Secara umum, enzim mempunyai empat ciri khas, yang mana sesuatu dapat disebut dengan
enzim jika mempunyai empat ciri berikut ini, yang terdiri dari :
1. Protein
Segala sifat protein adalah sama dengan enzim, akan tetapi sifat enzim tidak berlaku untuk
protein. Oleh karena itu hampir lebih dari separuh jumlah protein didalam sel merupakan enzim.
2. Katalis
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi, dengan tanpa ikut bereaksi. Aktivitas
enzim dapat di atur. Enzim mampu meningkatkan laju reaksi pada kondisi yang biasa, yaitu dari
tekanan, suhu, dan pH. Tingkat katalisasi yang diberikan oleh enzim juga lebih tinggi dibanding
katalis biasa dalam segi peningkatan laju reaksinya.
3. Aktif
Molekul yang awalnya hanyalah substrat diaktifkan menjadi produk oleh enzim. Molekul yang
teraktivasi ini akan mengalami kenaikan dalam segi energi kinetiknya.
4. Spesifik
Enzim tertentu hanya bisa mengikat substrat tertentu (spesifik) pula, sehingga barulah terjadi
pengaktifan substrat dan perubahan kimiawi pun terjadi pada molekul atau senyawa yang diikat.
Jenis-jenis Enzim
Comission (IEC) yang disetujui secara global oleh International Union Of Biochemistry (IUB).
Dalam IEC, tiap enzim memiliki nama sistematik yang sering kali panjang dan bersifat
menguraikan. Tambahan juga banyak enzim yang memiliki nama trivial yang diterima untuk
penggunaan sehari-hari.
a. Oksidoreduktase
Oksireduktase merupakan enzim yang berfungsi dalam reaksi-reaksi oksidasi atau
dehidrogenesa dan oksidasa. Bentuk dari jenis ini ada yang teroksidadiada juga dalam bentuk
Oksidase, merupakan enzim yang memindahkan dua elektron dari asalnya ke oksigen,
Katalase, merupakan jenis enzim yang unik, dimana didalam peroksida hidrogen bekerja
baik sebagai donor maupun akseptor. Kakatalase berfungsi didalam sel untuk
b. Transferase
Transferase bekerja dalam reaksi-reaksi transfer gugus dari satu ke yang lainnya. Enzim ini
terlibat dalam memindahkan grup fungsional antara donor dengan akseptor. Amino, acyl, fosfat,
satu karbon dan grup glikosil adalah salah satu dari dua bagian sama besar yang ditransfer.
satu asam amino ke akseptor asam keto, dengan menghasilkan pembentukan asam amino
fosforil dari ATP atau trifosfat nukleotida lainnya ke alkohol atau akseptor grup amino,
misalnya glukokinase.
yang aktif ke sebuah glikogen primer. Ikatan fosfosester didalam disfosfoglukosa uridin
adalah labil, yang menyebabkan glukosa berpindah ke glikogen primer yang sedang
berkembang.
c. Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan atau media
air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya merupakan bekerja pada
hidrolisa ester, eter, peptide, glikosida, dan lain sebagainya. Biasanya penggolongan hidrolase
d. Liase
Liase merupakan enzim yang bekerja menghilangkan gugus-gugus tertentu dari substrat dengan
mekanisme yang lain dari hidrolisa contohnya enzim untuk menarik air dari gugus alcohol.
Dekarboksilase menghilangkan unsur CO2 dari asam keto alfa, beta atau asam amino.
Dehidratase menghilangkan unsur H2O dalam sebuah reaksi dehidrasi. Dehidratase sitrat
mengubah sitrat menjadi cis-akoninat. Dekarboksilasa asam purivat merupakan liase, karena
dapat dilihat sebagai katalis untuk kebalikannya dari reaksi apaabila asetal dehida ditambahkan
pada ikatan rangkap karbon-oksigen dalam CO2 walaupun dalam prkateknya reaksi berlangsung
Isomerase merupakan enzim yang berfungsi untuk merubah posisi optic atau ruang, geometris
atau posisi gugus dalam satu isomer. Isomerase yang mengkatalisa pembalikan karbon asimetrik
terjadi pada epimerase atau recemase. Mutase melibatkan transfer intramolekul pada suatu
kelompok seperti fosforil.Transfer tidak perlu langsung, tapi dapat melibatkan suatu enzim
fosforilated sebagai perantara. Beberapa isomerase dapat mengkatallis gula. Terdapat juga sis-
trans isomerase , salahsatunya isomerase retinen yang secara langsung terlibat dalam biokimia.
f. Ligase
Enzim ligase berfungsi untuk mengkatalis reaksi yang membentuk ikatan kimia, memutuskan
ikatan pirofosfat dari suatu nukleotida dan menggandakan pembentukan berbagai ikatan kimia
sampai pada gangguan ikatan pirofosfat didalam trifosfat adenosin atau sebuah nukleotida yang
sama. Karena proses ligase biasanya menggunakan energy, maka daya pendorong untuk reaksi-
reaksi yang dikataliskan ligase pada umumnya adalah pengambilan eksergonik (pelepasan
Setelah melihat kelas yang terbagi sesuai dengan sistem IEC diatas memiliki kategori yang
didasarkan pada sifat gugus fungsional yang terserang oleh enzim. Sub kategori yang cukup
banyak itu menggambarkan keanekaragaman dari jenis reaksi kimia yang dikataliskan oleh
enzim.
2. Enzim juga dapat dibedakan berdasarkan tempat kerjanya dan ditinjau dari sel yang
membentuknya merupakan :
Eksoenzim merupakan enzim yang beraktifitas diluar sel
a. Enzim konstitutif
Merupakan enzim yang selalu tersedia dalam mikroba dengan jumlah yang relative konstan.
Enzim ini juga dibentuk terus-menerus oleh sel dengan ada atau tidaknya.
Merupakan enzim yang dibentuk karena adanya rangsangan dari substrat atau senyawa tertentu
a. Karbohidrase
Merupakan enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat. Klasifikasi satu ini masih
Sukrase, merupakan enzim yang mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Laktase, merupakan enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
suatu disakarida)
Enzim jenis ini fungsinya hanya khusus untuk memecah golongan ester. Contohnya seperti:
Lipase, merupakan enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Fosfatase, merupakan enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.
a. Enzim konstitutif
Merupakan enzim yang jumlahnya dipengaruhi oleh kadar substratnya, contohnya seperti enzim
amylase.
b. Enzim adaptif
Merupakan enzim yang pembentukannya dirangsang oleh adanya substrat, contohnya seperti
enzim β-galaktosidase yang dihasilkan oleh bakteri e-coli yang ditumbuhkkan di dalam medium
No Enzim Sumber
1. 𝛼-Amilase Kelenjar pankreas
2. Tripsin Kelenjar pancreas
3. Khimotripsin Kelenjar pancreas
4. Pepsin Lambung
5. Rennin Perut keempat anak sapi
6. Esterase Kelenjar pancreas
7. Glukosa oksidase Hati
8. Katalase Hati
No Enzim Sumber
1. 𝛼-Amilase Kecambah barley
2. 𝛽-Amilase Barley,ubi jalar,kedelai,gandum
3. R-enzim Kacang-kacangan,kentang
4. Endo 𝛽-Glukonase Kecambah barley
5. Pepsin Papaya
6. Bromelin Nanas
7. Lipoksigenase Kacang-kacangan,kentang
Mikroba yang tergolong aman (GRAS) dan dapat digunakan sebagai sumber enzim
Aspergillus niger
Aspergillus oryzae
Bakteri Bacillus subtilis
Khamir Saccharomyces : Invertase
Khamir Kluyveromyces : Laktase
Bacillus
Golongan saprofit yang tidak menghasilkan toksin (kecuali B.cereus)
Mudah ditumbuhkan
Tidak memerlukan substrat yang mahal
B.licheniformis memproduksi basitrasin (antibiotik polipeptida) yang tidak
diinginkan dalam produk pangan, sehingga digunakan mutan yang tidak
menghasilkan antibiotik.
Aspergillus :
Tersebar luas dan sangat beragam
Hanya beberapa spesies yang pathogen seperti A.flavus, A.fumigatus dan
A.parasiticus
Mudah dimutasikan untuk meningkatkan produktivitas
Kelemahan sering terjadi mutasi alamiah selama penyimpanan.
A.niger dan A.oryzae adalah penghasil enzim amilase, glukoamilase, protease,
laktase, katalase, glukosa oksidase, lipase, selulase, hemiselulase dan pektinase.