Anda di halaman 1dari 17

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN HALUSINASI


DI RUANG JIWA SEJAHTERA
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Tanggal 28 Juni 2018

Disusun Oleh:
Kelompok 3C

Nama Anggota Kelompok :


Leli Ika Hariyati, S.Kep 131723143008
Delisa Alfriani, S.Kep 131723143014
Ahmad Eko Wibowo, S.Kep 131723143018
Friska Novita Woona Haloho, S.Kep 131723143020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KOTA SURABAYA
2018
2

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) praktik klinik Keperawatan


Jiwa Profesi Pendidikan Ners Angkatan B19 Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga Surabaya di Ruang Jiwa Sejahtera Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo
Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 30 Juni 2018 telah dilaksanakan
sebagai laporan praktik atas nama:

1. Ahmad Eko Wibowo 131723143018


2. Leli Ika Hariyati, S.Kep 131723143008
3. Delisa Alfriani 131723143014
4. Friska N.W.H, S.Kep 131723143020

Surabaya, 30 Juni 2018

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Mengetahui,
Kepala Ruangan Sejahtera
3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : KEPERAWATAN JIWA


Topik : Halusinasi.
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di Ruang Sejahtera RSUD Dr.
Sutomo.
Hari/tanggal : 28 Juni 2018
Tempat : Ruang Sejahtera RSUD Dr.Sutomo Surabaya
Waktu : 10.00-10.55 WIB
Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan tentang halusinasi diharapkan peserta
penyuluhan mendapatkan pengetahuan mengenai halusinasi dan
penatalaksanaannya.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang halusinasi, peserta
penyuluhan diharapkan mampu:
1) Menjelaskan definisi halusinasi.
2) Menyebutkan penyebab halusinasi.
3) Menyebutkan klasifikasi halusinasi.
4) Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi.
5) Menyebutkan cara merawat pasien halusinasi.
6) Menyebutkan cara pemberian aktivitas halusinasi.
7) Menyebutkan cara mengotrol halusinasi.
III. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah pasien dan keluarga
pasien di Ruang Sejahtera RSUD Dr. Sutomo Surabaya.
IV. Materi
Materi yang akan disampaikan dalam penyuluhan kesehatan terdiri
dari beberapa sub pokok, diantaranya:
1. Definisi halusinasi.
4

2. Penyebab halusinasi.
3. Klasifikasi halusinasi.
4. Tanda dan gejala halusinasi.
5. Cara merawat pasien halusinasi.
6. Pemberian aktivitas halusinasi.
7. Cara mengotrol halusinasi.

V. Metode
Metode dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan diskusi.
Pertama, Metode ceramah akan disampaikan oleh salah satu perwakilan
dari kelompok 2 mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Kedua, metode diskusi akan dilakukan setelah penyampaian materi selesai
dengan dipimpin oleh moderator yang berasal dari perwakilan kelompok
2.
VI. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah lembar
balik.
VII. Setting Tempat

Keterangan:
: Moderator : Observer
: Penyuluh : Audiens

: Notulen : Fasilitator

VII. Pengorganisasian Kegiatan


5

Pembg. Akademik :
Pembimbing Klinik :
Moderator : Friska N.W.H.
Penyuluh : Ahmad Eko Wibowo
Observer : Delisa Alfriani
Fasilitator : Leli Ika Hariyati

VIII. Job Description


No Pengorganisasian Uraian
1. Moderator a) Membuka acara penyuluhan,
memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b) Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya
d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e) Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh a) Menjelaskan materi penyuluhan dengan
jelas dan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta
b) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
c) Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator a) Ikut bergabung dan duduk bersama di
antara peserta
b) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang
bertanya kepadanya.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi
yang belum jelas
d) Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal
yang di rasa kurang jelas bagi peserta
4. Observer a) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta,
serta menempatkan diri sehingga
6

memungkinkan dapat mengamankan


jalannya proses penyuluhan. Mencatat
pertanyaan yang diajukan peserta
b) Mengamati perilaku verbal dan non verbal
peserta selama proses penyuluhan.
c) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan
rencana penyuluhan
d) Menyampaikan evaluasi langsung kepada
penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana penyuluhan.

IX. Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta Pelaksana
Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan: Moderator
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Kontrak waktu 3. Mendengarkan
dan menyetujui
4. Menjelaskan tujuan 4. Memperhatikan
dari penyuluhan
5. Menyebutkan materi 5. Memperhatikan
penyuluhan yang
akan diberikan.
6. Kuesioner awal 6. Mengisi kuesioner
2. 30 Menit Pelaksanaan 1. Mendengarkan Penyuluh
penyampaian materi 2. Memperhatikan
tentang: penjelasan materi
1. Definisi halusinasi. 3. Mencermati
2. Penyebab halusinasi. materi
3. Klasifikasi halusinasi.
4. Tanda dan gejala
7

halusinasi.
5. Cara merawat pasien
halusinasi.
6. Pemberian aktivitas
halusinasi.
Cara mengotrol halusinasi
3. 10 menit Diskusi: Moderator
1. Memberikan 1. Mengajukan dan
kesempatan pada pertanyaan fasilitator
peserta untuk
mengajukan
pertanyaan kemudian
didiskusikan bersama
dan menjawab
pertanyaan.
4. 5 menit Evaluasi:
1. Menanyakan kepada 1. Menjawab Moderator
peserta penyuluhan pertanyaan dan dan
tentang materi yang menjelaskannya fasilitator
diberikan.
2. Kuesioner akhir 2. Mengisi
kuesioner
5. 5 menit Terminasi: Moderator
1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan
penyuluhan
2. Mengucapkan 2. Mendengarkan
terimakasih kepada
peserta
3. Mengakhiri dengan 3. Menjawab salam
salam

X. Evaluasi
8

1. Struktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media: leaflet
d) Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 9 orang
e) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
2. Proses
a. Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan
d. Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta
e. Suasana penyuluhan tertib dan tenang
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Hasil
Peserta dapat:
1. Definisi halusinasi.
2. Penyebab halusinasi.
3. Klasifikasi halusinasi.
4. Tanda dan gejala halusinasi.
5. Cara merawat pasien halusinasi.
6. Pemberian aktivitas halusinasi.
7. Cara mengotrol halusinasi
9

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

A. Pengertian Halusinasi
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu
persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu
(Maramis, 2005).
Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah
(Stuart, 2007).

B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
1. Faktor predisposisi.
a. Biologis
 Gangguan perkembangan dan fungsi otak/SSP.
 Gejala yang mungkin muncul adalah hambatan dalam
belajar berbicara, daya ingat dan perilaku kekerasan.
b. Psikologis
 Sikap dan keadaan keluarga juga lingkungan.
 Penolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien.
 Pola asuh pada usia kanak-kanak yang tidak adekuat misalnya:
tidak ada kasih sayang diwarnai kekerasan dalam keluarga.
c. Sosial budaya
 Kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerawanan,dan
ketidakamanan).
 Kehidupan yang terisolir disertai stress yang menumpuk.
2. Faktor presipitasi
a. Kurangnya sumber daya/ dukungan social yang dimiliki.
b. Respon koping yang maladaptive.
c. Komunikasi dalam keluarga kurang
10

C. Klasifikasi Halusinasi
Menurut (Menurut Stuart, 2007), jenis halusinasi antara lain :
1. Halusinasi pendengaran (auditorik)
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan
apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan
sesuatu.
2. Halusinasi penglihatan (Visual)
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan / atau panorama yang
luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
3. Halusinasi penghidu (olfactory)
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti : darah, urine atau feses. Kadang – kadang terhidu bau
harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
4. Halusinasi peraba (tactile)
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari
tanah, benda mati atau orang lain.
5. Halusinasi pengecap (gustatory)
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan, merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
6. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan
urine.
7. Halusinasi Kinesthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.

D. Tanda dan gelaja Halusinasi


Pasien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering didapatkan
duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau
11

berbicara sendiri, secara tiba-tiba marah atau menyerang orang lain, gelisah,
melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. Juga keterangan dari
pasien sendiri tentang halusinasi yang dialaminya (apa yang dilihat, didengar
atau dirasakan).
Berikut ini merupakan gejala klinis berdasarkan halusinasi (Budi Anna
Keliat, 1999) :
1. Tahap 1: halusinasi bersifat tidak menyenangkan
Gejala klinis:
a. Menyeriangai/tertawa tidak sesuai
b. Menggerakkan bibir tanpa bicara
c. Gerakan mata cepat
d. Bicara lambat
e. Diam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang mengasikkan
2. Tahap 2: halusinasi bersifat menjijikkan
Gejala klinis:
a. Cemas
b. Konsentrasi menurun
c. Ketidakmampuan membedakan nyata dan tidak nyata
3. Tahap 3: halusinasi bersifat mengendalikan
Gejala klinis:
a. Cenderung mengikuti halusinasi
b. Kesulitan berhubungan dengan orang lain
c. Perhatian atau konsentrasi menurun dan cepat berubah
d. Kecemasan berat (berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti
petunjuk).
4. Tahap 4: halusinasi bersifat menaklukkan
Gejala klinis:
a. Pasien mengikuti halusinasi
b. Tidak mampu mengendalikan diri
c. Tidak mamapu mengikuti perintah nyata
d. Beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
12

D. Cara Merawat Pasien Halusinasi


1. Jangan biarkan pasien sendiri
2. Anjurkan untuk terlibat dalam kegiatan rumah (buat jadwal)
3. Bantu klien untuk berlatih cara menghentikan halusinasi
4. Motivasi keluarga untuk awasi klien minum obat
5. Jika pasien terlihat bicara sendiri atau tertawa sendiri maka segera disapa
atau ajak bicara
6. Motivasi keluarga untuk mengontrol keadaan klien
7. Beri pujian positif pada klien dan keluarga jika mampu melakukan apa
yang dianjurkan
8. Segera bawa ke Rumah Sakit jika halusinasi berlanjut dan beresiko
mencederai diri dan orang lain.

E. Pemberian aktivitas kepada pasien


Pasien di ajak mengaktifkan diri untuk melakukan gerakan fisik, misalnya
berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. Kegiatan ini dapat membantu
mengarahkan pasien ke kehidupan nyata dan memupuk hubungan dengan
orang lain. Pasien di ajak menyusun jadwal kegiatan dan memilih kegiatan
yang sesuai.

F. Cara Mengontrol Halusinasi


1. Mengenal halusinasinya ketika halusinasinya datang.
2. Pasien mampu mengetahui cara menghardik dan juga mempraktekkan cara
yang diberikan perawat/mahasiswa ketika halusinasi datang.
3. Mampu mengetahui cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain ketika halusinasi datang.
4. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas
terjadwal.
5. Melatih pasien minum obat secara teratur
13

Daftar Pustaka

Maramis, W.f. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9 Surabaya: Airlangga
University Press.
Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan).
Edisi 3, EGC, Jakarta.
14

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN


HALUSINASI
DI RUANG SEJAHTERA RSUD Dr. SOETOMO, SURABAYA

No Struktur Penilaian Keterlaksanaan (Sesuai dengan


Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Persiapan
1 Kesiapan Materi
2 Kesiapan SAP
3 Kesiapan media: Leaflet
4 Kehadiran peserta penyuluhan (min. 15)
5 Pengorganisasian penyelenggaran
penyuluhan
Proses Acara
1 Membuka acara dengan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5 Menyebutkan topik bahasan
6 Penyampaian materi dengan baik
7 Terdapat tahapan diskusi
8 Terdapat tahapan evaluasi pemahaman
peserta
9 Moderator penyimpulkan hasil
penyuluhan
10 Ucapan terimakasih kepada peserta
11 Menutup acara dengan salam
15

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN


HALUSINASI
DI RUANG SEJAHTERA RSUD Dr. SOETOMO, SURABAYA

No Nama Tanda Tangan


16

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN PENYULUHAN KESEHATAN


HALUSINASI
DI RUANG SEJAHTERA RSUD Dr. SOETOMO, SURABAYA

No Nama Penanya Pertanyaan Jawaban


17

Anda mungkin juga menyukai