Anda di halaman 1dari 2

Asal usul Semut Merah

Nama ;DinaPradama
Nim ; 311510063

Pada suatu hari seorang cucu dan neneknya sedang pergi ke ladang untuk
menanam padi, dan tibalah mereka diladang, sementara sang cucu menunggu
neneknya di sebuah pondok yang beratap daun sagu, sang nenek sedang sibuk
menebas lahan yang akan ditanami padi, sang cucu menunggu neneknya dipondok
menjerit kepada neneknya bahwa dia sedang kelaparan dengan berkata “ teng teng
enek aku mau makan” sang nenek pun berkata kepada cucunya “sabar cu nenek
sedang membersihkan lahan” dan tidak lama kemudian sang cucu masih menjerit
drngan berkata “teng teng enek aku mau makan” sang nenek pun kembali berkata
sabar “ sabar cu nenek sedang menanam benih” sang cucu pun menuruti apa yang
dikatakan neneknya, hingga tak lama kemudian sang cucu kembali menjerit dengan
berkata “teng teng enek aku mau makan” sang nenek pun menjawab , “sabar cu nenek
sedang memanen padi, sang cucu pun diam, tapi ia merasa sangat kelaparan, hingga
tidak lama kemudian sang cucu kembali menjerit dengan berkata’ teng teng enek aku
mau makan’ sang nenek pun tetap menyuruh cucunya untuk bersabar karna ia sedang
memanen padi, hingga tak lama kemudian sang cucu kembali menjerit dengan
berkata ‘teng teng enek aku mau makan’ sang nenek pun menjawab ‘ sabar cu nenek
sedang menumbuk padi’. Sementara sang nenek menumbuk padi sang cucu terus
menerus menjerit ingin makan karna ia sangat kelaparan, sampai pada akhirnya sang
nenek pun memasak nasi untuk cucunya dan tak sengaja sendok yang ia pake untuk
mengaduk nasinya terjatuh ditanah bawah tangga rumah, dan sang nenek pun
menyuruh cucunya untuk mengambil sendok tersebut, namun sayang nasib sang cucu
berujung naas, iaa tertimpa sebuah tangga yang menyebabkan perutnya menjadi
kerempeng seperti perut serangga merah dan, sampai akhirnya sang cucu berubah
menjadi seekor semut merah, sang nenek pun langsung menangis melihat cucunya
yang sudah berubah menjadi semut ia merasa sangat menyesal karna telah menyuruh
cucunya mengambil sendok yang jatuh dibawah tangga. Tamat

Anda mungkin juga menyukai