Anda di halaman 1dari 5

http://jabar.tribunnews.

com/2017/12/21/kasus-limbah-medis-di-panguragan-cirebon-dapat-
predikat-juara-dari-klhk-ri

Kamis, 21 Desember 2017 20:45

TRIBUNJABAR.CO.ID/AHMAD IMAM BAEHAQI


Tumpukan limbah medis di belakang gudang penyimpanan limbah medis di Desa
Panguragan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Selasa (19/12/2017).

Kasus limbah medis di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, mendapat


predikat "juara" dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Republik Indonesia.

Pemberian predikat itu bukan tanpa alasan.

Hingga November 2017, temuan limbah medis yang masuk kategori bahan
berbahaya dan beracun (B3) di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, itu
merupakan kasus terbesar yang pernah ditangani KLHK RI.

"Kasus limbah medis di sini juaranya," kata Sinta Saptarina Soemiarno, Direktur
Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah non B3 Ditjen Pengelolaan
Sampah, Limbah, dan B3 KLHK RI saat ditemui di TPS Liar Desa Penguragan
Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Kamis (21/12/2017).

Ia mengatakan, temuan limbah B3 di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon,


jumlahnya terbanyak dibanding kasus lainnya.

Setahun Tampil di Liga 1, Michael Essien Sampaikan Kesan-kesan Ini, Termasuk


Keluhan https://t.co/NKmi6WvVQE via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 21, 2017

Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK RI, Rasio Ridho
Sani, memberikan predikat serupa pada kasus itu.

"Jumlah barang buktinya paling banyak, sampai puluhan ton," katanya usai
penyegelan satu pabrik pengolahan dan lima gudang penyimpanan limbah medis di
Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Selasa (19/12/2017).

Ia mengatakan, puluhan ton limbah medis itu disimpan di beberapa titik.


Lokasi penyimpanannya juga tersebar di kawasan perdesaan, jauh dari hiruk pikuk
perkotaan.

Rata-rata gudang penyimpanan limbah medis itu agak jauh dari permukiman warga
dan cenderung dekat areal persawahan atau perkebunan.

Bagi Rasio, kasus tersebut merupakan yang paling hebat karena penanganannya
harus melibatkan banyak pihak.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/12/15/p0yqco354-limbah-
medis-di-cirebon-dari-34-rumah-sakit-dan-klinik

Limbah Medis di Cirebon dari 34 Rumah Sakit dan Klinik

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Limbah medis yang


menumpuk di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon,
berasal dari puluhan rumah sakit dan klinik. Penegakan Hukum
(Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidupdan Kehutanan
(KLHK) pun terus melakukan penyidikan kasus tersebut.

"Data di kami mencapai 34 sumber limbah B3 (di


Panguragan)," kata Dirjen Gakkum KLHK, Rasio Ridho Sani
saat ditemui di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan
Panguragan, Kabupaten Cirebon, Kamis (14/12).

Pria yang akrab disapa Roy itu menyebutkan, 34 sumber


limbah medis itu terdiri dari rumah sakit dan klinik. Selain dari
Jakarta, sumber limbah medis tersebut ada juga yang berasal
dari Sumatera dan berbagai kota di Pulau Jawa. Pihaknya pun
sedang mendalami untuk mengungkap bagaimana alurl imbah
medis tersebut hingga sampai ke Cirebon.

Roy menegaskan, pembuangan limbah medis di Panguragan


itu merupakan kejahatan luar biasa yang harus ditangani
secara serius. Sebab, limbah tersebut sangat berbahaya bagi
warga setempatkarena bersifat infeksius.

"Ada dua hal yang kita tangani, yakni tindak pidana kejahatan
danpemulihan lokasi," ujar Roy.

Untuk tindak pidana lingkungan, Roy menyatakan sedang


melakukan investigasi untuk mengetahui sumber limbah medis
dan menangani secara serius supaya tidak terulang di tempat
lain. Pihaknya pun bekerja sama dengan TNI dan Polres
Cirebon untuk melakukan hal itu.

Sedangkan untuk pemulihan dilokasi, dilakukan dengan


bekerja sama dengan Ditjen Pengelolaan Limbah, Sampah dan
Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK. Menurutnya, dalam
pemulihan itu harus ada prosedur yang tetap supaya tidak
hanya memindahkan risiko ke tempat lain.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen PSLB3KLHK, Rosa


Vivien Ratnawati mengaku sudah berkoordinasi dengan
pengadilan terkait pemusnahan tumpukan limbah medis yang
ada di Desa Panguragan Wetan.
"Kami sedang menunggu izin dari pengadilan untukmenyita
kemudian memusnahkannya," ujar Rosa.

Rosa menambahkan, tanah yang dijadikan tempatpembuangan


limbah medis itu harus dipulihkan. Menurutnya, proses
pemulihantanah itu akan membutuhkan biaya besar dan proses
panjang.

Anda mungkin juga menyukai