METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2)
Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat bakso adalah ikan nila
hidup dengan berat ± 350 gram/ 1 Kg (3 Ekor) yang berasal dari penangkaran
digunakan antara lain tepung tapioka merek Rosebrand merica merek Ladaku,
garam merek Karya Mandiri, es batu, bawang merah, bawang putih, kayu manis
yang dibeli dari Pasar Gegerkalong Bandung Barat, dan gambir dari toko Babah
Bahan lain yang digunakan untuk analisis kadar protein yaitu oksalat,
HgO, selenium), batu didih, H2SO4 pekat, NaOH 30%, granula zink, Na2SO3 5%,
lakmus merah. Analisis jumlah mikroba metode TPC yaitu air steril dan PCA,
yaitu pelarut etil asetat 95%, ekstraksi bawang putih yaitu pelarut aquadest,
nilotiscus) adalah food processor merk hakasima, baskom, panci merek Halco,
23
24
neraca analitik, thermometer, talenasn, pisau stainless steel merek Zebra, sendok,
Alat yang digunakan untuk analisis adalah labu kjedahl, Erlenmeyer merk
pyrex, buret merk pyrex, gelas kimia merk pyrex, labu takar merk pyrex, cawan
petri, gelas ukur, tabung reaksi, pipet volumetri, oven, desikator, inkubator, dan
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan
penelitian utama.
Penelitian pendahuluan yang akan dilakukan yaitu analisis bakso ikan nila
sebelum proses pengawetan dengan bahan alami meliputi analisis penentuan umur
simpan secara organoleptik. Tujuan analisis ini dilakukan untuk mengetahui masa
kadaluarsa bakso ikan nila sebelum dilakukan proses pengawetan. Bakso ikan nila
kemudian dilakukan analisis mikrobiologi metode Total Plate Count (TPC) dan
analisis kimia yaitu kadar air metode gravimetri dan kadar protein metode kjedhal
yaitu untuk menentukan jumlah mikroba, kadar air dan kadar protein bakso ikan
nila pada hari ke-0 sehingga data ini dapat digunaan sebagai patokan penelitian
utama dan dapat diketahui kenaikan atau penurunan jumlah mikroba , kadar air
alami terhadap perubahan kualitas bakso ikan nila selama penyimpanan pada
suhu ruang. Setelah didapatkan hasil penelitian pendahuluan kemudian bakso ikan
ekstrak gambir 8% dengan perendaman selama 60 menit, dan ekstrak kayu manis
20% dengan perendaman selama 60 menit yang kemudian disimpan dalam suhu
ruang ± 270 C pada 1 hari, 3 hari, dan 5 hari untuk dilakukan pengujian.
Rancangan perlakuan pada penelitian ini terdiri dari 2 faktor yaitu, jenis
pengawet alami terdiri dari 3 taraf dan lama penyimpanan yang terdiri dari 3 taraf.
(1) l1 = 1 Hari
(2) l2 = 3 Hari
(3) l3 = 5 Hari
26
Dimana :
Yijk = Hasil pengamatan untuk faktor jenis pengawet alami (p) taraf ke-I dan
pi = Pengaruh faktor jenis pengawet alami (p) pada perlakuan taraf ke-i
(pl)ij = Pengaruh interaksi antara taraf ke-i faktor jenis pengawet alam (p) dan
εijk = Pengaruh galat percobaan taraf ke-i faktor jenis pengawet alami (p) dan
Kelompok Ulangan II
p1l2 p3l3 p1l3 p3l3 p1l1 p3l2 p2l1 p2l2 p3l1
Keterangan :
r = Ulangan
l = Lama Penyimpanan
db = Derajat Bebas
JK = Jumlah Kuadrat
KT = Kuadrat Tengah
alami dan lama penyimpanan tidak berpengaruh terhadap karakteristik bakso ikan
nila sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut. Ho diterima jika F hitung ≥ F tabel
29
pada taraf 5% apabila jenis pengawet alami dan lama penyimpanan berpengaruh
( Gasperz, 1995).
Respon kimia terhadap produk bakso ikan nila meliputi kadar protein
metode Kjedahl (AOAC, 2005), kadar air metode Gravimetri (AOAC, 2005).
ikan nila yaitu analisis jumlah mikroba total metode Total Plate Count (TPC)
(Fardiaz, 1992).
Pembuatan ekstrak bawang putih yaitu : bawang putih yang telah dikupas
dimaserasi dengan ± 100 mL larutan aquadest (1:1 b/v) pada suhu ruang selama
kemudian dimaserasi dengan ± 600 mL larutan etil asetat 95% (1:6 b/v). sampel
Setelah itu didiamkan di tempat gelap selama 6 jam (Damanik, dkk, 2014). Hasil
dengan rotary vacuum evaporator hingga ekstrak kayu manis siap digunakan.
Pembuatan ekstrak kayu manis yaitu : kayu manis digiling sampai halus
glass, kemudian dimaserasi dengan ± 300 mL larutan etanol 96% (1:3 b/v) pada
kertas saring (whatman paper no. 41). Filtrat kemudian diuapkan menggunakan
1. Dressing
sirip, ekor dan kulit ikan dll menggunakan alat pisau dari stainless steel. Hal ini
2. Pencucian
untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada daging ikan. Pencucian
3. Penimbangan
Daging ikan ditimbang sebanyak 51.5% untuk proses pembuatan bakso ikan
nila.
4. Penghancuran
permukaan daging ikan agar mudah ketika proses pencampuran dengan semua
5. Pencampuran
tapioka 15%, es batu 20%, pengenyal 2%, garam 2,5%, bawang merah 4%,
bawang putih 4%, dan merica 1%. Semua bahan dicampurkan menggunakan alat
6. Pembentukan
bulat dengan diameter ± 2,5 cm hal ini bertujuan untuk menyeragamkan ukuran
bakso.
berisi air hangat dengan suhu 45-50oC selama 15-20 menit, hal ini bertujuan agar
8. Perebusan
Perebusan dilakukan pada suhu 85-100oC selama 15-10 menit agar bakso
9. Penirisan
10. Analisis
Analisis yang digunakan pada bakso ikan nila yaitu analisis kimia berupa
analisis protein menggunakan metode kjedahl dan analisis kadar air dengan
1. Dressing
sirip, ekor dan kulit ikan dll menggunakan alat pisau dari stainless steel. Hal ini
2. Pencucian
untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada daging ikan. Pencucian
3. Penimbangan
Daging ikan ditimbang sebanyak 51.5% untuk proses pembuatan bakso ikan
nila.
4. Penghancuran
permukaan daging ikan agar mudah ketika proses pencampuran dengan semua
5. Pencampuran
tapioka 15%, es batu 20%, pengenyal 2%, garam 2,5%, bawang merah 4%,
bawang putih 4%, dan merica 1%. Semua bahan dicampurkan menggunakan alat
6. Pembentukan
bulat dengan diameter ± 2,5 cm hal ini bertujuan untuk menyeragamkan ukuran
bakso.
berisi air hangat dengan suhu 45-50oC selama 15-20 menit, hal ini bertujuan agar
8. Perebusan
Perebusan dilakukan pada suhu 85-100oC selama 15-10 menit agar bakso
9. Penirisan
10. Penyimpanan
Bakso ikan nila disimpan pada suhu ± 27oC, sampel tersebut akan disimpan
11. Pengujian
Pengujian dilakukan pada hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-5 sampai bakso
analisis kadar air dengan metode gravimetri, dan analisis mikrobiologi berupa
Ikan gabus
Fillet ikan
Pencucian
Air bersih Air kotor
3 kali
Perendaman
Air bersih T = 2°C, t = 15 menit
Formula A
Penirisan Air kotor
Ikan 75%, tepung 5%, putih
telur 13%, garam 3%, gula
2%, bawang merah 1%, dan
bawang putih 1% Penghancuran
T = <15°C, t = 2 menit
Pencampuran
Formula B t=2 menitt
Ikan 80%, tepung 5%, putih
telur 8%, garam 3%, gula 2%,
bawang merah 1%, dan Pencetakan
bawang putih 1% P= 20 cm l=10 cm t= 3 cm
Pengukusan
Uap air
T = 105°C, t = 10/20/30 menit
Formula C
Ikan 85%, tepung 5%, putih Tempering
telur 3%, garam 3%, gula 2%, T = 27°C, t = 10 menit
bawang merah 1%, dan
bawang putih 1%
Kamaboko ikan gabus
Pengemasan
Analisis
Pendahuluan
37
Ikan gabus
Fillet ikan
Pencucian
Air bersih Air kotor
3 kali
Perendaman
Air bersih T = 2°C, t = 15 menit
Formula A
Penirisan Air kotor
Ikan 75%, tepung 5%, putih
telur 13%, garam 3%, gula
2%, bawang merah 1%, dan
bawang putih 1% Penghancuran
T = <15°C, t = 2 menit
Pencampuran
Formula B t=2 menitt
Ikan 80%, tepung 5%, putih
telur 8%, garam 3%, gula 2%,
bawang merah 1%, dan Pencetakan
bawang putih 1% P= 20 cm l=10 cm t= 3 cm
Pengukusan
Uap air
T = 105°C, t = waktu terpilih
Formula C
Ikan 85%, tepung 5%, putih Tempering
telur 3%, garam 3%, gula 2%, T = 27°C, t = 10 menit
bawang merah 1%, dan
bawang putih 1%
Kamaboko ikan gabus
Pengemasan
Analisis
Utama