ACARA II
ISOLASI DNA
Disusun oleh:
Gen disusun oleh suatu substansi yang disebut dengan deoxyribonucleic acid atau
disingkat DNA. DNA merupakan material genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi
berikutnya.Setiap penelitian manipulasi gen memerlukan sumber asam nukleat, dalam bentuk
DNA atau RNA. Pengisolasian komponen tersebut dari sel penting dilakukan dengan
menggunakan metode yang tersedia. Ekstraksi DNA merupakan suatu langkah awal
pengisolasian molekul DNA. Molekul DNA ini harus diekstraksi dari tempat asalnya. Pada
seluruh jaringan dan cairan tubuh terdapat DNA. Oleh karena itu, DNA genom dapat diisolasi
dari semua bahan biologis yang mengandungsel berinti, seperti darah, semen, akar, rambut,
tulang dan lain-lain.
o Edy Siswanto,* Tiara Berlian,** Evira Putricahya,*** Lidya V. Panggalo,*** Luluk
Isolasi DNA pada Sampel Darah Tepi dan Swab Buccal
Yuniani2016.
pada Bayi Penderita ROP: Perbandingan Hasil Uji Konsentrasi
dan Indeks Kemurnian. Sari Pediatri, Vol. 18, No. 4
Isolasi DNA genom merupakan langkah awal dan sangat menentukan dalam studi
genetika dan molekuler suatu spesies. Proses tersebut membutuhkan preparasi sampel untuk
mendapatkan DNA dengan kualitas yang baik karena akan digunakan untuk berbagai analisis
molekuler maupun manipulasi genetik. Analisis genom dilakukan untuk berbagai sampel dan
untuk tiap sampel dibutuhkan optimasi agar diperoleh DNA yang baik dalam jumlah besar.
Isolasi atau pengambilan DNA dari makhluk hidup terbagi atas beberapa tahapan yaitu
penghancuran sel, penghilangan RNA dan protein serta pemurnian dan pengendapan DNA
(Sambrook et al, 1989 cit Ferniah,2013).
Rejeki Siti Ferniah dan Sri Pujiyanto.2013. Optimasi Isolasi DNA Cabai (Capsicum annuum
L.) Berdasar Perbedaan Kualitas dan Kuantitas Daun serta Teknik Penggerusan. BIOMA.Vol.156, No. 1,
Penambahan senyawa pereduksi seperti merchaptoetanol dalam proses isolasi DNA dapat mencegah proses
oksidasi senyawa fenolik sehingga menghambat aktivitas radikal bebas yang dihasilkan oleh oksidasi fenol
terhadap asam nukleat (Wilkins & Smart 1996 cit Restu,2012).
Supernatan diambil sebanyak 500 µL dan dipindahkan ke tube baru lalu setelah itu
isopropanol sebanyak 500 µL ke dalam tube kemudian dilakukan sentrifugasi
kembali dengan kecepatan dan waktu yang sama.
VI. PEMBAHASAN
Perbedaan isolasi DNA jaringan hewan dan tumbuhan adalah pada proses
pengekstrasian DNA. Tumbuhan memiliki dinding sel yang tebal sehingga proses
pengesktrasian DNA di dalam jaringan lebih sulit daripada ekstraksi DNA pada jaringan
hewan. Maka dari itu pemberian konsentrasi larutan SDS lebih banyak diberikan pada saat
proses pengesktrasian DNA pada jaringan tumbuhan,SDS berfungsi untuk menghancurkan
jaringan maupun dinding sel tumbuhan yang tebal. Bahan-Bahan yang digunakan untuk
mengisolasi DNA yaitu buffer ekstraksi yang terdiri dari Tris-HCL,NaCl dan SDS,Proteinase
K,Kloroform,Isopropanol,ddH20 dan Buffer TE. Komponen tersebut merupakan komponen
penting yang diperlukan dalam isolasi DNA,karena jika salah satu atau beberapa bahan
terebut tidak dimasukkan ke dalam tube berisi sample maka isolasi DNA hasilnya tidak akan
maksimal bisa saja DNA tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak bisa dikeluarkan dari
dinding sel apabila DNA tersebut berada di dalam dinding sel yang sangat tebal. Bahan
pertama yang sangat penting adalah buffer lysis atau buffer ekstraksi buffer ini mengandung
tiga bahan macam zat yaitu Tris-HCL,NaCL dan SDS. SDS merupakan suatu detergen yang
berfungsi menghancurkan dinding atau membran sel dari suatu sample yang akan diisolasi
DNA nya. Pada proses isolasi DNA penghilangan protein dilakukan sebanyak dua kali bahan
yang digunakan untuk menghilangkan protein pada DNA yaitu Proteinase K dan kloroform
karena Proteinase K merupakan enzim yang dapat mendegradasi protein sedangkan
kloroform merupakan suatu zat pelarut organik yang dapat melarutkan suatu protein. Setelah
penghilangan protein DNA diendapkan atau dipresipitasi dengan menggunakan Isopropanol
dan kemudian untuk DNA hewan jika ingin disimpan dalam jangka waktu tertentu dapat
menggunakan buffer TE sebagai penstabil DNA apabila disimpan sewaktu-waktu. Sedangkan
jika yang disimpan adalah DNA tumbuhan maka DNA tersebut akan diletakan pada ddH20.
Karena fungsi buffer adalah menyeimbangkan dan menstabilkan larutan agar kondisi larutan
tidak berubah ubah.
Isolasi DNA hewan pada praktikum kali ini didapatkan dari satu sample yaitu dari
jaringan daging kambing. Sedangkan sample DNA tumbuhan didapatkan dari tanaman
tembakau tipe liar(WT) dan tanaman tembakau mutan (AL). Proses Isolasi DNA hewan
membutuhkan waktu yang lebih lama dikarenakan bahan yang digunakan adalah daging
kambing,proses pengekstrasian DNA lebih lama karena harus dihaluskan dan dilunakkan
terlebih dahulu,hal ini dilakukan agar DNA terektraksi lebih banyak karena jika jaringan
daging tidak tergerus dengan baik maka DNA tidak akan keluar dari jaringan tersbut. Proses
inkubasi juga dilakukan dengan menggunakan waterbath sehingga dengan proses tersebut
setelah penambahan proteinase K diharapkan daging dapat melunak sehingga cairan dari
dalam jaingan akan keluar dan mudah untuk di sentrifugasi. Hasil yang didapatkan berupa
hasil pelet atau benang-benang putih hasil presipitasi isopropanol yang berada pada dasar
tube. Sentrifugasi yang dilakuka berkali kali dilkakuan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal pada sample sehingga didapatkan hasil DNA yang murni. Kesulitan yang dialami
saat proses pengisolasian DNA adalah pada proses pemberian bahan-bahan yang digunakan
pada saat pengekstraksian DNA,pada saat pengambilan bahan menggunakan pipet karena
praktikan tidak terbiasa menggunakan mikropipet volume yang diambil tidak sesuai dengan
prosedur yang ada,sehingga volume bahan yang digunakan dapat mempengaruhi kualitas
DNA tersebut. Tingkat kemurnian DNA berkorelasi dengan kualitas DNA. Kualitas DNA
dapat ditentukan dengan cara menghitung rasio antara nilai OD260 dan nilai OD280 pada
sampel DNA yang diukur melalui spektrofotometer. DNA dinyatakan murni jika memiliki
nilai rasio OD260/OD280 (optical density) berkisar antara 1,8–2,0 (Muladno, 2002). Menurut
Devereux dan Wilkinson (2004) rasio OD260/OD280 < 1,8 menunjukkan adanya
kontaminasi fenol atau protein pada hasil ekstraksi. Khosravinia et al., (2007) juga
menjelaskan bahwa DNA dikatakan terkontaminasi RNA jika memiliki rasio OD260/OD280
> 2,0.
Keberhasilan suatu isolasi DNA ditentukan dari jumlah DNA yang didapatkan
untuk mendapatkan suatu hasil isolasi DNA yang cukup maka kita harus memperhatikan
proses