Anda di halaman 1dari 17

BAB I

Pendahuluan

Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.) adalah

organ utama pada sistem pernapasan pada manusia (respirasi) dan berhubungan dengan

sistem peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar

oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”. Pada

umumnya paru-paru terdapat pada hewan mamalia termasuk juga manusia.

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung

(gelembung hawa, alveoli, atau alveolus). Pada gelembung inilah terjadi pertukaran udara di

dalam darah, O2masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Gelembung alveoli

ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2.

Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700juta buah.

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak

dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga

keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi

dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.


BAB II

Tinjauan Pustaka

Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.) adalah

organ utama pada sistem pernapasan pada manusia (respirasi) dan berhubungan dengan

sistem peredaran darah (sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar

oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”. Pada

umumnya paru-paru terdapat pada hewan mamalia termasuk juga manusia.

1. Anatomi Paru-Paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur

tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat

paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-

masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta

struktur-struktur lain di dalam rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru disebut

pleura. Paru-paru terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh

selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:

1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung

membungkus paru.

2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.

Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan

normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan

juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura,

menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.

Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga gelambir

(lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah (lobus medius), dan gelambir

bawah (lobus inferior). Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas
(lobus superior) dan gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan

yang lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima

buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan

mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen

pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih

terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus satu dengan

yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf,

dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini

bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada

alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung

(gelembung hawa, alveoli, atau alveolus). Pada gelembung inilah terjadi pertukaran udara di

dalam darah, O2masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Gelembung alveoli

ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2.

Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700juta buah. Ukurannya bervariasi,

tergantung lokasi anatomisnya, semakin negatif tekanan intrapleura di apeks, ukuran alveolus

akan semakin besar. Ada dua tipe sel epitel alveolus. Tipe I berukuran besar, datar dan

berbentuk skuamosa, bertanggungjawab untuk pertukaran udara. Sedangkan tipe II, yaitu

pneumosit granular, tidak ikut serta dalam pertukaran udara. Sel-sel tipe II inilah yang

memproduksi surfaktan, yang melapisi alveolus dan mencegah kolapnya alveolus.

2. Fungsi Paru-Paru

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak

dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga

keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi

dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem
ekskresi, fungsi paru-paru adalah untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air.

Dalam sistem pernapasan, fungsi paru-paru adalah untuk proses pertukaran oksigen dan

karbondioksida di dalam darah. Dalam sistem peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk

membuang karbondioksida di dalam darah dan menggantinya dengan oksigen.

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.

Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil

metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air

dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

3. Fisiologi Paru-Paru

Fungsi paru-paru adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada

pernapasan melalui paru-paru, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut. Pada waktu

bernapas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkhial ke alveoli, dan dapat erat dengan

darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya satu lapisan membran , yaitu membran alveoli-

kapiler, memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh

hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini, dipompa di dalam arteri ke

semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan

pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen. Di dalam paru-paru, karbon

dioksida adalah salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler

dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkhial dan trakhea, dinapaskan

keluar melalui hidung dan mulut.

Oksigen dalam tubuh dapat diatur menurut keperluan. Manusia sangat membutuhkan

oksigen dalam hidupnya, kalau tidak mendapatkan oksigen selama 4 menit akan

mengakibatkan kerusakan pada otak yang tak dapat diperbaiki dan bias menimbulkan

kematian. Kalau penyediaan oksigen berkurang akan menimbulkan kacau pikiran dan anoksia

serebralis, misalnya orang bekerja pada ruangan yang sempit, tertutup, ruang kapal, ketel uap,
dll. bila oksigen tidak mencukupi maka warna darah merahnya hilang berganti menjadi

kebiru-biruan misalnya di bibir, telinga, lengan, dan kaki (sianosis).

Pengambilan udara pernapasan dikenal dengan inspirasi dan pengeluaran udara

pernapasan disebut dengan ekspirasi. Mekanisme pertukaran udara pernapasan berlangsung

di alveolus disebut pernapasan eksternal. Udara pernapasan selanjutnya diangkut oleh

hemoglobin dalam eritrosit untuk dipertukarkan ke dalam sel. Peristiwa pertukaran udara

pernapasan dari darah menuju sel disebut pernapasan internal. Aktivitas inspirasi dan

ekspirasi pada saat bernapas selain melibatkan alat-alat pernapasan juga melibatkan beberapa

otot yang ada pada tulang rusuk dan otot diafragma (selaput pembatas rongga dada dengan

rongga perut). Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan

udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga

dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada

lebih besar maka udara akan keluar. Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam

pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme

pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.

Sebagian udara yang dihirup oleh seseorang tidak pernah sampai pada daerah

pertukaran gas, tetapi tetap berada dalam saluran napas di mana pada tempat ini tidak terjadi

pertukaran gas, seperti pada hidung, faring dan trakea. Udara ini disebut udara ruang rugi,

sebab tidak berguna dalam proses pertukaran gas. Pada waktu ekspirasi, yang pertama kali

dikeluarkan adalah udara ruang rugi, sebelum udara di alveoli sampai ke udara luar. Oleh

karena itu, ruang rugi merupakan kerugian dari gas ekspirasi paru-paru. Ruang rugi

dibedakan lagi menjadi ruang rugi anatomik dan ruang rugi fisiologik. Ruang rugi anatomik

meliputi volume seluruh ruang sistem pernapasan selain alveoli dan daerah pertukaran gas

lain yang berkaitan erat. Kadang-kadang, sebagian alveoli sendiri tidak berungsi atau hanya
sebagian berfungsi karena tidak adanya atau buruknya aliran darah yang melewati kapiler

paru-paru yang berdekatan. Oleh karena itu, dari segi fungsional, alveoli ini harus juga

dianggap sebagai ruang rugi dan disebut sebagai ruang rugi fisiologis.

3.1. Pernapasan Dada

Pada pernapasan dada, otot yang berperan penting adalah otot antar tulang rusuk.

Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang berperan

dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan

atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula.

a. Inspirasi

Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada

mengembang. Pengembangan rongga dada menyebabkan volume paru-paru juga

mengembang akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di

luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

b. Ekspirasi

Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi

semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Rongga

dada yang mengecil menyebabkan volume paru-paru juga mengecil sehingga tekanan di

dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar. Hal tersebut menyebabkan

udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

3.2. Pernapasan Perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas

otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada


a. Inspirasi

Pada saat pengambilan udara (inspirasi) tahap-tahap yang terjadi dan dapat dirasakan

adalah diafragma berkontraksi sehingga diafragma menjadi datar dan otot antartulang rusuk

sebelah luar juga berkontraksi yang diikuti dengan terangkatnya tulang rusuk yang

menyebabkan rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini menyebabkan tekanan

di dalam rongga dada mengecil sehingga memungkinkan paru-paru dapat mengembang.

Mengembangnya paru-paru memungkinkan tekanan di dalam ruang paru-paru mengecil

bahkan lebih kecil dari udara luar sehingga udara dapat masuk secara berurutan ke lubang

hidung - rongga hidung > faring > trakea (melaui glottis) > bronkus (kanan-kiri) >

bercabang 22× (bronkiolus-bronkiolus) alveolus (kantong-kantong kecil).

b. Ekspirasi

Pada saat pengeluaran udara (ekspirasi) tahap-tahap yang dapat dirasakan adalah

diafragma relaksasi sehingga kembali ke posisis semula dan otot antarrusuk dalam kontraksi

menyebabkan tulang rusuk kembali ke posisi semula sehingga rongga dada mengecil. Rongga

dada mengecil sehingga menyebabkan tekanan di dalam rongga dada meningkat yang

mengakibatkan ruang paru-paru mengecil.Mengecilnya ruang paru-paru menyebabkan

membesaranya tekanan di dalam paru-paru sehingga udara akan mengalir keluar dari alveolus

melalui bronkiolus > bronkus > trakea glotis > faring > rongga hidung > lubang hidung.

4. Bagian-Bagian Paru-Paru

Berikut adalah bagian-bagian paru-paru. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa

Indonesia.
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa paru-paru

terdiri dari:

1. Trakea

2. Bronkus

3. Rongga pleura

4. Paru-paru kanan

5. Paru-paru kiri

6. Tulang rusuk

7. Otot intercosta

8. Diafragma
Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian penting paru-paru:

1. Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara

yang dihirup dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.

2. Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri

dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.

3. Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung

kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan

membawa oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.

4. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta

pada paru-paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi

karbondioksida yang diambil dari dalam darah.

5. Proses Pernapasan di Dalam Paru-Paru

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea

> bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu

menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain

melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian

dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan

diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi

mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma,

otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut

pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi

berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran

pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-

pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari

sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri

dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru. Jika

Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam saluran paru-

paru.

Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan

cara difusi. Kapiler-kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari

Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.

Udara yang diserap melalui alveolus akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya

dialirkan kevena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Oksigen diikat oleh hemoglobin

dalam sel-sel darah merah (eritrosit). Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung,

lalu diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria

alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tripospat).

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui

hidung kembali. Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus

dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi. Pengeluaran napas disebabkan

karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan

berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk


turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga

tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara

dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:

1. Udara masuk melalui lubang hidung

2. melewati nasofaring

3. melewati oral farink

4. melewati glotis

5. masuk ke trakea

6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus

7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus

8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus

(jamak: alveoli)

6. Kapasitas Paru-Paru

Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan yang dapat

diuraikan sebagai berikut.

 Udara tidal, yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat pernapasan biasa.

Jumlah volume udaranya sebesar 500 mL.

 Udara komplementer, yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi biasa.

Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.

 Udara suplementer, yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah melakukan

ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.


 Kapasitas vital paru-paru, yaitu kemampuan paru-paru untuk melakukan respirasi

sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara komplementer, dan udara

suplementer. Jadi besarnya volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter.

Kapasitas vital = V tidal + V cadangan inspirasi + V cadangan ekspirasi.

 Udara residu, yaitu udara yang masih terdapat di dalam paru-paru setelah melakukan

respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih 500 mL.

 Volume total paru-paru (total lung volume), yaitu seluruh udara yang dapat ditampung

oleh paru-paru.

V total paru-paru = V sisa + Kapasitas Vital

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4.500 cc. Udara

ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.

Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas

mencapai 3.500 cc, yang 1.000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi

senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital setiap

orang berbeda-beda. Kapasitas vital dapat kalian rasakan saat kalian menghirup napas

sedalam mungkin dan kemudian menghembuskanya sekuat mungkin. Cara mengukurnya

dapat dilakukan dengan alat spirometer. Spirometer merupakan alat pengukur kapasitas paru-

paru seseorang. Spirometer yang konvensional terbuat seperti tangki yang memiliki selang.

Seseorang yang ingin mengetahui kapasitas paru-parunya dapat menghembuskan napas pada

selang. Pada alat yang lebih modern, spirometer telah dihubungkan dengan komputer.

Dalam keadaan normal, kegiatan inspirasi dan ekspirasi dalam bernapas hanya

menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal ± 500 cc).Kapasitas

tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam

keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi menggunakan sekitar 1.500 cc udara
pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1.500 cc). Dengan

demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki volume antara 500 cc

hingga sekitar 3.500 cc. Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas,

serta kondisi kesehatan.

Sistem Pertahanan

Paru Paru-paru mempunyai pertahanan khusus dalam mengatasi berbagai kemungkinan

terjadinya kontak dengan aerogen dalam mempertahankan tubuh. Sebagaimana mekanisme

tubuh pada umumnya, maka paru-paru mempunyai pertahanan seluler dan humoral. Beberapa

mekanisme pertahanan tubuh yang penting pada paru-paru dibagi atas:

1. Filtrasi udara

Partikel debu yang masuk melalui organ hidung akan :

- Yang berdiameter 5-7 µ akan tertahan di orofaring.

- Yang berdiameter 0,5-5 µ akan masuk sampai ke paru-paru

- Yang berdiameter 0,5 µ dapat masuk sampai ke alveoli,

akan tetapi dapat pula di keluarkan bersama sekresi. Universitas Sumatera Utara

2. Mukosilia

Baik mucus maupun partikel yang terbungkus di dalam mucus akan digerakkan oleh

silia keluar menuju laring. Keberhasilan dalam mengeluarkan mucus ini tergantung pada

kekentalan mucus, luas permukaan bronkus dan aktivitas silia yang mungkin terganggu oleh

iritasi, baik oleh asap rokok, hipoksemia maupun hiperkapnia.

3. Sekresi Humoral
Lokal zat-zat yang melapisi permukaan bronkus antara lain, terdiri dari : - Lisozim,

dimana dapat melisis bakteri - Laktoferon, suatu zat yang dapat mengikat ferrum dan bersifat

bakteriostatik - Interferon, protein dengan berat molekul rendah mempunyai kemampuan

dalam membunuh virus. - Ig A yang dikeluarkan oleh sel plasma berperan dalam mencegah

terjadinya infeksi virus. Kekurangan Ig A akan memudahkan terjadinya infeksi paru yang

berulang.

4. Fagositosis

Sel fagositosis yang berperan dalam memfagositkan mikroorganisme dan kemudian

menghancurkannya. Makrofag yang mungkin sebagai derivate monosit berperan sebagai

fagositer. Untuk proses ini diperlukan opsonim dan komplemen. Faktor yang

mempengaruhi pembersihan mikroba di dalam alveoli adalah :

- Gerakan mukosiliar.

- Faktor humoral lokal.

- Reaksi sel.

- Virulensi dari kuman yang masuk.

- Reaksi imunologis yang terjadi.

- Berbagai faktor bahan-bahan kimia yang menurunkan daya tahan paru, seperti

alkohol, stress, udara dingin, kortekosteroid, dan sitostatik.

Sistem Pernafasan

1. Pengertian Pernafasan Pernafasan atau ekspirasi adalah menghirup udara dari luar yang

mengandung O2 (oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak

mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan

ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.

2. Fungsi Pernafasan Fungsi pernafasan adalah


a. Mengambil oksigen kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh (sel-selnya) untuk

mengadakan pembakaran.

b. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran, kemudian dibawa

oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh).

c. dan melembabkan udara

Pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di

alveolus paru-paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran udara

timbal balik (pernafasan), dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah

kapiler dinding alveoli. Hal yang sama juga berlaku untuk gas dan uap yang terhirup paru-

paru merupakan jalur masuk terpenting dari bahan-bahan berbahaya lewat udara pada

paparan kerja.

Proses sistem pernafasan atau sistem respirasi berlangsung dengan beberapa tahap

yaitu :

1. Ventilasi yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru.

2. Pertukaran gas dalam alveoli dan darah atau disebut pernapasan luar.

3. Transportasi gas melalui darah.

4. Pertukaran gas antara darah dengan sel-sel jaringan atau disebut pernapasan dalam.

5. Metabolisme penggunaan O2 di dalam sel serta pembuatan CO2 yang disebut

pernapasan seluler.

3. Mekanisme Kerja Sistem Pernapasan

Proses terjadinya pernapasan terbagi 2 yaitu :

1. Inspirasi (menarik napas)


2. Ekspirasi (menghembus napas)

Inspirasi adalah proses yang aktif, proses ini terjadi bila tekanan intra pulmonal

(intra alveol) lebih rendah dari tekanan udara luar. Pada tekanan biasa, tekanan ini

berkisar antara -1 mmHg sampai dengan -3 mmHg. Pada inspirasi dalam tekanan intra

alveoli dapat mencapai -30 mmHg. Menurunnya tekanan intra pulmonal pada waktu

inspirasi disebabkan oleh mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi otot-otot

inspirasi. Ekspirasi adalah proses yang pasif, proses ini berlangsung bila tekanan intra

pulmonal lebih tinggi dari pada tekanan udara luar sehingga udara bergerak keluar

paru. Meningkatnya tekanan di dalam rongga paru terjadi bila volume rongga paru

mengecil akibat proses penguncupan yang disebabkan oleh daya elastis jaringan paru.

Universitas Sumatera Utara Penguncupan paru terjadi bila otot-otot inspirasi mulai

relaksasi. Pada proses ekspirasi biasa tekanan intra alveoli berkisar antara + 1 mmHg

sampai dengan +3 mmHg

Bahan yang dapat mengganggu sistem pernapasan adalah bahan yang mudah

menguap dan terhirup saat kita bernafas. Tubuh memiliki mekanisme pertahanan

untuk mencegah masuknya lebih dalam bahan yang dapat mengganggu sistem

pernapasan, akan tetapi bila berlangsung cukup lama maka sistem tersebut tidak dapat

lagi menahan masuknya bahan tersebut ke dalam paru-paru.

Debu, aerosol dan gas iritan kuat menyebabkan refleks batuk atau spasme laring

(penghentian napas), bila zat-zat tersebut masuk ke dalam paru-paru dapat

menyebabkan bronchitis kronik, edema paru atau pneumonitis. Para pekerja menjadi

toleran terhadap paparan iritan berkadar rendah dengan meningkatkan sekresi mucus,

suatu mekanisme yang khas pada bronchitis dan juga terlihat pada perokok tembakau.
BAB III

Kesimpulan

Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur

tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat

paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram.

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak

dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga

keseimbangan asam basa tubuh.

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea

> bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu

menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain

melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian

dalam lubang hidung.

Anda mungkin juga menyukai