Anda di halaman 1dari 79

Aspek Metodologis

PTK
Penelitian Tentang Pembelajaran Di kelas

Penelitian Kelas
(Classroom
Research)

Tanpa
Tindakan
Yang Perlu dipahami dlm PTK

Kosep PTK
Perband. PTK
dgn Penelitian
Formal
Karakteristik
Manfaat
PTK
PTK
Prinsip-prinsip Tujuan
PTK PTK
Perbedaan PTK dgn Penelitian Umum

Dimensi PTK Penelitian Umum


Motivasi Melakukan Tindakan Mencari Kebenaran
Sumber Kondisi pembelajaran Induksi-deduksi
Masalah
Tujuan Mengembangkan praktis Verifikasi dan menemukan
pembelajaran pengetahuan yg dapat
digeneralisasikan
Keterlibatan Oleh pelaku dari dalam Oleh orang lain
peneliti
Sampel Kasus khusus (studi kasus) Representatif (Populasi-
Sampel)
Metodologi Luwes, tetapi objektif Baku, mutlak objektif
(teruji oleh orang lain)
Tafsiran Pemahaman praktis melalui Mengabstraksikan,
Temuan refleksi membangun teori
Penelitian
PTK Sederhana &
Mudah
Konsep Dasar PTK

1. Merupakan Kegiatan 4. Terjadi Dalam Siklus


Nyata, Untuk Berkesinambungan;
Meningkatkan Mutu Minimum Dua Siklus
PBM
5. Ada Pedoman Yang Jelas
2. Merupakan Tindakan Secara Tertulis, bagi Siswa
oleh Guru kepada untuk dapat Mengikuti
Siswa Tahap Demi Tahap.

3. Tindakan Harus 6. Ada Unjuk Kerja Siswa


Berbeda Dari Sesuai Pedoman Tertulis
kegiatan Biasanya dari Guru
Karakteristik

Dilaksanakan oleh guru sendiri

Memperbaiki pembelajaran

Ada tindakan perbaikan

Ada siklus tindakan

Yang diuji bukan alatnya tapi efektivitas


alat

Kolaborasi (kerjasama) dengan Guru Lain


1. Merupakan Kegiatan 4. Ada Unjuk Kerja Siswa Sesuai
Nyata, Untuk Pedoman Tertulis dari Guru
Meningkatkan Mutu
PBM

Prinsip-prinsip Umum PTK


5. Ada Penelusuran Terhadap
2. Merupakan Tindakan Proses, Dengan Pedoman
oleh Guru kepada Pengamatan
Siswa
6. Ada Evaluasi Terhadap Hasil
3. Tindakan Harus
Berbeda Dari kegiatan Dengan Instrumen Yang
Biasanya Relevan
4. Terjadi Dalam Siklus 7. Keberhasilan Tindakan
Berkesinambungan; Dilakukan Dalam Bentuk
Minimum Dua Siklus
Refleksi, Melibatkan Siswa
5. Ada Pedoman Yang Yang Dikenai Tindakan
Jelas Secara Tertulis,
bagi Siswa untuk dapat 8. Hasil Refleksi Harus Terlihat
Mengikuti Tahap Demi Dalam Perencanaan Siklus
Tahap. Berikutnya
Prinsip-prinsip Khusus PTK

1. Tidak mengganggu komitmen mengajar;


2. Tidak terlalu menyita waktu;
3. Metodologinya andal: (a) identifikasi dan
rumusan hipotesis meyakinkan, (b)
strategi dapat diterapkan di kelas;
4. Merupakan masalah “guru”
5. Konsisten terhadap prosedur etika;
6. Permasalahan ada dalam perspektif misi
sekolah  jangan “cari-cari masalah”
Bagaimana pelaksanaanya????

Ada masalah Guru


dlm merenungkan Baca buku/ belajar
pembelajaran Mendapatkan teori
(refleksi)

Menemukan
Implementasi sumber masalah
& Dugaan
PTK solusinya
(Hipotesis)
Tujuan PTK
Untuk memperbaiki praktik/mutu, mengatasi
masalah, mencari solusi, melatih guru agar
peka terhadap persoalan pembelajaran

Manfaat PTK

• Berkembangnya budaya meneliti oleh guru


• menumbuhkan inovasi pendidikan
• guru semakin profesional dan mandiri
• Kegiatan pembelajaran menjadi lebih
berkualitas
Menetapkan fokus Karena metode
masalah ataukah gurunya?

Merencanakan Coba saya terapkan metode


Prosedur PTK tindakan baru

Melaksanakan Lakukan pre-tes Beri


tindakan, observasi, metode baru amati
dan interpretasi hasilnya

Lakukan post- tes analisis


Analisis dan hasilnya  adakan Tanya
refleksi jawab dg siswa

Belum ada dampak


Perencanaan cari kelemahannya 
tindak lanjut lakukan tindakan ke-2

Lakukan post- tes analisis


Analisis, refleksi hasilnya  adakan Tanya
jawab dg siswa
Sudah ada dampak 
simpulkan
Membuat simpulan Belum ada dampak 
ALUR PTK
Alternatif Pelaksanaan
Perma- Pemercahan
salahan Tindakan 1
(Renc. Tindakan) 1 Sik-
lus
Ter- 1
sele- Analisis
sai- Refleksi 1 Data 1 Observasi 1
kan

Alternatif Pelaksanaan
Perma- Pemercahan
salahan Tindakan 2
(Renc. Tindakan) 2 Sik-
lus
Ter- 2
sele-
sai- Analisis
Refleksi 2 Data 2 Observasi 2
kan
Fomat Identifikasi Masalah

Masalah yang mengganggu dan menghalangi dalam


pencapaian tujuan pendidikan:
1. .................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
..........................
2. .................................................................................................
.................................................................................................
...........
3 .................................................................................................
.................................................................................................
..................
4 dan seterusnya.
Fomat Fokus Masalah
Fokus permasalahan penelitian tindakan kelas:
1. .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
...........................................
2. .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.............
3 .............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
..............................................
4 dan seterusnya.
Format diagnosis masalah

Diagnosis penyebab permasalahan:


.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
...........................................................
Alternatif tindakan perbaikan:
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
..............................
PENETAPAN FOKUS MASALAH

Merasakan
Identifikasi Analisis Perumusan
adanya
masalah masalah masalah
masalah
Merasakan adanya masalah

1. Tidak puas terhadap pembelajaran yang


dilakukan;
2. Berpikir balik untuk melihat sisi lemah
pembelajaran;
3. Ada usaha/kemauan untuk mengatasi/
memecahkan masalah

Identifikasi masalah

1. Apa yang sedang terjadi sekarang?


2. Apakah yg terjadi mengandung masalah?
3. Apa yg saya lakukan untuk mengatasinya?
Analisis masalah
1. Pilih masalah yang dirasa penting;
2. Jangan memilih masalah di luar kemampuan;
3. Pilih dan tetapkan masalah dgn skala kecil dan
terbatas;
4. Usahakan bekerja secara kolaboratif;
5. Kaitkan PTK dgn rencana pengembangan sekolah
Perumusan masalah
Rumuskan masalah dalam bentuk kalimat
pertanyaan
Contoh Rumusan masalah
Apakah dengan menggunakan media OHP dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Ekonomi?
PERENCANAAN TINDAKAN

Formulasi
Analisis
solusi dlm
kelaikan Persiapan
bentuk hi-
hipotesis tindakan
potesis
tindakan
tindakan
Formulasi Solusi Dlm Bentuk Hipotesis Tindakan
1. Pengkajian teoretik di bidang pembelajaran;
2. Pengkajian hasil-hasil penelitian yg relevan;
3. Diskusi dgn rekan sejawat, pakar, dan peneliti
lain;
4. Pengkajian pendapat dan saran pakar
pendidikan;
5. Refleksi pengalaman sebagai guru

Contoh rumusan hipotesis tindakan:


Jika digunakan media OHV dalam pembelajaran
Ekonomi, maka hasil belajar siswa akan
meningkat
Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan
Implementasi PTK akan berhasil jika didukung
oleh kemampuan dan komitmen guru; (b) ke-
mampuan siswa perlu diperhitungkan; (c) ke-
tersediaan Fasilitas dan sarana pendukung perlu
diperhatikan; (d) Iklim belajar di kelas turut
menentukan keberhasilan PTK; (e) Iklim kerja di
sekolah merupakah faktor penentu keberhasilan
penyelenggaraan PTK.

PersiapanTindakan
Membuat skenario pembelajaran; (b) persiapan
fasilitas dan sarana pendukung; (c) persiapan
cara merekam dan analisis data; (d) simulasi
pelaksanaan tindakan perbaikan
PELAKSANAAN TINDAKAN DAN
OBSERVASI-INTERPRETASI

Observasi
Pelaksanaan Diskusi
dan
tindakan balikan
Interpretasi
Pelaksanaan Tindakan
Jika semua telah disiapkan maka PTK dapat
dilaksanakan dalam situasi yang aktual.
Tindakan perbaikan merupakan tindakan
pokok siklus PTK.

Observasi dan Interpretasi


Observasi adalah upaya merekam segala
peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama
tindakan berlangsung, sedang interpretasi
dapat dilihat dari rekaman hasil observasi
Diskusi Balikan (Refleksi)
1. Dilaksanakan tidak lebih lebih dari 24 jam
setelah observasi;
2. Dilakukan dalam suasana yang saling
membantu dan tidak menimbulkan
ancaman;
3. Bertolak dari rekaman data yang dibuat
oleh pengamat;
4. Diinterpretasikan secara bersama-sama;
5. Pembahasan mengacu pada penetapan
sasaran serta pengembangan strategi
perbaikan untuk menentukan perencanaan
berikut.
Analisis dan Refleksi

Analisis
Refleksi
Data
Analisis Data

1. Reduksi data, adalah proses penyederhanaan yg


dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan
pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang
bermakna;
2. Paparan data, adalah proses penampilan data secara
sederhana dalam bentuk naratif, matriks, grafik, dsb;
3. Penyimpulan, adalah proses pengambilan intisari
yang singkat dan padat tetapi mengandung
pengertian luas.

Refleksi
Merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau
kegagalan dalam penetapan tujuan sementara dan
menentukan tindak lanjut utk mencapai tujuan akhir.
Perencanaan Tindak Lanjut
Pada prinsipnya, siklus dalam PTK tidak dapat ditentukan
terlebih dahulu jumlahnya, sebab sesuai dengan hakikat
permasalahannya yang kebetulan menjadi pemicunya. Ada
penelitian yang cukup hanya dilakukan dalam satu kali
siklus karena masalahnya dapat diselesaikan. Namun ada
juga yang memerlukan atau melalui beberapa siklus

Jumlah siklus dalam PTK bergantung pada


terselesaikannya masalah masalah yang diteliti dan
munculnya faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
masalah tersebut. Pada dasarnya terdapat asumsi untuk
melakukan perkiraan terhadap jumlah siklus dalam PTK
namun didasarkan pada bobot masalah yang dijadikan
sasaran garapan dengan mempertimbangkan kondisi siswa,
guru, dan faktor masukan serta proses lainnya.
PROSEDUR OBSERVASI

Beberapa Langkah-
Pilihan
Pendeka- Langkah
Prosedur
tan Observasi
Beberapa Pendekatan

Interpretasi Sasaran
Observasi

Fokus Alat Bantu


Rekam
Pelaksana Tujuan
Interpretasi
Berbagai situasi dan fakta yang diperoleh dalam
observasi langsung diinterpretasikan dengan kerangka
pikir tertentu, baik yang berhubungan dengan apa yang
telah dikatakan atau tidak dikatakan, apa yang telah
dilakukan atau tidak dilakukan, oleh guru dan/ atau
siswa diberi makna yang khas dan unik.

Fokus
Penetapan fokus dimaksudkan untuk membatasi
perhatian pengamat terhadap titik incar yang telah
ditetapkan. Namun tidak menutup kemungkinan untuk
melakukan pengamatan terhadap komponen di luar
fokus, sebab di sisi lain pengamatan secara terbuka
juga dibutuhkan dalam rangka perbaikan tindakan.
Pelaksana
Pada dasarnya dalam konteks PTK guru merupakan
aktor tindakan yang juga berperan sebagai pengamat.
Pengamatan yang dilakukan oleh guru pada prinsipnya
memiliki obyektivitas yang rawan, sehingga sangat
diperlukan untuk dilakukan oleh teman sejawat atau
dosen yang menjadi kolaborator.

Tujuan
Dalam PTK observasi dilakukan terutama untuk
memantau proses dan dampak pembelajaran yang
diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah
perbaikan sehingga pelaksanaan pembelajaran menjadi
lebih efektif dan efisien.
Alat Bantu Rekam
Penggunaan alat bantu rekam dalam prosedur
observasi dapat direntang dari tidak menggunakan alat
bantu rekam kecuali selembar kertas sampai dengan
menggunakan alat rekam pandang dengar, seperti
kamera video. Penggunaan alat bantu rekam yang
canggih memang sangat bermanfaat dalam bentuk
kelengkapan rekaman, namun dipertimbangkan jika
penggunaannya memang benar-benar dibutuhkan.

Sasaran Observasi
Pengamatan pada PTK dipusatkan baik pada proses
maupun hasil tindakan pembelajaran beserta segala
peristiwa yang melingkupinya. Hasil pengamatan
langsung diinterpretasikan guna menjadi masukan
dalam rangka pelaksanaan refleksi.
Pilihan Prosedur Observasi

Observasi Observasi
Terbuka Sistematik

Observasi Observasi
Terfokus Terstruktur
Observasi Terbuka
Pelaksanaan observasi terbuka dimulai dengan halaman
kosong sampai dengan pengamat merekam seluruh
komponen penting dalam proses pembelajaran dalam
rangka implementasi tindakan perbaikan. Hal ini
dimaksudkan agar pengamat dapat merekonstruksi
proses implementasi tindakan perbaikan dalam diskusi
balikan.

Observasi Terfokus
Observasi terfokus adalah observasi yang cukup
spesifik diarahkan pada aspek tindakan guru atau siswa
dalam proses pembelajaran. Misalnya kemungkinan
fokus amatan adalah dimensi strategi bertanya yang
tergelar dalam episode pembelajaran.
Contoh Format Observasi Terbuka

KATEGORI KETERAMPILAN MENGAJAR


1. Prestasi
2. Pembelajaran Tidak
Langsung
3. Pembelajaran Langsung
4. Suara
5. Strategi Bertanya
6. Pemberian Balikan
7. Penguasaan Bahan
8. Tuntutan Pencapaian
Contoh Format Observasi Terfokus

Kategori Perilaku Fokus Observasi


A. Pemilihan 1. Meminta siswa yang
Responden mengacungkan tangan untuk
menjawab;
2. Meminta siswa yang tidak
mengacungkan tangan untuk
menjawab
B. Intonasi dan cara 1. Pertanyaan diajukan dengan
mengajukan Jelas;
pertanyaan 2. Pertanyaan diajukan pada
seluruh siswa;
3. Pertanyaan diajukan untuk
siswa tertentu.
Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur ditandai dengan perekaman data
yang relatif sederhana, berhubungan dengan telah
tersedianya format yang relatif rinci, sehingga pengamat
tinggal membubuhkan tanda cacah (tallies) atau tanda-
tanda lain sehinga gejala yang diamati terpetakan
secara rapi.

Observasi Sistematik
Dalam pelaksanaan observasi sistematik
pengkategorian bentuk atau jenis data yang diamati
distrukturkan secara lebih rinci lagi. Misalnya dalam
format yang telah menetapkan kategori berupa: (1)
ungkapan guru, (2) ungkapan siswa, (3) diam.
Contoh Format Observasi Terstruktur

Siswa Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %
Yulan 3 4 3 8 40
Yudin 2 2 3 3 4 2 3 2 80
Yulin 6 7 6 6 7 40
Yunus 5 5 5 5 5 50
Yuyun 1 1 1 8 8 1 70
Contoh Format Observasi Sistematik

Aspek-Aspek Yang Diamati Tallies


Ujaran Guru 1.Menghormati perasaan
siswa
2.Memberikan pujian
3.Menerima gagasan siswa
4.Bertanya
5.Berceramah
6.Memberikan perintah
7.Memberikan kecaman
Ujaran Siswa 1.Karena ditanya/
diperintahkan
2.Atas prakarsa sendiri
1.Senyap
Langkah-langkah Observasi

Pertemuan Rencana
Perencanaan Tindak Lanjut

Pelaksanaan Diskusi
Observasi Balikan
Pertemuan Perencanaan
Dalam pertemuan perencanaan, yang perlu ditetapkan
adalah: (1) penetapan fokus observasi, (2) kriteria
observasi, (3) alat bantu observasi, dan (4) keterampilan
mengobservasi, meliputi; kemampuan menunda
simpulan, keterampilan dalam hubungan antar pribadi,
serta kemampuan teknis.

Pelaksanaan Observasi
Pengamat pada saat pelaksanaan observasi
mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang
terjadi dalam proses pembelajaran, baik pada guru,
siswa, maupun situasi kelas. Pengamat berperan
sebagai pencatat apa yang dilihat dan didengar, bukan
sebagai penilai.
Diskusi Balikan
Diskusi balikan dilakukan dalam situasi yang saling
mendukung serta didasarkan pada informasi yang
diperoleh selama observasi. Penetapan target dalam
diskusi balikan harus bersifat realistis untuk dapat
dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Perencanaan Tindak Lanjut


Sasaran-sasaran baru perbaikan merupakan titik tolak
untuk perbaikan siklus PTK berikutnya. Hal ini dapat
dilakukan secara terus menerus sampai dengan
tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya.
FORMAT USULAN PTK

Bagian Awal

1. Judul PTK dan bidang ilmu;


2. Tim peneliti, mencakup nama lengkap dengan
gelar, golongan, pangkat, NIP, jabatan
fungsional, sekolah dan lembaganya;
3. Lokasi penelitian;
4. Waktu Penelitian;
5. Biaya penelitian;
6. Sumber dana penelitian.
Bagian Isi

1. Judul penelitian;
2. Latar belakang;
3. Perumusan masalah;
4. Cara pemecahan masalah, memuat tentang
pendekatan dan konsep yang digunakan untuk
menjawab masalah;
5. Tujuan penelitian;
6. Manfaat penelitian;
7. Kerangka teoretis dan hipotesis tindakan;
Bagian Isi

8. Metode penelitian, meliputi: setting dan


karakteristik subjek penelitian, variabel yang
diteliti; rencana tindakan, data dan cara
pengumpulan data; dan indikator kinerja;
9. Jadwal penelitian;
10. Rencana biaya;
11. Personalia penelitian;
12. Daftar pustaka;
13. Lampiran-lampiran.
Judul Penelitian
Judul PTK hendaknya diformulasi secara singkat,
spesifik, jelas, dan sederhana, serta menampilkan sosok
PTK dan bukan penelitian formal.
Contoh judul PTK:
1. Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA
Negeri Batudaa dalam Memecahkan Masalah pada
Mata Pelajaran Ekonomi, melalui Penggunaan Model
Pembelajaran inkuiri.
2. Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa
Kelas I SMA Batudaa melalui Penerapan Strategi
Pemetaan Konsep.
3. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SMP
Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS melalui
Penggunaan Media Pembelajaran LCD.
Latar Belakang
Latar Belakang Masalah, berisi: (a) rasional mengapa
penelitian dilaksanakan, (b) paparan kesenjangan antara
harapan dan kenyataan, (c) kajian berbagai bahan
pustaka yang relevan, (d) pengalaman peneliti sebagai
pengajar dan pengalaman peneliti sebagai guru dalam
kelas, (e) mengemukakan alasan sebagai landasan
berpijak dlm penelitian, (f) mulai dari yang bersifat
umum sampai dengan spesifikasi masalah.

Rumusan Masalah
Rumusan Masalah, (a) Disusun secara singkat, padat,
jelas dalam bentuk kalimat tanya, (b) diturunkan dari
identifikasi masalah dan tidak ambiguity, (c) dapat diuji
secara empiris dan dirinci sesuai kebutuhan
pembahasan.
Contoh Rumusan Masalah

1. Apakah dengan Penggunaan Model Pembelajaran


Inkuiri dapat Meningkatkan Kemampuan Siswa
dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran
Ekonomi di Kelas 1 SMA Negeri Batudaa?
2. Apakah dengan Penerapan Strategi Pemetaan
Konsep dapat Meningkatkan Ketuntasan Belajar
Biologi pada siswa Kelas I SMA Batudaa?
3. Apakah dengan Penggunaan Media Pembelajaran
LCD dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III
SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS?
Cara Pemecahan Masalah
Memuat tentang pendekatan dan konsep yang
digunakan untuk pemecahan masalah. Alternatif
pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab
permasalahan dan bentuk tindakan yang ditunjang
dengan data yang lengkap dan baik. Di samping itu,
perlu dibayangkan kemungkinan manfaat penelitian
dalam rangka implementasi pembelajaran dan berbagai
program sekolah lainnya.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian: (a) Menyatakan apa yang ingin
diperoleh dari penelitian, (b) dirumuskan dalam kalimat
pernyataan.
Contoh Tujuan Penelitian

1. Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 1


SMA Negeri Batudaa dalam Memecahkan Masalah
pada Mata Pelajaran Ekonomi, melalui Penggunaan
Model Pembelajaran inkuiri.
2. Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada
siswa Kelas I SMA Batudaa melalui Penerapan
Strategi Pemetaan Konsep.
3. Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III
SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS
melalui Penggunaan Media Pembelajaran LCD.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian, meguraikan manfaat penelitian bagi:
(a) siswa, (b) pengembangan kurikulum, (c) pengambil
kebijakan, (d) guru, (e) sekolah, (f) pengembangan
proses belajar mengajar, dll.

Kerangka Teoretis dan Hipotesis Tindakan


Kerangka Tepretis: (a) menguraikan landasan substantif
(teoretis dan metodologis) sebagai alternatif tindakan;
(b) kerangka konseptual memerlukan argumen logis dan
teoretis. Selanjutnya, Hipotesis Tindakan Sebagai
sasaran uji yang ditrurunkan dari kajian teoretis atau
kerangka konseptual dan pengalaman peneliti selama
melakukan pembelajaran.
Contoh Hipotesis Tindakan

1.Jika digunakan Model Pembelajaran Inkuiri, maka


Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Negeri Batudaa
dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran
Ekonomi akan meningkat.
2. Jika diterapkan Penerapan Strategi Pemetaan
Konsep, maka Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa
Kelas I SMA Batudaa akan meningkat.
3. Jika digunakan Media Pembelajaran LCD, maka Hasil
Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada
Mata Pelajaran IPS akan meningkat.
Metode Penelitian
Setting penelitian, meguraikan tentang: (a) lokasi
penelitian, (b) karakteristik kelompok sasaran yang
menjadi subyek penelitian, (c) latar belakang sosial
ekonomi yang relevan, (d) tingkat kemampuan siswa,
dsb
Variabel penelitian, dapat berupa: (a) variabel masukan
(input) yang terkait dengan siswa, guru, bahan
pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi,
lingkungan belajara, dll, (b) variabel proses yang terkait
dengan interaksi belajar mengajar, keterampilan
bertanya guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa,
implementasi metode mengajar di kelas, dsb, (c)
variabel keluaran (output) yang berkaitan dengan rasa
keingintahuan siswa, kemampuan mengaplikasikan
pengetahuan, motivasi, hasil belajar, sikap, dsb.
Metode Penelitian (lanjutan)
Rencana Tindakan meliputi: (a) Persiapan tindakan,
seperti mempersiapkan tes, alat-alat yang diperlukan
dalam tindakan, dll; (b) Implementasi tindakan, meliputi
tindakan yg diambil, skenario kerja, dan prosedur
tindakan yg dilakukan, (c) Pemantauan dan evaluasi,
meliputi alat-alat pemantauan dan evaluasi dan kriteria
keberhasilan tindakan, dan (d) Analisis dan refleksi,
mencakup prosedur analisis hasil pemantauan dan
refleksi, kriteria dan rencana tindakan daur ulang.
Data dan cara pengumpulan data: perluditetapkan
dengan jelas jenis data yang dikumpulkan, berkenaan
dengan proses maupun dampak tindakan perbaikan,
bersifat kualitatit, kuantitatif atau kombinasi keduanya.
Juga ditetapkan teknik pengumpulan data, seperti
melalui observasi, alat bantu rekam, pengukuran hasil
belajar, dll.
Metode Penelitian (lanjutan)
Indikator Kinerja: merupakan tolok ukur tindakan
perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga
memudahkan verifikasinya. Tujuannya untuk
mengurangi kesalahan konsep siswa, seperti perlu
ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk
pengurangan (jenis dan/atau tingkat kegawatan)
miskonsepsi yang tertampilkan.

Jadwal Penelitian
Perlu disusun dalam matriks yang menggambarkan
uraian kegiatan dari awal sampai akhir, yang meliputi:
persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil
penelitian
Contoh Jadwal Penelitian
Bulan
Jenis Kegiatan Januari Pebruari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Penelitian:
a. Pembuatan proposal X
b. Studi Pendahuluan X
c. Seminar Proposal X
d. Penyusunan
Instrumen X
2. Pelaksanaan Penelitian:
a. Pengambilan data X X
b. Pengolahan data X X
c. Interpretasi data X
3. Pelaporan Penelitian:
a. Penyusunan draft X
enelitian
b. dst. X X
Rencana Biaya
Honorarium: meliputi: ketua peneliti, anggota tim
peneliti, dan tenaga administrasi. Besarnya bergantung
pada sumber pendanaan.
Bahan dan peralatan penelitian: meliputi: bahan habis
pakai, alat habis, sewa alat.
Perjalanan: sesuai dengan ketentuan, transport lokal
sesuai harga setempat, lumpsum termasuk konsumsi
sesuai dengan ketentuan, monitoring, dan konsultasi.
Laporan penelitian: meliputi; penggandaan, penyusunan
artikel, dan pengiriman.
Seminar: (a) seminar lokal, konsumsi sesuai harga
setempat, biaya perjalanan sesuai harga setempat; (b)
seminar nasional; biaya transport peserta, dan biaya
akomodasi.
Personalia Peneliti
Hendaknya dicantumkan nama-nama anggota tim
peneliti dan uraian/tugas peran setiap anggota peneliti
serta jam kerja dialokasikan setiap minggu untuk
kegiatan penelitian.

Daftar Pustaka
Disusun menurut abjad pengarang, benar-benar relevan
dan digunakan dalam penelitian.

Lampiran-lampiran
Berisi curriculum vitae ketua dan anggota tim peneliti,
pengalaman dalam penelitian termasuk PTK, dan
karakteristik kancah PTK yang diusulkan.
BAGIAN AWAL LAPORAN PTK

1. Halaman judul, berisi: (a) judul penelitian, (b) logo


lembaga (bila diperlukan), (c) nama peneliti, (d) lembaga
tempat peneliti bekerja, (e) tahun pembuatan laporan, (f)
lain-lain yang dianggap perlu;

2. Halaman pengesahan, berisi: pengesahan oleh lembaga.


Juga dimuat (a) judul PTK, (b) bidang ilmu dan kategori
penelitian, (c) identitas peneliti, (d) lokasi penelitian, (e)
biaya penelitian, dan (f) sumber dana penelitian;

3. Kata pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada


semua pihak yang terlibat dalam penelitian sampai
dengan pembuatan laporan;
BAGIAN AWAL LAPORAN PTK

4. Daftar isi, memuat bab dan sub bab yang ada dalam
laporan penelitian, lengkap dengan halamannya;

5. Daftar tabel, gambar, grafik, dan lain-lain, menunjukkan


tabel, gambar, grafik dan lambang-lambang lain yang
ada dalam laporan penelitian, lengkap dengan
halamannya;

6. Daftar lampiran, berisi lampiran laporan penelitian,


seperti: data yang telah diseleksi, hitungan hasil analisis
data kuantitatif yang rumit, instrumen penelitian, contoh
surat, dokumen, foto, dsb;
BAGIAN AWAL LAPORAN PTK

7. Abstrak, memuat sari laporan


penelitian secara ringkas
tentang latar belakang,
masalah dan tujuan penelitian,
manfaat, metode penelitian,
hasil penelitian, simpulan dan
saran. Ditulis dalam bahasa
Indonesia dan terjemahannya
dalam bahasa Inggris. Kurang
lebih 300 – 500 kata. Perlu
ditetapkan kata kunci untuk
komputerisasi sistem
informasi ilmiah.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah, berisi: (a) rasional mengapa
penelitian dilaksanakan, (b) paparan kesenjangan antara
harapan dan kenyataan, (c) kajian berbagai bahan
pustaka yg relevan, (d) pengalaman peneliti sbg
pengajar dan pengalaman peneliti sebagai guru dlm kls,
(e) mengemukakan alasan sebagai landasan berpijak
dlm penelitian, (f) mulai dari yg bersifat umum sampai
dengan spesifikasi masalah.
2. Identifikasi Masalah, menguraikan tentang: (a) berbagai
kajian masalah penelitian, (b) dimuat dalam bentuk
narasi, (c) dapat berbentuk pertanyaan atau pernyataan
untuk dibahas dalam penelitian
3. Rumusan Masalah, (a) Disusun secara singkat, padat,
jelas dlm bentuk kalimat tanya, (b) diturunkan dr identi-
fikasi masalah dan tidak ambiguity, (c) dapat diuji secara
empiris dan dirinci sesuai kebutuhan pembahasan.
BAB I PENDAHULUAN

4. Tujuan penelitian: (a)


Menyatakan apa yang ingin
diperoleh dari penelitian, (b)
dirumuskan dalam kalimat
pernyataan.

5. Manfaat penelitian,
meguraikan manfaat
penelitian bagi: (a) siswa, (b)
pengembangan kurikulum,
pengambil kebijakan, guru,
sekolah, pengembangan
proses belajar mengajar, dll.
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

1. Kajian Teoretis: (a) menguraikan landasan substantif


(teoretis dan metodologis) sebagai alternatif tindakan; (b)
kerangka konseptual memerlukan argumen logis dan
teoretis.
2. Kajian Penelitian Yang Relevan: (a) mencegah
terjadinya plagiat penelitian; (b) hasil penelitian yang
sama sebelumnya dapat dijadikan landasan sebagai
dasar berpijak, dan diuraikan dalam topik ini (jika ada).
3. Hipotesis Tindakan: Sebagai sasaran uji yang ditrurun-
kan dari kajian teoretis atau kerangka konseptual dan
pengalaman peneliti selama melakukan pembelajaran.
Juga perlu ditetapkan indikator kinerja.
BAB III METODE PENELITIAN
1. Setting penelitian, meguraikan tentang: (a) penetapan
lokasi penelitian, yg berisi lokasi penelitian, kelas,
karakteristik kelas, komposisi siswa, latar belakang
sosial ekonomi, tingkat kemampuan siswa, dsb; (b)
variabel penelitian: input, proses, dan output.
2. Prosedur tindakan, meliputi:
a. Persiapan tindakan, seperti mempersiapkan tes, alat-
alat yang diperlukan dalam tindakan, dll;
b. Implementasi tindakan, meliputi tindakan yg diambil,
skenario kerja, dan prosedur tindakan yg dilakukan;
c. Pemantauan dan evaluasi, meliputi alat-alat pemantau-
an dan evaluasi dan kriteria keberhasilan tindakan;
d. Analisis & refleksi, meliputi prosedur analisis hsl pe-
mantauan & refleksi, kriteria & renc. tindakan daur ulang.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian: (a) deskripsi hasil tindakan tiap siklus


(kondisi penataan kelas, peran siswa, guru, teman
sejawat, fasilitas yang digunakan, prosedur
pemantauan dan penilaian, hasil yang dicapai); (b)
dirinci dan dipaparkan pemberian pertimbangan oleh
semua pihak yang dilibatkan; (c) hasil yang dicapai dan
tindakan perbaikan; (d) dilakukan sebanyak siklus.
2. Pembahasan
Pembahasan hendaknya memberikan penjelasan
tentang kegagalan atau keberhasilan tindakan yang
telah dilakukan dalam penelitian. Pembahasan dapat
mengacu pada teori atau hasil penelitian yang relevan,
serta fakta-fakta obyektif di lapangan yang merupakan
pengalaman selama menjadi guru di kelas.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Peneliti menyimpulkan hasil penelitian secara lengkap


sesuai dengan masalah yang diteliti. Saran juga mengacu
pada permasalahan dan simpulan.

BAGIAN AKHIR LAPORAN PTK

1. Daftar Pustaka, memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


a. Pedoman penulisan daftar pustaka: (1) ditulis
berdasarkan urutan abjad, (2) ditulis secara bertaat asas,
(3) komponen meliputi: nama pengarang, tahun, judul
tulisan, kota tempat penerbitan, dan perusahaan
penerbit;
b. Hanya mencantumkan pustaka yang dirujuk.
BAGIAN AKHIR LAPORAN PTK

2. Lampiran, mencantumkan hal-hal yang diperlukan,


seperti:
a. Model program sekaligus skenario tindakan yang
dilakukan;
b. Instrumen penelitian;
c. Data pendukung, seperti hasil rekap tabulasi data,
foto dan lain-lain yang dianggap perlu;
d. Curriculum vitae peneliti.
Abstrasksi. Dalam berpikir, hal-hal yang tampak dalam
pancaindra kita disebut benda-benda konkrit. Ketika
berupaya mencari sifat-sifat umum pada banyak benda,
maka di sebut absktrasi, yaitu mencari sifat umum dari
banyak benda.

Analisis. Kegiatan berpikiran secara terurai melalui


berbagai cara.

Aplikatif. Mudah atau dapat diterapkan.

Antusias. Mempunyai perhatian yang besar atau


mempunyai rasa kagum yang berapi-api.
Concern. Menaruh perhatian sekaligus ingin membuat
semakin baik, dan bila ada tanda-tanda berkembang ke
hal yang tidak baik ada keprihatinan dan berupaya untuk
memperbaikinya.

Deduksi. Merupakan proses berpikir dari dalil, aturan,


prinsip atau konsep abstrak dicari terapannya atau
empirinya/ kejadian khususnya.

Disain. Kerangka kerja atau pola kerja.

Dialog. Komunikasi dua pihak antara dua orang atau


lebih.
Divergen. Menyebar atau beragam.
Dominasi. Penguasaan atas hak orang lain.

Eksplisitasi. Jadilah anak yang baik. Nasehat tersebut


mengimplisitkan sifat jujur, sayang sesama, terus terang,
dll, tetapi tidak disebut. Bila sifat-sifat tersebut
disebutkan ketika memberi nasehat, misalnya jadilah
anak yang jujur, sayang sesama, terus terang, dll, maka
sifat anak baik menjadi dieksplisitkan agar jelas.

Eksponensial. Berkembang secara luar biasa cepatnya.


Empiri. Pengalaman keseharian.
Fokus. Pusat perhatian atau pusat telaah.

Glossary. Daftar kata-kata sulit atau kata-kata asing yang


diberikan penjelasan.

Identifikasi. Mengenal ciri-ciri yang lebih rinci.

Induksi. Proses berpikir dari pengalaman keseharian dan


kejadian khusus, dicari abstraksinya.

Implementasi. Pelaksanaan atau penerapan dari suatu


gagasan besar.

Kolaborasi. Bekerja sama untuk sesuatu tujuan


Konsep. Hasil berpikir dari kejadian keseharian untuk
mencoba mencari kegiatan umum yang abstrak.

Kontekstual. Sesuai dengan waktu sekarang, atau


sesuatu yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
pada suatu waktu tertentu.

Konvergen. Mencari sifat dalam satu jenis, atau mencari


tata hubungan berjenjang.

Kreatif. Kemampuan untuk selalu menemukan sesuatu


yang baru, baik sebagai benda baru, cara baru atau
wawasan baru.
Linier. Berpikir linier adalah berpikir runtut tentang
hubungan sebab akibat, berpikir runtut dari yang mudah
ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang kompleks,
dsb.

Paradigma. Merupakan cara berpikir agar dapat


menjelaskan sesuatu kerangka pemikiran besar menjadi
mudah dipahami.

Partisipasi. Ikut serta dalam kegiatan.

Profesional. Seseorang yang ahli di bidang kerja tertentu


karena memiliki latar belakang keilmuan, serta dapat
mempertanggungjawabkannya.
Reconnaissance. Berupa mengenal kembali secara lebih
rinci.

Refleks. Cara berpikir dengan proses cepat antara


melihat empiri dan membangun konsep abstraknya.

Siklus. Merupakan proses yang tahap-tahapnya berulang


kembali.

Siklus spiral. Proses perubahan yang tahap-tahapnya


berulang dengan kualitas lebih meningkat.

Skenario. Merupakan garis besar jalannya cerita


termasuk sifat-sifat yang harus diperankan oleh guru
sebagai aktor dalam penelitian tindakan kelas.
Tahap. Penataan proses
perubahan agar sistematis
dan teratur.

Variasi. Berkeragaman.

Watered down.
Menurunkan datarannya
tetapi tidak megubah isi
substansinya.

Anda mungkin juga menyukai