I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.A
Usia : 13 bulan
II. ANEMNESIS
Pasien demam 2 hari sebelum masuk RS, demam naik turun jika diberikan obat penurun
demam. 30 menit sebelum masuk RS pasien kejang, kejang kurang lebih selama 5 menit,
kejang satu kali, saat kejang mata terbuka, setelah kejang pasien menangis. Pasien
mengeluhkan batuk. Keluhan muntah dan BAB cair disangkal. BAK tidak ada keluhan.
IV. DIAGNOSA
Kejang demam sederhana
Susp. bronkopneumonia
V. TATALAKSANA IGD
- O2 2 lpm NK
- Infus D1/4 NS 30 tpm makro
- Inj, cefotaxime 2 x 500 mg
- Inj. Ranitidine 2 x 10mg
- Inf. Paracetamol 3 x 100mg extra di IGD 100mg
- Jika kejang bolus diazepam 2,5mg
- Nebulizer Ventolin + pulmicort
- PO ambroxol syrup 3x1/2 cth
- Rontgen thoraks
BAB II
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
38o C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
Manifestasi Klinis
Terjadinya bangkitan kejang demam pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan
kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat, yang disebabkan oleh infeksi di luar sistem saraf pusat,
misalnya karena Tonsillitis, Bronchitis, Pneumonia atau Otitis Media Akut.
Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung
singkat, dengan sifat bangkitan kejang berbentuk tonik, klonik, tonik-klonik, fokal atau akinetik.
Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti untuk sesaat anak tidak memberikan
reaksi apapun, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali
tanpa ada kelainan neurologi
Kejang demam dibagi atas kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks.
Obat unttuk pengobatan jangka panjang : fenobarbital (dosis 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis )
atau asam valproat (dosis 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis). Pengobatan diberikan selama 1
tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.