Anda di halaman 1dari 17

RSUD PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI YANG

TELUK KUANTAN RUSAK / KADALUARSA DAN PEMUSNAHAN


No Dokumen No Revisi Halaman

1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


Direktur RSUD Teluk Kuantan
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Fahdiansyah, SpOG
NIP. 19751212 200501 1 002
PENGERTIAN Pengelolaan perbekalan farmasi yang rusak dan
kadaluarsa merupakan proses untuk identifikasi,
menarik kembali dan mengembalikan kepada
pemasok atau memusnahkan dengan cara aman
dan benar sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku
TUJUAN Agar obat yang telah rusak dan kadaluarsa terjamin
keamanan dalam penyimpanan dan tidak
terkonsumsi
KEBIJAKAN 1. Obat, bahan obat alat kesehatan yang telah
rusak dan kadaluarsa disimpan terpisah dengan
perbekalan farmasi lain
2. Obat yang telah rusak dan atau kadaluarsa akan
dimusnakan sesuai ketentuan yang berlaku
3. Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
bila :
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu;
b. Telah kadaluwarsa;
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan
dalam pelayanan kesehatan atau kepentingan
ilmu pengetahuan; dan
d. Dicabut izin edarnya
PROSEDUR 1. Obat, bahan obat alat kesehatan ( perbekalan
Farmasi) yang telah rusak dan kadaluarsa
simpan terpisah dengan perbekalan farmasi lain
2. Perbekalan ( Obat, bahan obat dan alat
kesehatan kesehatan ) yang tlah rusak dan
kadaluarsa dicatat / dibuat daftar secara
tersendiri
3. Perbekalan (obat, bahan obat dan alat kesehatan
) yang telah rusak dan telah kadaluarsa
dilaporkan ke pengelola barang daerah untuk
diusulkan pemusnahannya
4. IFRS melapor kepada Direktur mengenai
perbakalan farmasi yang akan dimusnahkan dan
kemudian diusulkan kepada Bupati untuk
pemusnahannya
RSUD PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI YANG
TELUK KUANTAN RUSAK / KADALUARSA DAN PEMUSNAHAN
No Dokumen No Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR 5. Apabila sudah mendapat persetujuan dari


(LANJUTAN) PEMDA maka obat yang telah rusak dan
kadaluarsa akan segera dimusnahkan sesuai
ktentuan yang berlaku
6. Obat dimusnakan / dihancurkan dengan cara
tertentu sehingga tidak memungkinkan obat
tersebut disalahgunakan ataupun bisa
dikonsumsi kembali
7. Menyiapkan tempat pemusnahan
8. Pemusnahan dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku dengan disaksikan oleh petugas IFRS,
Bidang Asset Pemerintah Kabupaten Kuantan
Singingi, Kappedal, Dinas Kesehatan dan Bidang
Pelayanan Medik dan Non Medik RSUD Teluk
Kuantan
9. Petugas membuat berita acara pemusnahan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi RS
2. Petugas Pemusnahan
3. Pengelola Asset Daerah
4. Sanitasi RS
REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standart Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1426/IX/2002 Tentang Pengelolaan Obat Publik
RSUD PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


Direktur RSUD Teluk Kuantan
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Fahdiansyah, SpOG
NIP. 19751212 200501 1 002
PENGERTIAN Praktek menyuntik yang aman adalah suatu
tindakan insersi yang dilakukan oleh dokter atau
perawat kepada pasien dengan menjaga keamanan
pasien dan dokter atau perawat yang melakukan
insersi
TUJUAN 1. Untuk mencegah kontaminasi pada peralatan
injeksi dan terapi
2. Untuk melindungi dokter atau perawat dalam
melakukan insersi agar tidak terjadi kecelakaan
kerja
3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di
rumah sakit dengan meningkatkan kewaspadaan
standar
KEBIJAKAN Praktek menyuntik aman harus dilakukan oleh
dokter dan perawat yang mempunyai kompetensi
PROSEDUR 1. Lakukan kebersihan tangan
2. Gunakan APD sesuai indikasi (sarung tangan
sekali pakai yang tidak steril)
3. Lakukan desinfeksi pada area insersi
4. Gunakan jarum yang steril, sekali pakai pada tiap
suntikan untuk mencegah kontaminasi pada
peralatan dan terapi
5. Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun
multidose
6. Tidak diperbolehkan menggunakan jarum atau
spuit yang dipakai ulang untuk mengambil obat
dalam vial multidose karena dapat menimbulkan
kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat
obat dipakai untuk pasien lain
7. Lakukan prinsip pemberian obat dengan 7 benar
8. Lakukan insersi sesuai petunjuk pemberian (IM,
IV, SC,IC)
9. Lakukan desinfeksi pada area setelah insersi
10. Tidak melakukan recaping dengan kedua tangan
11. Lakukan recaping dengan teknik one hand (satu
tangan)
12. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh
dokter atau perawat yang melakukan insersi
RSUD PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR 13. Lepaskan APD


14. Lakukan kebersihan tangan
(LANJUTAN)
15. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar
daftar pemberian terapi
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Intensive Care Unit
RSUD PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU
TELUK KUANTAN BENDA TAJAM
No Dokumen No Revisi Halaman

1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


Direktur RSUD Teluk Kuantan
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Fahdiansyah, SpOG
NIP. 19751212 200501 1 002
PENGERTIAN Penatalaksaan tertusuk jarum dan benda tajam
adalah salah satu upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi terhadap petugas yang tertusuk
benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang
menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum
suntik, jarum jahit bedah, pisau, skalpel, gunting,
atau benang kawat
TUJUAN Melindungi petugas kesehatan, mahasiswa, petugas
kebersihan, pengunjung dari perlukaan dan tertular
penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C dan HIV
KEBIJAKAN Setiap petugas kesehatan yaitu dokter, perawat,
petugas kebersihan (house keeping), mahasiswa, dan
pengunjung bila terjadi kecelakaan tertusuk jarum
bekas pakai dan benda tajam wajib dilaporkan dan
penanganannya harus sesuai prosedur yang sudah
ditetapkan
PROSEDUR Prosedur penatalaksanaan tertusuk jarum bekas
pakai dan benda tajam :
1. Pertongan Pertama
a. Jangan panik
b. Penatalaksanaan lokasi terpapar :
1) Segera cuci bagian yang tepapar dengan
sabun antiseptik dan air mengalir
2) Bilas dengan air bila terpapar pada daerah
membran mukosa
3) Bilas dengan air atau cairan NaCl bila
terpapar pada daerah mata
2. Penanganan Lanjutan :
a. Bila terjadi di luar jam kerja segera ke Instalasi
Gawat Darurat (IGD) untuk penatalaksanaan
selanjutnya
b. Bila terjadi didalam jam kerja segera ke
Poliklinik Penyakit Dalam dengan membawa
surat konsul dari dokter jaga ruangan unit kerja
3. Laporan dan Pendokumentasian :
a. Laporan meliputi : hari, tanggal, jam, dimana,
bagaimana kejadian, bagian mana yang terkena,
RSUD PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU
TELUK KUANTAN BENDA TAJAM
No Dokumen No Revisi Halaman

2/3

PROSEDUR penyebab, jenis sumber (darah, urine, feses) dan


( LANJUTAN) jumlah sumber yang mencemari (banyak / sedikit)
b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum
dan benda tajam (pasien dengan riwayat sakit
apa)
c. Tentukan status petugas yang terpapar : apakah
menderita hepatitis B, apakah pernah
mendapatkan imunisasi Hepatitis B, apakah
sedang hamil / menyusui
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya. Petugas
yang terpapar diperiksa status HIV, HBV, HCV
e. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan
bukan dalam masa inkubasi tidak prlu tindakan
khusus untuk petugas, tetapi bila diragukan
dapat dilakukan konseling
f. Pemberian Profilaksis Pasca Pajanan :
1) Pasca Pajanan HIV :
a. Apabila status pasien HIV harus diberikan
Prolaksis Pasca Pajanan berupa obat ARV 4
jam setelah paparan, maksimal 48-72 jam
diberikan selama 28 hari
b. Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan,
dan 6 bulan
2) Pasca Pajanan Hepatitis B
a. Jika pernah vaksinasi periksa anti HBs
(1) Anti HBs (+) , titer ≤ 10, lakukan Booster
(2) Anti HBs (+) , titer ≥ 10, lakukan
observasi
b. Jika belum pernah vaksinasi maka :
(1) Segera vaksinasi sesuai standar
(2) Cek HbsAg bulan ke 1, bulan ke 2, bulan
ke 3, bulan ke 6
(3) Jika HbsAg (+), rujuk ke Poliklinik
Penyakit Dalam untuk penanganan lebih
lanjut
(4) Evaluasi pencemaran berdasarkan mode
, rute, beratnya yang terpapar :
a. Cairan resiko tinggi yang perlu
diwaspadai dan dapat menimbulkan
pencemaran adalah darah, cairan
sperma, sekret vagina, cairan cerebro
spinal
RSUD PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU
TELUK KUANTAN BENDA TAJAM
No Dokumen No Revisi Halaman

3/3

PROSEDUR b. Cairan tubuh yang tidak


( LANJUTAN) menimbulkan pencemaran : urine,
sputum non purulen, ingus, air mata
keringat, feses
c. Evaluasi yang terpapar pasien
terinfeksi hepatitis B dan HIV, yang
perlu di follow Up, dengan indikasi :
(1) Tertusuk jarum
(2) Terpapar cairan tubuh pada
mukosa
(3) Terpapar pada kulit yang tidak
utuh bekas luka
(4) Terpapar serangga yang bekas
menggigit pasien dengan kasus
Hiv, hepatitis
4. Laporan kejadian di lakukan oleh unit kerja
tempat terjadinya kecelakaan kepada K3RS dan
Komite PPIRS
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Cleaning Service
RSUD PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE YANG DI RE-
TELUK KUANTAN USE
No Dokumen No Revisi Halaman

1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


Direktur RSUD TalukKuantan
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Fahdiansyah, SpOG
NIP. 19751212 200501 1 002
PENGERTIAN Alat Single Use adalah alat medis dysposible yang
dinyatakan oleh pabrik untuk penggunaan sekali pakai
Alat Re Usable adalah alat medis yang oleh
rekomendasi pabrik dapat digunakan kembali
Alat Single Use yang di Re-Use adalah alat medis single
use yang akan digunakan kembali oleh karena
pertimbangan pengadaan sulit didapat dan harga yang
mahal yang diatur dalam kebijakan
TUJUAN Mengatur penggunaan alat single use yang akan
digunakan kembali dengan tetap memperhatikan
keamanan pasien
KEBIJAKAN Alat single use yang di re-use harus memperhatikan
syarat-syarat yang direkomendasikan yaitu kondisi alat
masih baik, tidak rusak, tidak cacat, mudah digunakan
kembali
PROSEDUR 1. Daftar Alat Medis Single Use yang di RE-Use
No Nama Alat Ruang Penggunaan

1 2 4 5

1 Gudle IBS, ICU, 5 (lima) kali re use


IGD

2 Slang Suction IBS 1 (satu) kali re use

3 Face Mask IBS 3 (tiga) kali re use

4 LMA IBS 3 (tiga) kali re use

5 ETT IBS 3 (tiga) kali re use

6 Sirkuit CPAP Perina 7 (tujuh) kali re use

7 Pinjer Saturasi Perina 7 (tujuh) kali re use


(SPO2)

8 Hand Piace IBS 3 (tiga) kali re use


Curter

9 Probe Bed Side IBS 7 (tujuh) kali re use


Monitor
RSUD PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE YANG DI RE-USE
TELUK
No Dokumen No Revisi Halaman

2/2

KUANTAN
PROSEDUR 2. Prosedur sterilisasi Alat Single Use – Re use :
( LANJUTAN) a. Alat single use yang akan digunakan kembali
harus di nilai oleh user (operator), apakah
masih memenuhi syarat, tidak berubah
bentuk, tidak berubah warna, tidak cacat dan
mudah di gunakan kembali.
b. Proses dekontaminasi, pembersihan,
pengemasan, pelabelan sesuai SPO yang
berlaku.
c. Dalam kemasan harus dicantumkan catatan
penggunaan alat yang berisi : kode, nama
alat, nama penilai, tanggal sterilisasi,
penggunaan, nama dan tanda tangan petugas
yang melakukan sterilisasi.
d. Alat single use – reuseable harus disimpan
dalam tempat tersendiri
e. Dilakukan pencatatan untuk evaluasi.
1. Instalasi Farmasi Rawat Inap dan Rawat Jalan
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. Komite PPIRS
RSUD PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


Direktur RSUD Teluk Kuantan
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Fahdiansyah, SpOG
NIP. 19751212 200501 1 002
PENGERTIAN Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah Alat yang
digunakan sebagai teknik pencegahan
mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang
lain yang disebut “carrier”. Barrier yang umum
digunakan masker, kacamata pelindung, gaun,
apron, sarung tangan, penutup kepala, pelindung
kaki
TUJUAN Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga
pengunjung dan lingkungan dari kemungkinan
transmisi material infeksius
KEBIJAKAN 1. Setiap petugas RSUD Kabupaten Kuantan
Singingi yang melaksanakan tugas di tempat
yang beresiko dan membahayakan dirinya selama
bekerja harus menggunakan alat pelindung diri
secara benar, dan di saat melepaskan alat
pelindung diri juga harus benar karena sudah
terkontaminasi sehingga tidak menyebarkan
mikroorganisme ke tempat lain
2. Setiap ruangan harus menyediakan : Masker,
Kacamata pelindung, Gaun/apron, Sarung
tangan, Penutup kepala, dan Pelindung kaki
PROSEDUR A. Masker N95
Langkah – langkah :
1. Genggam respirator dengan satu tangan,
posisikan sisi depan bagian hidung pada
ujung jari – jari, biarkan tali pengikat
menjuntai bebas di bawah tangan anda
2. Posisikan respirator di bawah dagu dan sisi
untuk hidung berada di atas
3. Tariklah tali pengikat respirator yang atas
dan posisikan tali agak tinggi di belakang
kepala di atas telinga.Tarik tali pengikat
respirator yang bawah dan posisikan tali di
bawah telinga.
4. Letakkan jari – jari kedua tangan anda di atas
bagian hidung yang terbuat dari logam.Tekan
sisi logam tersebut ( gunakan dua jari dari
masing – masing tangan ) mengikuti bentuk
RSUD PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

2/4

PROSEDUR hidung. Jangan menekan respirator dengan


( LANJUTAN) satu tangan karena dapat mengakibatkan
respirator bekerja kurang efektif
5. Tutup bagian depan respirator dengan kedua
tangan dan hati – hati agar posisi respirator
tidak berubah
B. Masker Biasa
Langkah – langkah pemasangan :
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian
tengah kepala dan leher
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada
batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah
dagu sehingga melekat dengan baik
4. Periksa ulang pengepasan masker
Langkah – langkah melepaskan
1. Jangan di sentuh bagian depan masker karena
telah terkontaminasi
2. Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali
atau karet bagian atas
3. Buang ke tempat limbah infeksius
C. Pemakaian Kaca Mata Pelindung.
Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar
pas. Langkah – langkah melepaskan :
1. Bagian luar kacamata atau pelindung wajah
telah terkontaminasi
2. Saat melepasnya, pegang karet atau gagang
kacamata
3. Letakkan di wadah yang telah di sediakan
untuk dip roses ulang atau dalam tempat
limbah infeksius
D. Pemakaian Gaun / Apron
Langkah – langkah Pemasangan:
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga
lutut, lengan hingga bagian pergelangan
tangan dan selubungkan ke belakang
punggung
2. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang
Langkah – langkah melepaskan :
1. Bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung
telah terkontaminasi
2. Lepas tali
RSUD PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

3/4

PROSEDUR 3. Tarik dari leher dan bahu dengan memegang


( LANJUTAN) bagian dalam gaun pelindung saja
4. Balik gaun pelindung
5. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan
letakkan di wadah yang telah di sediakan
untuk diproses ulang atau buang di tempat
limbah infeksius
E. Pemakaian Sarung Tangan
Langkah – langkah Pemasangan :
1. Buka pembungkus sarung tangan dengan
hati – hati, pilih yang sesuai ukuran
2. Jika harus mempertahankan prinsip – prinsip
steril hindarkan sarung tangan
terkontaminasi obyek tidak steril
a. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan
membuka lipatan sarung tangan bagian
atas dan masukkan tangan non dominan
dengan posisi telentang, masukkan jari
secara pelan – pelan.
b. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri
gunakan empat jari tangan dominan,
masukkan dalam lipatan sarung tangan (
bagian luar ), segera masukkan tangan non
dominan secara perlahan - lahan
Langkah – langkah Melepaskan:
1. Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan
telah terkontaminasi
2. Pegang bagian luar sarung tangan dengan
sarung tangan lainnya, lepaskan
3. Pegang sarung tangan yang telah di lepas
dengan menggunakan tangan yang masih
memakai sarung tangan
4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak
memakai sarung tangan di bawah sarung
tangan yang belum di lepas di pergelangan
tangan
5. Lepaskan sarung tangan di atas sarung
tangan pertama
6. Buang sarung tangan di tempat limbah
infeksius
F. Pemakaian penutup kepala
Langkah – langkah :
1. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran
sehingga menutup semua rambut
RSUD PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
TELUK
No Dokumen No Revisi Halaman

4/4

KUANTAN
UNIT TERKAIT 2. Lepaskan pelindung kepala dan langsung di
(LANJUTAN) buang ke tempat sampah
G. Pemakaian pelindung kaki
Langkah – langkah :
1. Gunakan sepatu karet atau plastik yang
menutupi seluruh ujung dan telapak kaki
bisa di gunakan sepatu boot dari bahan kulit
2. Sepatu harus selalu bersih.
3. Harus selalu di gunakan di dalam kamar
operasi dan tidak boleh di pakai keluar, tidak
di anjurkan memkai sandal, sepatu terbuka
dan telanjang kaki
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Farmasi
6. Unit Gizi
7. Unit Kesling
8. Unit Laundry
9. Unit Laboratorium
10. Unit Radiologi
REFERENSI 1. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya.
2. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas lainnya.
RSUD ETIKA BATUK
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


Direktur RSUD TalukKuantan
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Fahdiansyah, SpOG
NIP. 19751212 200501 1 002
Batuk adalah Mekanisme pertahanan tubuh di
saluran pernafasan dan merupakan gejala suatu
penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di
tenggorokan karena adanya lendir, makanan,debu,
PENGERTIAN asap dan sebagainya
Etika adalah Suatu norma atau aturan yang berlaku
pada masyarakat
Etika batuk adalah Cara penting untuk
mengendalikan penyebaran infeksi di sumbernya
1. Agar tidak menularkan kepada orang sekitar
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya penyebaran virus di udara
dan lingkungan sekitarnya
Seluruh petugas di RSUD Teluk Kuantan yaitu
dokter, perawat, petugas kebersihan (House
Keeping), mahasiswa, petugas gizi dan
KEBIJAKAN
pengunjung/masyarakat sekitar harus mendapatkan
sosialisasi dan melaksanakan prosedur cara batuk
yang aman ( Etika batuk ) sesuai SOP
Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan
harus di anjurkan untuk selalu mematuhi etika
batuk dan kebersihan pernapasan untuk mencegah
sekresi pernapasan, yaitu dengan cara :
1. Tutup hidung dan mulut anda dengan
menggunakan tissue / sapu tangan atau lengan
dalam baju
2. Segera buang tissue yang sudah di pakai ke dalam
PROSEDUR
tempat sampah
3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan
sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol
sesuai prosedur
4. Gunakan selalu masker bedah bila anda sedang
batuk.
5. Tindakan penting ini harus selalu di lakukan
untuk mengendalikan sumber infeksi potensial
1. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
RSUD ETIKA BATUK
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

2/2

5. Unit Gizi

LAMPIRAN 1. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian


infeksi di Rumah Sakit
2. Buku Petunjuk Tekhnis PPIRS
3. Leaflet / Gambar etika batuk
RSUD PROSEDUR TINDAKAN LUMBAL PUNKSI
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


Direktur RSUD TalukKuantan
STANDART
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Fahdiansyah, SpOG
NIP. 19751212 200501 1 002
Lumbal Punksi adalah suatu pemeriksaan Liquo
Cerebro Spinal (LCS) untuk memperoleh informasi
PENGERTIAN spesifik yang dapat mempercepat diagnose,
pengobatan atau menentukan pengobatan /
kemajuan penyakit.
Membantu penegakan diagnose dan mengetahui
TUJUAN perkembangan penyakit.
Prosedur pemeriksaan lumbal punksi dilakukan
diruangan tindakan, sesuai indikasi dan petugas
KEBIJAKAN
menggunakan APD (masker, sarung tangan steril) /
sesuai prosedur.
Indikasi pemeriksaan lumbal punksi :
1. Diagnosa
a. Infeksi : Myelitis Encephalitis.
b. Tumor : Medula Spinalis.
2. Terapi : Intra Thekal.
3. Evaluasi : Penyakit Meningitis.
Langkah – langkah :
1. Dokter dan perawat melakukan kebersihan
tangan
2. Dokter dan perawat memakai APD (Masker
dan Sarung tangan)
3. Pasien diberitahu tindakan yang akan
dilakukan
PROSEDUR
4. Pasien miring ke kiri, tarik garis lurus yang
menghubungkan Krista illiaca kiri dan kanan
5. Jarum Lumbal Punksi ditusukkan dititik ini /
satu celah diatas, satu celah dibawah
6. Lakukan tindakan aseptik atau desinfeksi
lokasi tusukan dan area sekitar tusukan
7. Berikan injeksi obat anastesi secara intra
kutan, subkutan kedalam ligamentum
intenspinalis kiri dan kanan tunggu sekitar 2
menit
8. Lakukan penusukan jarum Lumbal Punksi
pada media tegak lurus
9. Setelah melewati ligamentum inten spinalis
stilitel dicabut dan diperhatikan kondisi cairan
RSUD PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
TELUK KUANTAN
No Dokumen No Revisi Halaman

2/2

(jernih, keruh atau berdarah)


10. Apabila tidak ada cairan yang menetes, jarum
ditusukkan beberapa meli meter, lebih dalam
dan di putar sedikit sampai cairan menetes
Untuk mengukur Tekanan Intra Kranial (TIK)
dipasang manometer, ukur tinggi permukaan
cairan TIK adalah ukuran tinggi tersebut
dalam satuan centimeter air
11. Teteskan 3 (tiga) tetes cairan liquor kedalam
PROSEDUR
tabung reagen Nonne, dan dapat diliat adanya
(LANJUTAN)
reaksi reagen tersebut
12. Selanjutnya teteskan 3 cc sampai 5 cc cairan
liquor pada botol steril untuk pemeriksaan
sellen, protein, glucose dan elektrolit untuk
biakan kuan, kemudian kirim ke laboratorium
13. Tutup lukan dengan balutan dan plester
14. Setelah selesai tindakan, dokter dan perawat
melepas APD
15. Dokter dan perawat melakukan kebersihan
tangan.
1. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai