Anda di halaman 1dari 151
- EDOMAN | RIUMKESERRTAN YANG BENAR GOpD Dana ii ” oe ree Re rm | rin) = Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik ness) PEDOMAN Perpustakaan Departemen Kesehatan RI. Katalog dalam terbitan (KOT) 843.0284 Indonesia, Departemen Kesehatan Rl. Dirsktorst Jenderal Bina Ing Pelayanan Medik P Pedoman praklik laboratorium kesehatan’ yang benar + (Good laboratory practice) ~ Jakarta : Departemen Kesehatan, 2008 1. Judy) 2. LABORATORY TECHNIQUES AND PROCEDUI DPPARTEMEN KESEHATAN REPURLIK INDONESIA Dirchiovas Bima Pelayanen Penuniang Med PEDOMAN KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK Pelayanan laboratorium sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan berfungsi untuk mendiagnosa atau menetapkan penyebab penyakit, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, Tuntutan masyarakat akan pelayenan laboratorum kesenatan yang lebih baix saat ini juga semakin meningkat, Untuk itu sangat perlu untuk selalu meningkatkan pelayanan laboratorium kesehatan yang lebih baik, Upaya untuk meningkatkan mutu laboratorium dilaksanakan dengan quality assurance (pemantapan mutu) secara keseluruhan yang terdiri dari berbaga’ kegiatan yang satu dengan lainnya saling melengkapi. Salah satu upaya Untuk meningkatkan mutu pelayenan laboratorium tersebut adalah dengan melakukan pra&tik laboratoriuim yang bener Pedoman Praktik Laboratorium Yang Benar, teleh diterbitkan olen Departemen Kesehatan pada tahun 2004, Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka Pedoman Praktek Laooratorium Yang Benar tersebut geriu di perbaiki can dilengkapi dengan melibatkan organ'sas! profesi terkait seperti PDS Patkiin, PAMKI, PDS Parki, HKXI, PATELKI dan IDMAserta ILKI sebagai asostasi laboratorium, Kepada berbagai pinak yang telah berjerih payan menyelesaikan buku edisi ini kami mengucapkan banyak terima kasih, Tentunya buku ini jauh dari sempurna, karenanya segala kritik dan saran demi penyempurnaan paca edisi mendatang sangat kami harapkan. Jakarta, November 2008 Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik Departemen Kesehatan RI a7 Drg. Arprand P. Daulay, M Kes DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN TIM PENYUSUN Penasehat : — Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medi« Ketua Dr. Witono Santoso, SpPK Sekretaris : Dr. Sri Widyastuti Anggota 1. Drg. Murni Kusmawati, MM 2. Drg. Debby Dahan, MM 3. Dr. Sonya Nainggolan Drg. Martha Meyana A. MSc Dra. Siti Sumartini, MKM Dra. Yanthi Hergiyantini, M.Kes Drg. Sri Handayani, MARS Noa Kontributor 1 Dr. Sri Hantini, Sp.PK (POS Patklin) 2 Dr. Budiman Bella, So.MK (PAMKI) 3. Dr. Agnes Kurniawan, Sp, PARK (PARKI) 4° Sti Suparti (ILKi) 6 Indriati Angka, S.Si (DMA) 7 Dra. Chandra Ninghayu, M.Si (HKKI) 8 Joko Pitoyo (PATELKI) 9 Dr Titn Kusmaryatin (BBLK Jakarta) “0. Dr Adi Pramono,Sp.PK (@BLK Surabaya) 11. Dr. Alwi Samy, M&M (BBLK Palembang) 12_Dr. H. Arif Setyabudi, M.Kes (BBLK Makassar) 13. Dra. Agnes, M.Kes (BBLK Makassar) 14 Ida Ayu Shinta Dewi, SH, M.Kes (Direktorat. BPPM) 18 Drg. Wiwik Wahjoeri, M.Kes (Direktorat BPPM) 4. Agus Susanto, SKM 2. May Syatni 3. ira inant, SKM DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Dipetiorat Bina Palayanan Penaniane Mes PEDOMAN DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar Direktur Sina Pelayanan Penunjang Medik ii Tim Penyusun sn iv Daftar isi v Bab | Pendabuluan 1 Bab il Organisasi dan Manajemen 2 A. Organisasi 2 B. Manajemen 3 Bab Il Ruangan dan Fasilitas Penunjang 7 A. Ruangan eared 8. Fasilitas Penunjang 7 Bab IV Peralatan Laboratorium 9 A. Dasar Pemilian : 9 B. Pemilhan Pemasok/Vendor 10 C. Evaluasi Peraletan Baru 10 D. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat . 10 E. Pemecahan Masalan 19 F Kalibrasi Peralatan at G._ Penanggungjawab Alat.... 22 BABV Bahan Laboratorium 23 ‘A. Macam Jenis 23 B. Dasar Pemilhan 28 ©. Pengadaan . 30 D. Penyimpanan 3 Bab Vi Spesimen 34 A. Macam 34 B. Persiapan 34 C. Pengambilan 39 D. Pemberian Identitas 49 E. Pengolahan 49 F. Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen 50 DEPARTEMEN KESEHATAN REPLIELIA INDONESIA PEDOMAN (Geos atari Prati) Bab Vil Bab Vill Bab IX Bab X Metode Pemeriksaan A. Dasar Pemilihan B. Evaluasi Mutu Laboratorium A. Bakuan Mutu 8. Klasifikas C. Prinsip dalam Membakukan Aktiftas Laboratorium D Pancuan Mutu E. Prosedur Operas! Buku F._ Komponen Petunjuk TeknifInstruksi Kerja G Pemantapan Mutu 1. Pemantapan Mutu Internal (internal quality control) 2, Pemantapan Mutu Ekstermal (PME) Ho Verifikas Aucit J. Validast Hasil K. Akreditasi L. Pendidikan dan Latihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium ‘A. Pedoman Umum B, Tata Ruang dan Fasiitas Laboratorium C. Penanganan Kecelakaan di Laboratorium D. Pengamanan Terhadap Bahan Khusus Bahan Kimia Infeksi Mikroorganisme Fasiltas Hewan Percobaan E. Penanganan Limbah Pencatatan dan Pelaporan Poneatatan Pelaporan Penyimpanan Dokumen Pemusnahan Dokumen moon > Pengendalian Dokumen Daftar Pustaka BEER e220 nese aevete wsoowests 105 108 108 107 109 110 410 122 125 125 133 136 140 140 140 141 142, 142 145 PEDOMAN BABI PENDAHULUAN Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan Kesehatan yang diperiukan untuk menunjang upaya peningatan kesehalan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pemulinan kesehatan. Pelayanan laboratorium kesehatan di Indonesia pada saat in’ dise enggarakan oleh berbagaijenis laboratorium pada berbagai jenjang pelayanan, mencakup antara lain laboratorium Puskesmas laboratorium kesehatan OatiIl, laboratorium rumah sakit pemerintah dan swasta, Balai Laboratorium Kesehatan dan laboratorium kesenatan swasta ‘Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan labovatorium digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan den pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis. Olen karena itu hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya. Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan mutu (quality assurance), yang mencakup berbagai Komponen kegiatan. Salah satu komponen kegiatan adalah praktek laboratorium xesenatan yang benar (Good Laboratory Practice! GLP} Pedoman Praktek Laboratorium Kesehatan Yang Benar ini dapat digunakan olen para petugas lavoratorium pada berbagal jenis laboratorium dalam melaksanakan tugesnye, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing laboratorium, DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN Keita ap eet BABII ORGANISAS! DAN MANAJEMEN A. ORGANISASI Komponen dalam kelengxapan organ sasi disesualkan dengan jenis dan jenjang laboratorium dan padadasarnya mengikuti struktur organisasi masing-masing laboratorium, Laboratorium kesehatan harus berbentuk badan hukum, mempunyai struktur orgenisasi dan harus terpampang serta terlihat dengan jelas Untuk laboratorium-laboratorium lain selain laboratorium rumah sakit mengikuti struktur organisasi masing-masing yang beriaku Struktur Organisasi Contoh 1. Struktur Organisasi BBLK Ka BBLK Mabag Tata Usaha | i, Kaaba Rasanag Porencanaan dan | | Kepsyawaiar dan Keuangan Umum ————— aE RR STP aspedo f 1 Labslinik | Labkesmas Pemantapan Mutu Diklat dan Litbang ny DEPARTESEN KESEMATAN REFUBLIK INDONESIA Dirckierat Bina Pelaranan Penunjang Medd PEDOMAN Kelompox fungsional adalah tenaga yang tidak termasuk dalam struktural. Tenage teknis pada setiap instalasi laboratorium pemerintah termasuk Kedalam kelompok jabatan fungsional Pranata laboratorum kesehatan merupakan tenaga non struktural yang terbag) atas granata ladkes ahii (minimal $1 kesehatan) dan oranata labkes terampil (minimal lulusen SMAK/ sederajal) MANAJEMEN 1. Visi dan Misi Visi adalah ketentuan tertulis mengenai gambaran keadaan masa depan yang diinginkan olen laboratorium kesehatan terseout. Ketentuan tersebut dapat dikaitkan atau tidak Gikaitkan dengan kurun waktu tertentu: Misi adalah upaya-upaya yang haruis dilakukan agar visi yang diinginkan terlaksana dengan hasil baik Setiap laboratorium harus mempunyai visi dan misi, petugas yang bekera dilaboratorium harus mengetahul dan memahami visi dan misi laboratorium, 2. Informasi dan Alur Pelayanan Informasi dan alur pelayanan menggambarkan hubungan kerja melalui penetapan garis kewenangan dan tanggung jawab, komunikasi dan alur kerja agar diseroleh tungsi yang optimal melalui unit-unit terkait (koordinasi). Hali ini menjamin bahwa masing-masing pelugas memperoleh pengertian mengenal tugas dan fungsi yang diharapxan, melengkapi mereka dengan mekanisme untuk mengert’ dengan jelas tanggungjawab mereka dan. kepada siapa havus bertanggungjawab. Pada umumnya sistem informasi laboratorium terditi atas + Sistem informasi mutu pelayanan - Sistem informasi kepegawaian DUPARTEMEN RESENU (FAN REPUBLIK INDONESIA Dirck emjant Medt PEDOMAN (Get = Sistem informasi kevanganvakuntansi + Sistem infromasi logistik Pengertian alur pelayanan olen pelaksana ¢' laboratorium lebih menunjukan kepada aspek pemeriksaan mulai dari pra analis's, analisis dan pasca analisis, sedangkan oleh pemakai jasa adalah ketepatan dan kecepatan nasil pemeriksaan. Persyaratan Unsur-unsur Manajemen Manajemen laboratorium harus Dertanggung jawab ates peroncanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi untuk perbakan sistem manajemen yang mencakup: a, Dukungan bagi semua petugas laboratorium dengan memberikan kewenangan dan sumber daya yang sestiai untuk melaksanakan tuga b.Kebijakan dan prosedur uniuk menjamin kerahasiaan hasil laboratorium c. Struktur organisas' dan siruk organisasi lain yeng mempu! manajemen laboratorium serta hubungannya dengan vai Kaitan dengan laboratorium tersebut, dd. Uraian tanggung jawab, kewenangan dan hubungar kerja yang jelas dar’ tiap petugas . Pelatihan dan per !Wasen dilskukan oleh petugas yang kampeten, yang mengerti maksud, prosecur dan cara menilai nasi! srosedur pemeriksaan {. Manajer toknis yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap proses dan penyeciaan sumber caya yang diperlukan untuk menjamin kualitas hasil pemeriksaan laboratorium. @. Manajer mutu yang bertanggung jawab dan memiliki key persyaratan sistem mutu jenangan untuk mengawasi h. Petugas pada laboratorium dengan organisas! sederhana dapat melakukan tugas rangkap. Tenaga Paca dasarnya kegiatan laboratorium kesehatan harus dilakukan oleh petugas yang memiliki Kualifkasi pendidiken dan pengalaman yang memadai serta memperoleh! memilki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya Setiap laboratorium harus menetapkan seorang atau sekelompok orang yang berfnggung jawab termadap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pemantapan mutu dan keamanan kerja a. Kualifikasi Kualifikesi minimal tenaga laboratorium yang bekerfa di berbagal jenjang pelayanan melputi Kepala Laboratorium, petugas adm nistrasi dan petugas teknis. Kepala Puskesmas (dokter umum) bertanggung jawab untuk mengkoordinir semua kegiatan yang d'selenggarakan oleh laboratorium Puskesmas, Kualifikasi jumlan tenaga manajemen dan tenaga teknis disesuaikan dengan kebutuhan can standar yang beriaku (misalnya : kualfikasi tenaga teknis laboratorium minimal analis) b. Jumlah tenaga administrasi dan tenaga teknis disesuaikan dengan kebutunan dan standar yang berlaku DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONEST Diaterar Bea PEDOMAN 5, Manajemen mutu Suatu organisasi yang baik harus mempunyai Sistem manajemen mutu yaitu kebijakan, prosedur, dokumen dar lainnya yang bertujuan agar mutu pemeriksaan dan sistem mutu secara keseluruhan berlangsung dengan pengelolaan yang baik dan terkendali secara terus menerus. Kebijakan, proses, program, prosedur dan instruksi harus didokumentasikan (berupa dokumen tertulis yang disimpan dan dipelinara sedemikian hingga mucah digunakan dan selalu terjaga kemutaknirannya) dan cikomunikasikan kepada semua petugas yang terkait. Manajemen harus memastiken melalui proses sosialisasi, pelatihan, penyeliaan, pengawasan atau cara lain yang menjamin bahwa dokumen itu dimengerti dan diterankan oleh mereka yang ditugaskan untuk menggunakannya. Sistem manajemen mutu mencakup pendidikan dan pelatinan berkelar/ utan, pemantapan muty internal, pementapan mutu eksternal, veriikasi, validasi, audit intemal dan akreditasi 6. Komunikasi Komunikasi diartikan dengan huburgan antar prizadi dan antar unit kerja balk antare tenaga laboratorium dengan sesamanya, dengan unit kerja /instansi lain, pengguna jase maupun mitra kerjanya: a. Komunikasi Intern 1) Horisontal: tenaga laboratorium harus memiliki kesempatan cukup Untuk bertukar pikiran mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan gekerjaannya dengen sesama petugas di ruang/seksi yang sama atau di ruang/seksi lain di labo! yang sama. 2) Vertikal’ sesual hirarkinya, tenaga laboratorium harus memilki kesempatan berkonsultasi tentang pekerjzannya dengan kepala seksi/subinstalasi instalasi kepala ruangan, kepala laboratorium, kepala rumah sakit) secangkan untuk Puskesmas dengan Kepala Puskesr b. Komunikasi ekstern Sesuai dengan tugas dan wewenangnya, tenaga laboratorium harus memiliki kesompatan bertukar pikiran dan informasi dengan petugas lain yang terkait, sepert misalnya dengan dokter ruangan, dokter Puskesmas, petugas farmasi dan lain-lain termasuk pemasok c. Komunikasi ekspertis/keahlian/konsultatif Sesuai dengan wewenangnya, penanggung jawab laboratorium harus dapat memberikan uraian keanlian (expertise) kepada pemekai jasa pelayanan laboratorium (dokter, pasien maupun pihak |ain) 7. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pe’atihan tenage laboratorium merupakan hal yang sanget penting dalam pelayanan laboratorium dan harus cirencanakan dan dilaksanakan secara ambungan, Penanggungjawab laboratorium perlu memantau dan menerapkan toring pasca pelatihan) Pendidikan dan pelatinan ter \ga laboratorium dapat dilakukan dalam bentuk a. Formal Yang dimaksud dengan diktat formal adalah pendidikan dan pelatinan yang diselenggarakan secara terencana dan ‘erjadwal oleh instansi ves, berdasarkan penugasan olen pejavat yeng serwenang. Keikutsertaan dibuktikan dengan dioerolehnya pemyataan terlulis (sertfxat) dari instansi penyelenggara DEPARTESE KESEILATAN HERULIK ISDONESI| EM PED OMAN b. Informal Yang dimaksud dengan diklat informal adalah pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara tidak terjadwal oleh instansi penyelenggara. Keikutsertaan dibuktikan dengan pernyataan tertulis dar instansi penyelenggara, yang tidak mempunyai dampak administratit. c. Bimbingan teknis Bimbingan teknis diberkan olen tenaga laboratorium kepada tenaga laboratorium lain yang memiliki kemampuan leknis di bawah laboratorium pembimbing Pelaksanaan dapat dijakken oleh ladoratorium pembimbing sendiri atau oleh laboratorium tain yang ditunjuk Pendidikan dan pelatinan dapat dilakukan balk secare internal maupun eksternal lavoratorium Tenaga laboratorium sekurang-kurangnya sekali dalam setahun mengikut pendidikerv pelatihan tamoanan atau penyegar. DEPARPEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN BAB III RUANGAN DAN FASILITAS PENUNJANG ‘A. RUANGAN Luas ruangen setian kegiatan cukup menampung peralatan yang dipergunakan, aktifitas dan jumlah pelugas yang beriubungan dengan spesime untuk kebutuhan pemerksaan laboratorium. Semua ruangan haus mempunyai tate ruang yang balk sesual alur pelayanan dan memperoleh sinar matahari/cahaya dalam jumlah yang cukup. Secara umum, tersedia uang terpisan untuk +. Ruang penerimaan terdiri dari ruang tunggu pasien dan ruang pengambilan spesimen. Masing-masing sekurang-kurengnya mempunyai luas 6 m? 2. Ruang pemeriksaan‘teknis: luas ruangan tergantung jumlah dan jenis pemeriksaan yang dilakukan (eban kerja), jumiah. jenis dan ukuran peralatan, jumlah karyawan, faktor keselamatan dan keamanan kerja serta Kelancaran |alu lintas spesimen, pasien. pengunjung dan karyawan, sekurang-kurangnya mempunyai luas 15m? 3. Untuk bank darah, pemeriksaan -nikrobiolagi dan molekuler sebaiknya masing-masing memviki ruangan terp/sah. 4, Ruang administrasi/pengolahan has’. sekurang-kurangnya mempunyai luas 6 m? Persyaratan umum konstruksi ruang iaboratorium sebagai berikut 1. Dinding terbuat dar! tembok permanen wara terang, menggunakan cat yang tidak luntur. Permukaan dinding harus rata agar mudah dibersihkan, tidak tembus cairan serta tehan terhadaa desinfektan 2. Langit-langit ingginya antara 2,70-3,30 m dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat, warn terang dan muda dibersihkan. Pintu harus kuat rapat dapat mencegah masuknya serarggs dan binatang lainnya, lebar minimal1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m. 4. Jendela tinggi minimal 1,00 m dari lantai ‘Semua stop kontakdan saklarcipasang minimalt 40 m dari lantai 6. Lantai terbuat dari bahar yang kuat, mudan dipersihkan, berwarna terang dan tahan terhadap perusakan oleh bahan kimia, kedap air, permukaen rata dan tidak licin. Bagian yang selalu kontak dengan air harus mempunyai Kemiringan yang cukup keareh saluran pembuanga air limbah. Antara lantai dengan cinding harus berbentuk iengkung agar mudah didersinkan. Moja terbuat dari bahan yang kual, kedap air, nermukaan rata dan mudah dibersihkan dengan tinggi 0,80-1,00 m, Meja untuk instrumen elextronik harus tahan getaran B. FASILITAS PENUNJANG Fasilitas penunjang secara umum meliput 1. Tersecia WC pasien dan petugas yang terpsah, jumlah sesuai dengan kebutuhan Penampungan/pengolahan limbah laboratorium Keselamatan dan keamanan kerja DEPARTEMEN KESEHATAN REPURLIK INDONESIA Direhort Bisa Playonan Ponujong Medit PEDOMAN 4, Ventilasi: 1/3 x luas lantal atau AC 7 PKI20m* yang disertal dengan sistem pertukaran udara yang cukup, 5. Penerangan harus cukup (1600 lux diruang kerja, 1000-1500 lux untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan sinar harus berasal dari kanan bolakang petugas) 6. Airbersih, mengalir.jernih, dapat menggunaken air PDAM atau alr bersih yang memenuhi syaral, Sekurang-kurangnya 20 liter/karyawan/hari 7. Listrik harus mempunyal alan tersendiri dengan tegangar stabil, kapasilas harus cukup. Kualitas arus, tegangan dan frekuensi sesuai dengan ketentuan yang beriaku. Keamanan dan pengamanan jaringan instalasi listik terjamin, harus tersedia grounding/arde. Harus tersedia cadangan listnk (Genset, UPS) untuk mengantisipasi listrik mati 8. Tersedia ruang makan yang terpisah dari ruang pemeriksaan laboratorium. Persyaratan fasilitas kamar mandi/WC secara umum sebagal benkut +. Harus selaiu terpelihara dan dalam keadaan bersih 2. Lanlai teroual dari bahan yang kuat, kedap air, tidak fein, berwarna terang dan mudah dibersinkan 3. Pembuangan air limbah dari dilengkapl dengan penahan bau (water seal). 4, Letak Kamar mandi/WC tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar operasi, dan ruang khusus lainnya, 5. Lubang ventllasi harus berhubungan langsung dengan udara Iuar. 6. Kamar mandiWC pria dan wanita harus terpisah. 7. Kamar mandifWC karyawan harus terpiseh dengan Kamar mandi/WC pasion. 8. Kamar mandiiWC pasien harus terletak di tempat yang mudah tefangkau dan ada petunjuk arah 9. Harus dllengkapi dengan slogen atau peringatan untuk memelihara kebersihan 10. Tidak terdapat tempat penampungan atau genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan hyamuk. BER zene esate axon rsvossis BAB IV PERALATAN LABORATORIUM ‘A. DASAR PEMILIHAN Beberapa faktor yang menjadi oertimbangan dalam memillh alat, yaitu 1 Kebutuhan ‘lat yang dipilin harus mempunyai spesifixasi yang sesual dengan kebutuhan setempat yang meliputi jenis pemeriksaan, jenis spesimen dan volume spesimen dan jumiah pemeriksaan Fasililas yang tersedia Alat yang cipilih harus mempunyal spesifikasi yang sesual dengan fasilitas yang tersedia seperti luasnya ruangan, fasilitas listrik dan air yang ada, serta tingkat kelembaban dan suhu ruangan Tenaga yang ada Perlu dipertimbangkan tersecianya tenaga dengan kualifikasi tertentu yang dapat mengoperasikan alat yang akan dibell Reagen yang dibutuhkan Perlu dipertimbangkan tersecianya reagen ci pasaran dan kontinultas distribusi dan pemasox. Selain itu sistem reagen perlu dipertimbangkan pula, apakah sistem reagen tertutup atau terbuka, Pada umumnya sistem tertutup lebih manal cibandingkan dengan sistem terbuka. Sistem alat Perlu mempertimbangkan antara lain a. Alat tersebut mudah dioperasixan b. Alat_memerlukan perawatan knusus c. Alat memerlukan kalibrasi setiap kali akan cipakal atau hanya tiap minggu atau hanya tiap bulan PemasokVendor Lihat butir B di bawah Nilai Ekonomi Dalam memilih alat perlu dipertimbangkan analysis cost-benefit, yaitu seberapa besar keuntungan yang diperoieh dari investasi yang dilakukan, termasuk di dalamnya biaya operas’ alat. Terdaftar di Departemen Kesehatan Peralatan yang akan dibeli harus sudah terdaftar di Departemen Kesehatan dan mendapat jzin edar DEPURTENEN KESBILATAN REPC LIK INDONESIA EM PEDOMAN B. PEMILIHAN PEMASOK/ VENDOR Pemasok harus memenuhi syarat sbb 1. Mempunyai reputasi yang baik 2. Memberikan fasilitas uji fungsi 3, Menyediakan petunjuk operasional alat dan trouble shooting. 4 Menyediakan fasilitas pelatihan da sederhana, lam mengoperasikan alat, pemeliharaan can perbalkan 5, Memberikan pelayanan pura jual yang terjamin, antara lain mempunyai teknisi yang handel, suku cadang mudah diparoieh 6. Mendaftar peraletan ke Departemen Kesehatan C. EVALUASI PERALATAN BARU Evaluasi alat baru (dilakukan sebelum atau sesudah pembelian) atau yang disebut juga sebagai Uji fungsi. Tujuannya untuk mengenal Kondis! slat. yang mencakup : xesesuaian soesifikasi alat dengan brosur, kesesuaian alat dengan lingkungan dan hal-hal khusus yang diperlukan bagi penggunaan secara rutin Dari evaluasi in dapat diketahui antara lain reprodusibiitas, kelemahan alat, harga per tes, dan sebagainya. D. PENGGUNAAN dan PEMELIHARAAN ALAT Setiap peralatan harus dilengkap’ dengan petunjuk penggunaan (Instruction manual) yang disediakan oleh pabrik yang memproduksi alat tersebut. Petunjuk penggunaan tersebut pada umumnya memuat cara operasional dan hal-hal lain yang harus diperhatikan Cara penggunaan atau cara pengoperasian masin: Jenis_peralatan laboratorium harus ditulis dalam instruks kerja Pada setiap peralatan juga harus dilakukan pemeliharaan sesuai dengan petunjuk penggunaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan agar dneroleh kondisi yang optimal, dapat beroperasi dengan balk dan tidak terjadi kerusakan. Kegiatan tersebut hanus dilakukan secara rutin untuk semua jenis alal, schingga diperoleh peningkatan kualitas produksi, peningkatan keamanan kerja, pencegahan produxsi yang tiba-tiba berhenti, penekanan waktu luang: pengangguran bagi tenage peleksana serta penurunan biaya nerbaikan. Untuk itu setiap alat harus memounyai kartu aemeliharaan yang diletakkan nada atau di dekat alat tersebul yang mencatat setiap tindakan pemeliharaan yang dliakukan dan kelainan-kelainan yang ditemukar Bila citemukan

Anda mungkin juga menyukai