Anda di halaman 1dari 8

1.

PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang sangat kompleks, terutama dalam pemikirannya.
Sedangkan perangkat manusia yang paling kompleks adalah otak. Otak sama dengan
memori, yakni memiliki kemampuan menangani algoritma rumit secara bersamaan dalam
jumlah tak terbatas. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secara
optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisi secara baik.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan
encoding, penyimpanan dan pengambilan kembali. Para psikolog pendidikan mempelajari
bagaimana informasi diletakan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan
atau disimpan setelah disandikan (encoded), dan bagaimana ia ditemukan atau diungkapkan
kembali untuk tujuan tertentu dikemudian hari. Memori membuat diri kita terasa
berkesinambungan. Tanpa adanya memori, kita tidak mampu menghubungkan apa yang
terjadi kemarin dengan apa yang sedang kita alami sekarang.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan
encoding, penyimpanan dan pengambilan kembali. Para psikolog pendidikan mempelajari
bagaimana informasi diletakan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan
atau disimpan setelah disandikan (encoded), dan bagaimana ia ditemukan atau diungkapkan
kembali untuk tujuan tertentu dikemudian hari. Memori membuat diri kita terasa
berkesinambungan. Tanpa adanya memori, kita tidak mampu menghubungkan apa yang
terjadi kemarin dengan apa yang sedang kita alami sekarang.
Seperti yang kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam kehidupan manusia.
Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa
sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya kita mengenal memori yang menjadikan kita menjadi
makhluk sejarah dengan memori yang tidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari teori dan faktor-faktor ingatan (memori) agar
dapat mewariskan memori ini sepanjang zaman, sehingga perkembangan manusia selalu
berkembang.
2. PEMBAHASAN
Organisasi
Pengorganisasian atau penataan informasi di dalam memori kita, maka kita akan
terbantu dalam mengingat dan menghadirkannya kembali. Strategi penataan memori yang
baik, yakni dengan mengelompokkan atau “mengepak” informasi menjadi unit-unit “higher
order” yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal disebut juga dengan chunking. Chunking
dilakukan dengan membuat sejumlah besar informasi menjadi lebih mudah dikelola dan
lebih bermakna.Pada bagian ini akan dibahas tentang tentang proses organisasi.
a) Konteks
Jalan lain yang dilakukan dalam pengorganisasian proses yang terlihat untuk
mengoperasikan memori adalah bagaimana pengaruh konteks dalam memori. Cara
informasi dikode dan disimpan dalam memori dapat dengan mudah dipengaruhi oleh
konteks. Contohnya kontek verbal dalam kata kemacetan dicodekan seperti strawberi
versus kemacetan lalu lintas akan menentukan jenis vitur yang dikodekan dalam
memori. Aturan konteks bisa menseleksi fitur tertentu yang ditujukan untuk pengkodean
dan penyimpanan. Singkatnya konteks berfungsi untuk membantu mengatur fitur
tertentu dalam penempatannya di memori.
Apabila kata-kata itu diproses pada tingkat yang dangkal, lebih sedikit kata-kata
yang bisa di ingat, ketika kata-kata itu diproses pada tingkat yang lebih dalam maka
secara substansial lebih banyak kata-kata yang bisa di ingat.
b) Proses Konstruktif
Secara umum, proses konstruktif merujuk pada tindakan bagaimana kita dapat
mengintegrasikan atau mengatur informasi dalam memori sebuah pola yang lebih
kurang koheren disebut skema. Dapat dipahami, sebuah skema dapat mempengaruhi
bagaimana informasi. informasi baru dapat diintegrasikan ke dalam memori jangka
panjang.
Dalam sebuah penelitian, John Bransford dan Jeffrey Frank mengemukakan bahwa
manusia mengenal informasi meskipun itu tidak eksplisit di presentasikan untuk belajar.
Mereka disajikan dengan subjek daftar kalimat sederhana yang jika digabungkan akan
mewakili sebuah kalimat kompleks yang mengandung beberapa ide. Perhatikan kalimat
berikut yang merupakan ide kompleks: kucing takut berlari dari gonggongan anjing dan
melompat di atas meja. Ide kompleks ini dapat dibagi menjadi empat ide sederhana
sebagai berikut:
a. Kucing itu takut
b. Kucing itu berlari
c. Anjing itu menggonggong
d. Kucing itu melompat di atas meja
c) Memori Semantik
Memori semantik adalah pengetahuan umum siswa tentang dunia. Memori ini
mencakup:
1. Pengetahuan tentang pelajaran di sekolah (seperti pengetahuan geometri).
2. Pengetahuan tentang bidang keahlian yang berbeda (seperti pengetahuan catur).
3. Pengetahuan “sehari-hari” tentang makna kata, orang terkenal,tempat-tempat
penting, dan hal-hal umum (seperti apa arti kata gaul atau siapa itu SBY atau
Jokowi).
Studi memori semantik menitik beratkan pada memori alami, yaitu memori yang
menyimpan apa-apa saja yang didapatkan dari pengalaman berbahasa. pandangan
yang populer tentang memori semantik yaitu beragam makna dari kata-kata yang saling
berhubungan di dalam memori dengan berbagai persetujuan dalam memori. Tidak
semua link diantara kata- kata yang terkait sama-sama penting. Kata-kata yang lebih
kritis atau penting terkait dengan makna konsep dianggap lebih dekat disbanding kata-
kata lain. Sebagai contoh “konsep manusia” mungkin memiliki link ke “orang, tangan ,
hati, dan orang”. Tetapi mereka mungkin berbeda dalam mendefenisikan properti dari
manusia.
Salah satu tes model jaringan seperti subjek di minta untuk menjawab pertanyaan
tentang apakah burung kenari berwarna kuning? Apakah burung kenari terbang?. Lama
waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menjawab “ya” atau “tidak”. Hal ini berteori
bahwa pencarian di memori untuk pertanyaan ini memerlukan pengaktifan kode yang
terlibat, seperti, kinari dan kuning, kinari dan terbang, dan aktifitas kemudian menyebar
keseluruh jaringan kompleks link terkait. Versi kasus ini disebut teori penyebaran
aktifitas memori semantic yang dikembangkan oleh Allan Collins dan Elizabeth Loftus.
Jika diansumsikan bahwa antara kuning dan kenari lebih dekat dari pada hubungan
antara terbang dan burung kenari. Singkatnya waktu reaksi terhadap pertanyaan-
pertanyaan seperti ini dianggap sebagai ukuran kekuatan sambungan atau waktu antara
dua kode.
d) Pengelompokan persepsi dan memori
Ide penting yang berasal dari teori Gelstalt memori adalah bahwa hal-hal yang
dikelompokkan perceptual akan menentukan cara mereka akhirnya diselenggarakan di
memori. Informasi di lingkungan kita terkadang special atau temporal terorganisasi
sehingga kita menggunakan organisasi ini untuk mengkodekan dan menyimpan
informasi. Misalnya nomor telepon dikelompokkan menjadi dalam urutan tiga dijit dan
empat digit.
Singkatnya manusia harus memilki konsistensi dalam pengelompokan atau mereka
tidak akan mampu untuk mengkodekan dan menyimpan urutan. Generalisasi ini berlaku
dimana urutan yang harus dipelajari tidak memilki struktur tingkat tinggi yang jelas yaitu
dimana orang tidak mampu mendeteksi urutan tersembunyi dari angka atau huruf yang
akan lebih mudah untuk menyandikan bahwa urutan yang disajikan dalam studi.

1. Pengertian Ingatan (Memori)


Memori merupakan simpanan informasi – informasi yang diperoleh dan diserap dari
lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga
merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada
dasarnya juga memori adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan
manusia dari mahluk hidup lainnya. Memori memberi manusia kemampuan mengingat masa
lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memori merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang
rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang
sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memori yang sifatnya dinamis ini terus berubah
dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan.
Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan mengeluarkan
kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam
pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran. Dalam otak, terdapat dua macam tempat
penyimpan informasi atau tanggapan yaitu :
1. Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang akan dikeluarkan segera
dalam waktu yang labih pendek. Ada 2 cara untuk meningkatkan ingatan jangka pendek, yaitu:
1. Rehearsal adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha untuk
mempertahankan informasi dalam ingatan jangka pendek.
2. Encoding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang dapat
diingat. Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan
beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger
chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks).
3. Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang
cukup lama.
1. Teori Ingatan (Memori)
Adapun teori yang paling banyak yang digunakan oleh para ahli adalah teori tentang tiga
proses memori, seperti berikut :
1. Enconding
Enconding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang
dapat diingat. Enconding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu pengelompokan
beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks)
dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks). Proses pengubahan informasi
dapat terjadi dengan dua cara, yaitu :
1. Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indera dimasukkan dengan
tidak sengaja ke dalam ingatannya.Contohnya adalah seorang anak yang menginginkan
barang yang sangat ia mau, apabila tidak dibelikan, ia akan menangis sekeras
kerasnya. Kelakuan tersebut bisa tersimpan di otak mereka karena dengan menagis
sekeras-kerasnya ia akan dibelikan barang yang ia mau.
2. Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahun
ke dalam ingatannya. Contohnya adalah seseorang yang sering jalan kesuatu tempat, ia
akan hafal dengan sengaja tempat tersebut.
3. Storage
Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding tersebut.
Proses ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya
dalam suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori
(sensori memori, memori jangka pendek, atau memori jangka panjang). Setiap proses belajar
akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri seseorang dan jejak ini akan disimpan sementara
dalam ingatannya. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting
yang dapat dicata, yaitu interval atau jarak waktu antara memasukkan dan menimbulkan
kembali.[2]
Interval dapat dibedakan atas :
1. Lama Interval yaitu menunjukan tentang lamanya waktu antara pemasukan bahan
sampai ditimbulkan kembali bahan itu. Lamanya berkaitan dengan kekuatan retensi
2. Isi Interval yaitu aktivitas-aktivitas yang terdapat pada interval. Aktivetas tersebut akan
merusak atau menganggu jejak ingatan sehingga dapat menyebabkan kelupaan.
3. Retrieval adalah pemulihan kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Proses
mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang
disimpan dalam memori untuk digunakan kembali. Hilgrad (1975) menyebutkan tiga
jenis proses mengingat, yaitu :
4. Recall yaitu mengeluarkan bagian spesifik dari informasi, biasanya diarahkan dengan
menggunakan Selective attention adalah membatasi perhatian pada stimulus tertentu
ketika ada banyak stimulus yang hadir pada situasi tertentu. Individu lebih
memperhatikan karakteristik fisik dari stimulus, contohnya adalah volume dan ritme
suara.
5. Recognition yaitu mengenali bahwa stimulus tertentu telah disajikan sebelumnya.
Contohnya Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk
melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya
perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
6. Redintegrative yaitu proses meningat dengan menghubungkan berbagai informasi
menjadi suatu cerita yang cukup lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya
sebuah nama, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono (presiden RI), maka akan teringat
banyak hal tentang tokoh tersebut.
Perbedaan antara recall dan recognition menunjukan adanya fungsi petunjuk mengingat
dalam recognition. Petunjuk ini membantu organisme mengenali informasi yang akan diingat
khususnya memori jangka panjang.
Pendekatan Information-Processing menyatakan bahwa memori dapat dipahami melalui
tiga proses, yaitu enconding, storage, dan interval. Tapi dalam proses tersebut terlibat tiga
sistem memori yang berbeda, yaitu memori sensorik, memori jangka pendek (short term
memory), dan memori jangka panjang (long term memory).
1. Faktor-faktor Ingatan (Memori)
Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu :
1. Faktor Individu
Proses mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar, motivasi
yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran memiliki kondisi Fisik
dan kesehatan yang baik.
2. Faktor Sesuatu yang Harus di Ingat adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan
struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu,
mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat.
3. Faktor Lingkungan proses mengingat akan lebih efektif apabila ada lingkungan yang
menunjang dan terhindar dari adanya gangguan-gangguan.
4. Meningkatkan Kemampuan Memori
Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori harus memenuhi
tiga ketentuan sebagai berikut:
1. Proses memori bukanlah suatu usaha yang mudah. Oleh karena itu, perlu diperhatikan
bahwa pengulangan/rekan. Mekanisme dalam proses mengingat sangat membantu
organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan
“belajar dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang
telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya
saat ini.
2. Bahan-bahan yang akan diingat harus mempunyai hubungan dengan hal-hal lain.
Khusus mengenai hal ini, konteks memegang peranan penting. Dari uraian di depan
jelas bahwa memori sangat dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai kaitan
dengan hal-hal yang sudah dikenal sebelumnya. Konteks dapat berupa peristiwa,
tempat, nama sesuatu, perasaan tertentu dan lain-lain. Konteks ini memberikan retrievel
cues atau karena itu mempermudah recognition.
3. Proses memori memerlukan organisasi. Salah satu pengorganisasian informasi yang
sangat dikenal adalah mnemonik (bahasa Yunani: mnemosyne, yaitu dewi memori
dalam mitologi Yunani). Informasi diorganisasi sedemikian rupa (dihubungkan dengan
hal-hal yang sudah dikenal) sehingga informasi yang kompleks mudah untuk diingat
kembali.

BAB III
KESIMPULAN
1. Ingatan (Memori) adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan
manusia dari mahluk hidup lainnya. Memory memberi manusia kemampuan mengingat
masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memory merupakan kumpulan reaksi
elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan
dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memory yang
sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya
informasi yang disimpan.
2. Teori Ingatan (Memori) adalah sebagai berikut : 1) Enconding; 2) Storage. Sedangkan
Interval dapat dibedakan atas Lama Interval, Isi Interval, Retrieval, Recall, Recognition
dan Redintegrative
3. Faktor-faktor Ingatan (Memori) yaitu faktor individu, faktor sesuatu yang harus di ingat
adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti,
mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup
kuat dan faktor lingkungan.
4. Kemampuan Memori dapat meningkatkan pengulangan/rekan, hubungan dengan hal-
hal lain.

Anda mungkin juga menyukai