Anda di halaman 1dari 8

Putri Allysha Sekararum

1506725426

Geofisika 2015

REVIEW JURNAL

I. Judul
“Nutrients and Heavy Metals Contamination in Urban Estuary of Nothern New Jersey”
Hun Bok Jung
Department of Earth and Environmental Sciences, New Jersey City, 23 October 2017
II. Abstrak
Teluk Newark Bay di utara New Jersey adalah salah satu kompleks resapan teluk
terbesar di Amerika Serikat. Namun, daerah resapan tersebut telah banyak berkurang dan
tergantikan oleh urbanisasi dan kegiatan industri. Sejumlah penilitian dilakukan untuk
mengetahui dampak aktivitas manusia terhadap kontaminasi logam berat di estuari
perkotaan. Banyak kota di Indonesia yang berada di wilayah pesisir dengan masyarakatnya
yang sumber matapencahariannya berasal dari estuari dan pesisir. Pencemaran dan
kerusakan lingkungan pada wilayah ini akan mengakibatan masyarakat tidak dapat
memanfaatkan dan mengembangkan potensi pada daerah tersebut. Pada Estuari
Wonoerejo, pencemaran telah mengakibatan kematian massal kerang dan penurunan
jumlah udang. Masyarakat sekitar menduga pencemaran tersebut berasal dari pencemaran
lumpur Siodarjo. Pengeloaan yang harus dilakukan adalah pengelolaan limbah dan
penerapan manajemen terpadu yang melibatkan semua sektor. Langkah pengelolaan
melalui PEMSEA (Environmental Management for the Seas of East Asia) diperlukan
dalam bentuk pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan kerusakan atau pencemaran
yang telah terjadi.
III. Pendahuluan
Estuari adalah zona biogeokimia dan campuran biologis yang merupakan salah satu
ekosistem yang paling produktif. Estuari mengombinasikan transformasi kimia dan proses
transportasi dalam siklus biogeokimia nutrien dan logam yang bermanfaat. Namun, dalam
jangka waktu yang panjang nutrien dapat menjadi tidak seimbang kemudian menjadi logam

1
beracum seperti arsenik, tembaga, merkuri yang banyak berdampak negatif pada
lingkungan estuari.
Newark Bay adalah teluk pasang surut di pengaruh Sungai Passaic dan Hackensack.
Teluk Newark menerima kontribusi air tawar terutama dari Sungai Passaic dan Hackensack
di ujung utara Teluk, sementara kontribusi air tawar tambahan berasal dari sejumlah anak
sungai lainnya, selokan gabungan arus dan arus keluar air hujan yang didistribusikan ke
seluruh teluk. Sungai Hackensack yang lebih rendah membentang di wilayah Bergen dan
Hudson, New Jersey, membentang ke utara ke selatan, dan bermuara ke Newark Bay.
Muara Sungai Hackensack yang lebih rendah yang dimulai dari Waduk Oradell,
mengalirkan daerah pesisir seluas 218 km2 yang didominasi oleh Meadowlands
Hackensack. Sungai Passaic mengalirkan daerah aliran sungai urban yang telah mengalami
beberapa kepadatan populasi dan aktivitas industri terbesar di Amerika Serikat selama
lebih dari satu abad.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai jumlah pulau sangat
banyak. Data SLHI 2013 yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup, jumlah Pulau
di Indonesia 13.466 pulau dengan garis pantai sepanjang 80.791 km. Indonesia memiliki
peluang sekaligus tantangan yang besar dalam mengembangkan dan mengelola potensi
sumberdaya pesisir dan laut. Wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki kekayaan alam
yang sangat besar serta menyediakan jasa-jasa lingkungan yang beragam, seperti minyak
dan gas, mineral, perikanan, ekosistem terumbu karang dan mangrove, maupun pariwisata.
Pada Estuari Wonorejo, polutan yang paling banyak mengontaminasi adalah fenol.
Fenol biasa juga disebut asam karbolik yang merupakan senyawa organik yang memiliki
rumus C6H5OH. Fenol dapat segera diuraikan di udara, namun apabila berada di air akan
memakan waktu lebih lama untuk terurai. Senyawa fenol juga polutan yang berasal ada
tumpahan minyak atau pembuangan sisa minyak ke ari. Konsentrasi fenol yang
menontaminasi air berbahaya bagi ekosistem sekitarnya dan menyebabkan daging ikan
berubah rasa.
Sayangnya, sumberdaya di wilayah pesisir dan laut Indonesia pada masa lampau
belum mendapat perhatian serius sebagaimana halnya pembangunan di wilayah daratan.
Beberapa kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan telah terjadi serta pencurian

2
sumberdaya laut oleh pihak asing yang tidak terkendali. Kemiskinan di wilayah pesisir juga
banyak ditemukan.

IV. Metoda
Metoda yang dilakukan adalah pengumpulan sampel pada wilayah Newark Bay
saat musim panas 2015 dan 2016 di sepanjang Sungai Hackensack, Sungai Passaic, dan
Newark Bay selama tidak terjadi hujan atau badai. Kemudian dilanjutkan dengan studi
pustaka, observasi lapangan, serta wawancara dengan beberapa pihak terkati. Data yang
terkumpul selanjutkan dilakukan analisis secara deskriptif.
V. Pembahasan
Pada musim panas 2016, Sungai Hackensack, Sungai Passaic, dan Newark Bay
memiliki pH basa sekitar 7.54±0.33 sampai 7.83±0.14. Konduktivitas elektrik lebih tinggi
di Sungai Hackensack daripada Sungai Passaic. Konduktivitas ekektrik berkurang secara
bertahap dari 27,20mS/cm sampai 12.83 di Sungai Hackensack, sementara fluktuatif pada
Sungai Passaic, seperti ditampilkan dalam tabel 1.

3
Tabel 1. Data kualitas air untuk sample pada ketiga lokasi pada musim panas 2016.
(https: //tidesandcurrents.noaa.gov)
Perlu diketahui bahwa proses pengambilan sampel di Sungai Hackensack
dilakukan selama air pasang surut, sementara Sungai Passaic diambil saat pasang naik.
Walaupun pasang air laut dapat berpengaruh terhadap konduktivitas elektrik pada musim
panas 2016, data ion kromatografi untuk kedua pengambilan sampe tidak jauh berbeda.
Tingginya konduktivitas elektrik dan konsentrasi klorit di kedua sungai mengindikasikan
bahwa air pasang lebih banyak menyerap pada daerah Sungai Hackensack. Sungai ini lebih
payau karena discharge pada daerah Dam Oradell, serta beberapa reservoir dibuat untuk
menyediakan kebutuh air warga di daerah resapan Sungai Hackensack. Reservoir ini
menyebabkan air bersih di dataran rendah tertranformasi ke estuari tidal dan berpengaruh
terhadap air bersih untuk spesies hewan dan tumbuhan air.
Pasang surut secara periodik menggantikan zat terlarut di estuari dengan
mengalterasi air selama periode pasang surut. Efek tidal juga dapat melarutkan polutan dan
mereduksi puncak konsentrasi dari dekat sumbernya. Titik tersendah Sungai Hackensack,
Sungai Passaic, dan Newark Bay terpengaruh oleh efek tidal, dan arus tidal
mendistribusikan dan melarutkan material, termasuk kontaminan atau polutan, dari
Newark Bay ke sungai-sungai.

Tabel 2. Kualitas air yang diambil saat siklus tidal.

4
Sedimen pada sungai juga diteliti menggunakan sieve analyses yang
mengindikasikan bahwa sampel pada kedua sungai adalah pasir. Kontaminan dapat
tersimpan dalam sedimen karena sedimen memiliki porositas dan permeabilitas yang baik.
Kenaikan populasi di sekitar wilayah sungai menyebabkan banyaknya permintaan
konsumsi air serta penarikan air dari bawah tanah, sehingga volume air yang kembali ke
sungai lebih banyak. Hal ini menyebabkan nutrien pada sungai langsung terlaurtkan dan
terbawa arus ke arah estuari.

Gambar 1. Korelasi konten organik sedimen dengan perbandingan silt dan clay pada
sedimen yang diambil dari kedua sungai dan Newark Bay.

Sementara, pada wilayah estuari atau pesisir sudah banyak tercemar karena
aktivitas daratan. Selain itu perusakan laut juga terjadi akibat perubahan langsung atau
tidak langsung terhadap fisik dan/atau hayatinya yang melampui kriteria baku kerusakan
laut. Beberapa contoh kasus kerusakan dan pencemaran pesisir, antara lain terjadi di
Indramayu, Tegal dan Semarang yang telah mengalami abrasi pantai. Kerugian yang
diderita Kabupaten Indramayu akibat abrasi pantai juga cukup besar, antara lain di
Kecamatan Indramayu, Balongan dan Juntinyuat. Sedangkan kasus pencemaran laut
juga terjadi di perairan laut Muncar, Banyuwangi. Teluk Jakartapun sudah mulai
tercemar dengan meningkatnya kandungan Amonia dan detergen (angka MBAS) yang
melebihi baku mutu air laut. Begitu pula jumlah sampahnya sudah sampai tahap yang
memprihatinkan, sehingga mengganggu estetika serta kelancaran arus transportasi laut,
karena banyak sampah yang tersangkut pada propeller kapal.

5
Gambar 2. Jenis kegiatan di daratan atau di lautan yang menjadi kontributor
penurunan kualitas pesisir.

Penelitian pada wilayah estuari sudah dilakukan salah satunya di Estuari


Wonorejo. Penelitian ini dilakukan karena terdapat kontaminasi fenol yang diduga
berasal dari bencana Lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sampling dilakukan degan
hidrodinamik dan model kualitas air dengan Mike 21.

Gambar 3. Pola distribusi fenol setelah satu bulan berdasarkan hasil


permodelan pengamatan.

Konsentrasi fenol semakin bertambah dan pola konsentrasi fenol hampir sama
pada setiap titik elevasi. Konsentasi fenol tertinggi terdapat di laut, sementara konsentrasi
fenol terendah terdapat di area sungai. Hal ini disebabkan karena sumber pencemaran

6
bukan berada di sungai melainkan berada di lingkungan laut. Fenomena ini diperkuat
dengan hasil negatif pada permodelan yang menunjukan nilai negatif. Nilai tersebut
memiliki arti sumber polutan berasal dari lingkungan, serta arah sumber air yang koter
bukan menuju lingkungan, tetapi menjauhi lingkungan.

Gambar 4. Perbandingan distribusi fenol antara badan sungai, bibir sungai


dan laut di Estuari Wonorejo.

Memahami permasalahan pencemaran dan kerusakan lingkungan yang kompleks


pada daerah estuari, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengelola daerah
tersebut melalui pengelolaan pesisir terpadu. Kerangka kerja dan proses pengeloaan
lingkungan pesisir dan laut secara terpadu dituangkan dalam siklus perencanaan dan
implementasi yang dikembangkan oleh PEMSEA pada gambar 5.

7
Gambar 5. Kerangka kerja dan proses pengelolaan lingkungan pesisir dan laut
secara terpadu.

VI. Kesimpulan
VII. Referensi
Jung, H. B. (2017, Oktober 23). Nutrients and Heavy Metals Contamination in an Urban
Estuary of Northern New Jersey.
Pramudyanto, B. (2014, Desember 5). Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan di
Wilayah Pesisir.
Sukandar, Dede, dkk. (). Identifikasi dan Penentuan Kadar Senyawa Fenol pada Sedimen
Tambak di Kabupaten Sidoarjo.
Suntoyo, dkk. (2017). Modelling of Phenol Contamination in Wonorejo Estuary,
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai