Laporan Pendahuluar
Laporan Pendahuluar
HEMATEMESIS MELENA
A. Definisi
Hematemesis melena terjadi bila ada perdarahan di daerah proksimal jejenum dan
melena dapat terjadi tersendiri atau bersama-sama dengan hematemesis.Paling sedikit
terjadi perdarahan sebanyak 50-100 ml, baru dijumpai keadaan melena.Banyaknya darah
yang keluar selama hematemesis atau melena sulit dipakai sebagai patokan untuk menduga
besar kecilnya perdarahan saluran makan bagian atas.Hematemesis melena merupakan
suatu keadaan yang gawat dan memerlukan perawatan segera dirumah sakit.(Sjaifoellah
Noor Dkk, 2013). Etiologi yang biasa terjadi pada hematemesis melena adalah:
a. Kelainan Esofagus: Varises, Esofagitis
b. Kelainan lambung: Tukak lambung
c. Penyakit darah: Leukimia, dll
d. Penyakit sistemik lainnya: Uremik, dll
e. Pemakaian obat-obatan, alkohol, dll
Penting sekali menentukan penyebab dan tempat asal perdarahan saluran makan
bagian atas karena terdapat perbedaan usaha penanggulangan setiap macam perdarahan
saluran makan bagian atas.Penyebab saluran makan bagian atas yang terbanyak dijumpai
di Indonesia adalah pecahnya varises esophagus dengan rata-rata 45-50% seluruh
perdarahan saluran makan bagian atas (Hilmy, 2010).
C. Manifestasi klinis
D. Komplikasi
a. Syok hipovolemik
Disebut juga dengan syok preload yang ditandai dengan menurunnya volume
intravaskuler oleh karena perdarahan. dapat terjadi karena kehilangan cairan tubuh
yang lain. Menurunnya volume intravaskuler menyebabkan penurunan volume
intraventrikel. Pada klien dengan syok berat, volume plasma dapat berkurang sampai
lebih dari 30% dan berlangsung selama 24-28 jam.
b. Gagal Ginjal Akut
Terjadi sebagai akibat dari syock yang tidak teratasi dengan baik. Untuk mencegah
gagal ginjal maka setelah syock, diobati dengan menggantikan volume intravaskuler.
c. Penurunan kesadaran
Terjadi penurunan transportasi O2 ke otak, sehingga terjadi penurunan kesadaran.
d. Ensefalopati
Terjadi akibat kersakan fungsi hati di dalam menyaring toksin di dalam darah. Racun-
racun tidak dibuang karena fungsi hati terganggu. Dan suatu kelainan dimana fungsi
otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam keadaan
normal dibuang oleh hati.
D. Patofisiologi
Penyebab terjadinya hematemesis melena salah satunya yaitu stress, rokok, asam
lambung dan penyakit lainnya yang dapat mengakibatkan erosi pada mukosa lambung
sampai mencapai mukosa muskularis disertai dengan kerusakan kemampuan mukosa untuk
mensekresi muskus sebagai pelindung. Hal ini akan menimbulkan peradangan pada sel
yang akan menjadi granulasi dan akhirnya menjadi ulkus dan dapat mengakibatkan
hemoragi gastrointestinal. Penyebab hematemesis melena yang lainnya adalah alkohol dan
hipertensi portal berat dan berkepanjangan yang dapat menimbulkan suara kolateral
bypass: melalui vena koronaria lambung ke dalam vena esophagus dan akan menjadi
varises pada vena esophagus. Vena yang melebar dan berkeluk-keluk terutama terletak di
submucosa esophagus distal dan lambung proksimal, disertai penonjolan tidak teratur
mukosa diatasnya ke dalam lumen.Dapat mengalami ulserasi superficial yang
menimbulkan radang, beku darah yang melekat dan kemungkinan rupture, mengakibatkan
hemoragi gastrointestinal. Gagal hepar sirosis kronik, kematian sel dalam hepar termasuk
penyebab hematemesis melena yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan vena
porta.Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral pada dinding abdominal
anterior.Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka vena tersebut menjadi
mengembang oleh darah dan membesar.Pembuluh yang berdilatasi ini disebut varises dan
dapat pecah, mengakibatkan hemoragi gastrointestinal. Hemoragi gastrointestinal dapat
menimbulkan hematemesis melena.Hematemesis biasanya bersumber di atas ligamen
Treitz (pada jungsi denojejunal). Dari hematemesis akan timbul muntah darah. Muntah
dapat berwarna merah terang atau seperti kopi, tergantung dari jumlah kandungan lambung
pada saat perdarahan dan lamanya darah telah berhubungan dengan sekresi lambung.Asam
lambung mengubah hemoglobin merah terang menjadi hematin coklat dan menerangkan
tentang warna seperti kopi drainase yang dikeluarkan.Cairan lambung yang berwarna
merah marun atau merah terang diakibatkan dari perdarahan hebat dan sedikit kontak
dengan asam lambung.Sedangkan melena terjadi apabila darah terakumulasi dalam
lambung dan akhirnya memasuki traktus intestinal. Feses akan seperti ter. Feses ter dapat
dikeluarkan bila sedikitnya 60 ml darah telah memasuki traktus intestinal.
E. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
b. Pemeriksaan persistem
1. Pemeriksaan motorik
3. Straight leg Raising (SLR), test laseque (iritasi radisks L5 atau S 1) cross
laseque(HNP median) Reverse Laseque (iritasi radik lumbal atas)
7. Tes Naffziger
8. Tes valsava.
e. Sistem pernafasan
f. Sistem kardiovaskuler
h. Sistem Integumen
i. Sistem Reproduksi
j. Sistem Perkemihan
F. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
a. Cek darah
b. SGOT, SGPT
c. Albumin
d. Pemeriksaan kadar elektrolit
e. Pemeriksaan Kadar gula darah
b. Radiologik
a. USG
b. Esofagus
c. Angiograpi
PENGKAJIAN FOCUS
a. Riwayat kesehatan
1. Riwayat Penyakit
d. Riwayat trauma
j. Gangguan miksi
k. Saddle anesthesia
PEMERIKSAAN FISIK
e. Sistem Kardiovaskuler
Jelaskan apakah ada nyeri dada, nafas pendek, orthopnea, sesak nafas, berkeringat,
palpitasi toleran terhadap aktifitas, dan pemeriksaan fisik dengan cara:
1. Inspeksi : Sehat/tidak sehat, nyeri, sianosis, anemia, temperature, nafas, pucat,
keringat, clubbing finger.
f. Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran, fungsi, koordinasi, reflek, postur.Kemampuan bergerak,
kelumpuhan, nyeri kepala, muntah, pemeriksaan syaraf kranial.
g. Sistem Pencernaan
Jelaskan nyeri, mual dan muntah, kembung, pemeriksaan fisik dengan cara :
3. Perkusi : distensi
h. Sistem Muskulosteletal
i. Sistem Integumen
Warna kulit, sianosis, oedema, status hidrasi, kelembaban kulit, keutuhan kulit,
luka, alergi, gatal.
j. Sistem Endokrin
k. Sistem genitourinaria
Periksa keadaan alat kelamin, nyeri, pemeriksaan rectal
DIAGNOSA
1. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Kekurangan volume Fluid balance Fluid management
cairan berhubungan Hydration Pertahankan catatan intake
dengan perdarahan Nutritional status : food dan output yang akurat
and fluid Monitor status hidrasi (
Intake kelembapan membran
mukosa,nadi
Kriteria hasil : adekuat,tekanan darah
Mempertahankan urine ortostatik )
output sesuai dengan Monitor vital sign
usia dan BB Monitor masukan
Tekanan darah,nadi suhu makanan
tubuh, dalam batas Kolaborasikan pemberian
normal cairan Iv
Tidak ada tanda-tanda Monitor status nutrisi
dehidrasi Dorong masukan oral
Elastisitas turgor kulit Dorong keluarga untuk
baik,membran mukosa membantu pasien makan
lembab,tidak ada rasa Kolaborasikan
haus yang berlebihan pengamatan hasil
elektrolit serum
Atur kemungkinan
tranfusi
Persiapan untuk tranfusi
Monitor status cairan
termasuk intake dan
output cairan
Monitor tingkat HB dan
hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor berat badan
Dorong pasien untuk
menambah intake oral
Pemberian cairan IV
monitor adanya tanda dan
gejala kelebihan volume
cairan
Monitor adanya tanda
gagal ginjal
2 Risiko ketidakefektifan Circulation status Acid-base management
perfusi gastrointestinal Elektrolit and acid Observasi status hidrasi
dan/atau ginjal Base balance (kelembapan membran
berhubungan dengan Fluid balance mukosa,TD ortostatik,dan
hipovolemik karena Hidration keadekuatan dinding nadi
perdarahan. Urinary elimination )
Monitor HMT,
Kriteria hasil : ureum,albumin,total
Tekanan systole dan protein,serum osmolalitas
diastole dalam rentang dan urine
normal Observasi tanda-tanda
Tidak ada ganguan cairan berlebih
mental,orientasi kognitif Pertahankan intake dan
dan kekuatan otot output secara akurat
Tidak ada distensi vena Monitor ttv
leher Monitor glukosa darah
Tidak ada bunyi paru arteri dan serum,elektrolit
tambahan urine
Intake dan output Monitor hemodinamik
seimbang status
Tidak ada oedem perifer Bebaskan jalan nafas
dan asites
Menejemen akses
intravena
Pasien hemodialisis
Observasi terhadap
dehidrasi
Monitor TD
Monitor BUN,creat,HMT
dan elaktrolit
Timbang BB sebelum dan
sesudah prosedur
Kaji status mental
Monitor CT
Pasien peritoneal dialysis
Kaji
temperatur,TD,denyut
perifer,RR,dan BB
Monitor adanya
respiratory distress
https://www.academia.edu/36367222/LAPORAN_PENDAHULUAN_HEMATEMESIS_MELE
NA
https://www.academia.edu/28331644/HEMATEMESIS_MELENA.docx