2.1 Pendahuluan
Sumber data→encoder→kanal→decoder→user
sinyal digital
3. Sandi 4 atau 8
a. Sandi dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah
4 buah “1” dan 4 buah “0”
b. Terdapat 70 karakter yang dapat diberi sandi ini
c. Transmisi asinkron membutuhkan 10 bit, yaitu: 1 bit awal, 8
bit data dan 1 bit akhir
4. BCD (Binary Coded Decimal)
a. Terdiri dari 6 bit
b. Terdapat 64 kombinasi sandi
c. Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu: 1 bit awal, 6 bit
data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir
5. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
a. Sandi 8 bit untuk 256 karakter
b. Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 8
bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.
Gambar 2.1 Teknik Pengkodean Data dan Modulasi
Pada Gambar 2.1, bentuk x(t) tergantung pada teknik pengkodean dan
dipilih yang sesuai dengan karakteristik media transmisi. Gambar 2.1(a)
menjelaskan tentang pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat
berupa digital atau analog, yang di-encode menjadi suatu sinyal digital
x(t) dan Gambar 2.1(b) menjelaskan tentang pensinyalan analog, input
sinyal m(t) dapat berupa analog atau digital dan disebut sinyal
pemodulasi atau sinyal baseband, yang dimodulasi menjadi sinyal
termodulasi s(t). Dasarnya adalah modulasi sinyal carrier yang dipilih
sesuai dengan media transmisinya.
Data digital merupakan data yang memiliki deretan data yang memiliki
ciri-ciri tersendiri. Salah satu contoh data digital adalah teks.
Permasalahannya adalah data tersebut tidak dapat langsung
ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data tersebut harus terlebih
dahulu diubah dalam bentuk biner.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary atau
digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam
elemen-elemen sinyal.
Aplikasi
- Umumnya digunakan untuk perekaman magnetik digital
- Tidak banyak digunakan untuk transmisi sinyal
2. Biphase
Hanya memerlukan satu transisi per bit waktu dan mungkin
mempunyai dua transisi, dan Modulation rate maximum adalah
dua kali NRZ Memerlukan bandwidth yang besar Terdapat transisi
yang dapat diprediksikan sebelumnya sepanjang setiap satuan
waktu bit, receiver menjadi sinkron pada transisi tersebut Tidak
memiliki komponen dc Tidak adanya transisi yg diharapkan dapat
digunakan untuk mendeteksi kesalahan.
a. Manchester
Mempunyai transisi ditengah-tengah setiap periode bit.
Transisi pertengahan bit bermanfaat sebagai mekanisme
clock dan sekaligus sebagai data transisi, transisi
rendah ke tinggi menggambarkan 1 Transisi tinggi
ke rendah menggambarkan 0 Ditetapkan untuk
standar IEEE 802.3
- Kekurangan :
a. Memerlukan paling sedikit 1 transisi per bit dan
b. mungkin mempunyai 2 transisi
c. Rate modulasi maksimum dua kali NRZ
d. Memerlukan bandwidht yang lebih besar
3. Multilevel Binary
a. Bipolar AMI
Suatu kode dimana binary “0‟ diwakili dengan tidak
adanya line sinyal dan binary “1‟ diwakili oleh suatu
pulsa positif atau negatif.
b. Pseudoternary
Suatu kode dimana binary '1' diwakili oleh ketiadaan
line sinyal dan binary '0' oleh pergantian pulsa-pulsa
positif dan negatif.
2. Data Digital, Sinyal Analog
Tiga teknik dasar encoding atau modulasi tersebut dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.5 merupakan Block Diagram dari proses PCM. Pada Block
Diagram ini dapat dilihat bagaimana proses dari data analog menjadi
sinyal digital.