsi Aceh, tingkat pengangguran terbuka pada
tahun 2009 mencapai 9,78 persen. Pada tahun 2010 tingkat pengangguran
terbuka mengalami peningkatan menjadi 11,56 persen. Tingkat
pengangguran ini terus berfluktuatif dari tahun 2009 sampai 2014. Dalam
enam tahun terakhir yaitu pada tahun 2014 TPT kota Banda Aceh
mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu mencapai 10,24 persen dari
jumlah angkatan kerja sebanyak 112.067 orang. Jika dibandingkan dengan
TPT Provinsi Aceh, kondisi pengangguran di Kota Banda Aceh pada tahun
Grafik 2. 3
Posisi Relatif Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kabupaten/Kota
Provinsi Aceh 2014
Grafik 2. 4
Posisi Relatif Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Kabupaten
di Provinsi Aceh 2014
Capaian daerah
No Indikator
(2015)
Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran
1 114
Hidup (Jiwa)
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran
2 3
Hidup (Jiwa)
3 Angka Kematian Balita (AKBA) 3
Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga
4 96.90
Kesehatan Terlatih (%)
5 Jumlah Balita Kurang Gizi (BBLR) 24
Grafik 2. 5
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Banda Aceh, 2011-2015
Grafik 2. 6
Angka Kematian Bayi di Kota Banda Aceh, 2011-2015
Grafik 2.7
Jumlah Kematian Bayi di Kota Banda Aceh menurut Kecamatan, 2015
Kematian balita (Akba) adalah jumlah kematian yang terjadi pada anak
umur 1 sampai 5 tahun. Angka kematian balita di Kota Banda Aceh Tahun
2015 berjumlah 3 balita. Jumlah kematian balita di Kota Banda Aceh 17
orang, yang tertinggi terjadi di UPTD Puskesmas Meuraxa dan terendah di
UPTD Puskesmas Kuta Alam dan Lampulo dimana tidak ada kematian,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Sebagian besar komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru
lahir terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan
tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi
kebidanan (profesional). Data indikator SPM di kota Banda Aceh pada
tahun 2011 - 2015 menunjukkan persentase cakupan persalinan dengan
pertolongan tenaga kesehatan mengalami peningkatan yang cukup berarti
yaitu dari 89,70% pada tahun 2011 dan terus mengalami peningkatan
sampai 96,90% pada tahun 2015.
Pelayanan nifas di kota Banda Aceh juga mengalami peningkatan setiap
tahunnya dari 88,90% pada tahun 2011 dan meningkat lagi sampai 96,89%
pada tahun 2015.
96.9 96.89
94.2 94.11
93.27 93.18
92.03 92.03
89.7
88.9
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015
Linakes KF
Grafik 2. 10
Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
di Kota Banda Aceh Tahun 2015
Kualitas pendidikan di Kota Banda Aceh telah cukup baik, hal ini
dapat dilihat dari tingginya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Kota Banda Aceh dari tahun ke tahun, yang merupakan komposisi dari
peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan dan pendapatan perkapita.
Bahkan, IPM Kota Banda Aceh terus meningkat menjadi 82,47 jauh
melampaui IPM Provinsi Aceh (Tahun 2014 : 68,81) dan Nasional (Tahun
2014 :68,9). Berikut ini adalah IPM Kota Banda Aceh 2011-2014.
Grafik 2. 11
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Banda Aceh 2011-2014*
82.47
81.84
81.3
80.87
Dari sisi fasilitas, sarana pendidikan di Kota Banda Aceh telah cukup
memadai, yakni terdapat sebanyak 225 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
83 sekolah dasar, 31 sekolah menengah pertama, 30 sekolah menengah
atas dan 8 sekolah Menengah Kejuruan pada Tahun 2015.
Posisi relatif angka buta huruf penduduk usia 15 thn ke atas di Kota
Banda Aceh sebesar 0,70% berada di bawah rata-rata angka buta huruf
Nasional (4,88%) dan Provinsi Aceh (2,58%) dapat dilihat pada grafik berikut
Grafik 2. 13
Posisi Relatif Angka Buta Huruf Penduduk Usia 15+ (%) Kabupaten
di Provinsi Aceh 2014
Grafik 2. 14
Posisi Relatif Jarak Sekolah Menengah atas SMA/MA (km) Kabupaten
di Provinsi Aceh
Grafik 2.15
Capaian Indikator melalui Kegiatan Pendidikan Diniyah
Kota Banda Aceh Tahun 2013-2015
Kemampuan Baca
31% Tulis Arab Jawi Siswa
Sekolah Menengah
0%
Tabel 2. 4
Indikator Dimensi Prasarana Dasar di Kota Banda Aceh (persen), 2014
Capaian
No. INDIKATOR
Daerah (2014)
Grafik 2. 16
Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum
di Kota Banda Aceh (persen), 2009-2014
Air Dalam
5.64 88.64 4.23
2012 Kemasan
1.42
Air Isi Ulang
2011 11.08 78.25 8.67
1.10
Leding
2010 23.13 64.17 9.98 2.49
Grafik 2. 17
Rumah Tangga Berdasarkan Fasilitas Tempat Buang Air Besar
di Kota Banda Aceh (persen), 2009-2014
Pada tahun 2014 proporsi rumah tangga dengan akses listrik kota
Banda Aceh sebesar 100% berada di atas rata-rata Nasional (97,01%) dan
di atas propinsi Aceh (97,55%) seperti pada grafik 2.19 di bawah ini
Grafik 2. 19
Posisi Relatif Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%) Kabupaten
di Provinsi Aceh 2014
Grafik 2. 20
Posisi Relatif Proporsi Desa dengan Jaringan Listrik (%) Kabupaten
di Provinsi Aceh 2014
Kota Banda Aceh merupakan ibu kota Provinsi Aceh dengan luas
wilayah yang sangat terbatas, sehingga lahan untuk pertanian sudah tidak
tersedia. Semua kebutuhan pangan untuk Kota Banda Aceh dipasok dari
daerah lain.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat, bahwa harga rata – rata
kebutuhan pokok di Kota Banda Aceh terus mengalami kenaikan harga
terutama saat puasa dan menjelang hari Raya Idul Fitri. Naiknya harga
beras dan bahan kebutuhan pokok ini sangat dipengaruhi oleh laju inflasi di
Kota Banda Aceh. Hal ini disebabkan terjadi permintaan barang yang sangat
tinggi juga terjadi gagal panen dari daerah-daerah sentra produksi pertanian
karena factor bencana alam seperti banjir sehingga berpengaruh terhadap
kelancaran distribusi dan pasokan barang pada pasar-pasar induk di Kota
Banda Aceh. Peningkatan harga beras dan bahan pokok ini bisa
mempersulit situasi penduduk miskin karena semakin banyak pengeluaran
yang dikeluarkan untuk konsumsi sehingga mereka makin sulit keluar dari
kemiskinan.
Catatan :
Desil 1 (Rumah Tangga dengan kondisi kesejahteraan sampai 10% terendah di Indonesia)
Desil 2 (Rumah Tangga dengan kondisi kesejahteraan sampai 11% - 20% terendah di Indonesia)
Desil 3 (Rumah Tangga dengan kondisi kesejahteraan sampai 21% - 30% terendah di Indonesia)
Desil 4 (Rumah Tangga dengan kondisi kesejahteraan sampai 31% - 40% terendah di Indonesia)
Bangunan/
konstruksi
18%
Informasi &
komunikasi
0%
Transportasi dan
pergudangan
11%
Perdagangan
26%
Tabel 2.7
Penduduk Berdasarkan Pendidikan
dengan Kondisi Tingkat Kesejahteraan dari 10%-40% Terendah
di Kota Banda Aceh Tahun 2015
Jumlah
Umur Bersekolah Tidak bersekolah Bersekolah
(orang) (orang) dan Tidak
Bersekolah
7-12 5.042 97 5.139
4. Klaster 4 adalah program dan kegiatan dalam klaster ini berbasis pada upaya
peningkatan dan perluasan program pro rakyat. Kelompok program ini
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
KLUSTER I
1 Beasiswa Miskin 1.170.000.000
- Bantuan beasiswa
kurang mampu tingkat
SD
- Bantuan beasiswa Disdikpora
kurang mampu tingkat koordinasi
SMP dengan DPKAD
- Bantuan beasiswa
kurang mampu tingkat
SMA
2 BOS Pusat untuk SD 17.506.400.000 Disdikpora
BOS Pusat untuk SMP 9.416.000.000 Disdikpora
3,505,500,000
3 Beasiswa Miskin Baitul Mal
- MUQ: 14 org. @ Rp
127.500.000
850.000,-
- Setengah penuh: 400
1.260.000.000
org.@ Rp 300.000,-
a. SD: 1.600 org x Rp
640.000.000
400.000
36
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
37
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
KLASTER II
KLASTER III
Pemberdayaan Usaha
1 Ekonomi Masyarakat 3,000,000,000 BPM
(PUEM)
Pelatihan dan
2 Pendampingan bagi 90.000.000 PP & KB
Kelompok UPPKS
3 Kelompok Prima Madanii 352.000.000 PP & KB
Bantuan Modal Usaha
4 800.000.000 Baitul Mal
Kecil
5 Pelatihan Ketrampilan 330.400.000 Baitul Mal
6 Program Pengembangan
dan kewirausahaan dan
3.848.103.200 Disperindagkop
keunggulan kompetitif
UKM
- Pelatihan
0 Disperindagkop
kewirausahaan
38
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
- Bantuan Modal berupa
3.786.920.000
barang kepada UKM
- Pelatihan manajemen
pengelolaan 61.183.200 Disperindagkop
koperasi/KUD
Program pengembangan
7 3.549.065.500 Disperindagkop
industri kecil dan menengah
- Fasilitas bagi industri
kecil dan menengah
44.365.500 Disperindagkop
terhadap pemamfaatan
sumber daya
- Bantuan Modal berupa
3.113.500.000 Disperindagkop
barang kepada IKM
- Pembinaan industri
kecil dan menenganh
dalam memperkuat 0 Disperindagkop
jaringan claster
industri
- Promosi hasil industri 391.200.000 Disperindagkop
Program peningkatan
8 Ketahanan Pangan 335.100.000 DKPP
Pertanian/perkebunan
- Pengadaan benih
tanaman,bibit
jahe,cabe,tomat,
32.150.000 DKPP
selada,sawi,terong,jagu
ng dan bayam.
kangkung
39
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
- Pengadaan keranjang
22.200.000 DKPP
bamboo, pot plastik
- Pengadaan polybag 2.064.000 DKPP
- Pengadaan pupuk NPK 630.000 DKPP
- Pupuk Kandang dan
42.556.000 DKPP
Kompos
- Pengadaan bibit pohon
Mangga di Keamatan
72.000.000 DKPP
Jaya Baru dan Banda
Raya
- Pengadaan benih padi
kecamatan Ulee
28.500.000 DKPP
Kareng, Syiah Kuala ,
Lueng Bata, Banda Raya
- Pengadaan alat dan
bahan pertanian untuk
kelompok tani Gp.
135,000,000 DKPP
Lhong Raya, Punge
Blang Cut, Ilie, Cot
Langkeuweuh
Program Pengembangan
9 580.000.000 DKPP
Perikanan Tangkap (DAK)
- 'Pengadaan Freezer,
380,000,000 DKPP
Cool Box, Ice Cruiser
- Pembangunan balai
pertemuan nelayan 0 DKPP
kec.meuraxa
- Pembangunan 200,000,000 DKPP
40
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
dermaga tambat boat
kec.meuraxa
Program Peningkatan
10 Penerapan Teknologi 832.500.000 DKPP
Pertanian/perkebunan
- Pengadaan Sumur Bor
Kec.Banda Raya, kec.
540,000,000 DKPP
Ulee Kareng, kec.
Syiah Kuala
- Pembangunan lantai
jemur gp.ceurih,Ilie, 292,500,000 DKPP
Mibo
Program Peningkatan
11 1.689.500.000 DKPP
Produksi Hasil Peternakan
- Pengadaan sapi 190,000,000 DKPP
- Pengadaan Ternak
35,000,000 DKPP
Bebek
- Pengadaan Ternak
217,000,000 DKPP
Kambing
- Pengadaan Ternak
310,000,000 DKPP
Kambing PE,
- Pengadaan Penetas
Telur Dan
peralatannya,
30,000,000 DKPP
Kelompok Bersama,
Gp. Lampulo, Kec.
Kuta Alam
- Pengadaan Sapi Lokal
400,000,000 DKPP
jantan dan betina
41
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
- Pengadaan sapi
penggemukan, sapi
Jantan Penggemukan 448,500,000 DKPP
dan sapi jantan lokal
penggemukan
- Pengadaan Domba
Untuk Kelompok
24.000.000 DKPP
Ternak Seujahtera, Gp
Deah Raya
- Pengadaan Kambing
Penggemukan Untuk
Kelompok Blang
35,000,000 DKPP
Bereundeng, Gp. Ateuk
Jawo, Kec.
Baiturrahman
Program Pengembangan
12 2.525.547.300 DKPP
Budidaya Perikanan
- Pengadaan Bibit Ikan
Kue untuk Kelompok
Suah Tabina Gampong 24.999.800 DKPP
Tibang Kecamatan
Syiah Kuala
- 'Pengadaan Bibit Udang
Lobster untuk Kelompok
24.932.000 DKPP
Cahaya Bahari Gampong
Ulele Kecamatan Meuraxa
- Pengadaan Bibit Ikan
52,087,500 DKPP
Bandeng
- Pengadaan Pakan Ikan 358,422,000 DKPP
42
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
Bandeng, pakan ikan lele
dan pakan ikan lele
dumbo
- Pengadaan Keramba
97.000.000 DKPP
Jaring Apung
- Pengadaan Bibit Ikan
Lele dan bibit ikan lele 520,401,000 DKPP
Dumbo
- Rehab Tambak untuk
Kelompok Makmu
Bersama Gampong 40,000,000 DKPP
Lamdingin Kecamatan
Kuta Alam
- Pengadaan Jaring
48,000,000 DKPP
Insang
- Bantuan Sarana
Produksi Kepada
Pembudidaya Ikan
Kelompok Babah Alue 25,000,000 DKPP
Gampong Jeulingke
Kecamatan Syiah
Kuala
- Pengadaan Bibit
38,774,000 DKPP
Udang
- Pengadaan Pakan
81,186,000 DKPP
Udang
- Pengadaan Armada
415,000,000 DKPP
Penangkapan Ikan
- Pengadaan CoolBox, 247,500,000 DKPP
43
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
pengadaan freezer dan
pengadaan genset
- Pengadaan Rumpon
untuk Kelompok Nelayan
Tuna dan kelompok 200,000,000 DKPP
Kakap Gampong Lampulo
Kecamatan Kuta Alam
- Pengadaan Peralatan 140,000,000
dan Perlengkapan
DKPP
untuk Kelompok
Usaha Tambak Udang
- Pengadaan Kincir Air 75,000,000
DKPP
dan pintu air tambak
- Pengadaan Komputer 15,000,000
untuk Kelompok Hukum
Adat Laut Kuala Cangkoi DKPP
Gampong Ulee Lheu
Kecamatan Meuraxa
- Pengadaan Mesin Boat, 170,000,000
pengadaan boat dan DKPP
rehap boat
- Pembuatan Kolam Ikan 100,000,000
untuk Kelompok Bijeh
DKPP
Jeut Gampong Lamdom
Kecamatan Lueng Bata
- Pengadaan Mesin Pompa 15,000,000
Air untuk Kelompok
DKPP
Usaha Tambak Gampong
Alue Naga Kecamatan
44
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
Syiah Kuala
- Pengadaan Jala Ikan 30,000,000
untuk Kecamatan Syiah DKPP
Kuala dan Ulee Kareng
- Pengadaan Bibit Kepiting 29,995,000
untuk Kelompok "Endot
Soka" Gampong Lamjabat
Kecamatan Meuraxa
Jumlah 16.359.816.000 1.130.400.000 442.000.000
TOTAL KLASTER III 18.154.966.900
KLASTER IV
1 Program Pegembangan
90.000.000 3.000.000.000 PU
Perumahan
- Pembangunan sarana
dan prasarana rumah 3.000.000.000 PU
sehat sederhana
- Pembangunan Rumah
Sehat Sederhana Banda
90.000.000 PU
Aceh Gp.Ceurih Kec.
Ulee Kareng
2 Rumah Dhuafa 3.615.000.000
- Pembangunan rumah
2.805.000.000 Baitul Mal
Dhuafa
- Renovasi Rumah Dhuafa 810.000.000 Baitul Mal
3 Pemberdayaan Fakir Miskin,
370.714.500 Dinsosnaker
KAT dan PMKS lainnya
45
SUMBER DANA
PROGRAM/KEGIATAN/ SKPD
NO TAHUN ANGGARAN 2016 (Rp)
RINCIAN KEGIATAN
APBK APBK/ZIS APBA APBN CSR
- Pelatihan Ketrampilan
berusaha bagi 47.222.000 Dinsosnaker
keluarga miskin
- Pengadaan sarana dan
prasrana pendukung
323.492.500 Dinsosnaker
usaha bagi keluarga
miskin
Program Peningkatan
4 Kualitas dan Produktivitas 425.356.100 Dinsosnaker
Tenaga Kerja
- Pendidikan dan Pelatihan
425.356.100
Ketrampilan bagi Dinsosnaker
Pencari Kerja
Jumlah 886.070.600 3.615.000.000 3.000.000.000
46
Tabel 3. 2
Grafik 3. 1
Persentase Sumber Dana Penanggulangan Kemiskinan
Kota Banda Aceh Tahun 2016
CSR, 0.25
APBK, 39.64
APBK
APBA
APBN, 58.49
APBN
CSR
APBA, 1.61
47
BAB IV. KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
48
BAB V. PENUTUP
49