Anda di halaman 1dari 9

Metode Gravitasi : Aplikasi Teknik dan Lingkungan

Kevin Mickus
Program Studi Geosains, Universitas Negri Missouri, Springfield, MO 65804
Klm983f@.sms.edu

Ikhtisar

Metode gravitasi adalah metode geofisika yang tidak destruktif dan


digunakan untuk mengukur nilai percepatan gravitasi di tempat – tempat tertentu.
Metode gravitasi ini telah banyak digunakan dalam bidang teknik dan lingkungan.
Keberhasilan metode gravitasi ini ditentukan dari perbedaan massa yang ada di
sekitar medan gravitasi yang diukur.
Data gravitasi yang digunakan dalam bidang teknik dan lingkungan
dinotasikan dalam satuan mGal. Satuan mGal ini sebenarnya untuk menunjukkan
nilai anomali gravitasi bouguer yang muncul. Interpretasi dari anomali bouguer
sendiri diperoleh dengan menggunakan metode polynomial surface fitting dengan
menggunakan komputer. Selanjutnya perolehan data ABL yang didapatkan dibuat
modelnya, baik metode solusi analitik maupun model 3 dimensi yang kompleks.

Pendahuluan

Metode gravitasi mengukur nilai percepatan gravitasi di lokasi tertentu di


permukaan bumi untuk menentukan variasi massa jenis bawah permukaan. Metode
gravitasi ini akan bekerja jika objek mempunyai massa yang berbeda – beda yang
ditimbulkan oleh material yang memiliki nilai massa jenis yang berbeda dengan
yang di sekitarnya. Nilai percepatan gravitasi di permukaan bumi dipengaruhi juga
ileh perbedaan topografi, bentuk planet bumi dan rotasinya, dan pasang – surut
bumi. Faktor – faktor ini nantinya akan dikoreksi.
Metode gravitasi dapat mudah digunakan dan hasilnya cukup akurat.
Metode ini punya penetrasi kedalaman yang baik jika dibandingkan dengan GPR,
HFEM, dan metode resistivitas, serta tidak dipengaruhi oleh nilai konduktivitas di
permukaan yang kaya akan soil. Tetapi ambiguitas metode ini sendiri masih tinggi
karena disebabkan sumber massa yang banyak.

Teori

Untuk menguasai metode gravitasi, yang perlu dilakukan terlebih dulu


adalah memahami hukum gravitasi Newton yang mendeskripsikan gaya di antara
dua massa yang dipisahkan oleh jarak tertentu. Dalam metode gravitasi, untuk
mendapatkan nilai percepatan gravitasi g, persamaan yang digunakan adalah
sebagai berikut :

𝑴𝒆
g=G 𝒓′ .................................................................... (1)
𝒓𝟐𝒆

Di mana Me adalah massa bumi, G adalah konstanta gravitasi, dan re adalah


panjang jari – jari bumi. Satuan g adalah cm/s2 dalam sistem cgs dan selanjutnya
dikenal dengan satuan gal. Nilai g bumi secara umum di permukaan adalah 980 gal.

Pengumpulan Data

Akuisisi data gravitasi terbilang cukup mudah dan dapat dilakukan oleh satu
orang. Meskipun begitu, biasanya terdapat dua orang yang menentukan lokasi
pengukuran. Alat yang digunakan disebut gravity meter. Terdapat beberapa
pabrikan gravity meter yang ada di dunia ini. Yang paling umum digunakan adalah
buatan LaCoste & Romberg dan Scrintex.
Setelah menentukan graitimeter mana yang digunakan, pengguna harus
membaringkan grid atau profil titik pengukuran. Ini untuk menentukan spasi antar
titik pengukuran, lokasi, dan elevasi setiap stasiun. Pada bidang teknik dan
lingkungan, biasanya bervariasi antara 0.5 hingga 5 meter bergantung pada objek
yang akan diteliti. Meskipun begitu, banyak juga studi yang membentangkan spasi
hingga 100 meter. Setelah membentangkan lintasan, maka selanjutnya adalah
pengukuran base. Pengukuran base ini dilakukan sebaiknya setiap 0.5 hingga 1 jam.
Ini digunakan untuk mengoreksi pegas gravity meter yang semakin kurang elastis
jika semakin lama digunakan.

Gambar 1 Kurva Linear Drift (Kurva Tengah) yang Merupakan Kombinasi dari
Instrument Drift dan Variasi Pasang-Surut (Burger, 1992)

Asumsi dari Linear Drift biasanya diperoleh dari survey harian. Ini yang
menjadi dasar sebaiknya pengukuran base dilakukan lebih dari setiap 0.5 jam pada
penelitian lebih lanjut. Faktor penting dalam mendapatkan nilai gravitasi yang baik
adalah menentukan efek pasang – surut sebagaimana efek gravitasinya mungkin
lebih besar dari variasi medan gravitasi. Pada gravity meter Scrintex, alatnya
otomatis menghilangkan efek pasang – surut.

Pengolahan Data

Data gravitasi yang telah diperoleh dari survey menggambarkan nilai medan
gravitasi. Untuk menginterpretasikan data gravitasi, yang perlu dihilangkan adalah
segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan perubahan massa jenis. Ini termasuk
pada variasi garis lintang, elevasi, topografi, pasang – surut, dan bangunan.
Gambar 2 Gravitasi Bouguer Sebelum dan Setelah Dikoreksi dari Efek Bangunan
(Debeglia dan Dupont, 2002)

Gambar 3 Contoh dari Survei 4-D Gravitasi pada Sinkhole di Israel. Wilayah yang
Hitam Menunjukkan Penurunan Anomali Gravitasi dari Maret-April
hingga Mei – Juni (Rybakov et al.,2001).

Biasanya pengkoreksian efek pasang – surut dilakukan saat penentuan kurva drift.
Survei gravitasi pada bidang teknik dan lingkungan biasanya menimbulkan
perubahan jarak utara – selatan sebanyak beberapa ratus meter. Oleh karena itu, diperlukan
koreksi garis lintang sebagai berikut :
......................................................................... (2)
Di mana ȹ adalah sudut garis lintang dari stasiun gravitasi paling selatan.
Untuk akurasinya, pada jarak horisontalnya harus dalam 1,2 meter.
Untuk menghitung penurunan nilai gravitasi secara vertikal dengan
meningkatnya elevasi, digunakan bidang datum (biasanya sea level) dan massa
medan gravitasi di antara bidang datum dan stasiun, koreksi udara bebas, dan
koreksi bouguer.

Massa Jenis

Interpretasi data gravitasi digunakan untuk menentukan variasi massa jenis


bawah permukaan dan proses ini membutuhkan massa jenis dari material yang akan
diteliti atau kontras massa jenis antara material yang akan diteliti dengan material
sekitarnya. Massa jenis dapat diketahui dari banyak cara, cara yang paling baik
adalah dengan uji laboratorium terhadap sampel yang didapatkan. Massa jenis juga
dapat digunakan untuk penentuan kecepatan gelombang seismik.

Analisis Data dan Interpretasi

Objek dari metode gravitasi adalah informasi bawah permukaan. Untuk


melakukan interpretasi dan analisis data, dapat dilakukan beberapa cara sebagai
berikut :

Pemisahan Anomali Regional dan Residual


Banyak teknik yang dapat digunakan untuk memisahkan anomali regional
dan residual.
Tabel 2 Tabel Massa Jenis Batuan

Gambar 4 Contoh Pemisahan Anomali Regional dan Residual dengan Menggunakan


Graphical Smoothing (Reynolds,1998)

Kebanyakan pemisahan anomali regional dan residual melibatkan operasi


matematik menggunakan komputer. Permasalahannya adalah operasi matematik
tersebut tidak merepresentasikan keadaan yang sebenarnya. Operasi matematik
yang sering digunakan adalah polynomial fitting.

Pengayaan Data
Pengayaan data digunakan untuk meningkatkan daya persepsi dari anomali
gravitasi yang mungkin berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Ini sangat
penting di bidang teknik dan lingkungan dan sangat mudah dihilangkan oleh medan
gravitasi regional. Metode pengayaan yang paling penting adalah metode turunan.
Turunan yang paling banyak digunakan adalah metode first (gradient) dan second
(berbentuk kurva) yang keduanya dikalkulasi secara analitik dari grid anomali
bouguer. Turunan pertama (first) digunakan untuk menentukan batas – batas objek
yang akan diteliti, sedangkan turunan kedua (second) digunakan untuk menentukan
jenis objek yang akan diteliti.

Gambar 5 Peta Gravitasi Bouguer dan Peta Residual Orde Ketiga yang Dibentuk dengan
Menghilangkan Polinomial Permukaan Orde Ketiga dari Data Gravitasi
Bouguer (Hinze,1990)

Gambar 6 Pengukuran Gravitasi Bouguer (Lingkaran Penuh), Gradien Horisontal


(Lingkaran Bolong), dan Turunan Kedua (x) pada Goa dan Batugamping
(Butler, 1984b)

Pemodelan
Pemodelan gravitasi biasanya adalah langkah akhir dalam interpretasi dan
melibatkan percobaan untuk menentukan massa jenis, kedalaman, dan geometri
bawah permukaan. Prosedur pemodelan biasanya dibuat pada anomali gravitasi
residual. Saat memodelkan anomali gravitasi residual, sang interpreter harus
menggunakan kontras massa jenis antara objek yang akan diteliti dengan material
di sekitarnya, sementara saat memodelkan gravitasi bouguer, massa jenis dari
objek yang akan diteliti yang digunakan.
Ada banyak metode pemodelan yang dapat dilakukan. Metode – metode
tersebut dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu : 1) solusi analitik pada geometri
yang sederhana. 2) pemodelan ke depan dengan menggunakan model 2-D, 2,5-D,
dan 3-D, dan 3) pemodelan ke belakang dengan menggunakan model 2-D, 2,5-D,
dan model 3-D.

Gambar 7 (a) Model Gravitasi 2 Dimensi (Burger, 1992). Garis Tegas adalah Nilai
Gravitasi yang Telah Dikalkulasi (b) dan Bintang – Bintangnya adalah
Data Observasi.

Kesimpulan

Metode gravitasi adalah metode geofisika yang dapat diterapkan ke banyak


bidang permasalahan teknik dan lingkungan termasuk lokasi struktur bawah
permukaan yang dangkal, dan ketebalan lapisan soil. Pengumpulan data gravitasi
dilakukan dengan satu atau dua orang seturut lintasan yang ada dengan spasi setiap
titik antara 0.5 hingga 5 meter. Data observasi gravitasi kemudian diproses menjadi
data anomali bouguer lengkap (ABL) yang merepresentasikan semua perubahan
massa jenis lateral di bawah permukaan bumi. Untuk menginterpretasikan sumber
bawah permukaan dari medan gravitasi bouguer, anomali gravitasi residual
mungkin harus dipisahkan dari anomali gravitasi regional. Pemisahan ini dapat
dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer. Kemudian anomali
gravitasi residual tersebut dimodelkan dengan komputer untuk mendapatkan nilai
kedalaman, geometri bawha permukaan, dan massa jenis dari sumber anomali.
Model – model ini menunjukkan model interpretasi geologi bawah permukaan.

Anda mungkin juga menyukai