Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH IPS

OLEH :
FEBRIYANTI SALEH
XA2

SMK NEGERI 1 KENDARI


DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL……………………………………………
KATA
PENGANTAR…………………………………
DAFTAR ISI………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang………………………………
2. Rumusan Masalah……………………………
3. Tujuan Penulisan………………………………
4. Manfaat Penulisan…………………………….

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Ekonomi…………………………
2. Tindakan Ekonomi……………………………
3. Motif Ekonomi…………………………………
4. Prinsip Ekonomi………………………………

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan……………………………………
2. Saran……………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah “Prinsip dan Motif Ekonomi” ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu Mujiasih
selaku guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai prinsip-prinsip dan
motif ekonomi. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
MOTIF DAN PRINSIP EKONOMI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motif merupakan dorongan dalam diri manusia


yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-
kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia
tersebut. Dalam ilmu ekonomi dikenal pula dengan
istilah motif ekonomi. Motif ekonomi merupakan
motif yang berhubungan dengan tindakan
seseorang atau pihak tertentu dalam kegiatan
ekonomi. Karena motif ekonomi adalah salah satu
elemen pokok di dalam kegiatan ekonomi.
Dorongan ingin makmur dan berkembang searah
dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan kebudayaan. Hal ini dapat kita maklumi
karena perkembangan IPTEK dan kebudayaan
yang mengakibatkan perkembangan atau bahkan
perubahan pendefinisian kemakmuran. Pada
gilirannya, motif ingin makmur pun harus
menyesuaikan diri dengan perkembangan atau
perubahan tersebut. Mengapa “Motif Ekonomi”
sangat berpengaruh bagi kegiatan ekonomi
seseorang?
Beragamnya kegiatan ekonomi sudah tentu
mengimplikasikan beragam bentuk motif ekonomi.
Malahan kegiatan ekonomi yang serupa dapat di
latar belakangi oleh motif ekonomi yang berbeda.
keinginan untuk menguasai sektor-sektor ekonomi
tumbuh apabila sebagian besar kegiatan ekonomi,
terutama sektor produksi dipegang oleh
masyarakat perusahaan. Badan-badan ini tidak
akan berhenti mengembangann sayapnya
seandainya mereka memperoleh banyak
keuntungan. Keuntungan akan lebih memotivasi
lagi untuk berusaha lebih giat. Bahkan kadang-
kadang kekuasaan di bidang ekonomi akan
memberi kemungkinan pada mereka untuk
berkuasa di bidang ekonomi, karena begitu besar
perananya dalam kehidupan masyarakat. Dengan
kata lain, motif ekonomi merupakan benih awal di
dalam kegiatan ekonomi.
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, pihak-
pihak terkait mau tidak mau akan menghadapi
masalah. Untuk itu perlu dilakukan pertimbangan
matang sejak dini agar dapat ditetapkan suatu
tindakan rasional.
Tindakan rasional berhubungan dengan masalah
ekonomi, yakni langkanya sumber pemenuhan
kebutuhan. Akibatnya, setiap kegiatan ekonomi
menuntut pengorbanan. Rasional atau tidaknya
suatu kegiatan ekonomi ditentukan dari
perbandingan antara besarnya pengorbanan dan
hasil yang diperoleh. Apabila dalam suatu kegiatan
ekonomi, suatu pengorbanan ternyata lebih besar
dari hasil yang diperoleh, suatu kegiatan ekonomi
yang jelas tidak rasional. Sebaliknya, apabila
dalam suatu kegiatan ekonomi, hasil yang besar
dapat diperoleh melalui pengorbanan yang kecil
(wajar), kegiatan ekonomi tersebut rasional. Orang
selalu berusaha agar tindakan yang dilaksanakan
itu selalu bersifat rasional.

Tampaklah bahwa, tindakan rasional dalam


kegiatan ekonomi dilandasi oleh asas tertentu.
Asas inilah yang lazim dinamakan prinsip
ekonomi. Prinsip ekonomi menjadi pedoman bagi
manusia dalam menentukan tindakannya dalam
kegiatan ekonomi tertentu. Tindakan manusia
dengan pertimbangan sematang-matangnya itu
dimaksudkan untuk mendapatkkan kepuasan
maksimum. Kebutuhan manusia tidak terbatas
jenis dan jumlahnya, sedangkan alat-alat pemuas
kebutuhan sangat terbatas jumlahnya. Keadaan
seperti ini menngharuskan manusia menerapkan
prinsip ekonomi dalam keputusan-keputusan untuk
memenuhi kebutuhannya. Artinya, bagaimana kita
memenuhi berbagai kebutuhan dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya. Dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya, kita harus memanfaatkan
uang yang terbatas untuk mencukupi segala
kebutuhan kita? Agar segala kebutuhan kita bisa
terpenuhi dengan baik, kita harus pandai-pandai
menyusun anggaran penerimaan dan pengeluaran.
Berdasarkan anggaran inilah kita melakukan
pembelian berbagai barang dan jasa.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang dapat diambil


perumusan masalahnya yaitu :

1. Apa macam-macam motif dan prinsip


ekonomi?
2. Apa kegiatan atau tindakan ekonomi sehari-
hari berdasarkan prinsip dan motif.
3. Apa manfaat atau prinsip ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui macam-macam motif dan


prinsip ekonomi.
2. Untuk mengetahui Kegiatan atau tindakan
ekonomi sehari-hari berdasarkan prinsip dan
motif.
3. Untuk mengetahui manfaat atau prinsip
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari?

D. Manfaat :

Manfaat dari makalah ini :

Sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran IPS


TERPADU SMK, dan diharapkan pembaca dapat
mengetahui macam-macam motif dan prinsip
ekonomi serta manfaat prinsip ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Macam-Macam Motif dan Prinsip


EkonomiDalam Kegiatan Sehari-Hari

1. Pengertian Motif Ekonomi

Motif ialah keinginan atau tujuan yang


mendorong seseorang untuk bertindak atau
berbuat sesuatu. Dalam ilmu ekonomi dikenal
dengan istilah motif ekonomi. Motif ekonomi
ialah keinginan yang mendasari atau
mendorong seseorang melakukan tindakan
ekonomi. Dan secara garis besarnya manusia
melakukan kegiatan ekonomi karena didorong
oleh motif sebagai berikut :

a. Ingin Memenuhi kebutuhan dan


kemakmuran. Kegiatan pengusaha kecil,
menengah, koperasi, dan pengusaha besar
termasuk motif ingin memenuhi kebutuhan
dan kemakmuran. Motif inilah yang
merupakan dorongan utama manusia
melakukan kegiatan ekonomi.
b. Ingin Menolong Sesama Manusia
Contoh Lutfi yang mendirikan taman kanak-
kanak bagi dhuafa (anak yang tidak mampu)
tersebut di atas termasuk dalam motif ini.
Demikian pula banyak pengusaha besar yang
mendirikan sekolah, pesantren, panti asuhan,
dan membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat luas termasuk motif ingin
menolong sesama manusia.
c. Ingin Terpandang Dalam Masyarakat
Selain motif ekonomi yang positif ada pula
motif ekonomi yang negatif. Setiap kegiatan
ekonomi dan aktifitas pengusaha tentu ingin
mencapai keberhasilan, baik berupa
keuntungan yang meningkat maupun
kemampuan penguasaan sektor ekonomi dan
kekayaan yang melimpah. Sampai di situ
tujuannya wajar dan baik apalagi bila
kesuksesan itu dimanfaatkan untuk membuka
lapangan kerja baru dan meningkatkan
pendapatan negara berupa pajak, sehingga
masyarakat memuji dan berusaha mencontoh
keberhasilan tersebut.
Namun demikian, tujuan akhirnya bukanlah
hal tersebut. Yang menjadi tujuan akhir
dengan keberhasilan dan kekayaan yang
banyak itu adalah ingin terpandang dan
terhormat dalam masyarakat. Akibatnya
mereka berusaha menghindar dan
memanipulasi pajak serta kurang tertarik
menolong sesama manusia. Di negara
kapitalis memang harga diri manual sering
diukir oleh banyaknya materi yang dikuasai
dan dimiliki. Akan tetapi. di Indonesia yang
penduduknya beragama, seharusnya nilai
manusia diukur dari akhlaknya. Hal ini akan
lebih baik pula bila mereka yang bertakwa itu
orang kaya dan berkuasa, baik dibidang
ekonomi maupun pemerintahan sehingga
akan membawa kemakmuran.
d. Motif Kekuasaan Politik dan Ekonomi
Banyak pengusaha yang bergerak di berbagai
bidang ekonomi, mulai dari industri hulu
sampai industri hilir. Dari pertambangan,
industri pakaian. dan pengangkutan, hingga
penjualan barang-barang jadi. Selain itu, tidak
sedikit pula pengusaha yang menangani
perkebunan, peternakan, perikanan.
perbankan dan perasuransian. Semua kegiatan
tersebut ditujukan untuk menguasai bidang-
bidang ekonomi yang selanjutnya ditujukan
untuk kekuasaan dalam lingkup politik.
Mereka menjadi orang-orang yang mampu
mempengaruhi kekuasaan eksekutif,
legislatif, dan yudikatif.
Hal tersebut bertujuan untuk mengamankan
kerajaan bisnisnya. Jika perlu mereka
berusaha dan bertindak sebagai pemegang
monopoli dan oligopoli. Sebenarnya usaha
mereka masih dapat dimaklumi bila ditujukan
untuk memperluas lapangan kerja dan
kemakmuran masyarakat.
Namun, tidak demikian kenyataannya.
Mereka ingin berkuasa dibidang politik. Kita
mengetahui kelompok pengusaha besar di
Amerika Serikat dapat mempengaruhi
kekuasaan legislatif dan ikut mempengaruhi
pemilihan Presiden. Merekapun secara tidak
langsung turut serta mempengaruhi kebijakan
ekonomi luar negeri negaranya.
Kegiatan mereka bisa positif, tetapi bisa juga
negatif. Sisi negatifnya dapat menekan
negara-negara berkembang dan miskin agar
tunduk kepada kebijakan ekonomi dan politik
mereka, jika tidak patuh, sanksi akan
dijatuhkan berupa embargo ekonomi melalui
wewenang Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Di sinilah kesulitan negara-negara
berkembang yang banyak utangnya.
Kedaulatan politik dan ekonominya
diintervensi. Di Indonesia banyak
konglomerat yang tujuannya antara lain untuk
kekuasaan dibidang politik. Mereka
membantu dengan kucuran dana bermiliar-
miliar rupiah kepada partai tertentu agar
menang dalam pemilihan umum. Dengan
kemenangan tersebut perusahaan perusahaan
mereka dijamin dan dilindungi. Di samping
itu mereka dapat berperan di Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan
kabinet.

Contoh motif dalam ekonomi :

a. Seorang petani tekun dan rajin agar


panennya berhasil dengan baik.

b. Seorang pemulung bekerja hingga malam,


agar penghasilannya bertambah.
c. Seorang pengusaha mempromosikan
produknya di televisi agar produknya laku.
d. Portugis menjajah Timor-Timur agar dapat
menguasai kekayaan alamnya.

2. Macam – Macam Motif Ekonomi


a. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu
keinginan untuk melakukan tidakan
ekonomi atas kemauan sendiri.
b. Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu
keinginan untuk melakukan tidakan
ekonomi atas dorongan orang lain.

Secara garis besar dalam ilmu ekonomi motif


ekonomi dibagi dalam 4 (empat) bagian, yaitu:

a. Motif Untuk Mencari Keuntungan (Pofit


Motif)

Motif ini yang medorong seseorang untuk


melakukan tindakan ekonomi untuk mencari
keuntungan.

Misalnya :

seseorang pedagang eceran membeli barang


dagangannya dari pedagang grosir yang
menawarkan harga yang paling murah untuk
jenis produk yang sama, dengan demikian ia
akan memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Seorang siswa SMK membeli baju di pasar
bukan di Super Market, motif yang
mendorongnya ialah ia ingin mendapatkan
harga yang lebih murah sehingga sisa uang
dapat ia belikan barang lain.

b. Motif mendapatkan Kekuasaan Ekonomi


(Power Motif)

Motif atau keinginan untuk mendapatkan


kekuasaan umumnya dimiliki oleh pengusaha-
pengusaha yang tergolong maju. Pengusaha
yang telah maju dan mempunyai modal yang
cukup kuat berusaha terus memperluas bidang
usahanya sehingga mengharapkan kelak dapat
berpengaruh terhadap system perekonomian
secara umum.

Motif atau keinginan yang mendasari


pengusaha tersebut ialah motif ingin
menguasai perekonomian atau motif ingin
berkuasa. Dengan demikian, jika mereka telah
mendapatkan kekuasaan, mereka akan
mempunyai pengaruh yang lebih besar lagi.
Disamping itu keuntungan pun akan berlipat
ganda.

c. Motif Mendapatkan Penghargaaan Orang


(Award Motif)

Setiap manusia di dunia ini mempunyai


berbagai macam sikap. Salah satu dari sekian
banyak sikap yang dimiliki manusia ialah
keinginan mendapatkan penghargaan tersebut
akan dapat memenuhi kebutuhannya.

Para pekerja, petani, nelayan, pedagang,


pengusaha, guru, dokter , semua bekerja keras.
Semua yang mereka lakukan adalah keinginan
untuk mendapatkan penghargaan.
Penghargaan tersebut bisa berbentuk barang,
uang ataupun jasa. Dari hasil tangkapan
ikannya nelayan mendapatkan penghargaan
berupa ikan, dengan menjual ikannya ia akan
mendapatkan uang untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Seorang karyawan suatu
perusahaan bekerja keras meningkatkan mutu
pekerjaanya. Dengan mempergunakan jam
lemburnya ia akan mendapatkan penghargaan
berupa uang lembur yang bisa ia pergunakan
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Penghargaan juga merupakan salah satu
kebutuhan hidup manusia yaitu kebutuhan
rohani. Dengan penghargaan/pujian seseorang
bisa melakukan tindakan ekonomi yang lebih
baik. Jenis penghargaan tidak selamanya
sesuai dengan keinginan atau motif yang
melatar belakangi tindakan ekonomi.

Misalnya :

seorang petugas kebersihan rajin dan bekerja


keras dengan harapan akan mendapat
penghargaan berupa uang tambahan, tetapi
penghargaan yang ia terima misalnya hanya
gelar petugas kebersihan teladan tanpa uang
atapun hadiah, hanya selembar piagam
penghargaan yang menurutnya tidak ada arti
apa-apa.

Jadi, keinginan seseorang untuk mendapatkan


penghargaan mendorong orang tersebut
melakukan tindakan ekonomi.

d. Motif Untuk Melakukan Pekerjaan yang


Bersifat Sosial (Social Motif)
Motif ini adalah motif yang paling terpuji dari
sekian motif yang ada dalam ilmu ekonomi.
Karena motif ini timbul terutama pada mereka
yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat sosial.
Misalnya seorang pengusaha, mendirikan
sekolah khusus bagi mereka yang kurang
mampu. Tindakan yang ia lakukan
bermotifkan kegiatan sosial, dan seterusnya.

Jadi motif yang mendorong seseorang


melakukan tindakan ekonomi yang bertujuan
membantu sesama manusia tanpa
mengharapkan keuntungan, disebut dengan
motif sosial.

Pada prakteknya terdapat beberapa macam


motif ekonomi:

 Motif memenuhi kebutuhan


 Motif memperoleh keuntungan
 Motif memperoleh penghargaan
 Motif memperoleh kekuasaan
 Motif sosial / menolong sesame

3. Pengertian Prinsip Ekonomi


Prinsip Ekonomi adalah usaha dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya untuk
mendapatkan barang atau jasa sebesar-besarnya
. Prinsip tersebut memang seakan-akan
memperlihatkan bahwa tidak ada kata rugi
dalam kegiatan ekonomi manusia. Dengan
suatu pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
Dasar berpikir dalam prinsip ekonomi
adalah:“dengan pengorbanan tertentu diperoleh
kepuasan sebesar-besarnya”.

4. Tujuan Prinsip Ekonomi

Tujuan seseorang dalam memegang prinsip


ekonomi yaitu :

a. Mendapatkan hasil atau keuntungan yang


lebih maksimal.
b. Menggunakan alat, kemampuan dan modal
atau pengorbanan yang dimilikinya.
c. Menghindari keinginan dan memperkecil
segala resiko kerugian.
d. Mengatur pengeluaran sesuai kemampuan
yang dimiliki.
e. Prinsip ekonomi tersebut lebih bersifat teori
yang dari sisi duniawinya.

5. Macam-Macam Prinsip Ekonomi

a. Prinsip Ekonomi Konsumen (Pemakai)

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan


konsumen dalam melaksanakan prinsip
ekonomi, yaitu antara lain:

 Memilih barang/jasa yang benar-benar


sangat diperlukan
 Memiliih barang/jasa dengan mutu atau
kualitas yang terbaik.
 Melakukan tawar menawar harga.
 Memperhatikan jumlah uang yang dimiliki.
 Memperhatikan manfaat dari barang/jasa
untuk masa sekarang atau yang akan
datang.

Semua kegiatan ekonomi di atas


mempergunakaan prinsip ekonomi. Jadi
prinsip ekonomi konsumen ialah: dengan
kemampuan atau penghasilan yang diperoleh
berusaha memenuhi segala kebutuhannya
dengan tingkat kepuasan maksimal.

b. Prinsip ekonomi penjual

Beberapa prinsip ekonomi yang harus


diperhatikan penjual:

 Memilih barang yang berkualitas baik.


 Meningkatkan mutu pelayanan.
 Memilih barang yang sesuai dengan selera
konsumen.
 Mengajukan penawaraan harga yang
tinggi.
 Memilih pedagang grosir atau distributor
yang menawarkan harga yang paling
murah sehingga keuntungan yang didapat
akan lebih besar.

Dengan demikian prinsip ekonomi penjual


ialah: dengan barang-barang yang dimilikinya
berusaha memperoleh keuntungan yang
maksimal. Atau memilih barang yang akan
dijual kembali dengan baik dan berusaha
mendapatkannya dengan harga yang serendah-
rendahnya.
c. Prinsip ekonomi produsen

Agar barang/jasa yang diproduksinya diminati


oleh konsumen, maka seorang produsen harus
memperhatikan tindakan ekonomi produsen,
sebagai berikut:

 Memilih barang/jasa yang benar-benar


sangat diperlukan.
 Memilih barang/jasa dengan mutu atau
kualitas yang terbaik.
 Melakukan tawar menwar harga.
 Memperhatikan jumlah barang yang
dimiliki.
 Memperhatikan Manfaat dari barang atau
jasa untuk masa sekarang dan yang akan
datang.

Langkah-langkah tersebut merupakan prinsip


ekonomi produsen. jadi prinsip ekonomi
produsen ialah dengan modal yang dimiliki
berusaha menghasilkan barang yang berusaha
menghasilkn barang yang berkualitas dan
mendatangkan keuntungan yang besar.
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mempergunakan prinsip-prinsip
ekonomi. Misalnya siswa SMK ingin
membeli sepatu, maka ia pergi ke toko sepatu
setelah ia temukan sepatu yang dicarinya
maka terjadilah proses tawar- menawar.
Siswa tersebut ingin memperoleh barang yng
di sukainya dengan pengorbanan uang yang
semurah- murahnya. Sementara itu penjual
dengan barang yang ada ingin memperoleh
laba yang setinggi – tingginya (untung yang
besar).

B. Kegiatan atau Tindakan Ekonomi Sehari-Hari


Berdasar Motif dan Prinsip Ekonomi

1. Tindakan Ekonomi Manusia sebagai makhluk


sosial dan ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk


ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi
masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi
yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa
kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas,
sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia
jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang
memengaruhi sehingga jumlah kebutuhan
seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan
orang lain:

a. Faktor ekonomi
b. Faktor lingkungan sosial budaya
c. Faktor fisik
d. Faktor pendidikan
e. Faktor moral

2. Pengertian Tindakan Ekonomi

Tindakan Ekonomi adalah segala usaha


manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
terbatas dengan pertimbangan yang baik
berdasarkan skala prioritas untuk mencapai
kemakmuran. Tindakan ekonomi terdiri atas
dua aspek, yaitu :

a. Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha


manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling menguntungkan dan kenyataannya
demikian.
b. Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha
manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling menguntungkan namun kenyataannya
tidak demikian.
3. Contoh Kegiatan atau Tindakan Ekonomi
Sehari-Hari Berdasar Motif dan Prinsip
Ekonomi
No Contoh Tindakan Ekonomi.

1. Dokter praktek yang mengobati pasien


sehingga mendapatkan tambahan penghasilan
(produksi jasa).
2. Peternak yang menjual kambing pada hari
Idul Adha sehingga mendapatkan keuntungan
berlipat ganda (produksi barang).
3. Petani yang membelanjakan uang untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan
persiapan musim tanam kembali (kosumsi
barang).
4. Dealer motor yang mendapatkan keuntungan
dari jasa menjajakan dan menjualkan motor
kepada konsumen (distributor jasa dan
barang).
5. Seorang guru yang mengajar anak didik di
sekolah (produksi jasa). Setiap tanggal 1
mendapatkan penghasilan yang digunakan
membeli lauk-pauk di pasar (kosumsi
barang). Selanjutnya pedagang pasar itu
membelanjakan sebagian penghasilan untuk
kulakan kembali dan membayarkan uang les
anak-anaknya (konsumsi barang dan jasa).

C. Manfaat Prinsip Ekonomi dalam kehidupan


sehari-hari.

Manfaat prinsip ekonomi dalam kehidupan


sehari-hari.

a. Dapat mencapai tingkat kepuasan maksimal.


b. Dapat bekerja dengan hemat, cermat, efisien,
dan efektif.
c. Dapat memperkecil resiko kerugian.
d. Dapat menyusun skala prioritas kebutuhan.
e. Dapat mengoptimalkan sumber daya yang
ada.
f. Dapat memperolah keuntungan yang
maksimal.
g. hasil produksi yang berkualitas dengan
harga terjangkau.

Manfaat Prinsip ekonomi dalam kehidupan


sehari-hari :

a. Mencegah adanya pemborosan sumber daya,


baik SDM maupun SDA.
b. Melakukan Pemenuhan kebutuhan secara
terencana dan teratur.
c. Memupuk semangat untuk slalu mempunyai
perhitungan di segala tindakan ekonomi
yang dilakukan.
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Prinsip ekonomi mempunyai dua tujuan yaitu


konsumen memenuhi kebutuhannya agar mencapai
kemakmuran dan produsen bertujuan memperoleh
laba yang sebesar-besarnya. Prinsip ekonomi ini
berlaku untuk semua tindakan ekonomi, baik
produksi, distribusi, maupun konsumsi.
Motif ekonomi mempengaruhi terjadinya kegiatan
ekonomi secara terus menerus yaitu keinginan
untuk mempertahankan kehidupan, mencapai
kemakmuran, memproduksi, memperoleh
keuntungan, menguasai sector-sektor ekonomi,
mengaktualisasi diri, mencapai sesuatu yang
dilandasi oleh kepercayaan atau agama, dan
mengabdikan diri atau berbakti kepada lingkungan
sosialnya.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, semoga apa


yang telah disajikan akan memberikan ilmu dan
informasi. Selanjutnya demi kesempurnaan
makalah ini penulis memohon saran dan kritik
guna memperbaiki kesalahan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Elly dan Setiadi.1994.Penuntun Belajar Ekonomi 1


Berdasarkan Kurikulum Baru GBPP
1994.Bandung:Ganeca Exact Bandung.
S.Alam.2001.Ekonomi Untuk SMU Kelas
1.Jakarta: PenerbitErlangga
Ritonga,dkk.2000.Pelajaran Ekonomi Untuk Kelas
1.Jakarta :Penerbit Erlangga
http://arsaazkiya.blogspot.com/2012/04/motif-dan-
prinsip-ekonomi.html(sumber internet)
http://debby-
spenyossi.blogspot.com/2012/11/prinsip-
ekonomi.html(sumber internet)
http://e-ducation-
center.blogspot.com/2009/06/motif-dan-prinsip-
ekonomi-ekonomni-smp.html(sumber internet)
http://awan-
learningbyearth.blogspot.com/2013/08/tindakan-
motif-dan-prinsip-ekonomi.html(sumber internet)
http://yuk-
kitabelajar.blogspot.co.id/2013/11/motif-dan-
prinsip-ekonomi.html
(sumber: Dra. Elly MF.S dan Drs. Setiadi, P.I, hal
:45-47)

Anda mungkin juga menyukai