Ilmu Logam
Ilmu Logam
Uji tanpa merusak atau lazim disebut NON DESTRACTIVE TEST ( N.D.T) , adalah sarana
penunjang yang sangat diandalkan oleh kegiatan pengendalian dam pemastian mutu ( quality
control and quality assurance ) , sebagai sarana untuk mendapatkan data dari ukuran / dimensi
objek inspeksi maupun jenis , bentuk , dan lokasi non konformasi yang terdapat pada objek
inspeksi tersebut .
Karena yang berseragam dan tingkat kesulitan interprestasinya yang tinggi , diperlukan
seseorang yang sangat ahli dalam pelaksanaan NDT ini ( NDT Inspector ) , yang untuk itu
diperlukan kualifikasi kompetensi yang berjenjang mulai dari level 1 , level 2 , dan level 3 .
Denagn berkembangnya penguasaan teknologi manusia , berkembang pula jenis tapn merusak
dan cakupan penggunaan serta tingkat kemampuan dan keakuratan pendeteksian
Adapun jenis – jenisnya antara lain :
Cacat yang mampu dideteksi dengan uji ini adalah keretakan yang bersifat mikro. Yaitu
keretakan yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Deteksi keretakan dengan cara ini
tidak tergantung pada ukuran, bentuk, arah keretakan, struktur bahan maupun komposisinya.
Liquid penetrant dapat meresap ke dalam celah retakan yang sangat kecil bahkan ke dalam
keretakan yang hanya sedalam 4 mikron (4×10-6 m). Penyerapan liquid penetrant ke dalam celah
retakan terjadi karena daya kapiler. Proses ini banyak digunakan untuk menyelidiki keretakan
permukaan (surface cracks), kekeroposan (porosity), lapisan-lapisan bahan, dll. Sedangkan
seberapa dalam keretakan tersebut tidak mampu dideteksi dengan uji ini. Penggunaan uji liquid
penetrant tidak terbatas pada logam ferrous dan non ferrous saja, tetapi juga pada ceramics,
plasik, gelas, dan benda-benda hasil powder metallurgi.
F Lingkup pemakaian uji liquid penetrant
Penggunaan uji liquid penetrant ini sangat terbatas yakni :
a. Keretakan atau kekeroposan yang diselidiki dapat dideteksi apabila keretakan tersebut terjadi
sampai ke permukaan benda. Keretakan di bawah permukaan (subsurface cracks) tidak dapat
dideteksi dengan cara ini.
b. Permukaan yang terlalu kasar atau berpori-pori juga dapat mengakibatkan indikasi yang
palsu.
c. Tidak dianjurkan menyelidiki benda-benda hasil powder metallurgi karena kurang padat
(berpori-pori).
F Klasifikasi liquid penetrant sesuai cara pembersihannya
Ada tiga macam sistem liquid penetrant yang dapat digunakan ketiganya memiliki perbedaan
yang mencolok.
Pemilihan salah satu sistem bergantung pada faktor-faktor :
1) Kondisi permukaan benda kerja yang diselidiki
2) Karakteristik umum keretakan logam
3) Waktu dan tempat penyelidikan
4) Ukuran benda kerja
2) Fluorecent Penetrant
Liquid penetrant jenis ini adalah liquid penetrant yang dapat berkilau bila disensitivitas.
Fluorecent penetrant bergantung pada kemampuannya untuk menampilkan diri terhadap cahaya
ultraviolet yang lemah pada ruangan gelap. Ada tiga tingkatan sensitivitas, yaitu :
a. Sensitivtas normal (cahaya normal)
b. Sensitivitas tinggi (cahaya gelap)
c. Sensitivitas ultra tinggi (infra merah)
Pemilihan penggunaan sensitivitas penetrant bergantung pada kekritisan inspeksi, kondisi
permukaan yang diselidiki, jenis proses (system), dan tingkat sensitivitas yang diinginkan.
3) Dual Sensitivity Penetrant
Ini adalah gabungan dari visible penetrant dan fluorecent penetrant, maksudnya adalah benda
kerja mengalami dua kali pengujian yaitu : visible penetrnat dan fluorecent penetrant, sehingga
dengan duel sensitivity dapat diperoleh hasil yang lebih teliti dan akurat.
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN
Inspeksi arus eddy current juga disebut inspeksi induksi elektromagnetik , adalah teknik isnpeksi
untuk mengidentifikasi atau membedakan antara kondisi fisik , struktural , dan metalurgi bahan
ferromagnetic atau non ferromagnetic
kepekaan metode ini terhadap sifat dan karacteristic material , dapat memusingkan karena
seringkali hal – hal yang tidak berarti dari aspek material atau daya guan bagian yang seringkali
diinspeksi , memberikan sinyal yangm justru mengaburkan variable yang penting , sehingga
dapat mengakibatkan interprestasi yang salah .
Pada bahan elektromagnetik, medan elektromagnetik secondary dihasilkan semata-mata dari arus
eddy. Namun sebaliknya dalam hal bahan feromagnetik, biasanya pengaruh magnetik tambahan
cukup kuat untuk mengalingi (overshadow) medan arus eddy yang sebenarnya.
Pengaruh medan magnet yang berasal dari permebilitas benda uji dapat dihapus dengan
magnetisasi bahan tersebut sehingga kenyang. Jika pengaruh permeabilitas tidak dihapus metode
inspeksi lebih dikategorikan sebagai inspeksi elektromagnetik atau induksi magnetik
(magnetoinductive).
Indikasi Arus Eddy bervariasi dalam kesulitannyatergantung dari persyaratan inspekasi yang
ditentukan. Pada umumnya IAE diharuskan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Inspeksi butir magnetik digunakan untuk mengungkap cacat atau nonkonformasi dipermukaan
dan dibawah permukaan (subsurface) dengan memanfaatkan kebocoran garis-garis gaya
magnetik (flux) pada permukaan beda uji, sehingga dengan menyemprotkan butir ferromagnetik
akan berkumpulah serbuk magnetik tersebut pada bocoran flux tadi sehingga karenanya
terungkaplah jenis dan dimensi cacat permukaan dan bawah permukaan.
Inspeksi butiran magnetik juga memerlukan sumber tenaga listrik untuk menghaslkan gaya
elektromagnetik. Selanjutnya walaupun terdapat sumber tenaga listrik, inspeksi ini masih
memerlukan piranti khusus untuk peleksanaannya seperti yoke, horseshoe, kabel-kabel khusus
dll.
Magnetisasi
Magnetisasi didapatkan dari arus listrik searah yang dihasilkan dari rectifier atau dari generator
arus searah.
Untuk maksud mengungkap berbagai jenis defect yang bergerak pada permukaan uji dengan
segala dimensi dan arah, maka didisain beberapa konfigurasi elektroda dan kabel untuk
menghasilkan berbagai arah garis-garis magnet atau flux, misalnya longitudinal, melingkar, dan
sirkular pada permukaan datar.
Flux longitudinal akan mengungkap jenis defect yang melintang flux, yakni jenis defect yang
transversal.
Flux yang melingkar panjang benda uji yang panjang akan mengungkap seluruh jaenis defect
yang longitudinal.
Flux yang melingkar pada permukaan uji akan mengngkap jenis-jenis defect diantara dua
elektroda.
Kelebihan dan kekurangan penggunaan magnet permanen sebagai sumber tenaga untuk
membentuk ladang magnet adalah sbb:
Keuntungannya tidak memerlukan unit pembangkit tenaga atau sumber arus listrik , sehingga
dapat digunakan dilokasi yang tidak memiliki sumber arus listrik.
Kekurangannya adalah bahwa magnet permanen tidak dapat memberikan magnetisasi pada
permukaan yang luas, jika kekuatan magnet pemanennya besar, sulit untuk menggerakannya, dan
serbuk ferromagnetik lebih tertarik pada sumber magnet daripada berkumpul pada bocoran flux
dipermukaan uji untuk mengungkap defect disubsurface
Yoke adalah piranti untuk menggerak-gerakan dua kutub magnet sekaligus diatas permukaan uji
guna membuat ladang magnet yang dapat mengungkap keberadaa defect atau cacat subsurface
dalam benda uji.
IMSPEKSI VISUAl
RADIOGRAFI
ULTRASONIC