(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
2. KD Pada KI-4
Halaman | 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Menanya:
Problem
statement Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
(pertannyaan/iden untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
tifikasi masalah) dipahami dari bacaan atau hasil tayangan video tentang
kisah sukses dan kegagalan seorang wirausahawan antara
lain:
1. Pengertian Kewirausahaan!
2. Karakteristik Kewirausahaan dari hasil pengamatan
tayangan video tentang kisah sukses dan kegagalan
seorang wirausahawan
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Halaman | 3
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan
data) Mengumpulkan data dan informasi tentang Jenis
karakteristik atau dimensi kewirausahaan (kualitas dasar
dan kualitas instrumental kewirausahaan) melalui
berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian
kewirausahaan, macam- macam kualitas dasar dan
kualitas insrumental wirausaha yang berhasil dan gagal
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian)
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
membuat hubungan antara pengetahuan kewiraushaan dan
praktik/pengalaman wirausahawan
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya yaitu mengenai
Pengembangan kewirausahaan
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Halaman | 4
Pertemuan Ke 2 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Generalization Mengomunikasikan:
(menarik 1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk
kesimpulan/gener tulisan tentang Karakteristik Kewirausahaan yang
alisasi) harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk menuju
kesuksesan baik berdasarkan pengalaman Pribadi
maupun secara teori dari Buku referensi yang bisa
dipercaya
2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam
bentuk tulisan tentang Karakteristik Kewirausahaan
yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk
menuju kesuksesan baik berdasarkan pengalaman
Pribadi maupun secara teori dari Buku referensi yang
bisa dipercaya
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam
bentuk Power Point tentang Karakteristik
Kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha untuk menuju kesuksesan baik
berdasarkan pengalaman Pribadi maupun secara teori
dari Buku referensi yang bisa dipercaya di depan
kelas
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 3 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Halaman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X| 6
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Problem Menanya:
statement
(pertannyaan/iden Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
tifikasi masalah) untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
dipahami dari bacaan atau hasil tayangan video tentang
kisah sukses dan kegagalan seorang wirausahawan antara
lain:
Mengeksplorasi:
Data Collection
Mengumpulkan data dan informasi tentang Ciri-ciri
(pengumpulan
seorang wirausahawan dan Keberhasilan dan kegagalan
data)
wirausahawan melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang faktor-gaktor
yang mempegaruhi Keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian) Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
membuat hubungan antara Ciri-ciri seorang wirausahawan
dengan Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dalam
menjalakan wirausahanya
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
Halaman | 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
materi yang telah dibahas.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk
mewawancarai seorang wirausaha yang berada disekitar
lingkungan siswa dan menuliskan hasil wawancaranya
untuk dipresentasikan di depan kelas
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 4 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Mengasosiasi:
Verification
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan
(pembuktian)
sebelumnya, peserta didik diminta untuk menganalisis dan
menyimpulkan informasi/data tentang hasil wawancara
Halaman | 9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
wirausahaan yang sukses yang terdapat disekitar lingkungan
peserta didik apa kendala yang dihadapi oleh wirausaha
tersebut dan faktor pendukung keberhasilannya
Mengomunikasikan:
Generalization 1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk
(menarik tulisan tentang hasil wawancara wirausahaan yang
kesimpulan/gener sukses yang terdapat disekitar lingkungan peserta
alisasi) didik apa kendala yang dihadapi oleh wirausaha
tersebut dan faktor pendukung keberhasilannya
2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam
bentuk tulisan tentang hasil wawancara wirausahaan
yang sukses yang terdapat disekitar lingkungan
peserta didik apa kendala yang dihadapi oleh
wirausaha tersebut dan faktor pendukung
keberhasilannya
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam
bentuk Power Point tentang hasil wawancara
wirausahaan yang sukses yang terdapat disekitar
lingkungan peserta didik apa kendala yang dihadapi
oleh wirausaha tersebut dan faktor pendukung
keberhasilannya
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam
Halaman | 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
F. Penilaian, Remidial dan Pengayaan
1. Penilaian
a. Bentuk Soal Uraian Test
Rubrik Soal Pengetahuan
No Soal Skor
1 Tuliskan pengertian wirausaha menurut :
a. Para ekonom
b. Gede Parma
c. Para psikolog
2 Tuliskan pengertian kewirausahaan menurut:
a.Robin
b. Inpres No. 4 tahun 1995
3 Apakah tujuan kewirausahaan?
4 Jelaskan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha
untuk menunjang keberhasilannya !
5 Faktor apa sajakah yang mendorong seseorang {Triggering
event/pemicu]terjun ke dunia wirausaha?
6 Sebutkan 8 faktor penyebab kegagalan wirausaha?
7 Sebutkan penyebab keberhasilan wirausaha dari sisi pengusaha?
8 Sebutkan karakteristik wirausaha menurut Fadel Muhammad?
9 Karakter-karakter apa sajakah yang harus dipakai seorang
wirausaha dalam mempertahankan bisnisnya?
10 Berikan 4 contoh wirausaha yang sukses karena keuletan,
ketekunan dan komitmen tinggi?
No Soal Skor
1 Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi
pelayan bagi orang lain, hal ini dikemukakan oleh :
a. Robin
b. Zimmerer
c. Savary
d. A. Pekerti
e. Gede Parma
Halaman | 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
b. Kemempuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan mitra usaha
e. Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif
2. Remidial
Rubrik Pengetahuan
Lengkapilah pernyataan berikut ini:
3. Pengayaan
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan menurut Inpres No. 4 Tahun 1995 !
2. Tuliskan dan jelaskan karakteristik wirausaha menurut Bygrave yang dikenal
dengan 10 D !
3. Tuliskan 5 (lima) karakteristik yang harus ditinggalkan oleh wirausaha !
4. Tuliskan pula 5 (lima) faktor keberhasilan wirausaha !
5. Jelaskan 3 (tiga) tipe kreatifitas !
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 14
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
MULIADI, S.Pd, M.Si
NIP. 19651012 198811 1 003
Halaman | 15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
Pengertian Kewirausahaan
Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan
mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya
dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta,
berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan
usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan
apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu
mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi
tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya
dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam emnjalankan
usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan
negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi
yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain
dan bahkan bangsa dan Negara lainnya. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan
entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad
pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin
proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu
sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan
jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang
tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam
definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian
menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses
kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta
sering digunakan secara bersamaan, walaupun
Halaman | 16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
memiliki substansi yang agak berbeda. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993:5) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates
a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by
identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta
pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu
berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang
yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan
merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya
baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu
kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,
2003 : 13), yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
Halaman | 17
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan
sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar,
sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha
adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini
mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi
wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha
melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang,
Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang
usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi
usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997)
Halaman | 18
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Sejalan dengan pendapat di atas, Salim Siagian (1999) mendefinisikan: “Kewirausahaan adalah
semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap
peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan
lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan
cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta
kemampuan manajemen.”
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Halaman | 19
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Selalu Perspektif
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
7. Berani Menghadapi Risiko
8. Selalu Mencari Peluang
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
10. Memiliki Kemampuan Manajerial
11. Memiliki Kerampilan Personal
Halaman | 20
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.2. Memahami perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
2. KD Pada KI-4
KD 4.2. Menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
Halaman | 21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.2.1. Memahami pengertian ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha,
sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran
3.2.2. Menganalisis perencanaan usaha usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi,
dan pemasaran
4.2.1. Mencoba Mengumpulkan data/informasi tentang ide dan peluang usaha, analisa
peluang usaha, sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran
4.2.2. Menentukan usaha pengolahan makanan awetan yang akan dilakukan
4.2.3. Mencoba Membuat perencanaan usaha pengolahan makanan
4.2.4. Menyajkan hasil analisis dan simpulan tentang perencanaan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati yang dibuat dalam bentuk lisan dan
tulisan
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 5 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati”
b. Memotivasi
Menanya:
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian)
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
membuat hubungan antara perencanaan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati dengan
memperhatikan ide dan peluang usaha, analisa peluang
usaha, Sumber daya yang di butuhkan, Administrasi dan
pemasaran, Komponen perencanaan usaha dan Langkah-
langkah penyusunan perencanaan usaha
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Halaman | 24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pertemuan Ke 6 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Mengasosiasi:
Verification
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan
(pembuktian)
sebelumnya, peserta didik diminta untuk menganalisis dan
menyimpulkan informasi/data tentang perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Pertemuan Ke 7 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 27
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(pertannyaan/iden didapat dan harga terjangkau
tifikasi masalah) (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan)
Menanya:
Mengeksplorasi:
Data Collection Peserta didik mengumpulkan data dan informasi
(pengumpulan tentang wirausaha bidang usaha pengolahan makanan
data) awetan dari bahan pangan nabati khususnya yang
bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab. Deli
Serdang Seperti terbuat dari bahan-bahan yang mudah
didapat dan harga terjangkau dan dapat dijadikan
sebagai makanan khas oleh-oleh daerah kita
Mengumpulkan data/informasi tentang peluang sukses
wirausaha bidang usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati khususnya yang bercirikan makanan
khas Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti terbuat
Halaman | 28
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dari bahan-bahan yang mudah didapat dan harga
terjangkau dan dapat dijadikan sebagai makanan khas
oleh-oleh daerah kita
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian)
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
membuat hubungan antara peluang sukses wirausaha bidang
usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
khususnya yang bercirikan makanan khas Sumatera Utara
Kab. Deli Serdang Seperti terbuat dari bahan-bahan yang
mudah didapat dan harga terjangkau dan dapat dijadikan
sebagai makanan khas oleh-oleh daerah kita
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat
langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda Khas
Sumatera Utara khsusnya Kabupaten Deli Serdang yaitu
Tarian adat yang sering digunakan untuk upacara adat
seperti pernikahan dan menuliskan hasil wawancaranya
untuk dipresentasikan di depan kelas
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Halaman | 29
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pertemuan Ke 8 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Mengasosiasi:
Generalization Mengomunikasikan:
(menarik 1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk
kesimpulan/gener tulisan tentang hasil perencanaan usaha pengolahan
alisasi) makanan awetan dari bahan pangan nabati khususnya
yang bercirikan makanan khas Sumatera Utara Kab.
Deli Serdang Seperti terbuat dari bahan-bahan yang
mudah didapat dan harga terjangkau dan dapat
dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh daerah
kita
2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam
bentuk tulisan tentang hasil perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
khususnya yang bercirikan makanan khas Sumatera
Utara Kab. Deli Serdang Seperti terbuat dari bahan-
bahan yang mudah didapat dan harga terjangkau dan
dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh
daerah kita
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam
bentuk Power Point tentang hasil perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
khususnya yang bercirikan makanan khas Sumatera
Utara Kab. Deli Serdang Seperti terbuat dari bahan-
bahan yang mudah didapat dan harga terjangkau dan
dapat dijadikan sebagai makanan khas oleh-oleh
daerah kita
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
Halaman | 31
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam
No Soal Skor
1 Tuliskan bahan hewani atau nabati apa yang banyak terdapat di
sekitar tempat tinggal Anda
2 Peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
apa yang terdapat di lingkungan sekitar Anda?
3 Tuliskan Pengertian dari usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati?
4 Sumber daya apa yang dibutuhkan untuk membuat usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati apa yang
terdapat di lingkungan sekitar Anda !
5 Tuliskan lankah-langkah penyusunan perencanaan usaha
2. Remidial
Halaman | 32
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rubrik Keterampilan
1. Peserta didik ditugaskan untuk perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi
dan pemasaran yang terdapat dilingkungan tempat tinggal peserta didik.
2. Tugas dibuat dalam bentuk makalah dan diprsentasikan didepan kelas menggunakan
slide Power Point
3. Pengayaan
1. Membuat Kliping tentang perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi dan pemasaran
2. Hasil klipping dikumpulkan sebagai penilaian secara pribadi
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 33
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
PENGOLAHAANDANWIRAUSAHAPENGAWETANHEWANI
Mengenal produk pengawetan Bahan Nabati dan Hewani
PENGOLAHAN artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat
dimanfaatkan secara luas. Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah
menjadi produk matang dengan mencampur, memodifikasi bahan tersebut.
Pengolahan dan pengawetan pangan telah dimulai dari zaman prasejarah saat manusia memproses
bahan mentah menjadi berbagai jenis bahan masakan dengan cara pemanggangan diatas api,
pengasapan, perebusan, fermentasi, pengeringan dengan matahari, dan penggaraman.
1. Manfaat pengawetan bahan nabati dan hewani
Mutu bahan pangan terbaik adalah sesaat setelah pemanenan atau pemotongan. Setiap produk
makanan atau minuman mempunyai masa keawetan yang berbeda beda, banyak hal yang
mempengaruhinya. Proses pengawetan adalah suatu cara untuk menjadikan hasil peternakan dan
pertanian yang awalnya bersifat mudah rusak menjadi produk makanan atau minuman (pangan)
yang lebih awet dengan sebisa mungkin tetap mempertahankan sifat fisik (tekstur, warna) dan zat
gizinya.
Pengawetan pangan tujuan utamanya adalah untuk memperpanjang masa simpan. Kerusakan bahan
pangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu Pertumbuhan dan aktivitas mikroba, yaitu
bakteri, khamir, dan kapang Aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan,¡ Serangga, parasit,
dan tikus, Suhu termasuk suhu pemanasan dan pendinginan Kadar air, udara terutama oksigen;sinar
dan jangka waktu penyimpanan
Enzim Proses Pengawetan dan Manfaat/Kerugian
Pengolahan
Pektinase Pengolahan sari buah Menjernihkan sari buah
Protase (papain dan Pengolahan daging Mengempukan daging
bromelin)
Alfa-Amilse Pengolahan gula Memecah pati menjadi
glukosa
poliphenol Pengolahan apel Munculnya warna cokelat
waktu pengupasan apel
Lipoksigenase Pengoahan susu kedelai Munculnya bau langu pada
susu kedelai
Khlorofil oksidase Pengeringan sayuran Perubahan warna pada saat
pengeringan dan
penyimpanan
Keawetan bahan makanan juga dipengaruhi oleh kadar air, udara terutama oksigen, sinar, dan
jangka waktu penyimpanan Secara umum, dapat dikatakan bahwa makin rendah kadar air, pangan
makin awet. Sebagai contoh, misalnya susu yang disimpan dalam botol yang tembus sinar, cita
rasanya dapat berubah karena terjadinya oksidasi lemak dan perubaan protein yang prosesnya
dibantu oleh katalisator sinar.
Bahan pangan adalah hasil pertanian yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok
besar yaitu kelompok bahan nabatidan bahan hewani. Bahan nabati adalah bahan yang diperoleh
Halaman | 34
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dan berasal dari tumbuhan seperti sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, umbi-umbian, rumput
laut dan serealia(padi, jagung dan kacang-kacangan) Bahan hewani dihasilkan oleh hewan seperti
daging, ikan, susu dan telur.
Ada beberapa metode pengawetan pangan yaitu dengan cara menonaktifkan, menghambat dan
mencegah faktor-faktor penyebab kerusakan makanan, metode tersebut : Pengawetan dengan suhu
rendah¡ Pengawetan dengan suhu tinggi Pengawetan dengan pengeringan Pengawetan dengan
bahan kimia¡
B. Bahan nabati dan hewani
Bahan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal tanaman bahkan keseluruhannya) atau
bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Contoh bahan nabati antara lain yaitu,
manfaat kelapa biasa maupun kelapa sawit, minyak nabati yang biasa digunakan ialah minyak
kelapa sawit, jagung, zaitun, kedelai, jarak,tengkawang, kacang tanah, kemiri, jagung, jambu mete,
biji kapas, coklat, kelapa, manfaat buah apukat yang dapat meningkatkan lemak lipid pada tubuh
manusia, dan masih banyak contoh bahan nabati yang lainnya.
Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang
bahan dasarnya dari hasil hewan. Contoh bahan hewani antara lain yaitu susu sapi, telur, ikan,
daging, dan masih banyak contoh bahan hewani yang lainnya.
Mencari ide Perobaan Perencanaan produksi Pembuatan produk pengawetan dari bahan nabati dan
hewani Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting karena
dapat memperanjang masa simpan, meningkatnya daya tahan, meningkatnya kualitas, nilai tambah
dan sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu produk menjadi memiliki daya
ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan.
Halaman | 35
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
C. Proses dan Alat Pengawetan Bahan Nabati Dan Hewani
Secara umum, bahan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan setelah dipanen akan mudah
mengalami kerusakan sehingga terjadi penurunan mutu. Untuk menjaga kualitas bahan pangan dan
produknya, maka bahan pangan tersebut perlu dilakukan pengolahan dan pengawetan. Ada
beberapa metode peng- awetan pangan yaitu dengan cara menonaktifkan, menghambat dan
mencegah faktor-faktor penyebab kerusakan pangan. Setiap metode pengawetan pangan hanya akan
berhasil jika mekanisme peng- awetannya tepat dan sesuai. Bahan pangan hasil pertanian masing-
masing mempunyai sifat-sifat yang berbeda-beda yang penting untuk diketahui untuk
digunakan sebagai dasar saat proses penanganan dan pengolahan.
Dengan mengetahui sifat setiap bahan pangan, diharapkan proses penanganan dan pengolahan
akan tepat dan sesuai. Beberapa metode untuk pengawetan bahan pangan adalah sebagai berikut.
Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan menyimpan bahan makanan di dalam
lemari pendingin yaitu kulkas atau freezer (pembeku). Lemari pendingin memiliki suhu yang
rendah. Umumnya yang dimaksud dengan suhu rendah ini berkisar antara -2°C sampai 8°C. Cara
pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendi- nginan (cooling) dan
pembekuan (freezing). Pendinginan yang biasa dilakukan sehari-hari dalam lemari es pada
umumnya mencapai suhu 5 sampai 8 C atau -2 sampai 8 C. Pembekuan adalah penyimpanan bahan
pangan dalam keadaan beku. Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu -12 sampai -24
C. Pembekuan cepat (quick freezing) dilakukan pada suhu -24 sampai -40 C.
Buah-buahan dan sayur-sayuran juga memerlukan suhu penyimpanan tertentu. Suhu di mana
produk mempunyai keawetan yang paling lama disebut suhu optimum. Jika
penyimpanan dilakukan di bawah suhu optimum, atau di tempat yang terlalu dingin, buah-buahan
dan sayur-sayuran akan mengalami kerusakan fisik yang sering disebut chilling injury. Apabila
penyimpanan buah dan sayuran dilakukan di atas suhu optimum, atau pada suhu yang terlalu
hangat, juga tidak akan menghasilkan keawetan.
Pengawetan dengan suhu panas sebenarnya sudah lama digunakan, sejak manusia dikenalkan
dengan istilah memasak. Saat kamu memasak, misalnya merebus atau menggoreng suatu bahan
makanan, sebenarnya kamu sedang melakukan proses pengawetan dengan suhu panas. Tetapi
seringkali kita tidak mengetahui batasan pemanasan yang dilakukan terhadap makanan.
Jika pemanasannya tidak tepat, maka akan banyak nilai gizi yang hilang dari makanan yang
dimasak tersebut. Pemanasan yang baik adalah secukupnya agar nilai gizi yang hilang tidak terlalu
banyak. Dua faktor yang harus diperhatikan dalam pengawetan dengan panas, yaitu sebagai berikut.
1) Jumlah panas yang diberikan harus cukup untuk mematikan mikroba pembusuk dan mikroba
pathogen.
2) Jumlah panas yang digunakan tidak boleh menyebabkan penurunan gizi dan cita rasa makanan.
Jumlah panas yang diberikan dalam proses pengolahan pangan tidak boleh lebih dari jumlah
minimal panas yang dibutuhkan untuk membunuh mikroba yang dimaksud. Dalam proses
pemanasan, ada hubungan antara panas dan waktu, yaitu jika suhu yang digunakan rendah, maka
waktu pemanasan harus lebih lama. Jika suhu tinggi, waktu pemanasan singkat. Sebagai contoh:
misalnya jumlah panas yang diterima bahan jika kita memanaskan selama 10 jam di dalam air
mendidih (100 C) kira-kira sama dengan memanaskan bahan tersebut selama 20 menit pada
Halaman | 36
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
suhu 121 C. Berdasarkan penggunaan suhu, waktu dan tujuan pemanasan, proses pemanasan dapat
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu proses pasteurisasi dan sterilisasi.
a.Sterilisasi
Istilah sterilisasi berarti membebaskan bahan dari semua mikroba. Karena beberapa spora bakteri
relatif lebih tahan terhadap panas. Maka sterilisasi biasanya dilakukan pada suhu yang tinggi
misalnya 121 C (250 F) selama 15 menit. Pada makanan dikenal istilah sterilisasi komersial.
Sterilisasi komersial adalah sterilisasi yang biasanya dilakukan terhadap sebagian besar pangan di
dalam kaleng atau botol. Makanan yang steril secara komersial berarti semua mikroba penyebab
penyakit dan pembentuk racun (toksin) dalam makanan tersebut telah dimatikan, demikian juga
semua mikroba pembusuk. Dengan demikian, produk pangan yang telah mengalami sterilisasi akan
mempunyai daya awet yang tinggi; beberapa bulan sampai beberapa tahun.
b. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif cukup rendah (umumya dilakukan di
bawah 100 C) dengan tujuan untuk mengurangi populasi mikroorganisme pembusuk sehingga
bahan pangan yang dipasteurisasi tersebut akan mempunyai daya awet beberapa hari (misalnya
produk susu pasteurisasi) sampai beberapa bulan (misalnya produk sari buah pateurisasi). Walaupun
proses ini hanya mampu membunuh sebagian populasi mikroorganisme, namun pasteurisasi ini
sering diaplikasikan terutama jika dikhawatirkan bahwa penggunaan panas yang lebih tinggi akan
menyebabkan terjadinya kerusakan mutu (misalnya pada susu).
Tujuan utama proses pemanasan hanyalah untuk membunuh mikro-organisme pathogen (penyebab
penyakit; misalnya pada susu) atau inaktivasi (menghentikan aktivitas) enzim-enzim yang dapat
merusak mutu (misalnya pada sari buah).
Makanan yang dipasteurisasi tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi mempunyai masa simpan
yang terbatas disebabkan mikroba nonpatogen dan pembusuk masih ada dan dapat berkembang
biak. Oleh karena itu pasteurisasi biasanya disertai dengan cara pengawetan lain, misalnya makanan
yang dipasteurisasi kemudian disimpan dengan cara pendinginan (di dalam lemari pendingin).
c. Blanching
Blanching adalah pemanasan pendahuluan yang biasanya dilakukan terhadap buah-buahan dan
sayur-sayuran untuk menginaktifkan enzim-enzim di dalam bahan pangan tersebut, di antaranya
adalah enzim katalase dan peroksidase yang merupakan enzim-enzim yang paling tahan panas di
dalam sayur-sayuran. Blanching selalu dilakukan jika bahan pangan akan dibekukan karena
pembekuan tidak dapat menghambat keaktifan enzim dengan sempurna. Bergantung pada panas
yang diberikan, blanching juga dapat mematikan beberapa mikroba. Blanching biasanya dilakukan
pada
(Proses Aseptis) Pada prinsipnya, proses sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai kombinasi
suhu dan waktu. Jika digunakan suhu yang lebih tinggi, waktu sterilisasinya makin pendek.
Diketahui bahwa kombinasi suhu yang lebih tinggi dan waktu pendek ini dapat memberikan
keuntungan berupa mutu produk yang lebih baik. Karena itulah, muncul konsep sterilisasi High
Temperatur Short Time (HTST) dan Ultra High Temperature (UHT). Pada kondisi ini, sterilisasi
dilakukan pada suhu 130-145 C tetapi hanya dalam beberapa detik saja. Karena itu, diperlukan
peralatan pemanasan yang mampu men- capai suhu tersebut dan sekaligus secara cepat mampu
mendinginkannya kembali. Pada sistem aseptik ini, dilakukan proses sterilisasi produk pangan dan
Halaman | 37
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
bahan pengemas (wadah) secara terpisah. Pengisisan produk dilakukan setelah wadah dan produk
terlebih dahulu disterilisasikan sehingga untuk mempertahankan sterilitas produk dan wadah, proses
pengisian harus dilakukan pada ruangan yang steril. Karena itulah, proses pengisian dan
pengemasan dengan cara ini disebut sebagai proses pengemasan aseptik karena memang diperlukan
kondisi yang aseptik.
Saat petani padi tiba waktunya untuk memanen hasil bertaninya, pernahkan kamu melihat hal apa
yang dilakukan petani tersebut dengan padi hasil panennya? Pernahkah kamu melihat petani
tersebut menjemur padi di bawah sinar matahari? Itulah salah satu contoh proses pengeringan.
Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu
bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya
kandungan air bahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi di
dalamnya. Keuntungan produk hasil pengeringan adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil
sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan citarasa khas. Selain itu,
banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya tembakau, kopi, teh,
biji-bijian, dan lain- lainnya. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika pemanasan secara
merata, dan uap air dikeluarkan dari seluruh permukaan bahan tersebut. Faktor-faktor yang
memengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan bahan, suhu pengeringan, aliran udara,
dan tekanan uap di udara. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan suatu alat pengering
(articial drier), atau dengan penjemuran (sun drying), yaitu pengeringan dengan menggunakan
energi langsung dari sinar matahari.
Pengeringan buatan (articial drying) mempunyai keuntungan karena suhu dan aliran udara dapat
diatur sehingga waktu pengeringan dapat ditentukan dengan tepat dan kebersihan dapat diawasi
sebaik-baiknya. Penjemuran mempunyai keuntungan karena energi panas yang digunakan murah
dan bersifat murah serta melimpah, tetapi kerugiannya adalah jumlah panas sinar matahari yang
tidak tetap sepanjang hari, dan kenaikan suhu tidak dapat diatur sehingga waktu penjemuran sukar
untuk ditentukan dengan tepat. Selain itu, karena penjemuran dilakukan di tempat terbuka yang
langsung berhubungan dengan sinar matahari, kebersihannya harus diawasi dengan sungguh-
sungguh. Kadar air suatu bahan yang dikeringkan memengaruhi seberapa jauh penguapan dapat
berlangsung, lamanya proses pengeringan dan jalannya proses pengeringan.
Pengawetan bahan pangan dapat juga dilakukan dengan melakukan penambahan bahan kimia
tertentu, yang telah diketahui memiliki efek mengawetkan. Penggunaan bahan kimia untuk
pengawet harus digunakan dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan ketentuan agar aman bagi
manusia.Pemberian Asam, Asam dapat menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk. Asam dapat dibagi dalam 3 golongan yaitu:
(1) asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari
buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh;
(2) asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi, misalnya asam laktat dan asam asetat; dan
(3) asam-asam sintetik, misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat. Cuka adalah asam
sintetik yang dapat kita temui sehari-hari.
Halaman | 39
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
b. Kemasan Sekunder : Kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer, kemasan ini
tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh : kemasan krat kayu untuk
sirup dalam botol.
c. Kemasan Tersier : Bahan Kemasan kemasan tersier adalah kemasan yang banyak
diperuntukan sebagai kemasan transport. Contoh : container dan kotak karton
gelombang
C. Bahan Kemasan
Bahan-bahan kemasan yang umumnya digunakan yaitu :
1. Logam
2. Gelas
3. Plastic
4. Kertas
5. flexsibel.
D. Persyaratan Kemasan
1. Kemasan harus melindungi isi : dari pengaruh luar, pengaruh dalam, dan menjaga
kestabilan mutu agar tetap sama.
2. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label
harus tercetak dengan jelas dan komplit.
3. Kemasan harus mudah dibukadan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif
4. Kemsan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang etalase toko swalayan.
5. Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang
E. Pelabelan
Label dan pelabelan berkaitan dengan fungsi pengemasan, yaitu fungsi identifikasi. Fungsi
identifikasi mengandung arti bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen ; memberikan
informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk, cara penganganan kemasan
bekas, kapan tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran, volume, bobot, dan siapa
produsennya, lokasi produksi, customer service, identifikasi persyaratan lingkungan.
Label juga harus mengikuti UU Pangan No.7 Tahun 1996 Pasal 30 Bab IV menyebutkan bahwa
“setiap orang yang memproduksi atau memasukan ke dalam wilayah Indonesia, pangan yang
dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, didalam dan atau dikemasan
pangan”
Label yang dimaksud adalah sekurang-kurangnya :
1. Nama Produk
2. Nama dagang
3. Komposisi
4. Berat/isi bersih
5. Nama dan alamat produsen
6. Nomor pendaftaran (PIRT/MD)
7. Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa
8. Kode Prouduksi
Halaman | 40
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.3. Menganalisis sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
2. KD Pada KI-4
KD 4.3. Mengolah makanan awetan dari bahan pangan nabati berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
Halaman | 41
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
4.3.1. Mencoba Latihan membuat makanan awetan dan mengemas dari bahan
pangan nabati
4.3.2. Mengolah atau menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari kegiatan
mengamati dan eksperimen pengolahan makanan serta membuat hubungan
keduanya dan menyimpulkan
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 9 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Inti 60 Menit
Stimulation
(pemberian Mengamati:
stimulus) Peserta didik membaca buku teks tentang Sistem
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat
Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati
berbagai produk makanan awetan di industri sekitar
sekolah, toko makanan, internet, video dan atau membaca
literatur/buku teks
Menanya:
Problem
statement Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
(pertannyaan/iden untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
tifikasi masalah) dipahami dari berbagai produk makanan awetan di industri
sekitar sekolah, toko makanan, internet, video dan atau
membaca literatur/buku teks
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Halaman | 43
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan
Mengumpulkan data dan informasi tentang pengolahan
data)
makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang bagaimanakah
jenis, karakterteristik bahan dan alat pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati dan
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat yang akan diproduksi dalam hal
ini karena kita berada di Sumatera Khususnya berada di
Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan
dan sekitarnya, maka pengolahan makanan yang akan
diproduksi harus menjadi ciri khas daerah kita seperti
menjadi oleh-oleh khas makanan Bika Ambon, Roti
Ketawa, Bolu Gulung Miranti, Roti Kacang Hitam Cap
Beo dan lainnya. Semua itu merupakan makanan
sederhana yang menjadi ikon oleh-oleh dari Sumatera
Utara
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
informasi Macam-macam pengolahan makanan dengan
nabati yang mudah didapat dan harganya sangat
terjangkau diolah mnejadi makanan yang enak, sehat
dan bergizi serta diharapkan nantinya dapat menjadi
makanan oleh-oleh khas Sumatera Utara Kab. Deli
Serdang dari materi yang telah dipelajari baik dari Buku
Paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X atau dari
informasi lainnya seperti Internet atau artikel lainnya
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian)
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
membuat hubungan antara jenis, karakterteristik bahan
dan alat pengolahan makanan yang akan diproduksi
dalam hal ini karena kita berada di Sumatera Khususnya
berada di Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli
Serdang, Medan dan sekitarnya dengan bahan-bahan
dasar yang banyak terdapat dilingkungan kita sehingga
dapat diproduksi dengan harga yang ekonomis
Guru bersama siswa secara bersama-sama
mendiskusikan pengolahan makanan awetan dari bahan
Halaman | 44
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pangan nabati dan pengemasan berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat yang akan
di praktekkan dan akan dipasarkan
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 10 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 45
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada
Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Guru membuat kelompok peserta didik berdasarkan
kelompok Pengolahan makanan yang sudah
ditentukan yaitu
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan
dasar aneka jenis Umbi-umbian (Ubi) dan
Pisang seperti keripik Singkong, Keripik pisang
dan lainnya
2. Kelompok 2 Peng0lahan makanan bahan dasar
aneka kacang seperti Kacang Tojin, Kacang
Tepung, Kacang Arab atau diolah menjadi Kue
Kacang seperti Kue Kcang Cap Beo dari Tebing
Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis
Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang,
Keju Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue
Sepit atau Kipas dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari
aneka buah seperti Sirup buah, Pancake Durian,
dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu
dan Pengolahan makanan lainnya dengan bahan
dasar khas yang mudah dan banyak terdapat di
Sumatera Utara Khususnya Kabupaten Deli
Serdang
Inti 60 Menit
Stimulation
(pemberian Mengamati:
stimulus) Peserta didik membaca cara pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan nabati dan pengemasan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat dalam hal ini pengolahan makanan yang akan
di dipraktekkan oleh masing-maing kelompok
pengolahan makanan yang sudah di bagi guru
Setiap kelompok berdasarkan kelompok pengolahan
makanan yang sudah ada, mengamati tanyangan
video tentang cara pembuatan, baik alat, bahan dan
langkah-langkah pengolahan makanan sesuai
kelompoknya masing-masing.
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar
aneka jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti
Halaman | 46
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
keripik Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka
kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung, Kacang
Arab atau diolah menjadi Kue Kacang seperti Kue
Kcang Cap Beo dari Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang,
Keju Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit
atau Kipas dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka
buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan
lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas
yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara
Khususnya Kabupaten Deli Serdang
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan)
Menanya:
Problem Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
statement untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
(pertannyaan/iden dipahami dari berbagai produk pengolahan makanan dengan
tifikasi masalah) inspirasi makanan dengan bahan dasar yang mudah didapat
didaerah lingkungan sekitar peserta didik berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat sesuai kelompok
pengolahan makanan yang ditetapkan guru antara lain:
Bagaimana mengatasi tingkat kesukaran dari masing–
masing pengolahan makanan yang akan dibuat
Apakah produksi pengolahan makanan yang akan
dibuat dapat dipasarkan?
Bagaimana teknik pemasarannya?
Berapa lama waktu yang diberikan guru untuk
menyelesaikan tugas pengolahan makanan sesuai
dengan kelompok dan produk makanan yang akan
dibuat dan berapa jumlah yang akan diproduksi
Bagaimana pembiayaan untuk produksi terhadap
produk pengolahan makanan yang akan dibuat
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Halaman | 47
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan
data) Mengumpulkan data dan informasi tentang Teknik produksi
terhadap produk pengolahan makanan yang akan dibuat antara
lain:
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan untuk
Halaman | 48
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
mempraktikkan produk pengolahan makanan yang akan
dipraktekkan
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 11 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 50
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar pengolahan makanan dari aneka
kacang
Halaman | 51
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar aneka macam peyek
Halaman | 52
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh makanan yang menjadi makanan oleh-
oleh khas daerah kita
Halaman | 53
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Mengeksplorasi:
Halaman | 54
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Mengasosiasi:
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
4. Guru memberikan tugas kelompok untuk
menyelesaikan Produk pengolahan makanan dengan
inspirasi bahan dasar yang mudah didapat di daerah
sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat seuai kelompok pengolahan makanan
yang sudah ditetapkan
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 12 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Mengomunikasikan:
Generalization
1. Setiap kelompok secara bergantian
(menarik
mempresentasikan hasil produk pengolahan makanan
kesimpulan/gener
sesuai kelompok yang udah ditetapkan oleh guru
alisasi)
2. Kelompok lain mengamati dan memberikan
tanggapan, kritik, dan saran terhadap hasil produk
pengolahan makanan yang telah dipresentasikan oleh
kelompok lainnya.
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk
memasarkan hasil produksi kelompoknya, dan
melaporkan hasil penjualannya pada pertemuan
berikutnya.
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
Halaman | 56
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang
jika berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam
No Soal Skor
1 Peserta didik ditugaskan secara berkelompok menulikan dengan
sistematik dimulai dari alat, bahan, serta langkah-langkah
pembuatan pengolahan makanan yang telah dipraktikkan
2 Berapakah modal yang dikeluarkan untuk produksi pengolahan
makanan yang telah di praktikkan
3 Apakah kerajinan yang dirpoduksi dapat dipasarkan dengan nilai
jual yang baik?
4 Tuliskan Teknik penyajian dan pengemasan yang baik untuk
menunjang harga jual dari produk makanan kelompok Anda
5 Tuliskan Macam-macam kerajinan berdasarkan inspirasi budaya
lokal non benda dan material daerah sekitar berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat di Kabupaten Deli
Serdang?
2. Remidial
Halaman | 57
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rubrik Keterampilan
1. Membuat Presentasi terhadap produksi pengolahan makanan dengan inspirasi bahan dasar
nabati yang mudah didapat di daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat yang telah dipraktekkan dan disajikan didepan kelas secara berkelompok
2. Membuat makalah tentang perencanaan usaha sesuai dengan produksi pengolahan
makanan dengan inspirasi bahan dasar nabati daerah sekitar berdasarkan daya dukung
yang dimiliki oleh daerah setempat yang telah dipraktekkan
3. Pengayaan
1. Bahan dasar nabati apa saja yang dapat di jadikan sebagai bahan produksi
pengolahan makanan khususnya yang terdapat di Sumatera Utara Kabupaten Deli
Serdang??
2. Menurut Anda, bagaimanakah Potensi produksi pengolahan makanan dengan
inspirasi bahan dasar nabati daerah sekitar dapat membantu perekonomian
penduduk setempat?
3. Apakah pemerintah setempat memberikan bantuan atau dukungan terhadap
kegiatan produksi pengolahan makanan dengan inspirasi bahan dasar nabati
daerah sekitar?
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 58
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
Bahan :
1 kg singkong yang masih segar
1 sendok makan kapur sirih
250 ml air
Bumbu yang dihaluskan :
3 sendok makan garam halus
1 sendok makan gula pasir
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
minyak untuk menggoreng secukupnya
Cara Membuat Kripik Singkong Renyah :
1. singkong dikupas terlebih dahulu lalu dicuci dengan air sampai benar-benar bersih
2. singkong diiris tipis-tipis dengan alat pemotong supaya hasilnya sama dan seukuran
3. masukkan kapur sirih kedalam air
4. rendam singkong yang sudah diiris tipis kedalam air kapur sirih
5. masukkan bumbu yang sudah dihaluskan kedalam rendaman singkong lalu aduk rata
diamkan selama 1 jam
6. singkong yang sudah direndam angkat lalu tiriskan sampai benar-benar kering tanpa dijemur
dibawah sinar matahari
Halaman | 59
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
7. panaskan minyak diatas api sedang lalu goreng singkong yang yang sudah kering tunggu
sampai matang sambil sedikit diaduk, angkat tiriskan
8. masukkan singkong yang sudah matang kedalam toples dan siap disajikan
Makanan yang terbuat dari buah pisang mentah ini memang selalu dijadikan sebagai cemilan yang
paling populer dan bahkan sangat terkenal dimana-mana. Di supermarket keripik pisang ini banyak
tersedia berbagai merk dan pilihan rasa. Buah pisang mentah dibuat menjadi keripik pisang yang
sangat enak dan renyah yang dimilikinya. Keripik pisang ini punya variasi rasa yaitu ada keripik
pisang manis, keripik pisang asin dan juga keripik pisang dengan rasa coklat. Dan keripik pisang
coklat inilah yang akan dibuat sebagai resep terbaru dari kami yang bisa anda langsung mencobanya
di rumah.
Keripik pisang coklat merupakan cemilan yang bisa dikatakan sebagai kue kering karena makanan
ini dibuat dengan cara digoreng kering. Biasanya disimpan kedalam toples supaya tidak lembab dan
rasanya tidak renyah lagi. Untuk resepnya sama seperti keripik pisang manis dan asin yaitu dibuat
dengan cara digoreng lalu ditaburi dengan coklat bubuk. Untuk resepnya akan dipaparkan dibawah
ini :
Bahan :
1 kg buah pisang mentah
gula halus secukupnya
garam sedikit saja
air kapur sirih 2 sendok makan
minyak goreng 600 gr
coklat bubuk secukupnya
tepung meizena 2 sendok makan
air untuk merendam secukupnya
Proses Membuat Keripik Pisang Coklat :
1. Kupas kulit buah pisang yang masih mentah lalu diiris tipis memanjang
2. Campurkan air kapur sirih engan air biasa dan rendam buah pisang kedalamnya
3. Diamkan dulu selama 35 menit lalu diangkat dan tiriskan dan taburi garam
4. Panaskan minyak lalu goreng buah pisang sampai kering dan renyah, angkat sisihkan
5. Campurkan coklat bubuk, gula halus dan tepung meizena sambil diaduk-aduk
6. Taburi pisang dengan bahan taburan yang sudah dicampur sampai rata lalu siap disajikan
Halaman | 60
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Memang mudah bagi anda yang sudah biasa membuatnya. Akan tetapi, bagi anda yang belum
pernah mempraktekkannya pasti akan merasa kesulitan dalam Proses Cara Membuat Keripik
Pisang Coklat Manis Renyah ini. Tapi apabila terus mencoba pasti akan menemukan cita rasa
yang pas.
CARA MEMBUAT KUE TELUR GABUS (KUE KEJU GORENG) RENYAH
Bahan-bahan
Masukan tepung sagu/kanji/tapioka ke mangkuk..buat lubang ditengah lali tuang hasil blenderan
yang sudah halus tadi
3.
Halaman | 61
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Aduk dengan spatula..lalu uleni dengan tangan sampai kalis dan mudah dibentuk
4.
Ambil sejumput adonan, jangan terlalu besar agar kue kering dan renyah. Letakkan di telapak
tangan kemudian gelintirkan adonan dengan cara menggosokan kedua telapak tangan hingga
adonan berbentuk silinder panjang dengan ujung-ujung yang runcing (seperti cacing)
5.
Masukan adonan yang sudah dibentuk kedalam wajan yg berisi minyak dingin (minyak dengan
suhu normal yg belum dipanaskan) hingga semua adonan terendam
6.
Halaman | 62
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Jika telah cukup banyak adonan yang terendam minyak, hidupkan api kompor dan panaskan minyak
dengan api kecil/sedang. Biarkan minyak menjadi panas dan adonan kue terlihat mengeras. Jangan
mengaduk saat adonan belum kering.. Karna bs membuat adonan pecah2
7.
Nb : jangan menggoreng terlalu lama dan terlalu coklat karna rasa kue akan menjadi sedikit pahit
8.
Masukan ke dalam wadah yang kedap apabila kue sudah benar2 dingin supaya terjaga
kerenyahannya
Halaman | 63
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
CARA MEMBUAT KUE BAWANG GURIH DAN ENAK
langkah-langkah berikut ini untuk membuat kue bawang yang super gurih:
1. Pertama-tama haluskan terlebih dahulu bawang putih, bawang merah, ebi, seledri dan
garam. Dalam mangkuk berukuran besar, masukkan santan, telur, dan bumbu yang
sudah dihaluskan tadi, kemudian aduk hingga tercampur rata.
2. Setelah itu, tambahkan tepung terigu dan tepung kanji sedikit demi sedikit, kemudian
aduk kembali hingga tercampur rata sampai adonannya mudah dibentuk. Ambil
sedikit adonan, kemudian giling hingga berbentuk seperti lembaran kertas. Alasi
dengan kertas roti dibawahnya sebelum menggiling adonan. Anda juga bisa
menggunakan ampia (mesin pembuat mie) untuk memipihkan adonannya.
3. Potong lembaran adonan tadi berbentuk seperti stick. Tuangkan minyak ke dalam
wajan penggorengan, kemudian panaskan.
4. Goreng kue bawang dengan api sedang hingga berubah warna kecoklatan dan
renyah. Sambil diaduk-aduk yah biar tidak menggumpal.
5. Simpan kue bawang di wadah tertutup seperti toples. Dan tadaaaah, kue bawang
yang renyah dan gurih ini sudah siap dinikmati bersama keluarga tercinta
Halaman | 64
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
CARA MEMBUAT KUE SAPIK
Kue Sapik
BAHAN:
250 gram tepung beras
3 butir telur
150 gram gula pasir
250 cc santan dari
1 butir kelapa
1/4 sdt kayu manis bubuk
1/4 sdt garam
- - Minyak goreng untuk olesan
CARA MEMBUAT:
1. Kocok telur hingga rata. Campur tepung beras, gula pasir, kayu manis bubuk, dan garam.
2. Tambahkan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan pengaduk kawat hingga licin.
3. Panaskan cetakan kue semprong model jepitan yang sudah diolesi minyak. Tuang 3 sdm adonan
ke dalam cetakan.
4. Panggang hingga matang sambil dibalik, lalu gulung panas-panas. Sisihkan hingga dingin dan
keras atau garing.
Halaman | 65
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
7.
Bahan-bahan
4. Bumbu :
5. 6 siung Bawang Putih (dihaluskan)
6. 1 1/2 sendok teh Garam
7. 100 gram Gula Pasir Bubuk
8. 1 bungkus Royco Ayam
Langkah
1. Sangrai kacang tanah selama 10 menit. Sisihkan.
2.
Halaman | 66
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kocok lepas telur, masukkan bumbu, aduk sampai rata.
3.
Kemudian masukkan kacang, aduk rata. Tambahkan 4 sdm tepung terigu, aduk rata.
4.
Taburkan sisa tepung secukupnya saja diatas nampan. Tambahkan beberapa sendok kacang.
5.
Halaman | 67
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Aduk kacang bersama terigu, gunakan bantuan 2 buah sendok untuk mencampurnya, setelah itu
baru digosok2 dgn tangan sambil dipisah2kan kacang yang masih menempel satu sama lain. Jangan
lupa sambil dibaluri tepung saat proses memisahkan kacang tadi.
6.
Ayak kacang berbalut tepung tsb di saringan berlobang besar untuk membuang sisa tepung (saya
pakai baskom berlobang, tuh yg warna biru itu hehehh...).
7.
Halaman | 68
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
CARA MEMBUAT SIRUP BUAH DARI NENAS
Halaman | 69
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RESEP MEMBUAT WAJIK BANDUNG
Sesuai dengan namanya kue tradisional ini adalah kuliner khas kota Bandung, namun sudah tersebar
luas diberbagai daerah dinusantara karena kenikmatannya. Selain itu jika dilihat dari rasanya, kue
ini sangatlah manis yang ketika digigit agak lengket, dan karena hal itulah yang menjadikan daya
tarik dari Wajik Bandung tersebut.
Lalu apa yang membedakan antara kedua jenis wajik diatas?, pertama wajik
gula merah tentu saja menggunakan bahan pemanis berupa gula merah sehingga warnanya
kecokelatan, sedangkan wajik khas dari bandung ini pada umumnya menggunakan bahan pemanis
gula pasir dan lebih berwarna-warni. Perbedaan kedua wajik gula merah lebih dominan dengan
bahan beras ketan sehingga tekturnya sedikit kasar berupa buliran beras ketan, sedangkan wajik
bandung walaupun dalam membuatnya juga menggunakan bahan beras ketan akan tetapi lebih
dominan dengan bahan berupa kelapa parut sehingga tekturnya lebih lembut. Selain itu secara
umum wajik seperti ini juga dikemas dengan kertas minyak atau plastik namun untuk wajik gula
merah pada umumnya tidak dikemas.
Dahulu kue manis khas seperti ini kebanyakan berbentuk prisma segitiga dengan warna hijau muda
Halaman | 70
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dan merah muda yang dikemas dengan kertas minyak warna putih dan sering dijumpai diwarung-
warung dimana saja. Namun menurut kami kue tradisional seperti ini diluar kota Bandung sudah
semakin jarang untuk bisa ditemukan. Oleh karena itu bagi anda yang tinggal diluar Bandung dan
merindukan kue yang sangat manis ini, maka yang terbaik adalah mencoba untuk membuatnya
sendiri dirumah, dan jika anda tertarik berikut adalah salah satu resepnya.
Resep
5 butir kelapa, kemudian diparut
125 gram beras ketan
150 gram gula pasir
Garam dan Essens secukupnya
Agar-agar secukupnya
Pewarna makanan(optional bila suka)
Kertas minyak atau plastik untuk membungkus
Cara membuat
Rendamlah beras ketan kira-kira setengah jam kemudian kukus hingga matang
Rebuslah gula dengan sedikit air hingga meleleh
Jika sudah masukan kelapa parut, garam dan tepung agar-agar kemudian diaduk
Masukan beras ketan kukus sambil diaduk terus hingga kering dan matang
Tunggu hingga dingin, kemudian ambil satu sendok makan per bijinya dan bungkus dengan kertas
minyak
Bahan
250 gram tepung beras
4 lembar daun jeruk, iris halus
80 gram kacang tanah pilihan
Halaman | 71
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Minyak goreng secukupnya
1 sendok makan tepung kanji
460 mili liter air santan
Bumbu rempeyek kacang tanah :
7 Siung bawang putih
1 sendok makan ketumbar sangrai
4 butir kemiri sangrai
1 1/2 sendok teh garam
Halaman | 72
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Halaman | 73
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
2. KD Pada KI-4
Halaman | 74
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
D. Materi Pembelajaran
Pengertian biaya
Pengertian biaya produksi
Penentuan harga pokok produksi dan harga jual
Perhitungan laba-rugi
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 13 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 75
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Guru menjajaki kesiapan belajar siswa dengann
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi
yang akan diajarkan.
Menyampaikan materi pembelajaran yang akan
dibahas yaitu tentang Perhitungan biaya produksi
(Harga Pokok Produksi) produk Pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan nabati
Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
Menugaskan peserta didik untuk membentuk
kelompok 5-6 orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru
Inti 60 Menit
Stimulation
(pemberian Mengamati:
stimulus) Peserta didik membaca buku teks tentang Perhitungan
biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk
Pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati
Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati
menentukan Perhitungan biaya produksi (Harga Pokok
Produksi) produk Pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati dengan inspirasi bahan dasar
nabati yang banyak ditemukan didaerah tempat tinggal
kita pada pelajaran sebelumnya yaitu menghitung
biaya produksi (Harga Pokok Produksi) pengolahan
makanan yang sudah dipraktekkan.
Mengasosiasi:
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
Halaman | 77
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 14 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 78
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang,
Keju Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit
atau Kipas dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka
buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan
lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar khas
yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera Utara
Khususnya Kabupaten Deli Serdang
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian)
Mengumpulkan data dan informasi tentang
penentuan harga pokok produksi dan harga jual serta
perhitungan Laba rugi terhadap produk pengolahan
manakan yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya:
1. Kelompok 1 Pengolahan makanan dari bahan dasar
aneka jenis Umbi-umbian (Ubi) dan Pisang seperti
keripik Singkong, Keripik pisang dan lainnya
2. Kelompok 2 Pengolahan makanan bahan dasar aneka
kacang seperti Kacang Tojin, Kacang Tepung,
Kacang Arab atau diolah menjadi Kue Kacang
seperti Kue Kcang Cap Beo dari Tebing Tinggi
3. Kelompok 3 Pengolahan makanan aneka jenis Wajik
4. Kelompok 4 Pengolahan makanan Kue Bawang,
Keju Goreng (Kue Daki istilah lainnya), Kue Sepit
atau Kipas dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka
buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar
khas yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera
Utara Khususnya
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk Latihan
menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang
diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok
terhadap hasil kerajinan yang telah dibuat
Kelompok 1, 2 dan 3: Penentuan Harga Pokok Produksi
Dengan Pendekatan metode Full Costing
Halaman | 79
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX
Biaya Overhead Pabrik Tetap XXX+
Generalization Harga Pokok Produksi XXX
(Menarik Biaya Administrasi dan Umum XXX
Kesimpulan)
Biaya
Pemasaran XXX +
Harga Pokok Produk XXX
Halaman | 80
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full
Costing sebagai berikut:
HPP Penuh XXX
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik
variabel XXX
Biaya Oveerhead Pabrik
Tetap XXX +
Total biaya xxx
Biaya non Produksi XXX +
Total biaya penuh xxx
Mark Up Y% x Total Aktiva XXX
Total Harga Jual XXX :
Volume
Produk XXX
Harga Jual Per-Unit xxx
No Soal Skor
1 Tuliskan pengertian dari
a. Pengertian biaya
b. Pengertian biaya produksi
c. Pengertian harga Pokok
d. Pengertian Harga Pokok Produksi
No Jawaban Skor
1 Pengertian dari
a. Pengertian biaya
Pengertian biaya menurut beberapa ahli diantaranya, yaitu :
1. Biaya adalah jumlah yang dinyatakan dari sumber-sumber
(ekonomi) yang dikorbankan (terjadi dan akan terjadi) untuk
mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. ( Harnanto,
1992,24 ).
2. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan
tertentu.
( Mulyadi, 1993,8 ).
3. Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan
dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) yang akan
dipakai sebagai pengurang penghasilan.
( Supriyono, 1999,16 ).
Halaman | 83
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
Tingkat produksi yang ingin dicapai
Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia
3 Sebagai akibat dari hukum the law of marginal utility , kurva AVC
akan berbentuk U yaitu mula-mula menurun dan kemudian menaik
kembali. Oleh karena AC = FC + VC , maka kurva AC juga
berbentuk U dimana kurva AVC semakin mendekati kurva AC.
4 Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang
dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan
atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan
Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu
5 1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan
penggolongan yang paling sederhana, yaitu
berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran,
misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut
“biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat
digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (1). Biaya Produksi, yaitu
semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya
produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. (2). Biaya Pemasaran,
adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya
sampel, dll. (3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan
pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia,
dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2
golongan, yaitu: (1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan
biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada
sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya
langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. (2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang
terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam
hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan
biaya overhead pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume
Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu (1). Biaya Tetap (fixed
cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi
Halaman | 84
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan
tertentu, contohnya; gaji direktur produksi. (2). Biaya Variabel
(variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara
sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh;
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. (3). Biaya Semi
Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung
unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang
digunakan.(4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat
volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan
pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian,
yaitu;(1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu
pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode
akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat
pada periode akuntansi yang akan datang. (2). Pengeluaran
Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan
memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana
pengeluaran itu terjadi.
No Soal Skor
1 Yang manakah berikut ini ini yang digolongkan sebagai biaya
tetap?
a. Sewa pabrik
b. Biaya penggunaan listrik
c. Biaya penggunaan air
d. Biaya penggunaan minyak untuk mobil perusahaan
Halaman | 85
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4 Yang manakah dari pernyataan berikut adalah yang paling tepat?
a. Kurva biaya marjinal memotong AC pada nilai AC yang
paling maksimum
b. Kurva biaya marjinal memotong AC dan AVC pada titik-
titiknya yang paling minimum
c. Kurva biaya marjinal naik dari kiri bawah ke kanan atas
d. Kurva biaya marjinal selalu memotong AC dan AVC di
sebelah kiri AC dan AVC
2. Remidial
Rubrik Keterampilan
Diketahui pada tahun 200A, PT. ABC memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut
data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT. ABC:
Halaman | 86
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
- Biaya Pemasaran Variabel Rp. 300/unit
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode Full costing dan buat laporan
laba/rugi!
Penyelesaian :
ABC
Laporan Laba/Rugi
Halaman | 87
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rp. 600.000
3. Pengayaan
Soal:
PT X adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng untuk dipasarkan
didalam negeri, pengolahan dilakukan melalui satu tahapan pengolahan yaitu melalui
departemen pengolahan. Pada awal Oktober perusahaan baru mulai beroperasi, dengan
mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir Oktober produk selesai yang ditransfer
ke gudang sebanyak 7600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan
tingkat penyerapan bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 70%, dan biaya overhead pabrik
75%. Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah : Biaya bahan
baku sebesar Rp. 6.000.000,- biaya tenaga kerja Rp.4.728.000,- dan biaya overhead
pabrik Rp.3.160.000,- Diminta :
Penyelesaian :
Halaman | 88
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013
2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 89
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
(c) upah tenaga kerja tidak terdidik dan tenaga kerja terdidik;
(d) penyusutan peralatan produksi;
Halaman | 90
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kurva 1. Biaya Total (Total Cost), Biaya Variabel
(Variable Cost), dan Biaya Tetap (Fixed Cost)
d) Biaya rata-rata/average cost (AC) adalah biaya produksi per unit produk yang dihasilkan.
Besarnya AC dapat dihitung dengan cara membagi TC dengan Q. Jadi, AC dapat dirumuskan:
e) Biaya marjinal/marginal cost (MC) adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk tambahan satu
unit produk yang dihasilkan. Munculnya MC karena adanya perluasan produksi yang dilakukan
perusahaan dalam rangka menambah jumlah produk yang dihasil kannya. MC dapat dihitung
dengan cara membagi tambahan TC (ΔTC) dengan tambahan Q (ΔQ).
Halaman | 91
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
MC = biaya marjinal (marginal cost)
TC = perubahan biaya total (total cost)
Untuk memperjelas perhitungan biaya rata-rata, biaya total dan biaya marjinal dapat terlihat pada
Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Perhitungan Biaya Total, Biaya Rata-Rata, dan Biaya Marjinal
Q TC AC MC
10 60 6 –
20 80 4 2
30 95 3,16 1,50
40 105 2,63 1
70 152 2,17 2
Halaman | 92
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Berdasarkan Tabel 1. tersebut, AC menunjukkan penurunan (perhatikan ketika Q dari 60 menjadi
70). Akan tetapi setelah Q = 70, AC juga menunjukkan kenaikan. Untuk MC, mula-mula (sampai
dengan Q = 40) menunjukkan penurunan. Akan tetapi setelah Q = 40, MC sudah mulai naik, sementara
AC masih menurun. Ketika Q = 80, ternyata MC sudah berada di atas AC
b. Variabel Costing
Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi
yang bersipat variabel kedalam harga pokok produksi atau secara keseluruhan dapat
didefenisikan sebagai berikut :
Variabel costing adalah penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya produksi
yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Halaman | 93
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Penentuan Harga Pokok Produksi
Dengan Pendekatan Metode Variabel Costing
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX +
Harga pokok Produksi XXX
Biaya Variabel XXX
Biaya Administrasi dan Umum XXX
Biaya Pemasaran Variabel XXX
Biaya Tetap XXX
Biaya Administrasi dan Umum Tetap XXX
Biaya Pemasaran Tetap XXX +
Harga Pokok produk XXX
Halaman | 94
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Full Costing :
% Mark Up : Laba yang diharapkan + Biaya non
produksi
Biaya Produksi
Harga jual Per-unit : Total harga jual
Jumlah produk yang diproduksi
Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full Costing sebagai berikut:
HPP Penuh XXX
Biaya Bahan Baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik variabel XXX
Biaya Oveerhead Pabrik Tetap XXX +
Total biaya xxx
Biaya non Produksi XXX +
Total biaya penuh xxx
Mark Up Y% x Total Aktiva XXX Total
Harga Jual XXX : Volume
Produk XXX Harga
Jual Per-Unit xxx
Variabel Costing :
% Mark Up : Biaya Tetap + Laba Yang Diharapkan x 100%
Biaya variabel
Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan Variabel Costing sebagai berikut :
HPP Penuh :
Biaya Bahan baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel XXX +
Total Biaya Variabel xxx
Mark-Up : Y% x Biaya Variabel XXX +
Total Harga Jual XXX :
Volume Produksi XXX
Harga Jual Per-unit XXX
Halaman | 95
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
saja, namun merupakan biaya tetap, karena harus beroperasi diatas kapasitas yang telah
tersedia.
d. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan
Penentuan harga jual dan bahan ini pada dasarnya merupakan Cost-Plus Pricing. Harga jual
ditentukan sebesar harga jual perbuah dan ditambah laba yang diharapkan. Metode harga jual
seperti ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang
menjual jasa reparasi dan bahan, dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.
Halaman | 96
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
2. KD Pada KI-4
KD 4.5. Memasarkan produk usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati secara langsung
Halaman | 97
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.5.1. Memahami pengertian istilah konsumen dan pesaing
3.5.2. Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil produksi di masyarakat
3.5.3. Memahami rencana pemasaran dan media yang digunakan
D. Materi Pembelajaran
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
Halaman | 100
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 16 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 101
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
atau Kipas dan lainnya
5. Kelompok 5 Pengolahan makanan awetan dari aneka
buah seperti Sirup buah, Pancake Durian, dan lainnya
6. Kelompok 6 Pengolahan Makanan sejenis Bolu dan
Pengolahan makanan lainnya dengan bahan dasar
khas yang mudah dan banyak terdapat di Sumatera
Utara Khususnya
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk Latihan
menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang
diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
1. Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok
terhadap hasil kerajinan yang telah dibuat
Inti 60 Menit
Verification
(Pembuktian) Mengeksplorasi:
Halaman | 102
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dibuat
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk menentukan
strategi dan media pemasaran paling tepat dan
efisien yang digunakan untuk memasarkan produk
pengolahan makanan kelompoknya
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan kemungkinan baik dampak negatif
dan positif dari strategi dan media pemasaran yang
dipilih serta cara mengatasinya
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan
melaporkan bagaimana hasil strategi dan media
pemasaran yang telah dipih dalam memasarkan produk
pengolahan makanannya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
Halaman | 103
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
No Soal Skor
1 Karakter atau karakteristik yang melemah karena perkembangan
zaman adalah ?
2 Apa efek samping dari konsumen yang kurangnya menghargai
waktu dan hidup santai ?
3 Apa pengertian dari perilaku konsumen ?
4 Uraikan secara singkat pengertian analisis pesaing dan hal-hal
yang perlu dilakukan dalam analisis pesaing tersebut!
5 Jelaskan tujuan utama bagi perusahaan dengan mengadakan
analisis pesaing dan bagaiman caranya mengidentifikasikan
pesaing secara tepat?
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Jawab : Memori jangka pendek, tidak memiliki perencanaan,
gaptek, kedaerahan dan kesadaran lingkungan karakter pertama.
2 Jawab : Akan mengakibatkan proses pembelian yang kurang
efesien
3 Jawab : Proses dan aktifitas ketika seseorang berhubunghan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta
mengevaluasikan produk dari jasa demi memenuhi kebutuhan
dan keinginan.
4 Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau
mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing
atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip
dengan produk kita.
5 Tujuan utama perusahaan mengadakan analisis pesaing adalah
agar perusahaan dapat mengetahui keunggulan pesaing dalam
bidang mana serta di mana letak kelemahan pesaing, dimana
dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan pesaing,
perusahaan dapat dengan mudah melakukan berbagai serangan
Halaman | 104104104
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
terhadap kelemahan pesaing dan berusaha untuk bertahan jika
suatu waktu terjadi serangan balik dari pesaing.
Cara mengidentifikasi pesaing yaitu dengan mengetahui secara
jelas apa jenis produk yang ditawarkan oleh pesaing, melihat
besarnya pasar yang dikuasai(market share) pesaing melalui
segmen pasar yang akan dimasuki. Selain itu juga berusaha
untuk memasuki dan mengusahakan untuk menciptakan peluang
baru yang sebesar-besarnya serta mencari tahu keunggulan dan
kelemahan yang dimiliki pesaing.
b. Moslow d. Maken
Halaman | 105105105
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
a. Beliefs c. Attitudes
b. Relief d. Persepsi
2. Remidial
Halaman | 106106106
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rubrik Keterampilan
1. Jelaskan cara-cara mengidentifikasikan strategi pesaing dan kemungkinan strategi
yang akan dilakukan!
2. Uraikan secara lengkap strategi dalam menghadapi pesaing dn bagaimana reaksi
pesaing bila diserang?
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1. Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang 3.
perusahaan yang dianggap lemah baik dalam teknologi, jaringan, ataupun
modal.
Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara
langsung terhadap kelemahan yang dimiliki lawannya.
Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan mnembak
dan lari. Biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang
lengah.
Bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau
mengimbangi serangan yang dilakukan lawan. Biasanya menunggu
lawan menyerang lebih dahulu, namun bagi peru
3. Pengayaan
1. Pemasaran adalah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan menejer untuk meniai
kebutuhan, mengukur tingkat dan intensitasnya, dan menentukan apakah ada
peluang yang menentukan. Definisi yang dikemukakan oleh…
a. Philip Kotler
b. Robert Batel
c. Gardner dan Garrett
d. Houston dan Gassen heimer
Halaman | 107107107
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Suatu keadaan yang dirasakan dan ingin diperoleh oleh seseorang disebut
a. Kebutuhan manusia
b. Keinginan manusia
c. Kelompok sosial
d. penawaran
3. Salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang
denganmenawarkan sesuatu sebagai gantinya disebut..
a. Kebutuhan manusia
b. Pertukaran
c. Keinginan manusia
d. Kelompok sosial
4. Sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk
dimiliki, penggunaan ataupun konsumsi yang bias memuaskan keinginan dan
kebutuhan adalah:
a. Jumah barang
b. penawaran
c. promosi
d. produk
5. Tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang
khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya disebut:
a. Positioning
b. Merek
c. pesaing
d. produk
6. Secara garis besar, literature loyalitas pelanggan didominasi oleh kedua aliran utama
yaitu :
a. Reabilitas dan
Responsibilitas
b. Aliran stokastik(behavioral) dan Determistin(sikap)
c. Produk dan Harga
d. Permitaan dan Penawaran
a. Perilaku konsumen
b. Targeting
c. Pelayanan
Halaman | 108108108
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
d. kinerja
a. Tahap 1 : Sensasi
b. Tahap 2 : Organisasi
c. Tahap 3 : individu
d. Tahap 4 : Interpretasi
10. Pangsa pasar kelas social dapat di deskripsikan dangan dua jenis variable yaitu
Halaman | 109109109
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013
2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 110110110
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
Pengertian konsumen
Psikologi konsumen
Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah
semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk
dikonsumsi pribadi.
Psikologi konsumen adalah the study of consumer behavior in a relation environment, dimana pada
psikologi konsumen membahas tingkah laku individu sebagai konsumen. Psikologi konsumen
merupakan merupakan psikologi ekonomi dalam pengertian mikro.
Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses
yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan
pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-
proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat (Hawkins, Best & Coney, 2001)
Definisi lain dari psikologi konsumen adalah kegiatan bersibuk diri secara luas dimana manusia
sebagai konsumen dari barang dan jasa.
Sasaran utama dari psikologi konsumen itu adalah perilaku konsumen, misalnya dengan keadaan
dan alasannya seseorang tersebut menentukan pilihannya. Karena sasaran utamanya menjelaskan
perilaku maka di samping psikologi konsumen juga digunakan istilah perilaku konsumen.
Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang
barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing
Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan
kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam
kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang
dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada
aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan
dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan
pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi
(Hanna & Wozniak, 2001).
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut
untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa
sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh
karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan
semua yang menjadi hak-hak konsumen
Konsumtif
Kata “konsumtif” (sebagai kata sifat; lihat akhiran –if) sering diartikan sama dengan kata
“konsumerisme”. Padahal kata yang terakhir ini mengacu pada segala sesuatu yang berhubungan
dengan konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi
Halaman | 111111111
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan
yang maksimal.
Konsumerisme
Konsumerisme adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak yang bertujuan
untuk meningkatkan posisi konsumen dalam berinteraksi dengan pihak penjual, baik sebelum, pada
saat, dan setelah konsumsi dilakukan. Konsumen perlu mengetahui hak-haknya secara jelas
sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian yang dirasakan pada tiga fase tersebut, konsumen akan
dapat mengidentifikasi letak ketidaksesuaiannya, di mana karena sumber permasalahan dapat
berasal dari kecerobohan konsumen itu sendiri.
Perkembangan teknologi informasi dan era perdagangan bebas memunculkan masalah
konsumerisme baru yang harus diwaspadai oleh berbagai pihak sehingga dapat mencegah dampak
yang merusak bagi konsumen
Menurut konsep pemasaran, perusahaan berhasil dengan cara merancang tawaran yang memenuhi
kebutuhan konsumen sasaran lebih baik disbanding tawaran pesaingnya, jadi strategi pemasaran
seharusnya tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen saja, tetapi juga strategi pesaing.
Langkah pertama adalah analisis pesaing, proses pola reaksi mereka, dan menyeleksi pesaing mana
yang harus diserang atau dihindari. Langkah kedua adalah mengembangkan strategi kompetitif yang
dengan kokoh menempatkan perusahaan berhadapan dengan pesaing dan memberikan keunggulan
kompetitif yang terkuat.
ANALISIS PESAING
Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, perusahaan harus memperoleh
semua informasi tentang para pesaingnya. Secara terus menerus perusahaan harus membandingkan
produk , harga, saluran distribusi, dan promosinya dengan pesaing-pesaing terdekat. Dengan cara
ini perusahaan dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi memiliki keunggulan dan
kelemahan kompetitif. Dan mereka dapat meluncurkan serangan yang lebih kuat untuk menghadapi
serangan lawan.
Mengidentifikasi Pesaing-Pesaing Perusahaan
Secara lebih luas , perusahaan dapat mendefinisikan pesaing sebagai semua perusahaan yang
membuat produk atau kelas produk yang sama, misalnya semua produsen mobil. Secara lebih luas
lagi pesaing mungkin memasukan semua perusahaan yang membuat produk yang memasok layanan
yang sama, Misalnya tidak hanya produsen mobil, tapi pesaingnya juga produsen motor, sepeda.
Sudut Pandang Industri
Sebuah industry adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan suatu produk atau kelas produk
yang satu sama lainnya dapat bersubstitusi ( produk yang satu merupakan substitusi produk yang
lainnya. ) . Dalam suatu industry apabila harga dari salah satu produk naik, menyebabkan
permintaan akan produk lainnya meningkat. Mialnya dalam industry minuman, jika harga kopi
naik, mak oang akan beralih kepada the atau lemonade atau minuman ringan. Jadi kopi , the
lemonade dan minuman ringan adalah produk substitusi
Sudut pandang pasar
Pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang bergiat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang
sama atau melayani kelompok konsumen yang sama.
Halaman | 112112112
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Misalnya dari segi industry , coca cola menganggap pesaingnya adalah Fanta, 7-Up dan minuman
ringan. Tapi dari segi sudut pandang pasar , sesungguhnya pelanggan membutuhkan pelepas
dahaga, bisa es teh, sari buah , air botol, atau minuman yang lain.
Kunci mengidentifikasi pesaing adalah menghubungkan analisis industry dan analisis pasar dengan
membuat peta segmen produk / pasar.
Menentukan Sasaran Pesaing
Pemasar harus melihat jauh di balik sasaran laba pesaing. Masing-masing pesaing mempunyai
seperangkat sasaran dengan tingkat arti penting yang berbeda. Perusahaan harus mengetahui arti
penting relative yang ditempatkan pesaing yang berbeda. Perusahaan harus mengetahui arti penting
relative yang ditempatkan pesaing atas profitabilitas, pertumbuhan market share, arus kas,
kepemimpinan teknologi, kepemimpinanlayanan dll.
Mengidentifikasi Strategi Pesaing
Dalam kebanyakan industry, pesaing dapat digolongkan menjedi beberapa kelompok yang
menjalankan strategi yang berbeda. Kelompok strategi adalah sekelompok perusahaan dalam satu
industry yang menjalakan strategi yang sama atau serupa.
Menilai Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
Perusahaan mengumpulkan data kunci tentang bisnis maisng-masing pesaing selama beberapa
tahun terakhir. Mereka harus tahu tentang sasaran, strategi dan kinerja pesaing. Biasanya
perusahaan mengetahui kekuatan kelemahan pesaing dari data sekunder, pengalaman pribadi, desas
desus, tapi dapat lebih mengetahui dengan riset pemasaran.
Mengestimasi pola Reaksi Pesaing
Sasaran , strategi, serta kekuatan dan kelemahan pesaing dapat merupakan pertanda kemungkinan
tindakan dan reaksinya terhadap tindakan perusahaan seperti potongan harga, peningkatan promosi,
atau introduksi baru. Selain itu pesaing mempunyai falsafah tertentu dalam bisnis, budaya intern
dan keyakinan tertentu. Masing-masing pesaing bersaing secara berbeda. Beberapa pesaing tidak
bereaksi dengan cepat atau kuat trhadap erakan pesaing.
Memilih Pesaing untuk Diserang atau Dihindari
Manajemen harus memutuskan pesaing mana yang harus diserang dengan keras sekali.Perusahaan
dapat memusatkan serangannya pada salah satu dari beberapa kelas pesaing.
Pesaing Kuat ataukah Lemah
Kebanyakan perusahaan lebih mengarahkan tembakan pada pesaing yang lemah, tapi manfaatnya
yang diperoleh hanya sediki. Jika harus bersaing dengan pesaing kuat, sukses menghadapi mereka
serring membuahkan hasil yang besar.
Pesaing Dekat ataukah pesaing jauh
Kebanyakan perusahaan akan bersaing dengan pesaing yang paling mirip dengan perusahaan
mereka
Pesaing “ Berperilaku baik” ataukah „ Pengacau “.
Pesaing yang berperilaku baik bermain menurut ketentuan industry. Mereka lebih menyukai
industry yang stabil dan sehat, meningkatkan harga, market share, laba yang wajar. Kebalikannya
dengan pengacau.
Merancang Sistem Inteligen Kompetitif
Pertama mengidentifikasi jenis-jenis informasi kompetitif terpenting dan sumber terbaik informasi .
Halaman | 113113113
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Secara terus menerus mengumpulkan informasi dari lapangan. Selanjutnya system ini mengirimkan
informasi terbaiknya kepada pengambil keputusan yang relevan dan menjawab pertanyaan dari
manajer tentang pesaing.
STRATEGI KOMPETITIF
Strategi yang akan memberikan kepada perusahaan yang bersangkutan atau produk-produknya
keunggulan kompetitif yang sedapat mungkin terkuat.
Tak ada satu pun strategi yang akan merupakan strategi terbaik bagi semua perusahaan. Jaadi dalam
sebuh perusahaan dapat ditemukan berbagai strategi pemasaran.
Posisi Kompetitif
Michael Porter merumuskan strategi pokok penentuan posisi kompetitif yang dapat diterapkan oleh
perusahaan ,yaitu :
Kepemukaan biaya secara keseluruhan. Disini perusahaan bekerja keras untuk mencapai
biaya produksi dan distribusi yang rendah sehingga ia dapat menjual dengan harga yang
lebih rendah dan merebut marketshare yang lebih besar. Perusahaan yang menempuh
strategi ini harus baik dalam merekayasaan, pembelian, manufacturing serta distribusi fisik
dan kurang membutuhkan sedikit ketrampilan dalam pemasaran.
Diferensiasi. Disini perusahaan memusatkan diri dapat penciptaan suatu program pemasaran
dan lini produk dengan tingkat diferensiasi tinggi sehingga dapat menempatkan diri sebagai
pemukanya dalam industry. Kebanyakan pelanggan akan menyenagi sebuah merek tertentu
jika harganya tidak terlalu mahal. Perusahaan yang menjalankan strategi ini memiliki
kekuatan utammanya dibidang riset dan pengembangan, desain, pengendalian mutu, dan
pemasaran.
Fokus. Disini perusahaan memusatkan usahanya dalam melayani beberapa segmen pasar
dengan lebih baik daripada menjelajahi seluruh pasar.
Klasifikasi yang berbeda mengenai posisi kompetitif , klasifikasi ini berdasarkan atas peran
perusahaan dalam pasar sasarn :
• Pemuka ( pemimpin ) pasar
• Penantang pasar
• Pemanut ( pengikut ) pasar
• Pelubuk (perelung ) pasar.
Strategi Pemuka Pasar
Kebanyakan industry memiliki satu perusahaan yang diakui sebagai pemuka pasar.
Perusahaan ini mempunyai market-share terbesar. Memimpin dalam harga, produk baru,
distribusi, dan promosi.
Memperluas Pasar
Pada umumnya , pemuka pasar harus mencari :
• Pengguna baru : belum mengenal produk atau menolak karena harga tidak sesuai.
Halaman | 114114114
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
• Penggunaan baru : menemukan dan mempromosikan penggunaan –penggunaan baru untuk
produk-produknya.
• Lebih banyak lagi penggunaan produknya : meyakinkan orang agar lebih sering
menggunakan produk.
Melindungi Market-Share
Yang harus dilakukan untuk melindungi posisinya harus inovasi secara terus menerus.
Terdapat 6 strategi bertahan yang dapat digunakan oleh pemuka pasar :
1. Pertahanan posisi : membangun kubu-kubu pertahanan disekeliling posisinya.
2. Pertahanan Samping : member perhatian kusus pada sisi-sisi yang lemah.
3. Pertahanan menyerang lebih dulu . misalnya jika ada pesaing yang mau masuk
perusahaan terlebih dahulu menurunkan harga.
4. Pertahanan menyerang balik, misalnya jika pasar diserang, perusahaan meningkatkan
promosinya
5. Pertahanan mudah gerak : dengan perluasan pasar
6. Pertahanan kontraksi : perusahaan melepaskan posisi yang lemah dan focus pada sumber
daya yang kuat.
Memperbesar Market-share
Pemuka pasar dapat juga berkembang dengan meningkatkan market-share mereka lebih
jauh. Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa profitabilitas meningkat bersamaan
dengan meningkatnya marketa share.
Strategi Penantang Pasar
Mereka dapat menyerang pemuka dan pesaing lain dengan tawaran yang aresif untuk
memperoleh lebih banya market-share.
Strategi kompetitif yang tersedia bagi penantang pasar :
1. Menetapkan sasaran strategic dan pesaing
2. Memilih strategi serangan
• Serangan frontal : penantang menandingi produk, periklanan, harga dan distribisi pesaing.
• Serangan samping ; menyerang titik-titik rawan, penantang memusatkan kekuatannya
untuk menghancurkan kelemahan pesaing.
• Serangan pengepungan : serangan dari semua jurusan, jika penantang memiliki sumber
daya yang hebat.
• Serangan melambung : serangan tidak langsung , mis ; diersifikasi produk yang tidak
terkait, memasuki pasar geografik baru, teknologi baru .
• Serangan gerilya : bagi penantang kecil atau keuangannya tidak begitu sehat : serangan
kecil secara berkala, mis penuruan harga secara selektif, pembajakan eksekutif, ledakan
promosi yang dasyat.
Strategi Penganut Pasar
Ada yang menamakannya sebagai pengekor pasar.
Strateginya :
1. Mengikuti secara ketat : hampir menyerupai penantang.
2. Mengikuti dari suatu jarak : mengikuti dalam hal inovasi produk, tingkatan harga umum,
dan distribusi.
Halaman | 115115115
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Mengikuti secara selektif : mengikuti pemuka secara dekat sekali dalam beberapa hal tapi
kadang mengikuti caranya sendiri.
Strategi pelubuk Pasar
Beberapa peran spesialis yang terbuka bagi pelubuk pasar :
1. Spesialis pengguna akhir: perusahaan mengkususkan diri melayani 1 tipe pelanggan. Mis :
kantor pengacara berspesialisasi pada pasar pidana, perdata atau hukum dagang.
2. Spesialis tingkat vertical : perusahaan mengkususkan pada beberapa tingkat vertical dari
pelanggan: produksi distribusi . Mis : perusahan tambang tembaga memusatkan pada
produksi tembaga mentah, komponen-komponen tembaga, atau barang jadi dari tembaga.
3. Spesialis besarnya pelanggan : perusahaan berkonsentrasi pada penjualan kepada pelanggan
kecil, pelanggan menengah atau pelanggan besar.
4. Spesialis pelanggan kusus : perusahaan membatasi diri pada penjualan kepada satu atau
beberapa pelanggan penting.
5. Spesialis gografis : perusahaan hanya menjual dalam suatu lokasi, daerah atau wilayah
tertentu saja didunia
6. Spesialis produk atau lini produk : prusahaan memproduksi satu lini produk saja atau satu
produk saja.
7. Spesialis produk atau ciri-khas : perusahaan berspesialisasi dalam pembuatan suatu tipe
produk atau ciri khas produk tertentu
8. Spesialis produk pesanan : perusahaan membuat barang-barang menurut pesanan pelanggan
9. Spesialis mutu/ harga : perusahaan beroperasi pada ujung bawah atau atas pasar, mis
spesialis mutu tainggi harga tinggi.
10. Spesialis jasa : perusahaan menawarkan satu atau beberapa jasa yang tidak disediakan
perusahaan lain.
MENYEIMBANGKAN ORIENTASI PADA PELANGGAN DAN ORIENTASI PADA PESAING
Halaman | 116116116
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.6. Menganalisis proses evaluasi hasil usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan nabati
2. KD Pada KI-4
KD 4.6. Mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
nabati
Halaman | 117117117
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.6.1. Memahami pengertian evaluasi usaha
3.6.2. Menganalisis permasalahan usaha dan solusinya
3.6.3. Mengevaluasi pengembangan usaha
D. Materi Pembelajaran
Menanya:
Problem
statement Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
(pertannyaan/iden untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
tifikasi masalah) dipahami dari materi komponen evaluasi hasil usaha,
Permasalahan usaha dan solusinya serta pengembangan
usaha antara lain:
1. Pengertian evaluasi hasil usaha
2. Apakah harus dilakukan evaluasi hasil usaha?
3. Apa saja tahap-tahap dalam melakukan evaluasi hasil
usaha?
4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang
dihadapi sebagai upaya pengembanngan usaha daari
produk kerjainan yang dibuat
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Mengasosiasi:
Verification
(pembuktian) Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok
berdiskusi untuk mengevaluasi hasil usaha produk
pengolahan makanan yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya dan telah dipasarkan kepada konsumen
Setiap kelompok berdiskusi untuk menganalisis dan
mengkaji secara mendalam tentang dampak sosial yang
ditimbulkan terhadap produk pengolahan makanan yang
sudah dipraktekkan
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan permasalahan usaha dan solusinya serta
langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan
usaha tersebut
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
Halaman | 120
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pertemuan Ke 18 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 121121121
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Inti 60 Menit
Verification
(Pembuktian) Mengeksplorasi:
Mengkomunikasikan
Generalization
(Menarik Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan
Kesimpulan) hasil diskusi yaitu menyimpulkan permasalahan
usaha dan solusi dalam pengembangan usaha
terhadap produk pengolahan makanan yang telah
dibuat oleh setiap kelompok
Setiap kelompok dapat menyimpulkan teori dan
praktik evaluasi yang dilakukan terhadap produk
pengolahan makanan yang telah diprsktekkan dan
dipasarkan
Halaman | 122122122
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan
melaporkan permasalahan usaha dan solusinya serta
pengembangan usaha dalam bentuk Hard Copy (Print
Out)
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
No Soal Skor
1 Jelaskan yang dimaksud Komponen evaluasi hasil usaha
2 Tuliskan tahap-tahap evaluasi usaha yang harus dilakukan
2. Remidial
Halaman | 123123123
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Indikator Pencapaian :
3.6.3. komponen evaluasi hasil usaha
Kompetensi
Rubrik Keterampilan
1. Jelaskan tujuan kelayakan evaluasi usaha!
2. Sejauh manakah pentingnya melakuakn analisis evaluasi usaha?
3. Pengayaan
1. Jelaskan arti penting dari komitmen tinggi bagi eorang wirausaha
2. Mengapa seorang wirausaha harus memiliki komitmen tinggi?
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.
Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat
sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.
Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban
membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi
yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami
kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak
dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke
waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa
dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi
kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun,
biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan,
atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah
sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju
sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang
dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa
yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi
sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan
strategi baru mencapai sukses bisnis.
ANALISIS SOSIAL
Adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang
ditimbulkan usaha tersebut.
Evaluasi Lingkungan
• Biaya dan manfaat sosial
• ANDAL
ETIKA
Keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah dan tindakan yang baik dan yang buruk
yang mempengaruhi hal lainnya
Halaman | 125125125
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
PERILAKU ETIS
Perilaku yang sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan
tindakan tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan
ETIKA BISNIS
Perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh seorang manajer atau majikan suatu organisasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungannya, yang meliputi konsumen,bisnis lain, karyawan dan investor
SIKAP OBSTRUKTIF
Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal mungkin dan
mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan
SIKAP DEFENSIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan, hanya memenuhi persyaratan
hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam
lingkungansosialnya
SIKAP AKOMODATIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan
melakukannya, apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum, dalam
komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.
SIKAP PROAKTIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif mencari
peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan
individu dalam lingkungan sosialnya
Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha
Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan
pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil
seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu
pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko
kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar
: 2003)
Halaman | 126126126
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha
Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek pemasaran, aspek
teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam kenyataan tidak semua aspek
harus diteliti, hanya aspek yang dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini
hanya meneliti aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja.
Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia mampu
untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu tiket untuk sukses
sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by
doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis?
Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari
keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha),
berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa
pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah
keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat.
Evaluasi Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya.
Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau
kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan ,
selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau
kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha
dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan
sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).
Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan
untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang
menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah
efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan „penyehatan‟ agar usaha Anda kembali
berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami
peningkatan, usahakan janglah „cepat puas‟ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda
lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada
periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang dan berpikir
melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar
Halaman | 127127127
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari langkah yang tepat
dalam memperbaiki usaha Anda.
Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai merencanakan
target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha
yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk
mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan „target‟ selanjutnya
dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat,
apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka
penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira
tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih
gencar? Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?
•Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian ketempat asing tanpa peta
atau petunjuk jalan.
•Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa adanya evaluasi.
•Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang ataupun untuk menjad
ipatokan dalam mengembangkan usaha.
Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan
penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan dengan pengeluaran dana
di
saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi berhadapan
dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan investasi tersebut, yang
dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan. Penilaian kelayakan investasi dalam
periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung) disebut dengan evaluasi kelayakan investasi.
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa
adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis
pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar
dari produk yang bersangkutan.
a. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam
penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan
pasar sasaran, yaitu :
Halaman | 128128128
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu
penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses
penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki
perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)
b. Peramalan Permintaan
1. Metode Kuantitatif
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda
eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif
Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu
metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal
pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan
kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi
antara lain:
1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan pasar
atau konsumen.
2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks yang
ekonomis.
3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga
ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali
Halaman | 129129129
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan
membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.
4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan
untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat
lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik.
Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis
pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan pelanggan,
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu
perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat
ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau
tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak
pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk
melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran
yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa
tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai
depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap
menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang
dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau
jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya.
Pentingnya Evaluasi :
Halaman | 130130130
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
8. Melakukan analisis lingkungan (ansos)
Aspek Evaluasi :
Level Evaluasi :
1. National
Adalah batas atas (upper level) besarnya masalah.
2. Sensitivitas
Adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang ada berkolerasi.
3. Volatilitas
Adalah variasi/naik turunnya variable target.
4. Penyimpangan Bawah
Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable target.
1. Produksi total (Y) yaitu jumlah produksi per usaha dengan satuan kg.
2. Harga Produksi (P) yaitu Harga produksi per unit dengan satuan Rp/kg.
3. Penerimaan atau nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan harga produksi
dengn satuan Rp.
4. Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakn bahan baku
yang habis dalam satu kali produksi.
5. Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total produksi dengan
satuan ( Rp/Kg ).
6. Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan, biaya bunga, penyusutan per
usaha dengan satuan Rp.
7. Biaya total (TC atau C) yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap per usaha dengan satuan
Rp.
8. Pendapatan (I) yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per usaha dengan satuan
Rp.
9. Keuntungn ( л ) yaitu pendapatan dikurangi upah tenaga kerja keluarga
(w) dan bunga modal sendiri per usaha dengan satuan Rp.
Halaman | 131131131
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
2. KD Pada KI-4
Halaman | 132132132
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dan pemasaran
3.7.1. Memahami pengertian ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha,
sumber daya yang di butuhkan serta administrasi dan pemasaran usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
3.7.2. Menganalisis permasalahan usaha dan solusi usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi, dan pemasaran
3.7.3. Mengevaluasi Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 134
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar Aneka Jenis Bakso (Daging, Ayam dan Ikan)
Halaman | 135135135
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Gambar Aneka Rasa Telur Asin
Halaman | 136136136
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah Kreatif dimana
peserta didik mengajukan pendapat yang berkenaan dengan
suatu pokok bahasan)
Menanya:
Problem Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
statement untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
(pertannyaan/iden dipahami dari bacaan atau hasil tayangan video tentang
tifikasi masalah) model perencanaan usaha Pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani antara lain:
Halaman | 137137137
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis Sosis (Daging,
Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan aneka rasa (Original,
Peda dan Pedas Manis), dan Aneka Nugget (Daging,
Ayam dan Ikan) melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang Pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan
dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan) oleh
masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging, Ayam dan
Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka
Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan), Aneka jenis
Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur Asin dengan
aneka rasa (Original, Peda dan Pedas Manis), dan Aneka
Nugget (Daging, Ayam dan Ikan) dengan memperhatikan
ide dan peluang usaha, analisa peluang usaha, Sumber
daya yang di butuhkan, Administrasi dan pemasaran,
Komponen perencanaan usaha dan Langkah-langkah
penyusunan perencanaan usaha pembuatan Pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani dengan bahan
dasar sehari-hari yang seirng di konsumtif (dimakan)
oleh masyarakat seperti aneka jenis Bakso (Daging,
Ayam dan Ikan), anenis Abon (Daging, Ayam dan
Ikan), Aneka Jenis Dendeng (Daging, Ayam dan Ikan),
Aneka jenis Sosis (Daging, Ayam dan Ikan), Telur
Asin dengan aneka rasa (Original, Peda dan Pedas
Manis), dan Aneka
Nugget (Daging, Ayam dan Ikan)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 2 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 139
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada
Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Inti 60 Menit
Data Collection
(pengumpulan Mengeksplorasi:
data) Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
informasi perencanaan usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya, administrasi, dan pemasaran khususnya yang
bahan dasar pangan hewani yang mudah didapatkan di
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar
pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu
makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam dari materi
yang telah dipelajari baik dari Buku Paket Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas X atau dari informasi lainnya seperti
Internet atau artikel lainnya
Verification
Mengasosiasi:
(pembuktian)
Dari materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya, peserta didik diminta untuk menganalisis dan
menyimpulkan informasi/data tentang perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani yang
mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering
diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur,
dan Ayam
Halaman | 140
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli
Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang
paling sering diolah dan menjadi menu makanan
adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam
bentuk Power Point di depan kelas tentang
perencanaan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar
pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi
menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 3 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 142
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lainnya)
Inti 60 Menit
Stimulation
(pemberian Mengamati:
stimulus) Membaca buku teks tentang perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara
Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani
yang paling sering diolah dan menjadi menu makanan
adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
Menonton dan mengamati video tentang kisah sukses
dan kegagalan seorang wirausahawan yang
berkecimpung di bidang usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani seperti Bakso,
Dendeng, Abon, Nugget, Sosis, Telur Asin, dan Ikan
Asap
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
Halaman | 144
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat
langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli
Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling
sering diolah dan menjadi menu makanan adalah ikan,
daging, Telur, dan Ayam dan menuliskan hasil
wawancaranya untuk dipresentasikan di depan kelas
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 4 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 145145145
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
data) Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
informasi dari berbagai media peluang kesuksesan ataupu
kegagalan terhadap perencanaan usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani yang mudah
didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti
bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan
menjadi menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan
Ayam
Guru menugaskan menetapkan sistem dan cara
pemasaran usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di
Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar
pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi
menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam,
apa yang sering diminta oleh masyarakat, dan
bagaimana wirausahawan tersebut menyikapi
permintaan dari masyarakat.
Mengasosiasi:
Mengomunikasikan:
Generalization 1. Melaporkan hasil analisis dan temuan dalam bentuk
(menarik tulisan tentang hasil perencanaan usaha pengolahan
kesimpulan/gener makanan awetan dari bahan pangan hewani yang
alisasi) mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli
Serdang Seperti bahan dasar pangan hewani yang
paling sering diolah dan menjadi menu makanan
adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
2. Membuat presentasi hasil analisis dan temuan dalam
bentuk tulisan tentang hasil perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
Halaman | 146146146
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara
Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan
hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu
makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
3. Mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam
bentuk Power Point tentang hasil perencanaan usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara
Kab. Deli Serdang Seperti bahan dasar pangan
hewani yang paling sering diolah dan menjadi menu
makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya diri
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam
No Soal Skor
1 Tuliskan bahan pangan hewani apa yang mudah dan banyak
ditemukan dilingkungan sekitar tempat tinggal Anda
2 Peluang usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
hewani apa yang terdapat di lingkungan sekitar Anda?
3 Tuliskan Pengertian dari usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani?
4 Sumber daya apa yang dibutuhkan untuk membuat usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani (Bakso,
Nugget, Abon, Dendeng, Sosis, Telur Asin dan Ikan Asap) apa
yang terdapat di lingkungan sekitar Anda !
Halaman | 147147147
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
5 Tuliskan langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha usaha
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani (Bakso,
Nugget, Abon, Dendeng, Sosis, Telur Asin dan Ikan Asap)
2. Remidial
Rubrik Keterampilan
1. Peserta didik ditugaskan untuk membuat Perencanaan usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani (Bakso, Nugget, Abon, Dendeng, Sosis, Telur Asin
dan Ikan Asap) yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan
pemasaran yang terdapat dilingkungan tempat tinggal peserta didik.
2. Tugas dibuat dalam bentuk makalah dan diprsentasikan didepan kelas menggunakan
slide Power Point
3. Pengayaan
1. Membuat Kliping tentang Pengolahan Makanan awetan dari bahan hewani dengan
bahan pangan hewani yang mudah didapatkan di Sumatera Utara Kab. Deli Serdang
Seperti bahan dasar pangan hewani yang paling sering diolah dan menjadi
menu makanan adalah ikan, daging, Telur, dan Ayam yang meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
2. Hasil klipping dikumpulkan sebagai penilaian secara pribadi
Halaman | 148148148
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 149149149
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
Cara membuat bakso sapi, ayam dan ikan
Cara membuat bakso sapi, ayam dan ikan tidak terlalu sulit, yang sulit adalah bagaimana resep
bakso sapi kita bisa enak dan kenyal, terutama pada cara membuat kuah dan bumbunya. Makanya
Rahasia resep bakso sapi, ikan dan ayam ini patut anda pelajari sebagai modal jika ingin bisnis
kuliner ballmeal dengan jutaan penggemar ini. Pada dasarnya yang menjadikan bakso hasil buatan
kita dan juga yang banyak dijual di warung-warung menjadi enak adalah dari kuah bakso itu sendiri
yang mana itu didapatkan dari daging yang dimasak bersama kuahnya. Semakin banyak kandungan
lemaknya maka akan semakin nikmat. Itu pula sebabnya banyak penjual bakso kaki lima yang
memilih menggunakan tulang yang diremukkan atau pun daging yang menempel di tulang karena
bagian tersebut jauh lebih gurih dan berlemak di banding bagian lainnya seperti dada dan pahanya.
Ini baru salah satu faktor pemicunya saja, masih banyak lagi yang harus diperhatikan agar hasil
bikin baksonya lebih sempurna, baik rasa maupun teksturnya saat dikunyah.
Penulis Caraspot juga punya pengalaman soal resep masakan buat bakso sendiri di rumah, tapi
sayang waktu itu kita menggunakan jasa giling dagingnya di pasar yang mana menggunakan bahan
dan mesin dari mereka. Dari segi rasa dan kekenyalan sebenarnya sih puas, ya apalagi kalau bukan
karena enak. Hanya saja, khawatirnya tuh kalau ada yang giling daging tidak halal sebelumnya, kan
otomatis jadi tidak murni lagi baksonya. Kan kita semua tau kalau tempat gilingan daging seperti itu
kurang memperhatikan kebersihan. Dan yang bikin berkesan waktu itu, ketika anak saya bilang
“Iii…. papa pintar bikin bakso sendiri!”. Padahal itu masih pakai bantuan orang lain, gimana kalau
semua proses awalnya dikerja sendiri, mungkin akan dapat pujian lebih banyak lagi he he. Nah,
makanya resep bakso sapi, ayam dan ikan di bawah ini saya ambil dari blog yang memang hasil
praktek sendiri dan bukan asal copas. Jadi lebih natural dan bisa dipertanggungjawabkan kebenaran
bahan dan kuah baksonya serta cara membuatnya
Rahasia Cara Membuat Bakso Sapi yang Enak dan Kenyal serta Bakso Ikan dan Ayam,
lengkap dengan Bumbu Kuahnya yang Nikmat
Sumber rujukan utama dari artikel resep masakan berkuah ini kami sadur dari blognya Mbak Ricke
Indriani di http://ricke-ordinarykitchen.blogspot.co.id – Teman-teman kalau ada yang mau resep
lainnya bisa ke sana, tapi ada baiknya tuntaskan dulu belajar cara membuat bakso sapi di sini biar
ilmunya nambah. Hanya saja yang membedakan blog ini dengan sumber aslinya adalah karena ada
banyak referensi terpercaya yang digabungkan di dalamnya, termasuk tips bikin kuah baksonya
lebih enak lagi dari Rouco.co.id. Bisa dibilang panduan di sini lebih lengkap, jadi tak perlu lagi
cari-cari artikel di blog lain. Nah berikut langkah buatnya:
Halaman | 150150150
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
A. Resep Bakso Sapi Enak
500 gr daging sapi segar tanpa lemak. Untuk mendapatkan ini maka bunda harus hunting
sendiri di pasar tradisional, paling bagus kalau masih subuh karena dagingnya baru saja
disembelih.
150 gr es batu, yang telah dihancur. Tapi kalau tidak punya baiknya pakai air es yang dingin
sekali
50 ml putih telur. Kalau di tempat penggilingan ini tidak digunakan. Tapi bila mau
menambah cita rasa dan kenyalnya baiknya dipakai saja.
100 gr tepung sagu kering. Bisa juga beli langsung yang kemasan di Minimarket. Dan
mengenai ukurannya bunda bisa juga membuatnya lebih banyak atau kurang, tergantung
selera sih.
1. Kalau dari mbak Ricke sendiri memberikan saran bahwa kalau mau hasil bakso buatannya
kenyal seperti yang dijual di warung bakso pinggir jalan maka usahakan pakai daging segar,
tapi saya sendiri pernah praktek hasilnya gak bagus kalau gak pakai bahan khusus, malah
kayak ada lendirnya di lapisan luarnya. Nah, dari pada gagal mending niru yang biasa
dilakukan di tempat penggilingan daging di pasar yang mana mereka selalu menambahkan
bahan poly powder atau istilahnya „obat bakso‟. Ini adalah bahan sejenis STP atau Sodium
Tripoly Phospat. Dari segi harga katanya lebih murah dibanding bahan lain. Dari segi
keamanan, menggunakan poly powder jauh lebih baik dari pada bahan lain karena ia sudah
termasuk dalam bahan yang „food grade‟ atau masuk dalam standar bahan yang cocok untuk
makanan. Berbeda dengan yang „non-food grade‟ seperti boraks yang sejatinya bukan untuk
makanan.
2. Jika kamu merasa terlalu ribet jika semua bahannya disiapkan sendiri maka bisa memilih
dengan menggunakan tepung bakso khusus yang didalamnya sudah tercampur semua
bahannya dan kita cukup mencampurnya saja dengan daging yang sudah digiling. Jadi tidak
perlu repot menakar, yang mana cara ini cenderung lebih mudah berhasil. Bila mua
mendapatkan bahan jadi seperti ini, maka sebaiknya tanyakan langsung pada jasa
penggilingan biasanya kalau ia lagi tidak menjualnya, pasti tau dimana harus beli. Hanya
saja, kekurangannya kalau menggunakan bahan jadi seperti ini adalah dimana kita tidak bisa
berkreasi dengan resep sendiri, jadi hanya ngikut sama resep orang lain.
Halaman | 151151151
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Soda kue dimaksudkan untuk menghasilkan pori yang halus pada bagian dalam bakso ketika
dibelah. Ini juga fungsinya supaya bakso bisa dengan mudah menyerap kuah kedalamnya
sehingga ketika digigit akan semakin nikmat. Walu ini sepeleh tapi kalau buatnya untuk
usaha maka sebaiknya tetap harus diperhatikan.
4. Sebagian yang lain berpendapat bahwa jika ingin menghasilkan bakso yang agak renyak
maka diberi tambahan daging ayam, katanya lebih bagus dengan sedikit fillet dada ayam.
Kira-kira perbandinganya 1 : 4 (1 untuk daging ayamnya dan 4 adalah daging sapinya).
Sedangkan bagi penjual bakso sebenarnya cara ini dilakukan bukan hanya untuk tujuan
tersebut, tapi untuk mengurangi biaya produksi dan keuntungan yang didapat juga lebih
banyak.
Cara bikinnya:
1. Pertama potong-potong dulu dagingnya agar mudah hancur saat diblender. Kemudian
barulah dimasukkan dalam blender daging yang telah disiapkan. Usahakan giling hinggga
betul-betul halus.
2. Berikutnya barulah masukkan bahan seperti bawang putih yang telah dihaluskan, putih telur,
bawang goreng, garam dan sisa es batu. Lalu giling lagi hingga halus betul.
3. Selanjutnya tambahkan tepung sagu kering dan juga soda kue / baking powder. Kemudian
lanjutkan menggiling adonan bakso hingga didapatkan hasil yang berbentuk pasta dan
lembut.
4. Sekarang saatnya memasak. Caranya masak dulu air untuk merebus bakso yang telah
dibentuk bulat, usahakan hingga mendidih dengan air yang agak banyak. Kalau dalam resep
aslinya, setelah mendidih apinya dimatikan atau dinyalakan dengan api kecil saja. Tapi
pengalaman saya malah kalau adonannya kurang sempurna bakalan menyatu, jadi saya
nyalakan besar saja apinya. Hanya saja kalau apinya dikecilkan bisa semakin baik hasilnya.
5. Cara membentuk bakso jadi bulat : Caranya, celup dulu sendoknya di air dingin lalu ambil
adonan agak banyak dan taruh di telapak tangan. Lalu, genggam adonan hingga keluar ke
atas (dilubang yang terbentuk antara jadi telunjuk dan ibu jari). Kemudian tinggal ambil
adonan bakso yang keluar tersebut menggunakan sendok yang juga telah dicelupkan di air
Halaman | 152152152
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
es. Tinggal masukkan dalam air panas tadi. Lakukan ini hingga adonan terbentuk bulat
semua, lalu biarkan dulu hingga semua bakso mengembang dan barulah dimasak dengan api
besar hingga semua bakso matang sempurna sampai bagian dalamnya.
6. Terakhir, siapkan baskom dan isi dengan air dingin. Masukkan bakso yang telah matang ke
dalam baskom tersebut dan tunggu hingga dingin lalu tiriskan. Tededdddd akhirnya bakso
buatan bunda sudah jadi. Gampang kan?
Tips:
Untuk blendernya dalam resep bakso sapi ini baiknya gunakan blender daging khusus agar
hasilnya lebih baik. Istilah untuk alatnya adalah FP atau Food Processor. Biasnaya bentuk
baling-balingnya lebih besar dan wadahnya lebih lebar dari blender biasa.
Jika memilih langsung memasak bakso yang telah dibentuk dengan api besar maka setiap
kali ada bakso yang sudah mengambang dipisahkan dulu di tempat lain dan setelah semua
proses pembentukan dan pemasakan awal selesai maka barulah dimasak ulang hingga betul-
betul matang. Hanya saja cara seperti ini kurang baik pada bentuk tekstur permukaan bakso
yang mana jadinya akan terlihat kasar. Berbeda kalau pakai cara mbak Ricke yang hanya
menggunakan air panas pada saat setelah adonan bakso dibentuk, karena permukaan
baksonya akan terlihat halus dan lembut.
Membentuk bakso jadi bulat bisa juga menggunakan dua sendok yang salah satunya terisi
adonan di bagian ujungnya dan satunya lagi menekan dan memisahkan adonan dari sendok.
Atau kalau tidak mau repot bisa juga dengan cara dimasukkan dalam talang lebar berukuran
2 cm lalu dikukus agak lama, dan setelah jadi baru dipotong-potong kotak.
Kalau mau hasilnya lebih banyak maka bentuk saja menjadi bulatan kecil, selain itu,
bentuknya yang kecil bisa bikin lebih mudah matang dan tidak perlu dipotong dulu ketika
ingin dimakan.
Jika ingin bakso buatanmu tahan hingga 2-3 bulan dan tidak menjadi kering maka masukkan
ke dalam freezer dengan sebelumnya di bungkus plastic atau dengan zipper bag. Atau jika
ingin bertahan hanya seminggu sama maka cukup di bagian pendingin kulkas saja
DENDENG
1. PENDAHULUAN
Dendeng adalah irisan kering daging yang telah diberi bumbu, dan kadangkadang telah mengalami
proses pemasakan. Dengan demikian dendeng berbeda dengan daging kering yang tidak diberi bumbu
(kecuali garam).
Pembuatan dendeng tidak sulit, dan dapat dilakukan dengan alat-alat yang biasa terdapat di rumah
tangga.
Halaman | 153153153
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. BAHAN
1. Daging
2. Bumbu. Setiap 1 kg daging dibutuhkan gula (200 gram), asam jawa (40 gram), bawang merah
(50 gram), bubuk ketumbar (20 gram), lengkuas (30 gram), garam (300 gram), dan bawang
putih (100 gram).
3. PERALATAN
1. Pisau. Alat ini digunakan untuk mengiris daging menjadi irisan tipis. Pisau yang digunakan
hendaknya tajam, tipis dan dari logam stainless steel.
2. Pengantung daging. Alat ini digunakan untuk menggantung daging ukuran besar yang akan
diiris.
3. Talenan. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging (kalau tidak digunting).
4. Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan irisan daging. Pengering dapat berupa alat
penjemur sederhana, atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau
arang), bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari.
5. Keranjang peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan daging setelah direndam dengan larutan
garam.
6. Penggiling bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu dendeng.
7. Panci. Alat ini digunakan untuk merebus bumbu.
8. Kulkas. Alat ini digunakan untuk menyimpan daging yang direndam di dalam larutan bumbu.
4. CARA PEMBUATAN
1. Pengirisan daging. Daging diiris tipis-tipis. Sedapat mungkin pemotongan mengikuti arah
jaringan otot. Ada dua cara pengirisan, yaitu:
1. Daging digantung pada alat penggantung, kemudian diiris tipis-tipis
2. Daging ditempatkan di atas talenan, kemudian diiris tipis-tipis.
Irisan dapat dibuat dalam berbagai ukuran, seperti
1. irisan kecil: irisan dengan panjang 1 cm dan lebar 1 cm
2. irisan sedang: irisan dengan panjang dan lembar antara 3~5 cm
3. irisan panjang: irisan dengan panjang >5 cm dan lebar 3~5 cm.
2. Pembuatan larutan bumbu
1. Lengkuas, bawang putih, dan bawang merah digiling halus. Bumbubumbu ini dicampur
dengan gula, asam jawa dan bubuk ketumbar.
2. Air sebanyak 1 liter direbus sampai mendidih. Kemudian ditambahkan bumbu yang telah
disiapkan di atas. Campuran tersebut dididihkan selama 30 menit sambil diaduk-aduk
sampai kental. Setelah itu larutan bumbu didinginkan.
3. Perendaman di dalam larutan bumbu.
1. Irisan daging direndam du dalam larutan bumbu selama semalaman pada suhu dingin di
dalam kulkas.
2. Setelah itu, daging dikeluarkan dari larutan bumbu, dan dimasukkan ke dalam kantong
plastik tersebut di biarkan di udara terbuka sampai suhunya tidak dingin lagi (sama
dengan suhu kamar).
4. Pengeringan. Setelah daging di dalam kantong tidak dingin lagi, daging dikeluarkan dari
kantong, kemudian segera dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di
bawah 10%. Irisan daging yang berukuran panjang harus digantung pada saat pengeringan. Hasil
pengeringan disebut dengan dendeng mentah.
5. Pengemasan. Dendeng mentah yang telah kering dapat disimpan di dalam kantong plastik.
6. Penggorengan. Dendeng daging yang telah kering dapat digoreng di dalam minyak panas (1700)
Halaman | 154154154
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
selama 30-60 detik sambil dibolak-balik, kemudian cepat-cepat diangkat dan ditiriskan.
5. KONTAK HUBUNGAN
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru,
Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040
DENDENG GILING
1. PENDAHULUAN
Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari
hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan lemak.
Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging
mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis
makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula.
Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral)
dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam hasil
sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau,
penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak kenyak)
menunjukan kualitas daging yang kurang baik.
Pengawetan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama
agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan
terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada
beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan
pembekuan.
Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi ditunggu beberapa
lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak sesudah
pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan untuk daging
pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk memenuhi selera atau
kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan.
Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia
seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira
sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai penambah
rasa.
Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang diolah. Untuk
melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang mengandung enzim
papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim bromolin.
Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adalah abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng ragi,
daging asap, kornet, sosis dan sebagainya. Dendeng giling adalah daging yang digiling berupa lembaran
tipis dan diberi bumbu, kemudian dikeringkan. Pembuatan dendeng giling tidak memerlukan daging
yang berkualitas baik.
2. BAHAN
1) Daging 4 kg
Halaman | 155155155
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2) Gula merah 1 kg
3) Garam 2 ons
4) Bawang putih 60 gram
5) Asam Jawa 40 gram
6) Lengkuas 12 gram
7) Ketumbar 4 ons
3. ALAT
4. CARA PEMBUATAN
1. Giling daging sapi yang telah dicuci bersih dengan alat penggiling daging.
Jika tidak ada penggilingan daging, dapat dicincang sampai halus;
2. Campur dengan bumbu yang telah dihaluskan, kemudian buat menjadi lembaran tebal kira-kira
3 mm dengan cara mengepresnya dengan kayu bundar atau botol;
3. Susun pada rak bambu yang dilapisi dengan merang bersih;
4. Keringkan dibawah sinar matahari selama 3~5 hari, dapat juga dengan oven pada suhu 500~600
C selama 4~6 jam;
5. Kemas dalam kantong plastik.
6. KEUNTUNGAN
Bahan lebih murah karena tidak membutuhkan daging yang berkualitas baik.
7. KERUGIAN
1) Dendeng giling tidak selezat dendeng sayat sebab dalam proses penggilingan atau pencacahan
sejumlah zat pembentuk rasa akan hilang.
2) Pada umumnya dendeng giling lebih cepat rusak daripada dendeng sayat.
Catatan:
1. Ketebalan dendeng giling dapat diatur secara merata sehingga mempercepat proses
penggeringan .
2. Pengeringan dengan oven perlu dijaga, terutama mengenai tinggi, suhu dan lama pengeringan
sehingga tidak merusak kualitas dendeng secara alami maupun kimiawi.
Protein 13,80 %
Halaman | 156156156
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lemak 9,00 %
Karbohidrat 52,00 %
Air 25,00 %
8. DAFTAR PUSTAKA
1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal.
2) Winarno, F.G; Srikandi Fardiaz, dan Djunjung Daulay. Indonesia traditional food processing. Bogor :
IPB, 1973
3) Berkas lembaran petunjuk latihan teknologi makanan. Yogyakarta: Pendidikan Guru Pertanian PGP-
Kejuruan Teknologi Makanan, 1975
9. KONTAK HUBUNGAN
Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.
DENDENG RAGI
1. PENDAHULUAN
Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari
hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan lemak.
Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging
mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis
makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula.
Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral)
dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam hasil
sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau,
penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak kenyak)
menunjukan kualitas daging yang kurang baik.
Pengawetan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama
agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan
terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada
beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan
pembekuan.
Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi ditunggu beberapa
lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak sesudah
pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan untuk daging
pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk memenuhi selera atau
kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan.
Halaman | 157157157
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia
seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira
sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai penambah
rasa.
Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang diolah. Untuk
melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang mengandung enzim
papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim bromolin.
Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adalah abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng ragi,
daging asap, kornet, sosis dan sebagainya.
Dendeng ragi adalah makanan jadi, hasil olahan daging yang dicampur dengan parutan kelapa dan
bumbu.
2. BAHAN
1) Daging sapi 1 kg
2) Kelapa parut 5 butir
3) Cabai merah 20 gram
4) Bawang merah 50 gram
5) Bawang putih 40 gram
6) Ketumbar 20 gram
7) Asam Jawa 12 mata
8) Garam 10 gram
9) Daun jeruk purut 8 lembar
10) Daun salam 8 lembar
11) Gula merah 6 ons
12) Kencur 20 gram
13) Laos 20 gram
3. ALAT
4. CARA PEMBUATAN
1) Cuci daging sapi, kemudian iris tipis. (± 4 x 4 cm) dengan ketebalan sekitar (1/2 ~ 1 cm);
2) Parut kelapa, kemudian tumbuk bumbu sampai halus, kecuali lengkuas, daun jeruk purut, dan daun
salam;
3) Campur dengan irisan daging, kemudian rebus dengan air secukupnya sampai lunak;
4) Apabila air rebusan tinggal sedikit, masukkan parutan kelapa, kemudian masak sampai air rebusan
kering;
5) Gorengan campuran bahan tadi di atas api kecil sampai berwarna kekuningkuningan, kemudian
tiriskan agar minyaknya turun;
Halaman | 158158158
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
6) Kemas dendeng ragi dalam kantong plastik atau stoples.
6. KEUNTUNGAN
Dendeng ragi memiliki rasa yang lezat dan dapat disimpan pada suhu kamar sela 4 ~ 7 hari tanpa
mengalami kerusakan.
Catatan:
Selama penyimpanan, tempat dan temperatus perlu diperhatikan, untuk menghindari proses menjadi
tengik karena adanya kelapa.
7. DAFTAR PUSTAKA
1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal.
2) Simarmata, J.P. Pembuatan dendeng ragi . Buletin Pusbangtepa, Mei 1981: 17-21.
DENDENG SAYAT
1. PENDAHULUAN
Daging adalah urat yang melekat pada kerangka kecuali urat dari bagian bibir, hidung dan telinga dari
hewan yang sehat sewaktu dipotong. Daging terdiri dari otot, jaringan penghubung dan jaringan lemak.
Daging merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi disamping telur, susu dan ikan. Daging
mengandung protein, lemak, mineral, air serta vitamin dalam susunan yang berbeda tergantung jenis
makanan dan jenis hewan. Hewan yang berbeda mempunyai komposisi daging yang berbeda pula.
Komposisi daging terdiri dari 75% air, 18% protein, 4% protein yang dapat larut (termasuk mineral)
dan 3% lemak. Ternak rata-rata menghasilkan karkas (bagian badan hewan) 55%, macam-macam hasil
sampingan 9%, kulit 6% dan bahan lainnya 30%. Daging yang baik ditentukan oleh warna, bau,
penampakan dan kekenyalan. Semakin daging tersebut lembab atau basah serta lembek (tidak kenyak)
menunjukan kualitas daging yang kurang baik.
Pengawetan daging merupakan suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu yang cukup lama
agar kualitas maupun kebersihannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan adalah menjaga ketahanan
terhadap serangan jamur (kapang), bakteri, virus dan kuman agar daging tidak mudah rusak. Ada
beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeringan, pengalengan dan
pembekuan.
Sebaiknya daging hewan yang baru saja disembelih tidak cepat-cepat dimasak, tetapi ditunggu beberapa
lama atau dilayukan terlebih dahulu. Untuk daging sapi atau daging kerbau dapat dimasak sesudah
pelayuan selama 12~24 jam; daging kambing, domba, babi sesudah 8~12 jam, sedangkan untuk daging
pedet (anak sapi) sesudah 4~8 jam. Usaha pengawetan daging diperlukan untuk memenuhi selera atau
kebutuhan konsumen serta mempermudah dalam pengangkutan.
Pengawetan dengan cara pengeringan dilakukan dengan penambahan garam, gula dan bahan kimia
seperti nitrat (NO3) dan nitrit (NO2). Penambahan garam, untuk pengawetan daging kira-kira
sepersepuluh dari berat daging. Disamping sebagai pengawet, garam juga berfungsi sebagai penambah
rasa. Penambahan gula juga dimaksudkan sebagai penambahan rasa pada bahan yang diolah. Untuk
melunakkan daging sebelum diolah, daging dibungkus dengan daun pepaya yang mengandung enzim
papain atau dilumuri dengan parutan buah nenas yang mengandung enzim bromolin.
Halaman | 159159159
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh hasil olahan dan pengawetan daging adalah abon, dendeng sayat, dendeng giling, dendeng ragi,
daging asap, kornet, sosis dan sebagainya.
Dendeng sayat adalah lembaran tipis daging sapi atau kerbau yang diberi bumbu. Dendeng dapat
digunakan sebagai lauk setelah digoreng.
2. BAHAN
3. ALAT
1) Pisau
2) Alas perajang (talenan)
3) Tampah
4) Panci dan baskom
5) Merang bersih (bila perlu)
6) Alat penghancur bumbu (cobek dan ulekan)
7) Sendok
4. CARA PEMBUATAN
6. KEUNTUNGAN
Penggering daging dengan sinar matahari adalah mudah, murah, serta tidak merusak kandungan protein.
Catatan:
1. Selama penyimpanan, perlu diperhatikan dan dijaga agar kadar air dendeng tetap stabil;
Halaman | 160160160
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Pengeringan dendeng dengan sinar matahari, perlu diperhatikan agar sinar tidak terlalu panas.
Hal tersebut akan menyebabkan permukaan dendeng menjadi retak. Sebaliknya, apabila sinar
matahari kurang panas dan tidak terus menerus maka kapang atau jamur akan mudah tumbuh.
7. DAFTAR PUSTAKA
1) Palupi, W.D.E. Tinjauan literatur pengolahan daging. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah-LIPI, 1986. 54 hal.
2) Dendeng giling produk yang terlupakan. Selera, VI (5), Maret 1987: 53-55.
3) Winarno, F.G; S. Fardiaz; D. Dauly. Indonesian traditional food processing. Bogor: IPB, 1973.
8. KONTAK HUBUNGAN
Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.
DENDENG IKAN
1. PENDAHULUAN
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor.
Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan
perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung
pada mutu bahan mentahnya.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat,
dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan
ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk
mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk
berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang
baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan,
menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan
ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan
pendinginan ikan.
Halaman | 161161161
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
Protein 17,00
Lemak 4,50
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya
rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwanikan
merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan
hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan
orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.
Dendeng ikan adalah jenis makanan awetan yang dibuat dengan cara pengeringan dengan menambah
garam, gula, dan bahan lain untuk memperoleh rasa yang diinginkan.
2. BAHAN
3. ALAT
1) Pisau
2) Alas perajang (talenan)
3) Keranjang peniris (ayakan bambu)
4) Penghancur bumbu (cobek)
5) Ember
6) Baskom
7) Panci
8) Saringan halus
9) Tampah (nyiru)
4. CARA PEMBUATAN
6. DAFTAR PUSTAKA
1) Berbagai cara pengolahan dan pengawetan ikan. Yogyakarta : Proyek Pengembangan Penyuluhan
Pertanian Pusat, Departemen Pertanian, 1987. Hal. 35
2) Pengolahan ikan. Subang : Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Puslitbang Fisika Terapan-
LIPI, 1990. Hal. 26-34.
3) Teknologi desa. Jakarta : Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kerja, 1983. Seri
PengolahanPangan. Hal. 14-16.
7. KONTAK HUBUNGAN
Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta 12910.
DENDENG IKAN
1. PENDAHULUAN
Dendeng ikan adalah ikan kering yang telah diberi bumbu, dan kadang-kadang telah mengalami proses
proses pemasakan. Dengan demikian, dendeng berbeda dengan daging kering yang tidak diberi bumbu
(kecuali garam). Pembuatan dendeng tidak sulit, dan dapat dilakukan dengan alat-alat yang
biasa terdapat di rumah tangga.
2. BAHAN
1. Ikan. Dianjurkan menggunakan ikan berukuran sedang yang kurang bernilai ekonomis. Ikan
tamban merupakan salah satu jenis ikan berukuran sedang yang dapat diolah menjadi dendeng
ikan. Ikan ini mempunyai tekstur daging lunak, dan berduri halus di dalam daging. Adanya duri
halus tersebut menyebabkan ikan tamban paling cocok diolah menjadi produk kering seperti
dendeng. Rasa dendeng tamban sangat enak dan tidak sulit membuatnya.
2. Bumbu. Setiap 1 kg ikan membutuhkan gula (200 gram), asam jawa (40 gram), bawang merah
(50 gram), bubuk ketumbar (20 gram), lengkuas (30 gram), garam (300 gram), bawang putih
(100 gram).
3. PERALATAN
1. Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk menyiangi dan mengiris daging ikan menjadi irisan
tipis. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis dan terbuat dari logam stainless steel.
2. Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan ikan. Pengering dapat berupa alat penjemur
sederhana, atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu bakar, atau arang),
bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari.
3. Keranjang peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan ikan setelah direndam dengan larutan
garam.
4. Penggiling bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu dendeng.
5. Panci. Alat ini digunakan untuk merebus bumbu.
Halaman | 163163163
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
6. Kulkas. Alat ini digunakan untuk menyimpan ikan yang direndam di dalam larutan bumbu.
4. CARA PEMBUATAN
1) Proses Pendahuluan
1. Penyiangan.
Ikan disiangi dan dibelah seperti yang dilakukan terhadap ikan yang akan dikeringkan.
1. Pembelahan. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahah dimulai dari kepala ke arah ekor tanpa
menyebabkan bagian punggung terpotong.
2. Pembuangan tulang belakang. Belahan ikan yang telah dibelah dibuka, kemudian tulang
belakang ditarik dengan pinset sampai terlepas.
1. Lengkuas, bawang putih, dan bawang merah digiling halus. Bumbubumbu ini dicampur dengan
gula, asam jawa dan bubuk ketumbar.
2. Air sebanyak 1 liter direbus sampai mendidih. Kemudian ditambahkan bumbu yang telah
disiapkan di atas. Campuran tersebut dididihkan sambil diaduk-aduk selama 30 menit sampai
kental. Setelah itu larutan bumbu didinginkan.
1. Ikan direndam di dalam larutan bumbu semalam pada suhu dingin di dalam kulkas.
2. Setelah out, ikan dikeluarkan dari larutan bumbu, dan dimasukkan ke dalam kantong plastik,
kemudian plastik ditutup rapat. Kantong plastik tersebut dibiarkan di udara terbuka sampai
suhunya tidak dingin lagi (sama dengan suhu kamar).
4) Pengeringan.
Setelah ikan di dalam kantong tidak dingin lagi, ikan dikeluarkan dari kantong, kemudian segera
dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 10 %. Selama pengeringan,
ikan dibalik-balik agar pengeringan merata dan lebih cepat. Hasil pengeringan disebut dengan dendeng
mentah ikan.
Halaman | 164164164
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Resep Cara Membuat Abon Daging Ayam Lezat
Menu makanan ayam adalah salah satu bahan olahan makanan yang mudah anda temui dan tentuny
juga untuk mengolah daging ayam menjadi menu makanan yang spesial dan mempuunyai citarasa
tinggi tidaklah susuh. Pada artikel kali ini saya akan sedikit berbagi mengenai bagaimana cara
mengolah daging ayam menjadi menu makanan yang mempunyai citarasa tinggi yang dimana pada
kesempatan kali ini membahas mengenai menu masakan abon daging ayam. Abon adalah salah satu
memu makanan yang spesial, yang dimana makanan ini bisa awet tanpa bahan pengawet asalkan
ketika membuatnya dibuat kering.
Agar pembahasan kita tidak melebar kemana-mana alangkah baiknya kita langsung saja masuk
ketopik pembahasan kita kali ini mengenaiCara Membuat Abon Daging Ayam Lezat. Apa saja
bahan yang perlu anda persiapkan untuk membuat abon daging ayam dan bagaimana cara mengolah
abon daging ayam yang benar, silahkan anda simak artikel dibawah ini dari awal sampai akhir.
2 liter air
garam secukupnya
1 kg fillet ayam
2 sdm minyak untuk menumis
8 lembar daun jeruk, buang tulang daun, iris tipis
2 batang serai, memarkan
100 ml santan dari ½ butir kelapa
250 ml minyak goreng
Halaman | 165165165
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Bumbu Yang Dihaluskan Untuk Membuat Abon Daging Ayam:
Didihkan air dan garam, masukkan fillet ayam. Masak hingga lunak. Angkat.
Memarkan daging ayam dengan alat pemukul daging lalu suwir-suwir halus.
Panaskan minyak lalu tumis bumbu halus, daun jeruk dan serai hingga harum. Masukkan
daging ayam, aduk rata. Tuang santan, masak dengan api kecil sambil diaduk dan dibalik
sampai kering.
Panaskan minyak, goreng adonan daging ayam sambil diaduk hingga kering. Angkat dan
tiriskan minyaknya dengan dipres atau peras. Kemudian pisahkan adonan abon dengan
garpu agar tidak menggumpal. Sajikan.
Buat beberapa teman yang tidak punya waktu senggang dan sibuk dengan pekerjaan di kantor,
membeli di toko sekita rumah mungkin dianggap lebih praktis. Tetapi buat teman teman yang masih
punya sedikit waktu senggang di rumah, membuat Resep Abon Sapi sendiri pasti lebih menarik.
Selain lebih murah, kita juga bisa menjaga kualitas abon yang dihasilkannya nanti benar benar
murni dari daging sapi dan tidak tercampur bahan lain. Dengan penggunaan bahan bahan yang
berkualitas, hasil jadinya pun pasti lebih enak dan lezat. Untuk detail resep bikin abon sapi, silahkan
melihat di bawah ya.
Halaman | 166166166
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Resep Abon Sapi Asli Enak Renyah
Halaman | 168168168
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Setelah itu masukkan telur kocok lepas, kaldu ayam bubuk, air, garam, bawang putih dan merica
bubuk aduk aduk hingga rata.
3. Kemudian masukkan adonan kedalam loyang dengan ukuran 20 x 10 x 4 cm, yang sudah kita olesi
dengan margarin dan dialasi dengan plastik.
4. Kita kukus selama kurang lebih 30 menit hingga nugget ayam matang. Biarkan hingga dingin baru
kita potong potong. Celupkan kebahan pencelup dan gulingkan kedalam bahan pelapis.
5. Panaskan minyak dan goreng nugget ayam hingga kecokelatan. Jangan sampai gosong. Angkat dan
tiriskan.
Cara Membuat Nugget Ayam Spesial
Nah mudah sekali bukan proses pembuatan nugget ayam
enak dan gurih, dari pada Bunda berfikir lama dan
bengong langsung saja membeli bahannya ditoko-toko
terdekat dan langsung mencobannya di Rumah. Jika belum
berhasil jangan pernah berputus asa karena koki yang
handal juga pernah mengalami yang namannya kegagalan
tetapi tidak pernah berputus asa.
Itulah sekelumit tentang proses pembuatannya, semoga bermanfaat dan menambah sedikit wawasan
bagi Bunda di Rumah juga menambah menu resep lainya. Kalo ada waktu simak juga menu resep
lainya seperti Nugget tahu hanya di kulinersehat.com. Selamat berkreasi dan mencoba.
resep nugget ayam ncc, Naget, Cara membuat naget ayam, resep nugget ncc, resep chicken nugget
ncc, resep nugget ayam, resep nugget ayam spesial, cara bikin naget ayam, cara membuat naget,
Nugget ayam, Resep naget ayam, Resep Nugget spesial, cara membuat nugget, cara bikin naget,
resep nuget ayam ncc, Cara buat naget ayam, gambar nugget, resep nugget ayam special, naget
ayam, ncc resep nugget sayuran, cara buat naget, nugget ayam spesial, resep nugget ayam gurih,
pembuatan chicken nugget, cara membuat nugget ayam gurih, cara bikin nuget, resep nuget ncc,
resep chicken nugget spesial, gambar nugget ayam, resep nuget ayam spesial
risau . karena anda masih dapat mengkonsumsi sosis yang sehat dan tanpa bahan
pengawet .
Tentu saja hal ini dapat di siasati dengan membuat sosis homemade sendiri dirumah . lagian bahan-
bahan dan cara membuat sosis homemade ini sangat mudah kok . anda tidak akan kesulitan dalam
membuatnya . apalagi kami akan menuntun anda dalam membuat sosis homemade ini dengan jelas
dan tepat . nah , pada kesempatan kali ini kami akan berbagi sosis ayam homemade yah .
Namun jika anda ingin membuat sosis sapi , daging ayam dalam resep ini dapat diganti dengan daging
sapi . untuk bumbu dan cara membuatnya anda tinggal mengikuti takaran-takaran bahan yang
digunakan dan cara membuatnya dengan seksama . bagaimana , apakah anda sudah ingin memulai
hidup sehat anda dengan mengkonsumsi sosis ayam homemade yang enak dan sehat bergizi ?
jika iya , yuck segera dipratekkan Resep Sosis Ayam Homemade seperti dibawah ini .
Resep Sosis Ayam Homemade Sehat
Halaman | 170170
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Selanjutnya semprotkan adonan sosis ke dalam casing hingga adonan habis , lalu ikat
dengan benang dibagian ujung casing nya , kemudian ikat kembali tiap 10 centi meter ( sesuai
selera ) dari ujung ikatan .
4. Kemudian rebus atau kukus sosis hingga matang , angkat dan masukkan kembali kedalam
air es , tiriskan sosis dan lepaskan ikatan benangnya .
5. Tara , sosis ayam homemade yang enak dan sehat pun siap untuk di gunakan
Telur Asin
Telur yang digunakan dalam proses pembuatan telur asin adalah telur bebek. Setelah proses
pengasinan, telur bebek yang diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Hal ini disebabkan
adanya garam yang berfungsi sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan. Telur bebek yang akan diasinkan
harus dibersihkan terlebih dahulu agar kualitasnya baik. Mengingat daya simpan telur bebek rendah,
diperlukan sedikit ketekunan untuk mempersiapkan proses pengawetan. Telur yang akan diawetkan
sebaiknya masih baru atau maksimum baru disimpan selama dua hari (48 jam). Lebih baik lagi jika
umur telur itu kurang dari sepuluh jam setelah diproduksi. Telur bebek yang akan diasinkan tidak
boleh retak, pecah, atau lembek. Agar telur yang diasinkan tidak pecah atau retak sebaiknya
disimpan di dalam panci atau ember plastik. Ketika menyusun telur di dalam panci atau ember
plastik sebaiknya menggunakan kapas atau bahan lain yang empuk agar telur tidak saling
berbenturan sehingga tidak retak.
Halaman | 171171
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Di blog cara membuat ini, selengkapnya kami paparkan bahan, peralatan, dancara membuat
telur asin:
Telur bebek 200 butir, garam dapur 2 kg, dan bubukan bata atau abu dapur 5 kg.
Peralatan:
Ember plastik berdiameter 40 cm 1 buah, pengaron, kain bersih untuk membersihkan telur, ayakan
berdiameter 60 cm 2 buah, panci aluminium berdiameter 50 cm 1 buah, palu, kompor atau tungku,
dan baskom.
Telur bebek yang digunakan sebaiknya masih segar (baru). Ketika membeli telur, sebaiknya tidak
asal membeli, tetapi harus memerhatikan kualitasnya yang dapat dilihat dari bentuk, ukuran, warna,
dan berat. Telur bebek yang dipilih sebaiknya berukuran sama.
Bata merah yang digunakan sebaiknya tidak berwarna merah kehitaman karena akan susah
ditumbuk. Batu bata seperti ini kurang baik jika digunakan sebagai adonan karena daya resapnya
sangat rendah sehingga air dan garam tidak bisa bercampur dengannya. Jika menggunakan abu dapur,
sebaiknya dipilih yang butirannya kecil sehingga mudah menyerap rasa asin dan garam. Abu dapur
yang paling baik untuk bahan pembuatan telur asin adalah abu dapur yang berasal dari pohon, batang,
atau daun kelapa karena banyak mengandung kalium.
Pencucian:
Telur yang telah dipilih harus dicuci dengan cara sebagai berikut.
Tuangkan air ke dalam ember hingga tiga perempatnya.
Masukkan telur ke dalamnya, lalu bersihkan menggunakan kain yang sudah dibasahi hingga
kotorannya lepas.
Ketika sedang membersihkan telur bebek perlu diperhatikan keadaannya. Jika telur itu mengapung,
berarti kualitas telur kurang bagus sehingga perlu disingkirkan.
Halaman | 172172
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Penirisan:
Halaman | 173173
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Proses Penirisan Telur
Telur yang telah dicuci, ditiriskan di dalam ayakan. Penirisan dilakukan agar kulit telur kering
sehingga lebih mudah dibungkus. Jika kulit telur masih basah akan sulit dibungkus dengan adonan
batu bata atau abu dapur karena adonan tersebut akan mencair.
Pembuatan Adonan:
Batu bata yang telah disiapkan, ditumbuk hingga halus menggunakan palu. Bubukan batu bata
dicampur dengan garam dapur. Ketika melakukan pencampuran, tambahkan sedikit air hingga
membentuk adonan. Air yang ditambahkan jangan terlalu banyak agar adonan tidak terlalu cair.
Penggaraman:
Telur yang telah ditiriskan, dibungkus dengan adonan abu dapur setebal 0,5 cm. Pembungkusan
harus dilakukan secara merata agar rasa asinnya juga bisa merata. Telur yang telah dibungkus
dengan adonan langsung disimpan dalam pengaron. Meletakkan telur ke dalam pengaron harus hati-
hati agar adonan yang melekat pada telur tidak rontok atau berjatuhan. Selanjutnya, telur tersebut
dibiarkan selama beberapa hari. Jika menginginkan rasa yang lebih asin, telur yang sudah
Halaman | 174174
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dibungkus dibiarkan selama 15 hari. Jika menginginkan rasa yang sedang (tidak terlalu asin), cukup
membiarkannya selama 10 hari. Proses penggaraman sebenarnya bisa dipercepat dengan cara
menambah kepekatan garam pada adonan batu bata. Semakin banyak garam yang dicampurkan,
waktu untuk penggaraman semakin singkat.
Pengupasan Adonan:
Setelah 10-15 hari, adonan yang membungkus telur dirontokkan, lalu telumya dibersihkan. Adonan
yang baru dipakai satu kali tidak perlu dibuang karena masih bisa digunakan untuk membungkus telur
lagi. Namun, perlu ditambahkan garam dapur ke dalam adonan tadi sebanyak 1 kilogram. Penambahan
garam dilakukan karena kandungan garam dalam adonan sudah berkurang atau meresap ke
dalam telur.
Pencucian:
Telur yang telah dikeluarkan, dicuci hingga bersih. Membersihkan telur bisa dilakukan dengan
menggunakan kain halus yang sudah dibasahi. Membersihkan telur harus dilakukan secara hati-hati,
jangan sampai ada telur yang pecah atau retak.
Perebusan:
Telur yang sudah bersih, direbus menggunakan panci yang telah diisi air. Ketika merebus telur,
perhatikan ketinggian permukaan air di atas telur-telur tadi. Hal ini bertujuan agar tingkat kematangan
telur tersebut merata. Ketika merebus sebaiknya panci ditutup agar proses perebusan menjadi lebih
cepat dan merata. Setelah air mendidih, telur jangan langsung diangkat dan ditiriskan, tetap diblarkan
selama 15-30 menit agar telurnya benar-benar matang.
Penirisan:
Halaman | 175175
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Telur yang telah direbus dan dibiarkan 15-10 menit, diangkat dan ditiriskan. Penirisan bertujuan
agar kondisi telur tetap kering (tidak lembek) bagian dalamnya sehingga telur akan tetap terasa empuk.
Banyak orang yang sebenarnya tertarik untuk membuat ikan asap, tetapi mereka belum tahu cara
membuatnya. Sebenarnya cara pembuatan ikan asap tidaklah terlalu sulit, bahkan Anda bisa
mencoba membuatnya sendiri di rumah meskipun tidak punya alat pengasap Anda bisa menggunakan
peralatan sederhana. Peralatan tersebut misalnya tungku, tungku biasanya digunakan untuk memasak
secara tradisional. Jika Anda ingin mencoba membuat ikan asap, berikutcara pembuatan ikan asap
sederhana yang mungkin bisa menjadi panduan Anda dalam mempersiapkan bahan dan langkah
pembuatan.
Ikan bandeng 1 kg
Garam 200 gram, bagi anda yang cendrung menyukai rasa agak asin
Arang secukupnya
Halaman | 176176
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Cara pembuatan ikan asap secara sederhana sebagai berikut:
Belah ikan menjadi dua bagian yang sama besar, bersihkan kotorannya, kemudian cuci
sampai bersih.
endam ikan dalam larutan garam sambil diberi pemberat, lalu diamkan selama 2 jam agar
meresap, bila kondisi ikan segar perendaman garam tidak perlu dilakukan.
Setelah itu keluarkan ikan, lalu ikat seluruh ikan menjadi satu lalu angin-anginkan dengan
posisi terbalik sambil digantungkan dengan kawat agar airnya menetes dan permukaannya
kering.
Setelah itu susun ikan di atas bakaran atau para-para.
Kemudian siapkan sabut kelapa dan arang untuk membuat asap, lalu asapi ikan selama 5
menit. Selama proses pengasapan, posisi ikan sambil dibolak balik dan dicek, apa ikan telah
dalam kondisi kering.
Setelah matang, keluarkan ikan dari tempat pengasapan dan dinginkan.
Ikan asap yang baik memiliki beberapa ciri khas, yaitu warnanya coklat keemasan dengan
permukaan yang tampak licin dan mengkilap. Baunya juga sangat khas dan menggoda selera, serta
tekstur dagingnya sedikit berair. Jika proses pengasapannya benar dengan suhu yang mencapai 60-
80 derajat celsius, maka ikan akan tahan hingga 1 bulan lebih. Tetapi tidak semua jenis ikan bisa
diasapi, ikan yang cocok untuk diasapi yaitu ikan cakalang, ikan tongkol, ikan kembung, dan ikan
lemuru. Demikianlah sedikit ulasan teknik pengolahan ikan asap secara sederhana, semoga
informasi ini bermanfaat. Selamat mencoba.
Halaman | 177177
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
KD 3.8. Menganalisis sistem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
2. KD Pada KI-4
KD 4.8. Mengolah makanan awetan dari bahan pangan hewani berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
Halaman | 178178
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD Pada KI-3
D. Materi Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 5 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 178
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
membuang sampah pada tempatnya sehingga tercipta
lingkungan yang bersih dan sehat dan kenyamanan
ruang belajar
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam
pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua
kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada
Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Sistem pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat”
b. Memotivasi
Problem Menanya:
statement
(pertannyaan/iden Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
tifikasi masalah) untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
dipahami dari berbagai produk produk pengolahan makanan
awetan hewani di industri sekitar sekolah, toko makanan
awetan hewani, internet, video dan atau membaca
literatur/buku teks khususnya pengolahan makanan awetan
hewani dengan bahan hewani yang mudah dan banyak
didapatkan dengan nilai jual yang tinggi serta dapat
dikembangkan dari bahan dasar seperti Ikan, Daging dan
ayam menjadi makanan olahan yang enak dan Bergizi
seperti awetan dari bahan pangan hewani antara lain, Ikan
Asin, Telur Asin, Udang Ebi, Abon (Daging, Ayam dan Ikan),
Bakso (Ayam, Daging, dan Ayam), Ikan Gembung Rebus,
Ikan Sarden kaleng, ikan sale/asap, Sosis ((Ikan, Ayam, Sapi),
Nugget (Ikan, Ayam, Sapi) dan Dendeng (Daging Sapi, ikan
dan ayam) berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat antara lain
1. Makanan awetan hewani seperti Bakso, Sosis, Abon,
Dendeng, Telur Asin, Ikan Asap dan Nugget dapat
dijadikan usaha rumahan atau Homemade, namun
penjualannya sering kalah dengan pembuatan Pabrik,
padahal rasa enaknya sama, mengapa demikian?
2. Apakah yang dilakukan oleh pengusaha pengolahan
makan awetan hewani Homemade tentang sistem
pengolahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat?
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Halaman | 180180180
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan
Mengumpulkan data dan informasi tentang Sistem
data)
produksi pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani dan pengemasan berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat melalui
berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang bagaimanakah
jenis, karakterteristik bahan dan alat pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani yang akan
diproduksi maka bahan dasar pangan hewani yang
banyak terdapat di Sumatera Khususnya berada di
Lingkungan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan
dan sekitarnya seperti Ikan, Daing, Ayam dan Telur
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk mencari
informasi Macam-macam pengolahan makanan hewani
berdasarkan hewani yang akan diproduksi maka bahan
dasar pangan hewani yang banyak terdapat di Sumatera
Khususnya berada di Lingkungan Masyarakat
Kabupaten Deli Serdang, Medan dan sekitarnya seperti
Ikan, Daing, Ayam dan Telur dari materi yang telah
dipelajari baik dari Buku Paket Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas X atau dari informasi lainnya
seperti Internet atau artikel lainnya
Mengasosiasi:
Verification Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
(pembuktian) membuat hubungan antara jenis, karakterteristik bahan
dan alat pengolahan makanan hewani yang akan
diproduksi dalam hal ini hewani yang akan diproduksi
maka bahan dasar pangan hewani yang banyak terdapat
di Sumatera Khususnya berada di Lingkungan
Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Medan dan
sekitarnya seperti Ikan, Daing, Ayam dan Telur
Guru bersama siswa secara bersama-sama
mendiskusikan pengolahan makanan hewani
berdasarkan hewani yang akan diproduksi maka bahan
dasar pangan hewani yang banyak terdapat di Sumatera
Khususnya berada di Lingkungan Masyarakat
Kabupaten Deli Serdang, Medan dan sekitarnya seperti
Halaman | 181181181
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Ikan, Daing, Ayam dan Teluryang akan di praktekkan
dan akan dipasarkan
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Refleksi dengan melakukan sebuah games konsentrasi
angka kurang lebih sekitar 20 Menit
4. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 6 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 182
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada
Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Guru membuat kelompok peserta didik berdasarkan
kelompok pengolahan makan awetan hewani yang
sudah ditentukan yaitu
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original,
Pedas, dan Pedas Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan
Lainnya)
Inti 60 Menit
Stimulation
(pemberian Mengamati:
stimulus) Peserta didik membaca cara pembuatan kerajinan
dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dan
material daerah sekitar berdasarkan daya dukung
yang dimiliki oleh daerah setempat dalam hal ini
kerjainan yang akan di dipraktekkan oleha masing-
maing kelompok kerajinan yang sudah di bagi guru
Setiap kelompok berdasarkan kelompok kerajinan
yang sudah ada, mengamati tanyangan video tentang
cara pembuatan, baik alat, bahan dan langkah-
langkah pembuatan kerajinan sesuai kelompoknya
masing-masing.
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
Halaman | 183
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original,
Pedas, dan Pedas Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan
Lainnya)
Menanya:
Problem
statement Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
(pertannyaan/iden untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
tifikasi masalah) dipahami dari berbagai produk pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani dan pengemasan berdasarkan
daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat sesuai
kelompok pengolahan makanan awetan hewani yang
ditetapkan guru antara lain:
Bagaimana mengatasi tingkat kesukaran dari masing
–masing pengolahan makanan awetan hewani yang
akan dibuat
Apakah produksi pengolahan makanan awetan
hewani yang akan dibuat dapat dipasarkan?
Bagaimana teknik pemasarannya?
Berapa lama waktu yang diberikan guru untuk
menyelesaikan tugas pengolahan makanan awetan
hewani sesuai dengan kelompok dan produk
kerajinan yang akan dibuat dan berapa jumlah yang
akan diproduksi
Bagaimana pembiayaan untuk produksi terhadap
produk pengolahan makanan awetan hewani yang
Halaman | 184
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
akan dibuat
Data Collection (Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
(pengumpulan peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
data) pelajaran)
Mengeksplorasi:
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
Halaman | 185
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan untuk
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
mempraktikkan produk kerajinan yang akan dipraktekkan
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 7 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
memberikan beberapa pertanyaan tentang materi
yang akan diajarkan dan memerika kelengkapan alat
dan bahan setiap kelompok untuk dipraktekkan.
Menyampaikan materi pembelajaran yang akan
dibahas yaitu tentang Teknik produksi dan Tahapan
proses produksi pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam .
Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
Menugaskan peserta didik untuk duduk berdasarkan
kelompok kerajinan yang telah ditentukan untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru
Inti Mengamati 60 Menit
Stimulation
(Pemberian Sebagai bahan pertimbangan da masukan, guru
Rangsangan) mendemontraikan atau menunjukkan video tutorial
langkah-langkah pembuatan beberapa Teknik
produksi dan Tahapan proses produksi pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging,
Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin, )sehingga
menarik denga harga yang terjangkau
Guru menampilkan gambar-gambar pengemasan
yang menarik dari hasil olahan Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging,
Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin,) sehingga
menarik minat pembeli
Contoh gambar Pengemasan Bakso
Halaman | 187
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar Pengemasan Nugget
Halaman | 188188188
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Contoh gambar Pengemasan Sosis
Halaman | 189189189
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Mengeksplorasi:
Data Collection
(pengumpulan Peserta didik berdasarkan data dan informasi tentang
data) Teknik dan tahapan proses produksi Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin,)
Peserta didik mengeksplor langkah-langkah yang
mereka ketahui dengan contoh pengolahan makanan
awetan hewani yang telah ditayangkan
/didemontrasikan oleh guru tentang Teknik dan tahapan
proses produksi pengolahan makan awetan hewani
sesuai dengan Kelompok Pengolahan makananan
awetan hewani yang sudah ditentukan mencoba
mempraktikkan tahap demi tahap aneka Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
Halaman | 190190190
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
4. Guru memberikan tugas kelompok untuk
menyelesaikan Produk aneka pengolahan makanan
awetan hewan Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan
Asap, dan Telur Asin) seuai kelompok pengolahan
makanan awetan hewani yang sudah ditetapkan
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 8 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 191
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua
kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada
Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Inti 60 Menit
Verification
(pembuktian) Mengasosiasi:
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 5 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
Halaman | 192
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk
memasarkan hasil produksi kelompoknya, dan
melaporkan hasil penjualannya pada pertemuan
berikutnya.
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang
jika berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengucapakan salam
No Soal Skor
1 Peserta didik ditugaskan secara berkelompok menuliskan dengan
sistematik dimulai dari alat, bahan, serta langkah-langkah pembuatan
produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging,
Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap,
dan Telur Asin)yang telah dipraktikkan
2 Berapakah modal yang dikeluarkan untuk produksi produk aneka
pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
yang telah di praktikkan
3 Apakah produk aneka pengolahan makanan awetan hewan
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng,
Ikan Asap, dan Telur Asin) yang dirpoduksi dapat dipasarkan dengan
nilai jual yang baik?
4 Tuliskan Teknik penyajian dan pengemasan yang baik untuk
menunjang hara jual dari produk produk aneka pengolahan makanan
awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis,
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dengan kelompok Anda
5 Tuliskan Macam-macam produk aneka pengolahan makanan awetan
hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) daerah sekitar berdasarkan
daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat di Kabupaten Deli
Serdang?
Halaman | 193193193
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Remidial
Rubrik Keterampilan
1. Membuat Presentasi terhadap produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat yang telah dipraktekkan dan disajikan didepan
kelas secara berkelompok
2. Membuat makalah tentang perencanaan usaha sesuai dengan memproduksi produk aneka
pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan
Asap, dan Telur Asin) berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat yang
telah dipraktekkan
3. Pengayaan
1. Bahan pangan hewani apa saja yang dapat di jadikan sebagai aneka produk aneka
pengolahan makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) mulai dari harga yang murah sampai
denngann harga jual yang tinggi?
2. Menurut Anda, bagaimanakah Potensi produksi produk aneka pengolahan
makanan awetan hewan Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan
Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng,
Ikan Asap, dan Telur Asin) dapat membantu perekonomian penduduk setempat?
3. Apakah pemerintah setempat memberikan bantuan atau dukungan terhadap
kegiatan produksi produk aneka pengolahan makanan awetan hewan Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) panjang
daerah sekitar?
Halaman | 194194194
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013
2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 195195195
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
1. Mencari ide
Ide perancangan yang dicari dapat berupa modifikasi atau penyempurnaan dari proses pengawetan
yang sudah dilakukan di daerah setempat, atau berupa proses pengawetan yang belum pernah
dilakukan di daerah tersebut.
2. Percobaan
Lakukan beberapa percobaan modifikasi terhadap proses pengolahan produk pengawetan yang
sudah ada, atau percobaan untuk memperoleh resep baru pengawetan. Lakukan percobaan sampai
ditemukan proses dan teknik yang tepat
3. Perencanaan Produksi
Rancangan proses pengawetan yang akan dilakukan dimulai dengan pengadaan dan persiapan
bahan serta peralatan, langkah-langkah pada proses pengawetan hingga pengemasan. Buatlah
perancangan sesuai dengan meliputi waktu, sarana, dan proses yang harus dilakukan
4. Pembuatan Produk
Lakukan proses sesuai rencana dengan hati-hati dan teliti. Kesalahan pada salah satu langkah akan
mempengaruhi kualitas. Ingatlah selalu untuk memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
agar menghasilkan produk pengolahan yang higienis
Pengemasan dan perawatan produk hasil pengawetan bahan nabati dan hewani
Pengemasan dan pelabelan adalah tahap terkakhir dalam proses pengolahan pangan sebelum
dipasarkan. Pengemasan adalah salah satu faktor penentu kesuksesan suatu produk. Jadi, peran
teknis, ekonomis, dan sosial harus dipahami dengan baik.
Kemasan yang baik adalah kemasan yang memenuhi keinginan konsumen. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Kemasan harus melindungi isi dnegan baik, mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah
dibawa.
A. Fungsi Kemasan
Halaman | 196196196
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Fungsi perlindungan, meliputi melindungi isi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, dan
sinar matahari
2. Fungsi penanganan, meliputi kemudahan dalam membuka, mudah dalam tahap penanganan,
pengangkutan dan distribusi ; mempunyai fisik yang baik, efisien, ekonomis ; aman untuk
lingkungan ; mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai norma dan standar yang ada ;
mudah dibuang dan mudah di bentuk atau dicetak ;
A. Kemasan Primer : Kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif
kecil dan biasa disebut kemasan eceran. Contoh : air putih (cup), botol mizon*, botol aqu*
B. Kemasan Sekunder : Kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer, kemasan ini tidak
kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh : kemasan krat kayu untuk sirup dalam
botol.
C. Kemasan Tersier : Bahan Kemasan kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukan
sebagai kemasan transport. Contoh : container dan kotak karton gelombang
C. Bahan Kemasan
1. Logam
2. Gelas
3. Plastic
4. Kertas
5. flexsibel.
D. Persyaratan Kemasan
1. Kemasan harus melindungi isi : dari pengaruh luar, pengaruh dalam, dan menjaga kestabilan
mutu agar tetap sama.
2. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga label
harus tercetak dengan jelas dan komplit.
3. Kemasan harus mudah dibukadan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif
4. Kemsan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang etalase toko swalayan.
5. Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang
E. Pelabelan
Label dan pelabelan berkaitan dengan fungsi pengemasan, yaitu fungsi identifikasi. Fungsi
identifikasi mengandung arti bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen ; memberikan
Halaman | 197197197
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk, cara penganganan kemasan
bekas, kapan tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran, volume, bobot, dan siapa
produsennya, lokasi produksi, customer service, identifikasi persyaratan lingkungan.
Label juga harus mengikuti UU Pangan No.7 Tahun 1996 Pasal 30 Bab IV menyebutkan bahwa
“setiap orang yang memproduksi atau memasukan ke dalam wilayah Indonesia, pangan yang
dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, didalam dan atau dikemasan
pangan”
1. Nama Produk
2. Nama dagang
3. Komposisi
4. Berat/isi bersih
8. Kode Prouduksi
Halaman | 198198198
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
2. KD Pada KI-4
Halaman | 199199199
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.9.1. Memahami pengertian komponen biaya produksi
3.9.2. Menganalisis Penentuan harga jual
3.9.3. Memahami cara perhitungan laba-rugi
4.9.1. Mencoba Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang
diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
4.9.2. Menyajkan hasil Latihan menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus
yang diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
D. Materi Pembelajaran
Halaman | 200
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Menyampaikan materi pembelajaran yang akan
dibahas yaitu tentang Perhitungan biaya produksi
(Harga Pokok Produksi) produk makanan awetan dari
bahan pangan hewani
Menginformasikan tugas yang akan diakan kerjakan
Menugaskan peserta didik untuk membentuk
kelompok 5-6 orang perkelompok untuk
penyelesaian tugas yang akan diberikan oleh guru
Inti 60 Menit
Stimulation
(pemberian Mengamati:
stimulus) Peserta didik membaca buku teks tentang Perhitungan
biaya produksi (Harga Pokok Produksi) produk aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis,
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati
menentukan Perhitungan biaya produksi (Harga
Pokok Produksi) produk pengolahan makanan awetan
hewani pada pelajaran sebelumnya yaitu menghitung
biaya produksi (Harga Pokok Produksi) aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis,
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin).
Menanya:
Problem
statement Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
(pertannyaan/iden untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
tifikasi masalah) dipahami dari materi Perhitungan biaya produksi (Harga
Pokok Produksi) produk aneka pengolahan makanan awetan
hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Halaman | 201
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan
data) Mengumpulkan data dan informasi tentang Perhitungan
biaya produksi (Harga Pokok Produksi) aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) melalui berbagai
sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang Perhitungan
biaya produksi (Harga Pokok Produksi) aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yaitu menghitung
biaya produksi (Harga Pokok Produksi)
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu
dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di
luar buku teks tentang materi yang terkait dengan
pelajaran)
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian)
Menganalisis dan menyimpulkan informasi/data serta
membuat hubungan antara Perhitungan biaya produksi
(Harga Pokok Produksi) yaitu menghitung biaya
produksi (Harga Pokok Produksi) untuk menentukan
harga jual aneka pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan
Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
Guru bersama siswa secara bersama-sama
mendiskusikan Perhitungan biaya produksi (Harga
Pokok Produksi) yaitu menghitung biaya produksi
(Harga Pokok Produksi) aneka pengolahan makanan
awetan hewani Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan
Asap, dan Telur Asin)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
Halaman | 202
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 10 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 203
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original,
Pedas, dan Pedas Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan
Lainnya)
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian)
Mengumpulkan data dan informasi tentang
penentuan harga pokok produksi dan harga jual
terhadap produk aneka pengolahan makanan awetan
hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap,
dan Telur Asin)yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya:
1. Kelompok 1 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Bakso (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
2. Kelompok 2 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Dendeng (Bakso Ayam,
Daging, dan Ikan)
3. Kelompok 3 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Sosis (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
4. Kelompok 4 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Nugget (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
5. Kelompok 5 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original,
Pedas, dan Pedas Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan
Halaman | 204
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan
Lainnya)
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk Latihan
menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang
diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok untuk
menetapkan Penentuan harga jual terhadap hasil
aneka pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin) yang telah dibuat
Pertemuan Ke 11 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 206
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Hewani Aneka Jenis Abon (Bakso Ayam, Daging,
dan Ikan)
6. Kelompok 6 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Telur Asin dengan aneka Rasa Original,
Pedas, dan Pedas Manis)
7. Kelompok 7 : Kelompok Pengolahan Makanan
Hewani Ikan Asap (Ikan Lele, Ikan Sale dan Ikan
Lainnya)
Inti 60 Menit
Verification Mengeksplorasi:
(Pembuktian)
Mengumpulkan data dan informasi tentang
penentuan Laba Rugi terhadap produk aneka
kerajinan modern dengan motif ulos, songket, batik,
dan kain panjang yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk Latihan
menghitung Harga Pokok Produksi sesuai kasus yang
diberikan guru dan mengevaluasi hasil perhitungan
Contoh Kasus adalah Penentuan Harga Pokok untuk
menetapkan Penentuan harga jual terhadap hasil
aneka produk pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin) yang telah dibuat
Halaman | 207
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Biaya Tenaga Kerja Langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik
variabel XXX
Biaya Oveerhead Pabrik
Tetap XXX +
Total biaya xxx
Biaya non Produksi XXX +
Total biaya penuh xxx
Mark Up Y% x Total Aktiva XXX
Total Harga Jual XXX :
Volume
Produk XXX
Harga Jual Per-Unit xxx
Halaman | 208208208
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan adalah percaya
diri dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
No Soal Skor
1 Sebut dan jelaskan strategi penentuan harga yang mempengaruhi
psikologis konsumen!
2 Ada berbagai cara dalam menetapkan harga suatu produk, namun
apapun cara yang digunakan produsen harus memperhatikan
faktor-faktor situasional, apa saja faktor-faktor situasional yang
harus diperhatikan produsen dalam menetapkan harga?
3 Sebut dan jelaskan metode-metode yang dapat digunakan dalam
penetapan harga jual!
4 Strategi penjualan produk dengan iming-iming diskon kini mulai
marak diberbagai toko. Menurut Anda apa yang mendasari
penjual untuk menerapkan strategi potongan harga?
5 Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan
dalam penetapan harga?
Halaman | 209209209
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pedoman Peskoran
No Jawaban Skor
1 Jawab:
a. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga prestis adalah menetapkan harga yang tinggi
demi membentuk image kualitas produk yang tinggi
yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan
specialty
b. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga ganjil adalah menetapkan harga yang
ganjil atau sedikit dibawah harga yang telah ditentukan
dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira
produk yang akan dibeli lebih murah.
c. Multiple Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga rabat memberikan potongan harga tertentu
apabila konsumen membeli produk dalam jumlah
banyak.
d. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lini adalah memberikan cakupan harga
yang berbeda pada lini produk yang berbeda.
e. Leader Pricing / Pemimpin harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga
lebih rendah daripada harga pasar/harga normal untuk
meningkatkan omset penjualan.
2 Jawab:
a. Strategi perusahaan dan komponen-komponen lain di
dalam bauran pemasaran
b. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk
dipandang berbeda dari produk-produk lain yang bersaing
dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen
c. Biaya dan harga pesaing
d. Ketersediaan dan harga dari produk pengganti.
4 Jawab:
Hal-hal yang mendasari penjual untuk menerapkan strategi
potongan harga yaitu:
a. Penjualan promo
b. Meningkatkan volume penjualan
c. Untuk memenangkan persaingan
d. Untuk mengurangi atau menghabiskan stock barang di
gudang
e. Memperkuat merk dan lini produk
f. Mempercepat memperoleh uang kas
g. Penggantian usaha
5 Jawab:
Langkah-langkah penetapan harga yang dilakukan oleh
perusahaan adalah:
a. Tujuan penetapan harga
Faktor utama dalam menetapkan harga tujuan pemasaran
perusahaan. Tujuan tersebut bisa maksimalisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih
pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan
dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan
tanggung jawab sosial.
b. Tujuan berorientasi pada volume
Selain itu ada juga perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada
volume tertentu atau biasa dikenal dengan istilah volume
pricing objective.
c. Tujuan berorientasi pada citra
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk
membentuk atau mempertahankan citra prestisius.
d. Tujuan stabilitas harga
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan
harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil
antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin
industry.
e. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah
masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan,
mendukung penjualan ulang atau menghindari campur
tangan pemerintah.
Halaman | 211
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
b. Bentuk Soal Pilihan Ganda
Rubrik Soal Pengetahuan
2. Remidial
Rubrik Keterampilan
Diketahui:
Persediaan awal Rp. 4.600.000,-
Pembelian Rp. 12.000.000,-
Beban angkut pembelian Rp. 100.000,-
Retur pembelian Rp. 275.000,-
Potongan pembelian Rp. 125.000,-
Persediaan akhir Rp. 3.400.000,-
Halaman | 213213213
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Pengayaan
1. Apa yang dimaksud dengan harga pokok penjualan?
2. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan pembelian bersih?
3. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan barang yang tersedia untuk dijual?
4. Jelaskan, dengan tepat apa yang dimaksud dengan persediaan akhir?
5. Sebutkan dua manfaat harga pokok penjualan!
6. Diketahui data dalam kertas kerja adalah sebagai berikut:
Persediaan 1 Januari 2000 Rp. 250.000,-
Persediaan 31 Januari 2000 Rp. 275.000,-
Penjualan Rp. 510.000,-
Retur penjualan dan pengurangan harga Rp. 140.000,-
Pembelian Rp. 400.000,-
Retur pembelian dan pengurangan harga Rp. 150.000,-
Potongan pembelian Rp. 120.000,-
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 215215215
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
Setiap produk yang berhasil, menawarkan beberapa manfaat dan kekuatan untuk memuaskan
keinginan konsumen. Pilihan masing-masing individu menentukan besarnya nilai barang dan jasa
tertentu bagi konsumen. Namun untuk memenuhi kebutuhannya, setiap konsumen dihadapkan pada
keterbatasan dalam hal dana. Oleh karena itu, harga yang merupakan nilai tukar sebuah barang atau
jasa menjadi faktor utama yang menentukan keputusan konsumen untuk membeli. Harga jual
adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan
produk tersebut laku terjual dan dapat memberikan laba yang maksimal.
Perusahaan biasanya berupaya menentukan harga yang akan memaksimalisasi nilai perusahaan. Harga
yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan pada akhirnya,
keuntungannya. Mengingat bahwa pendapatan dari penjualan sebuah produk akan sama dengan harga
dikalikan dengan kuantitas penjualan. Meskipun harga yang lebih rendah akan mengurangi
pendapatan per unit yang diterima, biasanya akan menghasilkan kuantitas penjualan yang lebih tinggi.
Harga yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan per unit yang diterima namun akan
menghasilkan kuantitas unit penjualan yang lebih rendah.
Harga jual produk maupun jasa dapat ditentukan dengan beberapa metode, antara lain:
Ada dua unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual normal, yakni taksiran biaya penuh
dan laba yang diharapkan. Dalam penentuan harga jual normal, harga ditentukan dengan menambah
biaya penuh masa yang akan datang dengan suatu persentase tambahan di atas jumlah biaya (mark
up). Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Merupakan penentuan harga jual berdasarkan kontrak pembuatan produk atau jasa di mana pembeli
menyetujui harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan produsen
ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari seluruh biaya tersebut.
Pesanan khusus adalah pesanan yang diterima perusahaan di luar pesanan regular perusahaan.
Pemesan biasanya memesan dalam jumlah besar sehingga harga yang diminta berada di bawah
harga jual normal, yaitu di bawah biaya penuh yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi,
namun di atas biaya variabel. Dalam keadaan ini perusahaan mendapatkan laba kontribusi sebab
seluruh biaya tetap akan dibebankan pada perhitungan pesanan regular perusahaan.
Pada metode ini harga jual produk didasarkan pada biaya penuh masa yang akan datang ditambah
laba yang diharapkan. Produk dan jasa yang mendapat pengaruh atas Peraturan Pemerintah adalah
Halaman | 216216216
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
produk dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas, antara lain
bahan bakar, minyak, beras, telepon, listrik, dan sebagainya.
a. Permintaan pelanggan
Secara umum, para pelanggan menginginkan barang-barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan
harga yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurva permintaan tradisional yang
menunjukkan relasi yang berlawanan antara harga dan kuantitas. Pada tingkat harga yang lebih rendah
pelanggan akan membeli lebih banyak barang. Selain itu, permintaan pelanggan juga dipengaruhi
oleh pendapatan pelanggan, kualitas produk yang dijual, ketersediaan barang pengganti,
permintaan untuk barang-barang pelengkap, baik untuk memenuhi kebutuhan maupun untuk
kemewahan, dan lain sebagainya.
Suatu faktor penting yang menentukan di mana perubahan harga akan menghasilkan perubahan
kuantitas, atau suatu tingkat penentuan di mana jumlah barang yang diminta berubah sesuai dengan
perubahan harga disebut sebagai elastisitas harga permintaan. Elastisitas harga permintaan dapat
bervariasi dari yang elastis sampai tidak elastis. Ketika permintaan tidak elastis, suatu perubahan
harga memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap jumlah permintaan. Hal yang sebaliknya terjadi
pada permintaan elastis.
c. Struktur pasar
Struktur pasar mempengaruhi tingkat kebebasan perusahaan untuk mengubah harga. Perusahaan-
perusahaan harus awas terhadap struktur pasar di mana mereka beroperasi, agar mereka memahami
pilihan-pilihan harga mereka.
Dalam strategi ini, perusahaan menentukan harga untuk sebuah produk dengan mengestimasi biaya
per unit untuk memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu kenaikan. Jika metode ini
digunakan, perusahaan juga harus mencatat semua biaya produksi yang melengkapi produksi
sebuah produk. Penentuan harga berdasarkan biaya berupaya untuk memastikan bahwa biaya produksi
dapat tertutupi.
Halaman | 217217217
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
b. Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan
Pada umumnya perusahaan cenderung menurunkan harga jika mereka harus mengurangi
persediaan.
Perusahaan umumnya akan mempertimbangkan harga pesaing ketika menentukan harga produk
mereka. Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan berbagai strategi penentuan harga untuk
bersaing melawan produk-produk lain, antara lain:
Jika sebuah perusahaan ingin memastikan bahwa ia dapat menjual produknya, maka perusahaan
tersebut akan menentukan harga yang lebih rendah dibanding produk-produk pesaing agar dapat
menembus pasar. Keberhasilan dari penentuan harga penetrasi ini tergantung pada seberapa besar
tanggapan konsumen terhadap penurunan harga. Permintaan akan produk dengan harga elastis akan
sangat responsif terhadap perubahan harga. Namun perusahaan tidak perlu menggunakan strategi ini
jika produk mereka tidak elastis terhadap harga, karena kebanyakan konsumen tidak akan beralih ke
produk pesaing untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah.
Jika perusahaan menyadari bahwa harga sebuah produk kompetitif telah diturunkan, maka perusahaan
akan menggunakan strategi penentuan harga defensif, yakni tindakan menurunkan harga produk untuk
mempertahankan pangsa pasarnya.
Perusahan akan menggunakan strategi ini jika produk mereka dimaksudkan untuk meraih kesan lini
yang terbaik.
Menurut Martin Fridson dan Fernando Alfarez (2002 : 282) gross margin, which is particularly
important in analyzing retailers, measures management‟s skill in buying and selling at advantages
prices.
Marjin kotor berbeda dengan laba kotor. Laba kotor merupakan hasil pengurangan dari total penjualan
dengan harga pokok penjualan, sedangkan marjin kotor merupakan rasio dari laba kotor dan
penjualan.
Pendapatan Penjualan
Marjin kotor digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba kotor dengan tingkat penjualan
bersih, di mana laba kotor diperoleh dengan cara mengurangkan antara penjualan bersih dengan harga
pokok penjualan. Semakin besar rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan, karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi dan ini menunjukkan bahwa harga
pokok penjualan relatif lebih rendah bila dibanding dengan penjualan. Sebaliknya, semakin kecil rasio
marjin kotornya, maka semakin kurang baik pula operasional perusahaan.
Marjin kotor merupakan variabel yang sangat penting dalam memahami kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba. Adalah sangat penting untuk mengetahui faktor apa saja yang
mengendalikan rasio ini.
Rasio marjin kotor dipengaruhi oleh penjualan dan harga pokok penjualan ataupun biaya produksi.
Rasio yang rendah bisa disebabkan oleh penjualan turun lebih besar dari turunnya biaya-biaya, dan
sebaliknya. Atau lebih jelasnya, apabila rasio ini bertambah tinggi antara satu periode dengan periode
selanjutnya, berarti hal ini mengindikasikan perusahaan berhasil menekan biaya produksi seefisien
mungkin. Sebaliknya, semakin rendah angka rasio marjin kotor, maka hal ini menunjukkan
bertambahnya biaya produksi.
Halaman | 219219219
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Analisis marjin kotor sering digunakan dalam perencanaan keuangan atau penganggaran, namun
teknik ini juga bisa digunakan dalam analisis laporan keuangan. Analisis menggunakan data
penjualan, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Dengan menggunakan ketiga data tersebut, kita
dapat menghitung marjin kotor dengan rumus:
Penjualan bersih
Untuk lebih memahami rumus tersebut, kita dapat memperhatikan contoh berikut. Misalkan
pendapatan penjualan PT.Y sebesar Rp25.000.000, harga pokok penjualannya Rp10.000.000,
sehingga laba kotornya adalah Rp15.000.000. maka berdasarkan rumus di atas dapat dihitung
marjin kotornya adalah sebesar 60%.
Rasio ini memberitahukan laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan setelah
dikurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual. Rasio tersebut merupakan pengukur efisiensi
operasi perusahaan, serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya.
Pada perusahaan dagang atau jasa, perubahan terhadap marjin kotor mencerminkan perubahan
terhadap harga jual produk atau jasa tersebut, besarnya jumlah yang dibayarkan untuk membeli
produk dari pemasok dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa.
Dalam organisasi perdagangan/ jasa, marjin kotor dapat dipengaruhi oleh kombinasi perubahan
dalam:
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan secara teoritis bahwa harga jual mempunyai
pengaruh yang positif terhadap marjin kotor produk. Hal ini dibuktikan dengan kondisi di mana setiap
kenaikan maupun penurunan marjin kotor perusahaan dipengaruhi oleh keputusan manajemen
perusahaan untuk menaikkan ataupun menurunkan harga jual produk perusahaan tersebut.
Halaman | 220220220
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Rumus Menghitung Harga Pokok Pejualan
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang
berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian
Rumus harga pokok penjualan:
Keterangan
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian –
potongan pembelian
Atau
Barang yang dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian –
potongan pembelian
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.
Halaman | 221221221
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
2. KD Pada KI-4
Halaman | 222222222
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.10.1. Memahami cara pemasaran produk produk usaha pengolahan makanan
awetan dari bahan pangan hewani secara langsung
3.10.2. Menganalisis strategi pemasaran terhadap hasil produksi produk aneka
pengolahan makanan awetan hewani Homemade pengolahan makanan
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dan lainnya di
masyarakat
3.10.3. Memahami rencana pemasaran dan media yang digunakan
D. Materi Pembelajaran
Target konsumen
Pesaing Usaha
Perencanaan
Pemasaran langsung/ direct selling)
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 12 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 223
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Membaca Buku Referensi selama 15 menit
Menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari
“Pemasaran produk produk usaha pengolahan
makanan awetan dari bahan pangan hewani secara
langsung”
b. Memotivasi
Menanya:
Problem
statement Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
(pertannyaan/iden untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
tifikasi masalah) dipahami dari materi konsumen dan pesaing, strategi
pemasaran, rencana dan media pemasaran antara lain:
1. Pengertian konsumen dan pesaing
Halaman | 224
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Media pemasaran yang efektif dan efisien
3. Dampak negatif pemasaran secara langsung
4. Keuntungan sistem pemasaran secara langsung
(Nilai Kewirasusahaan yang diterapkan Rasa ingin tahu dimana
peserta didik bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pelajaran)
Data Collection Mengeksplorasi:
(pengumpulan
data) Mengumpulkan data dan informasi tentang konsumen
dan pesaing, strategi pemasaran, rencana dan media
pemasaran melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang latihan
memasarkan produk aneka pengolahan makanan awetan
hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin) melalui berbagai strategi pemasaran
terhadap produk usaha pengolahan makanan awetan
dari bahan pangan hewani secara langsung yang telah
dibuat pada pertemuan sebelumnya
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian)
Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok
untuk mendiskusikan cara memasarkan hasil produksi
aneka produk aneka pengolahan makanan awetan
hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan
Telur Asin) dengan cara yang efisien sehingga dapat
dikenal masyarakat
Guru bersama siswa secara bersama-sama
mendiskusikan teknik pemasaran langung yang baik
menggunakan sistem penjualan langsung mendatangi
Kedai-Kedai atau Superarket
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan kelemahan dan kelebihan dari setiap
strategi pemasaran yang dilakukan untuk memasarkan
produk aneka pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan
Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Halaman | 225225225
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 13 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 226
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kelompok kerajinan yang sudah ditentukan pada
pertemuan sebelumnya
Inti Mengeksplorasi: 60 Menit
Verification
(Pembuktian) Mengumpulkan data dan informasi tentang Strategi
pemasaran, dan Rencana Pemasaran serta media
pemasaran yang digunakan oleh setiap kelompok
untuk memasarkan produk aneka pengolahan
makanan awetan hewani Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging,
Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah
dipraktekkan sesuai kelompok pengolahan yang telah
ditentukan pada pertemuan sebelumnya
Guru menugaskan kepada peserta didik dalam
kelompoknya masing-masing untuk menentukan
strategi dan media pemasaran paling tepat dan efisien
yang digunakan untuk memasarkan produk kerajinan
kelompoknya
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan kemungkinan baik dampak negatif
dan positif dari strategi dan media pemasaran yang
dipilih serta cara mengatasinya
Generalization Mengkomunikasikan
(Menarik
Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan
Kesimpulan)
hasil diskusi dalam menetukan strategi dan media
pemasaran paling tepat dan efisien yang digunakan
untuk memasarkan produk aneka pengolahan
makanan awetan hewani Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging,
Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) sesuai
kelompoknya
Setiap kelompok dapat menyimpulkan strategi dan
media paling tepat dan efisien yang digunakan untuk
memasarkan produk kerajinan aneka kerajinan modern
dengan motif ulos, songket, batik, dan kain panjang
kelompoknya
Halaman | 227
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
dimana peserta didik berani presentasi di dalam kelas)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan
melaporkan bagaimana hasil strategi dan media
pemasaran langsung yang telah dipih dalam
memasarkan produk kerajinannya
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
No Soal Skor
1 Apa yang dimaksud dengan promosi? Sebutkan pula tujuan-
tujuan dari promosi!
2 Salah satu tujuan promosi yaitu untuk meningkatkan pembelian
ulang. Menurut anda cara efektif apa saja yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pembelian ulang konsumen?
3 Menurut Anda, kapan sebaiknya iklan diutamakan dalam
perpaduan promosi?
4 Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang
secara langsung dalam proses personnal selling dengan antisipasi
lapangan dan taktik membujuk yang relevan, sopan dan efektif.
Namun masyarakat tetap saja boleh menolak, karena secara
umum, budaya, kemampuan dalam masyarakat mampu
mempengaruhi keputusan. Apa saja alasan yang mendasari
masyarakat menolak suatu produk atau layanan?
Halaman | 228228228
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Jawab:
Promosi merupakan suatu usaha dari pemasar dalam
menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain
sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran
produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Tujuan:
a. Meningkatkan volume penjualan
b. Meningkatkan pembeli coba-coba
c. Meningkatkan pembelian ulang
d. Meningkatkan loyalitas
e. Memperluas kegunaan
2 Jawab:
Cara efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pembelian ulang konsumen diantaranya adalah:
Memberikan kupon di dalam produk yang berisi potongan
harga bagi pembelian selanjutnya
Menggunakan cara “beli tiga gratis satu”
Menggunakan cara “10 kupon gratis satu”
3 Jawab:
Iklan konsumen sebaiknya diutamakan dalam keadaan yang
berikut:
Jika penilaian menunjukkan bahwa kondisi sangat baik
untuk mempengaruhi penilaian konsumen dan untuk
menciptakan tindakan pembelian yang cepat melalui iklan
konsumen itu
Jika analisa membawa kepada kesimpulan bahwa
kewiraniagaan tidak penting dalam pemasaran yang
menguntungkan bagi produk ini
Jika usaha promosi dealer dan metode-metode penjualan
lainnya jika dipakai sendirian ternyata kurang
memberikan harapan dalam meningkatkan penjualan
daripada iklan konsumen
4 Jawab:
Harga
Loyalitas pemasok lama
Tak mampu membuat keputusan
Faktor produk yang kurang kompetitif
Tidak menyukai perusahaan, sistem dan penjualnya.
Halaman | 229229229
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Remidial
Rubrik Keterampilan
1. Jelaskan Pengertian Pemasaran Langusng!
2. Uraikan secara lengkap Manfaat Pemasaran Langsung
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Basis Data Pelanggan dan Pemasaran Langsung
4. Bagaimanakah Saluran-Saluran dalam Pemasaran Langsung
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Pemasaran langsung atau Direct Marketing adalah metode penjualan
dimana pengiklan atau penjual mendekati pelanggan potensial secara
langsung dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Contoh dari
pemasaran langsung ialah penjualan lewat telepon, email diminta atau
tidak diminta, dan katalog mail, leaflet, iklan outdoor, brosur dan kupon
2 Pemasaran langsung memberikan manfaat bagi pelanggan dalam banyak
hal seperti :
a. Rasa senang, nyaman, dan bebas dari pertengkaran
b. Menghemat waktu
c. Pemilihan barang dagangan tang lebih banyak
Pemasaran langsung juga memberikan manfaat untuk penjual seperti :
a. Menekan biaya dan meningkatkan kecepatan dan efisiensi
b. Dapat ditentukan waktunya agar menjangkau calon pelanggan pada
saat yang paling tepat
3 Basis data pelanggan adalah kumpulan yang terorganisir atas data yang
menyeluruh tentang pelanggan atau calon pelanggan individu, yang
meliputi data geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
4 · Surat Langsung
· Pemasaran Katalog
3. Pengayaan
Halaman | 230230230
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Buatlah Makalah tentang Manfaat, dan tantang yang dihadapai dalam
pemasaran langsung terhadapa hasil kerajinan produk yang telah dibuat ayitu
kerajinan mmebuat aksesoris, pakaian, Tas, Dompet, Sepatu, dan lainnya
denga motif-motif kain tradisional seperti motif ulos, batik, songket dan kain
panjang
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Sumber
1. Buku Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013
2. Internet
Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 231231231
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
Pemasaran Langsung
Adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan
jasa kepada pelanggan tanpa perantara pemasaran.
1. Surat langsung
2. Pemasaran katalog
3. Telemarketing
4. TV interaktif
5. Kios
6. Situs Web
7. Peralatan Bergerak (Mobile)
Contoh:
Land’s End berhasil sebagai produsen pakaian di internet, terutama karena menampilkan
model 3D virtual yang memungkinkan pelanggan “mencoba” pakaian sebelum memesan.
1. Dapat menjangkau calon pelanggan pada saat yang tepat dan dibaca oleh calon pelanggan
yang memiliki prospek
2. Memungkinkan pemasar menguji media dan pesan alternatif untuk menemukan pendekatan
yang paling efektif dari segi biaya
3. Membuat penawaran dan strategi pemasar kurang dapat dilihat pesaing
4. Dapat mengukur respons terhadap kampanye
Surat Langsung
Surat langsung merupakan media yang terkenal karena memungkinkan selektivitas pasar
sasaran, dapat disesuaikan dengan konsumen yang dituju, fleksibel, dan memungkinkan pengujian
dini dan pengukuran respons. Salah satu pengguna terbesar surat langsung adalah industri jasa
keuangan.
Contoh:
Kodak‘s Creative Network menggunakan surat langsung melalui cetakan variabel digital
yang menunjukkan tiga versi kartu bisnis
Tujuan
Usia
Jenis kelamin
Penghasilan
Pendidikan
Pembelian surat pesanan sebelumnya
Kejadian
Elemen Penawaran
a. Produk
b. Penawaran
c. Media
d. Metode Distribusi
e. Strategi Kreatif
Elemen Penawaran
Sementara untuk pemasar surat langsung, harus dipilih lima komponen surat, yang mencakup:
a. Amplop luar
b. Surat penjualan
c. Pamflet
d. Formulir jawaban
e. Amplop Penjualan
Menguji Elemen
Salah satu keunggulan besar pemasaran langsung adalah kemampuan menguji berbagai
elemen strategi penawaran, seperti: Produk, fitur produk, kerangka dasar tulisan, jenis jasa pengirim
surat, amplop, harga, atau daftar alamat surat.
Contoh:
The Phoenician, resor mewah di Arizona mengalami peningkatan pelanggan sebesar 21%
akibat peningkatan anggaran untuk saluran langsung dan kontak telepon ke dalam.
Halaman | 233233233
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pemasaran Katalog
Dalam pemasaran katalog, perusahaan dapat mengirimkan katalog bisnis lini penuh, katalog
konsumen khusus, dan katalog bisnis, yakni dapat dalam bentuk:
katalog cetak,
CD
video
online
Contoh:
Black Box, perusahaan layanan teknis terbesar di dunia untuk mendisain, membangun, dan
merawat sistem infrastruktur data dan suara, memperoleh penghargaan Catalog of The
Year pada Annual Conference for Catalog and Multichannel Merchants selama 3 kali berturut-
turut
Telemarketing
Adalah penggunaan telepon dan pusat panggilan (call center) untuk menarik prospek, menjual
kepada pelanggan yang telah ada dan menyediakan layanan dengan mengambil pesanan dan
menjawab pertanyaan melalui telepon.
Contoh:
Raleigh Bicycles menggunakan telemarketing yang mengurangi 50% tenaga penjualan dan
meningkatkan 34% penjualan dalam satu kuartal.
Pemasaran Interaktif
Saluran elektronik seperti internet adalah saluran terbaru untuk berkomunikasi dan menjual
secara langsung ke pelanggan.Internet menyediakan peluang kepada pemasar dan konsumen untuk
interaksi dan individualisasi yang jauh lebih besar.
Halaman | 234234234
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Kelemahan antara lain:
Pengiklan kehilangan kendali atas apa yang ingin dilakukan konsumen dengan
pesan online dan kegiatan mereka.
Situs Web
Konteks (context)
Konten (content)
Komunitas (community)
Penyesuaian (customization)
Komunikasi (communication)
Koneksi (connection)
Perdagangan (commerce)
Situs Mikro
Adalah daerah terbatas di Web yang dikelola dan dibayar oleh pengiklan/perusahaan luar.
Situs mikro merupakan laman Web individual atau kumpulan laman yang berfungsi sebagai
suplemen situs utama dan cocok bagi perusahaan yang menjual produk dengan minat
rendah
Iklan Pencari
Terdiri atas:
Di mana pengiklan hanya membayar jika ada yang „mengklik‟ link tersebut. Biaya per-klik
tergantung pada seberapa tinggi peringkat link itu dan popularitas kata kunci.
Iklan Tampilan
Terdiri atas:
Di mana pengiklan hanya membayar jika ada yang „mengklik‟ link tersebut. Biaya per-klik
tergantung pada seberapa tinggi peringkat link itu dan popularitas kata kunci.
Pemasaran Mobile
Contoh:
Perusahaan angkutan Jepang, NTT DoCoMo Inc., mulai memasang iklan di situs Webmobile pada
tahun 2000 dan menampilkan 1,5 milyar iklan pada tahun 2006.
Halaman | 235235235
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Berita dari Mulut ke Mulut
Aspek kunci jaringan sosial adalah berita dari mulut ke mulut (word of mouth)serta jumlah
dan sifat percakapan dan komunikasi antara berbagai pihak. Metode ini sangat efektif untukbisnis
kecil yang di dalamnya pelanggan dapat merasakan hubungan yang lebih pribadi.
Contoh:
Produk seperti Hush Puppies dan donat Krispy Kreme yang sukses, dibangun melalui berita
dari mulut ke mulut yang kuat.
Pemasaran viral (menular seperti virus) adalah “berita dari satu klik mouse ke klik
berikutnya” yang mendorong konsumen menceritakan produk dan jasa secaraonline
Contoh:
Blendtec, produsen blender, memperoleh ketenaran luar biasa setelah meluncurkan seri
video online berjudul “Will it blend” yangmenggambarkan bagaimana alat tersebut menghancurkan
apa saja, termasuk iPhone.
Pemimpin Opini
Tiga jenis orang yang berhasil memicu minat masyarakat tentang sebuah ide adalah:
1. Maven, yaitu orang yang mengerti tentang hal besar dan kecil
2. Penghubung, yaitu orang yang tahu dan berkomunikasi dengan banyak orang lain
3. Wiraniaga, yaitu orang yang memiliki kekuatan alami
Contoh:
Sony Ericsson mempekerjakan aktor yang berpakaian seperti turis untuk meminta
pengunjung lokasi wisata memfoto dirinya menggunakan kamera telepon mobile T681 yang baru
diluncurkan.
Blog
Blog, jurnal atau buku harian online yang diperbaharui secara teratur menjadi gerai penting bagi
berita dari mulut ke mulut.Salah satu daya tarik blog yang jelas adalah menyatukan orang dengan
minat yang sama.Sebagian konsumen menggunakan blog dan video sebagai sarana retribusi dan
balas dendam terhadap perusahaan atas jasa layanan yang buruk dan produk yang gagal.
Contoh:
blog gosip selebriti online PopSugar menelurkan kelompok blog ceria tentang mode
(FabSugar), kebugaran (FitSugar), dan humor (GiggleSugar).
Halaman | 236236236
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Hal Yang Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Berita dari Mulut ke Mulut
Pengirim (deliverer)
Pengambil pesanan (order taker)
Misionaris (missionary)
Teknisi (technician)
Penciptaan permintaan (demand creator)
Penyedia solusi (solution vendor)
Halaman | 237237237
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI-3
2. KD Pada KI-4
KD 4.11. Mengevaluasi hasil kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan
pangan hewani
Halaman | 238238238
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3.11.1. Memahami pengertian evaluasi usaha
3.11.2. Menganalisis permasalahan usaha dan solusinya
3.11.3. Mengevaluasi pengembangan usaha pengolahan makanan awetan dari
bahan pangan hewani
D. Materi Pembelajaran
Menanya:
Problem
statement Dengan arahan dan bimbingan guru peserta didik diarahkan
(pertannyaan/iden untuk membuat pertanyaan terhadap apa yang belum
tifikasi masalah) dipahami dari materi komponen evaluasi hasil usaha,
Permasalahan usaha produk pengolahan makanan awetan
hewani Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin)dan
solusinya serta pengembangan usaha antara lain:
1. Bagaimanakah evaluasi hasil usaha aneka produk
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar
Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis,
Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) ?
2. Apakah harus dilakukan evaluasi hasil usaha?
Halaman | 240
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang
dihadapi sebagai upaya pengembanngan usaha aneka
produk pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani
bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso,
Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur
Asin) yang dibuat ?
(Nilai Kewirasusahaan yang dikembangkan adalah Rasa ingin
tahu dimana peserta didik bertanya atau membaca sumber di
luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran)
Mengeksplorasi:
Data Collection
(pengumpulan Mengumpulkan data dan informasi tentang komponen
data) evaluasi hasil usaha, Permasalahan usaha aneka produk
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dan solusinya
serta pengembangan usaha melalui berbagai sumber
Mengumpulkan data/informasi tentang latihan
mengevaluasi hasil usaha aneka produk pengolahan
makanan awetan hewani Homemade pengolahan
makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur
dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng,
Ikan Asap, dan Telur Asin) yang telah dilakukan terhadap
produk kerajinan yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya
Verification Mengasosiasi:
(pembuktian)
Guru menugaskan peserta didik secara berkelompok
berdiskusi untuk mengevaluasi hasil usaha aneka
produk pengolahan makanan awetan hewani
Homemade pengolahan makanan awetan hewani bahan
Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget,
Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang
telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan telah
dipasarkan kepada konsumen
Setiap kelompok berdiskusi untuk menganalisis dan
mengkaji secara mendalam tentang dampak sosial yang
ditimbulkan terhadap produk usaha aneka produk
Halaman | 241241241
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) yang sudah
dipraktekkan
Guru menugaskan kepada peserta didik untuk
mendiskusikan permasalahan usaha aneka produk
pengolahan makanan awetan hewani Homemade
pengolahan makanan awetan hewani bahan Dasar Ikan,
Daging, Telur dan Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon,
Dendeng, Ikan Asap, dan Telur Asin) dan solusinya
serta langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan
usaha tersebut
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 15 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
3. Memberikan tugas membaca materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
4. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
5. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
6. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
7. Mengucapakan salam
Pertemuan Ke 15 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Alokasi
Deskripsi Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
Pendahuluan
a. Apersepsi
Halaman | 242
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
agar tercipta lingkungan yang sehat diawali dengan
menghimbau kesadaran peserta didik untuk membuang
sampah pada tempatnya.
Memastikan peserta didik siap mengikuti PBM:
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya jika pada jam
pelajaan pertama
Melaksanakan Doa bersama dipimpin oleh ketua
kelas sebagai implementasi wujud syukur kepada
Tuhan YME
Absensi kehadiran siswa
Guru menugaskan peserta didik untuk duduk sesuai
kelompok kerajinan yang sudah ditentukan yaitu
Inti 60 Menit
Verification
(Pembuktian) Mengeksplorasi:
Mengkomunikasikan
Generalization
(Menarik Setiap kelompok mempresentasikan dan menyajikan
Kesimpulan) hasil diskusi yaitu menyimpulkan permasalahan
usaha dan solusi dalam pengembangan usaha
terhadap produk aneka produk pengolahan makanan
awetan hewani Homemade pengolahan makanan
Halaman | 243
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
awetan hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan
Ayam (Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan
Asap, dan Telur Asin) yang telah dibuat oleh setiap
kelompok
Setiap kelompok dapat menyimpulkan teori dan
praktik evaluasi yang dilakukan terhadap produk
aneka aneka produk pengolahan makanan awetan
hewani Homemade pengolahan makanan awetan
hewani bahan Dasar Ikan, Daging, Telur dan Ayam
(Bakso, Nugget, Sosis, Abon, Dendeng, Ikan Asap,
dan Telur Asin) yang telah diprsktekkan dan
dipasarkan
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi dan 20 Menit
presentasi dari peserta didik baik penilaian
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
mengajukan pendapat, memberikan perntanyaan,
kerjasama dan sopan santun.
2. Guru mereview hasil presentasi dari masing-masing
kelompok yang telah membacakan hasil diskusi
3. Diskusi dan tanya jawab materi yang telah dipelajari
4. Menugaskan kepada setiap kelompok kerajinan
melaporkan permasalahan usaha aneka kerajinan
modern dengan motif ulos, songket, batik, dan kain
panjang dan solusinya serta pengembangan usaha dalam
bentuk Hard Copy (Print Out)
5. Memberikan Pekerjaan Rumah yaitu membuat catatan
materi yang telah dibahas.
6. Menyanyikan lagu Wajib Nasional sebelum pulang jika
berada pada jam pelajaran terakhir
7. Mengingatkan petugas piket kelas untuk membersihkan
ruangan dan taman kelas, memastikan sampah sudah
bersih, menyiram bunga dan tanaman yang ada di taman
kelas
8. Mengucapakan salam
Halaman | 244244244
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
No Soal Skor
1 Tuliskan dan Jelaskan cara – cara pengembangan produk baru!
2 Sebutkan macam-macam alternatif strategi produk mix?
3 Jelaskan apa yang dimaksud dengan merk dan sebutkan jenis-
jenis merk berdasarkan tujuan produk!
4 Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam memberikan
kemasan suatu produk!
5 Sebut dan jelaskan dimensi kualitas produk yang berupa barang!
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Jawaban :
a. Inovasi Tiada Henti : melakukan inovasi yang berkelanjutan
(continue) untuk menciptakan produk baru.Contoh : Sepeda
Motor
b. Produk yang belum ditawarkan : produk yang belum pernah
ditawarkan kepada konsumen (membuat produk baru).
Contoh :
c. Produk tambahan dari produk sebelumnya : produk yang
sudah ada sebelumnya di kembangkan kembali agar memiliki
variasi manfaatnya. Contoh : Indomie.
d. peningkatan dan perbaikan : melakukan peningkatan dan
perbaikan atas produk yang telah dimiliki. Contoh : Yamaha
Mio, pertama di produksi Mio automatic (standar), setelah
itu di kembangkan lagi menjadi Mio soul, kemudian
pengembangan yang terbaru lagi yaitu Mio J.
e. memposisikan kembali (repositioning) :
menempatkan/memproduksi barang dengan manfaat secara
keseluruhan. Contoh : Sabun cuci sunlight dulu batangan
yang kebanyakan dipakai orang di desa desa, sedang kan di
kota sabun tersebut kurang diminati. sehingga di buatlah
sekarang dalam bentuk cair. itu menjadikan orang yang di
desa maupun dikota menggunakan produk tersebut.
f. produk yang lebih murah : mampu menciptakan produk yang
lebih murah dibanding perusahaan yang sejenis. Contoh :
Perusahaan jasa penumpang pesawat Air Asia, memiliki
harga tiket yng lebih murah dibanding lainnya namun itu
harus pesan 3 bulan sebelum hari H di jadwal keberangkatan.
2 Jawab:
Macam:
a. Strategi seluruh baris (line) untuk seluruh pasar
b. Strategi pasar khusus tertentu
c. Strategi produk line khusus tertentu
d. Strategi produk line khusus yang terbatas
e. Strategi produk tertentu yang khusus
f. Strategi segmen tertentu yang khusus
Halaman | 245
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
g. Strategi menghadapi keadaan khusus tertentu
3 Jawab:
Merk adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (baik
berupa logo, cap/kemasan) untuk mengidentifikasikan
barang/jasa dari seorang penjual/kelompok penjual tertentu.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dari produk/jasa yang
ditawarkan, merk dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Merk fungsional
Merk fungsional adalah merk-merk yang dirancang untuk
menghasilkan persepsi terhadap kinerja ataupun nilai ekonomis
dari sebuah produk atau jasa.
b. Merk Citra
Biasanya merk ini memberikan manfaat berupa keuntungan bagi
si pemakai merk untuk mengekspresikan diri mereka. Merk
dianggap akan mampu mendongkrak citra dari si pengguna produk
atau jasa.
c. Merk Eksperiensial
4 Jawab:
Kemasan yang digunakan oleh suatu produk
seharusnya memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Harus dapat melindungi produk terhadap kerusakan,
kehilangan dan kekotoran
b. Harus ekonomis dan praktis bagi kegiatan pendistribusian
produk tersebut
c. Ukuran kemasan harus sesuai dengan kehendak pembeli
d. Kemasan harus memberikan aspek deskriptif, yaitu
menunjukkan merk, kualitas, rasa dan campuran atau komposisi
yang terdapat dalam produk tersebut
e. Kemasan hendaklah mempunyai citra dan aspek seni
5 Jawab:
a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional
suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam memberi barang tersebut.
b. Features atau fitur, yaitu apek performansi yang berguna
untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan
produk dan pengembangannya.
c. Realibility, hal ini berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya
setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu pula.
d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian
terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan
e. Durability atau keawetan, yaitu suatu refleksi umur
ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pake barang.
f. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
Halaman | 246
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam
memberikan layanan untuk perbaikan barang.
g. Aesthetic, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif
mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan
pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
h. Fit and finish, Sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan
pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk
yang berkualitas.
2. Remidial
Rubrik Keterampilan
1. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar diperlukan strategi ditribusi yang
tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen.
Sebutkan dan jelaskan strategi distribusi apa sajakah yang dapat digunakan produsen
untuk menyalurkan dagangannya?
2. Apakah yang menjadi kendala dalam usaha dan solusinya?
3. Pengayaan
1. Jelaskan pengertian strategi pengembangan usaha
2. Bagaimanakah cara mengembangkan usaha kecil dengan tepat?
3. Apakah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan usaha kecil?
Halaman | 247247247
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Alat
1. LCD Proyektor
2. Laptop/Notebook atau komputer
3. Jaringan Internet/Modem
Media Pembelajaran
1. White board
2. Video Pembelajaran Manajemen
3. Gambar-gambar pendukung
4. Presentasi Power Point (Bahan Ajar) PPT
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Halaman | 248248248
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran Materi
Kendala Usaha dan Solusinya
Halaman | 249
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017
Halaman | 250
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas X
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2016/2017