Anda di halaman 1dari 11

Workshop SKDR

UPTD Puskesmas Telagasari


Tahun 2016
Distribusi Kasus yang sering terjadi pada Surveilans Epidemiologi di Wilayah Puskesmas
Telagasari Tahun 2016

160
140
120
100 Diare
80 DBD
60 Pneumonia
40 Disentri
20 Tifoid
0
Campak
Distribusi Kasus Tersangka Diare
Menurut Minggu Epidemiologi di Wilayah Puskesmas Telagasari
Tahun 2016
45

40

35

30

25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Analisa data :
Kasus diare hampir sama rata tiap minggunya,paling tinggi kasusnya pada minggu ke 29.
Distribusi Kasus Tersangka DBD
Menurut Minggu Epidemiologi di Wilayah Puskesmas Telagasari
Tahun 2016

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Analisa data :
Tingginya angka kesakitan karena DBD terjadi di bulan Februari dan meningkat kembali di
bulan maret,juni dan juli. Tingginya curah hujan dan kurangnya kepedulian masyarakat akan
bahaya DBD pasca musim penghujan.
Distribusi Kasus Tersangka Pneumonia
Menurut Minggu Epidemiologi di Wilayah Puskesmas Telagasari
Tahun 2016
8

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Analisa data :
Tingginya angka kesakitan pneumonia terjadi pada minggu ke 13 dan 20. kondisi
lingkungan kurang sehat dan perokok serta adanya peningkatan pemeriksaan
petugas di BP dan MTBS dalam penjaringan kasus.
Distribusi Kasus Tersangka Campak
Menurut Minggu Epidemiologi di Wilayah Puskesmas Telagasari
Tahun 2016
4

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Analisa data :
Ada peningkatan kasus diminggu 32 dan meningkat kembali diminggu 35 dan 36. Kondisi ini
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang jaraknya berdekatan dan kurangnya kesadaran masyakat
tentang pentingnya imunisasi terutama imunisasi campak.
Mekanisme kerja SKDR

 Pelaporan diambil dari data kunjungan pasien di BPU, MTBS


bidan Desa dan Pustu.
 Pelaporan pasien BPU dan MTBS di rekap setiap hari oleh
petugas dan diakumulasikan setiap 1 minggu diakhir minggu.
 Pelaporan dari bidan Desa dan Pustu di kirim tiap minggu sore
melalui sms.
Hal yg mendukung keberhasilan
( Best practice )
 Adanya data / laporan tertulis setiap hari dari BP dan MTBS.
 Adanya peningkatan kerjasama antar lintas program puskesmas
 Koordinasi dengan bidan desa dan Pustu di wilayah Puskesmas
Telagasari
 Koordinasi lintas sektor baik desa, kecamatan, dan dinas instansi
lainnya.
Permasalahan / leeson learned

 Data / pelaporan dari bidan Desa kurang jelas hasil


diagnosanya
 Laporan dari bidan desa belum berjalan semua
 Laporan dari BPS dan klinik swasta tidak berjalan
Saran dan Tindak Lanjut

 Diagnosa kasus harus sama antar petugas


 Pelaporan direkap setiap hari oleh petugas yg memeriksa
 Setiap petugas harus hapal kode ICD 10
 Sikda harus berjalan untuk mempermudah merekap laporan
 Mengaktifkan kembali laporan dari bidan desa dan BPS setiap
minggu
Terima Kasih..................

Anda mungkin juga menyukai