BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
dan kerusakan jaringa otak itu sendiri, serta
2
B. Klasifikasi Cedera Kepala
efek langsung trauma pada fungsi otak (cedera primer) dan efek lanjutan
1. Cedera primer
2. Cedera sekunder
a. Ringan
1. GCS = 13 – 15
3
2. Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia
cerebral, hematoma.
b. Sedang
1. GCS = 9 – 12
c. Berat
1. GCS = 3 – 8
(Alexander, 2011)
D. Patofisiologi
2009).
E. Manifestasi Klinis
perasaan cemas.
7
b. Gangguan kesadaran, abnormalitas pupil, awitan
gangguan pergerakan.
kesehatan.
fraktur.
F. Pemeriksaan Penunjang
2. Angiografi cerebral
tengkorak.
5. Pemeriksaan MRI
pernafasan.
G. Penatalaksaanan
lainnya.
lainnya.
trauma.
mengurangi vasodilatasi.
3. Pemberian analgetik.
metronidazole.
2008)
H. Komplikasi
1. Edema pulmonal
11
Komplikasi yang serius adalah terjadinya edema paru,
2. Kejang
4. Hipoksia
5. Gangguan mobilitas
13
6. Hidrosefalus
7. Oedem otak
I. Pencegahan
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
kematian.
15
Perdarahan dapat dihentikan dengan memberi
c. Pencegahan Tertier
1. Rehabilitasi Fisik
16
a. Fisioterapi dan latihan peregangan untuk otot
tubuh.
c. Transplantasi tendon
2. Rehabilitasi Psikologis
3. Rehabilitasi Sosial
2008)
17
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
CEDERA KEPALA
A. Pengkajian
1. Pengkajian primer
a. Airway
b. Breathing
nafas.
c. Circulation
sianosis, capilarrefil.
d. Disability
keparahan cidera :
dan orientatif)
kulit kepala
2. Pengkajian sekunder
Data pengkajian secara umum tergantung pada tipe, lokasi dan
keparahan cedera dan mungkin diperlukan oleh cedera tambahan
pada organ - organ vital (Marilyn, E Doengoes. 2000)
a. Aktivitas/ Istirahat
Gejala : Merasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan.
Tanda :
1) Perubahan kesehatan, letargi
2) Hemiparase, quadrepelgia
3) Ataksia cara berjalan tak tegap
19
4) Masalah dalam keseimbangan
5) Cedera (trauma) ortopedi
6) Kehilangan tonus otot, otot spastik
b. Sirkulasi
Gejala :
1) Perubahan darah atau normal (hipertensi)
2) Perubahan frekuensi jantung (bradikardia, takikardia yang
diselingi bradikardia disritmia).
c. Integritas Ego
1) Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian
(tenang atau dramatis)
2) Tanda : Cemas, mudah tersinggung, delirium, agitasi,
bingung depresi dan impulsif.
d. Eliminasi
Gejala : Inkontenensia kandung kemih/ usus atau mengalami
gngguan fungsi.
e. Makanan/ cairan
Gejala : Mual, muntah dan mengalami perubahan selera.
Tanda : Muntah (mungkin proyektil)
Gangguan menelan (batuk, air liur keluar, disfagia).
f. Neurosensoris
Gejala : Kehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar
kejadian, vertigo, sinkope, tinitus kehilangan pendengaran,
fingking, baal pada ekstremitas.
Tanda :
1) Perubahan kesadaran bisa sampai koma
2) Perubahan status mental
3) Perubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri)
4) Wajah tidak simetri
5) Genggaman lemah, tidak seimbang
6) Refleks tendon dalam tidak ada atau lemah
7) Apraksia, hemiparese, Quadreplegia
20
g. Nyeri/ Kenyamanan
Gejala : Sakit kepala dengan intensitas dan lokasi yang
berbeda biasanya koma.
Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada rangangan
nyeri yang hebat, gelisah tidak bisa beristirahat, merintih.
h. Pernapasan
Tanda :
1) Perubahan pola nafas (apnea yang diselingi oleh
hiperventilasi). Nafas berbunyi stridor, terdesak
2) Ronki, mengi positif
i. Keamanan
1) Gejala : Trauma baru/ trauma karena kecelakaan
2) Tanda : Fraktur/ dislokasi
a) Gangguan penglihatan
b) Gangguan kognitif
c) Gangguan rentang gerak, tonus otot hilang, kekutan
secara umum mengalami paralisis
d) Demam, gangguan dalam regulasi suhu tubuh
j. Interaksi Sosial
Tanda : Afasia motorik atau sensorik, bicara tanpa arti, bicara
berulang-ulang.
2. Pemeriksaan fisik
a. Sistem respirasi:
b. Kardiovaskuler:
21
Pengaruh perdarahan organ atau pengaruh PTIK
c. Kemampuan komunikasi:
fasialis.
d. Aktivitas/istirahat
otot.
e. Sirkulasi
aritmia.
f. Neurosensori
penglihatan, diplopia,
gangguanpengecapan/pembauan.
22
O : Perubahan kesadaran, koma. Perubahan status
g. Nyeri/Keyamanan
yang berbeda.
3. Pemeriksaan Penunjang
h. MRI
i. Angiografi serebral
23
Menunjukan kelainan sirkulasi serebral, seperti
trauma.
e. Sinar X
b. Diagnosa Keperawatan
24
e. Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan
c. Intervensi Keperawatan
NO. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Risiko Mendemonstrasikan - Monitor adanya daerah
ketidakefektif status sirkulasi tertentu yang peka
an perfusi yang ditandai terhadap panas/ dingin/
jaringan otak dengan: tajam/ tumpul.
tekanan systole - Monitor adanya paretese.
dan diastole dalam - Instruksikan keluarga
rentang yang untuk mengobservasi
diharapkan. kulit jika ada isi atau
Tidak ada laserasi.
ortostatik - Gunakan sarung tangan
hipertensi. untuk proteksi.
Tidak ada tanda- - Batasi gerakan pada
25
tanda peningkatan kepala, leher dan
tekanan punggung.
intrakranial - Monitor kemampuan BAB.
(tidak boleh dari - Kolabrasi pemberian
15 mmHg), analgetik.
Mendemonstrasikan - Diskusikan mengenai
kemampuan kognitif penyebab perubahan
yang ditandai sensasi.
dengan:
- Berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan.
- Menunjukkan
perhatian,
konsentrasi dan
orientasi.
2. Hambatan Klien meningkat - Monitoring vital sign
mobilitas dalam aktivitas sebelum/ sesudah
fisik fisik. latihan.
Mengerti tujuan - Konsultasikan dengan
dari peningkatan terapi fisik tentang
dari peningkatan rencana ambulasi sesuai
mobilitas. dengan kebutuhan.
Memverbalisasikan - Kaji pasien dalam
perasaan dalam mobilisasi.
meningkatkan
kekuatan dan
26
kemampuan
berpindah.
3. Gangguan Mendemonstrasikan - Buka jalan nafas,
pertukaran gas peningkatan gunakan teknik chin lift
ventilasi dan atau jaw thrust bila
oksigenasi yang perlu.
adekuat. - Posisikan pasien untuk
Memelihara memaksimalkan ventilasi.
kebersihan paru- - Identikasi pasien
paru dan bebas perlunya pemasangan alat
dari tanda jalan nafas buatan.
distress - Pasang mayo bila perlu.
pernafasan. - Lakukan fisioterapi dad
Mendemonstrasikan bila perlu.
batuk efektif dan - Keluarkan secret dengan
suara nafas yang batuk atau saction.
bersih, tidak ada - Auskultasi suara nafas,
sianosis dan catat adanya suara
dyspneu (mampu tambahan.
mengeluarkan - Lakukan suction pada
sputum, mampu mayo.
bernafas dengan - Berikan bronkodilator
mudah, tidak ada bila perlu.
pursed lips). - Berikan pelembab udara.
Tanda-tanda vital
dalam rentang
normal.
4. Ketidakefektif Mendemonstrasikan Airway Management
27
an pola nafas batuk efektif - Buka jalan nafas dengan
berhubungan dengan suara nafas teknik chin lift atau
dengan yang besih, tidak jaw thrust bila perlu
penurunan ada sianosis dan - Posisikan pasien untuk
ekspansi paru dyspneu (mamou memaksimalkan ventilasi
Definisi : mengeluarkan - Identifikasi pasien
Inspirasi atau septum, mampu perlunya pemasangan alat
ekspirasi yang bernafas dengan jalan nafas buatan
tidak memberi mudah, tidak ada - Pasang mayo bila perlu
ventilasi pursed lips) - Auskultassi suara nafas,
Batasan Menunjukkan jalan catat adanya suara
Karakteristik: nafas yang paten tambahan
Perubahan (klien tidak Oxygen Therapy
kedalaman merasa tercekik, - Bersihkan mulut, hidung
bernafas irama nafas, dan sekret trakea
Penurunan frekuensi - Pertahankan jalan nafas
tekanan pernafasan dalam yang paten
ekspirasi rentang normal, - Atur peralatan oksigen
Penurunan tidak ada suara - Monitor aliran oksigen
ventilasi se abnormal) - Pertahankan posisi
menit Tanda- tanda vital pasien
Penurunan dalam rentang - Observasi adanya tanda
kapsitas normal (tekanan – tanda hiperventilasi
vital darah, nadi, - Monitor adanya kecemasan
pernafasan) pasien terhadan
oksigenasi
Vital Sign Monitoring
- Monitor TD,nadi,suhu,dan
28
RR
- Monitor pola pernafasan
abnormal
- Identifikasi penyebab
dari perubahan vital
sign
5. Ketidakseimban Adanya peningkatan Nutrition Management
gan nutrisi berat bedan sesuai - Kaji adanya alergi
kurang dari dengan tujuan makanan
kebutuhan Berat badan ideal - Kolaborasi dengan ahli
tubuh sesuai dengan gizi untuk menentukan
Definisi : tinggi badan jumlah kalori dan
asupan nutrisi Mampu nutrisi yang di butuhkan
tidak cukup mengidentifikasi pasien
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi - Anjurkan pasien untuk
kebutuhan Tidak ada tanda- meningkatkan intake Fe
metabolik tanda malnutrisi - Anjurkan pasien untuk
Batasan Menunjukkan meningkatkan protein dan
karakteristik peningkatan fungsi vitamin C
: pengecapan dari - Kaji kemampuan pasien
kram abdomen menelan untuk mendapatkan
nyeri Tidak terjadi nutrisi yang dibutuhkan
abdomen penurunan berat Nutrition monitoring
menghindari badan - BB pasien dalam batas
makanan normal
- Monitot adanya penurunan
berat badan
- Monitor tipe dan jumlah
29
aktivitas yang biasa
dilakukan
6. Gangguan rasa Mampu mengontrol Anxiety reduction
nyaman kecemasan - Nyatakan dengan jelas
Definisi : Status lingkungan harapan terhadap pelaku
merasa kurang yang nyaman pasien
senang, lega Mengontrol nyeri - Jelaskan semua prosedur
dan sempurna Kualitas tidur dan apa yang dirasakan
dalam dimensi dan istirahat selama prosedur
fisik, adekuat - Berikan obat untuk
psikospiritual Agresi mengurangi kecemasan
, lingkungan pengendalian diri
dan sosial Respon terhadap
Batasan pengobatan
karakteristik Control gejala
Ansietas Status kenyamanan
Menangis meningkat
Gangguan Dapat mengontrol
pola tidur ketakutan
Takut Support social
Ketidakmamp Keinginan untuk
uan untuk hidup
rileks
7. Hambatan Menggunakan Socialization Enhancement
interkasi aktivitas yang - Buat interaksi
social menenangkan, terjadwal
Definisi : menarik dan - Dorong pasien ke
Insufisiensi menyenangkan untuk kelompok atau program
30
atau kelebihan meningkatkan keterampilan
kuantitas atau kesejahteraan interpersonal yang
ketidakefektif interaksi sosial membantu meningkatkan
an kualitas dengan orang, pemahaman tentang
perukuran kelompok,atau pertukaran informasi
social organisasi atau sosialisasi, jika
Memahami dari perlu
dampak diri - Identifikasi perubahan
perilaku diri pada perilaku tertentu
interaksi sosial - Berikan umpan balik
Mendapatkan / positif jika pasien
meningkatkan berinteraksi dengan
keterampilan orang lain
interaksi - Fasilitas pasien dalam
sosial,kerja member masukkan dan
sama,ketulusandan membuat perencanaan
saling memahami - Anjurkan bersikap jujur
Perkembangan dan apa adanya dalam
fisik,kognitif,dan berinteraksi dengan
psikososial anak orang lain
sesuai dengan - Anjurkan menghargai
usianya orang lain
- Minta dan harapkan
informasi verbal
8. Kelebihan Terbebas dari Fluid management
volume cairan edema, efusi, - Timbang popok/pembalut
Definisi : anaskara jika diperlukan
Peningkatan Memelihara fena - Pertahankan catatan
31
retensi cairan sentral, tekanan intake dan output yang
isotonic kapiler paru, akurat
output jantung - Pasang urine kateter
dan vital sign jika diperlukan
dalam batas - Monitor status nutrisi
normal - Kolaborasi pemberian
Terbatas dari diuretik sesuai
kelelahan intruksi
kecemasan atau - Batasi masukan cairan
kebingungan pada keadaan
Menjelaskan hiponatrermi dilusi
endikator dengan serum Na < 130
kelebihan cairan mEq/l
- Kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebihan
muncul memburuk
9. Resiko Mempertahankan Fluid management
ketidakseimban urine output - Timbang popok/pembalut
gan elektrolit sesuai dengan jika diperlukan
Definisi : usia dan BB, BJ - Pertahankan catatan
Berisiko urine normal, HT intake dan output yang
mengalami normal akurat
perubahan Tekanan darah, - Monitor vital sign
kadar dan nadi, suhu tubuh monitor status nutrisi
elektrolit dalam batas - Berikan cairan IV pada
serum yang normal suhu ruangan
dapat Tidak ada tanda- - Dorong masukan oral
mengganggu tanda dehidrasi, - Pelihara IV line
32
kesehatn elastisitas - Monitor tingkat HB dan
turgor kulit hematokrit
baik, membran - Monitor tanda vital
mukosa lembab, - Monitor respon pasien
tidak ada rasa terhadap penambahan
haus yang cairan
berlebihan
10. Penurunan Mendemonstrasikan Intrakranial Pressure
kapasitas status sirkulasi (ICP) Monitoring (monitor
adaptif yang ditandai tekanan intracranial)
intrakranial dengan: - Berikan informasi
Definisi : - Tekanan kepada keluarga
Mekanisme systole dan - Monitor tekanan perfusi
dinamika diastole dalam serebral
cairan rentang yang - Catatan respon pasien
intracranial diharapkan terhadap stimulasi
yang normalnya 120/80 mmHg - Monitor tekanan
melakukan - Tidak ada intracranial dan respon
kompensasi ortostatik neurology terhadap
untuk hipertensi aktifitas
meningkatkan - Tidak ada - Monitor intake dan out
volume tanda-tanda put cairan
intrakranial peningkatan - Monitor suhu dan angka
mengalami tekanan WBC
gangguan, yang intrakranial - Kolaborasi pemberian
menyebabkan (tidak lebih anti biotik
peningkatan dari 15 mmH)
tekanan Mendemonstrasikan
33
intracranial kemampuan
(TIK) secara kognitif yang
tidak merata ditandai dengan:
dan berespon - Berkomunikasi
terhadap dengan jelas
berbagai yang sesuai
stimuli ynag dengan
berbahaya dan kemampuan
tidak - Menunjukkan
berbahaya perhatian,
konsentrasi
dan orientasi
- Memproses
informasi
- Membuka
keputusan
dengan benar
Menunjukkan
sensori motorik
cranial yang
utuh:
- Tingkat
kesadaran
membaik
- Tidak ada
gerakan
infolunter
34
BAB III
PENGKAJIAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku : Piliang
No MR : 499194
Diagnosa : CKS
Nama : Ny. N
Hubungan : Istri
35
Pekerjaan : IRT
No telepon : 081374132062
2. Primary Survey
b. Breathing
c. Circulation
2) Obat - obatan
d. Disability
36
hygiene, pengaturan posisi (head up 30°C dan
3. Secondary Survei
1. Pemeriksaan Fisik
b) Kesadaran : Samnolen
c) Vital Sign :
e) Kepala :
f) Wajah :
kanan
g) Mata :
37
sebelah kanan , Konjungtiva Anemis, reflek pupil
isocor
h) Telinga
i) Hidung
hidung
j) Mulut
tampak kering
k) Leher
l) Dada/Thorax
38
1) Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan, retraksi
dada
m) Abdomen
n) Genitouria
o) Integumen
dalam 2 detik)
p) Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
tangan kanan
39
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Darah
Lengkap
W=12,0-14,0
W=4,0 – 5,0
W=37,0 – 43,0
NEUT% 83.0 50 – 70
LYMPH% 7.8 20 – 40
Kalium Darah
Hematologi
40
PT 11.5 9,5 – 11,7 sec
INR 1.06
Kimia Klinik
AST 45 0 – 37
Glukosa 86 74 – 106
Urea 30 15 – 43
b. Rontgen
A. ANALISA DATA
belakang
DO:
- konjungtiva anemis
41
- wajah pasien tampak pucat
- HB : 8,8 mg/dl
- GCS : 13
- Vital Sign :
Nadi: 80x/i
RR: 22x/i
Suhu: 37 °C
kanan abdomen
- Skala nyeri : 5
bergerak
- Inj.ceftriaxone 2x1,
2x50 IV
DO: aktivitas
42
bergerak
- Inj.ceftriaxone 2x1,
2x50 IV
aktivitas
B. Diagnosa keperawatan
aktivitas
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
keperawatan
43
dengan Berikan
menggunakan analgetik untuk
manajemen nyeri mengurangi nyeri
Menyatakan rasa Evaluasi
nyaman setelah keefektifan
nyeri berkurang kontrol nyeri
Kolaborasi
dengan dokter
jika ada keluhan
dan tindakan
nyeri tidak
berhasil
2. Ketidakfektifan NOC NIC
KH: pergerakan
respon neurologis
44
4 Intoleransi Aktivitas NOC : NIC
45
D. Catatan Perkembangan Pasien
Tanggal Keperawatan
Juni 2018 perfusi jaringan 2. Memonitor status cairan kecelakaan lalu lintas menabrak mobil dari
Jam : 10.00 serebral b.d post 3. Memonitor tonus otot pergerakan belakang
- Vital Sign :
Nadi: 80x/i
46
RR: 22x/i
Suhu: 37 °C
Jam : 12.00
2. Jam 12.00 Nyeri b.d trauma 1.Melakukan pengkajian nyeri secara S: Pasien mengeluhkan nyeri pada perut dan
komprehensif
tumpul abdomen kaki sebelah kanan
2.Mengkaji tipe dan sumber nyeri
serta open fraktur O:
3.Memberikan analgetik untuk
patela mengurangi nyeri - Pasien tampak meringis
4.Mengevaluasi keefektifan kontrol
- Skala nyeri : 5
nyeri
- Nyeri timbul pada saat bergerak
5.Berkolaborasi dengan dokter jika ada
- Inj.ceftriaxone 2x1, Ranitidine 2x50,
keluhan dan tindakan nyeri tidak
tramadol 2x50 IV
berhasil
47
A : Nyeri
P : Manajemen Nyeri
ke ruang rawatan
3 Jam 15.00 Intoleransi Aktivitas Membantu klien untuk S: Pasien mengeluhkan tidak bisa menggerakan
b.d open fraktur mengidentifikasi aktivitas yang kaki serta susah bergerak
mampu dilakukan
patela O:
Memonitor respon fisik serta
emosional klien - Pasien tampak susah dalam bergerak
Memberikan penguatan positif - Inj.ceftriaxone 2x1, Ranitidine 2x50,
bagi klien dalam beraktifitas
tramadol 2x50 IV
Membantu klien dalam
mengembangkan motivasi diri - Pasien harus dibantu dalam aktivitas
48
yang tepat pindah ke ruang rawatan
49
50