Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga
melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)
Artritis Reumatoid merupakan suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi
utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. (Arif Mansjour. 2001)
Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang tidak diketahui
penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan dan proliferasi membran sinovial, yang
menyebabkan kerusakan pada tulang sendi, ankilosis, dan deformitas. (Doenges, E
Marilynn, 2000 : hal 859)
Artritis Reumatoid adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses
inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248).
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik,
progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara
simetris. ( Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165 )
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui
penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam membrane sinovial yang
mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut.(Susan Martin
Tucker.1998)

B. Etiologi
Penyebab utama penyakit reumatik masih belum diketahui secara pasti. Biasanya
merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan faktor sistem
reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri,
mikoplasma dan virus (Lemone & Burke, 2001).
Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab artritis reumatoid, yaitu:
 Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus non-hemolitikus.
 Endokrin

1
 Autoimmun
 Metabolik
 Faktor genetik serta pemicu lingkungan
Pada saat ini artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.
Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh
karena virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan
antigen tipe II kolagen dari tulang rawan sendi penderita.

C. Patofisiologi
Cidera mikro vascular dan jumlah sel yang membatasi dinding sinovium merupakan lesi
paling dini pada sinovisis remotoid. Sifat trauma yang menimbulkan respon ini masih
belum diketahui. Kemudian, tampak peningkatan jumlah sel yang membatasi dinding
sinovium bersama sel mononukleus privaskular. Seiring dengan perkembangan proses
sinovium edematosa dan menonjol kedalam rongga sendi sebagai tonjolan-tonjolon
vilosa.
Pada penyakit Rematoid Artritis terdapat 3 stadium yaitu :
a. Stadium Sinovisis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak,
bengkak dan kekakuan.
b. Stadium Destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada
jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.
c. Stadium Deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas
dan gangguan fungsi secara menetap.

D. Tanda dan Gejala


Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :
 Nyeri persendian
 Bengkak (Rheumatoid nodule)
2
 Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
 Terbatasnya pergerakan
 Sendi-sendi terasa panas
 Demam
 Anemia
 Berat badan menurun
 Kekuatan berkurang
 Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
 Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
 Pasien tampak anemik

Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :

 Gerakan menjadi terbatas


 Adanya nyeri tekan
 Deformitas bertambah pembengkakan
 Kelemahan
 Depresi

E. Pemeriksaan Diagnostik
 Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.
 Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.
 Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.
 LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali normal
sewaktu gejala-gejala meningkat
 Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
 SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.
JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang.
 Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun sebagai
penyebab AR.

3
 Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak,
erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal )
berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
 Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium
 Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/
degenerasi tulang pada sendi
 Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari
normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-
produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas
dan komplemen ( C3 dan C4 ).
 Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan
panas.

Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang simetris
yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-
kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi
peri-artikuler pada foto rontgen.

Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA ) adalah:

 Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness ).


 Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu
sendi.
 Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah
satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
 Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain.
 Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris.
 Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor.
 Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid
 Uji aglutinnasi faktor rheumatoid
 Pengendapan cairan musin yang jelek
4
 Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia
 gambaran histologik yang khas pada nodul.

Berdasarkan kriteria ini maka disebut :

Klasik : bila terdapat 7 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 minggu


Definitif : bila terdapat 5 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya
selama 4 minggu.

F. Penatalaksanaan Medik
Penatalaksanaan medik pada pasien RA diantaranya :
 Pendidikan : meliputi tentang pengertian, patofisiologi, penyebab, dan prognosis
penyakit ini
 Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang hebat
 Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang, ini bertujuan
untuk mempertahankan fungsi sendi pasien
 Termoterapi
 Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat
 Pemberian Obat-obatan :
o Anti Inflamasi non steroid (NSAID) contoh : aspirin yang diberikan pada dosis
yang telah ditentukan.
o Obat-obat untuk Reumatoid Artitis :
 Acetyl salicylic acid, Cholyn salicylate (Analgetik, Antipyretik, Anty
Inflamatory)
 Indomethacin/Indocin(Analgetik, Anti Inflamatori)
 Ibufropen/motrin (Analgetik, Anti Inflamatori)
 Tolmetin sodium/Tolectin(Analgetik Anti Inflamatori)
 Naproxsen/naprosin (Analgetik, Anti Inflamatori)
 Sulindac/Clinoril (Analgetik, Anti Inflamatori)
 Piroxicam/Feldene (Analgetik, Anti Inflamatori)

5
6
ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA Tn. YL DENGAN KASUS

“ REUMATIK ”

A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. YL
2. Alamat : Jln. MT.Hariono Lr. Nipa raya RT3/RW5 No. 9
3. Pekerja KK : PNS, guru SMA
4. Pendidikan KK : S1 FKIP Ekonomi
5. Umur : 59 Tahun
6. Suku : Muna
7. Agama : Islam
8. Jenis kelamin : Laki-laki
9. Komposisi

N Nama JK Hubung Umur Pendidikan STATUS IMUNISASI


o anggota an dgn tahu terakhir BC Polio DPT hepatit campa
keluarga KK n G is k
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny. S P Istri 54 SMA

2 Tn. AR L Anak 26 D3

3 Tn. AS L Anak 22 SMA

4 Ny. M P Anak 29 D3

7
Genogram :

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


C. Lingkungan

D. Stuktur Keluarga
E. Fungsi Keluarga
F. Stres dan koping keluarga
G. Harapan Keluarga

8
H. Analisa Data

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai