Stratigrafi Materi
Stratigrafi Materi
Ada dua hal penting dalam tahapan ini yaitu pengukuran tidak
langsung maupun langsung ketebalan perlapisan batuan dari pemerian
pada tiap-tiap langkah pengukuran.
10.2.2.1 Pengukuran
Kandungan fosil
Kandungan fosil sedapat mungkin diidentifikasi sampai ke genus
atau spesies. Kadang-kadang cukup dengan menyebut mengandung
bryozoa, mollusca, foraminifera, dsb.
Mineral-mineral sedikit
Adanya mineral-mineral sedikit tetapi masih bias teramati dengan
kaca pembesar (loupe) kadang-kadang sangat penting sebagai penunjuk
lingkungan pengendapan sediment atau batuan asal. Mineral-mineral ini
misalnya pirit, gloukopit, keeping-keping karbon dan mika. Kadang-
kadang mineral sedikit ini begitu menyolok dan menjadi sangat penting
dalam pemetaan batuan, sehingga ditempatkan di muka sebagai macam
fragmen atau butir pembentuk.
Porositas
Menyatakan porositas dapat dilakukan dengan menggunakan
istilah :
Porositas istimewa, porositas sedang, porositas dapat diabaikan.
Untuk menduga porositas dapat diketahui dengan menetaskan air diatas
batuan. Beda halnya dengan porositas yang digunakan dalam batuan
karbonat, lebih cenderung menggunakan istilah genetic ( gambar 10.3)
terutama dalam batuan karbonat reef.
Kekompakan dan kekerasan
Pakailah istilah-istilah, Lembek, lunak, dapat diremas, keras,
padat, getas dan kompak.
Hubungan dengan satuan di atasnya.
Hubungan dengan satuan diatasnya juga harus disebutkan
dengan jelas, misalnya hubungan yang tegas atau tajam, berangsur,
batas erosi atau ketidak selarasan, kontak patahan, dsb.
10.3 Penggambaran
Hasil suatu pengukuran penampang stratigrafi dapat disajikan
dalam bentuk gambar kolom yang lazim disebut kolom stratigrafi atau
penampang stratigrafi. Gambar 10.4 merupakan contoh penampang
stratigrafi sedangkan gambar 10.9 merupakan contoh kolom hasil
pengukuran penampang stratigrafi.
Dalam penggambaran kolom adua bagian penting yang harus
ada yaitu : keterangan gambar dan gambar kolom stratigrafi.