Anda di halaman 1dari 6

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE


ISKEMIK YANG DIRAWAT INAP NEUROLOGI
RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
PERIODE JULI 2012 - JUNI 2013

1
Glen Y. C. R. Kabi
2
Rizal Tumewah
2
Mieke A. H. N. Kembuan

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: kabz_bee@yahoo.com

Abstract: Ischemic stroke is a clinical sign of dysfunction or brain tissue damage caused by
lack of blood flow to the brain that disrupts the need for blood and oxygen to the brain. WHO
defines stroke as a rapidly developing clinical signs of focal brain due to interference (or
global) with symptoms - that last for 24 hours or more- and can cause death without any other
obvious cause other than vascular. This study aimed to obtain an overview of risk factors in
ischemic stroke patients in the Inpatient Neurology Department of Prof. Dr. R. D. Kandou
Hospital Manado period July 2012 - June 2013. Data were taken by collecting data of
ischemic stroke patients medical records. There were 60 patients during that period. Patients
affected by stroke were aged between 51 - 65 years and had histories of hypertension.
Keywords: risk factors, ischemic stroke.

Abstrak: Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang
disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan
oksigen di otak. WHO mendefiniskan stroke merupakan suatu tanda klinis yang berkembang
cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala - gejala yang berlangsung selama
24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang faktor resiko
pada pasien stroke iskemik di rawat inap Neurologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode Juli 2012 - Juni 2013. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data pasien
yang terkena stroke iskemik di bagian rekam medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Didapatkan 60 pasiem selama periode Juli 2012 – Juni 2013. Berdasarkan hasil yang didapat
maka disimpulkan bahwa pasien yang sering terkena stroke adalah pasien yang berumur antara
51-65 tahun, dan pasien yang memiliki riwayat hipertensi.
Kata kunci: faktor risiko, stroke iskemik

Setiap tahunnya ada sekitar 5,8 juta orang Daerah yang memiliki prevalensi stroke
yang meninggal karena stroke dan dua- tertinggi adalah Nanggroe Aceh Darussalam
sepertiga dari semua kematian akibat stroke (16,6 per 1.000 penduduk) dan yang
terjadi di negara-negara berkembang. Di terendah adalah Papua (3,8 per 1.000
Amerika Serikat didapatkan 700.000 orang penduduk). Menurut Riskesdas tahun 2008,
mengalami stroke baru atau berulang tiap stroke menempati urutan pertama sebagai
tahunnya.1,2 Di Indonesia, prevalensi stroke penyebab kematian utama semua usia di
mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk. Indonesia.3

457
Kabi, Tumewah, Kembuan: Gambaran faktor risiko...

Stroke merupakan penyakit multi- di bagian rekam medik RSUP Prof. Dr. R.
faktorial dengan berbagai jenis penyebab D. Kandou Manado pada bulan November
yang disertai manifestasi klinis mayor dan hingga bulan Desember 2013. Sampel
penyebab utama terjadinya kecacatan dan penelitian adalah pasien stroke iskemik
kematian di negara - negara berkembang.4 yang dirawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D.
WHO mendefenisikan stroke merupakan Kandou Manado dengan kriteria inklusi
suatu tanda klinis yang berkembang cepat yaitu pasien stroke iskemik yang berjenis
akibat gangguan otak fokal (atau global) kelamin laki-laki maupun perempuan dan
dengan gejala - gejala yang berlangsung pada rekam medis terdapat hasil
selama 24 jam atau lebih dan dapat laboratorium, kriteria eksklusi sampel pada
menyebabkan kematian tanpa adanya penelitian ini jika ditemukan data pada
penyebab lain yang jelas selain vaskuler.5 rekam medik kurang memadai atau tidak
Menurut Davenport dan Dennis, secara lengkap.
garis besar stroke dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu stroke iskemik dan stroke HASIL PENELITIAN
hemoragik. Di negara barat dari seluruh Didapatkan 60 orang yang memenuhi
penderita stroke yang terdata, 80% kriteria inklusi. Pada Tabel 1 diperlihatkan
merupakan jenis stroke iskemik sementara distirbusi frekuensi jenis kelamin stroke
sisanya merupakan jenis stroke hemoragik. iskemik. Jenis kelamin terbanyak laki-laki
Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi yaitu 33 orang (55%) dan jenis kelamin
atau kerusakan jaringan otak yang perempuan 27 orang (45%).
disebabkan kurangnya aliran darah ke otak
sehingga mengganggu kebutuhan darah dan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
oksigen di otak.6 Pasien Stroke Iskemik
Faktor risiko yang memicu tingginya
angka kejadian stroke iskemik adalah faktor Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 33 55%
yang tidak dapat dimodifikasi (non-
Perempuan 27 45%
modifiable risk factors) seperti usia, ras,
gender, genetik, dan riwayat Transient Total 60 100%
Ischemic Attack atau stroke sebelumnya.
Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi Pada Tabel 2 diperlihatkan distirbusi
(modifiable risk factors) berupa hipertensi, frekuensi umur pasien stroke iskemik.
merokok, penyakit jantung, diabetes, Kelompok umur terbanyak 51-65 tahun dan
obesitas, penggunaan oral kontrasepsi, kelompok umur paling sedikit <35 tahun.
alkohol, hiperkolesterolemia. Hipertensi
adalah masalah yang sering dijumpai pada Tabel 2. Distribusi Frekuensi Umur Pasien
pasien stroke, dan menetap setelah serangan Stroke Iskemik
stroke.7
Identifikasi faktor risiko stroke sangat Umur Jumlah %
penting untuk mengendalikan kejadian <35 Tahun 9 15
35 – 50 Tahun 15 25
stroke di suatu negara. Oleh karena itu,
51 – 65 Tahun 25 41,6
berdasarkan identifikasi faktor risiko >65 Tahun 11 18,4
tersebut maka dapat dilakukan tindakan Total 60 100
pencegahan dan penanggulangan penyakit
stroke, terutama untuk menurunkan angka
kejadian stroke iskemik. Tabel 3 memperlihatkan distribusi
frekuensi pekerjaan pasien stroke iskemik
METODE PENELITIAN dimana pekerjaan terbanyak IRT sebanyak
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan 18 orang (30%) dan jumlah terendah tidak
metode retrospektif. Penelitian dilaksanakan bekerja sebanyak 6 orang (10%).

458
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Tabel 3. Distribusi Pekerjaan Pasien Stroke Tabel 6. Distribusi Frekuensi Penyakit Diabetes
Iskemik Mellitus Pasien Stroke Iskemik

Pekerjaan Jumlah % Diabetes Mellitus Jumlah %


PNS 12 20 Ada 16 26,6
Swasta 15 25 Tidak Ada 44 73,4
IRT 18 30 Total 60 100
Petani 9 15
Tidak Bekerja 6 10
Total 60 100
Pada Tabel 7 ditunjukkan distribusi
frekuensi penyakit jantung pasien stroke
iskemik. Sampel dengan penyakit jantung
Pada Tabel 4 didapatkan frekuensi adalah sejumlah 8 orang (13%) dan tidak
riwayat penyakit keluarga pasien stroke memiliki penyakit jantung sebanyak 52
iskemik, jumlah sampel yang memiliki orang (87%).
riwayat keluarga adalah 37 orang (61,6%)
dan yang tidak memiliki riwayat keluarga Tabel 7. Distribusi Frekuensi Penyakit Jantung
yaitu 23 orang (38,4%). Pasien Stroke Iskemik

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit Penyakit Jantung Jumlah %


Keluarga Pasien Stroke Iskemik Ada 8 13
Tidak Ada 52 87
RPK Jumlah % Total 60 100
Ada 37 61,6
Tidak ada 23 38,4
Total 60 100 BAHASAN
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
Dalam Tabel 5 diperlihatkan distribusi pasien stroke iskemik lebih banyak berjenis
frekuensi hipertensi pasien stroke iskemik. kelamin laki-laki. Dari 60 pasien stroke
Sampel dengan tekanan darah normal iskemik di rawat inap Neurologi di Prof.
sebanyak 7 orang (11,6%), pre-hipertensi Dr. R. D. Kandou, sebanyak 33 pasien
sebanyak 13 orang (23%), dan hipertensi (55%) berjenis kelamin laki-laki dan 27
sebanyak 40 orang (65,4%). pasien (45%) berjenis kelamin perempuan.
Dari penelitian ini terlihat bahwa kejadian
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hipertensi Pasien stroke iskemik lebih banyak dialami oleh
Stroke Iskemik laki-laki daripada perempuan, Hal ini
disebabkan oleh karena perempuan lebih
Hipertensi Jumlah % terlindungi dari penyakit jantung dan stroke
Normal (sistolik < 129 atau 7 11,6 sampai pertengahan hidupnya akibat
diastolik < 80 mmHg) hormon esterogen yang dimilikinya.
Pre-Hipertensi (sistolik 120 – 139 13 23 Dari Tabel 2 berdasarkan distribusi
atau diastolik 80 – 89 mmHg)
Hipertensi (sistolik > 140 - 160 40 65,4
frekuensi umur pasien stroke iskemik dari
atau diastolik > 90 - 100 mmHg) periode Juli 2012 – Juni 2013, dimana umur
Total 60 100 dari seorang pasien yang menderita stroke
iskemiktersebut berkisar dari <35 tahun
sampai >65 tahun. 25 pasien (41,6%) stroke
Pada Tabel 6 disajikan informasi
iskemik berumur 51 – 65 tahun, 15 pasien
berupa distribusi frekuensi penyakit
(25%) berumur 35 – 50 tahun, 11 pasien
diabetes melitus pasien stroke iskemik.
(18,4%) berumur >65 tahun, dan 9 pasien
Hasil yang didapat adalah sampel dengan
(15%) berumur <35 tahun. Pada dasarnya
penyakit DM sebanyak 16 orang (26,6%)
stroke iskemik dapat terjadi tanpa
dan yang tidak DM sebanyak 44 orang
memandang usia bahkan pada usia muda
(73,4%).

459
Kabi, Tumewah, Kembuan: Gambaran faktor risiko...

sekalipun bila dilihat dari data hasil keluarga (hipertensi, DM, dan jantung)
penelitian. Akan tetapi pola penyakit stroke pada pasien stroke iskemik sebesar 20,5%.
iskemik yang cenderung terjadi pada Jumlahnya memang lebih sedikit
golongan umur yang lebih tua dan sering dibandingkan dengan pasien yang tidak
ditemui di banyak wilayah. Hal ini memiliki riwayat penyakit keluarga. Hal ini
disebabkan oleh karena penyakit yang menunjukan bahwa proporsi pasien stroke
terjadi akibat gangguan aliran darah. iskemik yang tidak memiliki riwayat
Seperti kita ketahui, pembuluh darah orang penyakit pada keluarga mereka masih lebih
yang lebih tua cenderung mengalami banyak dibandingkan dengan pasien stroke
perubahan secara degeneratif dan mulai iskemik yang memiliki riwayat penyakit
terlihat hasil dari proses aterosklerosis. keluarga. Artinya, sebagian besar pasien
Cepat atau lambatnya proses ini yang dapat mendapatkan serangan stroke iskemik
menjadi pencetus stroke tergantung dari pertama kali bukan karena memiliki riwayat
gaya hidup sehat serta perilaku dan pola penyakit keluarga.
makan seseorang.8 Hipertensi merupakan faktor resiko
Dari Tabel3 dapat dilihat bahwa dari utama dari penyakit stroke iskemik, baik
60 pasien stroke iskemik di rawat inap tekanan sistolik maupun tekanan
Neurologi di Prof. Dr. R. D. Kandou, diastoliknya yang tinggi. Semakin tinggi
masing-masing mempunyai beberapa tekanan darah seseorang, maka semakin
macam pekerjaan. Pekerjaan sebagai besar resiko untuk terkena stroke. Hal ini
pegawai negeri sipil sebanyak 12 pasien terlihat juga berdasarkan Tabel 5 dimana
(20%), sebagai swasta sebanyak 15 pasien sebagian besar pasien stroke iskemik di
(25%), sebagai ibu rumah tangga sebanyak rawat inap Neurologi di RSUP Prof. Dr. R.
18 pasien (30%), sebagai petani sebanyak 9 D. Kandou memiliki hipertensi yaitu
pasien (15%), dan yang tidak sebanyak 40 pasien (65,4%), pre-hipertensi
bekerja/pensiunan sebanyak 6 pasien sebanyak 13 pasien (23%), dan yang
(10%). Dari penelitian ini didapatkan normal sebanyak 7 pasien (11,6%). Dari
proporsi pasien stroke iskemik lebih banyak hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pada mereka yang bekerja. Hal ini kejadian stroke iskemik lebih banyak pada
disebabkan karena stres psikologis akibat orang-orang yang memiliki tekanan darah
pekerjaan yang dapat meningkatkan resiko tinggi, terutama pada golongan hipertensi
terkena stroke iskemik. yang tekanan sistolik > 140 - 160 atau
Riwayat penyakit keluarga dalam hasil diastolik > 90 - 100 mmHg. Hal ini
penelitian ini adalah latar belakang penyakit menunjukan bahwa sebagian besar pasien
stroke iskemik atau penyakit lainnya yang mendapatkan serangan stroke pertama kali
merupakan faktor resiko terjadinya stroke memiliki status hipertensi atau tekanan
(hipertensi, DM, jantung) yang pernah darah yang tinggi. Hipertensi memang
dialami oleh keluarga penderita stroke. merupakan faktor resiko yang kuat untuk
Apakah keluarga penderita stroke iskemik terjadinya stroke. Hal ini disebabkan oleh
ada yang pernah memiliki riwayat penyakit hipertensi dapat menipiskan dinding
tersebut atau tidak. Berdasarkan Tabel 4 pembuluh darah dan merusak bagian dalam
didapatkan dari 60 pasien stroke iskemik di pembuluh darah yang mendorong
rawat inap Neurologi di Prof. Dr. R. D. terbentuknya plak aterosklerosis sehingga
Kandou, sebanyak 23 (38,4%) pasien memudahkan terjadinya penyumbatan atau
memiliki riwayat penyakit keluarga. pendarahan otak.9
Sedangkan 37 (61,6%) pasien lainnya tidak Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 60
memiliki riwayat penyakit keluarga. Hasil pasien stroke iskemik di rawat inap
ini serupa dengan penelitian lain, dimana Neurologi di Prof. Dr. R. D. Kandou,
pada penelitian di RSCM Jakarta tahun sebanyak 16 pasien (26,6%) dengan riwayat
1997 diketahui bahwa riwayat penyakit DM dan 44 (73,4%) pasien yang tidak

460
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

memiliki riwayat DM. 1. Jumlah pasien laki-laki yang menderita


Diabetes mellitus merupakan keadaaan stroke iskemik lebih banyak daripada
hiperglikemia yang kronis, disebabkan oleh perempuan.
berbagai faktor lingkungan dan faktor 2. Yang sering terkena stroke iskemik
genetik. Dari berbagai penelitian ditemukan ialah laki-laki, dengan frekuensi umur
bahwa orang dengan DM memiliki resiko tersering 51-65 tahun.
lebih besar untuk terkena stroke iskemik 3. Yang sering terkena stroke iskemik
daripada orang yang tidak memiliki riwayat ialah pasien yang menderita hipertensi
DM, karena dapat memicu terjadinya dan yang bekerja.
aterosklerosis lebih cepat dibandingkan
dengan orang yang tidak menderita DM. DAFTAR PUSTAKA
Akan tetapi, pada penelitian ini 1. World Health Organization, 2010-b. Global
menunjukan bahwa proporsi pasien stroke Burden of Stroke. Available from:
iskemik dengan DM lebih kecil http://www.who.int/cardiovascular_dis
dibandingkan stroke iskemik tanpa DM. eases/en/cvd_atlas_15_burden_stroke.
pdf [Accessed 2 October 2013].
Hal ini menunjukan bahwa proporsi orang
2. Xu C. Minor Allele C of Chromosome 1p32
terkena serangan stroke iskemik akibat
Single Nucleotide Polymorphism
penyakit DM tidak banyak, artinya rs11206510 Confers Risk of Ischemic
sebagian besar pasien mendapatkan Stroke in Chinese Han Population. J
serangan stroke iskemik pertama kali bukan Stroke, 2010;41:1587-1592.
karena memiliki penyakit DM.10 3. Hasnawati Sugito, Purwanto H, dan
Dari Tabel 7 diketahui sebanyak 52 Brahim R.Profil Kesehatan Indonesia
pasien (87%) tidak memiliki riwayat 2008. Dalam: Pusat Data dan
penyakit jantung dan sebanyak 8 pasien Informasi Departemen Kesehatan
(13%) tidak memiliki riwayat penyakit Republik Indonesia, 2009. [cited 5
jantung. Hal ini menunjukan bahwa Januari 2012] Available from:
proporsi pasien stroke iskemik dengan http://www.depkes.go.id/resources/do
wnload/pusdatin/profil-kesehatan-
penyakit jantung lebih sedikit dibandingkan
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-
dengan pasien stroke iskemik yang tidak 2008.pdf
memiliki penyakit jantung. Penyakit 4. Saidi S, Mahjoub T, and Almawi W Y.
jantung merupakan faktor resiko stroke, Aldosterone Syntase Gene
terutama pada stroke iskemik. Akan tetapi, (CYP11B2) Promoter Polymorphism
banyak penelitian di rumah sakit yang as a Risk Factor for Ischemic Stroke in
menunjukan bahwa proporsi pasien stroke Tunisian Arabs. Journal of Renin-
iskemik dengan penyakit jantung lebih kecil Angiotensin-Aldosterone System,
dibandingkan dengan pasien tanpa penyakit 2010; 11:180.
jantung. Hal ini menunjukan bahwa 5. World Health Organization, 2006. STEP
proporsi orang terkena serangan stroke Stroke Surveillance. Available from:
http://
iskemik akibat penyakit jantung tidak
www.who.int/entity/chp/steps/Section
banyak, artinya sebagian besar pasien 1_Introduction.pdf [Accessed 2
mendapatkan serangan stroke iskemik October 2013].
pertama kali bukan karena memiliki 6. Davenport R & Dennis M. Neurological
penyakit jantung.10 Emergencies: Acute Stroke. J Neurol
Neurosurg Psychiatry, 2000; 68: 277-
SIMPULAN 288.
Berdasarkan hasil penelitian deskriptif 7. Kelompok Studi Serebrovaskuler
retrospektif yang dilakukan di bagian Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Neurologi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Indonesia, 2004. Guidelines Stroke
periode Juli 2012 – Juni 2013 dapat ditarik 2004. Perhimpunan Dokter Spesialis
Saraf Indonesia. [cited 5 Januari
kesimpulan bahwa:
2012]. Available from:

461
Kabi, Tumewah, Kembuan: Gambaran faktor risiko...

http://www.scribd.com/doc/12700451 605.
5/guideline-stroke-perdossi-2004-full. 10. Furie K L. Guidelines for the Prevention of
8. Ness J, Aronow W S, Ahn C. Risk Factors Stroke in Patients With Stroke or
for Ischemic Stroke in Older Persons Transient Ischemic Attack. A
in an Academic Hospital Based Guideline for Healthcare Professionals
Geriatrics Practice. J Preventive From the American Heart Association/
Cardiology, 1999; 3:118-120. American Stroke Association. J
9. Ardelt A A. Acute Ischemic Stroke. In: Stroke, 2010. [cited 5 Januari 2012].
Harrigan M. R & Deveikis J. P. ed. Available from:
Handbook of Cerebrovascular Disease http://stroke.ahajournals.org/content/e
& Neurointerventional Technique. arly/2010/10/21/str.0b013e3181f7d04
New York: Humana Press, 2009; 571- 3.full.pdf.

462

Anda mungkin juga menyukai