Incenerator Draft
Incenerator Draft
Sebagai salah satu industri yang bergerak di bidang fasilitas bongkar muat petikemas,
TPS memiliki serangkaian kegiatan produksi yang memiliki cakupan bahaya yang
ditimbulkannya, adapun potensi bahaya yang dapat teridentifikasi adalah sebagai berikut:
Industri petikemas merupakan salah satu sector industri yang sangat vital di Indonesia
khususnya bagian timur. Industri ini merupakan pintu masuk dan keluarnya segala
kebutuhan dan pemasukan devisa negara melalui proses penyediaan fasilitas terminal dalam
PT. TPS memiliki serangkaian kegiatan yang membutuhkan banyak tenaga kerja
sebagai aset berharga yang harus diperhatikan dalam sisi kesehatan dan keselamatan
kerjanya dan juga pada sisi dari perhatian masalah lingkungan (limbah). Dalam hasil
penelaah kegiatan observasi lapangan dan wawancara yang telah dilakukan, adapun hal
dalam pemenuhan upaya tersebut terlihat dalam bentuk antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan program Keselamatan Kesehatan Kerja dan Keamanan (K4) yang sifatnya
mengatur kebijakan secara umum, serta memantau pelaksanaan yang dilakukan divisi
untuk pelaksanaan program Keselamatan Kesehatan Kerja dan Keamanan (K4) yang
sifatnya rutin.
b. Penetapan 7 Fatal Risk Standard sebagai urgensi risiko dari kegiatan di area PT. TPS
yaitu:
6. Teknik (Engineering)
7. Isolasi (Isolation)
c. Memiliki Target Keselamatan & Lingkungan
K3, penetapan personel yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang
jelas.
ada dll.
4. Pemantauan, Pengukuan dan Evaluasi K3 telah dilakukan oleh PT. TPS dengan
e. Untuk penanganan pencemaran lingkungan, PT. TPS memiliki mesin OWS (Oil Water
Kondisi incinerator ?
Kesehatan ?
Keselamatan ?
tidak bergerak dari incinerator, kualitas emisi gas buang bergerak (Head Truck,
Forklift, Rubber Tyres Gantry Crane, Container Crane dan kendaraan operasional),
temperatur, kebisingan, air limbah hasil olahan OWS dan air laut.
g. Sebagai penunjang kesehatan, TPS mempunyai klinik 24 jam, Klinik ini didirikan
sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan kerja. selain itu TPS juga rutin melakukan
h. PT. TPS juga memiliki program rencana tanggap darurat beberapa situasi
PERMEN
INCENERATOR
Incenerator ini memiliki ruang pembakaran, tempat sampah yang akan dibakar.
Pada chamber terdapat saluran untuk mengalirkan bahan bakar juga dilengkapi
saluran untuk mengalirkan udara dari blower, yang diperlukan pada proses
pembakaran, pembakaran ini dilakukan pada chamber tertutup, untuk
menghindari bahaya toksin maupun infeksi dari sampah yang akan dimusnahkan.
Proses pembakaran ini memerlukan waktu yang bervariasi, tergantung
jenis sampahnya serta volume sampah yang akan dimusnahkan. Pada
incinerator, biasanya memiliki dua buah ruang pembakaran untuk
membakar obyek dan membakar asap sebelum difilter, sehingga sisa
– sisa karbon dari pembakaran yang terbawa asap akan semakin
berkurang, sehingga gas CO yang dihasilkan juga semakin berkurang,
dan tidak membahayakan bagi lingkungan.
Jenis insinerator yang biasanya digunakan untuk limbah rumah sakit adalah jenis
controlled-air ,yang dikenal di pasaran sebagai pembakaran secara starved air
atau secaramodular atau secara pyrolytic. Sistem ini disebut demikian karena
jenis ini dioperasikan dengandua ruangan yang bekerja secara seri. Ruangan
pertama (bagian limbah padat) difungsikan padakondisi substoichiometris
(beberapa jenis dijumpai juga pada model kiln), sedang ruangan kedua (bagian
limbah gas) di fungsikan pada kondisi udara yang berlebih.
Tujuan dari penggunaan alat ini adalah
MEKANISME KERJA
1. Membuat air dalam sampah menjadi uap air yang kemudian hasilnya dapat
berupa limbah yang menjadi kering dan siap terbakar.
2. Selanjutnya terjadi proses pirolisis, yaitu pembakaran tidak sempurna, dimana
temperature belum terlalu tinggi.
3. Berikutnya adalah pembakaran sempurna yang dimana ruang bakar pertama
digunakan sebagai pembakar limbah, suhu dikendalikan antara 400OC-
600OC. Ruang bakar kedua digunakan sebagai pembakar asap dan bau
dengan suhu antara antara 600OC-1200OC. Suplay oksigen dari udara luar
ditambahkan agar terjadi oksidasi sehingga materi-materi limbah akan
teroksidasi dan menjadi mudah terbakar, dengan terjadi proses pembakaran
yg sempurna, asap yg keluar dari cerobong menjadi transparan.
CARA KERJA
1. Switch pompa di “on” kan lebih dahulu agar sirkulasi air dialat scrubber dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
2. Masukkan limbah padat yang sudah dimampatkan dan dibungkus kantong (
bukan bahan dari Plastik ) kedalam ruang pembakaran, Jarak kantong
terhadap ujung burner paling dekat 30 cm, agar tidak menutup lubang nozzel
dari burner.
3. Tutup daun pintu incinerator sampai bisa rapat, sehingga “limit switch” bisa
bekerja dengan baik, dan burner bisa menyala dengan baik
4. Aturlah timer (waktu kerja) sesuai waktu yang dikehendaki. Secara automatik,
incinerator akan bekerja sesuai dengan waktu yang telah diatur tersebut.
Matikan tombol POWER On-Off terlebih dahulu dan hidupkan tombol ”on”
tersebut guna melakukan pembakaran berikutnya.
5. Setting pengatur suhu ( temperature Controler ) pada posisi 800 derajat
Celcius atau suhu yang dikehendaki di dalam ruang bakar. Burner akan secara
otomatis menyesuaikan suhu yang telah diset
6. Selesai operasi pembakaran switch pada stop kontak (sumber listrik )
dimatikan, supaya tidak ada pengaruh listrik lagi pada incinerator. Juga umur
pakai perangkat otomatis lebih panjang dan tidak cepat rusak
7. Hasil pembakaran atau abu dikumpulkan dengan kantong untuk di bawa ke
TPA (Tempat Pengolahan Akhir ) kemudian dilakukan solidifikasi
http://dityaaditya.blogspot.co.id/2013/06/insenerator.html
http://www.maritimeworld.web.id/2011/03/konstruksi-dan-kerja-incinerator-
limbah.html
https://www.google.com/search?q=identifikasi+bahaya+pekerjaan+di+incenerato
r&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-
b#q=identifikasi+bahaya+pekerjaan+di+incenerator&start=10
http://fauzalenviron.blogspot.co.id/2011_02_01_archive.html
http://dokumen.tips/documents/bahaya-potensial-berdasarkan-lokasi-dan-
pekerjaan.html