Anda di halaman 1dari 4

RSIA GALERI CANDRA SPO

MALANG PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN SURVEILANS IRS


INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
004/P/RSGC/XII/2015 02 1/2

Prosedur Tetap
Tanggal terbit Ditetapkan, tgl. 15 Desember 2015
Direktur
14 Desember 2015
TIM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT
dr. M. Iqbal Wachidi

Infeksi Daerah Operasi (IDO), dibedakan :


1. IDO Supervicial
Infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari setelah
tindakan operasi, mengenai hanya pada kulit dan jaringan
bawah kulit pada tempat incisi.
2. IDO Profunda
Infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari setelah
Pengertian
tindakan operasi tanpa pemasangan implant atau dalam kurun
waktu 1 tahun bila operasi dengan pemasangan implant.
Mengenai jaringan lunak yang lebih dalam (Fascia dan
lapisan otot) pada tempat incisi.
3. IDO rongga tubuh
Infeksi mengenai semua bagian dari tubuh

Tujuan 1. Mendapatkan data dasar infeksi Rumah Sakit.


2. Menurunkan angka kejadian IDO.
3. Identifikasi dini kejadian luar biasa (KLB ) infeksi Rumah
Sakit
4. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya masalah
yang memerlukan penanggulangan.
5. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI di
Rumah Sakit.
6. Memenuhi standart mutu pelayanan medis dan
keperawatan.
7. Salah satu unsur pendukung untuk memenuhi akreditasi
Rumah Sakit
RSIA GALERI CANDRA SPO
MALANG PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN SURVEILANS IRS
INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
004/P/RSGC/XII/2015 02 1/2

Kebijakan 1. SK Keputusan Direktur RSIA Galeri Candra Malang Nomor


71/SK/DIR/RSGC/I/2016 tentang Pemberlakuan Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit.
2. Dilakukan oleh semua petugas ruangan (IPCLN) yang telah di
bentuk di RSIA Galeri Candra.
3. Kriteria Surveilans IDO ditentukan berdasarkan :
a. IDO Supervicial
 Drainse bahan purulen dari incisi Supervicial.
 Terdapat gejala infeksi sebagai berikut : Rasa nyeri,
pembengkakan yang terlokalisir, kemerahan, hangat
pada perabaan.
 Diagnosa SSI Supervicial oleh dokter bedah atau dokter
yang menangani pasien tersebut.
b. IDO Profunda
 Drainase Purulen dari jaringan yang lebih dalam (Fascia
dan lapisan otot) pada tempat incisi.
 Tempat incisi mengalami dehiscence dan pasien
megalami gejala febris lebih dari 38°C.
 Hasil biakan yang negatif tidak termasuk dalam kriteria
ini.
c. IDO rongga tubuh
 Drainase purulen dari suatu drain yang dipasang melalui
stab wound ke dalam organ.
 Dapat diisolasi kuman penyebab dari biakan cairan atau
jaringan yang diambil secara aseptik dari organ atau
rongga tubuh
4. Faktor resiko IDO
1. Kondisi pasien
 Usia
 Obesitas
 Penyakit berat
 ASA Score
 Karier MRSA
 Lama rawat pra operasi
 Malnutrisi
 Diabetes mellitus
 Penyakit keganasan
2. Prosedur operasi
 Cukur rambut sebelum operasi
 Jenis tindakan
 Antibiotik profilaksis
 Lamanya operasi
 Tindakan lebih dari 1 jenis
 Benda asing
 Tranfusi darah
 Mandi sebelum operasi
 Operasi emergency
 Drain
3. Jenis operasi
RSIA GALERI CANDRA SPO
MALANG PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN SURVEILANS IRS
INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
004/P/RSGC/XII/2015 02 1/2

 Operasi bersih
 Operasi bersih terkontaminasi
 Operasi terkontaminasi
 Operasi kotor
4. Perawatan pasca operasi
 Tempat perawatan
 Tindakan-tindakan keperawatan (pergantian Verban)
 Lama perawatan
1. Persiapan Alat
Prosedur a. Alat tulis
b. Format surveilans terdiri dari : Format harian IRS, Format
Harian kejadian IDO, Format Bulanan IRS, Format Bulanan
Kejadian IDO.
c. Tabung kultur.
d. Hasil pemeriksaan penunjang : Analisa Kimia darah, kultur
PUS, kultur darah.
e. Temperatur axila.
f. Buku rekapitulasi laporan.
g. Dokumen pasien

2. Persiapan Pasien
2.1 Lakukan 5S
2.2 Beritahu tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan Petugas
Siapkan format surveilans dan buku rekapitulasi.

4. Pelaksanaan prosedur :
Dilakukan IPCLN
4.1. Lakukan pengumpulan data kejadian IRS setiap hari,
usahakan dalam kurun waktu yang terjadwal (jam kerja)
4.2. Catat kejadian IRS di format harian ( Format IRS )
4.3. Lakukan rekapitulasi laporan harian ke laporan bulanan
dengan mengunakan format bulanan.
4.4. IPCLN mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans
setiap pasien berisiko di Unit Rawat masing-masing setiap
hari. Pada awal bulan formulir ditanda tangani kepala
ruang.
4.5. Kemudian laporan diserahkan ke IPCN
Dilakukan IPCN
4.6. Untuk IPCN, Lakukan penghitungan insiden rate kejadian
IDO.

Insiden Rate IDO:


Jumlah IDO X 1000
Jumlah kasus Operasi

4.7. Lakukan analisa hasil penghitungan insiden dan buat


rekomendasi.
4.8. Laporkan hasil analisa ke tim PPI
RSIA GALERI CANDRA SPO
MALANG PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN SURVEILANS IRS
INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
004/P/RSGC/XII/2015 02 1/2

4.9. Bila tidak ada KLB dokumentasikan, dan serahkan arsip


laporan ke bagian evaluasi dan pelaporan.
4.10. Bila terjadi KLB segera ditindaklanjuti di tim PPI sampai
direktur.

Unit terkait Unit Rawat Inap

Referensi Pedoman Surveilans Infeksi


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010

Anda mungkin juga menyukai