Dasar Logging Nah dan

Evaluasi Formasi
Prof. Dr. Jürgen Schön
Prof. Dr. Jürgen Schön

Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi

2
Dasar Nah Logging dan Formasi Evaluasi 1 st edisi

© 2015 Prof. Dr. Jürgen Schön & bookboon.com

ISBN 978-87-403-0979-9

3
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Isi

Isi

1 pengantar 8

1.1 Sejarah, sekarang dan masa depan ilmu pengetahuan dan teknologi 8

1.2 masalah mendasar dan cara kita pergi 10

2 Reservoir Rocks, Reservoir Properti 14

2.1 jenis batuan reservoir 14

2.2 kerenikan 19

2.3 Cairan dalam ruang pori: Saturasi dan cairan volume massal 19

2.4 permeabilitas 21

2,5 analisis inti 24

2.6 Ringkasan 26

3 Nah Logging - Ikhtisar 28

3.1 pengantar 28

3.2 Prinsip pengukuran log 28

3.3 metode logging - Klasifikasi 33

3.4 Alat (probe) dan lingkungan pengukuran 36

careers.total.com

4
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Isi

4 Nah Logging - Metode 41

4.1 geometri lubang bor 41

4.2 Listrik dan elektromagnetik log 44

4.3 log nuklir 66

4.4 Acousticlog, Sonic log 90

4,5 pengukuran NMR 97

4.6 Teknik pencitraan 105

5 Log Interpretasi - Pendahuluan 109

5.1 Ikhtisar 109

5.2 Metode Cepat-Look 112

5.3 Interpretasi kuantitatif: Konten Shale 113

5.4 Interpretasi kuantitatif: porositas dari log tunggal 114

5.5 Porositas dan Mineral Komposisi - Metode porositas Beberapa 116

5.6 Saturasi air dari log 125

6 Beberapa Aplikasi di Eksplorasi Air 133

6.1 air sumur dalam formasi yang tidak terkonsolidasi 134

6.2 baik air mineral dalam formasi karbonat retak 137

careers.total.com

5
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Isi

7 Contoh dan Latihan 139

7.1 Minyak-bantalan Sandstone 139

7.2 profil pasir Shaly 149

7.3 Campuran litologi Carbonate batu 157

8 Lampiran 165

8.1 sifat fisik mineral pembentuk batuan 165

8.2 beberapa konversi 167

9 buku yang direkomendasikan dan sumber 169

10 Referensi 170

11 Indeks 176

12 catatan akhir 179

careers.total.com

6
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi

Preface and mission of this textbook:

The textbook is addressed to students of applied geosciences and petroleum engineering. It is based on the experience I

gained over a long time at different universities – Bergakademie Freiberg/Germany, Colorado School of Mines/USA,

Montanuniversität Leoben/Austria and Technical University Graz/ Austria – and during various courses I prepared and teached

for the industry.

Subject of the textbook are the fundamental techniques of well logging/borehole geophysics and the interpretation of the

measured data. Practical examples help to understand different methods and algorithms. Exercises are designed to practice

the methods and rules learned.

The user will get to know:

• The physical reservoir properties (porosity, saturation, fluids, permeability, capillary pressure).

• Latar belakang fisik metode well logging dan respon terhadap karakterisasi reservoir (prinsip fisik dan
informasi primer dari metode logging).
• Aturan untuk kombinasi optimal log, persamaan dasar dan model, dan teknik dasar interpretasi log.

Saya berterima kasih kepada Dr Edith Müller-Huber untuk membaca hati-hati dan mengoreksi teks dan Dr. Nina Gegenhuber untuk mempersiapkan

Interaktif petrofisika Logplots, dan saya berterima kasih kepada semua siswa saya untuk respon, bunga dan kesabaran selama kelas kami.

7
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi pengantar

1 pengantar
1.1 Sejarah, sekarang dan masa depan ilmu pengetahuan dan teknologi

Pada tahun 1927 saudara-saudara Schlumberger membuat pengukuran tahanan listrik pertama di sumur minyak di dekat Pechelbronn /

Alsace. Mereka disebut teknologi baru ini “coring listrik” atau “electrolog”. Desain dasar dari teknologi baru ini masih berlaku di hari-hari

kita:

- Buat plot terus menerus dari properti yang diukur (resistivitas) sebagai fungsi dari (diukur) kedalaman dan menyebutnya

“log”,

- Dengan keunggulan fundamental merepresentasikan informasi terus menerus log ini harus diubah menjadi informasi

untuk karakterisasi reservoir (porositas, saturasi) dengan proses yang disebut interpretasi.

Untuk interpretasi petrofisika kuantitatif pengetahuan necessary.The langkah pertama yang dilakukan oleh persamaan
terkenal Archie (Archie 1942), menjelaskan korelasi antara resistivitas tertentu listrik (sifat diukur), porositas, saturasi
air (sifat turunan) dan parameter empiris:

dimana adalah saturasi air, adalah tahanan listrik spesifik formasi, adalah spesifik

tahanan listrik formasi di saturasi air dan n Archie empiris

saturasi eksponen.

Sebuah formasi atau reservoir karakterisasi tidak dapat berasal dari satu jenis kayu saja - dibutuhkan kombinasi dari berbagai

parameter fisik dalam rangka untuk memperoleh model yang konsisten dari pembentukan (interpretasi kompleks).

Sejarah perkembangan geofisika lubang bor karena itu ditandai dengan pengembangan berbagai sistem dengan

sensitivitas yang ditetapkan. Pilar periode pertama adalah:

- Resistivitas log (pertama log komersial), diarahkan pada saturasi penentuan air untuk batu bersih,

- Spontan Potensi log, diarahkan pada pemisahan pasir (bersih rock, waduk) dan shale,
- log akustik, satu-satunya “porositas log” berdasarkan persamaan Wyllie ini (Wyllie et al. 1956) pada hari-hari awal.

8
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi pengantar

Dengan munculnya alat nuklir, keluarga benar-benar baru dari alat logging datang kedepan. The Natural Gammalog menjadi

log yang paling sering diterapkan untuk memperkirakan konten shale. Dengan Gamma-Gamma-Density- dan Neutronlog dua

instrumen kuat yang tersedia untuk lebih tepatnya menentukan porositas sebagai salah satu parameter kunci. Kehadiran dua

(Densitylog dan Neutronlog) atau tiga (tambahan Acousticlog) “Porositas log” hasil dalam pengembangan teknik gabungan

canggih untuk porositas dan mineral perhitungan komposisi.

Pada cara ini semua alat telah dikembangkan dan dipromosikan untuk penghapusan efek caliper, resolusi yang lebih baik, dan
Pada
meningkatkan cara ini investigasi.
kedalaman semua alat Fokus
telah dikembangkan
alat (Laterolog)dan
dandipromosikan untuk penghapusan
alat-alat Dual-System efek caliper,
(Density, Neutron) adalahresolusi
tingkat yang lebih
penting baik, dan
dari
meningkatkan kedalaman investigasi. Fokus alat (Laterolog) dan alat-alat Dual-System (Density, Neutron) adalah tingkat penting
pembangunan dan telah disempurnakan - berdasarkan kemungkinan pengolahan digital - ke sistem array yang berbeda. Pada
dari pembangunan dan telah disempurnakan - berdasarkan kemungkinan pengolahan digital - untuk sistem array yang berbeda.
teknik-teknik baru saat yang sama (sensor, transmisi data) memungkinkan pengukuran spektral terutama untuk teknik nuklir dan
Pada teknik-teknik baru saat yang sama (sensor, transmisi data) memungkinkan pengukuran spektral terutama untuk teknik nuklir
untuk full-waveformregistration sistem akustik.
dan untuk full-gelombang-pendaftaran sistem akustik.

Peningkatan jumlah input

Peningkatan data dan
jumlah inputpengolahan data lanjutan
data dan pengolahan hanya
data mungkin
lanjutan dengan
hanya teknik
mungkin digital.
dengan teknik digital.

Dengan teknikDengan teknik Nuklir

Nuklir Magnetic Magnetic
Resonance Resonance
(NMR) (NMR)
langkah maju langkah
yang maju yang
besar dilakukan besar
dalam dilakukan
rangka untuk dalam rangka
memperoleh untuk
sifat memperoleh
ruang pori sifat ruang
pori sehubungan dengan perkiraan permeabilitas dan untuk mewujudkan karakterisasi cairan. Dalam persamaan Coates yang sering
sehubungan dengan perkiraan permeabilitas dan untuk mewujudkan karakterisasi cairan. Dalam persamaan Coates yang sering digunakan
digunakan (Coates dan Dumanoir 1974; Coates et al.
(Coates dan Dumanoir 1974;. Coates et al 1999) permeabilitas di md (millidarcy) diturunkan sebagai berikut
1999) permeabilitas di md (millidarcy) diturunkan sebagai berikut

m n
• • • • •
Coates
• • • •• •
BVM C k BVI
• • • •

dimana
dimana

• adalah porositas dalam persen,

φ adalah porositas dalam persen,
BVM adalah volume massal cairan bergerak,
BVM adalah volume massal cairan bergerak,
BVI adalah cairan volume massal non-bergerak (tereduksi),
BVI adalah cairan volume massal non-bergerak (tereduksi),
m, n adalah parameter empiris dan kurang lebih sama dengan 4 dan 2,
m, n adalah parameter empiris dan kurang lebih sama dengan 4 dan 2,
C juga merupakan parameter empiris umumnya antara 6 dan 15.
C juga merupakan parameter empiris umumnya antara 6 dan 15.

T persamaan nya mencerminkan filosofi persamaan Archie dengan sederhana, struktur dipahami secara fisik (berdasarkan
Persamaan model kapiler) danfilosofi
ini mencerminkan parameter empirisArchie
persamaan yang dengan
meliputisederhana,
geometri yang rumit
struktur dan struktur
dipahami ruang
secara fisik pori dengan cara
(berdasarkan yang menarik.
model

kapiler) dan Dan mengajarkan

parameter empiris kita
yangbahwa kitageometri
meliputi perlu data intirumit
yang laboratorium untuk
dan struktur menentukan
ruang parameter
pori dengan empiris
cara yang untuk
menarik. Danpembentukan

mengajarkantertentu, ataukita
kita bahwa - dengan katainti
perlu data lain
laboratorium untuk menentukan parameter empiris untuk pembentukan tertentu, atau
- untuk mengkalibrasi alat kami.
- dengan kata lain - untuk mengkalibrasi alat kami.

Cara panjang perkembangan ini dan penciptaan alat interpretasi adalah terkait dengan lingkungan tertentu: Alat ini dikelilingi
oleh lumpur dalam (terbuka) dengan baik; jenis klasik dari penebangan disebut
“Teknik wireline”. Tapi juga di sumur selesai penyelidikan yang penting misalnya untuk kontrol penyelesaian dan kualitas (untuk log
obligasi misalnya semen) dan pemantauan saturasi fluida (ini bagian dari penebangan lubang cased tidak tunduk dari buku ini).

Teknik-teknik modern Pengukuran Sementara Drilling (MWD) dan Logging Sementara Drilling (LWD) mencerminkan mimpi untuk “ Lihat "
9
nyata- waktu apa yang ditembus dengan bit; pengukuran tersebut adalah penting untuk operasi pengeboran dioptimalkan dan aman juga

dalam sumur menyimpang dan horizontal.

Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi pengantar

Cara panjang perkembangan ini dan penciptaan alat interpretasi adalah terkait dengan lingkungan tertentu: Alat ini dikelilingi oleh

lumpur dalam (terbuka) dengan baik; jenis klasik dari penebangan disebut “teknik wireline”. Tapi juga di sumur selesai

penyelidikan yang penting misalnya untuk kontrol penyelesaian dan kualitas (untuk log obligasi misalnya semen) dan pemantauan

saturasi fluida (ini bagian dari penebangan lubang cased tidak tunduk dari buku ini).

Teknik-teknik modern Pengukuran Sementara Drilling (MWD) dan Logging Sementara Drilling (LWD) mencerminkan mimpi untuk “melihat”

secara real-time apa yang ditembus dengan bit; pengukuran tersebut adalah penting untuk operasi pengeboran dioptimalkan dan aman juga

dalam sumur menyimpang dan horizontal.

1.2 masalah mendasar dan cara kita pergi

pengukuran geofisika lubang bor adalah kelompok penting dari metode untuk solusi dari masalah mendasar dalam:

a) eksplorasi hidrokarbon dan produksi,

b) Eksplorasi air dan panas bumi sumber daya,
c) eksplorasi mineral,
d) penyelidikan Geoteknik,
e) Dan berbagai masalah umum dalam ilmu bumi.

Untuk bidang yang dominan eksplorasi hidrokarbon Gambar 1-1 mendefinisikan pertanyaan mendasar berkaitan dengan

lokalitas, kedalaman dan geometri reservoir - dalam kebanyakan kasus model umum ini berasal dari studi geologi,

sedimentological dan struktural menerapkan hasil geofisika permukaan seismik dan lainnya.

The sumur bor memberikan kemungkinan untuk memverifikasi geologi yang diharapkan, untuk menentukan kedalaman tidur yang tepat dan

ketebalan, untuk menunjukkan litologi dan mineralogi, dan untuk menunjukkan reservoir atau zona yang menarik. Langkah penentuan

kuantitatif sifat kunci (porositas, saturasi, permeabilitas) tunduk analisis log kuantitatif dan mengimplementasikan parameter yang berasal dari

core.

Meningkatkan minat memantau dan pengamatan perubahan sifat selama masa baik. Ini difokuskan tidak hanya pada
perubahan saturasi fluida selama produksi, tetapi juga diarahkan pada stabilitas mekanik dan fenomena subsidence.

10
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi pengantar
Masalah mendasar

cadangan minyak dan / atau gas? ... Produksi ?

Geometri dari sifat reservoir Reservoir

- porositas

- saturasi

- permeabilitas, topi. Tekanan Perubahan

sifat reservoir (saturasi = f (t), monitoring)

Gambar 1-1: Masalah-masalah mendasar dalam eksplorasi hidrokarbon - tetapi catatan: Ada juga sumber lain yang
menarik selain minyak dan gas, seperti misalnya air atau sumber panas bumi dan masalah geoteknik.

geofisika lubang bor atau sumur penebangan mengambil pengukuran sepanjang lubang bor dalam hal sifat fisik (log data).

Data log menyajikan dokumentasi terus menerus dari seluruh profil dan memberikan karakterisasi fisik dari lapisan individu

dan bagian dalam hal resistivitas, radiasi nuklir dll

metode interpretasi canggih mengubah data diukur dalam reservoir (porositas, saturasi, permeabilitas dll) dan sifat
lain yang menarik.

Dengan demikian, ada dua jenis properti:

1) Sifat kepentingan utama (porositas, saturasi, permeabilitas) - sifat reservoir,

2) Properti disampaikan dari alat well logging (resistivitas, penampang nuklir, waktu tempuh akustik atau
kelambatan, alami radiasi gamma dll) - log sifat diukur.

Bagaimana kita dapat memperoleh persamaan dan algoritma untuk transformasi parameter (diukur) ke reservoir?

Ada tiga cara:

1) secara empiris, menggunakan eksperimen,

2) secara teoritis, menggunakan model,

3) Kombinasi dari hasil teoritis dan empiris.

11
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi pengantar

Sejak pengukuran lubang bor yang diwujudkan dalam lingkungan terganggu atau homogen (efek dari zona lubang bor dan caliper,

menyerbu, lapisan atas atau di bawah bagian diukur, kemiringan lapisan dll), parameter yang diukur asli adalah “sifat jelas” dan

membutuhkan pengolahan untuk menghilangkan efek ini dan untuk mendapatkan “sifat batuan benar”. Oleh karena itu seluruh proses

pengukuran lubang bor meliputi langkah-langkah berikut (Gambar 1-2):

1) Tentukan parameter yang menarik untuk jenis litologi dari bagian. Desain - berdasarkan sensitivitas individu
metode / alat - Program logging Anda.
2) Ukur sesuai log. Hasilnya adalah dataset untuk setiap metode saya. Dengan ucapan kepada

pengukuran resistivitas, ini bisa menjadi Microlog, Laterolog-dangkal, dan Laterolog-dalam.

3) algoritma pengolahan khusus berasal model fisik dalam hal properti fisik yang diukur p saya dari ini “Data
jelas”. Mengenai pengukuran resistivitas hasil ini dalam resistivitas zona menginvasi
dan resistivitas dari non-menginvasi (perawan) zona . Ini
Langkah ini disebut “pengolahan” dan memiliki referensi yang kuat dengan karakteristik alat.

4) metode Interpretasi mengubah data diukur dalam reservoir (porositas, saturasi, permeabilitas dll) dan sifat lain

yang menarik. Hubungan antara data diukur dan sifat reservoir merupakan instrumen ini proses “interpretasi”.

Hal ini penting untuk dicatat bahwa input penting yang diperlukan untuk langkah ini (misalnya informasi

tentang litologi, sifat fluida, parameter empiris seperti Archie m dan n).

careers.total.com

12
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi pengantar

Mendefinisikan sifat data lapangan Model fisik dalam hal Model petrofisika
batu diukur (LAS-file) batu yang benar mewakili sifat
bunga sifat reservoir

log pengukuran Pengolahan (koreksi, Interpretasi (perhitungan

inversi, ...) porositas, saturasi, ....)

Contoh: Tahanan log

Rt, Rxo Sw, Sxo

Gambar 1-2: Workflow dari “Geophysical Investigasi” (Prinsip).

1-2
alur kerja ini menentukan cara kita pergi dalam buku ini. Kami akan menerapkan tiga tahapan:

1. Sifat utama dari batuan reservoir

Tekanan porositas
Saturation
Permeabilitas kapiler

2. Metode Logging dan alat interpretasi 3. Log

parameter Alat jenis Geologi profil konten Shale, komposisi

prinsip Diukur waduk
Porositas, Saturation
log Permeabilitas estimasi

Gambar 1-3: Komponen utama dari buku teks.

2-3
Pada bagian berikutnya kita akan berkonsentrasi pada fase 1 - sifat utama dari batuan reservoir - dan kami akan mengenal

karakteristik tertentu seperti porositas, saturasi fluida, permeabilitas, dan tekanan kapiler.

13
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

2 Reservoir Rocks,
Reservoir Properti
Bagian ini menjelaskan sifat kunci yang diperlukan untuk karakterisasi reservoir dua dominan litologi jenis waduk batu pasir dan karbonat
batu. Properti kunci yang porositas, saturasi fluida, dan permeabilitas. Ada dua cara pengukuran properti:

¾ Langsung di core dan colokan (bagian ini)

¾ Tidak langsung dari kayu (bagian berikut).

2.1 jenis batuan reservoir

Cairan (minyak, gas, tetapi juga air) yang terakumulasi dalam ruang pori batuan reservoir. Oleh karena itu, sifat batuan reservoir yang

mendasar adalah:

• Porositas: Berapa banyak ruang yang tersedia di batu?

• jenis fluida: Apakah minyak, gas, atau air?

• Saturation: Yang fraksi volume ruang pori ditempati oleh minyak, gas, dan air?
• Permeabilitas: Pada tingkat apa yang bisa saya menghasilkan cairan?

Untuk penentuan dan derivasi dari sifat reservoir ini, ada dua teknik:

Langsung: Pengukuran pada sampel (core) di laboratorium inti. Hasilnya mengacu pada volume terbatas ( “titik-informasi”),

Tidak langsung: Parameter yang berasal dari kayu (baik log pengukuran, analisis formasi). Hasilnya adalah informasi yang terus menerus

disajikan sebagai kurva, tetapi tidak secara langsung dalam hal sifat reservoir (porositas, permeabilitas dll). Sebuah transformasi

(interpretasi) ke sifat reservoir diperlukan. Hal ini melibatkan semacam “log kalibrasi” (perbandingan dengan data laboratorium atau tes).

Oleh karena itu kombinasi kedua teknik - inti dan data log - sangat penting untuk evaluasi pembentukan sukses.

batuan reservoir dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama

1) batuan klastik (pasir)

2) karbonat batu (batu kapur, dolomit)

14
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

Kedua jenis memiliki sifat yang berbeda pori, kelimpahan yang berbeda, dan kepentingan yang berbeda untuk produksi hidrokarbon di

dunia.

Untuk reservoir “melindungi atau penyegelan pembentukan” (cap rock) juga sangat penting. Dengan demikian subjek utama dari interpretasi

adalah satuan batuan dasar yang disajikan pada Gambar 2-1.

Gambar 2-1 satuan batuan dasar dianggap dalam penafsiran.

batuan klastik: anggota yang khas adalah batu pasir, batulanau, batulempung, dan shale. Parameter yang digunakan untuk klasifikasi batuan klastik

adalah ukuran butir (Gambar 2-2).

careers.total.com

15
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

pelites Psammites Psephites

Tanah liat Lanau Pasir Kerikil Batu besar

f cm f cm f cm

ukuran
0,002 0.02 0,20 2.0 20
0,0063 0,063 0. 63 6.3 63 mm

Gambar 2-2: Klasifikasi sedimen klastik menurut ukuran butir; f: baik, m: sedang, c: kasar. Istilah psephites, psammites, dan pelites
didefinisikan untuk berat lebih dari 50% dari rentang ukuran butir yang sesuai (Schön, 1996)

Tanah liat memiliki pengaruh yang kuat pada semua sifat batuan; itu mengurangi ruang pori efektif dan mengurangi permeabilitas.

Istilah “tanah liat” dan “shale” adalah sumber kebingungan; tolong dicatat:

• Liat didefinisikan sebagai ukuran partikel (<0,002 mm),

• Mendefinisikan
mineral lempung adalahsifatkelompok phyllosilicates
data lapangan dengan sifat tertentu
Model (tukar
fisik dalam Model petrofisika
hal kation Kapasitas CEC),
batu diukur (LAS-file) batu yang benar mewakili sifat
bunga sifat reservoir

• Shale adalah jenis batuan (jumlah tinggi mineral lempung, tapi feldspars juga fine-grained dan kuarsa). Fraksi liat di

shale membuat naik sekitar 40 ... 90%. Dalam banyak sifat fisik shale sifat-sifat mineral lempung tercermin.
log pengukuran Pengolahan (koreksi, Interpretasi (perhitungan
inversi, ...) porositas, saturasi, ....)

Contoh: Tahanan log

Untuk efek tanah liat dalam batuan reservoir, tidak hanya fraksi volume (isi tanahRt,
liat)
Rxo
dan mineralogi tanah Sw,
liat,Sxo
tetapi juga jenis

distribusi tanah liat adalah penting (Gambar 2-3):

1) Laminar liat - lapisan tanah liat tipis bergantian dengan pasir,

2) disebar ke tanah liat - liat di pori-pori (juga autigenik tanah liat),

1-2
3) tanah liat Struktural - liat bentuk biji-bijian dan merupakan komponen batu-bangunan.

Gambar 2-3: Jenis distribusi tanah liat di batuan sedimen.

2-3

16
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

karbonat: Mineral utama batuan reservoir karbonat adalah kalsit, dolomit, dan tanah liat kecil. mineral sekunder
anhidrit, rijang, dan kuarsa. Ruang pori memiliki struktur yang sangat rumit.

Kami membedakan dua jenis karbonat batuan reservoir utama:

• Kapur terdiri dari lebih dari 50% karbonat, dimana lebih dari setengah adalah kalsit CaCO 3,

• Dolomit terdiri dari lebih dari 50% karbonat, dimana lebih dari setengah adalah dolomit CaMg (CO 3) 2.

Berbagai skema klasifikasi karbonat ada: Klasifikasi Dunham dari Karbonat sering digunakan. Hal ini didasarkan pada
struktur internal dari batu (Akbar et al. 1995, 2000/01).

Tabel 2-1 menunjukkan klasifikasi petrofisika jenis pori karbonat (diadaptasi dari Lucia 1983, 2007).

Klasifikasi (Lucia)

vuggy
interparticle
Terpisah menghubungkan

jenis pori

Moldic cekung
antar butir
Intrafossil Patah
intercrystal
Berlindung fraktur solusi-diperbesar

tabel 2-1 klasifikasi petrofisika jenis pori karbonat, diadaptasi dari Lucia 1983, 2007.

informasi berharga tentang jenis porositas di bagian karbonat dapat berasal dari akustik dan / atau resistivitas scan (Gambar

2-4).

17
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

rongga porositas

core sidewall Rotary

Stylolites

Gambar 2-4: STAR-gambar di bagian karbonat kompleks (imager akustik kiri, resistivitas gambar kanan); Baker Atlas (2014).

careers.total.com

18
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

2.2 kerenikan

Porositas didefinisikan sebagai fraksi volume semua pori-pori yang berkaitan dengan volume batu massal (Gambar 2-5):

s padat

Vs 1- φ

Vp φ

pori p

Gambar 2-5: Definisi porositas.

Porositas diberikan sebagai fraksi volume berdimensi atau sebagai persentase.

Untuk karakterisasi reservoir penting untuk membedakan antara:

1) Jumlah porositas (fraksi volume massal ditempati oleh total ruang pori atau ruang tidak ditempati oleh komponen

padat),

2) porositas efektif (fraksi volume massal ditempati oleh ruang pori yang saling berhubungan memungkinkan aliran fluida).

Bagian non-efektif porositas total diwakili dalam batuan klastik oleh air claybound dan karbonat oleh pori-pori atau

vugs non-terhubung.

Porositas dapat ditentukan:

• Langsung di core, colokan, atau sampel dalam inti-laboratorium,

• Secara tidak langsung dari kayu (nuklir dan pengukuran akustik), dan dengan pengukuran NMR.

2.3 Cairan dalam ruang pori: Saturasi dan cairan volume massal

Porositas memberikan volume pori yang berhubungan dengan volume batu massal. Kejenuhan memberikan fraksi volume yang ditempati oleh cairan yang

berkaitan dengan volume pori-pori 1. Dengan demikian, saturasi saya S menggambarkan fraksi volume dari
cairan saya dalam batuan berpori:

Saturasi diberikan sebagai fraksi berdimensi atau sebagai persentase. Saturasi secara teoritis telah batas bawah nol (atau 0%)

dan batas atas pada satu (atau 100%).

Sebuah waduk hosting cairan air, minyak, dan gas ditandai dengan tiga istilah jenuh; jumlah mereka harus 1:

19
 Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

saturasi fluida dapat ditentukan:

• Dari core, busi, atau sampel (penentuan langsung dengan ekstraksi cairan, atau pengukuran tekanan kapiler),

• Secara tidak langsung dari log (resistivitas, pengukuran dielektrik, atau neutron).

Selain parameter “saturasi”, parameter “ volume massal cairan " digunakan. volume massal dari cairan saya berkaitan volume

bahwa cairan dengan volume batu massal. Volume massal, misalnya, air karena itu diberikan oleh:

Volume massal dari cairan secara teoritis memiliki batas bawah nol dan batas atas yang diberikan oleh porositas total.

14
Dalam (air basah) batuan berpori, air, tergantung pada interaksi dengan mineral dan jenis ikatan, hadir sebagai:

Dalam (air basah) batuan berpori, air, tergantung pada interaksi dengan mineral dan jenis ikatan, hadir sebagai:

• bergerak air gratis di ruang pori (volume bergerak massal BVM),

• bergerak air gratis di ruang pori (volume bergerak massal ••••••),
• Kapiler air terikat, terhubung dengan permukaan biji-bijian (volume bulk bergerak BVI), dan
• Kapiler air terikat, terhubung dengan permukaan biji-bijian (volume bulk bergerak ••••••), dan
• Liat-terikat air ( CBW) dengan efek tanah liat-air yang kuat.
• Liat-terikat air ( ••••••) dengan efek tanah liat-air yang kuat.

Jenisair
Jenis airmemiliki
memiliki sifat
sifat fisik
fisik yang
yang berbeda
berbedadan
danefek
efek(misalnya
(misalnyasehubungan dengan
sehubungan permeabilitas
dengan atauatau
permeabilitas tahanan listrik).
tahanan Oleh Oleh
listrik). karena

itu subdivisi
karena ke dalam
itu subdivisi ke jenis
dalamini jenis
diperlukan.
ini diperlukan.

Porositas
Porositasdan
danvolume
volumemassal
massal cairan menggambarkankomposisi
cairan menggambarkan komposisivolumetrik
volumetrik dari
dari batuan
batuan reservoir
reservoir (Gambar
(Gambar 26).2-6).

clay- air
tanah kapiler
matriks terikat air ponsel air hidrokarbon
liat kering
terikat

CBW BVI BVM

klastik PHI @ • eff

• total

clay- air
tanah kapiler karbon lubang
matriks terikat air ponsel air
liat kering
terikat hidro

CBW BVI BVM

karbonat PHI @ • eff

• total

Gambar 2-6: deskripsi volumetrik dari klastik hidrokarbon-bearing dan waduk karbonat. CBW - air tanah liat-terikat; BVI - Volume
Gambar 2-6: deskripsi volumetrik dari klastik hidrokarbon-bearing dan waduk karbonat. CBW - liat-terikat air; BVI - Volume curah tereduksi / non
curah tereduksi / air tidak bergerak; BVM - volume massal cairan bergerak.
air bergerak; BVM - Volume bulk cairan bergerak.

20
2.4. permeabilitas

permeabilitas
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

2.4 permeabilitas

permeabilitas

• mencirikan kemampuan batu untuk mengirimkan cairan; menghubungkan laju aliran fluida dengan tekanan gradien

diterapkan dan viskositas fluida,

• dikendalikan oleh bagian yang terhubung dari ruang pori (tenggorokan pori),

• adalah properti tensorial dan pameran, dalam banyak kasus, sebuah anisotropi (kebanyakan diungkapkan oleh horizontal (

) dan vertikal () permeabilitas 2).

Metode yang digunakan untuk menentukan permeabilityare:

a) Pengukuran langsung di sampel (core, busi inti),

b) tes langsung: baik dan drillstem tes, penguji formasi wireline, tes pompa,

c) metode tidak langsung menggunakan parameter ukuran butir dan porositas (terutama untuk sedimen unconsolidated),

d) metode tidak langsung menggunakan kayu wireline dan interpretasi tertentu (gelombang NMR, Stoneley, atau teknik

dikombinasikan menerapkan saturasi air tereduksi).

Permeabilitas berkaitan aliran fluida laminar (cairan volume / waktu) untuk penampang makroskopik dari batu, viskositas

fluida, dan gradien tekanan fluida (Gambar 2-7).

p1

p 22

Gambar 2-7: Permeabilitas. Kiri: definisi dan prinsip pengukuran; kanan sel permeameter (teknologi Vinci)

Hasil permeabilitas sebagai

uk
=η ·
gradp

21
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

dimana

= adalah aliran fluida (volume V melewati bagian luas penampang SEBUAH pada suatu waktu t)
u t·VSebuah

η adalah viskositas dinamis dari fluida

1 - 2
= adalah cairan makroskopik gradien tekanan 3.
grad lppp

Mobilitas adalah rasio permeabilitas dan viskositas fluida.

Tergantung pada komposisi cairan perbedaan harus dibuat:

• permeabilitas absolut (aliran laminar dari cairan non-reaktif tunggal),

• permeabilitas efektif (aliran satu cairan di hadapan cairan lain)

• permeabilitas relatif (rasio efektif untuk permeabilitas absolut).

permeabilitas memiliki unit suatu daerah [m 2] dalam satuan SI; ini menjelaskan permeabilitas sebagai pori ukuran geometris. Dalam industri

minyak, Darcy (d) atau millidarcy (md) yang unit khas digunakan dengan konversi

1 d = 0,9869 10- 12 m 2 atau 1 d ≈ 1 μ m 2

careers.total.com

22
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

Permeabilitas adalah properti ruang pori; Faktor pengendalian utama adalah:

1) Porositas (porositas terhubung),

2) pori ukuran dan fraktur lebar; permeabilitas sebanding dengan beberapa kekuatan (≈ 2) dari ukuran pori atau lebar fraktur.

Permeabilitas meningkat dengan porositas (lihat Gambar 2-8) dan pori (tenggorokan) ukuran. Jika batu mengandung tanah liat,

permeabilitas dapat berkurang lipat.

Gambar 2-8: Permeabilitas terhadap porositas (Poro-perm korelasi) untuk pasir

Di sedimen klastik, korelasi antara permeabilitas dan porositas merupakan salah satu kecenderungan paling ringkas dengan

kepentingan praktis tinggi: hubungan Permeabilitas-porositas adalah jenis sering prediktor. Selain porositas, ukuran pori memiliki

pengaruh dominan pada permeabilitas. Gambar 2-9 (kiri) menunjukkan kecenderungan umum untuk batuan klastik (pasir).

Gambar 2-9: Permeabilitas terhadap porositas - kecenderungan untuk klastik dan karbonat batu.

23
Dasar Logging Nah dan Evaluasi Formasi Reservoir Rocks, Reservoir Properti

Struktur pori yang kompleks dan keragaman karbonat Hasil di masalah untuk menurunkan dan permeabilitas berkorelasi dengan

porositas dan parameter lainnya (Gambar 2-9, kanan). sifat reservoir dikendalikan oleh dua jaringan pori dasar (Lucia 1999, 2007):

• jaringan interparticle pori (intergranular dan intercrystalline porositas), dan

• jaringan pori rongga (ruang pori yang lebih besar dari atau di dalam partikel dan umumnya hadir sebagai partikel

tercuci, patah tulang, dan gigi berlubang tidak teratur besar). Pengaruh vugs tentang sifat reservoir sangat dikontrol

oleh jenis interkoneksi:

ο vugs terpisah (hanya terhubung melalui jaringan pori interparticle, jika ada), dan

ο vugs menyentuh (kontak langsung vug-vug).

2,5 analisis inti

analisis inti merupakan komponen penting dari karakterisasi reservoir dan sangat terhubung dengan analisis log. Tugas utama adalah

validasi deskripsi waduk log yang diturunkan, penentuan parameter analisis kritis, dan analisis inti adalah satu-satunya sumber dari

beberapa data yang petrofisika. Selain itu, analisis fluida reservoir disediakan dalam beberapa kasus. praktek direkomendasikan untuk

analisis inti yang disusun oleh American Petroleum Institute (API 1998).

Karena waktu rig tambahan yang terlibat, core mahal - ini adalah mengapa biasanya hanya interval reservoir buang biji.

Ada dua jenis akuisisi inti:

• Konvensional (atau rotary) core: inti diameter penuh berkisar dari 1 ¾ di (4,5 cm) untuk 5 ¼ di (13,5 cm) - Catatan: Kehilangan

inti dapat menunjukkan batuan reservoir yang baik.

• inti dinding samping (perkusi dan rotary dinding samping coring).

Sebuah inti diameter penuh adalah silinder (sekitar 1,75-5,25 inci diameter) sampel batuan. Untuk pengukuran laboratorium, inti

dibedah menjadi beberapa colokan (sekitar 1 inci dengan diameter dan panjang 3 inci). Sebuah pilihan yang lebih murah adalah

coring sidewall.

penentuan langsung dari sifat reservoir tunduk analisis inti di laboratorium inti. Kami membedakan antara analisis
rutin inti (RCAL) dan analisis inti Khusus (skal); lihat Gambar 2-10.

24
Basic Well Logging and Formation Evaluation Reservoir Rocks, Reservoir Properties

Figure 2-10: Routine and special core analysis.

Cores are therefore essential for:

a) Direct determination of reservoir properties like porosity and permeability (also in order to validate log

interpretation),

b) Calibration of log measurement (for example NMR-derived permeability),

c) Determination of fundamental petrophysical properties for log interpretation (for example Archie’s parameter m and

n, grain density).

careers.total.com

25
Basic Well Logging and Formation Evaluation Reservoir Rocks, Reservoir Properties

Limitations and problems of core measurements are:

• Core is only a small section of rock and is not necessarily representative of a reservoir or a large section. This is a

question of homogeneity,

• Coring and recovery change stress and temperature and may change rock structure,

• Plugging, cleaning, and drying may change the wettability of plugs.

Andersen, et al. (2013) note: “ The basic description of core material comes from routine analysis. This service includes measurement of

porosity, saturation and permeability to answer three fundamental questions about a reservoir. Does the rock contain a fluid-filled space

(porosity); does it contain hydrocarbons in that space (saturation); and can those hydrocarbon fluids be produced (permeability)? Core

gamma logging provides a link of the core depth to wellbore logging depth, and core computed tomography (CT) scans indicate the

core heterogeneity. Core photographs taken in both white and ultraviolet light are used for both documentation and core description.”

Detailed understanding of a reservoir requires additional measurements obtained in the special core analysis laboratory

(SCAL). Electrical measurements obtain Archie exponents for calibrating electrical logging measurements of porosity and

saturation and nuclear magnetic resonance (NMR). Core measurements determine a formation-specific cutoff value for the

relaxation time from an NMR log. Capillary pressure measurements by mercury injection, centrifuge, or porous plate methods

indicate distributions of pore throats and are used to evaluate saturation distribution as a function of height in a formation.

Relative permeability determines the multiphase flow character of the formation and can be performed at ambient or elevated

conditions of pressure and temperature. Wettability is determined by Amott-Harvey or USBM methods” (see for example Tiab

and Donaldson 2014; API 1998).

2.6 Summary

Porosity characterizes the volume of pore space; it is a scalar property. Porosity shows a strong correlation with density (and

other properties measured by nuclear, acoustic, or electrical methods). Permeability expresses the ability of fluid flow and is a

tensorial property. Permeability correlates with porosity, but is strongly influenced by pore diameter (or grain size) and pore

connectivity. This causes the difficulties in permeability determination.

Porosity, fluid saturation, and permeability are criteria for net pay definition. Some definitions in Figure 2-11 may illustrate
this:

• Gross thickness: Refers to a lithological or stratigraphic unit and is not related to the fluids in the formation.

• Net thickness: Represents the total interval of reservoir quality rock within the gross thickness, it will produce fluids,

and it must exceed some defined thresholds (cutoffs).

26
Basic Well Logging and Formation Evaluation Reservoir Rocks, Reservoir Properties

• Net pay: Refers to the total thickness of reservoir quality rock – rock that will flow some amount of

hydrocarbons.
Net gross – net pay
net net
anhydrite
anhydrite
reservoir pay

sand, oil

shale

sand, oil
gross
sand, water
reservoir
shale

sand, water

shale

Figure 2-11: Net pay definition (schematic).

2-11

Cutoffs are defined in the literature using different criteria. Examples are:

• Bigelow (2002) defined it via cutoffs: ϕ < 15%, V sh > 30%, S w > 50 %, k < 50 md.

• Darling (2005) formulated the following statement, “Generally, the cutoff point should be set at a value equivalent to a

permeability of 1 md for oil zonesand 0.1 md for gas zones ”.

4-22

27
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

3 Well Logging – Overview

This section describes the general principles of well logging (open hole), gives a classification of the tools and the main parts of the equipment.

Tools have different responses and realize measurements under the specific condition of a borehole; this results in characteristic radial depth of
investigation and the vertical resolution as characteristic properties of the methods.

3.1 Introduction

The general purpose of log measurements is to provide a continuous profile of:

• Lithology with exact depth of formation/rock boundaries,

• Rock properties and rock composition (mineralogy); of special interest are reservoir properties (porosity, saturation,

permeability),

• Fractures and tectonic elements,

• Mechanical rock properties for stability, sanding problems, frack operations, etc.,

• Indications or content and properties of other substances than hydrocarbons (water, thermal water, ores, coal, salt,

construction materials),

• Seismic-relevant parameters for integrated interpretation of seismic and log measurements,

• Changes of properties; this is important particularly with respect to change of fluid content/ saturation during

production (monitoring, time lapse measurements).

Cuttings are a valuable source of information for interpretation of the logs. If no cores are available, cuttings carry the only

direct substantial information – they tell us something about the dominant mineral components and matrix porosity, help to

establish a “rock model” for multimineral analysis. Mud and cuttings samples are accumulated on a catching board below the

shaker screen. Cutting needs a certain time (“lag time”) to circulate from the bottom of the well (bit position) to the shaker

screens. A rule of thumb (Hyne 2001) is: In an 8-in (20 cm) hole it takes about 10 minutes for mud to circulate each 1000 ft

(300 m).Well cuttings are sampled as a composite sample over each 10 ft (3 m) of depth or at shorter interval in the reservoir.

3.2 Principle of log measurement

The wireline logging equipment consists of a set of probes, the cable with winch, a depth sensor, and the surface measuring

and control unit.

In the Measurement While Drilling (MWD)/Logging While Drilling (LWD) technique, the measuring elements are part of the

drill string; signals are transmitted via mud pulses to the surface unit.

28
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

Figure 3-1 shows a wireline logging setup with the main components:

• Tool or probe with sensors, transmitters, sources,

• Cable connected with the probe by a cable-connector. The cable gives depth information about tool position, transmits

the energy downwards and the measured data upwards,

• Winch with depth counter,

• Surface unit for controlling the measuring process, visualizing and storing measured data.

careers.total.com

29
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

3 4

1- Tool, sensor 2 - M

Cable 3 - Winch 4 -

Surface unit

Figure 3-1: The logging unit – principle.

Well logs provide a continuous graph of formation parameters presented versus depth. This result of measurements with a set

of methods is called the “log” and includes a number of traces. Each trace shows the variation of the physical parameter

measured with the corresponding method as a function of depth (Figure 3-2). The “Art of Formation Analysis” is the extraction

of reservoir properties from such a set of logs (Bigelow 2002).

30
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

Figure 3-2: The log – each trace shows the variation of a physical parameter as a function of depth (Bigelow, 2002). Left trace: Spontaneous Potential SP in mV;
right trace (logarithmic scale): three resistivity curves with different radii of investigation. Separation of the logs results from an invasion effect and indicates
permeable zones (sandstone), whereas a fit of the three curves indicates a non-permeable section (shale).

The “Header” (Figure 3-3) on top of the log traces is a part of documentation of the log measurement. Important information

from the log header includes:

• Hole location and name,

• Depth – Driller, Depth – Logger, Casing depth, Bit size,

• Logged Interval,

• Fluid Type in Hole, Density/Viscosity, pH/Fluid Loss,

• Fluid resistivities: (mud resistivity) at measured temperature, (mud filtrate resistivity)

at measured temperature, (mud cake resistivity) at measured temperature, Source of

• Temperature: Bottom hole temperature, maximum recorded temperature

• Time since circulation.

Calibration tails are added to the end of log displays to convey the necessary information. Logging tools require shop calibration.

Onsite tool calibrations are necessary before the start and after the end of a measurement. They are compared with the shop

calibration in order to confirm a proper functionality.

31
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

Figure 3-3: Log header (example), Baker Atlas.

All log measurements mostly deliver “indirect” information – and therefore need a transformation into reservoir properties

(interpretation, formation analysis). But on the other hand – and compared with the direct core measurement – they deliver

continuous information on the vertical profile without any “core loss”. For computer-supported interpretation the quantitative

nature of information is a high benefit. And finally log data have no information loss or change with time (alteration etc.) and

allow a “reinterpretation” also after years.

32
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

3.3 Logging methods – Classification

Wireline logging methods can be classified following the (physical) principle of measurement as shown in Figure 3-4. There are

two fundamental types:

1) Passive tools measure properties or parameters delivered by the formation or by interaction of the formation and the

borehole-fluid without any source (e.g. natural Gamma-measurement/ Gammalog, Spontaneous Potential/Self

Potential).

2) Active tools measure the “answer” to a signal, pulse, radiation, current, i.e. the result of an interaction with the

formation in the vicinity of the tool. Typically they have a source and one or more detectors (e.g.

Gamma-Gamma-Log, Acousticlog, Resistivitylogs).

careers.total.com

33
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

Methods measuring „natural“ fields, effects, ...

passive
Temperaturelog Gammalog tools
SP (Self Potential) Log
sensor

Methods measuring electrical resistivity/conductivity

Resistivitylogs Conventional non focussed or

focussed
Inductionlogs active
Methods measuring interactions formation - nuclear radiation tools
Gamma-Gamma-Log Neutronlog Methods measuring elastic receiver,
sensor
wave propagation properties
transmitter,
source, ...
Acousticlog, Soniclog

Methods measuring atomic effects/interactions

Nuclear Magnetic Resonance

Methods measuring borehole geometry

Caliperlogs Borehole

deviation logs

Methods scanning borehole wall

Borehole Televiewer Formation

Microscanner, -imager

Figure 3-4: Logging methods – overview.

Directions of development in well logging are characterized by:

• Digital devices, with onsite plotting and interpretation,

• Combined tools (save time and costs, increase accuracy),

• Logging programs as a combination of methods for typical subjects of evaluation (e.g., sandshale profile, carbonate

reservoirs),

• Special tools for deviated and horizontal wells and hostile environments,

• Development of “Measurement While Drilling methods” (MWD) and “Logging While Drilling methods” (LWD).

34
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

Measurement While Drilling (MWD) and Logging While Drilling (LWD) realize measurements simultaneously to the drilling

process using special measuring systems as part of the drill string near the bit. In a modified technique nearly all wireline

methods are realized. Data are transmitted to the surface unit by coded pressure pulses through the mud in real time. Large

data files can be stored in the memory for later transmission and recovery. Thus, the MWD/LWD components are:

a) Downhole sensor system and telemetry,

b) Transmission system and medium,

c) Surface system (decoding/display/archival).

Measurement While Drilling (MWD) primarily assists drilling in order to optimize drilling process – the first objective is to steer

the well optimally. Formation evaluation and reservoir measurements are an “extra”. Benefits of these techniques are (after

Baker Atlas, 2014):

• Safety – early detection of problems,

• Saving rig time, data are logged while drilling progresses,

• Optimizing the drilling process, geosteering to enhance well positioning (Figure 3-5),

• Capability for better measurements, longer logging time – better statistics, closer to the borehole wall, less time for

invasion.

careers.total.com

35
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

Logging While Drilling (LWD) is focused on gathering formation evaluation data (shale content, porosity, saturation, …).

Figure 3-5: Benefit of MWD for optimized geological well placement.

3.4 The tool (probe) and the environment of measurement

Logging tools measure certain physical properties; resistivity tools, for example, measure the electrical resistivity of the formation.

The measured magnitude is representative for a defined volume of response in a radial distance from the tool axis. The response

of a tool is controlled by the design of its elements (e.g., electrode array) and expressed as “tool characteristic”.

All borehole measurements are realized in a non-homogeneous environment:

• The well itself originates an inhomogeneity effect. This effect must be “corrected” for determination of “true”

formation properties. Therefore caliper and mud properties influence the measured property and are necessary

for correction.

• Infiltration creates additional inhomogeneity in radial direction. In porous, permeable rocks infiltration forms a

typical radial profile (Figure 3-2, Figure 3-6). In the invaded zone much of the original fluid is replaced by the mud

filtrate (sometimes the invaded zone is subdivided into a flushed and a transition zone). In the uninvaded or virgin

zone – in greater distance from borehole wall – original fluids are not contaminated by mud filtrate.

• Vertical inhomogeneity is (depending on the vertical resolution) originated by the thickness of layers. It results in, for

example, the “shoulder bed effect” of resistivity measurements.

36
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

The radial profile:

Mud (m) Mud

cake (mc)
Infiltrated
(flushed)
zone Virgin
zone

Figure 3-6: Invaded and virgin zone in a permeable section of a borehole.

For the ratio , i.e. the ratio of the diameter of the invasion to the diameter of borehole (see

also Figure 4-6), Asquith and Krygowsky (2004) give the following values as orientation:

=2 for high porous rocks = 5

for intermediate porous rocks = 10

for low porous rocks

In case of inhomogeneity, measured data represent averaged or “apparent” properties (controlled by the response function of

the tool). But for quantitative formation characterization the “true” physical properties of the uninvaded (virgin) formation as well

as of the invaded zone are necessary.

The tool characteristics are described by its response function and/or its vertical resolution, and the radius (depth) of

investigation. Figure 3-7 schematically shows the radial response function for a simple transmitter – receiver tool. The differential

response g(r) gives the normalized contribution of a cylinder with radius r to the measured signal. Therefore the maximum can

be considered as the radial distance with the strongest influence on the measured magnitude. As cumulative presentation the

integral response G(r) describes the radial buildup of the total measured signal. For tool characterization the radius of G(r) = 0.5

(50%) is frequently used as “radius of investigation 50%”. Radius of investigation 50% (r 50)

means that 50% of the total signal response is originated in a radial distance below r 50, and 50% originates from the space outside

this cylinder.

37
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

a b
1,0

G(r)

detector

0,5

r g(r)
Source
dr

r
r

Figure 3-7: Radial characteristic and response, after Tittman (1986) (g(r) Differential Response; G(r) Integral Response).

Besides the depth or radius of investigation, tools have a specific vertical resolution – it describes the ability to detect and

separate thin layers individually (Table 3-1).

careers.total.com

38
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

Tool Vertical resolution 90% Radius of investigation 50%

Gammalog 18…36 in 4 in

Density 33 in (5.5 enhanced processing) 1.5 in

Neutron (th) 36 in (20 enhanced processing) 6 in

Acoustic/Sonic 12 in (depends on spacing) about 6 in

Inductionlog

Deep 24 91 in

Medium 24 39 in

Shallow <17 17 in

Laterolog

Deep 24 60…84 in

Shallow 24 24…36 in

MFSL 3 1…3 in

Table 3-1: Vertical resolution of some tools (Asquith and Krygowski, 2004).

In permeable zones – depending on the radial characteristic of the tool and the depth of invasion – the device measures

contributions from the invaded and non-invaded zone. Figure 3-8 schematically shows the radius of investigation of some tools.

Figure 3-8: Depth of investigation and vertical resolution of some tools (Torres-Verdin, 2004).

The transformation of the processed “true” properties into reservoir properties (porosity, saturation) is the following step of

interpretation (Figure 3-9). Some standard techniques are discussed in chapter 5.

39
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – Overview

Logging measured data from

various tools/methods

Data processing, corrections, inversion, ....

Radial/spatial distribution of corresponding

Rxo Rt physical parameters,
e.g. resistivity
Sxo Sw
Interpretation Additional information,
models etc.

Distribution of properties (reservoir

properties, e.g. saturation, porosity)

Figure 3-9: Formation evaluation by well logging – the steps “processing” and “interpretation”.

careers.total.com

40
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – The Methods

4 Well Logging – The Methods

This section describes the most applied logging methods and tools without technical details. For each method the physical principle and the
main applications are discussed.

This section compiles the “toolbox” for a combined application and for interpretation.

A detailed description of the different tools, the physical principles, and applications are given in various textbooks (for example Asquith and
Krygowski, 2004; Ellis and Singer, 2007; Darling, 2005) and the companies’ manuals and chartbooks (see Recommended books and sources).

4.1 Borehole geometry

The geometry of a borehole is given by the geometry of the well trajectory and the diameter of the well as a function of the depth.

The geometry of the trajectory is determined by azimuth and inclination of the well sections as a function of the depth. By

convention

- inclination is defined as angle (in degrees) between the local vertical gravity vector and the tangent to the well bore

axis at a particular point: 0° is vertical and 90° is horizontal.

- azimuth of a borehole at a point is the direction of the borehole on the horizontal plane. Azimuth is measured as

a clockwise angle (0°–360°) from the North reference.

Inclination is necessary for transformation of “measured depth” MD to the “true vertical depth” TVD:

- Measured Depth (MD) is the distance measured along the borehole from the surface reference point.

- True Vertical Depth (TVD) is the distance measured vertically from the surface reference point.

Tools mostly work on the basis of gyro systems; older tools with magnetic systems are known as “single shot and multiple shot”

instruments.

The diameter of the borehole as a function of the depth is measured with a Caliper log. There are two principles:

a) Mechanical systems (Figure 4-1): One or more pads are pressed against the borehole wall during upward motion. The

angle between pad mechanism and tool axis is a measure of the pad distance from the tool axis. 2-arm, 3-arm, 4-arm

and 6-arm caliper tools are in use. Sophisticated tools deliver the diameter in different azimuths with orientation from a

gyro system. Frequently the pad holds other measuring systems (for example microresistivity).

41
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – The Methods

b) Acoustic systems: Ultrasonic Caliper or Acoustic borehole televiewer (see section 4.6) deliver a circular two-way

travel time from the rotating transmitter-receiver-system to the borehole wall. Conversion into a distance via mud

wave velocity gives a detailed azimuthal caliper.

Caliper Measurements
Single axis Three arm

Dual Axis (x,y) Four or six arm (individual radii)

Figure 4-1: Different types of (mechanical) caliper tools (Bigelow 2002).

Caliper measurements can be done in open and cased wells with all borehole fluids (gas or air, water, water or oil-based mud).

The most important applications of caliper logs are:

• Borehole geometry and stability, breakouts,

• Indication of permeable zones (mud cake),

• Thickness of mudcake,

• Indication of fractured zones,

• Borehole volume (for cementation operations).

The caliperlog delivers very important input for caliper-correction of many borehole measurements, for quality control, and for

identification of “bad hole situation”. Therefore caliper logs are auxiliary to the other measurements.

The caliperlog is part of a graphic log presentation (mostly left trace). It is mostly named CAL or CALI and presented in inch or

cm.

42
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – The Methods

Caliper 6

8 10 12 14

dense anhydrite, limestone

permeable sandstone with

mudcake

weak material

breakouts

Bitsize

Figure 4-2: Caliperlog in different formations.

careers.total.com

43
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – The Methods

4.2 Electrical and electromagnetic logs

In 1927 the Schlumberger brothers started the development of well logging with the first electrical resistivity measurement. In

1942 Archie published the fundamentals of interpretation of electrical resistivity logs with his famous equations. Both – resistivity

measurement and Archie-based interpretation – are also today’s cornerstones of well logging particularly for determination of

water saturation. The resistivity of a formation is a key parameter in determining hydrocarbon saturation. Electricity can pass

through a clean formation only because of the conductive water it contains.

Electrical (galvanic) and electromagnetic (inductive) logs measure the electrical resistivity or conductivity of the formation as a

function of the depth.

Measurements are possible in open holes.

¾ Galvanic resistivity measurements using electrodes are possible only in conductive water-based

mud,

¾ Inductive conductivity measurements using antennas are possible in non-conductive oil-based

mud or dry wells and also in water-based mud.

Tools have different radial depth of investigation, are influenced by invaded and non-invaded zone in different ways and

indicate permeable, invaded zones by log separation. Processing delivers resistivity of invaded and of non-invaded zone.

Sophisticated array tools deliver a dataset for detailed inversion techniques.

Application:

• Determination of water saturation (Archie equations),

• Characterization of the invasion process.

4.2.1 Specific electrical resistivity of rocks

Formation resistivity covers a broad range of magnitudes from about 0.1 to 1000 Ohm-m, depending on porosity, water

saturation, salinity, and shalyness. Resistivities higher than 1000 Ohm-m are typical of impervious, very low-porosity formations

(e.g., evaporates).

Clean rocks – Archie’s (1942) equations:

In a “clean porous rock” (for example sandstone without clay and/or other conductive solid components), the formation water

is the only electrically conductive component, because matrix (quartz) and hydrocarbons or air in the pore space are

insulators. In this case the specific resistivity of the rock is proportional to the specific resistivity of the pore water.

44
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – The Methods

The specific resistivity of the formation water is a function of salinity (concentration of dissolved salts) and temperature (see

nomogram Figure 4-3).

Figure 4-3: Schlumberger Log Interpretation Charts (2000 Edition)

The temperature-dependence of NaCl-based water can be described by Arps’ equation (Arps, 1953)

45
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – The Methods

where temperatures and are in °Celsius, or

where temperatures and are in °Fahrenheit.

The proportionality between rock resistivity and formation water resistivity is the fundamental idea of Archie’s (1942)

equations which describe the relationship of rock resistivity to porosity and water saturation:

For a water-saturated porous rock ( S w = 1) the specific rock resistivity R o is controlled by the resistivity of the pore water R w

Ro= F . Rw

The introduced formation resistivity factor F depends on porosity:

1 Rw
Ro = ϕ m
·

careers.total.com

46
Basic Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – The Methods

Where the exponent m is the cementation exponent (empirical) and is in the order of 2 for sandstones. In a plot of F versus porosity

ϕ with logarithmically scaled axes this is represented as a straight line with the slope m ( Figure 4-4).

a b
1000 100

F=Ro/Rw Rt/Ro

100

10

10

1 1
0.01 0.1 1 0.1 1
Porosity Sw

Figure 4-4: Archie’s relationships (experimental data from Darling 2005):

a) Formation factor versus porosity; slope gives m = 2.00

b) esistivity index versus saturation (porosity = 0.17); slope gives n = 2.16.

For partial water saturation S w, the specific rock resistivity R t increases with decreasing water saturation. Archie (1942) formulated

this by introducing a “resistivity index I ” and referenced the rock resistivity

R t at any water saturation S w to the rock resistivity at total water saturation R o:

−n
t
R=0 R⋅ =I R ⋅ wSo

n is the empirical saturation exponent.

In a plot I versus water saturation S w with logarithmically scaled axes (Figure 4-4), this is represented also by a straight line with

the slope n.

Thus,

• the formation factor F expresses the magnification of the rock resistivity (compared with water resistivity) as result of

the non-conductive solid minerals.

• the resistivity index I expresses the magnification of the rock resistivity (compared with watersaturated rock

resistivity) as result of the non-conductive fluid components (oil, gas).

47
 formation factor •• expresses the magnification of the rock resistivity (compared with water resistivity) as result
Basicminerals.
he non-conductive solid Well Logging and Formation Evaluation Well Logging – The Methods

resistivity index •• expresses the magnification of the rock resistivity (compared with
er-saturated rock resistivity) as result ofdeliver
The relationships the non-conductive fluid components
Archie’s fundamental equation(oil, gas). saturation calculation (see also examples, chapter 7):
for water

hips deliver Archie’s fundamental equation for water saturation calculation ( see also examples, chapter 7):

1 1

• • • mtwn
1 •••• n

• •• • • • •
R• R R S• R •
• • •
ow
t

ie exponents •• and The

•• aretwo
empirical rock parameters
Archie exponents m and controlled by the
n are empirical geometry
rock of thecontrolled
parameters pore network
by theand subjectof
geometry ofthe pore network and subject of
analysis. Figure 4-5 describes theanalysis.
special core tendency of •• for
Figure 4-5clastic and the
describes carbonate rocks.
tendency of m for clastic and carbonate rocks.

careers.total.com

rmation factor versus porosity – tendencies for clastic (left) and carbonate (right) rocks.

es (and if no other information is available) •• ≈ •• ≈ 2 is recommended for a first orientation. In this case the
ults in:

1
• •
o w
w
•
t
•S
RRR R t

ws that for saturation calculation, the following input is necessary:

e measured formation resistivity •• •• ,
e formation resistivity at total water saturation •• •• , or

48
 •
ow
t
RRRS
• • R •

exponents •• and •• are empirical rock parameters controlled by the geometry of the pore network and subject of
lysis. Figure 4-5 describes the Logging
Basic Well tendency of Formation
and •• for clastic and carbonate rocks.
Evaluation Well Logging – The Methods

Figure 4-5: Formation factor versus porosity – tendencies for clastic (left) and carbonate (right) rocks.

tion factor versus porosity – tendencies for clastic (left) and carbonate (right) rocks.

In many cases (and if no other information is available) is recommended for a first

(and if no other information is available)
orientation. •• the
In this case ≈ ••equation
≈ 2 is recommended
results in: for a first orientation. In this case the
s in:

1
• •
o w
w
•
t
•S
RRR R t

that for saturation calculation, the following

Equation shows that forinput is necessary:
saturation calculation, the following input is necessary:
easured formation resistivity •• •• ,
rmation resistivity at total water saturation •• •• , or
- The measured formation resistivity R t,
- The formation resistivity at total water saturation R o, or

- The porosity ϕ and water resistivity R w.

The formation resistivity R o at S w = 1 can be

- estimated for a quick-look interpretation from a water zone in the same reservoir

- calculated from Archie’s first equation with water resistivity R w, an independent porosity determination (for example

density, neutron, or acoustic measurements), and the exponent m

(see examples chapter 7)

49
 ty •• and water resistivity •• •• .

ation resistivity •• •• at •• •• = 1 can be

ivity •• •• atfor
estimated •• ••a=quick-look
1 can be interpretation from a water zone in the same reservoir
for a quick-look
calculated frominterpretation
Archie’s Wellfrom
Basicfirst a water
equation
Logging withzone
and in the
water same reservoir
resistivity
Formation •• •• , an independent porosity determination (for example
Evaluation Well Logging – The Methods
from Archie’s
density, firstorequation
neutron, acousticwith water resistivity
measurements), and•• the
•• , an independent
exponent •• porosity determination (for example
eutron, or acoustic
(see examples measurements),
chapter 7) and the exponent ••
In a permeable porous formation Archie’s equation can be applied (compare Figure 4-6):
ples chapter 7)

eable porous formation Archie’s equation can be applied ( compare Figure 4-6):
a) On the non-invaded zone in order to determine the water saturation from formation
us formation Archie’s equation can be applied ( compare Figure 4-6):
n the non-invaded zone in order to determine the water saturation •• •• from formation
resistivity .
invaded
resistivityzone
•• •• . in order to determine the water saturation •• •• from formation
• •• . 1 1

1 • • • 1 mtwn
1 •••• n
• •• • m t w•n • n •
• • • R• R R 1S•••••R •
• •• • •• • t • • •
ow

R• R R S• R •
• • •
ow
t

The difference gives the hydrocarbon saturation.

The difference ( 1 − •• ••) = •• ℎ•• gives the hydrocarbon saturation.
ence ( 1 − •• ••) = •• ℎ•• gives the hydrocarbon saturation.

b) determine
n the invaded zone in order to On the invaded zone
the mud in order
filtrate to determine
saturation the mud
•• •••• from filtrate saturation
the resistivity from the resistivity
ed zone
of the in order
invaded to determine
zone •• •••• usingthe
of mud
mud filtrate
thefiltrate
invaded saturation
zone •• ••••••as
resistivity from
usingthe
mud
•••• resistivity resistivity
of filtrate resistivityfluid with the saturation
the conductive as resistivity of the conductive fluid
ded zone in
equation •• the
•••• using
form: mud filtratewith
resistivity •• •••• as resistivity
the saturation equation inof the
the form:
conductive fluid with the saturation
n the form: 1

• m1xo mf xo 1 •••• n
• •
• m xo mf xo R1•S•••• n •
• R•S • • R •
• R •
•
The difference ( 1 − S xo) = S hy,non−mov gives the non-moveable (residual) hydrocarbon saturation (part of original
ence ( 1 − Sisxo)not
fluid which = Sdisplaced gives
hy,non−movby The the non-moveable
difference
infiltration). (residual) hydrocarbon
The fluid displacement saturation
is an indication of fluid(part
gives the of original
non-moveable
mobility. (residual) hydrocarbon
h is not displaced by infiltration).saturation
The fluid(part
displacement
of original is an which
fluid indication
is notofdisplaced
fluid mobility.
by infiltration). The fluid displacement is an indication of fluid

mobility.
nology for resistivity and saturation is given in Figure 4-6.
resistivity and saturation is given in Figure 4-6.
The terminology for resistivity and saturation is given in Figure 4-6.

Permeability

Mud

Rm
Adjacent bed

Rs

Uninvaded
zone
h mc Flushed zone Zone of
transition
R mc or Rt

dh annulus
Rw
Resistivity of zone Resistivity of the water in
Mudcake R xo the zone Water saturation in the zone
Sw
(Bed
h R mf
thickness)

S xo

Rs
di
dj
Adjacent bed

(Invasion diameters)

∆ rj

dh
Hole
diameter

Figure 4-6: Symbols used in log interpretation (Schlumberger, 2000).

50