Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
kegiatan Lomba Penyuluhan Kader BKB dan Kader Kesehatan PKK Kecamatan
Kedungkandang yang dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2016, pukul 08.00 WIB.
Dalam kegiatan tersebut Tim Penggerak PKK Kelurahan Bumiayu mengirimkan
Pokja 2 dan Pokja 4 untuk mengikuti lomba tersebut.
Berikut ini adalah informasi tentang Peran Kader dalam Meningkatkan BKB
1. Terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau
anak balita
2. Memberdayakan keluarga Batita (Bawah Usia Tiga Tahun) dan keluarga
Balita (Bawah Usia Lima Tahun)
3. Setiap keluarga harus memberikan prioritas yang tinggi terhadap kesehatan
dan pertumbuhan anak balitanya.
4. Kegiatan lewat POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga)
5. Gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk deteksi tumbuh
kembang anak
Tujuan BKB :
Bagi Lembaga:
Sasaran BKB :
Sasaran Langsung
Ibu dan atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita.
Pembina Kelompok BKB.
Pengurus / kader / Pengelola Kelompok BKB
Materi penyuluhan untuk penerapan pola asuh tumbuh kembang anak balita dalam
program BKB dilakukan 9 kali dengan materi pokok sebagai berikut :
1. Program KB
Pada dasarnya program KB bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas masyarakat untuk memenuhi hak – hak reproduksi dan
kesehatan reproduksi
b. Meningkatkan kualitas penduduk
2. Peran orang tua dalam pembinaan balita dan konsep diri orang tua
Orang tua memegang kunci dalam pembinaan anak terutama dalam masa
balita. Sebagai pengasuh dan pendidik anak, orang tua dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tualah yang paling mengetahui secara
seksama tentang perubahan yang terjadi pada anak.
a. Hal – hal yang harus dilakukan orang tua dalam membina tumbuh kembang
anak :
1) Tidak membandingkan anak yang satu dengan lainnya
2) Tidak menuntut anak melebihi kemampuannya
3) Memenuhi kebutuhan akan ASI, ASAH, dan ASUH
4) Tidak melecehkan anak tetapi memberikan dorongan pada anak
5) Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan pesan yang ikhlas
6) Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan
perasaannya dan menjadi pendengar yang baik
7) Menjadi teman yang baik
b. Pertumbuhan dan perkembangan balita
Masa balita sering dikatakan sebagai masa kritis, karena kegagalan orang tua
dalaMm mengasuh dan mendidik pada masa ini akan berdampak buruk dikemudian
hari. Masa balita juga dikatakan sebagai masa periode emas (Golden Age Period)
dalam kehidupan seorang manusia, suatu periode yang tidak dapat diulang dalam
usia selanjutnya. Oleh karena itu, masa emas ini harus benar – benar dimanfaatkan
secara optimal oleh orang tua untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak
melalui pola asuh yang benar.
1) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel sserta jaringan
interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur sebagian atau
keseluruhan sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat,
proses pertumbuhan ini dapat dideteksi dalam kegiatan posyandu melalui
KMS
2) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dengan kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dengan
bahasa serta sosialisasi kemandirian. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangn system
neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi.
c. Ciri – ciri dan prinsip – prinsip tumbuh kembang anak
1) Perkembangan menimbulkan perubahan
2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya
3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan berbeda
4) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
5) Perkembangan mempunyai pola yang tetap
6) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
d. Factor – factor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak :
a) Factor dalam (Internal) yang berpengaruh terhadap anak diantaranya : ras/etnik
atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetic dan kelainan kromosom.
b) Factor luar (eksternal)
Factor prenatal yang terdiri dari gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin,
radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksia embrio dan psikologi ibu
Factor persalinan, komplikasi persalinan pada bayi serta trauma kepala,
asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak
Factor pasca salin, seperti gizi, linkungan fisis dan kimia, psikologis,
endokrin, social –ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat –
obatan.