Pendahuluan
Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.) adalah
organ utama pada sistem pernapasan pada manusia (respirasi) dan berhubungan dengan
sistem peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar
oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”. Pada
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
(gelembung hawa, alveoli, atau alveolus). Pada gelembung inilah terjadi pertukaran udara di
dalam darah, O2masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Gelembung alveoli
ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2.
dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga
keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi
Tinjauan Pustaka
Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.) adalah
organ utama pada sistem pernapasan pada manusia (respirasi) dan berhubungan dengan
sistem peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar
oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”. Pada
1. Anatomi Paru-Paru
tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat
paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-
masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta
struktur-struktur lain di dalam rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru disebut
pleura. Paru-paru terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh
1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung
membungkus paru.
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan
normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan
juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura,
menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga gelambir
(lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah (lobus medius), dan gelambir
bawah (lobus inferior). Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas
(lobus superior) dan gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan
yang lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima
buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan
mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen
pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih
terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus satu dengan
yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf,
dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini
bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
(gelembung hawa, alveoli, atau alveolus). Pada gelembung inilah terjadi pertukaran udara di
dalam darah, O2masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Gelembung alveoli
ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2.
Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700juta buah. Ukurannya bervariasi,
tergantung lokasi anatomisnya, semakin negatif tekanan intrapleura di apeks, ukuran alveolus
akan semakin besar. Ada dua tipe sel epitel alveolus. Tipe I berukuran besar, datar dan
berbentuk skuamosa, bertanggungjawab untuk pertukaran udara. Sedangkan tipe II, yaitu
pneumosit granular, tidak ikut serta dalam pertukaran udara. Sel-sel tipe II inilah yang
2. Fungsi Paru-Paru
dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga
keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi
dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem
ekskresi, fungsi paru-paru adalah untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-paru adalah untuk proses pertukaran oksigen dan
karbondioksida di dalam darah. Dalam sistem peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.
Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil
metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air
3. Fisiologi Paru-Paru
Fungsi paru-paru adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada
pernapasan melalui paru-paru, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut. Pada waktu
bernapas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkhial ke alveoli, dan dapat erat dengan
darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya satu lapisan membran , yaitu membran alveoli-
kapiler, memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh
hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini, dipompa di dalam arteri ke
semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan
pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen. Di dalam paru-paru, karbon
dioksida adalah salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler
dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkhial dan trakhea, dinapaskan
Oksigen dalam tubuh dapat diatur menurut keperluan. Manusia sangat membutuhkan
oksigen dalam hidupnya, kalau tidak mendapatkan oksigen selama 4 menit akan
mengakibatkan kerusakan pada otak yang tak dapat diperbaiki dan bias menimbulkan
kematian. Kalau penyediaan oksigen berkurang akan menimbulkan kacau pikiran dan anoksia
serebralis, misalnya orang bekerja pada ruangan yang sempit, tertutup, ruang kapal, ketel uap,
dll. bila oksigen tidak mencukupi maka warna darah merahnya hilang berganti menjadi
hemoglobin dalam eritrosit untuk dipertukarkan ke dalam sel. Peristiwa pertukaran udara
pernapasan dari darah menuju sel disebut pernapasan internal. Aktivitas inspirasi dan
ekspirasi pada saat bernapas selain melibatkan alat-alat pernapasan juga melibatkan beberapa
otot yang ada pada tulang rusuk dan otot diafragma (selaput pembatas rongga dada dengan
rongga perut). Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga
dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada
lebih besar maka udara akan keluar. Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam
pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Sebagian udara yang dihirup oleh seseorang tidak pernah sampai pada daerah
pertukaran gas, tetapi tetap berada dalam saluran napas di mana pada tempat ini tidak terjadi
pertukaran gas, seperti pada hidung, faring dan trakea. Udara ini disebut udara ruang rugi,
sebab tidak berguna dalam proses pertukaran gas. Pada waktu ekspirasi, yang pertama kali
dikeluarkan adalah udara ruang rugi, sebelum udara di alveoli sampai ke udara luar. Oleh
karena itu, ruang rugi merupakan kerugian dari gas ekspirasi paru-paru. Ruang rugi
dibedakan lagi menjadi ruang rugi anatomik dan ruang rugi fisiologik. Ruang rugi anatomik
meliputi volume seluruh ruang sistem pernapasan selain alveoli dan daerah pertukaran gas
lain yang berkaitan erat. Kadang-kadang, sebagian alveoli sendiri tidak berungsi atau hanya
sebagian berfungsi karena tidak adanya atau buruknya aliran darah yang melewati kapiler
paru-paru yang berdekatan. Oleh karena itu, dari segi fungsional, alveoli ini harus juga
dianggap sebagai ruang rugi dan disebut sebagai ruang rugi fisiologis.
Pada pernapasan dada, otot yang berperan penting adalah otot antar tulang rusuk.
Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang berperan
dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan
a. Inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
mengembang akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
b. Ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Rongga
dada yang mengecil menyebabkan volume paru-paru juga mengecil sehingga tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar. Hal tersebut menyebabkan
Pada saat pengambilan udara (inspirasi) tahap-tahap yang terjadi dan dapat dirasakan
adalah diafragma berkontraksi sehingga diafragma menjadi datar dan otot antartulang rusuk
sebelah luar juga berkontraksi yang diikuti dengan terangkatnya tulang rusuk yang
menyebabkan rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini menyebabkan tekanan
bahkan lebih kecil dari udara luar sehingga udara dapat masuk secara berurutan ke lubang
hidung - rongga hidung > faring > trakea (melaui glottis) > bronkus (kanan-kiri) >
b. Ekspirasi
Pada saat pengeluaran udara (ekspirasi) tahap-tahap yang dapat dirasakan adalah
diafragma relaksasi sehingga kembali ke posisis semula dan otot antarrusuk dalam kontraksi
menyebabkan tulang rusuk kembali ke posisi semula sehingga rongga dada mengecil. Rongga
dada mengecil sehingga menyebabkan tekanan di dalam rongga dada meningkat yang
membesaranya tekanan di dalam paru-paru sehingga udara akan mengalir keluar dari alveolus
melalui bronkiolus > bronkus > trakea glotis > faring > rongga hidung > lubang hidung.
4. Bagian-Bagian Paru-Paru
Indonesia.
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa paru-paru
terdiri dari:
1. Trakea
2. Bronkus
3. Rongga pleura
4. Paru-paru kanan
5. Paru-paru kiri
6. Tulang rusuk
7. Otot intercosta
8. Diafragma
Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian penting paru-paru:
1. Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara
yang dihirup dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.
dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.
kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan
4. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta
pada paru-paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain
melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian
diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi
mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma,
otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari
sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri
dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru. Jika
Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam saluran paru-
paru.
Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan
cara difusi. Kapiler-kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari
Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.
Udara yang diserap melalui alveolus akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya
dialirkan kevena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Oksigen diikat oleh hemoglobin
dalam sel-sel darah merah (eritrosit). Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung,
lalu diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria
alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tripospat).
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui
hidung kembali. Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus
dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi. Pengeluaran napas disebabkan
karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan
tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara
2. melewati nasofaring
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus
(jamak: alveoli)
6. Kapasitas Paru-Paru
Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan yang dapat
Udara tidal, yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat pernapasan biasa.
Udara komplementer, yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa.
Udara suplementer, yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah melakukan
sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara komplementer, dan udara
suplementer. Jadi besarnya volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter.
Udara residu, yaitu udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah melakukan
Volume total paru-paru (total lung volume), yaitu seluruh udara yang dapat ditampung
oleh paru-paru.
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4.500 cc. Udara
Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas
mencapai 3.500 cc, yang 1.000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi
senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital setiap
orang berbeda-beda. Kapasitas vital dapat kalian rasakan saat kalian menghirup napas
dapat dilakukan dengan alat spirometer. Spirometer merupakan alat pengukur kapasitas paru-
paru seseorang. Spirometer yang konvensional terbuat seperti tangki yang memiliki selang.
Seseorang yang ingin mengetahui kapasitas paru-parunya dapat menghembuskan napas pada
selang. Pada alat yang lebih modern, spirometer telah dihubungkan dengan komputer.
Dalam keadaan normal, kegiatan inspirasi dan ekspirasi dalam bernapas hanya
menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal ± 500 cc).Kapasitas
tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam
keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi menggunakan sekitar 1.500 cc udara
pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1.500 cc). Dengan
demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki volume antara 500 cc
hingga sekitar 3.500 cc. Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas,
Sistem Pertahanan
tubuh pada umumnya, maka paru-paru mempunyai pertahanan seluler dan humoral. Beberapa
1. Filtrasi udara
akan tetapi dapat pula di keluarkan bersama sekresi. Universitas Sumatera Utara
2. Mukosilia
Baik mucus maupun partikel yang terbungkus di dalam mucus akan digerakkan oleh
silia keluar menuju laring. Keberhasilan dalam mengeluarkan mucus ini tergantung pada
kekentalan mucus, luas permukaan bronkus dan aktivitas silia yang mungkin terganggu oleh
3. Sekresi Humoral
Lokal zat-zat yang melapisi permukaan bronkus antara lain, terdiri dari : - Lisozim,
dimana dapat melisis bakteri - Laktoferon, suatu zat yang dapat mengikat ferrum dan bersifat
dalam membunuh virus. - Ig A yang dikeluarkan oleh sel plasma berperan dalam mencegah
terjadinya infeksi virus. Kekurangan Ig A akan memudahkan terjadinya infeksi paru yang
berulang.
4. Fagositosis
fagositer. Untuk proses ini diperlukan opsonim dan komplemen. Faktor yang
- Gerakan mukosiliar.
- Reaksi sel.
- Berbagai faktor bahan-bahan kimia yang menurunkan daya tahan paru, seperti
Sistem Pernafasan
1. Pengertian Pernafasan Pernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang
mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan
mengadakan pembakaran.
b. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran, kemudian dibawa
oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh).
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di
alveolus paru-paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran udara
timbal balik (pernafasan), dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah
kapiler dinding alveoli. Hal yang sama juga berlaku untuk gas dan uap yang terhirup paru-
paru merupakan jalur masuk terpenting dari bahan-bahan berbahaya lewat udara pada
paparan kerja.
Proses sistem pernafasan atau sistem respirasi berlangsung dengan beberapa tahap
yaitu :
2. Pertukaran gas dalam alveoli dan darah atau disebut pernapasan luar.
4. Pertukaran gas antara darah dengan sel-sel jaringan atau disebut pernapasan dalam.
pernapasan seluler.
Inspirasi adalah proses yang aktif, proses ini terjadi bila tekanan intra pulmonal
(intra alveol) lebih rendah dari tekanan udara luar. Pada tekanan biasa, tekanan ini
berkisar antara -1 mmHg sampai dengan -3 mmHg. Pada inspirasi dalam tekanan intra
alveoli dapat mencapai -30 mmHg. Menurunnya tekanan intra pulmonal pada waktu
inspirasi. Ekspirasi adalah proses yang pasif, proses ini berlangsung bila tekanan intra
pulmonal lebih tinggi dari pada tekanan udara luar sehingga udara bergerak keluar
paru. Meningkatnya tekanan di dalam rongga paru terjadi bila volume rongga paru
mengecil akibat proses penguncupan yang disebabkan oleh daya elastis jaringan paru.
Universitas Sumatera Utara Penguncupan paru terjadi bila otot-otot inspirasi mulai
relaksasi. Pada proses ekspirasi biasa tekanan intra alveoli berkisar antara + 1 mmHg
Bahan yang dapat mengganggu sistem pernapasan adalah bahan yang mudah
menguap dan terhirup saat kita bernafas. Tubuh memiliki mekanisme pertahanan
untuk mencegah masuknya lebih dalam bahan yang dapat mengganggu sistem
pernapasan, akan tetapi bila berlangsung cukup lama maka sistem tersebut tidak dapat
Debu, aerosol dan gas iritan kuat menyebabkan refleks batuk atau spasme laring
menyebabkan bronchitis kronik, edema paru atau pneumonitis. Para pekerja menjadi
toleran terhadap paparan iritan berkadar rendah dengan meningkatkan sekresi mucus,
suatu mekanisme yang khas pada bronchitis dan juga terlihat pada perokok tembakau.
BAB III
Kesimpulan
tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat
paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram.
dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain
melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian