Anda di halaman 1dari 10

UJIAN TENGAH SEMESTER

KAPITA SELEKTA

Topik:

Industri Beton untuk Dunia Konstruksi Masa Dulu, Kini, dan Masa Depan

Disusun oleh:

Priska Amelia

051001400072

Dosen Pembimbing:

Ir. Dewi Rintawati, MT.

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2017
I. Pendahuluan

Beton adalah salah satu material utama dari konstruksi bangunan yang paling sering
di gunakan di Indonesia. Mengetahui tentang sejarah terciptanya beton, penggunaan
beton masa sekarang dan inovasi beton merupakan hal penting yang harus diketahui
oleh para perancang bangunan konstruksi khususnya teknik sipil karena hal-hal tersebut
akan menjadi dasar pemikiran ketika perancangan bangunan dan penentuan bahan
bangunan.

Perkembangan material pembuatan beton dari awal tercipta nya hingga masa
sekarang memiliki perubahan yang cukup berarti. Seperti komposisi bahan, rasio
perbandingan antar bahan, cara penggunaan dan lain-lain dengan tujuan mengurangi
berat bangunan serta efisiensi biaya.

Dengan mengetahui lebih rinci dan lebih dalam mengenai beton. Di harapkan
pembaca paper ini akan lebih mudah memahami dan mengembangkan penggunaan
beton untuk konstruksi bangunan.Apalagi saat ini kita sudah berada di masa era
globalisasi, kita harus bisa memperluas pandangan dan lebih kreatif dalam berkarya.
II. Pembahasan

1. Beton Dulu

Pertama kali bahan beton kuno adalah semen mentah di buat dari
gypsum atau kapur yang di hancurkan , dibakar. Lalu pasir dan air di campurkan
dengan semen tersebut akan menjadi mortar, yang merupakan bahan plester
menyatukan batu satu dengan batu lain nya. Dalam jangka waktu yang lama
bahan tadi di modifikasi hingga menjadi beton modern. Beton saat ini dibuat
dengan menggunakan semen Portland, agregat kasar dan halus dari batu dan
pasir, air dan bahan tambahan (additive). Bahan tambahan (additive) di
campurkan kedalam beton jika konstruksi dalam keadaan keadaan tertentu
seperti lingkungan ekstrim, suhu tinggi atau rendah, kondisi berangin, maupun
pendistribusian beton yang terlambat sampai ke proyek.
Penggunaan beton pertama kali adalah seperti bangunan yang ada di
Nabataea, suatu daerah di Arab Saudi. Ada juga hal yang perlu kita ketahui
bahwa sejak dulu sudah ada pemahaman untuk menjaga campuran sampai
kering atau slump serendah mungkin, karena kelebihan air menyebabkan void
dan kelemahan kekuatan beton. Orang Mesir kuno menggunakan lumpur
dicampur dengan jerami untuk membentuk batu bata, lalu di susun dan
direkatkan menggunakan beton kuno.
Tembok besar di Cina memiliki panjang 21.196 km, material yang
digunakan dalam pembangunan tembok cina bermacam-macam sesuai periode
dinasti dan memanfaatkan bahan-bahan seadanya sesuai lokasi konstruksi. Jika
di darat menggunakan tanah yang digemburkan, jika di pegunungan
menggunakan batu gunung, jika melewati padang gurun menggunakan
rerumputan campur pasir dan ranting-ranting pohon conifer. Karena bahan yang
digunakan tidak terencana dengan baik. Tembok dari bahan yang disebutkan tadi
rapuh, mudah ditembus dan cepat hancur. Pada akhir masa pembangunan,
material yang digunakan adalah tanah campur kerikil dan di beberapa bagian
hanya menggunakan gundukan batu besar. Batu bata pun sudah di produksi
namun batu masih dipakai, untuk fondasi, pinggiran luar dan dalam gerbang
karena lebih kuat daripada batu bata.
Di Roma, orang Yunani telah menemukan bahan pozzolan alami. Orang
Yunani berhasil melakukan pembangunan menggunakan beton. Tapi bukan
beton seperti sekarang ini, melainkan menyemen puing-puing, Beton yang
dipakai adalah semen kapur sederhana yang mengeras perlahan-lahan dari
bereaksi dengan karbon dioksida di udara.
Untuk bangunan di atas tanah yang membutuhkan daya tahan yang lebih,
mereka membuat semen reaktif dari pasir vulkanik alami disebut harena
fossicia. Untuk bangunan air seperti dermaga, jembatan, saluran air , mereka
menggunakan pasir vulkanik yang disebut pozzuolana.
Bukti majunya bangsa Romawi di bidang konstruksi dapat dilihat dari
The Pantheon . The Pantheon memiliki kubah beton terbesar dengan diperkuat
yang pernah dibangun. Kubahnya dengan diameter 142 meter dan memiliki
lubang 27 kaki, yang disebut oculus, pada puncaknya, yaitu 142 meter di atas
lantai. Kubah ini masih ada walaupun terjadi perubahan lokasi dan keretakan di
karenakan gempa bumi.

2. Beton Sekarang

Pada tahun 1756-1759 John Smeaton menemukan metode yang lebih modern
untuk memproduksi kapur untuk semen . Dia menggunakan batu kapur yang
mengandung tanah liat yang dibakar sampai menjadi klinker, yang kemudian
digiling menjadi bubuk.

Pada tahun 1801 Francois Coignet meninjau kelemahan beton pada tariknya.
Tahun 1847, ia membangun bangunan menggunakan beton yang di campur
dengan bahan kimia dengan tujuan memperkuat tariknya. Tahun 1852 Coignet
bereksperimen menggunakan besi beton yang diperkuat untuk konstruksi
bangunan dan memperoleh paten untuk klinker semen. Pada tahun 1853 ia
menggunakan besi pertama struktur beton bertulang untuk membangun sebuah
rumah bertingkat empat di 72 rue Charles Michels.
Pada tahun 1886 J. Monier, seorang ahli taman dari Prancis, mematenkan rangka
metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi tariknya yang digunakan untuk tempat
tanamannya, dan Koenen menerbitkan tulisannya tentang teori dan perancangan struktur
beton. Tahun 1906 C.A.P Turner, mengembangkan plat slab tanpa balok.

Dengan perkembangan keilmuan terkait beton dan tulangan besi nya, berdirilah
aturan mengenai peraturan beton bertulang seperti; German Committee Reinforce
Concrete, Australian Concrete Committee, American Concrete Institute, dan British
Concrete Institute. Di Indonesia ada Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan (LPMB)
yang menjadi bagian dalam Dinas Pekerjaan Umum yang bertugas menerbitkan
peraturan terkait standar beton dari peraturan internasional yang disesuaikan dengan
kondisi bahan dan jenis bangunan di Indonesia.

Tahun 1877 , GA Wayss (Jerman), Francois Hennebique (Francis) , Ernest L.


Ransome (Amerika) memulai pembangunan dengan beton bertulang baja dan
mematenkan system yang digunakan yaitu memutar batang persegi untuk meningkatkan
ikatan baja dan beton.

Di akhir abad 19, beton pratekan dimulai penggunaan nya. Tahun 1919 Pabrik di
Inggris di bangun menggunakan konstruksi balok plat (flat-slab concrete) .

Tahun 1930 Beton air-entrainment (beton hampa udara) mulai di gunakan untuk
meningkatkan ketahanan terhadap pembekuan dan meningkatkan workability nya.

Selain beton Air Entrainment, Beton Tipis (Thin Shell) juga mulai digunakan.
Teknik Thin-shell merupakan struktur bangunan, seperti atap, dengan cangkang yang
relatif tipis beton. Hasil karya konstruksi yang menggunakan teknologi thin-shell,
adalah Sidney Opera House, Australia, dan Keong Mas di TMMI Indonesia.

Di Indonesia , salah satu mega struktur konstruksi adalah Jembatan Suramadu


(Surabaya-Madura) dengan panjang 5.438 km , lebar 30 m. Teknik konstruksi yang di
pakai adalah Konstruksi Cable-Stayed yaitu menggunakan box girder baja untuk
bentang tengah , beton semen pratekan box girder untuk jembatan pendekat dan
konstruksi girder pracetak untuk lainnya. Semen yang digunakan untuk pembuatan
Beton tersebut adalah semen tipe khusus yaitu Special Blended Cement (SBC).
Kelebihan dari semen ini adalah mampu melindungi beton dari serangan korosi.

Konstruksi High-Rise menggunakan baja dan struktur beton bertulang. The Burj
Khalifa adalah struktur mixed-use.

Berikut adalah persyaratan yang terdapat di SNI 03-2847-2002 :

1) Struktur yang dihasilkan harus dapat dibuktikan cukup aman dengan bantuan
perhitungan dan/atau percobaan.
2) Tanggung jawab atas penyimpangan yang terjadi dipikul oleh perencana dan
pelaksana yang bersangkutan.
3) Perhitungan dan/atau percobaan tersebut diajukan kepada panitia yang ditunjuk
oleh pengawas bangunan yang berwenang, yang terdiri dari ahli-ahli yang diberi
wewenang menentukan segala keterangan dan cara-cara tersebut. Bila perlu,
panitia dapat meminta diadakan percobaan ulang, lanjutan atau tambahan.
Laporan panitia yang berisi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penggunaan
cara tersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan tata cara ini.

Peran ahli beton dalam proyek konstruksi dimulai dari pre-engineering sampai
penyerahan akhir konstruksi.

Saat ini sudah pula digunakan beton ringan karena untuk membuat bangunan tahan
gempa, struktur bangunan harus ringan dengan cara mengurangi berat sendiri struktur.
Beton ringan merupakan beton yang mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari beton
normal.

Ada pula beton pre-cast yaitu beton yang di bentuk custom sesuai desain ukuran
perencana proyek, lalu di produksi di pabrik, dan di lapangan disusun beton pre-cast
hingga menjadi bangunan utuh.
3. Beton Masa Depan

Dengan tingginya jumlah pembangunan konstruksi dibutuhkan di setiap Negara.


membuat para insinyur mengembangkan material yang digunakan agar lebih efektif.
Ilmuwan dari Universitas Teknik Dresden menemukan solusi konstruksi yang lebih
baik, yakni dengan mencampurkan beton dan tekstil.

Biasanya yang digunakan untuk memperkuat tarik beton adalah tulangan nya (baja
dan besi). Akan tetapi baja dan besi memiliki kelemahan yaitu bisa berkarat. Prof.
Manfred Curbach dari Universitas Teknik Dresden memimpin riset yang dilakukan oleh
insinyur yaitu mengganti baja dengan serat karbon. Serat karbon tidak berkarat.

Serat di ekstrak dari karbon, bersifat lunak, tipis, diolah pada mesin tekstil dan
diberi lapisan sehingga menjadi kaku. Arah kekuatan serat juga bisa disesuaikan agar
bisa bekerja secara optimal di dalam beton. Beton nya terbuat dari pasir, semen dan air.
Semen yang digunakan , semen yang sangat halus.

Beton halus dan anyaman karbon di buat beton tekstil tipis yang lebih ringan dan
lebih kokoh dari beton baja. Imuwan menguji ketahanan beban balok penopang yang
terbuat dari beton tekstil, hingga batas maksimal. Tekanan terus meningkat. Retakan
pertama muncul. Tapi materi karbon di dalamnya bisa menahan tekanan luar biasa.
Hasil uji beban menunjukkan beton tekstil 6 kali lebih kokoh dibanding beton bertulang
baja.
III. Penutup

Kesimpulan

Dari data yang telah dijelaskan di atas maka saya memberikan kesimpulan
bahwa pentingnya informasi mengenai beton sebagai material struktur konstruksi teknik
sipil untuk dijadikan dasar pemikiran untuk menentukan rancangan desain dan material
dari struktur konstruksi bangunan. Bahkan dijadikan awal pemikiran untuk menemukan
inovasi bahan bangunan.

Saran

Meskipun saya menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan paper ini tetapi


kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari bapak/ibu Dosen sangat saya harapkan untuk perbaikan ke depannya.
Daftar Pustaka

http://trisutomo10.blogspot.co.id/2015/01/riwayat-perkembangan-beton.html

http://e-journal.uajy.ac.id/949/2/1TS13069.pdf

http://www.dw.com/id/beton-masa-depan/a-36773702

http://semuabeton.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-beton.html
UJIAN TENGAH SEMESTER

KAPITA SELEKTA

Topik:

Industri Beton untuk Dunia Konstruksi Masa Dulu, Kini, dan Masa Depan

Disusun oleh:

Priska Amelia

051001400072

Dosen Pembimbing:

Kamin Kasim, ST

(Alumni Teknik Sipil Trisakti Angkatan 1994)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2017

Anda mungkin juga menyukai